Disusun oleh:
Albanasirun Anharis, SKM
NIP. 198812042019031015
NDH : 02
Halaman
COVER i
Halaman Persetujuan ii
Halaman Pengesahan iii
Lembar Konsultasi iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 3
D. Ruang Lingkup 3
E. Sistematika Penyajian 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Deskripsi Organisasi 4
B. Visi dan Misi Organisasi 5
C. Nilai-nilai Organisasi 5
D. Struktur Organisasi 5
E. Tugas Pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat 5
BAB III LANDASAN TEORI
A. Konsep Aktualisasi 7
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI 10
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Unit Kerja 13
B. Identifikasi Isu 13
C. Prioritas Masalah 14
D. Isu Terpilih 16
E. Kegiatan 16
F. Tahapan Kegiatan 16
G. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi 19
BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Kronologi Kegiatan 26
B. Kegiatan 26
C. Tahapan Kegiatan 26
vi
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 48
B. Saran 48
C. Rencana Tindak Lanjut 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Data penyuluhan kesehatan tahun 2017-2018 13
Tabel 4.2 Penentuan prioritas masalah berdasarkan metode USG 15
Tabel 4.3 Matriks rancangan aktualisasi 19
Tabel 4.4 Jadwal kegiatan 25
Tabel 5.1 Perbandingan KineMaster, PowerDirector dan VivaVideo 27
Tabel 5.2 Pelaksanaan Nobarvikes 28
Tabel 5.3 Penyusunan informasi leaflet 32
Tabel 5.4 Penyusunan informasi untuk presentasi 45
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945),
diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Banyaknya keluhan dan ketidakpuasan dalam pelayanan publik merupakan indikator
karakter pegawai ASN masih belum terbentuk dengan baik. Dengan demikian latihan dasar
CPNS belum memberikan manfaat bagi pembentukan karakter ASN itu sendiri. Lembaga
Administrasi Negara (LAN) sebagai badan yang bertanggung jawab pada kegiatan tersebut
mencoba memperbaiki pelaksanaan diklat seperti melakukan perubahan kurikulum dan materi
diklat. Untuk mencapai kompetensi ASN yang profesional struktur kurikulum pelatihan ini
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan serta di tempat kerja,
yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional.
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan
aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan
masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi
dan sosial budaya setempat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dengan
mengutamakan pendekatan promotif dan preventif.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung tercapainya kecamatan
sehat.
1
Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Penyuluh kesehatan masyarakat adalah aktor
utama yang berperan dalam upaya promosi kesehatan dan merupakan salah satu upaya
kesehatan masyarakat yang penting dalam upaya mewujudkan masyarakat yang ber-Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Puskesmas Bontang Selatan I masih mempunyai banyak kendala dalam upaya kesehatan
masyarakat. Kendala tersebut antara lain adalah penyebaran informasi kesehatan belum
optimal, belum adanya form monitoring kegiatan promosi kesehatan, dan perlunya peningkatan
kompetensi penyuluh kesehatan masyarakat. Isu-isu tersebut tentunya memerlukan perhatian
untuk dapat menemukan solusi yang tepat agar upaya kesehatan masyarakat dapat
ditingkatkan. Penulis menganggap perlu meningkatkan upaya promosi kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan khususnya di wilayah kerja
Puskesmas Bontang Selatan I mengingat kegiatan promotif merupakan tonggak awal
mewujudkan masyarakat yang sehat. Dengan kegiatan promosi kesehatan yang dipadukan
dengan kegiatan preventif yang rutin dan berkelanjutan pada akhirnya akan membawa dampak
pada berkurangnya angka kesakitan, penyakit menular, dan tidak menular yang membutuhkan
tindakan kuratif ataupun rehabilitatif yang relatif memerlukan biaya yang besar.
B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini dapat dilihat di bawah ini.
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta kedudukan dan
Peran ASN yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik
2. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan dan peran ASN ke dalam
setiap kegiatan yang dilakukan di satuan kerja.
3. Menemukan isu-isu yang ada di satuan kerja kemudian melakukan analisis terhadap
isu-isu tersebut sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dari isu-isu tersebut
dalam bentuk kegiatan.
2
C. Manfaat
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya di unit kerja.
2. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai kegiatan
yang dilaksanakan dan terdapat perubahan karakter pada masyarakat menjadi lebih
baik.
3. Bagi instansi
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kegiatan program serta membantu
mengoptimalkan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Bontang Selatan I sesuai
dengan visi, misi, dan tata nilai puskesmas.
D. Ruang lingkup
Dalam aktualisasi ini penulis melaksanakan kegiatan promosi kesehatan yang menerapkan
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil, diantaranya nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sesuai dengan kedudukan dan peran Aparatur Sipil
Negara dalam kerangka NKRI (Manajemen Aparatur Sipil Negara, Pelayanan Publik, Whole
of Government). Aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari mulai dari tanggal 11 september
sampai dengan 15 oktober 2019 dan bertempat di Puskesmas Bontang Selatan I.
E. Sistematika penyajian
Bab I Pendahuluan
Bab II Gambaran umum organisasi
Bab III Landasan teori
Bab IV Rancangan aktualisasi
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Deskripsi Organisasi
Puskesmas Bontang Selatan I merupakan salah satu dari 6 puskesmas yang ada di Kota
Bontang, beralamat di Jl. Cumi-Cumi No. 8 RT 1 Kelurahan Tanjung Laut Indah Kecamatan
Bontang Selatan.
Puskesmas Bontang Selatan I memiliki 3 wilayah kerja, terdiri dari Kelurahan Tanjung
Laut Indah, Kelurahan Tanjung Laut, dan Kelurahan Satimpo dengan jumlah penduduk 36.436
jiwa dan 11.393 KK.
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Selatan I
4
B. Visi dan Misi Organisasi
Visi Puskesmas Bontang Selatan I adalah “menjadi pilihan terpercaya masyarakat dalam
pelayanan kesehatan”.
Misi Puskesmas Bontang Selatan I adalah:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
2. Mewujudkan sistem manajemen dan pengelolaan sumber daya secara efisien, transparan,
dan akuntabel.
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
C. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi Puskesmas Bontang Selatan I adalah Peduli, Disiplin, Jujur, dan
Akuntabel.
D. Struktur Organisasi
5
Uraian tugas penyuluh kesehatan masyarakat adalah:
1. Membuat materi penyuluhan.
2. Melaksanakan penyuluhan kesehatan.
3. Pembinaan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di rumah tangga, sekolah, tempat umum,
tempat kerja, dan fasilitas kesehatan.
4. Mengembangkan teknis promosi/penyuluhan sesuai situasi/potensi yang ada.
5. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektoral terkait.
6. Membuat laporan kegiatan.
7. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
maupun pertemuan-pertemuan konsultatif dengan masyarakat.
8. Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) program promkes berdasarkan data kegiatan.
9. Melaksanakan kegiatan program promkes yang tercantum dalam rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) puskesmas.
6
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Konsep aktualisasi
Setiap kegiatan yang penulis lakukan memiliki keterkaitan dengan implementasi nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA),
pelayanan publik, manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan whole of government.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kemampuan setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam penyelenggaraan pemerintahan
guna menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), meningkatkan efisiensi dan efektivitas
peran belajar).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah
dan pelayanan publik
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Nasionalisme yang diaplikasikan
oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
7
pada nilai-nilai pancasila. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu
mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan
dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-masing. Dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak
lagi sektoral dangan mental bloknya, tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan
yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
3. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik merupakan refleksi
kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan,
dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila
b) Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, dan santun
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir
8
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang Aparatur
Sipil Negara dalam bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan
inovasiinovasi yang tidak bertentangan dengan undang-undang guna meningkatkan
kualitas pelayanan hingga tercapainya kepuasan pelanggan. Aparatur Sipil Negara dituntut
untuk memberikan layanan bermutu secara berkelanjutan, dalam hal ini berarti tidak boleh
berhenti ketika kebutuhan masyarakat (customer) sudah dapat terpenuhi, melainkan harus
terus ditingkatkan dan dipebaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan
masyarakat (customer). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pentingnya layanan
yang berorientasi mutu (yang diwujudkan melalui pelayanan prima) dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
5. Anti korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk
merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap menentang
terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Menurut Undang-undang Nomor 31/1999 jo No. UU
20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: kerugian keuangan
negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi. Nilai-nilai dasar anti korupsi: jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
6. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik (UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik). Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan
untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
9
3 unsur penting dalam pelayanan publik adalah:
a) organisasi penyelenggara pelayanan publik
b) penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan
c) kepuasan yang diberikan dan /atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
7. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur
Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
2. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Peran dari Pegawai ASN adalah perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
11
Oleh karena itu ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus
senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (kepentingan
bangsa dan negara di atas segalanya).
12
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Unit Kerja
Unit kerja penulis adalah Puskesmas Bontang Selatan I bagian Promosi Kesehatan. Penulis
sendiri menjabat sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
B. Identifikasi Isu
1. Penyebaran informasi kesehatan belum optimal
Penyebaran informasi kesehatan di Puskesmas Bontang Selatan I sudah dilaksanakan, baik
melalui penyuluhan secara langsung (dalam gedung dan luar gedung) maupun tidak langsung
(penyediaan leaflet di dalam gedung). Data penyuluhan kesehatan tahun 2017-2018 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Data penyuluhan kesehatan tahun 2017-2018
Capaian
No Jenis kegiatan Target % 2017 2018
2017 2018 Jml % Jml %
1. Penyuluhan kesehatan di puskesmas 24 24 100 20 83 19 79
2. Penyuluhan kesehatan di 68 75 100 27 40 48 64
masyarakat
3. Penyuluhan kesehatan di posyandu 19 19 100 15 79 49 258
4. Penyuluhan kesehatan di sekolah 37 24 100 30 81 69 288
Data penyuluhan kesehatan tahun 2018 menunjukkan dari target 75 kali penyuluhan,
penyuluhan ke masyarakat yang dilaksanakan sebanyak 48 kali (64%). Kurangnya minat warga
untuk hadir jika hanya ada penyuluhan kesehatan tanpa adanya pemeriksaan kesehatan
menyulitkan petugas promosi kesehatan untuk edukasi kesehatan.
Berdasarkan observasi dan wawancara singkat selama ± 3 bulan penulis bekerja di
Puskesmas Bontang Selatan I metode yang digunakan untuk penyuluhan langsung masih
konvensional, yaitu berupa ceramah atau presentasi sedangkan penyuluhan tidak langsung
belum digunakannya media sosial (facebook tidak bisa digunakan), belum adanya website serta
belum digunakannya televisi di Puskesmas sebagai media penyuluhan. Penyuluhan kesehatan
saat ini memerlukan berbagai media penyuluhan untuk menjangkau semua lapisan masyarakat.
13
2. Belum ada form monitoring realisasi kegiatan promosi kesehatan
Form monitoring kegiatan diperlukan untuk pengawasan pelaksanaan kegiatan apakah
sudah dilakukan atau belum. Selama ini, form monitoring realisasi kegiatan yang ada adalah 1
form yang berisi semua upaya kesehatan masyarakat mulai dari promosi kesehatan s/d lansia.
Form monitoring realisasi kegiatan khusus promosi kesehatan belum ada.
C. Prioritas Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi, dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan
penilaian prioritas masalah. Dalam menentukan prioritas masalah dilakukan dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah
satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan nilai skoring 1-5 dan dengan
mempertimbangkan 3 komponen dalam metode USG. Kriteria yang digunakan dalam
menentukan prioritas masalah berdasarkan pembobotan yang diberikan adalah sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu
tadi.
1. : Menyatakan sangat tidak mendesak
2. : Menyatakan tidak mendesak
3. : Menyatakan cukup mendesak
4. : Menyatakan mendesak
5. : Menyatakan sangat mendesak
14
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.
1. : Menyatakan sangat tidak serius
2. : Menyatakan tidak serius
3. : Menyatakan cukup serius
4. : Menyatakan serius
5. : Menyatakan sangat serius
c. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Penggunaan
metode USG dalam penentuan prioritas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana
telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek
yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
1. : Menyatakan sangat kecil kemungkinan isu berkembang/memburuk
2. : Menyatakan kecil kemungkinan isu berkembang/memburuk
3. : Menyatakan isu cukup berkembang
4. : Menyatakan besar kemungkinan isu berkembang/memburuk
5. : Menyatakan sangat besar kemungkinan isu berkembang/memburuk
Penentuan prioritas masalah berdasarkan metode USG dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Penentuan prioritas masalah berdasarkan metode USG
No Permasalahan U S G Total Ranking
1 Penyebaran informasi kesehatan belum 5 5 4 14 I
optimal
2 Belum lengkapnya form monitoring kegiatan 3 4 3 10 III
promosi kesehatan
3 Perlunya peningkatan kompetensi penyuluh 4 4 4 12 II
kesehatan masyarakat
15
D. Isu Terpilih
Berdasarkan hasil analisis USG pada tabel di atas, isu terpilih adalah “Penyebaran
informasi kesehatan belum optimal”.
E. Kegiatan
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi isu terpilih adalah, penyuluhan kesehatan
dengan video, leaflet, media sosial/website, radio/televisi, dan presentasi. Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan dapat dilihat di bawah ini.
1. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan video (NOBARVIKES: Nonton Bareng Video
Kesehatan)
2. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan leaflet
3. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan media sosial, website
4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan radio/televisi (PROMAI: Promkes on air)
5. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan presentasi
F. Tahapan kegiatan
Tahapan masing-masing kegiatan adalah:
1. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan video
Penyuluh kesehatan masyarakat adalah seseorang yang berwenang melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi kesehatan dengan cara advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat. Adanya pengumpulan data dan informasi
kesehatan akan memudahkan penyuluh kesehatan dalam menyampaikan edukasi kesehatan
kepada masyarakat.
Media audiovisual memang dianggap mampu untuk memberikan gambaran secara lebih
jelas dan lebih menarik sebagai media untuk menyampaikan pesan penyuluhan kesehatan
kepada audience (Mubarak, 2012). Pembuatan video kesehatan merupakan upaya penyuluh
kesehatan masyarakat untuk menyampaikan informasi kesehatan secara singkat, tepat sasaran
dan jelas. Video dibuat berdasarkan data dan informasi kesehatan yang telah dikumpulkan.
Aplikasi video saat ini yang bisa digunakan untuk membuat/mengedit video bermacam-
macam, seperti Kinemaster, Powerdirector, Viva Video, dll. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pemilihan aplikasi untuk membuat video yang baik.
Tahapan kegiatan:
a. Mengumpulkan data dan informasi kesehatan
b. Menentukan aplikasi video yang akan digunakan
16
c. Melakukan uji coba video
d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan video
e. Melakukan dokumentasi penyuluhan kesehatan dengan video
f. Melakukan evaluasi penyuluhan kesehatan
18
G. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi
Berikut tabel matriks pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama masa habituasi:
Unit Kerja : Puskesmas Bontang Selatan I
Isu terpilih : Penyebaran informasi kesehatan belum optimal
Gagasan pemecahan isu : Penyuluhan kesehatan dengan video (NOBARVIKES), leaflet, media sosial, website, radio/televisi (PROMAI),
dan presentasi
Tabel 4.3 Matriks rancangan aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Nilai dasar
1 Melakukan penyuluhan kesehatan a. Mencari referensi data dan Video Akuntabilitas
dengan video (NOBARVIKES) informasi kesehatan (nobarvikes) Melakukan pekerjaan dengan
b. Menentukan aplikasi video yang penuh tanggung jawab dan
akan digunakan profesional
c. Melakukan uji coba video Aplikasi jelas dan
d. Melakukan penyuluhan kesehatan dapat dipertanggungjawabkan
dengan video dalam pembuatannya
e. Melakukan dokumentasi
penyuluhan kesehatan dengan Nasionalisme
video Data dan informasi kesehatan
f. Melakukan evaluasi penyuluhan akan berkontribusi ke peningkatan
kesehatan pengetahuan kesehatan
masyarakat
Membuat video dengan bahasa
Indonesia
19
Etika publik
Tertanam sikap untuk selalu
peduli dengan permasalahan
kesehatan di puskesmas
Menggunakan data dengan
menjaga kerahasiaan identitas
pasien
Tidak membuat video yang
mengandung unsur SARA
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan
informasi kesehatan yang akan
digunakan valid dan aktual
Memastikan bahwa aplikasi video
mudah digunakan dan kualitas
video yang dihasilkan baik
Anti korupsi
Tidak melakukan manipulasi data
Tidak menggunakan aplikasi yang
ilegal
Video dapat dilihat oleh
siapapun sehingga tidak ada
diskriminasi
20
2. Melakukan penyuluhan kesehatan a. Mencari referensi data dan a. Penyuluhan Akuntabilitas
dengan leaflet informasi kesehatan b. Leaflet Melakukan pekerjaan dengan
b. Menyusun informasi yang akan c. Hasil post- penuh tanggung jawab dan
disampaikan test profesional
c. Membuat desain leaflet
d. Mencetak leaflet Nasionalisme
e. Melakukan penyuluhan dengan Data dan informasi kesehatan
leaflet akan berkontribusi ke peningkatan
f. Melakukan dokumentasi pengetahuan kesehatan
penyuluhan kesehatan dengan masyarakat
leaflet Etika publik
Menyampaikan informasi dengan
bahasa yang santun
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan
informasi kesehatan yang akan
digunakan dalam leaflet valid dan
aktual
Anti korupsi
Menggunakan sarana dan
prasarana puskesmas untuk
kepentingan bersama dan bukan
untuk kepentingan pribadi
21
3. Melakukan penyuluhan kesehatan a. Mencari referensi data dan a. Hasil Akuntabilitas
dengan media sosial dan website informasi kesehatan postingan Melakukan pekerjaan dengan
b. Menyusun informasi yang akan media sosial penuh tanggung jawab dan
disampaikan profesional
c. Membuat desain/materi
penyuluhan Nasionalisme
d. Membuat akun facebook dan Data dan informasi kesehatan
instagram akan berkontribusi ke peningkatan
e. Mengupload file ke facebook, pengetahuan kesehatan
instagram, dan website masyarakat
Etika publik
Tidak membuat postingan yang
mengandung unsur SARA
Tidak membuat postingan hoax
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan
informasi kesehatan yang akan
digunakan valid dan aktual
Anti korupsi
Menggunakan sarana dan
prasarana puskesmas untuk
kepentingan bersama dan bukan
untuk kepentingan pribadi
22
4. Melakukan penyuluhan kesehatan a. Mencari referensi data dan a. Materi Akuntabilitas
dengan radio/televisi (PROMAI) informasi kesehatan b. Jadwal Melakukan pekerjaan dengan
b. Menyusun informasi yang akan c. Dokumentasi penuh tanggung jawab dan
disampaikan profesional
c. Berkoordinasi dengan pihak radio
tentang jadwal Nasionalisme
d. Melakukan penyuluhan Data dan informasi kesehatan
kesehatan dengan radio atau akan berkontribusi ke peningkatan
televisi (PROMAI) pengetahuan kesehatan
masyarakat
Etika publik
Menyampaikan informasi dengan
bahasa yang santun
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan
informasi kesehatan yang akan
digunakan dalam materi valid dan
aktual
Anti korupsi
Tidak menggunakan dana
puskesmas untuk keuntungan
pribadi
23
5. Melakukan penyuluhan kesehatan a. Mencari referensi data dan a. Materi Akuntabilitas
dengan presentasi informasi kesehatan b. Jadwal Melakukan pekerjaan dengan
c. Dokumentasi penuh tanggung jawab dan
b. Menyusun informasi yang akan
profesional
disampaikan
c. Membuat materi penyuluhan
Nasionalisme
d. Melakukan penyuluhan kesehatan Data dan informasi kesehatan
e. Melakukan evaluasi penyuluhan akan berkontribusi ke peningkatan
pengetahuan kesehatan
masyarakat
Etika publik
Menyampaikan informasi dengan
bahasa yang santun
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan
informasi kesehatan yang akan
digunakan dalam materi valid dan
aktual
Anti korupsi
Tidak menggunakan dana
puskesmas untuk keuntungan
pribadi
24
Kontribusi terhadap visi-misi organisasi adalah merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah
proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
kesehatan yang dilaksanakan. Kontribusi terhadap tata nilai organisasi adalah membantu mewujudkan staf Puskesmas Bontang Selatan I yang
peduli terhadap segala macam masalah kesehatan, disiplin dalam melaksanakan kegiatan sesuai jadwal, jujur dalam pelaksanaan kegiatan, dan
laporan dapat dipertanggungjawabkan.
Kegiatan habituasi (aktualisasi di Puskesmas Bontang Selatan I akan dilakukan mulai 11 september s/d 15 oktober 2019. Jadwal kegiatan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Jadwal kegiatan
No Kegiatan September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan video X X
2. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan leaflet X X
3. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan media sosial, website X X X X X
4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan radio/televisi (PROMAI: Promkes on air) X X
5. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan presentasi X X
25
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Kronologi kegiatan
Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan berdasarkan rancangan aktualisasi dari isu terpilih,
menjabarkan realisasi hasil kegiatan yang dilakukan selama masa habituasi yang dimulai
tanggal 11 september sampai dengan 26 oktober 2019 di Puskesmas Bontang Selatan I beserta
output dari kegiatan yang dilaksanakan.
B. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi isu terpilih adalah penyuluhan kesehatan dengan
video, leaflet, media sosial/website, radio/televisi, dan presentasi. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dapat dilihat di bawah ini.
1. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan video (NOBARVIKES: Nonton Bareng Video
Kesehatan)
2. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan leaflet
3. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan media sosial, website
4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan radio/televisi (PROMAI: Promkes on air)
5. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan presentasi
C. Tahapan kegiatan
Tahapan masing-masing kegiatan adalah:
1. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan video (NOBARVIKES)
Pembuatan video kesehatan merupakan upaya penyuluh kesehatan masyarakat untuk
menyampaikan informasi kesehatan secara singkat, tepat sasaran dan jelas. Video dibuat
berdasarkan data dan informasi kesehatan yang telah dikumpulkan.
a. Waktu pelaksanaan
Kegiatan pengumpulan data dilakukan selama bulan september s/d oktober 2019
sedangkan penyuluhan kesehatan dengan video (NOBARVIKES) dilaksanakan sebanyak
4 kali, 1 kali di bulan september, dan 3 kali di bulan oktober 2019.
26
b. Tahapan kegiatan
1) Mengumpulkan data dan informasi kesehatan
Data dan informasi kesehatan dikumpulkan oleh penulis dari berbagai sumber,
dengan mendownload artikel dan juknis tentang anemia, hipertensi, diabetes,
DBD, dll.
27
3 VivaVideo bisa membuat video dari aplikasi mobile ini terbilang
galeri smartphone milik paling simpel dan memiliki
kalian atau membuatnya dari fitur terbatas
rangkaian foto yang pernah
diambil, atau membuat
collage untuk video musik
dan menambahkan efek,
stiker, dan mengontrol
durasi.
Berdasarkan tabel diatas, aplikasi video yang dipilih penulis adalah KineMaster karena
menyediakan berbagai fitur yang cukup lengkap seperti teks, foto, video, dan musik.
28
4 19 okt Diabetes melitus Albanasirun A. Masjid Al-Qahhar
Setio Harri J.
29
Pre-test anemia Rekap hasil pre-test dan post-test anemia
c. Output
Berdasarkan kegiatan NOBARVIKES diperoleh hasil berupa video kesehatan yang
bisa menjadi media informasi mengenai anemia dan diabetes melitus bagi siswi dan
masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan 1. Video kesehatan
juga diputar melalui televisi yang ada di Puskesmas Bontang Selatan 1 untuk media
informasi pasien/pengunjung puskesmas.
Nasionalisme
Data dan informasi kesehatan akan berkontribusi ke peningkatan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
Membuat video dengan bahasa Indonesia.
Etika publik
Tertanam sikap untuk selalu peduli dengan permasalahan kesehatan di puskesmas.
Menggunakan data dengan menjaga kerahasiaan identitas pasien.
Tidak membuat video yang mengandung unsur SARA.
30
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan informasi kesehatan yang akan digunakan valid dan
aktual.
Memastikan bahwa aplikasi video mudah digunakan dan kualitas video yang
dihasilkan baik.
Anti korupsi
Tidak melakukan manipulasi data.
Tidak menggunakan aplikasi yang ilegal.
Video dapat dilihat oleh siapapun sehingga tidak ada diskriminasi.
Disiplin
Pembuatan video dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan.
Jujur
Materi video dibuat secara jujur sesuai fakta yang ada.
Akuntabel
Isi video diambil dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
31
2. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan leaflet
Leaflet adalah materi penyuluhan kesehatan berupa cetakan dalam bentuk lembaran/lipatan
kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti
dengan atau tanpa gambar.
a. Waktu pelaksanaan
Kegiatan pengumpulan data dilakukan selama bulan september s/d oktober 2019
sedangkan penyuluhan kesehatan dengan leaflet dilaksanakan sebanyak 3 kali, 1 kali di
bulan september, dan 2 kali di bulan oktober 2019.
b. Tahapan kegiatan
1) Mencari referensi data dan informasi kesehatan
Data dan informasi kesehatan dikumpulkan oleh penulis dari berbagai sumber,
dengan mendownload artikel dan juknis tentang anemia, hipertensi, diabetes, DBD, dll.
Kegiatan pengumpulan data dilakukan selama bulan september s/d oktober 2019.
32
c. Gejala
d. Cara mencegah hipertensi
3 Rokok a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Bahaya rokok
d. Tubuh seorang perokok
e. Penyakit akibat rokok
4) Mencetak leaflet
Leaflet dicetak dengan biaya pribadi. Leaflet dibagikan kepada seluruh jamaah
masjid yang hadir saat kegiatan penyuluhan.
33
tanggal 17 oktober 2019 di Masjid Al-Hijrah (diabetes, rokok) dan tanggal 19 oktober
2019 di Masjid Al-Qahhar (diabetes, rokok).
c. Output
Berdasarkan kegiatan ini diperoleh hasil berupa leaflet kesehatan yang bisa menjadi
media informasi mengenai diabetes melitus, hipertensi, dan rokok bagi masyarakat yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan 1. Leaflet kesehatan juga diletakkan
di lantai 2 Puskesmas Bontang Selatan 1 untuk media informasi pasien/pengunjung
puskesmas.
34
d. Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN
Akuntabilitas
Melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
Nasionalisme
Data dan informasi kesehatan akan berkontribusi ke peningkatan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
Etika publik
Menyampaikan informasi dengan bahasa yang santun.
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan informasi kesehatan yang akan digunakan dalam
leaflet valid dan aktual.
Anti korupsi
Menggunakan sarana dan prasarana puskesmas untuk kepentingan bersama dan
bukan untuk kepentingan pribadi.
Disiplin
Pembuatan leaflet dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan.
35
Jujur
Materi leaflet dibuat secara jujur sesuai fakta yang ada.
Akuntabel
Isi leaflet diambil dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Tahapan kegiatan
1) Mencari referensi data dan informasi kesehatan
Data dan informasi kesehatan dikumpulkan oleh penulis dari berbagai sumber,
dengan mendownload artikel dan juknis tentang anemia, hipertensi, diabetes, DBD, dll.
Kegiatan pengumpulan data dilakukan selama bulan september s/d oktober 2019.
36
2) Menyusun informasi yang akan disampaikan
Penyusunan informasi tergantung tema dan kegiatan apa yang ingin
diinformasikan di media sosial.
37
5) Mengupload file ke facebook dan instagram
Penyampaian informasi kesehatan dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
Puskesmas Bontang Selatan 1 diposting ke akun facebook dan instagram setiap
minggu disertai foto dan teks agar informasi yang disampaikan lebih jelas.
c. Output
Berdasarkan kegiatan ini diperoleh hasil berupa adanya media sosial yang bisa menjadi
media informasi Puskesmas Bontang Selatan 1. Adanya akun facebook dan instagram ini
juga memudahkan masyarakat yang ingin bertanya tentang masalah kesehatan dan/atau
jadwal pelayanan.
Nasionalisme
Data dan informasi kesehatan akan berkontribusi ke peningkatan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
Etika publik
Tidak membuat postingan yang mengandung unsur SARA.
Tidak membuat postingan hoax.
38
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan informasi kesehatan yang akan digunakan valid dan
aktual.
Anti korupsi
Menggunakan sarana dan prasarana puskesmas untuk kepentingan bersama dan
bukan untuk kepentingan pribadi.
Disiplin
Posting ke media sosial rutin dilaksanakan setiap minggu sesuai jadwal kegiatan.
Jujur
Materi dibuat secara jujur sesuai fakta yang ada.
Akuntabel
Isi materi diambil dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
39
a. Waktu pelaksanaan
Kegiatan Promkes on air (PROMAI) dilakukan sebanyak 2 kali, dengan tema Upaya
Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 25 september 2019 dan Mengenal
Lebih Dekat tentang Penyakit Tidak Menular (PTM): Diabetes Melitus (DM) pada 4
oktober 2019.
b. Tahapan kegiatan
1) Mencari referensi data dan informasi kesehatan
Data dan informasi kesehatan dikumpulkan oleh penulis dari berbagai sumber,
dengan mendownload artikel dan juknis tentang DBD dan diabetes. Kegiatan
pengumpulan data dilakukan selama bulan september s/d oktober 2019.
40
Pertanyaan untuk narasumber DBD Pertanyaan untuk narasumber DM
41
Koordinasi jadwal talk show Rundown Dialog Spesial
c. Output
Berdasarkan kegiatan ini diperoleh hasil berupa adanya video rekaman hasil talk show
yang bisa menjadi media informasi masyarakat di kota Bontang. Adanya talk show ini juga
42
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan tentang DBD dan DM
melalui siaran di LNG TV dan/atau masyarakat yang ingin bertanya tentang masalah
kesehatan secara langsung melalui telepon.
Nasionalisme
Data dan informasi kesehatan akan berkontribusi ke peningkatan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
Etika publik
Menyampaikan informasi dengan bahasa yang santun.
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan informasi kesehatan yang akan digunakan dalam
materi valid dan aktual.
Anti korupsi
Tidak menggunakan dana puskesmas untuk keuntungan pribadi.
43
Disiplin
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan sesuai jadwal kegiatan.
Jujur
Materi dibuat secara jujur sesuai fakta yang ada.
Akuntabel
Isi materi diambil dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Tahapan kegiatan
1) Mencari referensi data dan informasi kesehatan
Data dan informasi kesehatan dikumpulkan oleh penulis dari berbagai sumber,
dengan mendownload artikel dan juknis tentang hipertensi dan DBD. Kegiatan
pengumpulan data dilakukan selama bulan september s/d oktober 2019.
44
2) Menyusun informasi yang akan disampaikan
Tabel 5.4 Penyusunan informasi untuk presentasi
No Judul presentasi Isi presentasi
1 Waspada DBD a. Pengertian DBD
b. Tanda dan gejala
c. Cara mencegah
2 Hipertensi a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Cara mencegah hipertensi
d. Diet DASH
Penyuluhan DBD
45
5) Melakukan evaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pretest dan post test. Pretest
dan post test bertujuan untuk mengetahui apakah sasaran penyuluhan memahami materi
yang diberikan. Soal yang dibuat berjumlah 10 dengan pilihan jawaban benar dan salah.
Soal dan rekapitulasi hasil pretest dan post test dapat dilihat pada gambar di bawah ini
dan lampiran.
c. Output
Berdasarkan kegiatan ini diperoleh hasil berupa adanya materi presentasi yang bisa
menjadi media informasi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan 1.
Adanya kegiatan ini juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi
kesehatan tentang DBD dan hipertensi melalui penyuluhan secara langsung di masjid.
Nasionalisme
Data dan informasi kesehatan akan berkontribusi ke peningkatan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
Etika publik
Menyampaikan informasi dengan bahasa yang santun.
46
Komitmen mutu
Memastikan bahwa data dan informasi kesehatan yang akan digunakan dalam
materi valid dan aktual.
Anti korupsi
Tidak menggunakan dana puskesmas untuk keuntungan pribadi.
Disiplin
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan sesuai jadwal kegiatan.
Jujur
Materi dibuat secara jujur sesuai fakta yang ada.
Akuntabel
Isi materi diambil dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
47
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang dilakukan selama masa
habituasi (11 september s/d 26 oktober 2019) di Puskesmas Bontang Selatan 1 kesimpulan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut.
1. Prioritas masalah berdasarkan metode USG adalah penyebaran informasi kesehatan
belum optimal.
2. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi isu terpilih adalah penyuluhan kesehatan
dengan video, leaflet, media sosial/website, radio/televisi, dan presentasi.
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan 1 sebagian besar memiliki
pengetahuan yang baik terutama tentang anemia dan demam berdarah.
4. Masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan setelah kegiatan aktualisasi
dilaksanakan.
5. Kegiatan aktualisasi ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi
kesehatan karena petugas langsung datang ke tempat dimana masyarakat berkumpul,
yaitu masjid. Penulis juga membuat akun facebook dan instagram untuk menjangkau
masyarakat yang aktif di media sosial terutama generasi milenial.
B. Saran
1. Seluruh lintas sektor perlu meningkatkan kerja sama dan mensosialisasikan kegiatan
skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui posbindu, CERDIK, 4M plus, TTD,
dll.
2. Kegiatan penyuluhan kesehatan dengan berbagai macam media ini perlu dilakukan
terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
48
C. Rencana Tindak Lanjut
1. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan video (NOBARVIKES)
Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah membuat video-video lain sesuai
permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan 1.
Selain penyuluhan dengan pemutaran video secara langsung ke masyarakat, video juga
akan diputar melalui televisi yang ada di Puskesmas Bontang Selatan 1.
49
DAFTAR PUSTAKA
Nama :
Usia :
Alamat :
KUNCI JAWABAN
1. Salah
2. Benar
3. Salah
4. Benar
5. Salah
6. Salah
7. Benar
8. Salah
9. Salah
10. Benar
SOAL PRE-TEST DBD PUSKESMAS BONTANG SELATAN I
Nama :
Usia :
Alamat :
KUNCI JAWABAN
1. Benar
2. Benar
3. Salah
4. Salah
5. Benar
6. Benar
7. Salah
8. Benar
9. Benar
10. Benar
Penyuluhan Healthy Life and Dietary Approach to Stop Hypertention
Pre test
Post test
Live
37’’ Bumper out
VTR
4’
4 Combreak Playback VTR
1’ Presenter closing
Live
Note :
Live
37’’ Bumper out
VTR
2 Combreak 4’ Playback VTR
3 37’’ Bumper in VTR
4’
4 Combreak Playback VTR
5 37’’ Bumper in VTR
1’ Presenter closing
Live
Note :
- Combreak maksimal 3 kali
- Ingatkan juga penelpon dirumah bahwa ada telpon interaktif di (55-1126 diluar
komplek) dan (1103 didalam komplek)
Pertanyaan : dr. Apmes Sumule (Puskesmas Bontang Lestari)
1. Apa yang dimaksud dengan diabetes mellitus?
2. Apa perbedaan diabetes tipe 1 dan 2?
3. Apa saja gejala-gejala diabetes?
4. Siapa saja yang paling berisiko terkena diabetes?
5. Bagaimana cara mengetahui kita menderita diabetes atau tidak?
6. Bagaimana risiko pada penderita diabetes yang hamil?
7. Bagaimana pengobatan diabetes?
8. Apakah diabetes bisa sembuh?
9. Pesan dan harapan?