Rock
Rock
PENDAHULUAN
2. PERSYARATAN TEKNIK
Railway Ballast
· Terdiri dari campuran material kasar, menyudut, non flaky, non elongate
dengan ukuran -75 mm + 10 mm. Densitas setelah pemadatan lebih
besar 1,3 ton/m3
· Mengandung coating clay dan dust < 1% agar ballast tetap free draining
· Intact rock, tidak lapuk, durable, tidak porus dan padat.
· Persyaratan sama dengan ballast tapi lebih halus dengan ukuran -37 mm
+5 mm. Biasanya ditambahkan dengan pasir dalam proses
pembuatannya.
· Sifat dari intact rock sama dengan ballast plus tidak rekatif dengan semen.
· Bentuk partikel sama dengan ballast
Road base
· Well graded. Material halus (- 2,36 mm) harus cukup untuk mengisi
ruang antara partkel kasar. Stabilitas tergantung dari pemadatan.
· Adanya sedikit kandungan lempung akan berfungsi sebagai binder
Lempung
Alat utama untuk eksplorasi quarry batu adalah core drilling. Kadang-kadang
auger dan test pit digunakan untuk menentukan kedalaman daerah
pelapukan tanah penutup dan mengisi detail antara out crop pada waktu
pemetaan. Cara seismik refraksi dan resistivity dapat digunakan untuk
penelitian lapangan secara tidak langsumg.
Pada saat pemboran peta topografi skala site harus sudah tersedia. Dengan
data ini geologist dapat mengidentifikasi masalah penambangan dan
lingkungan serta rencana penelitian lanjutan untuk memecahkan masalah.
Trial blasting dan trial crushing harus dilakukan pada tahan final penelitian.
dan ini hanya dilakukan jika ada keraguan tentang kualitas material atau
produk harus dicampur dengan produk dari quarry lain.
5. TUJUAN INVESTIGASI
Untuk mengetahui posisi deposit dari sand dan gravel dapat menggunakan
survey geomorphologi kemungkinan adanya teras deposit, alluvial fan.
Karena deposit pasir bisa berupa levee, dune channel fill dsb. Jika photo
udara tersedia sangat membantu menentukan lokasi diatas. Peta geologi
kurang memberikan informasi.
Penelitian deposit pasir dan gravel memerlukan penanganan yang lebih hari-
hati. Pertama bahwa variasi distribusi dalam arah vertikal dan horisontal
sangat eksterm dibandingkan dengan deposit residual. Sehingga
memerlukan contoh yang besar (100 kg) agar semua ukuran yang ada bisa
terwakili. Material lepas sangat sukar di bor dan sukar untuk mengambil
contoh.
Jika deposit berada pada posisi yang dangkal, maka test pit dapat dilakukan
baik secara manual maupun dengan back hoe atau buldozer. Jika gravel
dan sand berada dibawah muka air tanah kemungkinan conto yang didapat
akan lebih bersih dari kondisi in situ.
Cara geofisik yang paling tepat untuk menentukan deposit ini adalah metoda
resistivity, meskipin keberhasilannya sangat tergantung pada kontras
resistivitas antara air tanah, gravel yang permeable dan impermeable
lempung. Untuk menentukan posisi base rock dibawah channel deposit
digunakan seismik refraksi.
Seperti kita ketahui bahwa lokasi quarry yang baik selalu berada di tempat
lain yang jauh dari pengguna. Banyak masalah politik yang sering
terlibat dalam permasalah lungkungan di quarry dibandingkan dengan
permasalahan geologi itu sendiri (pendapat pribadi penulis). Disini
diasumsikan bahwa lokasi quarry sudah dipilih berdasarkan kondisi site yang
baik dan masalah teknik yang timbul akibat kegiatan tersebut pada
lingkungan sekitar adalah :
1. Visual impact bentang alam dari quarry dan fasilitas pendukungnya.
Misalnya hilangnya pohon-pohonan, adanya bench dsb.
2. Debu dari lalulintas. Masalah ini makin meningkat pada waktu musim
kering dan berangin serta tidak adanya usaha penyiraman jalan.
3. Getaran tanah akibat peledakan.
4. Gangguan dari airblast, suara truk dll.
5. Polusi air dari dredging pasir, pencucian pasir dll. Pencemaran air tanah
terjadi karena adanya buangan oli ataupun bahan kimia lainnya ke pit
ataupin open joint yang dekat dengan muka air tanah.
6. Volume lalulintas naik di sepanjang jalan desa, kota dan umumnya dilalui
oleh truk dengan muatan yang berlebihan sehingga menimbulkan
kerusakan jalan, keamanan, kebisingan, lumpur di jalan dsb.
7. Penentuan dan pemakaian dari ruang kosong setelah operasi
penambangan selesai.
Visual impact dari quarry dapat dikurangi dengan beberapa cara. Di daerah
perbukitan lokasi kerja dpat disembunyikan di balik punggungan bukit
ataupin di lembah sehingga tidak terlihat dari daerah pengembangan
pemukiman. Di daerah flat terrain dapat dilakukan penggalian ke arah
bawah dan menempatkan semua peralatan di dalam pit jika mungkin.
Diusahakan daerah kerja terekspos seminim mungkin dan berada diantara
daerah asli dan pit yang sudah direhabilitasi. Lokasi dapat diperbaiki dengan
melakukan penanaman pepohonan dengan membuat kontur mendekati
alami.
Pertanian
Untuk daerah padat seperti di pulau Jawa banyak lokasi bekas tambang
pasir digunakan sebagai daerah pertanian. Sarat utama adalah cukup air
dan memerlukan pemupukan yang cukup.
Waste disposal
Kehutanan
Industrial estate
DAFTAR PUSTAKA
Lay, M.G, 1984, Source Book for Australian Roads, Australian Road
Research Board, Melbourne.