Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM,UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN MAKNA PESAN


DENOTATIF DAN KONOTATIF
Guna memenuhi nilai tugas kelompok pada mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi
Dosen Pengampu : Chandra Dewi Sukma Wardani, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1
Fatin Adilah Hanifah [2001015027]
Siti Uswatun Hasanah[2001015052]

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR . HAMKA
2021
Jl. Tanah Merdeka No.20, RT.11/RW.2, Rambutan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
“Sistem komunikasi interpersonal, Unsur-unsur Komunikasi Antarpribadi, dan Makna pesan
denotatif dan konotatif” meskipun bentuknya sangat jauh dari kesempurnaan. Selanjutnya
salawat dan salam kami kirimkan kepada nabi besar Muhammad shalallahu alaihi wasalam
sebagaimana beliau telat mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan
materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh
pembaca. Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu pada mata kuliah Asesmen
Komunikasi Antar Pribadi ini yaitu ibu Chandra Dewi Sukma Wardani, M.Pd atas
bimbingannya pada semester ini. Meskipun baru memasuki awal perkuliahan. Kami juga
mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila pembaca melakukan hal
yang berkaitan dengan makalah ini. Karena apalah gunanya kami membuat makalah ini apabila
tidak dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari dosen pengampu mau pun pembaca.

Banten, 27 Maret 2021


Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
2.1.Sistem Komunikasi Antar Pribadi .................................................................................... 2
a) Keterbukaan ................................................................................................................ 2
b) Empati ......................................................................................................................... 2
c) Sikap mendukung ........................................................................................................ 3
2.2.Unsur-unsur Komunikasi Antar Pribadi ........................................................................... 3
a) Sumber - Penerima (Source - Receiver). ........................................................................ 3
b) Pesan (Message) ............................................................................................................. 3
c). Encoding - Decoding ..................................................................................................... 4
d) Media (Channel) ............................................................................................................. 4
e) Gangguan (Noise). .......................................................................................................... 4
f) Umpan Balik (Feedback). ............................................................................................... 4
h) Konteks (Context). ......................................................................................................... 4
i). Etika (Ethics). ................................................................................................................. 4
2.3.Makna Pesan Denotatif dan Konotatif ............................................................................. 5
1. Makna denotative ........................................................................................................ 5
2. Makna konotatif .......................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 6
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 6
3.2. Saran ............................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to
common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung
pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication
depends on our ability to understand one another).

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum


komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi
bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan
dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik” topik
ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan
sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi
yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan
industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat
akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi
komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya
akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu
sendiri.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja sitem dalam komunikasi antar pribadi?
2. Unsur apa saja yang ada di dalam komunikasi antar pribadi?
3. Apa makna dari pesan denotative dan konotatif?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui sitem apa saja yang ada didalam komunikasi antar pribadi
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi antar pribadi
3. Untuk mengetahui makna dari pesan denotative dan konotatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sistem Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi interpersonal merupakan interaksi interpersonal antara komunikator
dengan komunikan. Interaksi interpersonal itu digerakkan oleh komponen input yang terdiri
dari : aturan dan harapan, persepsi dan konsep diri. Produk aktivitas komunikasi interpersonal
mungkin saja sekedar memberikan informasi atau pengetahuan, mengubah sikap ataupun
mengubah perilaku komunikan.

Tiga komponen sistem , yg saling berpengaruh yg sangat menentukan efektifitas kerja sebuah
sistem :

1). Input

2). Proses / pengolah

3). Output

Interpersonal Dalam berbagai perspektif, komunikasi interpersonal bisa menjadi cara


yang efektif maupun tidak efektif. Sistem komunikasi interpersonal ini dapat ditinjau dari
berbagai macam sudut pandang, salah satunya dalam perspektif humanistis. Dalam perspektif
humanistis, sistem komunikasi interpersonal dikaitkan dengan beberapa sifat seperti
keterbukaan, sikap empati mendukung, sikap positif, kesetaraan komunikasi, proses
komunikasi yang jujur, bermakna dan memuaskan semua pihak. Berikut poin poin penting
komponen sistem komunikasi interpersonal dalam sudut pandang humanistis.

a) Keterbukaan
Menurut sudut pandang humanistis, proses komunikasi interpersonal harus menjadi
proses yang efektif di mana seorang individu harus terbuka terhadap individu lain yang
diajak berkomunikasi. Kedua belah pihak harus memiliki kesediaan dalam membuka
diri dan memberikan informasi. Baik pembawa dan penerima informasi juga harus
bersedia mengakui perasaannya dan pendapatnya kepada pihak lain. Selain itu mereka
juga harus dapat mempertanggung jawabnya isi informasi yang disampaikan. Sikap
terbuka amat penting dalam membangun komunikasi interpersonal yang efektif.

b) Empati
Sikap empati didefinisikan sebagai kemampuan manusia dalam menempatkan diri pada
posisi manusia lainnya. Memiliki empati artinya individu harus mampu memahami apa
yang dirasakan oleh orang lain baik secara emosional atau pun intelektual. Dengan

2
adanya kemampuan empati dari kedua belah pihak, sistem komunikasi interpersonal
dapat berjalan secara efektif di mana pesan dalam komunikasi dapat tersampaikan
dengan baik.

c) Sikap mendukung
Sikap sportif juga sangat penting untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang
efektif. Baik pembawa dan penerima informasi harus memberikan sifat mendukung
terhadap isi pesan yang disampaikan. Individu seharusnya mengurangi sifat sifat
menentang informasi karena alasan personal seperti kecemasan, ketakutan dan hal
lainnya. Penentangan yang dilakukan oleh salah satu atau kedua belah pihak dapat
menggagalkan tujuan komunikasi interpersonal. Penentangan akan membuat individu
memahami isi informasi yang diberikan. Untuk itulah sifat mendukung wajib dimiliki
pelaku komunikasi interpersonal.
Pandangan humanistis terhadap sistem komunikasi interpersonal lainnya adalah:
1) Sikap positif Dalam perspektif humanistis, komunikasi interpersonal juga harus
dilandasi oleh sikap positif antar kedua belah pihak. Pemberi dan penerima informasi
harus memiliki pemikiran positif terhadap prang lain dan juga dirinya sendiri.
2) Sikap kesetaraan Kesamaan atau kesetaraan perilaku dari pihak pihak yang
melakukan komunikasi interpersonal juga menjadi kunci untuk menciptakan
komunikasi interpersonal yang efektif. Pihak yang memiliki sifat, pemikiran, nilai dan
kebiasaan yang sejalan cenderung dapat membangun komunikasi interpersonal yang
lebih efektif. (SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL, 2019)

2.2.Unsur-unsur Komunikasi Antar Pribadi


Terdapat unsur-unsur penting yang membentuk suatu komunikasi interpersonal. Unsur-
unsur tersebut akan dapat memperbaiki kompetensi dan keterampilan seseorang dalam
komunikasi interpersonal. Menurut Joseph A. De Vito, unsur-unsur penting dalam komunikasi
interpersonal adalah sebagai berikut :

a) Sumber - Penerima (Source - Receiver).

Komunikasi interpersonal melibatkan sedikitnya dua orang, di mana masing-masing pihak


dapat berperan sebagai sumber (source) yaitu membentuk dan mengirimkan pesan serta juga
berperan juga sebagai penerima (receiver) yaitu menerima pesan.

b) Pesan (Message).

3
Pesan (message) merupakan sinyal yang dipandang sebagai stimuli bagi penerima pesan dan
diterima oleh salah satu indera manusia atau kombinasi dari beberapa indera manusia.

c). Encoding - Decoding.

Encoding adalah tindakan memproduksi pesan seperti menulis dan berbicara, sedangakan
decoding adalah tindakan memahami pesan seperti mendengar dan membaca.

d) Media (Channel).

Media (channel) adalah sesuatu hal yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
menghubungkan sumber dan penerima. Dalam komunikasi tatap muka, orang akan mengirim
dan menerima pesan melalui panca indera yang dimiliki.

e) Gangguan (Noise).

Gangguan (noise) adalah segala sesuatu yang mendistorsi sebuah pesan atau segala hal yang
mencegah penerima menerima sebuah pesan. Dalam komunikasi, gangguan (noise) disebut
juga sebagai hambatan-hambatan komunikasi. Yang termasuk jenis gangguan (noise) adalah
gangguan semantik, gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan intelektual, dan
gangguan lingkungan.

f) Umpan Balik (Feedback).

Umpan balik (feedback) adalah informasi yang diterima sebagai bentuk respon terhadap pesan
yang telah dikirimkan. Umpan balik (feedback) dapat berupa umpan balik verbal, umpan balik
non verbal, umpan balik positif, umpan balik negatif, dan lain sebagainya.

h) Konteks (Context).

Komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks (context) tertentu. Konteks (context)
terdiri dari berbagai macam, seperti konteks lingkungan, konteks situasi, konteks budaya, serta
konteks-konteks lain yang mampu mempengaruhi isi dari pembicaraan tersebut.

i). Etika (Ethics). Komunikasi selalu selalu memiliki konsekuensi, oleh karena itu dalam
berkomunikasi selalu melibatkan etika komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, setiap
tindakan komunikasi memiliki dimensi moral, apa yang benar dan apa yang salah. (Asmana,
2019)

4
2.3.Makna Pesan Denotatif dan Konotatif
1. Makna denotative
Denotatif adalah makna dalam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah
makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung
sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata
makan, misalnya, bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut,dikunyah, dan ditelan.
Makna kata makan seperti ini adalah denotatif.

2. Makna konotatif
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari
sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan kepada sebuah makna
konseptual. Kata makan dalam makna konotatifdapat berarti untung atau pukul. Makna
konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada
kamar yangg kecil (Denotatif ) tetapi kamar kecil bisa berarti Wc atau toilet (Koonotatif ).

Konotatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) konotatif positif dan 2) konotatif
negatif.

1) Konotatif positif adalah konotatif yang mengandung nilai rasa lebih tinggi, baik, halus,
sopan, dan menenangkan. Sedangkan,

2) Konotatif negatif yaitu konotatif yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor,
dan tidak sopan. Contoh kata gugur dan mampus makna denotatifnya adalah mati, namun
kata mampus termasuk konotatif negatif, sedangkan gugur memiliki konotatif positif.

Makna-makna konotatif lebih profesional dan operasional daripada denotatif.


Makna denotatif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif adalah
makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu. Makna konotatif dan
denotatif berkaitan erat dengan kebutuhan pemakaaian bahasa. Makna denotatif ialah arti
harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, sedangkan makna konotatif
adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, peranan yang menimbulkan nilai-nilai
tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedangkan
makna konotatif lebih bersifat pribadi khusus. (Jazuli, 2014)

5
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang
berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan
yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).

Komunikasi interpersonal merupakan interaksi interpersonal antara


komunikator dengan komunikan. Interaksi interpersonal itu digerakkan oleh komponen
input yang terdiri dari : aturan dan harapan, persepsi dan konsep diri. Produk aktivitas
komunikasi interpersonal mungkin saja sekedar memberikan informasi atau
pengetahuan, mengubah sikap ataupun mengubah perilaku komunikan. Dimana
terdapat tiga komponen penting yaitu : Input, proses/pengolah dan output.

Sistem komunikasi interpersonal ditinjau dari berbagai macam sudut pandang,


salah satunya dalam perspektif humanistis. Terdapat beberapa point point penting
komponen sistem komunikasi interpersonal dalam sudut pandang humanistis.
Diantaranya yaitu: keterbukaan, e,pati dan sikap pendukung.

Terdapat pula unsur-unsur dalam komunikasi interpersonal yaitu: Sumber -


Penerima (Source - Receiver), Pesan (Message), Encoding – Decoding, Media
(Channel), Gangguan (Noise), Umpan Balik (Feedback), Konteks (Context), Etika
(Ethics).

3.2.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
kedepannya penulis akan berusaha menjelaskan makalah secara lebih detail dengan
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan oleh penulis.

6
DAFTAR PUSTAKA
Asmana, A. (2019, Mei). Unsur-unsur dan Klasifikasi Komunikasi Interpersonal. Retrieved
from Legal and General Knowladge:
https://legalstudies71.blogspot.com/2019/05/komunikasi-interpersonal-unsur-
unsur.html
Jazuli, M. (2014, december 13). Makna Konotatif Dan Denotatif. Retrieved from
slideshare.net: https://www.slideshare.net/jazulie212/makna-konotatif-dan-denotatif
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL. (2019). Retrieved from E-Learning Universitas
Bina Sarana Informatika :
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/240401/Psikologi-Komunikasi-
10.pdf

Anda mungkin juga menyukai