Anda di halaman 1dari 14

METODE DAN METODOLOGI DALAM STUDI ISLAM

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi studi islam

oleh

kelompok 1
Miftahur Rahmi ( 10010118067)
Helvi Luthfia ( 10010118069)
Ifanisari Sri herwida ( 10010118071)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Karena tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa
kami limpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw yang selalu kita nantikan syafa’atnya
kelak.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena atas nikmat kesehatan yang
diberikan-Nya, kami bisa menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Metodelogi Studi Islam dengan judul makalah “Metode Dan Metodelogi Dalam Studi Islam”.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca karena kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasi kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini . khususnya kepada dosen pengajar mata kuliah Metodelogi
Studi Islam.
Demikian kami ucapkan , semoga makalah ini bisa bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 16 februari 2019


Kelompok 1

DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................3

BAB 1............................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN............................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4

1.3 Tujuan Rumusan Masalah..................................................................................................................4

BAB 2............................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5

2.1 Metode dan Metodologi Studi Islam..................................................................................................5

2.2 Ruang Lingkup Kajian Metodologi Studi Islam....................................................................................8

2.3 Kegunaan dan Urgensi Mempelajari Metode Studi Islam..................................................................9

2.4 Sejarah Perkembangan Studi Islam..................................................................................................11

BAB 3..........................................................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, yang artinya terdiri dari dua kata, yaitu
metha dan hodos. Metha berarti melewati, menempuh, melalui, dan hodos berarti cara atau jalan.
Dengan demikian, metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau jalan yang ditempuh. Metode
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan sebagai cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang
bersistem ditentukan. Fungsi metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana
cara melakukan atau membuat sesuatu.
Menurut istilah(terminologi), metode adalah ajaran yang memberi uraian, penjelasan, dan
pengetahuan nilai. Metode bisa digunakan dalam penyelidikan keilmuan. Hugo F. Reading
mengatakan bahwa metode adalah kelogisan penelitian ilmiah, sistem tentang prosedur, dan
teknik riset.
Metodologi dapar diartikan sebagai suatu ilmu tentang cara yang digunakan untuk
memperoleh suatu kebenaran dengan menggunakan penelusuran dengan urutan atau tata cara
tertentu sesuai dengan apa yang akan dikaji atau diteliti secara ilmiah. Dengan demikian,
penggunaan metode dalam studi ilmiah disebut metodelogi, yang berasal dari kata methodos dan
logos, yang berarti ilmu atau bersifat ilmiah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Metode dan Metodologi Studi Islam ?
2. Apa saja ruang lingkup Metodologi Studi Islam ?
3. Apa kegunaaan dan urgensi mempelajari Metodologi Studi Islam ?
4. Bagaimana sejarah perkembangan Studi Islam ?
1.3 Tujuan Rumusan Masalah
1. Mengetahui yang dimaksud Metode dan Metodologi Studi Islam
2. Mengetahui ruang lingkup Metodologi Studi Islam
3. Mengetahui kegunaan dan urgensi mempelajari Metodologi Studi Islam
4. Mengetahui sejarah perkembangan Studi Islam

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Metode dan Metodologi Studi Islam


Metode berasal dari bahasa yunani methodos, yang terdiri dari dua kata, yaitu metha dan
hodos. Metha berarti melewati, menempuh, melalui, dan hodos berarti cara atau jalan. Metode
dapat diartikan sebagai suatu cara atau jalan yang ditempuh. Metode dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dijelaskan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuai yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode menyangkut masalah cara kerja
untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Menurut istilah(terminologi), metode adalah ajaran yang memberi uraian, penjelasan, dan
pengetahuan nilai. Metode bisa digunakan dalam penyelidikan keilmuan. Hugo F. Reading
mengatakan bahwa metode adalah kelogisan penelitian ilmiah, sistem tentang prosedur, dan
teknik riset.
Apabila kata metode digabungkan dengan kata logos maknanya berubah, Logos berarti
“studi tentang” atau “teori tentang”. Oleh karena itu, metodelogi tidaak lagi sekedar kumpulan
cara yang sudah diterima (well received), tetapi berupa kajian tentang metode. Dalan metodelogi
dibicarakan kajian tentang cara kerja ilmu pengetahuan. Pendek kata, apabila dalam metode tidak
ada perbedaan, refleksi, dan kajian atas cara kerja ilmu pengetahuan. Sebailiknya, dalam
metodelogi terbuka luas untuk mengkaji, mendebat, dan merefleksi cara kerja suatu ilmu. Oleh
karena itu, metodelogi menjadi bagian dari sitematika filsafat, sedangkana metode tidak.
Metodelogi adalah ilmu tentang cara-cara atau langkah-langkah yang tepat untuk memahami dan
menganalisis suatu penjelasan serta menerapkan cara.
Penggunaan metodelogi dalam ilmiah disebut metodelogi, yang berasal dari kata
methodos, dan logos, yang berarti ilmu atau bersifat ilmuah. Metodelogi berasal dari tiga kata
bahasa Yunani, metha, hatedos, dan logos. Metha berarti menuju, melalui, dan mengikuti.
Hetedos berarti jalan atau cara. Maka ketika duya kata tersebut menjadi satu kata methodos
(metode) kata tersebut berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai susuatu.
Terkait dengan studi islam, metode berarti cara yang digunakan dalam mempelajari islam
untuk memperoleh kebenaran tentang islam. Akan tetapi metodologi studi islam berarti ilmu yang
mempelajari cara/mengkaji islam.
Studi Islam merupakan istilah yang dipakai untuk kajian yang meneliti dan mendalami
tentang islam. Studi Islam dikenal juga dengan sebutan Dirasah . secara terminologis studi Islam
adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memaknai, dan menganalisis
secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan Islam, baik menyangkut pokok-pokok ajaran
Islam, sumber ajaran Islam, maupun realitas pelaksanaanya dalam kehidupan manusia, baik
dikalangan kaum muslimin maupun bukan muslim. Dalam Al-Qur’an dan Hadis yang merupakan
sumber pokok ajaran Islam, dapat ditemukan pembahasan semua aspek yang ada dalam semesta
raya dan kehidupan makhluk yang ada di dalamnya, bahkan tentang negeri yang belum diketahui
mannusia sebelum mereka meninggal dunia, yaitu akhirat.
Studi Islam sangat luas, bukan hanya mempelajari masalah-masalah dunia saja, tetapi uga
masalah akhirat ( kehidupan setelah kematian). Bukan hanya memepelajari masalah ritual ibadah
saja, tetapi menyangkut seluruh aktivitas kehidupan manusia. Bukan hanya kaum mulimin, tetapi
seluruh manusia. Yang dimaksud seluruh aktivitas manusia , yang saat ini sudah dipilah dalam
tiga kategori atau bidang keilmuan, yaitu ilmu kealaman, ilmu sosial, dan budaya. Ilmu
kealaman, seperti ilmu fisika , biologi, ilmu kimia, matematika, dan kedokteran. Ilmu sosial
seperti, ilmu ekonomi, hukum, politik, dan pendidikan. Ilmu budaya, seperti seni dan aadat
istiadat masyarakat.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa istilah metodologi studi islam digunakan ketika
seseorang ingin membahas kajian-kajian tentang berbagai cara atau metode yang dapat digunakan
dalam studi islam. Secara sederhana, metodologi studi islam (MSI) adalah suatu ilmu yang
mempelajari seperangkat metode atau cara yang dapat digunakan untuk melakukan kajian-kajian
seputar studi islam, baik secara normatif, filosofis, historis, komparatif, dan sebagainya.
Metodologi studi islam merupakan suatu kajian atas seperangkat konsep-konsep tentang
paradigma, pendekatan, dan metode yang dipergunakan untuk mengkaji dan meneliti islam
sebagai objek studi. Pengkajian yang dilakukan terhadap islam menggunakan prosedur-prosedur
ilmiah sehingga menghasilkan pengetahuan yang komprehensif tentang islam dengan cara yang
cepat dan tepat. Tanpa metode yang tepat, sangat dimungkinkan terjadi kesalahan dalam
memahami islam, untuk itu, mempelajari islam haruslah menggunakan metode yang tepat, yang
dicontohkan oleh para fuqaha dan ulama yang ber-manhaj. Penggunaan metode yang tepat akan
berdampak pada pengembangan ilmu yang mendorong umat islam memiliki kemampuan dalam
menjawab berbagai tantangan zaman sehingga islam sebagai rahmatan lil’alamin dapat tercapai.
Dalam masyarakat muslim, pemahaman tentang keluasan studi islam belum merata.
Dalam implementasi kehidupan masih ada kaum muslimin yang memisahkan antara ilmu dunia
dan akhirat, ilmu agama dan ilmu umum. Pemikiran seperti ini mengakibatkan kaum muslimin
terjebak dalam sikap memisahkan antara agama dan urusan dunia (sekularisme). Pengalaman
masyarakat barat dalam kehidupan beragama mereka berimbas dan mempengaruhi cara pandang
kaum muslimin terhadap islam. Salah satunya terlihat dari cara pandangnya terhadap penelitian
agama.
Agama islam yang dibawa nabi muhammad saw dalam sejarah maupun
perkembangannya berbeda dengan agama yahudi dan nasrani yang berkembang di barat. Agama
islam diyakini dapat menjamin terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin di tengah-tengah umat
islam. Aturan-aturannya yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, sebagaimana
terdapat didalam sumber ajarannya, al-quran dan hadist, tidak bertentangan dengan ilmu
pengetahuan dan fitrah manusia. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif,
menghargai akal pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap
seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, senantiasa mengembangkan
kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas,
egaliter, kemitraan, anti feodalistik, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan,
berakhlak mulia, dan sikap positif lainnya.
Dalam penelitian keagamaan modern dijelaskan bahwa “agama” mempunyai banyak
wajah, tidak lagi seperti orang dahulu memahaminya, yang semata-mata berkaitan dengan
persoalan ketuhanan, kepercayaan, kredo, pedoman hidup, ultimate concern, dan seterusnya.
Akan tetapiagama juga berkaitan dengan persoalan historis kultural yang merupakan keniscayaan
manusia belaka. Ajaran islam sebagai agama yang tidak hanya diyakini, tetapi juga dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari. selain seperangkat ajaran keyakinan, islam juga merupakan ajaran
hukum dan perilaku.
Berkaitan dengan penelitian agama ini, ada tiga hal sebagai wilayah terapan suatu metode
ataupun pendekatan, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh charles j. Adams. Pertama,
definisi “islam” dan “agama”. Kedua, pendekatan yang relevan dalam proses pengkajian islam.
Ketiga, bidang kajian dalam penelitian dan pengkajian islam.

2.2 Ruang Lingkup Kajian Metodologi Studi Islam


Ruang lingkup kajian metodologi studi islam ada dua, yaitu metode dan studi islam.
Terkait metode dalam mempelajari atau memahami islam, beberapa ulama mengemukakan
bahwa islam harus dilihat dari berbagai dimensi untuk memperoleh kesimpulan yang
utuh.nasruddin razak mengemukakan bahwa metode memahami islam harus menyeluruh
(komprehensif). Menurutnya, memahami islam secara menyeluruh penting walaupun tidak secara
detail. Hal ini akan menghindarkan diri dari kesalahpahaman terhadap ajaran islam yang akan
berakibat pada pola hidup beragama yang salah. Menurutnya ada empat cara memahami islam.
Pertama, islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu al-quran dan sunah
rasulullah saw. Kedua, islam harus dipelajari secara integral, tidak dengan cara parsial. Artinya ia
dipelajari secara menyeluruh sebagai satu kesatuan yang bulat tidak secara sebagian saja.
Memahami islam secara parsial akan membahayakan, menimbulkan skeptis, bimbang, dan penuh
keraguan. Ketiga, islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar,
kaum zu’ama, dan sarjana-sarjana islam. Pada umumnya mereka memiliki pemahaman islam
yang baik, yaitu pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu yang dalam terhadap alquran dan
sunah rasulullah dengan pengalaman yang indah dari praktik ibadah yang dilakukan setiap hari.
keempat, islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis yang ada di dalam alquran,
baru kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris, dan sosiologis yang ada di
masyarakat. Dengan cara demikian, dapat diketahui tingkat kesesuaian atau kesenjangan antara
islam yang berada pada tataran normatif teologis yang ada dalam alquran dengan islam yang ada
pada tataran historis, sosiologis, dan empiris.
Adapun lingkup kajian studi islam sangat luas, menyangkut segala sesuatu yang terkait
dengan islam, seperti sumber pokok ajaran islam, yaitu alquran dan hadis, sumber tambahan yang
dikenal dengan istilah ijtihad beserta metodenya, sejarah dan penyebaran islam, isi atau
kandungan ajaran islam, baik yang terkait dengan keimanan, peribadahan dan aturan
kemasyarakatan lainnya.
Studi islam adalah pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran islam yang dipraktikkan
dalam sejarah dan kehidupan manusia, sedangkan pengetahuan agama pengetahuan yang
sepenuhnya diambil dari ajaran-ajaran Allah dan rasul-Nya secara murni tanpa dipengaruhi
sejarah, seperti aqidah, ibadah, membaca alquran, dan akhlak. Agama sebagai objek studi,
minimal dapat dilihat dari sisi:
a. Sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti
absolut, dan diterima apa adanya
b. Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya
dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
c. Sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat islam.
Isi doktrin merupakan suatu keyakinan atas kebenaran teks wahyu. Hal ini dipandang sudah tidak
memerlukan lagi penelitian menyangkut sisi doktrinnya sebagai suatu kebenaran. Dengan
demikian, studi alquran dan hadis sebagai bagian dari studi islam menyangkut sumber pokok
ajaran islam, adalah bagian yang sangat penting dalam lingkup studi islam. Dari sisi doktrin
keyakinan (dimensi uluhiyyah) kedua sumber tersebut merupakan hal yang tidak perlu diteliti,
kebenarannya sudah mutlak berdasarkan keimanan yang tertanam dalam diri manusia.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan pemahaman yang
komprehensif tentang islam, tidak cukup mempelajarinya hanya dari aspek kontennya saja, tetapi
harus dipelajari juga aspek-aspek lain, seperti aspek filosofis, historis, dan aspek lainnya dalam
penerapannya dapat optimal.

2.3 Kegunaan dan Urgensi Mempelajari Metode Studi Islam


Kegunaan Mempelajari Metode Studi Islam
a. Agar umat islam mampu memahami dan mengamalkan Islam secara kaffah
Kaffah mengandung arti sempurna dan menyeluruh, komprehensif, baik dalam
bidang aqidah, syariah, maupn akhlak. Islam dipahami secara utuh, integral dan berbagai
macam pendekatan dan sudut pandang sehingga mengahasilkan kesimpulan yang
berdasarkan pada argumentasi yang lengkap untuk kemudian diamalkan. Allah SWT
berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 208:
“hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata
bagimu. (QS.Al-Baqarah (2): 208)
Ayat diatas menjelaskan bahwa umat Islam harus mengikuti ajaran agama yang
diturukan Allah SWT secara menyeluruh, menyangkut ajaran aqidah ( keimanan), ajaran
syariah (hukum), dan ajaran akhlak (norma).

b. Alternatif menyelesaikan problematika umat Islam


Dalam posisi problematis ini, umat Islam hanya beregang pada ajaran-ajaran hasil
penafsiran lam aterdahulu yang merupakan warisan doktriner turun temurun kemudian
dianggapnya sebagai sebuah ajaran, berati mereka megalami kemandekan intelektual
yang pada gilirannya akan menghaapi masa depan yang suram. Di sisi lain, mereka
melakukan usaha pembaruan dan pemikiran kembali secara kritis dan rasional terhadap
ajaran-ajaran Islam, akan dianggap umat yang meninggalkan atau tidak setia lagi terhadap
ajaran Islam yang dianggapnya sudah matang dan sempurna. Mealui pendekatan yang
objektif rasional, studi Islam diharapkan memberikan alternatif pemecahan masalah atau
jalan keluar dari kondisi yang problematis tersebut.
c. Mengembalikan ajaran Islam yang asli dan murni serta Islam yang Rahmatan lil’alamin
Dengan mengembalikan ajaran islam yang asli dan murni ini maka diharapkan
akan mewujudkan Islam yang rahmatan lil’alamin. Sehingga nilai-nilai Islam bisa
beradaptasi dan berhadapan dengan perkembangan zaman.
d. Sebagai solusi agar umat Islam mengalami kemajuan
Melalui Metodologi Studi Islalm diharapkan masyaraka Islam mengalami
kemajuan dan tidak tertinggal lagi oleh Barat.
e. Dapat memahami perbedaan berdasarkan ilmu
Dengan mempelajari metode dalam studi Islam, seorang muslim diharapkan dapat
memahami mengapa bisa terjadi perbedaan dalam memahami Islam, terhindar dari sikap
permusuhan dan merasa paling benar, serta merendahkan orang lain, tanpa harus
kehilangan sikap tegas dan komitmen terhadap pilihan pendapatnya.

Urgensi Mempelajari Metode Studi Islam


a. Mempelajari Islam adalah kewajiban individu muslim dan muslimah
Agama Islam mewajibkan umatnya untuk selalu menuntut ilmu. Hal ini
dikarenakan lmu yang membuat seseorang dapat mengamalkan agama dengan benar.
Tanpa ilmu maka manusia akan tersesat hidupnya, keluar dari jalan yang sudah digariskan
Allah SWT.
b. Mempelajari Islam adlah kewajiban sepanjang hidup
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim sejak dilahirkan sampai
meninggal. Artinya, dalam mempelajari Islam pun sama, harus dilakukan sepanjang
hayat. Umat islam tidak boleh berhenti dalam mempelajari Islam dan harus terus
meningkatkan pemahamannya tentang islam.
c. Mempelajari Islam akan mengantarkan pada kebahagiaa dunia dan akhirat
Suatu amalan akan mendapatkan pahala apabila sesuai dengan aturan dan
ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Apabila amal tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan
Allah, amalan tersebut ditolak. Hanya amalan yang benar yang akan mengantarkan umat
Islam ke surga yang dijanjikan Allah. Bahkan Allah akan mengangkat derajat orang-orang
yang berilmu beberapa derajat.jangan sampai umat Islam mengikuti jejak umat Nasrani
yang disebut dala Al-uran sebagai mat yang sesat dikarenakan ereka beramal tanpa
didasari ilmu.

2.4 Sejarah Perkembangan Studi Islam

a. Studi Islam pada Masa Klasik


Berdasakan potongan sejarah timbulnya Islam, peradaban Islam dunia meliputi
dua kerajaan besar, yaitu Persia dan Bizantium yang bersuku badui dan pengembala unta
hidup mereka bersuku-suku(kabilah) dengan mata pencaharian mereka adalah berdagang.
Pendidikan Islam pada masa-masa awal perkembangan Islam dilaksanakan di masjid-
masjid. Mahmud Yunus menjelaskan bahwa pusat-pusat studi Islam pada awal-awal
perkembangannya adalah Mekah dan Madinah; Basrah dan Kufah; Damaskus dan
Palestina; futsat dan mesir.
b. Studi Islam pada Masa Kejayaan Islam
Pada masa kejayaan Islam studi Islam dipusatkan di ibukoa, yaitu Baghdad. Di
istana Dinasti Bani Abbas pada masa berkuasanya putra Harun Ar-Rasyid, yaitu Al-
Makmun (813-833), didirikanlah Bait Al-Hikmah sebagai pusat pengembangan ilmu
pengetahuan yang mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pusat penerjemah karya-karya
Yunani Kuno kedalam bahasa Arab dala rangka melakukan akselerasi pemngembangan
ilmu pengetahuan.
No. Benua/ Kota Lembaga Pendiri

1 Asia ( Baghdad) a. Bait Al- Hikmah Al-Makmun


. b. Madrasah Nizhamiah
2 Eropa (Spanyol) Universitas Cordova Abdurrahman lll
.
3 Afrika ( Mesir) Universitas Al-Azhar fatimiyah
.

c. Studi Islam pada Masa Modern


Studi Islam sekarang ini mengalami perkembangan cukup pesat hampir di seluruh
dunia, baik di negara Islam maupun non Islam. Di negara Islam terdapat pusat-pusat studi
Islam, seperti Universitas Umml Quro di Arab Saudi dan Universitas Al-Azhar di kairo.
Di Iran didirikan Universitas Teheran. Di Indonesia kajian Islam dlaksanakan di 53
aperguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang terdiri dari 11 UIN,23 IAIN, dan 19
STAIN. Disamping pada PTAIN studi Islam terdapat pada sejumlah perguruan tinggi
swasta, seperti UNISBA(Bandung), UNISSULA, UII, dan UMY.
Studi Islam pada negara-negara non-Islam dselenggarakan di beberapa negra,
diantaranya India, Amerika, Inggris, dan Kanada.
Di Amerika, kajian Islam diselenggarakan di Chicago University. Kajian Islam
berada pada pusat Studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa, serta kebudayaan imur
Dekat.pada lembaga ini, kajian Islam lebih mengutamakan kajian tentang pemikiran Islam
bahasa Arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa-bahasa Islam non Arab.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab 2, simpulan pada makalah ini adalah bahwa metode
adalah sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan metodologi adala ilmu tentang cara-cara atau
langkah-langkah yang tepat untuk memahami dan menganalisis suatu penjelasan serta
menerapkan cara. Pendek kata, apabila metode tidak ada perbedaan, refleksi, dan kajaina atas
cara kerja ilmu pengetahuan. Sebaliknya, dalam metodologi terbuka luas untuk mengkaji,
mendebat, dan merefleksi cara kerja suatu ilmu.
Ruang lingkup kajian metodologi studi islam dibagi menjadi dua yaitu metode dan studi
islam.
Kegunaan dan urgensi mempelajari studi islam dibagi menjadi beberapa point
Kegunaan : 1. Agar umat islam mampu memahami dan mengamalkan Islam secara kaffah
2. Alternatif menyelesaikan problematika umat Islam
3. Mengembalikan ajaran Islam yang asli dan murni serta Islam yang
Rahmatan lil’alamin
4. Sebagai solusi agar umat Islam mengalami kemajuan
5. Dapat memahami perbedaan berdasarkan ilmu
Urgensi : 1. Mempelajari Islam adalah kewajiban individu muslim dan muslimah
2. Mempelajari Islam adalah kewaiban sepanjang hidup
3. Mempelajari Islam akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia dan akhirat

Sejarah perkembangan studi islam dibagi menjadi 3 fase


1. Studi Islam pada Masa Klasik
2. Studi Islam pada Masa Kejayaan Islam
3. Studi Islam pada Masa Modern

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, N. N. A. H. Y. R., 2018. metodologi studi islam. Jakarta: AMZAH.

Anda mungkin juga menyukai