Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Mata Kuliah : Auditing II
Prodi : Akuntansi
Waktu : 90 Menit
Dosen : Rama Gita Suci, S.E., M.Ak
Sifat : Open Book

Petunjuk Ujian:
1. Bacalah doa sebelum anda mengerjakan soal ujian.
2. Teliti sebelum menjawab soal.
3. Kerjakan dari soal yang paling mudah.
4. Jujur pada diri sendiri untuk tidak bertanya kepada orang lain

Nama : Maya Mutiara Manik


Nim : 180301326

SOAL
1. Mengapa auditor harus memahami audit siklus penjualan dan penagihan? Jelaskan secara
rinci atau spesifik pada bagan alur dibawah ini :
5 GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN & PENAGIHAN KAS

 Penjualan
 Penerimaan kas
 Retur penjualan dan potongan
 Penghapusan piutang yang tak tertagih
 Memperkirakan piutang tak tertagih
 Kecuali penjualan tunai, setiap transaksi dan jumlah akhirnya akan masuk ke salah
satu dari rekening piutang atau cadangan piutang yang tak tertagih (diasumsikan
pengendalian internal pada golongan penjualan kredit dan tunai sama)
Siklus penjualan dan penagihan >> proses pemindahan kepemilikan barang-barang dan
jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual
Terdapat 8 fungsi bisnis siklus penjualan dan penagihan (kolom ketiga Tabel 13-1). Proses
pertama dari empat proses merupakan pencatatan penjualan, sadangkan golongan transaksi
lainnya hanya merupakan bagian dari satu fungsi bisnis.

2. Apa tujuan Auditor melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi ? jelaskan dengan pemahaman saudara sendiri !
. Pengujian atas transaksi
Penguian atas transaksi (substantive test of transaction) meliputi prosedur – prosedur
audit ntuk pengujian kecermatan pencatatan transaksi. Tujuan dilakukannya pengujian atas
transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah terotorisasi dengan
pantas, dicatat, dan diikhtisarkan dalam jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan
buku pembantu dangan benar.
Jika auditor percaya bahwa transaksi di catat dengan benar dalam jurnal dan diposting
dengan benar, maka auditor akan percaya bahwa total buku besar adalah benar.
Pengujian detail transaksi ini dilakukan untuk menentukan :
a. Ketepatan otorisasi transaksi akuntansi
b. Kebenaran pencatatan dan peringkasan transaksi dalam jurnal
c. Kebenaran pelaksanaan posting atas transaksi dalam buku besar dan buku pembantu.

3. Jelaskan mengapa auditor harus memahami siklus penggajian ?

Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua
karyawan, penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak tepat dapat
menimbulkan masalah salah saji laba bersih yang material.
1) Audit siklus penggajian dan personalia mencakup pemahaman akan pengendalian
internal, penilaian risiko pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, prosedur analitis, serta pengujian atas rincian saldo.
2) Perbedaan utama audit siklus penggajian dan personalia dengan siklus yang lain
antara lain hanya ada satu kelas transaksi untuk pengujian, transaksi pada umumnya
lebih signifikan dari pada akun neraca terkait, pengendalian internal umumnya sudah
efektif di hampir keseluruhan perusahaan.
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk mengevaluasi
apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai
dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum

4. Dalam Siklus persediaan dan pergudangan, mengapa auditor harus melakukan cek fisik?
Jelaskan !
Observasi penghitungan fisik merupakan prosedur pemeriksaan umum. Keikutsertaan
auditor pemeriksa dalam penghitungan fisik dan observasinya akan memberikan kepuasan dalam
menilai metode penghitungan fisik yang dilakukan dan ketaatan perusahaan atas penyajian
kuantitas serta kondisi fisik persediaan.
Apabila auditor tidak dapat melakukan observasi atsa penghitungan fisik persediaan karena
adanya pembatasan pemeriksaan, maka auditor dapat memberikan pendapat dengan kualifikasi
atau tidak memberikan pendapat sama sekali atas laporan keuangan perusahaan yang
diperiksanya. Ada beberapa metode penghitungan fisik persediaan, antara lain :
 penghitungan fisik secara menyeluruh yang dilaksanakan setahun sekali pada tanggal
neraca atau pada tanggal tertentu yang dihadiri auditor.
 penghitungan yang kontinue yang dilakukan atas seluruh persediaan sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun
 penghitungan ulang atas semua seksi yang terbesar dengan menghitung sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun untuk seksi-seksi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai