OLEH :
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021
I. Merencanakan Audit Atas Siklus Jasa Personalia
Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan
yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai
perusahaan. Jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus,
opsi saham, dan tunjangan karyawan. Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain.
Pembayaran kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang
dipotong perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas
dalam siklus pengeluaran. Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam
proses berkaitan dengan siklus produksi.
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi
Audit. Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi auditor untuk
memahami:
a. Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas.
b. Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang
berbeda dengan kompensasi gaji.
c. Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi
saham, serta penggajian pensiun.
Penyajian dan Biaya gaji dan upah serta biaya Utang gaji dan upah serta
Pengungkapan PPh karyawan telah utang PPh karyawan telah
diidentifikasi dan diidentifikasi dengan benar
dikelompokkan dengan benar dalam neraca.Laporan
dalam laporan rugi-laba keuangan telah memuat
pengungkapan yang tepat
tentang program pension dan
program benefit lainnya
Jika kompensasi suatu entitas terutama didasarkan atas gaji dan menunjukkan hubungan
yang dapat diprediksi dengan pemberian jasa, maka auditor dapat menekankan pada prosedur
analitis dalam pengembangan strategi audit. Jika beban kompensasi didasarkan atas upah per jam
dan menunjukkan tingkat variabilitas yang tinggi sepanjang periode berjalan, maka auditor dapat
menekankan pendekatan penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah.
2. Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,
karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka
tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau keterjadian)
merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup
tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau
jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko
bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat
dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian
atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan.
3. Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti
misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan
auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak audit
digeneralisasi, mengelompokkan pegawa berdasar kategori pegawai, dan kemudian menganalisis
gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Sumber :
http://dendyraharjo.blogspot.com/2013/05/audit-siklus-jasa-
personalia.html#:~:text=Siklus%20personalia%20suatu%20perusahaan%20meliputi,op
si%20saham%2C%20dan%20tunjangan%20karyawan.
https://annlistyana.wordpress.com/2012/04/04/audit-siklus-personalia/