Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp: (021) 7234122, 7207184, Fax: (021) 7234126
Website : www.stikes-pertamedika.ac.id

LAPORAN RENCANA KEPALA RUANGAN DI RUANG


GENERAL WARD 7

Nama Ka.Ru : Ronaldo


Ruangan : General Ward 7
Kamar : 7202, 7215 dan 7218
Hari/Tanggal : Jumat/ 21 Mei 2021
Jumlah Ka Tim : 3
1. Agus Supriatna
2. Dwi Nuraviva
3. Evryda Nugrahaini
Jumlah PP :3
1. Muhammad Efendi
2. Rita Nurcahayati S
3. Lina Kurniasih
Jumlah Pasien : 3
Tim I : Agus Supriatna
Tim II : Dwi nuraviva
Tim III : Evryda Nugrahaini

NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN


1. 08.00 WIB Ronde Keperawatan/Operan : Ronaldo
Konferance : Pre/Post
PERENCANAAN
1. Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini pada
ketua tim dan perawat pelaksana.
a. Jumlah tempat tidur di ruang General Ward 7 ada
5 bed/1 kamar
b. Jumlah pasien yang dirawat di ruang General
Ward 7 adalah 3 orang.
c. Menjelaskan kondisi klien:
1). Kamar 7202 Ny.Clarines dengan Febris
2). Kamar 7215 Tn.Yakushijin dengan DHF
3). Kamar 7218 Tn. Tio Lie dengan Anemia

2. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien


a. Melakukan pembagian tugas kepada ketua Tim
berdasarkan pada kompetensi ketua Tim masing-
masing
b. Menjelaskan pada ketua tim dan perawat
pelaksana bahwa total pasien hari ini adalah 3
orang dengan tingkat ketergantungan 1 pasien
total care dan 2 pasien lainnya partial care.

3. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan


berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien yaitu Katim
3 orang dengan 3 orang perawat pelaksana.
Dinas pagi
1 x 0,36 = 0,36 (total care)
Perhitungan tenaga menggunakan metode Douglas
sehingga didapatkan 0,36= 1. Jadi untuk dinas pagi
dibutuhkan 1 orang perawat untuk 1 pasien dengan
tingkat ketergantungan total care.
2 x 0,27 = 0,54 (partial care)
Perhitungan tenaga menggunakan metode Douglas
sehingga didapatkan 0,54= 1. Jadi untuk dinas pagi
dibutuhkan 1 orang perawat untuk 2 pasien dengan
tingkat ketergantungan partial care.

4. Menentukan BOR, AVLOS


Penghitungan BOR pasien di Ruang General Ward 7
berdasarkan BOR klien saat ini adalah:
BOR = Jumlah pasien x 100 %
Jumlah tempat tidur
= 3 x 100 %
5
= 60 %
Av Lost = Pasien yang keluar RS = 0 orang, HP = 0
Av Lost = Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar (hidup +meninggal)
Loss Day
Jumlah hari minggu dlm 1 thn + cuti+hari besar x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
= 52+12+15x9
286
= 77x9
286
= 2,4 orang
Non-Nursing job
Jumlah tenaga perawatan+loss dayx25
100
= 9x3,2x25
100
= 2,8 orang.

5. Menjelaskan analisa SWOT


a. Strength (Kekuatan)
1) Sistem penugasan di General Ward 7
menggunakan metode tim dimana
memungkinkan perawat memberikan
pelayanan keperawatan secara komprehensif
kepada pasien, mendukung pelaksanaan
proses keperawatan dan terjadinya
komunikasi yang baik antar tim. Dengan
menerapkan 3S untuk semua pemberian
asuhan pelayanan
1) Kebersihan nurse station dan lantai seluruh
ruangan terjaga dengan menerapkan 5 R
2) Handrub sudah berada di depan pintu setiap
kamar pasien
3) Hubungan antar perawat terjaga dengan baik
dan harmonis sehingga dapat meningkatkan
kinerja sehari-hari diruangan
4) Semua perawat yang saat ini bertugas
berlatar pendidikan saat ini S1 Keperawatan.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Sistem Ronde pembahasan masih bersifat
membahas medis belum terfokus tentang
asuhan keperawatan selama dirawat
2) Kemampuan perawat saat ini dalam
melakukan asuhan keperawatan pada pasien
masih diperlukan banyak pelatihan dalam
upaya meningkatkan kompetensi diri
dikarenakan saat ini baru beberapa staff saja
yang sudah mendapatkan pelatihan
3) Saat ini untuk SDM di General Ward 7 lebih
banyak level junior.
c. Opportunity (Peluang)
1) Dengan sistem kerja tim yang diterapkan,
masing masing dapat mengetahui
perkembangan kondisi kesehatan pasien serta
menilai tingkat kebutuhan pasien.
2) Ada hubungan baik antara Kepala Ruangan
dengan karyawan terutama dengan perawat
yang lebih senior.
3) Kepala ruangan memberi contoh yang baik
kepada karyawan terutama dalam hal
komunikasi.
4) Letak MHJS yang strategis memudahkan
akses ke MHJS
5) MHJS saat ini merupakan rumah sakit
rujukan untuk pasien COVID 19 dan
merupakan rumah sakit yang diperuntukan
oleh masyarakat umum.
d. Threats (Ancaman)
1) Adanya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang maksimal dan lebih
profesional.
2) Banyaknya pesaing RS lain dengan
peralatan yang lebih canggih. Kalau kita
tidak memberikan pelayanan yang
profesional maka masyarakat akan mencari
rumah sakit lain yang memberikan
pelayanan maksimal dan professional.

6. Menjelaskan POA (Planning of Action)


a. Melakukan sosialisasi ulang kepada perawat
tentang penggunaan dan pelepasan APD yang
benar dengan berkoordinasi dengan tim PPI
b. Melakukan sosialisasi ulang kepada perawat
tentang pelaksanaan SOP/SAK
c. Perumusan kembali SAK berdasarkan respon
pasien
d. Memberikan dukungan dan motivasi kepada
seluruh perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar keperawatan
secara professional, terapheutik, efektif, efisien,
kreatif dan aplikatif
e. Melakukan sosialisasi dan implementasi tentang
Ronde Keperawatan.

7. Melakukan pembagian tugas kepada ka tim.


a. Ka. Tim I (Agus Supriatna) dengan tanggung
jawab 1 orang pasien, Perawat pelaksana 1 orang
yaitu Muhammad Efendi memberikan asuhan
keperawatan di kamar 7215 sebanyak 1 pasien.
b. Ka. Tim II (Dwi Nuraviva) dengan tanggung
jawab 1 orang pasien dan 1 orang perawat
pelaksana Rita Nurcahayati S memberikan asuhan
keperawatan di kamar 7218 sebanyak 1 pasien.
c. Ka. Tim III (Evryda Nugrahaini) dengan
tanggung jawab 1 orang pasien dan seorang
perawat pelaksana Lina Kurniasih memberikan
asuhan keperawatan di kamar 7202 sebanyak 1
pasien.

8. Menjelaskan fasilitas penunjang, kelengkapan alat


kesehatan, ruangan yang bersih dan tenang.

3. 14.20 WIB Implementasi Ronaldo


Fungsi Pengorganisasian
1. Menetapkan sistem penugasan tim dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan rentang
kendali
a. Kepala ruangan membawahi 3 ketua tim
b. Ka.Tim masing-masing membawahi perawat
pelaksana.

KARU
Muhammad Eendi

KATIM I KATIM II KATIM III

Agus Supriatna Dwi Nuraviva Evryda


Nugrahaini
Pelaksana
Pelaksana Pelaksana
Muhammad
Efendi Rita Lina Kurniasih
Nurcahayati S

4 15.10 WIB Supervisi Ronaldo


1. Ketua Tim
Jumlah Ka. Tim 3 orang. Katim sudah melakukan
pengkajian sampai menentukan intervensi
keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
2. Perawat Pelaksana
a. Jumlah perawat pelaksana masing-masing tim
terdiri dari 1 orang, sudah mencukupi untuk
merawat pasien dengan tingkat ketergantungan
total care.
b. Perawat pelaksana sudah melakukan intervensi
sesuai dengan yang ditetapkan oleh ketua tim
masing-masing
c. Perawat pelaksana sudah melakukan
pendokumentasian tindakan dan evaluasi
keperawatan.
3. Pelaksanaan SPO (Standar Prosedur Operasi)/ SAK
(Standar Asuhan Keperawatan)
a. Intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh Ka
Tim I, II, dan III sesuai dengan SAK Rumah Sakit
b. Perawat pelaksana mempersiapkan peralatan untuk
melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
SPO rumah sakit
c. Perawat pelaksana melaksanakan prosedur
tindakan sesuai dengan SOP.

Anda mungkin juga menyukai