Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fifin Nur Aida

Nim : 200810201154
Resume 10
INVESTMENT 1

Investasi dalam surat berharga dapat merupakan aktiva lancar (current assets) atau non
current assets tergantung maksud/tujuan dari pembelian surat berharga tersebut. Kalau surat
berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan dana yang tersedia, biasanya
surat berharga tersebut harus mudah diuangkan dalam waktu singkat dan surat berharga
tersebut diklasifikasikan sebagai temporary investment atau marketable securities yang
merupakan current assets. Misalnya dalam bentuk deposito berjangka (lebih dari tiga bulan)
dan surat-surat saham atau obligasi yang marketable.

Surat berharga yang digolongkan sebagai long term investment biasanya dibeli dengan tujuan
sebagai berikut :

-           Untuk menguasai manajemen dari perusahaan yang sahamnya dibeli (lebih besar
atau sama dengan 50% dari saham yang beredar).

-           Untuk memperoleh pendapatan yang continue (misal dalam bentuk bunga dari
pembelian obligasi.

-           Sebagai sumber penampungan dari penjualan hasil produksi atau sumber
pembelian bahan baku.

(Menurut PSAK No. 1, hal.1.10 (IAI:2002): Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua
belas bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan diklasifikasikan sebagai
aktiva tidak lancar.

1. Temporary Investment

Surat berharga atau sekuritas (Securities) adalah salah satu bentuk dari instrument
investasi jangka pendek dan merupakan investasi yang paling umum dilakukan oleh entitas
bisnis . Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu
perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu agar kelebihan uang tunai ini
menjadi lebih produktif dan tidak menjadi uang yang menganggur (idle money) maka untuk
sementara waktu di investasikan dalam bentuk sarana lain yang lebih produktif. Surat
berharga adalah surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan besar dan kuat
serta dijual terutama kepada perusahaan-perusahaan lain, seperti perusahaan asuransi, dana
pensiun, reksa dana pasar uang, dan perbankan. Surat berharga diterbitkan dalam dominasi
minimal sebesar $100.000. Jumlah surat berharga yang beredar sedikit lebih besar
dibandingkan jumlah pinjaman bank yang ada, sehingga pasar surat berharga sangat besar
dan sangat penting artinya.

Motif memiliki surat berharga adalah :


a.       Sebagai pengganti kas, pada umunya untuk mengganti jumlah minimum kas yang harus
ada (safety cash), misalnya: deposito
b.       Sebagai investasi sementara, seperti pada:
Perusahaan yang beroperasinya musiman seperti: pabrik gula atau perusahaan yang
mempunyai program/ rencana modernisasi.

Karakteristik Surat-Surat Berharga


Dalam memilih surat berharga perlu diperhatikan beberapa hal:
a.       Surat berharganya haruslah yang dengan segera dapat dijual (Marketability) dan dapat
dilihat dari “Luasnya suatu pasar” yaitu jumlah pembeli dari surat berharga tersebut, dan
“Kedalaman pasar” yaitu kemampuan pasar untuk bisa membeli atau menjual surat berharga
dalam jumlah besar.

b.       Jaminan utama bahwa surat berharga hendaknya dapat dijual minimum sama atau kurang
sedikit dari nilai pada saat membeli surat berharga tersebut. Surat berharga yang dapat
menjadi kas tanpa penurunan nilai pokoknya merupakan sarana investasi jangka pendek yang
baik.

Bentuk Sekuritas Investasi Jangka Pendek


Berdasarkan jenisnya dikenal dua jenis sekuritas (securities), yaitu sekuritas hutang yang
segera dapat dipasarkan (marketable debt securities), dan sekuritas ekuitas yang segera dapat
dipasarkan (marketable equity securities). Marketable Debt Securities (surat berharga
pengakuan hutang yang segera dapat dipasarkan), yaitu sekuritas yang merupakan bukti
pengakuan hutang, misalnya obligasi (bonds). Marketable Equity Securities (surat berharga
bukti kepemilikan yang segera dapat dipasarkan), yaitu sekuritas yang merupakan bukti
kepemilikan misalnya saham (stock).

Masalah-masalah yang dijumpai dalam pembahasan sekuritas yang segera di pasarkan


antara lain :
1.       Perolehan (acquisition)
2.       Disposisi (disposition), dan
3.       Penilaian (valuation).

   Klasifikasi Sekuritas Investasi Jangka Pendek


Sekuritas hutang adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan (debtor),
yang pada umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :
1)      Nilai nominal merupakan nilai jatuh tempo yang menggambarkan jumlah yang akan
dibayarkan kembali oleh debitur kepada kreditur (blondholder) pada saat pinjaman jatuh
tempo,
2)      Bunga dibayarkan secara berkala, dan
3)      Tanggal jatuh tempo menunjukkan kapan pinjaman akan dilunasi.

Untuk tujuan akuntansi, sekuritas hutang dapat diklasifikasikan menjadi sekuritas yang
diperdagangkan (trading securities),sekuritas yang tersedia untuk dijual (available for sale
securities), dan sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity securities).
Sekuritas ekuitas menggambarkan kepemilikian pemegang saham (investor) dalam
perusahaan investee. Pada umumnya, setiap lembar saham akan memberikan hak kepada
pemegangnya untuk memperoleh deviden dan memberikan suara terkait perusahaan. Berbeda
halnya dengan sekuritas utang, sekuritas ekuitas tidak memerlukan pembayaran bunga dan
juga tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Investasi dalam sekuritas ekuitas (saham) dianggap
cukup menarik mengingat adanya potensi kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang
signifikan dari peningkatan harga sekuritas. Untuk tujuan akuntansi, sekuritas ekuitas dapat
diklasifikasikan menjadi sekuritas yang diperdagangkan (trading securities), sekuritas yang
tersedia untuk dijual (available for sale securities), dan sekuritas metode ekuitas (equity
method securities).

·         Held to maturity securities adalah sekuritas utang yang dibeli oleh perusahaan (creditor)
dengan maksud dan kemampuannya untuk memiliki sekuritas tersebut sampai dengan jatuh
tempo. Sekuritas ini hanya dikategorikan sebagai sekuritas utang karena sekuritas ekuitas
pada umumnya tidak memiliki tanggal jatuh tempo.

·         Available for sale securities adalah sekuritas utang yang tidak dimiliki sampai dengan
jatuh tempo dan tidak diklasifikasikan sebagai trading securities, yang dianggap akan
tersedia untuk dijual pada saat dibutuhkan. Kebanyakan dari sekuritas investasi perusahaan
diklasifikasikan sebagai available for sale securities, mengingat bahwa perusahaan pada
umumnya menggunakan sekuritas investasi sebagai wadah untuk menyimpan kelebihan kas
operasionalnya yang tidak terpakai.

·         Trading securities adalah sekuritas yang dapat dikategorikan sebagai sekuritas utang dan
juga sekuritas ekuitas, yang dibeli oleh perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam jangka
waktu terdekat. Investasi dalam sekuritas ini meliputi aktivitas pembelian dan penjualan
sesering mungkin dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga jangka
pendek.

·         Equity method securities adalah sekuritas ekuitas yang dibeli oleh perusahaan (investor)
dengan maksud untuk dapat mempengaruhi secara signifikan atau bahkan mengendlikan
kegiatan operasional investee.

Sekuritas hutang yang dipegang sampai jatuh tempo (Held to Maturity) dan yang siap
dijual kapan saja (Available for sale) disajikan pada neraca sebagai Investasi (lancar maupun
tidak lancar). Sedangkan sekuritas hutang perdagangan disajikan sebagai kas dan setara kas.
Perbedaan penyajian terjadi karena sekuritas perdagangan memang dikususkan untuk
mengambil keuntungan dari kenaikan atau penurunan harga obligasi di pasaran (spekulasi).

 Mencatat Pemerolehan Sekuritas Investasi

a.    Investasi dalam Sekuritas Hutang


Investasi hutang (debt investment) adalah investasi pada obligasi pemerintah dan
obligasi perusahaan.Obligasi adalah surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak
yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya. Apabila sekuritas
yang diperoleh adalah obligasi (marketable debt securities), maka unsur yang harus
diperhatikan adalah bunga berjalan (accrued interest) yang menjadi hak penjual atau pemilik
lama. Bunga akanan/berjalan dihitung mulai dari tanggal bunga yang terakhir sampai dengan
tanggal pembelian. Maka penentuan harga perolehan obligasi (marketable debt securities)
adalah jumlah yang dibayarkan dikurangi unsur bunga akanan yang menjadi hak penjual atau
pemilik yang lama. Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :
1.       Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka
dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
2.       Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan
sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.
3.       Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.

Sehubungan dengan perolehan obligasi (marketable debt securities) tersebut, ada dua
pendekatan yang dapat digunakan dalam pencatatan perolehannya, yaitu :
Pendekatan aktiva (assets approach). Berdasarkan pendekatan ini, unsur bunga berjalan
yang dibayarkan kepada penjual atau pemilik lama didebet sebagai piutang bunga (interest
receivable) yang akan diperhitungkan kembali apabila pihak yang mengeluarkan sekuritas
tersebut membayar bunga kepada pemilik sekuritas terakhir pada hari (tanggal) bunga.
Pendapatan bunga diperhitungkan bagi pemilik terakhir adalah selisih antara jumlah bunga
yang diterima dan bunga akanan yang dibayarkan lebih dahulu yang telah dicatat sebagai
piutang bunga.
Pendekatan pendapatan (revenue approach). Berdasarkan pendekatan ini unsur bunga
akanan yang dibayarkan kepada penjual atau pemilik lama di debet sebagai pendapatan bunga
(interest revenue), dan apabila pihak yang mengeluarkan marketable debt securities
membayar bunga kepada pemilik terakhir, maka selisih antara pengkreditan dan pendebetan
pada rekening ini merupakan pendapatan bunga yang menjadi hak pemilik terakhir.
Pendekatan manapun yang digunakan akan memberikan hasil akhir yang sama.

Contoh Harga Perolehan Investasi pada Obligasi

Pada tanggal 1 Januari 2008 suatu perusahaan membeli obligasi yang dikeluarkan
perusahaan lain nominal Rp 100.000.000 dengan harga Rp 104.250.000 ditambah bunga
akanan. Tingkat bunga 9% yang terhutang setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Maka jumlah
yang dibayarkan oleh pembeli kepada perusahaan yang mengeluarkan (menjual) adalah Rp
106.500.000, yaitu penjumlahan dari harga beli Rp 104.250.000 ditambah bunga akanan
untuk masa 3 bulan (1 Januari sampai 1 April) yaitu sebesar 3/12 x 9% x Rp 100.000.000 =
Rp 2.250.000. Ayat jurnal untuk mencatat perolehan marketable debt securities dan
penerimaan bunga berdasarkan dua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut.

Ø  Pendekatan aktiva (assets approach)

1 April (tanggal perolehan)


Marketable securities Rp 104.250.000
Interest receivable Rp 2.250.000
Cash Rp 106.500.000

1 Juli (tanggal penerimaan bunga)


Cash Rp 4.500.000
Interest receivable Rp 2.250.000
Interest revenue Rp 2.250.000

Ø  Pendekatan pendapatan (revenue approach)

1 April (tanggal perolehan)


Marketable securities Rp 104.250.000
Interest revenue Rp 2.250.000
Cash Rp 106.500.000

1 Juli (tanggal penerimaan bunga)


Cash Rp 4.500.000
Interest revenue Rp 4.500.000

Apabila sekuritas yang diperoleh dengan suatu harga diatas atau dibawah nilai jatuh
temponya dan diperkirakan tidak akan dijual sampai tanggal jatuh temponya, maka terhadap
discount atau premium diperlukan suatu penyesuaian (adjustment) terhadap pendapatan
bunga (interest revenue) yang diperoleh. Walaupun demikian, hal ini tidaklah lazim apabila
sekuritas tersebut dilaporkan sebagai investasi sementara (temporary investment) sehingga
penyesuaian ini seringkali tidak dilakukan.

b. Investasi dalam Sekuritas Ekuitas


Investasi saham (stock investment) adalah investasi pada saham modal perusahaan. Ketika
sebuah perusahaan memiliki saham (dan/atau utang) beberapa perusahaan berbeda,
sekumpulan sekuritas tersebut dikenal sebagai portofolio investasi (investment portfolio).

Pedoman akuntansi untuk investasi saham ada tiga tingkat pengaruh, diantaranya;

Kepemilikan Kurang dari 20%


Pada akuntansi untuk investasi saham yang kurang dari 20%, metode biaya digunakan.
Berdasarkan metode biaya (cost method), investasi dicatat pada biaya perolehannya, dan
pendapatan diakui hanya ketika deviden kas diterima.

Kepemilikan Antara 20% dan 50%


Ketika investor memiliki hanya bagian kecil dari kepemilikan saham perusahaan lainnya,
investor tidak dapat mengendalikan investee. Tetapi, ketika investor memiliki antara 20% -
50% saham biasa sebuah perusahaan, dipastikan bahwa investor memiliki pengaruh
signifikan atas aktivitas keuangan dan operasi dari investee.

Kepemilikan Lebih dari 50%


Sebuah perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasa entitas lainnya dikenal
sebagai induk perusahaan (parent company). Entitas yang sahamnya dimiliki oleh induk
perusahaan disebut anak perusahaan/subsidiary [terafiliasi] (subsidiary [affiliated] company).
Oleh karena kepemilikan sahamnya, induk perusahaan mempunyai kepemilikan pengendali
(controlling interest)

Contoh Harga Perolehan Investasi pada Saham


Sebuah perusahaan membeli 100.000 lembar saham perusahaan lain dari pasar terbuka
dengan harga Rp 1.200 perlembar. Biaya perantara, pajak, dan lain-lain 10% dari harga beli.
Ayat jurnal untuk mencatat perolehan surat berharga ini yaitu sebagai berikut.

Harga perolehan 100.000 lembar @ Rp 1.200 = Rp 120.000.000


Biaya perantara, pajak, dan lain-lain 10% = Rp 12.000.000
Harga perolehan 100.000 lembar saham = Rp 132.000.000

Marketable securities Rp 132.000.000


Cash Rp 132.000.000

 Disposisi atau Penjualan Sekuritas Investasi


Masalah dalam hal ini terjadinya disposisi atau penjualan sekuritas adalah bagaimanakah
penentuan laba-rugi disposisi ini. Secara sederhana laba-rugi disposisi diperoleh dari selisih
antara hasil penjualan neto (proceeds) dan harga perolehannya (aquisition cost). Penentuan
proceeds untuk marketable debt securities harus diperhatikan apakah dalam harga jual ini
termasuk unsur pendapatan bunga yang merupakan bagian si penjual atau tidak. Jadi dalam
penentuan proceeds, unsur bunga ini harus dikeluarkan dalam perhitungan laba-rugi
disposisi. Apabila terhadap marketable securities terdapat unsur rekening yang dinilai
(valuation account) maka terhadap sekuritas yang didisposisikan ini, unsur valuation account
diabaikan karena penilaian akan tetap dilakukan kembali dan dibuat penyesuaiannya pada
akhir periode berikutnya. Sebagai contoh, bila obligasi yang dibeli oleh perusahaan tersebut
pada tanggal 1 September dijual dengan harga Rp 105.000.000 ditambah bunga akanan biaya
pialang Rp 500.000. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penjualan sekuritas ini
adalah;
Cash Rp 106.000.000
Marketable securities Rp 104.250.000
Interest revenue Rp 1.500.000
Gain on sale of marketable securities Rp 250.000

Perhitungannya:

Harga jual (selling price) Rp 105.000.000


Dikurangi: Biaya pialang Rp 500.000
Proceed (tanpa accrued interest) Rp 104.500.000
Bunga akanan =2/12 x 9% x Rp 100.000.000 Rp 1.500.000
Jumlah kas yang diterima (termasuk bunga akanan) Rp 106.000.000
Proceed (tanpa bunga akanan) Rp 104.500.000
Harga perolehan Rp 104.250.000
Gain on sale of marketable securities Rp 250.000

Dapat disimpulkan bahwa dalam penentuan laba-rugi disposisi dihitung neto dari biaya-
biaya penjualan. Laba-rugi disposisi dilaporkan dalam perhitungan laba-rugi sebagai
pendapatan atau beban lain-lain (other revenue atau other expense).

 Penilaian atas Surat Berharga Jangka Pendek


Masalah penilaian (valuation) terhadap sekuritas menjadi penting karena sebagai aktiva
yang paling dekat dengan kas (near cash assets), maka sekuritas yang dikelompokkan
sebagai aktiva lancar lazimnya disajikan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi (net
realizable value).

Ada tiga metode yang berbeda dalam penilaian sekuritas yang segera dapat dipasarkan,
yaitu :

1.         Metode Harga Pokok (Cost Method)


Penerapan metode ini tidak mempunyai dampak terhadap pencatatan atau perlakuan
akuntansi, karena sekuritas tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehannya sampai
terjadinya disposisi.

2.         Metode Harga Pokok atau Harga Pasar Mana yang Lebih Rendah (Lower Cost or
Market Method)
Sesuai dengan constraint conservatism yaitu apabila harga pasar (market value) berada
dibawah harga perolehannya, maka terhadap sekuritas tersebut dilakukan penurunan nilai
(write-down) sampai pada harga pasar yang berlaku, yang berarti adanya penurunan harga ini
kerugian langsung diakui walaupun belum direalisasi.

3.         Metode Harga Pasar (Market Method


Pengertian harga pasar (market value) disini adalah harga pasar yang berlaku pada saat
penyiapan laporan keuangan, yang selanjutnya harga pasar ini dibandingkan dengan harga
perolehannya.

2. Debt Investments

Investasi Utang disifati oleh pembayaran kontraktual pada tanggal tertentu atas Pokok utang
dan Bunga atas pokok utang yang outstanding. Perusahaan mengukur investasi sebesar
amortized cost, pengakuan awal sejumlah investasi dikurangi pembayaran kembali plus
minus amortisasi kumulatif dan sejumlah bersih dari pengurangan ketika tidak dapat dibayar
atau fair value jumlah dimana aset dapat ditukarkan antara knowledgeable willing parties in
arm’s length transaction

A.      Debt Investments—Amortized Cost

Ilustrasi:  Pada tanggal 1 Januari 2011, Robinson Company membeli obligasi  Evermaster
Corporation yang memiliki nilai nominal $100,000 dan tingkat bunga 8%. Robinson
membayar sebesar $92,278. Obligasi ini akan jatuh tempo tanggal 1 Januari 2016 dan
menghasilkan pendapatan bunga 10%; bunga nominal dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1
Januari.

1 Januari 2011

Investasi Utang           92,278

Kas                                         92,278

 Ilustrasi:  Robinson mencatat penerimaan bunga tengah tahunan  pertama pada tanggal 1
Juli 2011 sebagai berikut:

1 July 2011

Kas                                    4,000

Investasi Utang     614

Pendapatan Bunga                              4,614

31 December 2011: Mencatat piutang bunga

Piutang Bunga             4,000


Investasi Utang            645
Pendapatan Bunga                              4,645
Pelaporan Investasi Obligasi sebesar Amortized Cost

Ilustrasi:  Disumsikan bahwa pada tanggal 1 November 2013, Robinson menjual


investasinya pada kurs 99.75 ditambah bunga. Robinson mencatat amortisasi diskon sebagai
berikut:

Investasi Utang                           522


Pendapatan Bunga                              522
$522 = 4/6 x $783

Perhitungan keuntungan atau kerugian realisasi

Kas                                                                                   102,417


Pendapatan Bunga (4/6 x $4,000)                                    2,667
Investasi Utang                                                                     96,193
Laba Penjualan Investasi Utang                                        3,557

 B.      Debt Investments—Fair Value

akuntansi yang sama dengan investasi utang  held-for-collection selama periode pelaporan,
yaitu dicatat sebesar amortized cost. Namun, pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan
Menyesuaikan amortized cost ke fair value. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi, dilaporkan sebagai bagian dari net income (fair value method).

C.  Fair Value Option

Perusahaan memiliki opsi untuk melaporkan aset keuangan pada nilai wajar. Opsinya adalah
Diterapkan berdasarkan  instrument-by-instrument basis dan Umumnya tersedia hanya ketika
perusahaan pertama kali aset finansial atau menimbulkan kewajiban finansial. Jika sebuah
perusahaan memilih untuk menggunakan opsi fair value, perusahaan mengukur instrumen ini 
fair value sampai perusahaan tidak lagi mempunyai kepemilikan.

Ilustrasi:  Hardy Company membeli obligasi yang dikeluarkan oleh German Central Bank.
Hardy merencanakan untuk memiliki investasi utang tersebut sampai jatuh tempo dalam lima
tahun. Pada tanggal 31 Desember2011,   amortized cost investasi ini adalah €100,000; dan
fair value pada tanggal 31 Desember 2011, adalah €113,000. Jika Hardy memilih opsi fair
value, perusahaan membuat jurnal pada tanggal 31 Desember 2011 sebagai berikut:

Investasi Utang—Obligasi German           13,000

L/R Kepemilikan YBD—Income                   13,000


DAFTAR PUSTAKA
http://mas-dhar.yolasite.com/pemeriksaan-surat-berharga-dan-investasi.php
https://azkhastores.wordpress.com/category/akuntansi-keuangan-menengah-2/
http://pitchepit.blogspot.com/2016/12/investasi-jangka-pendek-surat-berharga.html

Anda mungkin juga menyukai