Anda di halaman 1dari 4

1.

Terdapat penjelasan tentang industri prasarana dan jasa nah dstu ada contoh
rumah sakit nah selain itu apakah ada contoh yg lain sebutkan dan jelaskan.
(Risal)
Contoh lain selain rumah sakit yaitu industri perhotelan. contohnya adalah
limbah cair yang dihasilkan bersumber dari toilet, restoran, dan kolam renang.
untuk industri perhotelan biasanya menggunakan sistem ipal (instalasi
pengolahan air limbah) yg prosesnya mendegradasi polutan. (Winarni)
2. Tadi di ppt kalian ada menjelaskan tentang limbah industri. pertanyaan saya zat
apa yg terkandung dalam limbah industri tersebut, dan apa pengaruhnya
terhadap sungai dan laut? (Dandy)
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat
tersebut adalah: Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida
yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri. lalu ada
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji
logam dan bahan bakar fosil. selain itu juga biasanya zat yang terkandung dari
limbah industri ada yang namanya Chemical Oxygen Demand (COD) dan
Biochemical Oxygen Demand (BOD). nah pengaruhnya terhadap sungai dan
laut itu dapat mencemari air, lalu menyebarkan bakteri dan virus yang
berbahaya, lalu menimbulkan bau yang tidak sedap. sehingga Ikan dan biota air
akan mati. (Husni)
3. Apa dampak berbahaya dari limbah beracun seperti pestisida? (Ali)
Dampak berbahaya dari limbah beracun seperti pestisida yaitu dapat
menyebabkan kesuburan tanah berkurang penggunaan pestisida juga dapat
mematikan fauna tanah sehingga menurunkan kesuburan tanah. Dan juga
penggunaan pestisida terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi lebih
asam. Selain itu pemakaian pestisida secara nyata akan berakibat dampak buruk
bagi tanah sekitar (Umar)
4. Limbah rumah sakit pasti ada yg padatan,cair dan sebagainya. Pertanyaan
saya,bagaimana sih prosedur pembuangan dari limbah rumah sakit?pasti
prosedur nya berbeda kan antara padatan dan cair?nah tolong dijelaskan satu
satu.(Candra)
Pembuangan limbah cair
Seluruh air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakni yang
berasal dari limbah domistik maupun air limbah yang berasal dari kegiatan klinis
rumah sakit dikumpulkan melalui saluran pipa pengumpul. Selanjutnya dialirkan
ke bak kontrol. Fungsi bak kontrol adalah untuk mencegah sampah padat
misalnya plastik, kaleng, kayu agar tidak masuk ke dalam unit pengolahan
limbah, serta mencegah padatan yang tidak bisa terurai misalnya lumpur, pasir,
abu gosok dan lainnya agar tidak masuk kedalam unit pengolahan limbah. Dari
bak kontrol, air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Bak pengurai anaerob
dibagi menjadi dua buah ruangan yakni bak pengendapan atau bak pengurai
awal, biofilter anaerob tercelup dengan aliran dari bawah ke atas (Up Flow. Air
limpasan dari bak pengurai anaerob selanjutnya dialirkan ke unit pengolahan
lanjut. Unit pengolahan lanjut tersebut terdiri dari beberapa buah ruangan yang
berisi media dari bahan PVC bentuk sarang tawon untuk pembiakan mikro-
organisme yang akan menguraikan senyawa polutan yang ada di dalan air
limbah. Setelah melalui unit pengolahan lanjut, air hasil olahan dialirkan ke bak
khlorinasi. Di dalam bak khlorinasi air limbah dikontakkan dengan khlor tablet
agar seluruh mikroorganisme patogen dapat dimatikan. Dari bak khlorinasi air
limbah sudah dapat dibuang langsung ke sungai atau saluran umum.

Pembuangan limbah padat.


1. Pengumpulan Limbah Medis
1. Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan troli khusus yang tertutup.
2. Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim
hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.
2. Identifikasi, pemilahan dan pewadahan:
Setiap penghasil limbah wajib melakukan identifikasi untuk semua limbah yang
dihasilkannya.
3. Transportasi
1. Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut
harus diletakkan dalam kontainer yang kuat dan tertutup.
2. Pengangkutan limbah keluar rumah sakit menggunakan kenderaan
khusus.
3. Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun
binatang.
4. Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri
yang terdiri: Topi/helm, Masker, Pelindung mata, Pakaian panjang (coverall),
Apron untuk industri, Pelindung kaki/sepatu boot dan sarung tangan khusus
(disposable gloves atau heavy duty gloves).

4. Penyimpanan Limbah:
Penyimpanan dilakukan sesuai karakter dan pengemasan.
5. Pemusnahan:
Pemusnahan dengan pembakaran menggunakan incinerator yang
dioperasionalkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) atau pihak jasa
pengolah limbah medis berizin. (I Made)
5. Pada slide terakhir terdapat tata cara pengelolaan limbah B3, sebutkan dan
jelaskan bagaimana proses pengelolaan tersebut, apakah proses tersebut dapat
mengakibatka sebuah resiko, terimakasih (Ayup)
1. Pengelolaan Limbah B3 secara Fisik
Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metodde yang berbeda.
a. Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi, electrodialisa,
kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan reverse osmosis.
b. Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi thickening, sedimentasi,
floatasi, filtrasi, koagulasi, sentrifugasi, dan klarifikasi
c. Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik presipitator, adsorpsi
karbon aktif, dan penyaringan partikel.
d. Pengelolaan Limbah B3 secara Kimia
Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi
2. Pengelolaan Limbah B3 secara Biologi
Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan sebutan viktoremediasi
serta bioremediasi. Vitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan dalam
proses akumulasi serta absorpsi berbagai bahan beracun dan berbahaya dari
tanah. Sementara bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme dan
bakteri sebagai bahan untuk mengurai atau mendegradasi limbah B3. Kedua
proses tersebut tak kalah efektif untuk mengatasi permasalahan pencemaran
lingkungan oleh limbah B3.atau solidifikasi, reduksi—oksidasi, absorpsi,
prolisa, penukaran ion, pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi.
Membuang Limbah B3

Selain dikelola dengan 3 cara di atas, limbah B3 juga bisa dibuang di tempat dan
metode tertentu, seperti yang akan dijabarkan dalam penjelasan di bawah ini.
a. Kolam Penyimpanan
b. Sumur Injeksi atau Sumur Dalam
c. Landfill Khusus Limbah B3 (Restu)

Anda mungkin juga menyukai