1856), jawaban sudah jelas: Diponegoro seorang yang hebat tapi memiliki kelemahan
Dalam naskah yang ditulis Cokronegoro dengan bantuan mantan panglima Diponegoro
jawab otobiografi sang Pangeran. Versi sejarah Perang Jawa ini membenarkan pilihan
sejarah Jawa pada awal abad ke-19 sangat beraneka ragam dan historiografi lokal sangat
bacaan-indo.blogspot.com
PETER CAREY
bacaan-indo.blogspot.com
bacaan-indo.blogspot.com
U n d an g-U n d an g Re p u blik In d o n e s ia
N o m o r 2 8 Tah u n 2 0 14 te n tan g H ak Cip ta
Lin gku p H ak Cip ta
Pasal 1
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang tim bul secara otom atis berdasarkan prinsip deklaratif
setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa m engurangi pem batasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ke te n tu an Pid an a
Pasal 113
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak m elakukan pelanggaran hak ekonom i sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Kom ersial dipidana dengan pidana penjara
paling lam a 1 (satu) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp10 0 .0 0 0 .0 0 0 (seratus juta
rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/ atau tanpa izin Pencipta atau pem egang Hak Cipta
m elakukan pelanggaran hak ekonom i Pencipta sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
c, huruf d, huruf f, dan/ atau huruf h untuk Penggunaan Secara Kom ersial dipidana dengan pidana
penjara paling lam a 3 (tiga) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp50 0 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 (lim a
ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/ atau tanpa izin Pencipta atau pem egang Hak Cipta
bacaan-indo.blogspot.com
m elakukan pelanggaran hak ekonom i Pencipta sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
a, huruf b, huruf e, dan/ atau huruf g untuk Penggunaan Secara Kom ersial dipidana dengan pidana
penjara paling lam a 4 (em pat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp1.0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0
(satu m iliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang m em enuhi unsur sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam
bentuk pem bajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lam a 10 (sepuluh) tahun dan/ atau
pidana denda paling banyak Rp4.0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 (em pat m iliar rupiah).
Babad Kedung Kebo
dan Historiografi Perang Jawa
PETER CAREY
bacaan-indo.blogspot.com
J akarta:
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Sisi Lain Diponegoro:
Babad Kedung Kebo dan Historiograi Perang Jawa
© Peter Carey
KPG 59 17 01405
Penulis
Peter Carey
Penyunting
Candra Gautama
Robertus Rony Setiawan
Perancang Sampul
Wendie Artswenda
Penata Letak
Leopold Adi Surya
CAREY, Peter
Sisi Lain Diponegoro:
Babad Kedung Kebo dan Historiograi Perang Jawa
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
xv+ 277; 13,5 cm x 20 cm
ISBN: 978-602-424-680-8
Keterangan gambar sampul: Gambar pertemuan antara Residen Yogyakarta A.H. Smissaert, Patih Yogyakarta
Raden Adipati Danurejo IV, dan komandan pasukan kawal Sultan, Mayor Tumenggung Wironegoro, di Wisma
Residen Yogyakarta. Gambar ini mungkin menunjukkan mereka sedang merencanakan serangan ke permukiman
Diponegoro di Tegalrejo pada 20 Juli 1825. Diambil dari KITLV Or 13 (Babad Kedung Kebo), f. 51r. Foto seizin
Universiteitsbibliotheek Leiden.
bacaan-indo.blogspot.com
Epilo g 19 5
Asal Usul Nama 'Purworejo' 198
Laporan Lawick van Pabst dan Sejarah Awal Administrasi
di Purworejo 20 2
Infrastruktur, Pendidikan, dan Budaya Sastrawi; Warisan
Cokronegoro I dan Keluarga Cokronegaran kepada Purworejo 20 6
Kesimpulan dan Sebuah Ramalan 223
Catatan Akhir 227
1
Atiqoh Hasan, ‘Proil: Sartono Kartodirdjo’, https://m.merdeka.com/proil/
indonesia/s/sartono-kartodirdjo/, diunduh 20 Februari 2017.
Prakata xi
Peter Carey
t er u s-m en er u s. 2 0 Di Su r a ka r t a , Su n a n Pa ku b u won o I V
(bertah kta, 178 8 -18 20 ), seseoran g yan g san gat peduli ter-
hadap kehidupan kesenian, dipandang sebagai sosok yang ge-
m ar den gan pertun jukan wayan g kulit dan wayan g won g di
keraton Surakarta. Sehingga kadang-kadang ia sendirilah yang
berperan sebagai dalang dan ia pun juga m endorong kerabat
dan anggota keluarganya untuk menjadi penari wayang topeng
(Hagem an 1856:24). Di daerah pedesaan pun bisa dipastikan
bahwa terdapat m in at yan g cukup besar terhadap wayan g,
sebab banyak dalang istana yang berasal dari daerah-daerah
p ed esaan . Beber ap a d ar i m er eka ten tu telah m en em p u h
keh idupan m en gem bara sam bil m en gadakan pertun jukan -
pertunjukan dari satu desa ke desa lainnya (Pigeaud 1938:35-
37). Sebuah laporan resmi pemerintah Belanda yang diedarkan
kepada sem ua Residen , sesudah berakh irn ya Peran g J awa
(18 25-30 ), m em bah as ten tan g pen gar uh wayan g ter h adap
‘orang menumpang’ (para pekerja yang tidak memiliki tanah).
Laporan in i m en ggam barkan bagaim an a an gan dan khayal
m ereka berkobar karena cerita wayang tentang petualangan,
yang, karena perbuatan m ereka, dapat m encapai kedudukan
seperti para pangeran (Louw dan De Klerck 1894-190 9:I, 26;
TNI 1861:67).
Seperti banyak bangsawan J awa pada masa itu, Diponegoro
sen diri m em pun yai perhatian dan m in at kepada wayan g. Ia
juga mempunyai seperangkat gamelan lengkap di kediamannya
di Tegalrejo.21 Budaya kejawen itu tidak bertentangan dengan
keim an an san g Pan geran sebagai seoran g Islam yan g saleh.
Seorang tamu Belanda yang datang mengunjungi puing-puing
kediam an Dipon egoro setelah Peran g J awa, m en yam paikan
bacaan-indo.blogspot.com
Ar ju n a s e b a g a i In s p ir a s i d a la m Babad D ipo n e go ro
DI dalam babad yang ditulis oleh Diponegoro sendiri di Manado
(18 31-18 32), terdapat berbagai bagian dari tulisan n ya yan g
m em berikan petun juk bahwa sesun gguhn ya ia sen diri sadar
akan contoh yang diberikan oleh Arjuna. Saudara ketiga dari
lim a bersaudara keluarga Pan dawa, Arjun a diken al den gan
kegagahan serta kekuatan spiritualnya (Ricklefs 1974b:229-30 ;
Van Praag 1947:20 2).24 Karena inilah saat Diponegoro membuat
ziarah ke pan tai Laut Kidul waktu m uda pada sekitar 18 0 5,
ia menggam barkan bagaimana ia dikasih sebuah anak panah,
Sarotomo, yang segera tampak olehnya berupa selarik kilatan
cahaya yan g m en em bus batu san daran n ya begitu ia ban gkit
dari lim bungnya (Carey 20 12:174). Kejadian ini setelah sang
Pan geran berm alam di Paran gkusum o ketika ia m en erim a
wangsit dari Sunan Kalijogo, wali yang sangat dim uliakan di
bacaan-indo.blogspot.com
di Kedu Selatan sam pai Bagelen dan Ban yum as pada bulan
terakhir (11 Novem ber 18 29-9 Februari 18 30 ) peran g han ya
dengan diiringi dua orang punakawannya. Pengikut khusus ini
bernama Bantengwareng (gudel banteng) dan Roto (singkatan
dari J oyosuroto) dan yan g pertam a digam barkan di dalam
babad otobiografi sebagai seoran g an ak ban del (“bajin gan
muda”) yang penuh dengan kenakalan dan juga seorang cebol
(Carey 20 12:471; Rusche 190 8-190 9, II:149-50 ). Penggambaran
mengingatkan kita pada cacat para pelayan Arjuna dan anggota
lain Pandawa bersaudara, yang bernam a Sem ar, Gareng, dan
Petruk, yang mengikuti para majikan mereka mengembara ke
hutan -hutan setelah Yudistira kehilan gan kerajaan Ngastin a
karena main dadu lawan Kurawa. Persamaan ini dibuat bahkan
lebih jelas lagi dalam babad karya Diponegoro ketika nam a-
nama Semar, Gareng dan Petruk diberikan kepada tiga orang
bekel (kepala pemungut pajak tanah di desa) dari daerah sekitar
yan g selam a beber apa waktu ber gabun g den gan golon gan
pen dukun g Pan geran tersebut. Dipon egoro m en am bah kan
bahwa nama-nama tersebut cocok dengan tampang para bekel
itu dan m ereka pun sen an g m en erim an ya (Carey 20 12:471;
Rusche 190 8-190 9, II:150 ).
Dari sem ua n askah yan g dibaca oleh Dipon egoro dan
or an g-or an g sekelilin gn ya d i Tegalr ejo, sep er tin ya cer ita
Arjunawiwāha-lah yan g m em berikan pen garuh yan g palin g
be sar kepadanya. Perbandingan penting dapat dilihat dalam
ba gian Babad in i. Adapula h al yan g m en arik bah wa buku
Arjunawiwāha itu m er upakan bagian dar i sejum lah kecil
n as kah -n askah yan g selam at d ar i m alapetaka pen jar ah an
perpustakaan keraton Yogyakarta yan g dilakukan oleh ten -
bacaan-indo.blogspot.com
sebagai pasan gan un tuk lakon Bim a Suci. Tem a cerita yan g
disebutkan belakangan itu adalah pencarian dan upaya Bim a
u n tu k m en em u kan air keh id u pan ser ta pen getah u an d ir i
kosmik. Sedangkan Arjunawiwāha membahas persiapan yang
ditem puh oleh Arjun a, m elalui cara-cara pertapaan , un tuk
bisa mendapatkan kekuatan yang tidak dapat dikalahkan agar
ia dapat m en guasai dun ia dan berjaya atas sem ua kekuatan
jah at (Man gkoen agoro 1933:92-93). Pada m asa yan g lebih
dini, m enurut keterangan dan pendapat ahli Sastra J awa, Dr.
Pigeaud, cerita Arjunawiwāha itu sangat populer di kalangan
pengarang muda J awa pada abad XVIII dan XIX yang “melihat
di dalam sanjak-sanjak naskah cerita yang bersangkutan sebuah
kiasan yang merujuk kepada sebuah perjuangan yang jauh lebih
tinggi di dalam kehidupan m anusia, kem enangan m anusia di
dalam menaklukkan kekuatan setan serta penjelmaannya yang
terakhir […]” (Pigeaud 1967-1980 , I:181).
Ad a kem u n gkin a n , b a ik d i d a la m p a n d a n ga n d a n
pen gertian para pen garan g m uda J awa itu, m aupun dalam
pengertian asli yang terkandung di dalam naskah cerita tersebut,
bahwa segala m acam persiapan yan g ditem puh oleh Arjun a
untuk dapat melaksanakan pemerintahan yang benar dan adil
di bumi ini, mempunyai koneksi dengan Diponegoro. Ini bisa
dilihat dari cara ia menggambarkan dirinya sendiri dalam babad
yang ditulisnya. Antara lain, cara ia m engasingkan diri untuk
m elakukan pertapaan dan kem udian tam pil kem bali dalam
keadaan yang sudah disucikan untuk menjalankan peperangan
yang ditugaskan kepadanya. Kelakuan ini sangat mirip dengan
cara Arjuna mempersiapkan dirinya untuk mendirikan sebuah
pemerintah yang adil-palamarta sebagaimana diceritakan dalam
naskah Arjunawiwāha itu.
bacaan-indo.blogspot.com
XIV.59. […]
dady a aw is sow anèki
m ung garebeg puniku kang pesthi ana
XIV.59. […]
J adi jarang sowan [ke keraton];
hanya untuk [upacara] Grebeg itu yang pasti ada.27
per istir ah atan n ya sen dir i di sebelah tim ur laut Tegalr ejo,
Selorejo (Carey 20 12:10 1-2; KITLV Or 13 [Kedun g Kebo],
II.38-41), maupun di Gua Secang yang berada di dalam daerah
tanah jabatan atau “dudukan” (lungguh) yang dibuat di bukit
20 Sisi Lain Diponegoro
Kebo, yan g cukup kritis terh adap Pan geran , juga m em uat
sebuah kisah sardonis dari seorang gundik yang seolah sangat
kecewa atas gairah Diponegoro di tempat peraduan.31 Semua ini
seolah menunjukkan bahwa pemimpin Perang J awa tidak dapat
m eniru patokan-patokan standar keras yang telah ditetapkan
oleh Arjun a sebagai seoran g kekasih. Tetapi bagaim an apun
juga, boleh jadi sang Pangeran punya daya tarik pribadi yang
kuat yang membuat dia tampil menawan bagi perempuan dan
meningkatkan karismanya.
Tem a persiapan spiritual dan penolakan akan kekuasaan
dun iawi oleh Dipon egor o sebelum Per an g J awa, m em an g
m en im bulkan per sam aan yan g dekat sekali den gan tokoh
Arjun a dalam cerita Arjunawiwāha. Pem an ggilan dan per-
tem u an Dipon egor o d en gan Ratu Ad il d i kem u d ian h ar i,
m em pun yai sejum lah per sam aan den gan per tem uan yan g
ter jadi an tara Arjun a den gan In dra. Kita bisa m en yaksikan
ini dengan cara keduanya dipanggil oleh seseorang tua yang
mengenakan pakaian keagamaan, yang kemudian menghilang.
In i m em ber ikan kesem patan kepada Ratu Adil dan In dr a
un tuk m em perlihatkan diri m ereka. Am an at yan g diterim a
oleh Dipon egoro dan Arjun a juga m em perlih atkan sebuah
persam aan , karen a m ereka berdua ditam pilkan dari tem pat
pertapaan masing-masing untuk menerima surat perintah demi
m enjalankan peperangan (Carey 20 12:664-68 ; Rusche 190 8 -
190 9, I:10 1-2; Poerbatjaraka 1926:257-58).
Sa n g Te la d a n : Su lt a n Ag u n g , Su n a n K a lijo g o , d a n
W a li So n g o
Tem a Ar ju n a yan g ter d apat d i d alam Babad Dip on egoro
bacaan-indo.blogspot.com
den gan tem a lain n ya yan g juga sam a pen tin gn ya di dalam
babad tersebut. Dem ikianlah kenapa Diponegoro terlihat se-
lalu m enyadari m akna serta peranan para wali tersebut. Dan
mengapa ia selalu mengambil peranan leluhurnya Sultan Agung
(bertakhta 1613-1646) sebagai contoh teladan? Relevansi Agung
untuk Diponegoro adalah dua: pertama sang Pangeran merasa
ada kemiripan dengan keadaan yang sedang dihadapinya; dan
kedua ia san gat m en gagum i kedudukan san g raja Mataram
sebagai pelindung spiritual J awa. Demikian pulalah, di dalam
pengembaraan yang dilakukannya pada masa yang lebih dini—
yaitu ziarah ke Samudera Selatan pada musim kemarau 180 5—
Diponegoro m enggam barkan bagaim ana ia pada suatu waktu
mendapatkan ‘wangsit’ dari Sunan Kalijogo yang meramalkan
bahwa kelak ia akan menjadi seorang raja. Tetapi bukan sebagai
raja biasa tapi lebih sebagai seorang pengawas spiritual bagi
semua penguasa duniawi di J awa.32
Perbedaan in i di kem udian h ari dibuat m en jadi lebih
jelas lagi di dalam babad otobiograi ketika Ratu Ageng, ibu
tiri Diponegoro, pernah bermimpi melihat Diponegoro sebagai
seorang w ali w udhar (wali yang mempunyai jabatan rangkap).
Man tan Pen ghulu Yogyakarta, Kiai Rahm an udin (m en jabat
18 12-18 23), seoran g tem an baik Dipon egoro, m en jelaskan
kepada Pangeran mengenai makna dari seorang wali yang mem-
punyai dua jabatan itu. Menurut Penghulu, jabatan rangkap
menjadi jelas karena Allah SWT telah memberikan kepadanya
kekuasaan un tuk m en jalan kan keben aran dan keadilan di
ranah spiritual dan duniawi. Sebagai contoh sejarah, Penghulu
mengutip riwayat Sunan Giri, wali besar dari daerah J awa Timur
pada akhir abad XVI dan awal abad XVII yang telah mendirikan
bacaan-indo.blogspot.com
orang yang dicintai oleh Allah (Rusche 190 8-190 9, I:10 6-7; LOr
6547b, XX.42-43):
XX.42. […]
pan tegesé w ali w udhar kang say ekti
inggih w ali ngiras
43. cinepengan adil m ring Hy ang W idhi […]
42. […]
J adi tegasnya wali wudhar itu sebenarnya
ya wali yang sesungguhnya
43. berpegangan adil kepada Yang Maha Kuasa. […]
XX.45. […]
Kaki alham dulillah!
46. pan w ong urip punapa dènanti
lam un kaki datan angantiy a
pakary a kang luw ih abot
45. […]
“Alhamdulillah, kakek!
46. Apa gerangan yang orang nantikan dalam hidup ini
jika, wahai kakek,
bukan tugas yang luar biasa penting?”
XXX.129. [...]
ingsun w eruh karepira
bacaan-indo.blogspot.com
K o n s e p R a t u Ad il d a n Ge la r Er u co k r o d a la m
Pa n d a n g a n D ip o n e g o r o
Ada juga kem un gkin an , bahwa aspek Sultan Agun g sebagai
seorang raja arif dan bijaksana (pandita-ratu) dalam sejarah
J awa it u lah m em p u n yai m akn a besar bagi Dip on egor o.
Mem ang banyak tingkah laku sang Pangeran sebagai seorang
pem im pin selam a berlan gsun gn ya Peran g J awa, yan g m e-
n yam ai pan dan gan yan g diidealisir ten tan g seseoran g raja
arif dan bijaksan a yan g dim iliki oleh oran g J awa. Di dalam
istilah J awa tradisional, raja ideal itu adalah seorang raja yang
akan selalu mencari petunjuk dan tuntunan batin dari Tuhan.
Ia akan ber m editasi ser ta m er en u n g kein gin an -kein gin an
pribadinya kepada Roh Yang Maha Suci. Demikianlah di dalam
bacaan-indo.blogspot.com
d ican tu m kan d alam Ser a t Ca bola n g (18 15), yan g d itu lis
sebelu m p ecah n ya Per an g J awa d i Ker at on Kasu n an an ,
d igam bar kan bah wa p em er in t ah an Er u cokr o akan kalah
ter h adap pem er in tah an r aja asin g yan g datan g dar i N usa
Bagian I Ekologi Kebudayaan Jawa 37
Pe r a n Is la m d a n Su a t u K e s im p u la n
Demikianlah, secara singkat penggambaran tema-tema utama
yang terdapat di dalam babad karya Diponegoro, yang mungkin
d ap at m em ber ikan p en ger t ian yan g ber m an faat t en t an g
bagaimana ia sendiri melihat dirinya serta peristiwa-peristiwa
di m an a ia ikut am bil peran . Perm asalah an legitim asi dan
pam rih senantiasa m erupakan pertim bangan sentral baginya.
Ini dengan terang bisa dilihat ketika ia m enulis babadnya di
Manado antara Mei 1831 dan Februari 1832 waktu ia berusaha
untuk mencari pembenaran pemberontakan yang dilakukannya
dalam pandangan dan pengertian kebudayaan dan kosmis J awa
yang tradisional. Tentu saja perbuatannya sam a sekali tidak
m enyangkal pengaruh Islam yang begitu penting. Ini dengan
mudah dapat dilihat di dalam perjalanan hidup Pangeran serta
babad n ya. Dem ikian lah m isaln ya, m asa kan ak-kan ak d an
rem aja Diponegoro yang tam paknya ham pir dapat dipastikan
m erupa kan sesuatu yang unik di kalangan kaum bangsawan
Yogyakarta pada m asa itu. Ia hidup tin ggal jauh dari istan a
dan ban yak bergaul den gan m asyarakat agam a dari pon dok
pesan tren . Sejak kecil ia m en jalan i hubun gan den gan para
kiai serta guru agama Islam di daerah sekitar kediamannya di
bacaan-indo.blogspot.com
anak panah bersilang dan cakram matahari terlihat di sebelah kiri. Diambil dari
KITLV Or 13 (Buku Kedung Kebo), f.136r-v. Foto seizin UBL.
Babad Diponegoro versi
Keraton Surakarta
IV.7. […]
Tuan Smissaert dan Chevallier setelah
mendengar [laporannya itu] menjadi amat marah.
IV.8. […]
Andaikata Tuan Smissaert
bertubuh tinggi dan besar
dia bagaikan raksasa dari Ngalengka [Sailan]
IV.11. […]
Sekarang inilah contohnya
untuk Tuan Chevallier. Dia bagaikan
anak dari Arjuna
berwujud raksasa dari gunung
namanya jin J ayawigena.
Pen ggam baran san g pen ulis m en gen ai Dipon egoro selam a
serangan Belanda terhadap Tegalrejo, menggunakan istilah dan
pengertian keraton, juga perbandingan antara Pangeran itu dan
Raden Samba, putra Prabu Kresna yang mempunyai sifat yang
ber sungguh-sungguh, tetapi berjiwa lemah. Mungkin sekali me-
ngandung sedikit nada mengejek sebagaimana terdapat dalam
Mahabharata dikisahkan di Bharatayuda:
VIII.21. Pangeran Diponegoro
Sudah naik kuda tinggi besar berwarna kastanye,
Mitragna [pembunuh musuh] namanya.
[Pengikutnya] membawa tombak upacara setinggi
bahunya
[dengan] payung berwarna kuning terang bulan.
Kalau dilihat sang Pangeran
mirip dengan putra [Prabu] Dwarawati [Raden
bacaan-indo.blogspot.com
Samba]:
umbul-umbul dan tepi keemasan
secara lahirnya Pangeran itu terlihat
seperti anak laki-lakinya Dwarawati.93
Bagian I Ekologi Kebudayaan Jawa 63
Kitab yang dim aksudkan itu ham pir dapat dipastikan adalah
Musarar, yang mengandung ramalan-ramalan yang diungkap-
kan raja legendaris Kediri, Prabu J oyoboyo. Menurut Drewes
teks in i ditulis kem bali pada awal abad XIX oleh pria Turki
bernama Maulana Samsu J en (Drewes 1925:134-35) 97. Bagian
tu lisan itu d en gan jelas m em p er lih atkan bah wa ad a ke-
per cayaan pada r akyat bah wa Dipon egor o m em an g ben ar
sedang m elaksanakan ram alan J oyoboyo. Itu jelas diketahui
di Surakarta karena Babad Surakarta maupun Babad Kedung
Kebo—yang ditulis seorang mantan pejabat rendahan keraton—
membahas tema ini. Maka ada kemungkinan besar bahwa ke-
percayaan tentang sang Pangeran sebagai pelaksana ram alan
J oyoboyo tersebar secara luas di seluruh Pulau J awa waktu itu.
Meskipun singkat, hanya dua belas canto, Bharatayuda me-
ngandung banyak hal yang dapat memberikan pandangan yang
sangat bermanfaat tentang diri Diponegoro. Antara lain, babad
m encerm inkan bagaim ana Diponegoro telah dipandang oleh
anggota masyarakat keraton J awa sebelum perang. Maka naskah
versi Surakarta bisa dipakai sebagai salah satu pem ban din g
yan g berm an faat bagi otobiografi Babad Dipon egoro, yan g
memberikan pandangan Pangeran sendiri, serta Babad Kedung
Kebo yang ditulis dari sudut kritis seorang lawannya.
bacaan-indo.blogspot.com
Kesimpulan
J awa pada awal abad XIX, ter utam a m asyar akat ker aton ,
begitu kental dalam pemahaman tentang wayang, sehingga hal
tersebut bukanlah sesuatu yang m ustahil. Malahan kita bisa
ber kesimpulan bahwa banyak orang J awa pada waktu itu telah
mem perhatikan Perang J awa sebagaimana mereka memandang
pen tin g Bh aratayuda. Mereka juga m em persam akan oran g
Belanda dengan tokoh-tokoh buta atau raksasa dalam wayang
won g. 98 Dem ikian pula ban yak oran g J awa yan g m em aham i
m akna ram alan J oyoboyo. Harkat dan m artabat Diponegoro
di m ata para petani J awa ham pir dapat dipastikan diperkuat
oleh keyakin an m ereka bahwa ia adalah San g J uru Selam at
yang datang untuk m e negakkan keadilan, kebenaran dan ke-
m akm uran . H arapan dem ikian dapat pula dikaitkan den gan
faktor ekonomis, karena dari segi pandangan orang J awa, masa
kemunduran ekonomi dan politik, sebagaimana terjadi sebelum
meletusnya Perang J awa, kerap kali dihubungkan dengan masa
sebelum m un culn ya seoran g Ratu Adil. Suatu pem ah am an
tentang implikasi ramalan J oyoboyo mungkin bisa membantu
kita untuk menempatkan pengaruh peranan Islam dalam ling-
kungan masyarakat J awa pada saat itu dengan perspektif yang
tepat. Demikianlah, misalnya, konsep seperti perang sabil dan
gelar R atu Paneteg Panatagam a. Keduan ya m un gkin sekali
bersum ber dari kepercayaan tradisional orang J awa m aupun
pengaruh Islam Sui, walaupun di kemudian hari, menjelang
akhir abad XIX mereka hampir berpadu menjadi satu pengertian
yang sama.
Kedudukan Belanda di J awa dibahas dalam kedua babad
yang utama—otobiograi dan Babad Kedung Kebo—dan kerap
kali ramalan J oyoboyo memberikan suatu landasan pembenaran
bacaan-indo.blogspot.com
atas ber lan gsu n gn ya pem er in tah an oleh ban gsa Belan d a.
Akhirnya, bagian babad yang membahas masalah dunia spiritual
J awa m em punyai arti yang sangat penting bagi pem aham an
historis. Ini m enyangkut konsep kekuasaan orang J awa pada
bacaan-indo.blogspot.com
68
Sisi Lain Diponegoro
Bagian I Ekologi Kebudayaan Jawa 69
bacaan-indo.blogspot.com
waktu itu. Pem ben aran serta legitim asi pem erin tah an dan
p em ber on takan d i J awa h am p ir sen an tiasa d iu n gkap kan
dalam cakupan pem aham an kosm is. De m ikianlah, m isalnya,
pem bahasan m e ngenai pam rih yang terdapat di dalam kedua
babad utam a itu. Sam pai bisa dibilan g bersifat m en en tukan
karen a dari satu segi ia berusaha m en cari dan m em berikan
justifikasi bagi suatu pem beron takan , sedan gkan pada segi
lainnya ia juga m encari dan m em berikan pem benaran untuk
m elaku kan p er lawan an t er h ad ap p em ber on t akan . Du n ia
spiritual dan kepercayaan ke pada para leluhur yang gaib dan
pen u h ker ah asiaan sam a ku at ke h ad ir an n ya an tar a pad a
m asyarakat J awa abad XIX dan m asyarakat J awa m odern .
Oleh karena itu, para ahli sejarah dari Barat yang mempelajari
sejarah Indonesia bisa menarik banyak manfaat kalau mereka
terlebih dah ulu m em pelajari dan m em pertim ban gkan ciri-
ciri kebudayaan yang khas itu. Ini berarti m ereka harus bisa
m en dapatkan acuan bahan sejarah dari sum ber-sum ber asli
supaya dapat memulai analisis sejarah lokal secara konkret.
bacaan-indo.blogspot.com
Catatan Akhir
tulis ahli Sastra J awa Kuno, A.B. Cohen Stuart (1825-1876), yang
ber nama Raden Abdul Sam si, pada dasawarsa 1870 -an. BG 283
me rupakan salinan paling dini yang ditulis menggunakan aksara
J awa.
72 Sisi Lain Diponegoro
4. Rusche 190 8-190 9, dua jilid; edisi ke-2 tahun 1914; edisi ke-3 ta-
hun 1917. Lihat Bibliograi untuk judul lengkap.
5. Pigeau d 1967-198 0 : II, 392. Naskah Dip on egor o yan g asli
disin ggun g oleh A.B. Cohen Stuart di dalam N otulen v an het
Bataviaasch Genootschap [Notulen dari Perhim punan Batavia]
(Batavia: Lange, 1878), 5 J uni 1877, ketika dikirimkan kembali ke
keluarga Diponegoro di Makassar. Sejum lah referensi-referensi
akan dapat ditem ukan dalam edisi yan g telah diterbitkan oleh
penerbit swasta di Surakarta, Albert H. Rusche & Co (190 8-190 9)
(seterusn ya: Rusche 190 8 -190 9). Tetapi n askah in i telah diuji
terhadap naskah Leiden, begitu pun referensi dari bagian-bagian
syair yang relevan juga dicantumkan.
6. Pigeaud 1967-1980 : II, 78. Di dalam tulisan ini akan dapat pula
ditemukan pengacuan kepada sebuah naskah Babad Kedung Kebo
yang lain lagi, KITLV Or 13, oleh karena sem bilan buah bagian
yang pertama dari syair yang panjang tersebut merupakan subyek
penelitian yang diselenggarakan oleh Geoffrey Forrester, "The J ava
War, 1825-30 : Some J avanese Aspects" ["Perang J awa 1825-30 :
Beberapa Aspek J awa"], yang terdapat di dalamnya sebuah tesis
S2 (Master of Arts) yang tidak diterbitkan, Asian Studies, ANU,
Canberra, 1971.
7. Pigeaud 1967-198 0 : II, 69. Pen dapat bahwa Babad itu disalin
untuk kepentingan Lembaga J awa yang terdapat di Surakarta itu
adalah pandangan penulis.
8. Pada suatu m acapatan, yang diselenggarakan untuk m erayakan
sesuatu kelahiran, pada acara yang sem pat dihadiri penulis, di
Klangon, Kelurahan Argosari, Bantul, D.I.Y., Serat Anbiy a telah
dibacakan– di luar kepala– secara bergantian, mengelilingi sebuah
kelom pok besar dan bagian yan g sulit akan m ereka jelaskan
bacaan-indo.blogspot.com
23. LOr 6547b, 19.87, Rusche 190 8-190 9, I:96. Hal ini ditegaskan
pula di dalam babad yang lain: KITLV Or 13 (Kedung Kebo),
IV.13; Babad Ngay ogy akarta, II, XXXII.12, hlm . 136.
24. Di dalam sebuah babad penuh kiasan, Babad Diponegoro Sury a
N galam , yang ditulis oleh putra sulung Diponegoro, Pangeran
Diponegoro Muda (sekitar 180 3-pasca Maret 1856), pasca-Perang,
ayahnya digam barkan sebagai Cekel Am ong Raga (Arjuna) di
dalam lakon Dora Weca, dan kakeknya, Sultan Ham engkubuwono
III, sebagai Prabu Indrapuri (Indra), lihat Pigeaud 1967-1980 ,
II:383; III:20 8 dan Bagian II catatan akhir 4, hlm . 178.
25. Naskah-naskah yang berhasil selam at, dengan tanggal-tanggal
penulisan m ereka adalah: Serat Sury araja (1774), Arjunawiwāha
(1778), Al-Qur’ān (1797). Lihat Mudjanattistom o 1971:8.
26. LOr 6547b, XXI.74; Rusche 190 8-190 9, I:123:
74. Saba alas karem ané cilik m ula
[…]
74. Suka pergi ke hutan telah m erupakan kegem arannya
sem enjak kecil
[…]
27. LOr 6547b, XVII.98-99; Rusche 190 8-190 9, I:119:
98. […]
y èn karsa Hy ang Agung
99. y èn kang putra tan rem en nèng nagri
w us karsaning Manon
nam ung pendhak garebeg sow ané
law an lam un w onten prakaw is
ingkang am atosi
tinim balan iku
[…]
98. […]
bacaan-indo.blogspot.com
si pam an Mojo
ingkang sun kon gentèni
53. dadi iku pan w us ora ketanggungan
kay a duk Dem ak dhingin
Bagian I Ekologi Kebudayaan Jawa 81
W ali Panguluny a
Sunan Kudus ika
[…]
36. LOr 6547d, XXXIII.56, Rusche 190 8-190 9, II:45:
56. lam un dadi pangulu dika aturna
pan sanget lum uh m am i
nam un dadi Im am
punika karep kula
kalam un pareng N arpati
nam ung punika
ingkang kula bum èni
37. LOr 6547d, XXXIII.112 -13, Rusche 190 8-190 9, II:52:
112. […]
déné sun iki Dulm ajid
karsa Hy ang Suksm a
anèng ing tanah Jaw i
113. pan kinary a Chalipah Jeng Rasulullah
dadi pangirid sabil
Islam law an lanat
pan nugrahan kéw ala
pinundhuta rina w èngi
tan w eruh ingw ang
38. KITLV H 698b, G.P. Rouffaer, ‘Diverse Aanteekeningen uit het
Gewone (niet-geheim ) Residentie-archief te J ogjakarta’ [‘Berbagai
m acam catatan yang diperoleh dari Arsip Keresidenan terbuka
(bukan rahasia) di Yogyakarta’], hlm . cxiv, catatan 17 Februari
1831.
39. Lihat lebih lanjut Gandhajoewana 1940 :215-7, disertai dengan
gam bar halam an depan. Gunung Rosom uni terletak di dekat
danau (segara y asa) yang dibuat Sultan Agung di Plered, yang
bacaan-indo.blogspot.com
yang m encerm inkan kepekaan yang dim iliki oleh sang kesatria.
53. LOr 2114, V.7-8, hlm . 16; Carey 1981:42-45:
7. […]
kasebut ing dalem kitab
88 Sisi Lain Diponegoro
19. […]
m enjerit, seperti lautan m enyala ini
serta bergegarnya sang suara
20 . dan gem uruhnya bagai Gunung Merapi
[…]
Penam pilan Ratu Adil terjadi pada tanggal 21 Ram adhan, tahun
Dal, A.J . 1778 (19 Mei 1824), sedangkan Gunung Merapi m eletus,
dengan kekuatan yang cukup hebat, pada tanggal 28-29 Desem ber
1822, Carey 20 12:60 2-60 6.
63. LOr 6547b, XX.23-24; Rusche 190 8-190 9, I:10 3:
23. […]
Kangjeng Ratu Ageng pan supénèng ratri
m irèng sw ara m angkana
24. Ratu Ageng Ratu Kancanèki
tem okena law an w ali ika
w udhar lor kulon w ism ané
y èn tan kalakon iku
pasthi rusak ing tanah Jaw i
sun pundhut ny aw anira
m angkana pan iku
ngantos jangkep kaping tiga
23. […]
Kanjeng Ratu Ageng pada suatu m alam tergugah
m endengar suara begini:
24. “Ratu Ageng, Ratu Kencono
harus kawin dengan seorang w ali w udhar
yang berm ukim di sebelah barat laut.
J ika hal ini tidak terlaksana,
pastilah tanah J awa akan dihancurkan
dan Aku akan m em cabut nyawam u.”
bacaan-indo.blogspot.com
Begitulah
sam pai genap tiga kali.
[…]
94 Sisi Lain Diponegoro
64. AN, koleksi pribadi H.M. de Kock No. 181, A.H. Sm issaert
(Yogyakarta) kepada H.M. de Kock (Surakarta), 13 Agustus 1825.
LOr 6547b, XIV.56; Rusche 190 8-190 9, I:2:
56. […]
kabèh w ong N gay ogy a sam i
ageng-alit aw is ingkang lam pah ny ata
56. […]
sem ua orang di Yogya sam a-sam a
dari lapisan atas hingga bawah jarang m em ihak
kebenaran.
65. LOr 6547b, XIV.51; Rusche 190 8-190 8, I:1:
51. […]
langkung kerta Tegalrejo
m apan kathah tiy ang prapti
sam y a angungsi tedha
ingkang santri ngungsi ngèlm u
langkung ram é ngibadah
punapa déné w ong tani
51. […]
Tegalrejo m enjadi sangat sejahtera
karena banyak orang datang;
sem ua m encari m akan
[sedang] para santri m encari ilm u.
Di sana banyak am al dan doa,
terlebih pada petaninya.
66. AN, koleksi pribadi H.M. de Kock no.111, Beschrijving van
het karakter en hoedanigheid van de Sultan, de Prinsen en de
Rijksbestierder van Djokjakarta (Sebuah uraian m engenai
kepribadian serta tingkah laku Sultan, para pangeran dan perdana
m enteri [kerajaan keraton] Yogyakarta), Magelang, 10 Desem ber
bacaan-indo.blogspot.com
8. aling-aling ingapadhang
m endhak katon dèn tingali
w iku-w ikuning atigan
ing jeroné isi kuning
[…]
ling-aling dènny a karem ing agam a
9. lan kerep lunga tirakat
atut-runtut lan w ong santri
ilang churm ating satriy a
nanggo churm ating w ong santri
[…]
8. Bersem bunyi di tem pat yang terang,
dia m em bungkuk ke bawah tapi dilihat.
[Seperti] seorang pandita palsu [wiku endok]
dalam nya kuning isinya.
[…]
Dia hanya berpura-pura gem ar agam a
9. dan sering pergi tirakat
bersatu dengan orang santri.
Kehorm atannya sebagai seorang kesatria sudah hilang
sebab sudah m enerim a kehorm atan santri.
[…]
68. Malam -m alam lailatul-qadar tersebut dapat jatuh pada salah
satu dari kelim a m alam -m alam ganjil bulan Ram adan (Puasa)
(tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29). Penam pilan Ratu Adil terjadi pada
tanggal 21 Ram adan sedangkan penam pilan kedelapan orang wali
itu pada Ram adan yang ke-27. Lihat J uynboll 1930 :10 7.
69. LOr 6547b, XX.14; Rusche 190 8-190 9, I:10 1:
14. […]
ijem surbanipun
bacaan-indo.blogspot.com
“Benar, Kiai,
61. tetapi Mekkah kan sudah dikuasai
oleh Sultan Turki (Raja Rum ) pula.”
[…]
98 Sisi Lain Diponegoro
74. Cerita dari m ulut ke m ulut dan turun-tem urun ini diungkapkan
kem bali kepada penulis oleh Ibu Dr. Sahir, cicit Pangeran
Diponegoro Muda (sekitar 180 3-pasca Maret-1856), yang di-
wawan cara i di rum ahnya di J alan I Dewa Nyom an Oka 7, Kota
Baru, Yogyakarta, Mei 1972.
75. Bacalah tulisan Forrester 1971:43-73, Bab III, “Signs and Portents:
Their Role in the Babad” [“Tanda-tanda dan Keajaiban-keajaiban:
Peranan m ereka di dalam Babad”].
76. Forrester 1971:60 -62, yang m em bandingkan itu dengan kisah
Kala Gum arang yang terdapat di dalam cerita dewi padinya, Dewi
Sri, dan pasangannya, Pangeran Sedana, yang dikem ukakan
dalam risalah W.H. Rassers, Panji, The Culture Hero [Panji,
pahlawan kebudayaan] (Den Haag: Nijhoff, 1959), hlm . 1-63, bab
I yang berjudul “On the m eaning of J avanese Dram a” [“Mengenai
m akna dram a J awa”].
77. Pekiringan terletak di daerah Gom bong dekat Kebum en, lihat
Dum ont 1917:438. Perbukitan di Desa Pekiringan juga bernam a
Ardilawet (bukit dari burung lawet).
78. Cahyono terletak di daerah Purbalingga di Keresidenan
Banyum as, Dum ont 1917:597; lihat juga Drewes 1925:19-24, yang
m enghubungkan Cahyono dengan m akam Syeh J am bu Karang,
putra Raja Pajajaran, Prabu Brawijaya Mahesa, yang m enyebar
agam a Islam di Kabupaten Purbalingga.
79. KITLV Or 13, VII.29-30 , hlm . 77:
29. duk sem ana Jay am ustapa lan Mobid
langkung susahira
sesm ita datan ngénaki
delajat nagri Mentaram
30 . kay a-kay a negara Mentaram iki
arep karusakan
bacaan-indo.blogspot.com
atur an seorang tokoh yang kuat. Orang itu, wujudnya luar biasa,
ta pi sedang m engalam i kedukaan yang hebat, dan baik secara sa-
dar, m aupun secara tidak sadar, m em ohon pertolongan Tuhan
agar m engubah keadaan yang m enim panya, lihat Mangkoenagoro
1933:87.
87. LOr 2163, XXXIX.3, hal. 489, m enggam barkan Cokronegoro
seakan-akan bertarung seperti Gareng m elawan sem bilan orang,
sebagaim ana yang dilukiskan di dalam Bharatayuda tersebut:
3. ram éning prang tam buh m ungsuh law an row ang
panggrujuhé kang kanin
lir Garèng kasanga
ungkih angenti law an
sam y a surèng ingajurit
lir Bharatay uda
Pendhaw a Kuraw èki
3. Ram ainya perang saudara.
Begitu banyak yang kena luka;
bagaikan Gareng [bertanding dengan] sem bilan
orang
m encoba m enyingkirkan m usuh.
[Dua-duanya] Sam a-sam a kuat dalam pertandingan,
seperti dalam Perang Bharatayuda
Pandawa lawan Kurawa.
88. Saya berterim a kasih kepada Dr. Pigeaud (alm .) atas sarannya ini,
wawancara, Leiden, J uli 1973.
89. LOr 2114, IV.7-8, hlm . 13:
7. […]
Tuw an Sem itsar duk ngrungu
m y ang Sifaly é sru bram aty a
8. gum erot w ajané atik
bacaan-indo.blogspot.com
1
Ucapan terima kasih ini saya tulis pada 1972, dan ketika naskah ini diterbitkan lagi
pada September 2017, empat orang di antaranya sudah almarhum: Kepada Dr Th.G.Th.
Pigeaud (20 Februari 1899-6 Maret 1988) yang telah memeriksa semua terjemahan bahasa
Jawa dan menyajikan banyak saran serta petunjuk untuk tulisan ini. A big thank you too
untuk Prof. P.J. Zoetmulder SJ (29 Januari 1906-8 Juli 1995) dan Drs Mujanattistomo
(alm.) dari Yogyakarta. Keduanya telah membantu dengan memberikan tafsiran atas kata
bacaan-indo.blogspot.com
pengantar yang terdapat dalam bahasa Jawa tersebut. Akhirnya, matur nuwun sangat
kepada mantan Bupati Purworejo, Drs Suharto AH (menjabat 1967-1975), beserta stafnya,
dan bupati petahana, Pak Wiryo Ratmoko (menjabat 1966-1967) (alm.), dari Jalan WR
Supratman No. 3, Purworejo, yang telah menyediakan begitu banyak dokumen bagi saya
dan meluangkan begitu banyak waktu untuk mengorganisasikan wawancara-wawancara
saya di daerah Bagelen pada Mei 1972.
114 Sisi Lain Diponegoro
Babad Kedung Kebo (DvT JI KL) (salinan 1852) dari koleksi pribadi mantan
bacaan-indo.blogspot.com
K a t a Pe n g a n t a r u n t u k LOr 2 16 3
1. Bism ilah kala tinulis
w arsa Alip kang lum am pah
Jum adilaw al sasiné
Julungpujud w ukunira
m arengi tanggal pisan
Buda Pon énjing rinipun
m angsa kalih duk sem ana
2. sengkalanira inga[ng]git
bokm enaw a kaleresan
rèhning bodho pujanggané
w indunipun w indu Sétra
ing m angké sengkalany a
catur ing sy araning ratu
Dy an Dipati karsanira
3. w au Kanjeng Dy an Dipati
anggalih ay asa babad
ing tem bé kaparingaké
dhum ateng ing putra w ay ah
buy ut tanapi canggah
dadosa pangém ut-ém ut
ing bénjang sam i ngertiy a
3. Mangunsubrata ingkang w it
dènny a anurun carita
Babad Dipanegarané*
Mas Bèhi Sutanegara*
Patih diby a ing Sam arang
kang kagungan babonipun
Babad Srat Dipanegara
3. Mangunsubroto memulai
penyalinan kisah
cerita Babad Diponegoro
dari Mas Ngabehi Sutonegoro,
Yang Mulia Patih di Semarang,
yang memiliki naskahnya yang asli
Serat Babad Diponegoro tersebut.
kemarau].
K a t a Pe n g a n t a r u n t u k Na s k a h Pa n t i Bu d o y o PB A
2 8 2 ( v e r s i y a n g d it e r b it k a n o le h G.C.T. v a n D o r p
s e b e lu m 19 2 0 )
1. Kasm aran 20 w edharing galih
Dy an Panji Jay asupraja
Undersetan w edanané
Magetan ingkang atm aja
Radèn Tum enggung w arga
Jay anegara ing dangu
ingkang jum eneng Bupaty a
6. Julungpujud w ukunèki
sengkala Jaw i pinétang
tata law ang ajaring w ong
kang kinary a purw èng kondha
nagari ing Ngay ugy a
anenggih sabakdanipun
Jeng Sultan dibuw ang sabrang
2. di Arjowinangun
yang terletak di dalam distrik Ponorogo.
bacaan-indo.blogspot.com
telah m em asuki usia lan jut (70 tahun lebih), karen a dalam
laporan-laporan yang dibuat oleh Kolonel Cleerens di daerah
pertempuran Bagelen tahun 1829-1830 , ia telah disebut sebagai
‘Bapak Pengalasan’.25 Tampaknya, sangat mungkin versi Babad
Bagian II Babad Kedung Kebo 139
ini telah ditulis dua dasawarsa sebelumnya. Ini bisa dilihat dari
catatan di naskah Koninklijk Instituut sendiri, yang menyatakan
dokum en yan g asli atau babon ada di tan gan Mas Ngabehi
Sutonegoro, Patih Semarang (Regeerings Alm anak 1866:20 5).
Mas Ngabehi Sutonegoro telah menyalin sendiri naskah Babad
Kedun g Kebo yan g len gkap, yan g sebelum n ya dikerjakan di
Purworejo atas perintah Cokronegoro I. Salah seorang anak laki-
laki Cokronegoro, mungkin sekali anak yang kelak akan menjadi
RAA Cokronegoro II (menjabat 1856-1896), telah mendapatkan
ked u d u kan pad a salah satu kan tor pem er in tah an H in d ia
Belanda di Semarang sebelum menggantikan ayahnya sebagai
Bupati Purworejo pada 1856.26 Memang, ada kemungkinan Mas
Ngabehi Sutonegoro mengenal orang ini, walaupun hal itu tidak
dapat dipastikan sepenuhnya. Kiranya memang pantas jika anak
laki-laki Cokronegoro I, yang m enggantikan ayahnya, m erasa
berkepentingan agar Babad itu disalin kem bali sebagai suatu
penegasan akan hak-hak dinasti Cokronegoro di daerah Bagelen.
Nam un terdapat kem ungkinan lain bahwa jauh sebelum
anak laki-laki Cokronegoro, RAA Cokronegoro II, menggantikan
ayahnya sebagai bupati pada 1856, Mas Ngabehi Sutonegoro dan
Pengalasan telah melakukan suatu kerja sama dalam penulisan
beberapa bagian Babad tersebut di Sem aran g atas perin tah
Cokronegoro I. Ini bisa menjelaskan pengaruh bahasa Melayu
Sem arang serta ungkapan-ungkapan bahasa J awa Sem arang
yang mewarnai Babad tersebut.
An ak laki-laki Cokron egoro itu juga pun ya pen galam an
sendiri dalam pertem puran-pertem puran di wilayah Bagelen
selam a berlangsung Perang J awa, walaupun ia m asih sangat
muda pada waktu itu.27 Namun, semua ini masih tetap dugaan
bacaan-indo.blogspot.com
152
Sisi Lain Diponegoro
Bagian II Babad Kedung Kebo 153
bacaan-indo.blogspot.com
“Apalagi ada pelana kuda untuk pertem puran dan pakaian (dan
tali) kuda, objek yang m em ang m enarik, apalagi yang terakhir
dihiasi dengan batu perm ata. Ada juga dua sabel Turki Osm ani
yang diberikan oleh J enderal de Kock kepada Cokronegoro I.
Kita juga bisa m enyaksikan koleksi senjata dan tam eng kuno,
yang diberi kepada sang Raden Adipati […] oleh Raja Willem I
[bertakhta 1813-1840 ] sewaktu berkunjung ke J awa [sic; Willem
I tidak pernah berkunjung ke J awa, tapi cucunya, Pangeran
Hendrik de Zeevaarder (Hendrik Sang Pelaut), 1820 -1879,
putra bungsu Raja Willem II, bertakhta 1840 -1849, pernah
berkunjung ke J awa dan datang ke Purworejo pada J uli 1837
dengan m em bawa hadiah dari kakeknya untuk Cokronegoro].
Bupati Magelang juga m engirim kan sebagai sum bangannya
sebilah lem bing dan keris yang dulu dim iliki Diponegoro, suatu
benda yang sungguh bagus.”55
den gan Dipon egoro dan disebutkan sebagai salah satu dari
sejumlah kecil Basah, atau panglima pasukan, yang tetap setia
dan berada bersam a Pangeran Diponegoro setelah kekalahan
yang menentukan di Siluk, di utara bukit-bukit Selarong pada
170 Sisi Lain Diponegoro
ringgit untuk “makan nasi atas juragan [kapal]” (28 Mei 1865).89
Kalau memang sesungguhnya ke Mekkah pada akhir hidupnya,
Pengalasan dapat meraih sesuatu yang atasannya, Diponegoro,
selalu m engidam kan nam un tidak pernah diberi izin Belanda
un tuk m elaksan akan n ya: ibadah haji (Carey 20 12:8 20 , 8 32,
840 , 868-69). Hebat sekali sang Basah yang berumur menjelang
kepala tujuh itu!
bacaan-indo.blogspot.com
Kesimpulan
berbeda, karya ini telah m enam bah arti penting sejarah itu.
Kem itraan pen garan g (co-authorship) in i m erupakan h asil
kerja salah seorang panglima tentara dan penasihat keagamaan
Diponegoro yang paling akrab serta seorang lawan yang hebat.
Fakta bahwa banyak pertempuran yang digambarkan dalam
Babad itu am at sesuai den gan kabar dalam laporan -laporan
m iliter Belan da, pun ya arti yan g pen tin g pula. Cokron egoro
a t a u Pen ga la sa n t en t u t id a k p u n ya kesem p a t a n u n t u k
mendapatkan atau membaca sumber-sumber militer Belanda,
namun banyak kejadian yang dilukiskan oleh Diponegoro dalam
babad otobiograisnya sejalan dengan apa yang terdapat dalam
laporan -laporan Belan da tersebut. Dapat dipastikan bahwa
Diponegoro tidak punya kesempatan untuk mendapatkan dan
membaca sumber-sumber tersebut. Laporan yang diberikannya
m en gen ai Yogyakarta serta Pan geran Dipon egoro dari m asa
sebelum Perang J awa tidak dapat disaingi oleh sumber-sumber
J awa lain n ya, sem en tara bagian akh ir Babad m em berikan
banyak keterangan mengenai Bagelen, yang kebenarannya dapat
diuji dengan sumber Belanda yang ada di koleksi pribadi H.M.
de Kock di Nationaal Archief di Den Haag (Belanda) 90 dan Arsip
Daerah (Keresidenan) Bagelen di ANRI. Namun, tanggal-tanggal
yan g dican tum kan dalam Babad m en guran gi kegun aan n ya
sebagai sumber sejarah. Lagi pula, sebagai karya sastra, Babad
ini tidaklah halus. Kadang-kadang teks telah merosot ke dalam
bah asa Melayu pasar (brabbel M aleisch). Dalam keadaan
dem ikian, Babad Kedung Kebo paling baik dapat dipandang
sebagai sebu ah d oku m en sosia l u n t u k m en ggam bar kan
perjalanan hidup orang yang telah membuahkan karya tersebut,
Raden Adipati Ario Cokronegoro I dari Purworejo.
bacaan-indo.blogspot.com
Catatan Akhir
1. Naskah asli sejarah yang ditulis Kiai Mojo ada di tangan keluarga
pewaris, alm arhum Pak Anwar Pulukadang (m eninggal di Manila
20 15). Satu salinan naskah tersebut, yang dibuat peneliti dari
Canada, Tim Babcock, di Kam pung J awa Tondano akhir 1970 -
an, bisa didapatkan di Olin Library, Universitas Cornell, Ithaca,
New York State, AS. Lihat Babcock 1989. Roger Kam buan,
m ahasiswa S2 Sejarah di Pascasarjana UGM, sedang m enyiapkan
tesis tentang Kiai Mojo dan naskah “Kam pung J awa Tondano” di
bawah bim bingan Dr Sri Margana.
2. Lihat Pigeaud 1967-1980 untuk deskripsi Babad Diponegoro
yang terdapat di Perpustakaan Universitas Leiden
(Universiteitsbibliotheek atau UBL). Untuk naskah yang ter-
sim pan di Perpustakaan Nasional RI J akarta, lihat Jaarboek
van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
W etenschappen [Buku tahunan Perhim punan Kesenian dan
Ilm u-Ilm u Pengetahuan Kerajaan Batavia] (Bandung:Nix & Co,
1933), hlm . 290 ; sedangkan untuk m em peroleh gam baran tentang
bacaan-indo.blogspot.com
190 8-190 9, dalam aksara J awa. J ilid 1 sebanyak 314 halam an,
jilid 2 sebanyak 268 halam an, cetakan ke-2 1914 dan cetakan ke-3
1917.
180 Sisi Lain Diponegoro
pasca-1817 Am bon sam pai 1824) pada 3 J uli 1812, lihat Carey
20 12:421-24; Carey 1992:115, 282-283).
15. Menyarankan ‘sam ar’ untuk pengganti ‘sum ary a’, sebagaim ana
tercantum di dalam naskah serta kelebihan satu suku kata. Tanda-
tanda berbentuk bintang (*) tersebut m erujuk pada perubahan-
perubahan lain yang telah dilakukan sewaktu dilakukan
transliterasi—m enulis kem bali dengan m engganti abjad yang
digunakan—dari naskah tersebut dan beberapa kesalahan yang
terdapat di dalam nya telah diperbaiki oleh seorang penyalin
yang kem udian ikut nongol di dalam naskah itu. Pem betulan-
pem betulan yang telah dilakukan itu adalah sebagai yang berikut
ini: 3c ‘Dipanegara’ untuk ‘Dipanegné’, 3d ‘Sutanegara’ untuk
‘Suranegara’, 4d ‘tanggalira’ untuk ‘tagalira’, 5b ‘sengkalané’
untuk ‘sekalané’, 5d ‘Sutanegara’ untuk ‘Suranegara’, 6a
‘am engké’ untuk ‘sangm angké’, 6b ‘jinungjung’untuk ‘jinujung’,
7e ‘sirna’ untuk ‘sirta’, 7g ‘sengkala’ untuk ‘sekala’, 8b ‘m angké’
untuk ‘m engkèng’.
16. Istilah m ister Jaw a atau dokter Jaw a m erupakan suatu kategori
yang menunjukkan secara spesiik dokter yang terdapat di Pulau
J awa sejak Sekolah Dokter J awa didirikan di Gam bir/ Weltevreden
(J akarta) dengan keputusan Gubernem en Hindia Belanda, 2
J anuari 1849 no. 22 (sekarang diam bil sebagai hari ulang tahun
Universitas Indonesia). Sekolah pendidikan ‘dokter J awa’ ini,
yang diresm ikan J anuari 1851, m em berikan kursus dua tahun dan
m eluluskan Mantri Kesehatan atau Mantri Cacar. Pada akhir abad
XIX dan awal abad XX, Dokter Jawa itu mempunyai kualiikasi-
kualiikasi medik yang terbatas bila dibandingkan dengan lulusan
STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen/ Sekolah
Pendidikan Dokter Hindia), yang didirikan pada 1899 di Batavia
dengan kursus lim a tahun untuk m em peroleh gelar Inlandsch
atau Indisch arts (dokter bumiputra). Kualiikasi ini sama dengan
bacaan-indo.blogspot.com
Pinang pada abad XIX), Kuala Lum pur, 27 dan 30 Maret 20 15, 6
Maret 20 17.
25. dK 49, Kolonel J .B. Cleerens (Kedung Kebo) kepada H.M. de Kock
(Magelang), 14 Novem ber 1829, surat No. 232.
184 Sisi Lain Diponegoro
26. Wawancara Bapak Wiryo Ratm oko (alm .), m antan Pejabat Bupati
Purworejo 1966-1967 dan turunan kelim a RAA Cokronegoro I
(Danusubroto 20 0 8:180 -81), Purworejo, Mei 1972.
27. LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XXXIV.72, hlm . 454.
28. Lihat juga Not. KBG, 5 April 1862, hlm . 50 8-510 , yang m engutip
isi sebuah surat dari Residen Bagelen, A.W. Kinder de Cam arecq
(m enjabat 1854-1862), 20 Maret 1862, yang m elaporkan bahwa
sang bupati (‘regent’), yang berusia ‘delapan puluh tahun’,
pada tahun-tahun sebelum nya m enyibukkan diri (onledig heeft
gehouden) dengan m enulis sebuah ‘babad’—yaitu Babad Kedung
Kebo—m engenai Perang J awa. Enam bulan sesudah surat Residen
Kinder de Cam arecq ditulis, 23 Septem ber 1862, Cokronegoro
m eninggal dunia pada usia 83 tahun, lihat Danusubroto 20 0 8:73,
m engutip tanggal yang tercantum pada batu nisan m akam
Cokronegoro di Bulus Hadi Purwo, Loano.
29. Gericke dan Roorda 1886:10 0 0 , yang m enjelaskan bahwa gladhag
adalah sejenis perserikatan para kuli pem ikul barang yang
diorganisasikan, baik di Yogya karta m aupun di Surakarta, un-
tuk m engangkut barang di jalan-jalan di J awa bagian tengah-se-
latan. Banyak dari para pekerja yang dikerahkan ini didatangkan
dari provinsi-provinsi m ancanagara barat seperti Banyum as,
Bagelen, Gowong dan Ledok (Kedu selatan), dan itulah sebabnya
keluarga Cokronegoro ditugaskan untuk m engorganisasikan pe-
ngerahan tenaga pengangkut tersebut dari Bagelen untuk ke-
perluan Sunan di Keraton Surakarta. Para pekerja ini dibayar
sangat buruk dan kerap kali m ereka m enjadi korban candu dan
per judian, lihat m em oar J an Isaak van Sevenhoven di KITLV
H 50 3, Aanteekeningen gehouden op eene reis over Java van
Batavia naar de Oosthoek in 1812 [Catatan-catatan yang dibuat
pada suatu perjalanan m elintasi Pulau J awa dari Batavia ke Ujung
bacaan-indo.blogspot.com
39. LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XXXVI.26, hlm . 460 ; dan dK
49, surat-surat yang dikirim kan oleh Cleerens kepada J enderal
Hendrik Merkus de Kock selam a Perang J awa.
40 . LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XLIV.68, hlm . 532.
41. LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XXXIII.47, hlm . 425. Lihat juga
Hardjowirogo 1965:69-70 untuk m endapatkan gam baran tentang
Raden Seta.
42. Knoerle “J ournal” (1830 ):41 (untuk referensi lengkap lihat Carey
20 12:xvi, 128), m engutip Diponegoro yang m engatakan: “Bahasa
Melayu adalah bahasanya orang-orang pengecut dan tak se orang
pun penguasa di J awa ingin m endengarkannya.” Untuk m en-
dapatkan perincian tentang sikap Diponegoro terhadap cara-
cara hidup orang Belanda, lihat LOr 6547b (Babad Diponegoro)
XVIII.131, hlm . 271; Rusche 190 8-190 9, I:80 ; Carey 20 12:50 9,
di m ana Pangeran m engecap Residen Yogya, Nahuys van
Burgst (m enjabat 1816-1822), sebagai seorang residen “yang
doyan m akan-m inum dan m enyebarkan cara-hidup Belanda
(karem anny a m angan m inum / lan anjrah cara W elandi)”.
43. dK No. 49, Kolonel J .B. Cleerens (Kedung Kebo) kepada J enderal
H.M. de Kock (Magelang), 8 Desem ber 1828, No. 65.
44. Lihat surat Kinder de Cam arecq, 20 Maret 1862 (Not. KBG, 5
April 1862, hlm .50 8-10 ; dan catatan akhir 28).
45. LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XLVI.11-18, hlm . 563-565.
46. LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XLI.17-26, hlm . 50 6.
47. Lihat surat Kinder de Cam arecq, 20 Maret 1862 (Not. KBG, 5
April 1862, hlm .50 8-10 ; dan catatan akhir 28).
48. LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XLVI.22-39, hlm . 576-579;
XLVII.1-16, hlm .579-580 .
49. LOr 2163 (Babad Kedung Kebo) XLVII.33, hlm . 584.
50 . Soedjarah Raden Adipati Tjokronagoro 1 1939, m em berikan
bacaan-indo.blogspot.com
[di areal selatan Bagelen pada 26 Mei 1828]. Pada Pam eran
Kolonial [di Sem arang] kita juga bisa m elihat seragam yang
dipakai bupati perdana Purworejo selam a Perang J awa, dan
Bagian II Babad Kedung Kebo 189
dengan kem atian HB III pada 3 Novem ber 1814), serta KITLV
Or 13 (Babad Diponegoro) III. 43-44 (untuk m endapatkan
gam baran tentang upacara berkenaan dengan kem atian HB IV
pada 6 Desem ber 1822).
67. Sem bilan gam bar di KITLV Or 13 (Babad Kedung Kebo) adalah
dalam rangkaian folio di naskah (f. = folio; r. = recto; dan v. =
verso): (1) Pertem uan antara Residen Yogyakarta, Anthonië
Hendrik Sm issaert (m enjabat 1823-1825), Raden Adipati Danurejo
IV, patih Yogyakarta (1813-1847), dan Mayor Tum enggung
Wironegoro, kom andan pasukan kawal Sultan (1817-1829), di
Wism a Residen Yogyakarta (f.51r, lihat sam pul m uka buku ini); (2)
Raden Adipati Danurejo IV ditam par dengan selop oleh Pangeran
Diponegoro karena suatu pertengkaran tentang penyewaan
tanah kerajaan kepada orang Eropa (20 J uni 1820 ) (f.55v, lihat
hlm . xv); (3) Pangeran Diponegoro m enyam paikan sejum lah
perintah kepada dua orang pengikutnya, Kiai J oyom ustopo dan
Kiai Mopid, sebelum m em ulai ziarah ke Masjid Gua Batu di
Pulau Nusa Kam bangan untuk m encari bunga Wijoyokusum o
(f.66r, lihat hlm . 110 -111); (4) Ratu Ibu (1780 -1826), janda
Sultan Ham engkubuwono III (1812-1814), dan ibunda Sultan
Ham engkubuwono IV (1814-1822), sedang berbincang dengan
patih Yogyakarta, Raden Adipati Danurejo IV (m enjabat 1813-
1847), di Keraton Yogyakarta antara 1814 dan 1822 (f.66v) (Carey
20 12:426); (5) Pertem puran antara pengikut Diponegoro dan
serdadu Belanda di kediam an Diponegoro di Tegalrejo pada 20
J uli 1825 (f.99r-v, lihat hlm .160 -161); (6) Pertem puran antara
pasukan Diponegoro dan serdadu Belanda di Selarong pada akhir
Septem ber atau awal Oktober 1825 (f.136r-v, lihat hlm . 56-57);
(7) Patih dan Sultan Madura (Sultan Cakraadiningrat II [eks
Panem bahan Mangku Adiningrat], bertakhta 1815-1842) dari
bacaan-indo.blogspot.com
(Rus che 190 8-190 9, I:271-72), SB A 144 (Babad Ngay ogy akarta,
J ilid III) XXV.42-3, hlm .10 5. Lihat juga Boom s 1911:34, untuk
gam baran resim en-resim en Diponegoro.
194 Sisi Lain Diponegoro
2 ) , b u p a t i p e r d a n a Ra d e n
Ad ip a t i Ar io Cokr on egor o I
(m en jabat 18 31-18 56 ) su d ah
b er ja sa kep a d a P em er in t a h
H in dia Belan da sebagai wakil
k o m a n d a n ( p a s ca - J a n u a r i
18 29, kom an dan ) hulptroepen
(p asu kan cad an gan p r ibu m i)
Su r a kar ta d i Bagelen selam a
pe r an g. Ber kat jasa itu , jau h
se belum peran g telah selesai,
ia sudah dian gkat sebagai bu-
p a t i, a wa ln ya d i Ta n ggu n g
RAA Cokronegoro I (1779-1862;
menjabat 1831-1856) menjelang
(Kecamatan Loano, 1828-1830 ),
ia pensiun pada 1856. Foto di- lan t as d i Br en gkelan (18 30 -
ambil seizin Hotel Suronegaran, 18 31), yan g d ialih ka n n am a
Purworejo.
m en jadi Purworejo pada ujung
Februari 1831.
Konon Belanda telah m enjanjikan Cokronegoro I bahwa
tu juh generasi dari keluarganya akan berkuasa di Purworejo
(Danusubroto 20 0 8:145). Dan memang turun-tumurun antara
18 31 dan 1919 em pat gen erasi dari keluarga Cokron egaran
diangkat Pemerintah Kolonial sebagai bupati. Hanya pada era
Raden Adipati Ario Sugeng Cokronegoro IV (m enjabat 190 7-
1919), Belanda mengingkar janji: bupati keempat itu dianggap
mem bangkang kepada pihak Pemerintah Hindia Belanda sebab
ter lalu dekat den gan per ger akan n asion al—Boedi Oetom o
(19 0 8 -19 35) p ad a kh u su sn ya—d an t elah m elan ggar t at a
kram a m asyarakat kolonial karena m enikah dengan seorang
bacaan-indo.blogspot.com
Benteng dan tangsi militer Kedung Kebo di sisi timur Kali Bogowonto sekitar
1875. Foto oleh fotografer tersohor Inggris, Walter Woodbury dan James
Page, Albuminedruk 19 x 24 cm. Foto seizin Universiteitsbibliotheek Leiden.
Men urut ahli sejarah lokal Bagelen , Len gkon g Gin aris,
bu kan bu pati tapi Pem er in tah Kolon ial yan g m ain per an
ku n ci di sin i. Melih at kesu ksesan jalu r ker eta Sem ar an g-
Vor sten lan d en (tan ah ker ajaan ) oleh p er u sah aan swast a
Epilog 215
“Tem pat yang m em iliki jum lah penduduk sekitar 12.0 0 0 jiwa
ini m erupakan salah satu terbersih di J awa. Sisi kanan dan
kiri jalan ditanam pohon asam . Rum ah bupati dan Residen
m erupakan sebuah bangunan yang indah.” (Gill 1990 :216;
Lengkong Sanggar 20 16)
bacaan-indo.blogspot.com
Men urut filsuf J erm an , GWJ H egel (1770 -18 31), selalu
ada sesuatu yang am at aneh dan tak diduga dalam sejarah—
yang disebut Hegel ‘the ruse of history ’ (guna sejarah). Dalam
kasus Purworejo, guna sejarah zam an kini berbentuk sebuah
bandara internasional baru—namanya ‘Bandara Kulon Progo’—
di Kecamatan Temon di areal paling selatan kabupaten tetangga,
Kulon Progo. Proyek pem bangunan bandara internasional ini
telah resmi dibuka oleh Presiden J oko Widodo pada 27 J anuari
20 17 dan m em butuhkan waktu pen yelesaian sedikitn ya dua
tahun (20 17-20 19). Tapi yan g m en arik adalah bahwa letak
geograis bandara adalah hampir dua kali lebih dekat dengan
Purworejo (25 kilometer) daripada Yogyakarta (40 kilometer).
Bagaim an a Pu r wor ejo akan m em an faatkan m u kjizat in i?
Apakah masih tetap terlena dengan angan-angan dari kejayaan
kolonial atau akan siap m em anfaatkan kesem patan em as ini?
Sebab pasti wisatawan asin g yan g in gin ke Borobodur akan
mengambil jalan yang paling cepat dan ini melalui Purworejo
dan perbukitan Menoreh, bukan m elalui Yogya yang jauh ke
timur. Ini sesuatu yang sedahsyat pemilihan Purworejo sebagai
kota administratif untuk Keresidenan Bagelen yang baru pada
1831, atau kedatangan rel KA pertama Staatspoorw egen pada
1887, atau pembukaan Stasiun Purworejo pada 190 1. Ini seperti
dram a William Shakespeare, Julius Caesar (Act 4, Scen e 3,
hlm.11):
Kedu adalah jalan baru, dan dua belas kilom eter di Kedu m enuju
Magelang m enggunakan jalan yang sudah ada tapi harus di-
perlebar.
Epilog 229
6. Pada dasawarsa 1840 -an kom andan dari Batalyon Keem pat
Tentara Hindia Belanda (KNIL), yang ditugaskan di Purworejo
sejak 1836, m engam bil inisiatif untuk m endirikan sebuah akadem i
m iliter di Purworejo. Pada awalnya sekolah yang ditem patkan di
tangsi m iliter Belanda di Kedung Kebo bersifat sangat sem entara,
tapi pada 1847 Pem erintah turun tangan dan sekolah taruna
(Pupillenkorps) didirikan dengan 23 m urid. Sekolah bertahan
di Kedung Kebo sam pai 1854 waktu gedung sekolah am bruk
akibat hujan deras. Pada saat itu sekolah pindah ke Fort Cochius
(sekarang Fort Van der Wijck) di Gom bong. Lihat Bosm a dan
Raben 20 0 8:247.
7. Lihat Ilhan Erda 20 15:2-17, yang m encatat nam a-nam a perwira
KNIL dan TNI terkem uka sebagai berikut: (1) J enderal Urip
Sum oharjo (1893-1948); (2) J enderal Ahm ad Yani (1922-1965);
(3) J enderal Pranoto Reksosam odra (1923-1992); (4) J enderal
Sarwo Edhie Wibowo (1925-1989); (5) Kolonel Soewandi (lahir
1925); (6) Mayor J enderal Suwarno Adiwijoyo (lahir 1944);
J enderal Endriartono Sutarto (lahir 1947) dan J enderal Slam et
Kirbiantoro (lahir 1948).
8. Pada m asa selanjutnya, Stasiun Purworejo sem pat ditutup selam a
tiga kali; (1) pada ujung m asa kependudukan J epang (1942-
1945); (2) pada sekitar tahun 1952-1955, dan kem bali diaktifkan
saat peralihan m enjadi Djawatan Kereta Api (DKA) pasca-1958;
(3) pada tahun 1977 sam pai sekitar 1994. Pada m edio 1990 -an
diaktifkan kem bali pada m asa kepem im pinan Drs H. Goernito
(m enjabat 1990 -20 0 0 ), bupati Purworejo ke-em pat belas, dan
Haryanto Dhanutirto, Menteri Perhubungan (m enjabat 1993-
1998). Pada 20 10 , jalur kereta api antara Stasiun Kutoarjo–
Stasiun Purworejo ditutup kem bali dikarenakan jalur tidak layak
dilewati kereta api standar. Revitalisasi jalur Kutoarjo– Purworejo
bacaan-indo.blogspot.com
M a n u s k r ip
A. BAHASA J awa
Babad Diponegoro. LOr 6547a-d. Salinan otobiograi asli yang ditulis
atas perin tah Dipon egoro di Man ado pada 18 31-18 32. Salin an
ini mungkin dibuat pada 1880 -an untuk Professor G.A.J . Hazeu
(Ad v iseu r v oor In la n d sch Za k en [Pen asih at u n tu k Ur u san
Pribumi, menjabat 190 4-1912, 1916-1920 ]). Empat jilid. 40 8 hlm.,
40 1 hlm., 372 hlm., 429 hlm., 43 kanto.
Babad Kedung Kebo. LOr 2163. Naskah mulai ditulis pada 12 Sawal
1770 Saka (14 Novem ber 18 42 M) dan diselesaikan pada 1771
Saka (1843 M), 623 hlm., 50 kanto. Ditulis di Pur worejo (Bagelen)
atas perintah Raden Adipati Cokronegoro I, Bupati Purworejo
(m en jabat 18 31-18 56 ) d en gan ban t u an kom an d an t en t ar a
Diponegoro, Basah Kerto Pengalasan.
bacaan-indo.blogspot.com
B. BAHASA Melayu
Historischer Überblick über die Ereignisse in der Provinz Baglan auf
Java w ahrend der Am btsführung der Residenten Jhhr. I.G.O.S. von
Schm idt auf Altenstadt, R. de Filiotaz [Fillietaz] Bousquet und A.W .
Kinder de Cam arecq w ahrend der Jahre (1831-1856), bearbeitet von
Raden Adi Pati Tjokro N egoro, Regent von Purw oredjo in Baglen.
Besuch des Herzogs Bernhard von Sachsen W eim ar in Baglen.
Berlin Staatsbibliothek, MS or fol. 568, 181 hlm. Buku harian yang
ditulis di Purworejo (Bagelen) oleh Raden Adipati Cokronegoro
I (m en jabat 18 31-18 56) dan dipersem bahkan kepada Adipati
Bernhard von Sachsen Weimar, panglima tentara Hindia Belanda,
1850 -1854, di Bagelen.
J ayadiningrat 1855-1857
Schetsen over den oorlog van Java, 1825-1830 , opgesteld door den
Bopatti [sic] van Karang Anjar Raden Adipatti Aria Djaja Diningrat,
1855-1857
Sketsa-sketsa m en gen ai Peran g J awa, 18 25-18 30 , yan g dibuat
oleh Bu p ati Kar an gan yar [Ban yu m as], Rad en Ad ip ati Ar io
J ayadin in grat], ML 97 (Perpustakaan Nasion al RI), 114 hlm .
bacaan-indo.blogspot.com
Su m b e r Te r b it a n
Agung Pranoto 20 15
“Budaya Purworejo”, 16 Maret, h ttp:/ / budayapurworejo.blogspot.
co.id/ 20 15/ 0 3/ sejarah-hks-hoogere-kweekschool.htm l, diun duh 12
April 20 17.
1972
“Th e Id ea of Power in J avan ese Cu ltu r e” [“Pan d an gan ten tan g
Kekuasaan dalam Kebudayaan J awa”], dalam Claire H olt (pen y.),
Culture and Politics in Indonesia [Kebudayaan dan Politik di Indonesia]
(Ithaca: Cornell University Press), hlm. 39-43.
J awa Ton dan o; Agam a dan Iden titas Budaya]. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
234 Sisi Lain Diponegoro
1974b
“J avan ese H istor ies of Dipan agar a: Th e Bu ku Kedu n g Kebo, its
Au th or sh ip an d H istor ical Im por tan ce,” [“Sejar ah -sejar ah J awa
mengenai Diponegoro: Babad Kedung Kebo, Penulisnya serta Makna
Pentingnya dalam Sejarah”], BKI 130 .2/ 3:259-88.
1981
Babad Dipan agara. An Accoun t of the Outbreak of the Jav a W ar
(1825-1830 ). The Surakarta version of the Babad Dipanagara w ith
translations into English and Indonesian Malay . [Babad Diponegoro.
Sebuah Ceritera m en gen ai m eletusn ya Peran g J awa (18 25-18 30 ).
Versi Surakarta dari Babad Dipon egoro den gan terjem ahan dalam
bahasa Inggris dan Melayu Indonesia.] Kuala Lum pur: Art Printers
[Monograph no. 9 of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society].
1992
The British in Java, 1811-1816; A Javanese Account [Inggris di J awa,
1811-1816; Suatu Kisah J awa]. Oxford: Oxford University Press untuk
The British Academy.
20 12
Kuasa Ram alan; Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lam a di
Jaw a, 1785-1855. J akarta: KPG. 3 jilid.
20 13
Daendels and the Sacred Space of Java, 180 8-1811; Political Relations,
Uniform s and the Postw eg [Daendels dan Ruang Suci J awa, 180 8-1811;
Hubungan Politik, Seragam, dan J alan Raya Pos]. Nijmegen: Vantilt.
1971
History of Indonesia in the Tw entieth Century [Sejarah Indonesia Abad
XX]. London: Pall Mall.
Danusubroto, Atas S. 20 0 8
R AA Cok ron egoro I (18 31-18 57). Pen diri Kabupaten Purw orejo.
Yogyakarta: PT Gradasi.
Fathurahman, Oman 20 16
Shattariy ah Silsilah in Aceh, Java, and the Lanao Area of Mindanao
bacaan-indo.blogspot.com
Forrester, G. 1971
“The J ava War: Som e J avan ese Aspects” [“Peran g J awa: Sejum lah
Aspek J awa”], Skripsi S2 yang belum diterbitkan, Universitas Nasional
Australia, Canberra, ACT.
Hardjowirogo 1965
Sedjarah W ajang Purw a. J akarta: Balai Pustaka.
238 Sisi Lain Diponegoro
Ilhan Erda 20 15
Mutiara dari Bagelen; 10 0 1 Kisah dan Biodata Singkat Putra Bagelen
y ang Berjay a di Bidangny a. Purworejo: Karray Medio.
J ordaan, Roy 20 16
“Nicolaus En gelh ar d an d Th om as Stam for d Raffles; Br eth r en in
J avan ese An tiquities” [“Nicolaus En gelhard dan Thom as Stam ford
Rafles: Saudara dalam barang-barang zaman kuno Jawa”], Indonesia,
10 1 (April), hlm.39-66.
Lengkong Ginaris 20 16
“St asiu n Pu r wor ejo; Sekelu m it Kejayaan ”, h t t p :/ / jejakkolon ial.
b logsp ot .co.id / 2 0 16 / 0 2 / st a siu n -p u r wor ejo-sekelu m it -keja ya a n .
html?m=1, diunduh 8 April 20 16.
Daftar Pustaka 239
Lengkong Sanggar 20 16
“Men yelam i Kejayaan Pu r wor ejo, Kota Kecil d en gan Segu d an g
Peninggalan Sejarah”, http:/ / jejakkolonial.blogspot.co.id/ 20 16/ 0 5/
m en y elam i-kejay aan -purw orejo-kota-kecil.htm l, diun duh 12 April
20 17.
Musadad 20 0 2
bacaan-indo.blogspot.com
“Arsitektur dan Fungsi Stasiun Kereta Api bagi Perkem bangan Kota
Purworejo, Tahun 190 1-1930 .” Skripsi S2 yang tidak terbitkan, Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
240 Sisi Lain Diponegoro
Oteng Suherman, HR 20 13
Kisah Bedug R ak sasa dan M asjid Agun g Purw orejo. Purworejo:
Penerbit Pustaka Srirono (Seri Babad Bagelen).
1967-1980
Literature of Java; Catalogue raisonné of Javanese m anuscripts in the
library of the University of Leiden and other public collections in the
Netherlands [Kesusasteraan J awa; Katalog Tafsiran naskah J awa yang
tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden dan koleksi umum lain
di Negeri Belanda]. Den Haag, Leiden: Nijhoff. Empat jilid.
1975
Javanese and Balinese Manuscripts and som e codices w ritten in re-
lated idiom s spoken in Java and Bali; Descriptive Catalogue [Naskah-
n askah J awa dan Bali dan beberapa m an uskrip lain yan g ditulis
dalam corak khas yang terkait yang dipakai di J awa dan Bali; Sebuah
Katalog Deskriptif]. Verzeichnis der orientalischen Handschriften in
Deutschland Band 31. Wiesbaden: Steiner Verlag.
Poerbatjaraka 1926
“Arjuna Wiwāha”, BKI 82:181-30 5.
1974b
“Dip on egor o’s Ea r ly I n sp ir a t ion a l Exp er ien ce” [“Pen ga la m a n
Inspirasional Diponegoro pada Masa Awal”], BKI 130 :227-58.
20 0 6
M y stic Sy n thesis in J a v a ; A H istor y of Isla m iza tion fr om the
fourteenth to the early nineteenth centuries [Sintesis Mistik di J awa;
Sebuah Sejar ah ten tan g Islam isasi dar i Abad XIV sam pai XIX].
Eastbridge, Norwalk: Signature Books.
bacaan-indo.blogspot.com
1911b
“De Heiligen van J ava IV: Ki Pandan Arang te Tembajat” [“Orang-orang
Suci dari J awa IV: Ki Pandan Arang di Tembayat”], TBG 53:435-510 .
1912
“De Heiligen van J ava V: Pangeran Panggoeng, zijne honden en het
wajangspel” [“Orang-orang Suci dari J awa V: Pangerang Panggoeng,
anjing-anjingnya serta permainan wayang”], TBG 54:135-20 6.
Roorda, T. 1860
“Verhaal van de oorspron g en het begin van de opstan d van Dipå-
Nĕgårå volgens een Javaansch Handschrift” [“Cerita tentang asal usul
serta perm ulaan pem berontakan Diponegoro m enurut suatu tulisan
tangan J awa”], BKI 13:137-227.
p r a n g a g en g n g a n t os d u m u g in ip u n k a k en d ha n g a k en d ha t en g
Menadho [Babad Diponegoro; Serat Babad Dipanagaran yang ditulis
alm arhum Pangeran Ario Diponegoro sendiri; yang m enceriterakan
sejak dia senang m endalam i Agam a Islam dan terjadi perang besar
sampai dia diasingkan ke Manado]. Soerakarta: A.H. Rusche. 2 jilid.
Soebardi 1971.
“Santri-Religious Elements as Relected in the Book of Tjentini” [“Unsur
Agamis Santri seperti yang dicerminkan di Buku Centhini”], BKI 127.3;
331-349.
Masa Lam pau; Studi Tentang Masa Mataram II, Abad XVI Sam pai
XIX]. Cornell University: Modern Indonesia Project Monograph Series,
Southeast Asia Program.
244 Sisi Lain Diponegoro
Surjomihardjo 1986
Ki Hadjar Dew antara dan Tam an Sisw a dalam Sejarah Indonesia
Modern. J akarta: Penerbit Sinar Harapan.
1992
Java under the Cultivation Sy stem ; Collected W ritings. [J awa di bawah
Sistem Tan am Paksa; Kum pulan Karan gan ], Leiden : KITLV Press.
[Verhandelingen 150 .]
Wardiman Djojonegoro 20 16
Sep an jan g Jalan Ken an gan ; Bek erja den gan Tiga Tok oh Besar
bacaan-indo.blogspot.com
Werentz, C. 20 12
“Seja r a h Awa l P u r wor ejo”, h t t p : / / cw er en t z 1m och a .b log sp ot .
co.id/ 20 12/ 12/ sejarah-aw al-kabupaten-purw orejo.htm l, diunduh 4
April 20 17.
Te k s As li
Serat saha ingkang tabé akathah-kathah Rahadèn Ngapdulla tip
Basah Pengalasan say agi katur ing Kanjeng Tuw an Kurnel Keleres,
sah ing kady a sapunika aw iy osipun, Tuw an Kurnèl am undhut priksa
dhum ateng ing kula m enggah ingkang dados kersanipun Kanjeng
Solta[n] Jaw i, saha aw it ingkang rum iy in, m ila sum ediy a m angun
luhuripun agam i Islam ing tanah Jaw i seday a, saupam i ny anggiy a
perangipun kalay an bongsa Kum peni, kresanipun Kanjeng Soltan
Jaw i kaw an prekaw is [lan] bongsa Kum peni dipun dikaken m ilih
salah satunggil. Ingkang rum iy in bilih bongsa Kum peni teksih rem en
dados prajurit, tedhènipun lulus ingkang ageng-ageng baten éw ah
kalenggahanipun dados pedhangipun ing agam i. Ingkang kaping
kalih bilih bon gsa Kum pen i teksih kraos w on ten in g tan ah Jaw i,
ananging rem en m erdika m erdagang kim aw on, dipun panci sabin
saleksa, saw ernènipun Kum peni griy a ngalem pak dados satunggil
w onten tanah ing Pasisir lèr seday a. Ingkang kaping tiga bilih bongsa
Kum peni rem en m antuk dateng ing tanah negari W elandi, sam i-sam i
anglanggen-/ -aken sedèrèkan kim aw on, rem en barang dandosanipun
bon gsa Jaw i, p in ten regen ip un k an g m uk ak at Kum p en i in ggih
bacaan-indo.blogspot.com
angey atrani, utaw i bongsa Kum peni rem en sabin tanah Jaw i, pinten
m ukakatipun inggih am ajegi. Ingkang kaping sekaw an bilih bongsa
Kum pen i rem en m an gsuk Agam i R asul, tedha k alen ggahan ipun
baten èw ah m alah w éw ah, sam angsan-m angsanipun Tuw an Besar
248 Sisi Lain Diponegoro
/ -jan ipun bilih purun an glam pahi sem bay an , utaw i purun m erdi
paw ong-rencangipun saged sem bay ang seday a, inggih lulus gènipun
n am a raja w au, baten w on ten kaw is-kaw isipun pun apa-pun apa,
Lampiran 1 249
sem angsanipun baten purun anglam pahi sem bay ang inggih dipun
salini, saupam i baten purun dipun salini pesthi dipun gitik perang.
Saha pan dugi k ula Tuw an , Soltan Jaw i pun ik a bilih baten
gedugèn, angsalipun niy at kajat m angun agam i, kinten kula dipun
lam pu kondur dateng Rahm atollah, ingkang punika Tuw an lepat kula
ingkang agung m aklum sam péy an.
Sinerat ing m alem akat ping lim alas ing w ulan Jum adèlakir, ing
taun Jim aw al angkaning w arsa,
1 7 5 7
Te r je m a h a n *1
Surat ini datang kepada Yang Mulia Kolonel Cleerens, dengan disertai
ban yak h or m at d ar i Rad en Ngabd u llatip Ali Basah Pen galasan .
Setelah m en yam p aikan p en gh or m atan -p en gh or m atan itu , m aka
alasan pengiriman surat ini adalah oleh karena Kolonel menanyakan
kepada saya tentang tujuan-tujuan serta cita-cita yang dikandung oleh
Sultan J awa [Diponegoro]. Dari sem enjak yang paling awal sekali ia
berkeinginan untuk m em ulihkan kem bali derajat yang begitu tinggi
yan g telah dim iliki oleh Agam a Islam di seluruh areal tan ah J awa.
Seandainya ia m enghentikan 1 perang yang dilancarkannya terhadap
ban gsa Belan d a, m aka Su ltan J awa itu akan m em p er ken an kan
dilaksanakannya empat syarat dan orang-orang Belanda diminta untuk
memilih satu dari keempat syarat yang diajukan itu.
Pertama-tama, jika orang-orang Belanda masih tetap ber keinginan
untuk menjadi prajurit, maka bayaran yang mereka terima tidak akan
mengalami sesuatu perubahan, orang-orang yang berkedudukan tinggi
tidak akan mengalami perubahan di dalam kedudukan mereka, untuk
menjadi pedang di dalam agama.2
bacaan-indo.blogspot.com
* Terjemahan ini bukanlah terjemahan hariah, melainkan lebih sebagai ringkasan dari isi
yang terkandung dalam surat Basah Ngabdullatip Kerto Pengalasan. Gaya percakapan
yang digunakan oleh Pengalasan tidak memungkinkan untuk dilakukan penerjemahan
terinci secara langsung.
250 Sisi Lain Diponegoro
m ereka m en getah ui ten tan g h al-hal itu sem ua. Den gan dem ikian
mereka dapatlah diperbandingkan dengan prajurit-prajurit yang paling
hebat, oran g-oran g pilihan Allah SWT. Dalam hal in i, Tuan , An da
Lampiran 1 251
diperintah.
Bertalian dengan pengorganisasian untuk memulihkan kedudukan
agam a yan g tin ggi, Tuan , terkecuali oran g-oran g Be lan da, un tuk
memulainya, maka anak-anak laki-laki yang telah mencapai usia akil
252 Sisi Lain Diponegoro
balig atau yan g telah lebih tua sem uan ya haruslah diperin tahkan
un tuk beribadah. Mereka yan g sudah cukup usian ya [dan ] belum
lagi m elakukan kegiatan beribadah, haruslah diperintahkan m elipat-
gandakan [sem bahyang wajib] pada tiap kali, dalam istilah J awanya
m ereka harus m elun asi utan g-utan g m ereka den gan cara m en cicil.
Misaln ya, jika d i n eger i Rem o [Kar an gan yar ] ter d ap at seor an g
p en gu asa yan g ber sed ia m en ger jakan sem bah yan g wajib ser t a
memerintahkan para pengikutnya untuk juga bersembahyang, maka ia
boleh tetap menjadi penguasa tanpa sesuatu halangan dan rintangan.
[Tetapi] dalam keadaan ia tidak m am pu m elaksanakan sem bahyang
[yang wajib] itu, m aka ia m em anglah akan digantikan, [atau] kalau
ia tidak dapat diganti, pastilah ia akan diperangi. Menurut perkiraan
saya sendiri, Tuan, ialah bahwa jikalau Sultan J awa itu tidak berhasil di
dalam tekadnya untuk mengangkat martabat agama, maka saya yakin
ia akan lebih senang untuk m eninggalkan dunia yang fana ini saja.
Dalam masalah-masalah ini, Tuan, saya memohon maaf kepada Tuan
atas segala kesalahan-kesalahan saya.
Ditulis pada Sabtu malam, tanggal lima belas bulan J umadilakir,
di dalam tahun J imawal [malam tanggal 12-13 Desember 1829], dengan
angka [Anno J avanico/ Tahun J awa]:
1 7 5 7
bacaan-indo.blogspot.com
Lampiran 1 253
bacaan-indo.blogspot.com
254
Sisi Lain Diponegoro
bacaan-indo.blogspot.com
Lampiran 1
255
bacaan-indo.blogspot.com
256
Sisi Lain Diponegoro
Catatan Akhir
oleh De Kock, yang m em beri tahu bahwa tidak akan ada gencatan
senjata sam pai Diponegoro, yang belum jelas rim banya, m enulis
sendiri surat yang m enyatakan bahwa dia bersedia berunding.
Ini latar belakang surat Pengalasan (Carey 20 12:782-83). Dan ini
Lampiran 1 259
260
Sisi Lain Diponegoro
Lampiran 1 261
bacaan-indo.blogspot.com
Bringkelan
Semawoen[g]
Oengaran
Karang Doehoer
bacaan-indo.blogspot.com
Dit is, wat het getal behoeft, opgevolgd, dezelve zijn ook het van namen
veran derd; teven s doordien t het bij on derzoek is gebleken dat de
1
Untuk terjemahan bahasa Indonesia dari bagian akhir laporan ini lihat
halaman 200.
Lampiran 2 263
Ten gevolge van een en an der is Brin gkelan n aam der hoofdplaats
van het regentschap veranderd in die van Poerwo-Redjo, het woord
Bringkelan bevat in zich nimmer te kunnen gezaten tot hetgeen men
wenscht.
Het Regentschap Sem awoeng heeft den naam bekom en van Koeto-
ardjo, die van Oengaran en Karang-Doehoer, zijn veranderd in die van
Keboemen en Sedaijoe.
De eer st e afd eelin g is gen aam d Poer wo-Red jo, best aat u it d e
Regentschappen:
Poerwo-Redjo
Koeto Ardjo
en sorteerd onder het onmiddelijk gezag van den Assistent-Resident,
welke nog staat benoemd te worden.
Poerwo-Redjo
Loano
Tjangkreb
Djenar
Wono-Rotto
264 Sisi Lain Diponegoro
bacaan-indo.blogspot.com
(Halaman 264-266) Laporan Van Pabst tentang urusan tanah yang diambil
alih pasca-Perang Jawa oleh Pemerintah Hindia Belanda di Bagelen dan
Banyumas. Arsip Keresidenan Bagelen 5/10, hlm. 1. Foto seizin ANRI.
Lampiran 2 265
bacaan-indo.blogspot.com
Arsip Keresidenan Bagelen 5/10, hlm. 3. Bagian teks putih menunjukkan sebutan
pertama dalam laporan Van Pabst mengenai perubahan nama Brengkelan
menjadi Purworejo untuk ibu kota kabupaten baru. Foto seizin ANRI.
INDEKS
Arjuna 14, 15, 16, 17, 18, 20 , 21, 31, 60 , Bagelen, lihat juga Cokronegoro, Pur-
66, 78, 87 worejo 3, 7, 8, 17, 28, 44, 47,
Arjunaw ijay a, Serat 12, 14 50 , 52, 53, 75
Arjunawiwāha, Serat 12, 14, 16, 17, Baker, Kapten Godfrey Phipps 20 9
18, 20 , 21 Baladewa, Prabu 186
Baledono 220
268 Sisi Lain Diponegoro
Bandung 198, 211, 218, 220 , 222 Bubutan, Benteng (Bagelen) 170
Bantengwareng, punakawan 17, 32, 42 Bum inoto, Pangeran 146
lihat juga Roto Buntu, Desa 211
Banyum as 17, 33, 48, 99, 135, 143, 144, Bustanul Ariin 223
149, 171, 184, 190 , 194, 199,
20 3, 20 8, 211, 221, 227, 232 C
Banyum eneng 31, 33, 87, 168
Banyuroto (Kulon Progo) 31 Cabolang, Serat 35, 36, 37, 63, 88, 10 7
Banyuurip, Kecam atan (Purworejo) Cahyono, Desa (Banyum as) 48, 99
143, 188, 212, 219 Cangkrep, Kecam atan 188, 20 1
Bastian, Haji Agus (bupati Purwo rejo, Céphas, Kassian (fotografer profesional
20 16-20 21) 197, 222, 225 perdana pribum i, 1845-1912)
Batavia (J akarta) 29, 37, 89, 96 223
Baud, J .C. 118 Chevallier, P.F.H. (Asisten-Residen
Bayan 219 Yogya) 59, 60
Bayat, Sunan, lihat juga Tem bayat Cikapundung, Sungai 198
29, 82 Cikini, insiden teror (1958) 222
bekel (pem ungut pajak desa) 17 Cilacap 47, 215, 225
Belanda, bahasa 194, 218, 221, 232 Cirebon 213
Bendung Boro 213 Cleerens, Kolonel J an Baptist (1785-
Bendung Guntur 214 1850 ) 124, 135, 150 , 20 6, 246
Bendung Kalisem o 214 Cohen Stuart, A.B. 25, 71, 72, 92, 117
Bendung Kedung Pucang 214 Cokrojoyo, lihat Cokronegoro I
Bendung Penungkulan 214 Cokronegaran, Keluarga 20 6, 222
Bener, Kecam atan 210 , 211, 214 Cokronegoro I, Raden Adipati Ario
Bener Krajan, Desa 211 (1779-1862) 115, 117, 122, 157,
Benteng Rotterdam (Makassar) 42, 80 161, 177, 180 , 185, 196, 20 0 ,
besi kuning (aji-aji) 53 210
Bharatayuda, Perang 10 4, 148 Cokronegoro II (putra Cokronegoro I)
Bhom a Kaw y a, Serat 14 122, 139, 157, 212, 213, 214
Bim a Suci, lakon wayang 18 Cokronegoro III 212
Bim a, Wrekudara 53 Cokronegoro IV, Raden Adipati Ario
Binnenlands Bestuur 212 Sugeng 157, 188, 196, 20 7,
Blauw & Brill, kertas Belanda 246 214, 218, 219, 222
Blitar I, Pangeran 163, 164 Cokrorejo, Tum enggung 170
Blora 28, 20 4 Com m issaris ter regeling der vorsten-
Blora, Patih, lihat Suronegoro landen 199, lihat juga Lawick
Boedi Oetom o (190 8-1935) 196, 218 van Pabst
Bogor 89, 96, 211 D
Bogowonto, Kali 118, 170 , 20 8, 20 9
Borobudur, Candi 89, 169, 225 Daendels, J alan 20 8
Boro Wetan 20 1 Daendels, Marsekal H.W. 37
Bosch, Gubernur J enderal J ohannes dalang istana (Yogya dan Solo) 13
van den (m enjabat 1830 -1834) Danurejan 77, 145, 227
75, 89, 199 Danurejo II, Raden Adipati (Patih Yo-
bacaan-indo.blogspot.com
Dayeuh Kolot, Kecam atan Bandung Frederik der Große (Frederik yang
198 Agung) 4
Dekso, Desa (m arkas DN di Kulon Histoire de Mon Tem ps 4
Progo) 168 Freem ason (Tarekat Mason Bebas)
Dem ak 11, 26, 27, 80 , 176, 193, 20 1, 20 2
261
Dem ak, Sultan 11, 26, 27 G
Den Haag 177, 181, 194, 20 4, 246
Depresi Besar ekonom i dunia (1930 - Gangga, Sungai 213
1937) 217 Gareng 17, 10 4
Derx, H.G., Staatspoorw egen 215 Gawok, pertem puran (15 Oktober 1826)
Deventer 51, 54, 116, 148, 186 51, 169
Dewan Gereja (Gereform eerde Kerken) gelijkgesteld (diangkat setara dengan
221 Belanda di m ata hukum ) 219
Dewi Sri 16, 99 Gereja Kristen J awa (GKJ ) 221, 223
Diponegoro, Pangeran (1785-1855) Gericke, J .F.C. 4, 80 , 183, 184, 237
114, 115, 117, 121, 130 , 134, Geseng, Sunan 185, 241
136, 142, 148, 150 , 151, 154, Giezenberg, J ohanna 196
159, 162, 169, 177, 179, 183, Girardet, Dr Nikolaus, lihat juga
192, 234 Cokronegoro IV 178, 237
Diponegoro, Pangeran Muda (sekitar Giri, Sunan (wali) 22, 26, 27, 80
180 3-pasca-Maret 1856) 115, Giyanti, Perjanjian (13 Februari 1755)
168, 169, 179, 185 6, 142
Diponegoro, pasukan (selam a Perang gladhag, m antri xi, 143, 144, 188, 20 6
J awa) 3, 44, 124, 168, 176, 192 Gom bong (Bagelen) 48, 99, 217, 229
Djojonegoro, Raden Abdoel Moettalip Gowong, distrik Kedu Selatan 16, 32,
219 150 , 184
Djojonegoro, Wardim an, lihat Grebeg, Puasa, Mulud 19, 79, 158
Wardim an Djojonegoro Grobogan-Wirosari 28
Dora W eca, lakon 78 Gua Secang (Selarong) 19, 30 , 87
Dorp, G.C.T. van (penerbit Sem arang) Gudhang, Pangen 218
114, 119, 132 Gunung, Geger Menjangan 20 9, 211
Drewes, Prof. G.W.J . 35, 186 Gunung Kelir 150
Durna, Pandita 52, 186 Gunung Kendeng (Blora) 28
Duym aer van Twist, A.J . (guber- Gunung Kidul, distrik 20 , 29
nur-jenderal, 1851-1856) 54, Gunung Lawet (Banyum as) 48
116 Gunung Merapi 38, 93, 176
Gunung Padang 10 3
E Gunung Rosom uni 20
Gunung Sirnoboyo (Banyum as) 147
Erucokro, Sultan, lihat juga Dipo- Guyangan, Desa (Banyum as) 47
negoro 24, 25, 26, 30 , 32, 34,
36, 37, 38 H
Europese Lagere School 219
Hagem an, J an J cz (sejarawan) 138,
164, 228, 232
bacaan-indo.blogspot.com
F
Ham engkubuwono II 164, 181, 183,
Federated Malay States (FMS) 219 192
Fillietaz Bousquet, Reinier de (Residen Ham engkubuwono III 16, 38, 78, 183,
Bagelen, 1850 -1854) 210 192
Fort Rotterdam (Makassar) 210 Ham engkubuwono IV 12, 14, 96, 191,
192
270 Sisi Lain Diponegoro
Kediri, lihat juga J oyoboyo 25, 51, 65, 150 , 154, 157, 158, 162, 183,
10 3, 20 1, 236 185, 212
Kedu, Keresidenan 17, 188, 199, 211, Kutoarjo (pra-1831, Sem awung), Kabu-
217 paten (Bagelen) 75, 189, 211,
Kedung Kebo, Babad, lihat Babad 213, 215, 218, 222, 225, 229
Kedung Kebo 2, 3, 4, 6, 7, 20 , Kutoarjo-Purworejo, rel kereta api 225
44, 45, 47, 48, 51, 65, 66, 74, 79 Kutoarjo, stasiun kereta api 218, 229
Kedung Kebo, tangsi m iliter dan ben- Kweekschool, Hoogere (HKS, Sekolah
teng Belanda (1825-1942) 118, Tinggi Guru) 218, 222
20 8, 20 9, 216, 217
Kedung Putri, saluran irigasi 145, 20 9, L
211, 212
Kem bang Gede, desa (dekat Banyum e- Lawick van Pabst, P.H. Baron van 8,
neng, Kulon Progo) 168 74, 180 , 181, 183, 199, 20 1,
Kencono, Ratu, lihat Ratu Kencono 20 2, 228, 262
Keraton 2, 5, 34, 36, 58, 63, 72, 94, Ledok (Kedu Selatan) 47, 150 , 184
98 lihat juga Mangkunega- Leiden, Perpustakaan Universitas 3, 4,
ran, Pakualam an, Surakarta, 51, 76, 114, 118, 121, 122, 137,
Yogyakarta 166, 178, 181, 186, 240 , 244
Keré, Kiai (tom bak pusaka) 53 Lengkong Ginaris, blogger 214, 215,
kereta api, jaringan rel 214 216, 230
Kertowijoyo, Tum enggung 191 Lengkong Sanggar, sejarawan lokal
kesektèn (kesaktian) 45, 50 , 148 217, 221
Ketonggo (Madiun) 35 Loano, Kecam atan (Kabupaten Pur-
Kinder de Cam arecq, A.W. (Residen worejo) 47, 143, 184, 196, 20 1,
Bagelen) 184, 186, 187, 232 20 9, 218, 263
Kock, J enderal Hendrik Merkus de 25, Louw, P.J .F., sejarawan m iliter xi, 115
149, 187, 20 2, 258 M
Kolkata (Benggala) 213
Koninklijk Bataviaasch Genootschap m acan gadungan (harim au jadi-jadi-
vii, 71, 178, 238 an) 87
Koninklijk Instituut (Leiden) vi, 119, Madiun 16, 35
127, 137, 139, 161, 166, 238 Madura 77, 89, 150 , 153, 166, 192, 219,
Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger 238, 244
(KNIL) 217, 229 Maduretno, Raden Ayu (istri sah Dipo-
Kontroliran, kam pung 212 negoro, sekitar 1798-1827) 15,
kopi 214 16, 31, 92
Kresna, Prabu 53, 62, 148 Magelang 124, 151, 154, 156, 157, 171,
Kristen, agam a 29, 221 183, 187, 188, 189, 190 , 194
Kristenisasi 221 Magetan 132, 133, 137
Krom owijoyo, lihat Pengalasan 163, Majapahit 144, 163, 20 1
191 Majasto, desa pradikan (dekat Tem -
Krum put, Desa 211 bayat) 30 , 82, 83
Kudus, Sunan 27, 80 , 81 Makassar 117, 138, 172, 179, 210 , lihat
Kulon Progo 31, 33, 87, 143, 148, 150 , juga Benteng Rotterdam
bacaan-indo.blogspot.com
151, 163, 168, 187, 190 , 212, Makkah 35, 39, 40 , 41, 87, 89, 96, 97
224 Malangy uda, buku 35
Kulon Progo, Bandara Internasional Malaya, Sem enanjung 219 lihat juga
224 Tanjung Malim , Patani
Kurawa 17, 50 , 52, 60 , 10 4, 148 Manado 115, 150 , 151, 175, 179, 231
Kusum oyudo, Pangeran 124, 135, 149, m ancanagara barat 118, 142, 154, 169,
180 , 181, 184, 199, 20 3
272 Sisi Lain Diponegoro
22, 38, 92, 93, 98, 164 jangga Surakarta) 115, 175
Ratu Kencono (istri sah HB III), lihat Sawunggaling, Raden Tum enggung
Kencono 38, 93 199
Ratu Kencono (istri sah HB IV), lihat Schm idt auf Altenstadt, J onkheer
Kencono 12 J .G.O.S von (180 6-1857, Resi-
Ratu Kidul 82 den Bagelen, 1842-1850 ) 210
274 Sisi Lain Diponegoro
180 , 232, 234 Tegalrejo 13, 14, 17, 19, 33, 34, 39, 40 ,
Sosrodiningrat II, Raden Adipati (Patih 46, 48, 49, 50 , 59, 61, 62, 77,
Surakarta, 1812-1846) 69, 86, 87, 94, 96, 146, 165, 166,
98, 143 192, 234
Sosrodipuro II, Raden Ngabehi 94 Tem bayat, lihat juga Bayat, Sunan 29,
Staatspoorwegen (SS), lihat juga Derx 30 , 82, 241
215, 217, 218, 222, 224, 225
Indeks 275
Tem on, Kecam atan, lihat juga Kulon Waterloo, Matthijs (Residen Yogya)
Progo 224 145, 185, 186
Ternate 32, 150 Wates, ibu kota Kulon Progo 163, 190
Tionghoa, kom unitas 20 8 wayang 8, 11, 12, 13, 17, 20 , 33, 46, 50 ,
Tionghoa, pengusaha 20 7 51, 52, 54, 55, 58, 59, 60 , 61,
Tjitrowardojo, Raden Ngabehi (Dr) 66, 67, 75, 76, 77, 10 3, 10 6, 10 8
220 Wayang Diponegoro 10 8
TNI 13, 217, 218, 220 , 223, 229 wayang krucil 76
Toorop, J an (1825-1928, pelukis Belan- wayang kulit 12, 13, 75, 10 3, 10 8, 239
da) 223 wayang purwa 52, 61, 10 6
Trayem , desa dekat Borobudur 89 Wayang Wong Trunojoyo 77
Trirejo, Desa 214 Wedi 20 7
Trunojoyo, Raden (Madura) 77 Wijoyokusum o, bunga 47, 48, 166, 192
Tugu Margoyoso 211 Willem I, Raja (bertakhta, 1813-1840 )
Tum enggung, Raden 133 157, 181, 182, 189
Tunggul Wulung, Ibrahim 221 Winter, C.F. Sr 47, 119, 120
Turkio, Raden Mas 40 , 213 Wironegoro, Raden Tum enggung May-
Turki Osm ani 96, 157, 170 , 258 or 60 , 192
tuw a buru (penangkap m acan, Kulon Wisnu, Dewa 16
Progo) 51
Y
U
Yani, J enderal Ahm ad (1922-1965)
Ujung Tim ur J awa (Oosthoek) 218 223, 229
UNESCO, Warisan Dunia (Mem ory of Yogyakarta, keraton, lihat juga
The World) xi, 3, 115 Ham engkubuwono 2, 5, 12, 17,
Ungaran 199, 20 0 , 20 7 19, 37, 46, 72, 98
Urip Sum oharjo, J enderal (1893-1948, Yudistira 17, 52, 53, 186
tokoh dan pendiri TNI) 223,
225 Z
Urutsewu 158, 20 9
Zending (Dewan Gereja) 220 , 221, 222
V
(1825-1830 ).
Peter pertam a kali datan g ke In don esia pada 1970 dan
pernah tinggal tiga tahun di J akarta dan Yogyakarta (1971-1973
dan 1976-1977) untuk mengumpulkan data yang tersimpan di
Tentang Penulis 277
Isu legitimasi kekuasaan menjadi hal yang diperdebatkan dengan seru. Apakah sang
Pangeran murni memperjuangkan kebenaran sebagai Ratu Adil atau sebenarnya dimakan
kepongahan kekuasaaan alias pamrih? Bagi musuh bebuyutan Diponegoro di Bagelen,
Raden Adipati Cokronegoro I, bupati perdana Purworejo pascaperang (menjabat 1831-
1856), jawaban sudah jelas: Diponegoro seorang yang hebat tapi memiliki kelemahan
fatal: ambisi dan keangkuhan.
Dalam naskah yang ditulis Cokronegoro dengan bantuan mantan panglima Diponegoro
di Bagelen, Basah Pengalasan, Babad Kedung Kebo (1843), Cokronegoro seperti men-
jawab otobiografi sang Pangeran. Versi sejarah Perang Jawa ini membenarkan pilihan
Cokronegoro untuk memihak kepada Belanda. Kekuasaan kolonial baru yang bercokol
telah menjadi masa depan bangsa dan belum saatnya untuk mengusir kaum penjajah.
Maka mengharapkan muncul seorang Juru Selamat alias Ratu Adil amat terlalu dini.
Buku ini, yang didasarkan pada dua tulisan kunci pakar Perang Jawa, Peter Carey, pada
pertengahan 1970-an, tentang Babad Kedung Kebo dan historiografi Jawa, merupakan
pengantar inspiratif untuk sejarawan. Buku ini mengajak kita untuk mengerti bahwa
sejarah Jawa pada awal abad ke-19 sangat beraneka ragam dan historiografi lokal sangat
kaya. Tulisan Cokronegoro juga memperingatkan kita bahwa tidak ada satu versi sejarah
yang benar. Babad Kedung Kebo menjadi salah satu bahan yang mengukir dunia Jawa.
bacaan-indo.blogspot.com
SEJARAH