TIM SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2015
2
BAB I
FORMAT PENULISAN PENELITIAN
Pedoman penulisan penelitian termasuk skripsi ini dibagi dalam tiga bagian: (a) awal,
(b) isi, dan (c) akhir.
* Catatan: penulisan subjek atau objek, juga diperbolehkan menulis subjek atau objek yang perlu
diperhatikan konsistensi pada saat penulisan dalam suatu laporan penelitian atau karya ilmiah.
BAB II
PENJELASAN SISTEMATIKA
A. BAGIAN AWAL
2.1 Judul Penelitian
Judul hendaknya ekspresif, sesuai, dan tepat dengan masalah yang diteliti, serta tidak
membuka peluang untuk penafsiran ganda. Judul tidak boleh terlalu pendek atau terlalu
panjang (sekitar 15 kata). Judul penelitian harus mencerminkan isi dari penelitian yang
menggambarkan keterkaitan antarvariabel yang disusun dalam kalimat sederhana. Judul
dapat memuat lokasi dan waktu penelitian jika penelitian berupa epidemiologis. Dalam
penulisan judul tidak boleh menggunakan kalimat tanya dan singkatan kecuali yang umum,
misalnya WHO, nama spesies (italic, dengan huruf kapital hanya huruf pertama saja [P.
aerugenosa]). Judul tidak perlu ditutup dengan tanda baca apapun. Apabila dibutuhkan dapat
dibuat subjudul dengan ketentuan, yaitu harus merupakan bagian dari penelitian bukan
menunjukkan lokasi atau waktu penelitian.
2.3 Abstrak/Abstract
Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama Bahasa Indonesia dan kedua Bahasa Inggris.
Abstrak tersebut mencerminkan isi keseluruhan penelitian. Dalam abstrak memuat masalah
yang diteliti atau latar belakang, subjek penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan
simpulan serta saran (IMRAD). Panjang abstrak maksimum 1 halaman atau 250 kata. Isi
dalam abstract seluruhnya ditulis dengan huruf miring (italic).
Jumlah kata kunci sebanyak 3-5 kata kunci yang diketik sesuai urutan abjad. Kata kunci
memuat kata-kata pokok dan menunjukkan kaitan artikel dengan ranah keilmuan yang
relevan, jika mungkin menggunakan istilah yang termuat dalam tesaurus yang sesuai. Hal ini
diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.
Latar Belakang
Latar belakang ditulis secara ringkas dan padat, dengan alur logika yang sistematik, menarik,
dan menunjukkan kepada pembaca tentang besarnya masalah yang ada serta menunjukkan
alasan kuat mengapa penelitian perlu dilakukan oleh penulis. Pada awal paragraf penulis
perlu menjelaskan masalah utama yang dihadapi, yang memberi kesan penting untuk
dipecahkan dan dapat menarik perhatian pembaca. Tulisan pada awal paragraf harus mampu
memotivasi pembaca untuk melanjutkan mencermati paragraf berikutnya. Penulisan
dilengkapi dengan berbagai fakta terkini, data, atau informasi relevan yang mendukung dan
penjelasan tentang makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk diteliti serta tidak
saja untuk menjawab pertanyaan penelitian tetapi juga akan memecahkan sebagian
permasalahan yang ada tersebut.
Rumusan masalah
Memuat penjelasan mengapa masalah yang diusulkan menarik, penting, dan perlu diteliti.
Bagian ini merupakan rangkuman singkat mengenai permasalahan yang dikemukakan serta
betapa pentingnya masalah tersebut dipecahkan melalui salah satu pendekatan penelitian
yang diusulkan. Masalah penelitian dapat disusun berdasarkan literatur, pertemuan ilmiah,
pendapat pakar, dan pengalaman pribadi serta sumber nonilmiah. Rumusan masalah disusun
dalam kalimat tanya, spesifik, dan tidak memiliki arti ganda. Kriteria pemilihan masalah
penelitian FINER yang terdiri atas Fiable (Layak), Interesting (Menarik perhatian), Novel
(Hal yang baru), Ethical (Etis), Relevance (Relevan).
Cara menyatakan masalah, ada 3 cara, yaitu:
a. Sebagai pernyataan deklaratif
Contoh: Pengaruh ceramah yang diberikan secara perorangan dibandingkan dengan
ceramah berkelompok tentang keberhasilan pemberian ASI pada primipara di rumah
mereka.
b. Sebagai sebuah pertanyaan
Contoh: Apakah ada hubungan bermakna antara suatu metode pembelajaran tentang
pemberian ASI dan keberhasilan pemberian ASI oleh primipara di rumah mereka?
c. Sebagai suatu hipotesis
Contoh: Primipara yang mendapat pengajaran secara perorangan dalam hal pemberian
ASI akan lebih berhasil daripada primipara yang mendapat pembelajaran secara
berkelompok.
Dari ketiga cara tersebut Fakultas Kedokteran Unjani, menggunakan rumusan masalah
sebagai sebuah pertanyaan (butir b)
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) Tujuan umum dan (2) Tujuan
khusus. Tujuan Umum memuat variabel utama yang akan diukur dan luaran utama yang
diharapkan, sedangkan Tujuan Khusus memuat beberapa tujuan spesifik dari penelitian
sesuai dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian harus memuat variabel bebas dan variabel
tergantung penelitian. Selain itu tujuan penelitian juga secara eksplisit menggambarkan,
subjek penelitian dan metode penelitiannya.
Contoh:
a. Tujuan Umum Penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penghentian
pemberian ASI di daerah perkotaan dan hal ini akan berguna untuk memberikan umpan
balik bagi program penggalakan ASI.
b. Tujuan Khusus Penelitian
1. Mengetahui peran suami dalam pemberian ASI
2. Mengetahui peran ibu bekerja, dan seterusnya
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) Manfaat akademis dan (2) Manfaat
praktis. Penelitian dilakukan bukan sekedar untuk memenuhi persyaratan pendidikan, tetapi
harus dapat memberi manfaat untuk masyarakat, institusi, maupun dunia akademik. Pada
bagian ini penulis harus menjelaskan (1) apa manfaat praktis hasil penelitian dan (2) siapa
yang memperoleh manfaat praktis tersebut. Manfaat Penelitian antara lain untuk ilmu
pengetahuan, pelayanan kesehatan, penentu kebijakan kesehatan, dan penelitian lain.
B. BAGIAN ISI
2.5 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan dukungan fakta/bukti ilmiah atau sumber informasi dasar yang
menunjang berbagai tujuan fungsional dari gambaran judul atau topik. Uraian mengenai
pendapat terdahulu yang berkaitan dengan masalah dan pemecahan masalah yang pernah
dilakukan. Selain itu, menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti. Dengan demikian, teori yang mendukung penelitian tersebut tidak
terlepas dari perumusan masalah. Penulisan tinjauan pustaka harus disusun dalam bentuk
paragraf-paragraf dengan kalimat sendiri (para frase) yang berasal dari berbagai sumber.
Penulisan kutipan langsung tidak diperkenankan kecuali untuk penulisan peraturan/undang-
undang serta definisi baku.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ada tersebut, selanjutnya disusun kerangka
pemikiran yang merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka. Kerangka pemikiran merupakan
dasar pemikiran maupun strategi untuk memecahkan masalah berisikan alasan pemilihan cara
pemecahan masalah. Pada akhir kerangka pemikiran sebaiknya disertai dengan bagan alur
pemikiran.
Kerangka pemikiran menggambarkan variabel bebas, variabel tergantung, dan variabel lain
yang ikut memengaruhi luaran. Melalui kerangka pemikiran ini pembaca dapat mudah
memahami apa yang akan menjadi fokus utama penelitian, variabel-variabel apa saja yang
akan diukur dan dikendalikan, serta variabel apa saja yang akan menjadi luaran penelitian.
Selanjutnya, berdasarkan kerangka pemikiran dideduksi ke dalam premis-premis untuk
menyusun hipotesis pada penelitian analitik.
Premis diambil dari sari kajian pustaka dan kerangka pemikiran, merupakan gabungan atau
hubungan antara 2 atau lebih preposisi. Penulisan premis disertai dengan rujukan (nama atau
nomor) pada akhir kalimat. Premis disusun secara sistematis dan runut sebagai dasar/bahan
untuk menegakkan hipotesis (tidak sama dengan hipotesis).
Hipotesis sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah (pertanyaan penelitian) yang
dibangun dari premis-premis sebelumnya dan diakhiri dengan rujukan nomor premis.
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang menunjukkan prediksi hubungan dari 2 atau
lebih premis, namun bukan merupakan pengulangan dari suatu premis. Pada penyusunan
skripsi, premis dan hipotesis ini boleh ada atau tidak bergantung pada rumusan masalah
penelitiannya. Fungsi hipotesis antara lain:
a. menyempitkan bidang yang diteliti,
b. mendorong peneliti menyatakan situasi yang diteliti secara spesifik dan tepat
c. menjadi pedoman untuk penelitian lebih lanjut,
d. sebagai kerangka untuk menyatakan simpulan penelitian sementara,
e. sebagai jawaban langsung terhadap manfaat penelitian, dan
f. peneliti mengumpulkan data yang dapat dianalisis secara statistika.
l. Alur penelitian merupakan suatu bagan sistematis yang menunjukan proses bagaimana
penelitian akan dilaksanakan.
C. BAGIAN AKHIR
Pada bagian ini memuat Daftar Pustaka dan Lampiran. Daftar pustaka ditulis untuk
memberikan informasi sehingga pembaca dapat mudah menemukan sumber yang disebutkan.
Penulisan kepustakaan dalam daftar pustaka menggunakan Vancouver style sesuai dengan
“urutan datang” kepustakaan tersebut di dalam naskah. Lampiran memuat keterangan atau
informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, terdiri atas surat kaji etik, lembar
informed consent, dummy table, data mentah penelitian, hasil analisis data, instrumen
penelitian, atau jika ada laporan penelitian pendahuluan yang bersifat melengkapi
usulan/laporan penelitian.
BAB III
TATA CARA PENULISAN LAPORAN
*Antartajuk diberi batas kertas dorslah yang berwarna hijau sesuai dengan warna sampul luar dan
diberi logo Fakultas Kedokteran Unjani diameter 12 cm dengan posisi middle centre.
3.2 Tajuk
Setiap tajuk diketik di halaman baru dengan huruf kapital tebal (bold) dan ditempatkan di
tengah (center), yang dimaksud tajuk dalam laporan ini antara lain:
ABSTRAK
ABSTRACT
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3.5 Pengetikan
3.5.1 Jenis dan Ukuran Huruf (font)
a. Sampul
Jenis huruf kapital menggunakan Times New Roman (Bold) dengan ukuran 18, simetris di
tengah, spasi satu. Subjudul ditulis simetris di tengah-tengah menggunakan Times New
Roman Bold dengan ukuran 14. Semua kata dimulai dengan huruf kapital kecuali kata
penghubung atau kata depan ditulis secara Title Case (Capitalize Each Word). Tujuan,
“oleh”, nama mahasiswa, NIM ditulis secara Title Case (Capitalize Each Word)
menggunakan ukuran 12. Logo FK Unjani berdiameter 5 cm. Penulisan Institusi, kota, bulan
dan tahun ditulis dengan huruf kapital, ukuran 16. Pengetikan pada halaman sampul tersebut
semuanya menggunakan bold.
* Urutan pada halaman sampul, yaitu judul, tujuan, “oleh”, nama mahasiswa, NIM, logo Unjani, institusi,
kota, bulan dan tahun.
** Institusi ditulis
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN/KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
BULAN TAHUN
**Pada tujuan ditulis “Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran/Kedokteran Gigi”.
b. Naskah
Jenis huruf dalam naskah menggunakan Times New Roman reguler dengan ukuran 12.
Namun, pengetikan tajuk, anak tajuk (subbab), atau anak subbab menggunakan Times New
Roman (bold) dengan ukuran 12.
b. Jarak Pengetikan
1. Pengetikan antara bab (misalnya BAB I) ke tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN)
berjarak 1,5 spasi. Jarak antara tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN) dengan tajuk
anak bab/subbab (misalnya 1.1 Latar Belakang) berjarak 3 spasi.
2. Pengetikan alinea atau paragraf menjorok (masuk) ke dalam 5 ketukan (0,67 cm) dari margin
kiri teks dan antar alinea berjarak 1,5 spasi.
3. Pengetikan antara baris yang satu dengan baris berikutnya (spasi) berjarak 1,5 spasi.
4. Jarak antara tajuk anak bab/subbab dengan baris pertama teks berjarak 1,5 spasi,
sedangkan jarak antara baris terakhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya, misalnya
antara Paragraf terakhir pada Latar Belakang Penelitian dengan 1.2 Rumusan
masalah berjarak 3 spasi.
5. Pengetikan antara tabel, gambar, atau diagram dengan kalimat atau paragraf di atasnya atau di
bawahnya berjarak 3 spasi.
6. Pengetikan antara Tajuk ABSTRAK dengan teks pertama dalam abstrak berjarak 3 spasi.
Pengetikan naskah abstrak berjarak 1 spasi, terdiri atas 1 alenia dilakukan tidak menjorok
(mulai dari tepi kiri) dan rata tepi kiri tepi kanan (justify). Kata kunci diketik setelah
abstrak berjarak 2 spasi dari baris terakhir abstrak. Pengetikan antar-kata-kunci diberi
tanda koma (,) dan tanpa diakhiri tanda titik (.).
7. Seluruh naskah ditulis dengan auto text nol (0), kecuali abstrak, tabel, dan daftar pustaka.
8. Daftar pustaka diketik dengan 1 spasi dan jarak antar-literatur 1,5 spasi (line spacing
pilih single dan spacing after 6 pt)
9. Gambar, tabel (daftar), persamaan diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan (Tengah).
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, hal tersebut tidak
diperkenankan dan sebaiknya ditulis dalam bentuk narasi.
dan dapat dibaca dengan jelas. Setiap gambar yang terdapat dalam tulisan harus dirujuk di
dalam naskah.
Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan jarak pengetikan 1 spasi. Pengetikan judul tabel
diawali dengan huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik. Apabila dalam tabel terdapat
simbol, maka harus diberikan keterangan dari simbol tersebut di bawah tabel. Setiap tabel
yang terdapat dalam tulisan harus dirujuk di dalam naskah. Catatan kaki pada tabel
merupakan simbol nonnumerik seperti *, †, dan ‡ sebagai petunjuk catatan kaki diletakkan
pada bagian tabel yang memerlukan informasi tambahan tersebut.
Pembuatan garis dalam pengetikan tabel, garis hanya dibuat untuk garis horizontal luar;
sedangkan garis horizontal dalam tidak dibuat satu pun garis vertikal baik bagian luar
maupun dalam.
Penomoran baik gambar maupun tabel dimulai dari BAB – tanda titik – urutan gambar atau
tabel yang terdapat pada BAB tersebut.
Contoh:
a. Gambar pada Bab II (Tinjauan Pustaka) urutan kesatu, maka ditulis Gambar 2.1
b. Gambar pada Bab IV urutan kedua " Gambar 4.2
c. Tabel pada Bab IV urutan ketiga " Tabel 4.3
d. Tabel pada Bab IV urutan kelima " Tabel 4.5
dan tahun hanya spasi saja tanpa tanda baca) –tanda titik koma – volume – tanda
titik dua – halaman – tanda titik (Contoh 1 - 5)
Nama jurnal atau majalah disingkat sesuai dengan aturan dalam “Index Medicus”. Singkatan
tersebut dapat dilihat dalam bibliografi jurnal/majalah yang bersangkutan atau di bagian
bawah atau di bagian atas dari naskah/makalah tersebut.
Contoh: Medika Kartika : Medika Kartika
Majalah Kedokteran Indonesia : MKI
Majalah Kedokteran Bandung : MKB
New England Journal of Medicine : NEJM atau
N Engl J Med
Journal of Clinical Pathology : J Clin Pathol
Blood : Blood
1. Chang CL, Lee EY, Son HC, Park SK. Evaluating the usefulness of the ICT tuberculosis
test kit for the diagnosis of tuberculosis. J Clin Pathol 2000; 53: 715−7.
2. Wallach HK, Harkonen PL. Estrogen and metabolism. Maturitas 2000; 23 (suppl 1): 565−9.
3. Hartanto. 2008. Pengaruh pemanasan global pada perkembangan penyakit di Indonesia.
MKI 2000; 20: 157−67.
4. Ayi K, Min-Oo G, Serghides L, Crockett M, Kirby-Allen M, Quirt I, et al. Pyruvate
kinase deficiency and malaria. N Engl J Med 2008; 358: 1805−10.
5. Okie S. A new attack on malaria. N Engl J Med 2008; 358(23): 2425−8.
2. Text book:
2.1 Penulis-penulis individu:
nama pengarang – tanda titik – nama buku – tanda titik – edisi – tanda titik – kota
penerbitan (apabila >1 kota ditulis dengan spasi tanpa tanda apapun) – tanda titik
dua – nama penerbit – tanda titik koma – tahun – tanda titik – (jika halaman
dicantumkan, setelah titik tulis hal. [Bahasa Indonesia] atau p. [p huruf kecil; Bahasa
Inggris] diikuti halamannya – (tanda titik (Contoh 6 dan 7).
6. Pagana KD, Pagana TJ. Mosby’s diagnostic laboratory test reference, 3rd ed. St Louis
Berlin Boston New York Philadelphia: Lippincot William & Wilkins; 1996. p. 11−26.
7. Kasjono HS, Yasril. Teknik sampling untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu; 2009. hal. 67−74.
jumlah editor] – tanda titik – nama buku – tanda titik – edisi – kota penerbitan –
tanda titik dua – nama penerbit – tanda titik koma – tahun – tanda titik – halaman
(sama no 6 dan 7) – tanda titik (Contoh 8 dan 9)
8. Hristova MF, Henry JB. Metabolic intermediate in organic ions and biochemical markers
of bone metabolism. In: Henry JB, editor. Clinical diagnosis and management by
laboratory methods. 20th ed. Philadelphia: W.B. Sauders Company; 2001. p. 234−56.
9. Starke JR, Munoz F. Tuberculosis. In: Behrman RE, Kliegman RM, Nelson WE, Vaughan
VC, editors. Nelson textbook of pediatrics, 16th ed. Philadelpia London Toronto Montreal
Sydney Tokyo: W.B. Saunders Company. 2000. p. 333−57.
4. Organisasi
nama organisasi – tanda titik – judul – tanda titik – singkatan nama organisasi
dalam kurung – tanda titik – tempat organisasi – tahun – tanda titik (Contoh 15–16)
15. Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah penduduk di Propinsi Jawa Barat. BPS. Jakarta.
2009.
16. World Health Organization (WHO). Diabetes mellitus: Report of a WHO Study Group.
(Technical Report Series No. 727). WHO. Geneva. 2002.
5. Laporan penelitian/Skripsi/tesis/disertasi
nama pengarang – tanda titik – judul – tanda titik – tempat institusi – tanda titik dua
– nama institusi yang menganugerahkan gelar atau kantor bekerja – tanda – titik
tahun – tanda titik (Contoh 17)
17. Harjono RS. Angka kejadian cacingan di SD Cihampelas Bandung. Cimahi: Fakultas
Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. 2008.
6. Paten
Nama penemu paten – tanda titik – lembaga pemegang paten tanda titik – tanggal
publikasi (mendapatkan hak paten) [dd-mm-yy] – tanda titik – nama barang atau
proses yang dipatenkan – tanda titik – nomor paten – tanda titik (Contoh 18)
18. Aulanni’am. Paten Indonesia. Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Tanggal 30
Desember 2008. Kit diagnostik antibodi GAD65 untuk pasien prediabetes melitus. Paten
Indonesia. ID 0.022.556 B.
7. CD ROM
Penulisan sama seperti penulisan buku.
19. Heart sounds. [e-books, CD ROM]. Micron Learning System 2007/2008. PT. Yapindo
Jaya Abadi.
20. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. [CD ROM]. Edisi 15. Salemba
Medika.
8. Prosiding
21. Harnden P, Joffe JK, Jones WG, editors. Germ cell tumours V. Proceedings of the 5th
Germ Cell Tumour Conference; 2001 Sep 13–15; Leeds, UK. New York:Springer; 2002.
22. Harjono RS. Pemeriksaan laboratorium pada penderita diabetes melitus. Dalam:
Pontjosudargo FA, Trimurtini I, Handayani DR, editor. Prosiding Simposium
Penatalaksanaan Diabetes Melitus pada Anak dan Dewasa terkini. PDB 2. 30 Agustus
2008. Cimahi: Fakultas Kedokteran Unjani. 2008.
22. Aulia D. Biomarker keganasan buli-buli. Dalam: Oesman F, editor. Prosiding Pendidikan
Berkesinambungan Patologi Klinik IX 2010. 23-25 Juli 2010. Jakarta: Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010: 155-65.
BAB IV
PENUTUP
Naskah yang tertuang dalam dokumen ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan
laporan penelitian di Fakultas Kedokteran Unjani. Dalam penyusunan naskah ini, kami
menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran perbaikan dari berbagai pihak kami
terima untuk penyempurnaan naskah ini.