KONDISI FAKTUAL
A. Gambaran umum
Saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan ancaman
baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri yang semakin kompleks,
sehingga pemerintah Indonesia dalam hal ini Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo pada peresmian pelantikannya sebagai Presiden periode 2019-2024
dalam pidatonya menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan dan
kebutuhan bangsa diperlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Pembangunan terhadap kualitas sumber daya manusia yang unggul
tersebut dijabarkan oleh Presiden RI melalui salah satu program prioritas
unggulan jangka panjang 5 tahun yaitu membangun sumber daya manusia
yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengundang
talent-talent global untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam penguatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia mencapai keunggulan.
Oleh karena itu, seiring dengan adanya program pemerintah Indonesia
dalam menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat di Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang memiliki peranan penting
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh
warga Negara, mengaktualisasikan program unggulan Presiden Joko Widodo
melalui penguatan terhadap sistem manajemen sumber daya manusia Polri.
Penguatan terhadap sistem manajemen sumber daya manusia Polri
dilaksanakan oleh Polri guna menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam
melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, memberikan keamanan
dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta penegakan hukum yang
proofesional, modern dan terpercaya sesuai dengan grand strategi Polri
2005-2025.
14
15
Padahal dilihat dari sisi jumlah penduduk saat ini kita tengah
menikmati bonus demografi dengan jumlah penduduk produktif pada
generasi Z sebanyak 27,94 % yang berarti sekitar 75,4 juta orang
berpotensial untuk direkrut menjadi anggota Polri dan hal ini masih
belum bisa dimanfaatkan Polri sebagai peluang dan potensi untuk
mendapatkan sumber daya manusia Polri.
2. Tantangan Polri
Tantangan organisasi Polri semakin berat dan menantang,
tidak hanya melaksanakan agenda rutin di bidang pemeliharaan
kamtibmas dan penegakan hukum tetapi juga harus dihadapkan
dengan wabah Covid 19 yang belum memperlihatkan tanda tanda
penurunan secara global sementara perekonomian negara harus
tumbuh untuk menunjang pembangunaan nasional .
22
3. Kinerja Polri
Kinerja Polri selama ini dapat kita lihat dari gambar dibawah
ini :
Gambar 3.2 Survei dan Pandangan Masyarakat
2. Melakukan Survei
Pada tahun 2019 SSDM Polri dengn Litbang Kompas
mengadakan survei berkaitan dengn rekrutmen Polri dan kemudian
dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil Penelitian dan
pengembangan Kompas (Litbang Kompas) memaparkan hasil survei
dan penelitian terkait penerimaan anggota Polri tahun anggaran
2019, penelitian tersebut dilakukan di 6 wilayah kepolisian daerah
(polda), yakni Polda Sumatera Utara, Polda Jawa Barat, Polda
Kalimantan Barat, Polda Nusa Tenggara Barat, Polda Sulawesi
Selatan, dan Polda Maluku. Kompas mencoba melihat persepsi
publik dari para pendaftar terkait dengan isu “orang dalam” yang
bisa membantu mereka dalam proses seleksi. Hasil penelitian
menunjukkan sejumlah pendaftar yakin dengan kehadiran orang
dalam dapat membantu proses seleksi.
c. seleksi
d. sidang penetapan kelulusan.
E. Implikasi
Dengan masih adanya permasalahan-permasalahan pada sistem
rekrutmen sumber daya manusia Polri, hal tersebut memberikan implikasi
sebagai berikut :
1. Berpotensi akan menghasilkan anggota Polri yang tidak
kompeten yang otomatis akan mempengaruhi kinerjanya
dilapangan kelak.
2. Tidak terwujudnya kapabilitas organisasi yang baik dan sesuai
harapan.
3. Menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada institusi
Polri.