Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN JUMLAH UANG BEREDAR DALAM ARTI LUAS (M2)


DENGAN ANGKA PENGGANDA UANG DALAM ARTI SEMPIT (M1)
UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH EKONOMI MONETER
DOSEN PENGAMPU : ILHAMDI, M.Si

Disusun Oleh :

Erika Wulandari 11821008

Hari Muliyo 11821100

Nurul Pamisa 11821137

Rusti Nawati 11821069

Suryani 11821027

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Ekonomi
Moneter ini dengan judul “Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2 dengan Angka
Pengganda M1”.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Akhir kata, demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
terdapat banyak kekurangan.

Pontianak, 11 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 1

BAB II PENDAHULUAN ............................................................................................... 2


A. Pengertian Penawaran Uang dalam Arti Sempit (M1) .......................................... 2
B. Pengertian Penawaran Uang dalam Arti Luas (M2) .............................................. 2
C. Pengertian Angka Pengganda ................................................................................ 2
D. Hubungan dari Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2 dengan Angka
Pengganda M1 ....................................................................................................... 2
E. Analisis dari Hubungan Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2 dengan
Angka Pengganda M1 ........................................................................................... 2

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 14


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam membahas mengenai uang yang terdapat dalam perekonomian
sangat penting untuk membedakan diantara mata uang dalam peredaran dan uang
beredar. Mata uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah uang yang telah
dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral. Mata uang tersebut terdiri dari dua
jenis yaitu uang logam dan uang kertas.

Dengan demikian mata uang dalam peredaran sama dengan uang kartal.
Sedangkan uang beredar adalah semua jenis uang yang ada di dalam perekonomian
yaitu jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam
bank-bank umum. Uang beredar atau money supply dibedakan menjadi dua
pengertian yaitu dalam arti sempit dan arti luas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Uang dalam Arti Sempit (M1)?
2. Apa Itu Uang dalam Arti Luas (M2)?
3. Apa Pengertian Angka Pengganda?
4. Bagaimana Hubungan antara Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2 dengan
Angka Pengganda M1?
5. Bagaimana Analisis Hubungan antara Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2
dengan Angka Pengganda M1?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Uang dalam Arti Sempit.
2. Mengetahui Pengertian Uang dalam Arti Luas.
3. Mengetahui Pengertian Angka Pengganda.
4. Memahami Hubungan dari Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2 dengan
Angka Pengganda M1.
5. Memahami Analisis dari Hubungan Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2
dengan Angka Pengganda M1.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penawaran Uang dalam Arti Sempit (M1)


Penawaran uang dalam arti sempit (narrow money) diberi simbol M1,
merupakan jumlah uang beredar yang sering digunakan untuk keperluan transaksi.
Uang beredar dalam arti sempit (M1) didefinisikan sebagai uang kartal ditambah
dengan uang giral (currency plus demand deposits).

M1 = C + DD

Dimana:

M1 = Jumlah uang beredar dalam arti sempit

C = Currency (uang cartal)

DD = Demand Deposits (uang giral)

Uang giral (DD) di sini hanya mencakup saldo rekening koran/ giro milik
masyarakat umum yang disimpan di bank. Sedangkan saldo rekening koran milik
bank pada bank lain atau bank sentral (Bank Indonesia) ataupun saldo rekening
koran milik pemerintah pada bank atau bank sentral tidak dimasukan dalam definisi
DD. Satu hal lagi yang penting untuk dicatat mengenai DD ini adalah bahwa yang
dimaksud disini adalah saldo atau uang milik masyarakat yang masih ada di bank
dan belum digunakan pemiliknya untuk membayar/ berbelanja.

Pengertian jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) bahwa uang beredar
adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran, bisa diperluas
dan mencakup alat-alat pembayaran yang “mendekati” uang, misalnya deposito
berjangka (time deposits) dan simpanan tabungan (saving deposits) pada bank-bank.
Uang yang disimpan dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan ini juga
sebenarnya adalah daya beli potensial bagi pemiliknya, meskipun tidak semudah
uang tunai atau cek untuk menggunakannya (Boediono, 1994: 3-5).

2
B. Pengertian Penawaran Uang dalam Arti Luas (M2)
Penawaran uang dalam arti luas (broad money), diberi simbol M2, yang
terdiri dari M1 (uang logam, uang kertas, dan uang giral/cek) ditambah dengan uang
kuasi/near money. Near Money adalah rekening tabungan dan kekayaan lain yang
ditukarkan/dicairkan dalam waktu dekat. Contohnya deposito yang ditukar menjadi
uang kontan atau liquid, tanpa kehilangan nilainya. Berdasarkan sistem moneter
Indonesia, uang beredar M2 sering disebut juga dengan likuiditas perekonomian. M2
diartikan sebagai M1 plus deposito berjangka dan saldo tabungan milik masyarakat
pada bank-bank, karena perkembangan M2 ini juga bisa mempengaruhi
perkembangan harga, produksi dan keadaan ekonomi pada umumnya.

M2 = M1 + TD + SD

Dimana:

TD = time deposits (deposito berjangka)

SD = savings deposits (saldo tabungan)

Definisi M2 yang berlaku umum untuk semua negara tidak ada, karena hal-
hal khas masing-masing negara perlu dipertimbangkan. Di Indonesia, M2 besarnya
mencakup semua deposito berjangka dan saldo tabungan dalam rupiah pada bank-
bank dengan tidak tergantung besar kecilnya simpanan tetapi tidak mencakup
deposito berjangka dan saldo tabungan dalam mata uang asing (Boediono, 1994:5-
6).

C. Pengertian Angka Pengganda

Multiplier adalah angka pengganda dari suatu variabel untuk menghasilkan


besarnya perubahan variabel pendapatan nasional (permintaan agregat).Pengganda
uang (Money multiplier) adalah kemampuan bank komersil untuk menciptakan
deposito bank yang baru sehingga meningkatkan penawaran uang (Christopher
Pass).
Bank komersil menerima deposito dari masyarakat di mana sebagian dari
uang tersebut dipegang oleh bank untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sebagian lagi dipinjamkan atau diinvestasikan. Melalui proses pemberian pinjaman

3
ini secara keseluruhan bank komersil dapat menciptakan tambahan deposito dan
pada gilirannya akan meningkatkan jumlah uang beredar.
Menurut Insukendro (dalam Faried, 1991), Bijan B.Aghevli dan Perry
Warjiyo definisi uang primer oleh Bank Indonesia meliputi uang kartal di luar Bank
Indonesia dan pemerintah, uang kartal yang dipegang oleh sektor perbankan,
deposito milik bank-bank pada bank sentral dan simpanan giro milik masyarakat
pada bank-bank (sistem perbankan).
Selanjutnya untuk masing-masing jenis definisi uang diformulasikan angka
penggandanya, sehingga diperoleh :

M 1=M 1 x M 0 , ( M 0=CUR+ RES )


[C+1]
M 1= [ M 0]
[ C+ R ( 1+T )]

Jadi nilai pengganda uang sempit adalah:

[C+1]
M 1=
[C+ R ( 1+T )]

Lalu,

M 2=M 2 x M 0 , ( M 0=CUR+ RES )

[C+ T +1]
M 2= [ M 0]
[C+ R ( 1+T )]

Jadi nilai pengganda uang luas adalah:

[C+ T +1]
M 2= [ M 0]
[C+ R ( 1+T )]

Dimana:

C = CUR/DD; T = TD/DD; R = RES/(DD+TD),

CUR = Uang Kartal

DD = Simpanan giro

TD = Deposito

4
RES = Total Simpanan

M1 = Uang sempit

M2 = Uang luas

M0= Uang primer

Nilai pengganda uang besarnya tergantung pada nilai C , R dan T, semakin


kecil nilai C dan R, maka nilai pengganda uang semakin besar. Nilai C yang rendah
berarti masyarakat lebih suka menyimpan uang tunainya di bank, ini berarti bank
mempunyai lebih banyak uang primer untuk dilipatkan. Selanjutnya nilai R yang
rendah berarti lebih banyak uang giral yang bias diciptakan dari setiap rupiah uang
primer yang dipegang bank. Nilai C dan R mencerminkan perilaku masyarakat dan
bank. Berapa bagian dari seluruh uang beredar yang dipegang oleh masyarakat
dalam bentuk uang tunai merupakan pencerminan kehendak dan perilaku
masyarakat. Demikian pula berapa besar bank menyimpan uang tunai untuk
“menjamin” saldo-saldo rekening koran/giro milik nasabah merupakan pencerminan
perilaku bank.

D. Hubungan dari Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2 dengan Angka


Pengganda M1

Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas
(M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro
berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup
tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta
asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor
swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Hubungan antara keduanya adalah Pengganda uang beredar menggambarkan
bagaimana setoran awal mengarah ke peningkatan akhir yang lebih besar dalam total
jumlah uang beredar. Juga dikenal sebagai "pengganda moneter," itu mewakili
tingkat terbesar di mana jumlah uang beredar dipengaruhi oleh perubahan dalam
jumlah deposito. 
Hubungan dengan Uang beredar luas dengan angka pengganda uang beredar
sempit, yaitu Bila pengeluaran pemerintah naik maka jumlah uang beredar juga

5
seharusnya naik, karena pengeluaran pemerintah dibiayai dengan nilai rupiah. Bila
cadangan devisa naik maka jumlah uang beredar juga seharusnya naik, karena
cadangan devisa yang ada biasanya dibelanjakan untuk pengeluaran tahun itu juga
dan ditukarkan dengan uang rupiah. Sedangkan hubungannya dengan angka
pengganda uang yaitu naiknya angka pengganda uang berpengaruh terhadap
kenaikan jumlah uang beredar.

E. Analisis dari Hubungan Perkembangan Jumlah Uang Beredar M2 dengan


Angka Pengganda M1

 Pada tahun 1990, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 84.630,00 Miliar atau dengan angka pengganda uang dalam arti sempit
(M1) sebesar 0,38808. Angka pengganda uang dalam arti sempit mengalami
perubahan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini yang mana jumlah
beredarnya sebesar 9.094,00 ; simpanan giro sebesar 14.725,00 ; dan uang kuasi
sebesar 60.811,00.
 Pada tahun 1991, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 99.341,00 Miliar atau meningkat sebesar 14.711,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,39714 atau meningkat sebesar 0,00906. Angka pengganda uang dalam arti

6
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 9.346,00 ; simpanan giro sebesar
16.996,00 ; dan uang kuasi sebesar 72.717,00.
 Pada tahun 1992, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 119.053,00 Miliar atau meningkat sebesar 19.712,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,32456 atau menurun sebesar 0,07258. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 11.478,00 ; simpanan giro sebesar
17.301,00 ; dan uang kuasi sebesar 90.274,00.
 Pada tahun 1993, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 145.202,00 Miliar atau meningkat sebesar 26.149,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,34827 atau meningkat sebesar 0,04887. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 14.431,00 ; simpanan giro sebesar
22.605,00 ; dan uang kuasi sebesar 108.563,00.
 Pada tahun 1994, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 174.512,00 Miliar atau meningkat sebesar 29.310,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,33519 atau menurun sebesar 0,05655. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 18.634,00 ; simpanan giro sebesar
26.740,00 ; dan uang kuasi sebesar 129.138,00.
 Pada tahun 1995, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 222.638,00 Miliar atau meningkat sebesar 48.126,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,31782 atau meningkat sebesar 0,01737. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 21.468,00 ; simpanan giro sebesar
31.871,00 ; dan uang kuasi sebesar 169.961,00.
 Pada tahun 1996, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 288.632,00 Miliar atau meningkat sebesar 65.994,00 Miliar dari tahun

7
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,34556 atau meningkat sebesar 0,02774. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 22.487,00 ; simpanan giro sebesar
41.602,00 ; dan uang kuasi sebesar 224.543,00.
 Pada tahun 1997, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 355.643,00 Miliar atau meningkat sebesar 67.011,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,98024 atau meningkat sebesar 0,63468. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 28.424,00 ; simpanan giro sebesar
49.919,00 ; dan uang kuasi sebesar 2.773,00.
 Pada tahun 1998, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 577.381,00 Miliar atau meningkat sebesar 221.738,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,23490 atau menurun sebesar 0,74534. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 41,394,00 ; simpanan giro sebesar
59.803,00 ; dan uang kuasi sebesar 476.184,00.
 Pada tahun 1999, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 355.643,00 Miliar atau menurun sebesar 221.738,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,01395 atau menurun sebesar 0,22095. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 58.353,00 ; simpanan giro sebesar
6.528,00 ; dan uang kuasi sebesar 521.572,00.
 Pada tahun 2000, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 288.634,00 Miliar atau menurun sebesar 47.011,00 Miliar dari tahun
sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,25604 atau meningkat sebesar 0,24209. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 72.371,00 ; simpanan giro sebesar
89.815,00 ; dan uang kuasi sebesar 584.842,00.

8
 Pada tahun 2001, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 9.440.892,00 Miliar atau meningkat sebesar 9.152.260,00 Miliar dari
tahun sebelumnya, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1)
sebesar 0,26899 atau meningkat sebesar 0,01295. Angka pengganda uang dalam
arti sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun
ini yang mana jumlah beredarnya sebesar 789.253,00 ; simpanan giro sebesar
1.134.507,00 ; dan uang kuasi sebesar 7.514.814,00.
 Pada tahun 2002, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) sebesar
10.192.813,00 Miliar atau meningkat sebesar 751.921,00 Miliar dari tahun 2001,
dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar0,27008 atau
meningkat sebesar 0,00109. Angka pengganda uang dalam arti sempit
mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini yang
mana jumlah beredarnya sebesar875.907,00; simpanan giro
sebesar1.238.378,00 ; dan uang kuasi sebesar 8.078.528,00.
 Pada tahun 2003, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar10.847.840,00 Miliar atau meningkat sebesar655.027,00 Miliar dari tahun
2002,dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar 0,29639
atau meningkat sebesar0,03. Angka pengganda uang dalam arti sempit
mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini yang
mana jumlah beredarnya sebesar969.709,00; simpanan giro
sebesar1.407.827,00 ; dan uang kuasi sebesar 8.194.227,00.
 Pada tahun 2004, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar11.650.058,00 Miliar atau meningkat sebesar802.218,00Miliar dari tahun
2003, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar 0,3097 atau
meningkat sebesar 0,01331. Angka pengganda uang dalam arti sempit
mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini yang
mana jumlah beredarnya sebesar1.156.346,00; simpanan giro
sebesar1.641.462,00; dan uang kuasi sebesar8.852.251,00.
 Pada tahun 2005, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) sebesar
13.104.826,00 Miliar atau meningkat sebesar1.454.768,00 Miliar dari tahun
2004, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,36056atau meningkat sebesar0,05086. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini

9
yang mana jumlah beredarnya sebesar1.315.197,00; simpanan giro
sebesar1.861.348,00; dan uang kuasi sebesar7.972.688,00.
 Pada tahun 2006, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) sebesar
15.125.336,00 Miliar atau meningkat sebesar 2.020.510,00 Miliar dari tahun
2005, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar 0,38486
atau meningkat sebesar 0,0243. Angka pengganda uang dalam arti sempit
mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini yang
mana jumlah beredarnya sebesar 1.487.710,00 ; simpanan giro sebesar
2.273.707,00 ; dan uang kuasi sebesar9.188.256,00.
 Pada tahun 2007, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar17.538.119,00 Miliar atau meningkat sebesar 2.412.783,00 Miliar dari
tahun 2006, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,41898 atau meningkat sebesar 0,03411. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar 1.759.784,00 ; simpanan giro sebesar
2.870.138,00 ; dan uang kuasi sebesar 10.471.604,00.
 Pada tahun 2008, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar20.367.231,00Miliar atau meningkat sebesar 2.829.112,00 Miliar dari
tahun 2007, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1)
sebesar0,39034 atau menurun sebesar -0,02864. Angka pengganda uang dalam
arti sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada
tahun ini yang mana jumlah beredarnya sebesar2.235.234,00; simpanan giro
sebesar3169756,00; dan uang kuasi sebesar11.971.327,00.
 Pada tahun 2009, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar23.659.962,00 Miliar atau meningkat sebesar3.292.731,00 Miliar dari
tahun 2008, dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,32215 atau menurun sebesar-0,06819. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini
yang mana jumlah beredarnya sebesar2.408.844,00; simpanan giro
sebesar3.303.016,00; dan uang kuasi sebesar16.479.598,00.
 Pada tahun 2010, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar26.599.686,83 Miliar atau meningkat sebesar Miliar dari tahun 2009,
dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar0,30329 atau

10
menurun sebesar -0,01887. Angka pengganda uang dalam arti sempit mengalami
penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal pada tahun ini yang mana jumlah
beredarnya sebesar2.711.180,98; simpanan giro sebesar3.701.497,03; dan uang
kuasi sebesar20.111.971,87.
 Pada tahun 2011, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 30.854.553,28 Miliar atau meningkat sebesar 4.254.866,45 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,30712 atau meningkat sebesar 0,00383. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 3.249.559,39 ; simpanan giro sebesar
4.367.899,82; dan uang kuasi sebesar 23.099.712,97.
 Pada tahun 2012, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 36.557.139,70 Miliar atau meningkat sebesar 5.702.586,42 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,32373 atau meningkat sebesar 0,01661. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 3.736.219,08 ; simpanan giro sebesar
5.364.626,65; dan uang kuasi sebesar 27.297.273,72.
 Pada tahun 2013, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 41.588.463,28 Miliar atau meningkat sebesar 5.037.323,58 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,31061 atau menurun sebesar 0,01312. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 4.227.608,93 ; simpanan giro sebesar
5.887.596,06; dan uang kuasi sebesar 31.265.645,93.
 Pada tahun 2014, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 46.417.547,89 Miliar atau meningkat sebesar 4.829.084,61 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,28540 atau menurun sebesar 0,02521. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 4.727.968,98 ; simpanan giro sebesar
6.137.324,85; dan uang kuasi sebesar 35.314.391,04.

11
 Pada tahun 2015, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 52.290.233,80 Miliar atau meningkat sebesar 5.872.685,91 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,29779 atau meningkat sebesar 0,01239. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 4.998.670,69 ; simpanan giro sebesar
7.048.700,45; dan uang kuasi sebesar 40.059.241,38.
 Pada tahun 2016, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 56.381.719,88 Miliar atau meningkat sebesar 4.091.486,08 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,31317 atau meningkat sebesar 0,01538. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 5.532.066,48 ; simpanan giro sebesar
7.976.042,01; dan uang kuasi sebesar 42.713.268,39.
 Pada tahun 2017, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 61.959.543,37 Miliar atau meningkat sebesar 5.577.823,49 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,33335 atau meningkat sebesar 0,02018. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 6.143.594,16; simpanan giro sebesar
9.250.594,52; dan uang kuasi sebesar 46.355.121,25.
 Pada tahun 2018, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 66.220.039,60 Miliar atau meningkat sebesar 4.260.496,23 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,32540 atau menurun sebesar 0,00795. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 6.903.839,38 ; simpanan giro sebesar
9.817.285,02; dan uang kuasi sebesar 49.291.869,35.
 Pada tahun 2019, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 70.696.568,46 Miliar atau meningkat sebesar 4.476.528,86 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,32204 atau menurun sebesar 0,00336. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar

12
pada tahun ini jumlahnya sebesar 7.373.716,15; simpanan giro sebesar
10.388.006,46; dan uang kuasi sebesar 52677439,69.
 Pada tahun 2020, perkembangan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2)
sebesar 78.250.217,59 Miliar atau meningkat sebesar 7.553.649,13 Miliar dari
tahun sebelumnya dengan angka pengganda uang dalam arti sempit (M1) sebesar
0,34660 atau meningkat sebesar 0,02456. Angka pengganda uang dalam arti
sempit mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh uang kartal yang beredar
pada tahun ini jumlahnya sebesar 8.005.331,08; simpanan giro sebesar
12.167.141,31; dan uang kuasi sebesar 57.796.847,56.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jumlah uang beredar ditentukan oleh Otoritas Moneter dan juga oleh
kebijakan bank-bank umum. Di Indonesia, jumlah uang beredar yang dipengaruhi
oleh bank umum tersebut ditunjukkan oleh jumlah uang giral dan uang kuasi yang
beredar pada masyarakat. Uang dalam arti sempit merupakan uang kartal di luar
bank umum dan BPR, Sedangkan uang dalam arti luas merupakan penjumlahan uang
dalam arti sempit, uang kuasi dan surat berharga selain saham.
Di Indonesia perkembangan uang beredar M2 selama 30 tahun belakangan hingga
saat ini dari tahun 1990-2020 cenderung mengalami kenaikan disetiap tahunnya
dengan angka pengganda yang cenderung tidak stabil seperti yang terlihat dari tahun
1990-1991 mengalami kenaikan, dan tahun 1992 mengalami penurunan kembali
kemudian pada tahun 1993 mengalami kenaikan kembali begitupun tahun-tahun
berikutnya hingga saat ini nilai angka pengganda M1 cenderung tidak stabil.
Angka pengganda uang baik M1 dan M2 besarnya dipengaruhi oleh parameter yang
menunjukan perilaku masyarakat pemegang uang, parameter tersebut adalah Rasio
uang kartal, Rasio cadangan menjamin uang giral dan Rasio uang kuasi yang dimana
mengarah terhadap jumlah uang yang beredar.

B. Saran

Penyusun tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

14

Anda mungkin juga menyukai