Anda di halaman 1dari 5

INTEGRITAS NASIONAL

Oleh

Agus Yusup, M.Pd

A. Pengertian Integritas Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrated artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Integritas artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, integritas nasional mempunyai arti politis dan
antropologis.

 Integritas Secara Politis

Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan


sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

 Integritas Secara Antropologis

Integritas secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-


unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.

Integritas nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-


perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui

1
dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau
manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa
Indonesia.

Faktor-Faktor Pendorong Integritas Nasional sebagai berikut:

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.

2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana


dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan


perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.

4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana


dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi


Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Integritas Nasional sebagai berikut:

1. Masyarakat Indonesia yang HETEROGEN (beraneka ragam) dalam faktor-


faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,
bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal
dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-
hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan),
gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

2
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah
budaya suku bangsa lain.

B. Problematika integritas nasional

Sejak awal abad ke-20, struktur masyarakat Indonesia yang masih ke


sukuan mulai tergugat karena munculnya ide nasionalisme dan integrasi dari
sekelompok elit Nusantara (Marzali, 2009). Wacana tentang perwujudan integrasi
nasional di Indonesia telah banyak dibahas dan dicanangkan oleh berbagai pihak
termasuk pemerintah dan institusi-institusi yang terkait. Perwujudan integrasi
nasional ini menjadi penting karena pada dasarnya, dalam pembangunan nasional
dibutuhkan gerak yang searah dari berbagai pihak dalam sebuah negara untuk
mencapai tujuan-tujuan yang mengarah pada kesejahteraan dan ketentraman
masyarakat.

Masalah-masalah etnik yang masih banyak terjadi di Indonesia ini menjadi


tantangan dan ancaman tersendiri bagi terciptanya integrasi nasional bangsa ini.
Berdasarkan gambaran dari J.S Furnival (dalam Suparlan, 2005), masyarakat
majemuk Indonesia cenderung tidak menjadi satu dan tidak merasa satu, mereka
memiliki tradisi kultural sendiri dan memiliki interaksi yang sangat terbatas
dengan kelompok suku lain. Lalu apakah ini hanya di diamkan saja? Pada
dasarnya, perbedaan budaya, cara pandang, dan adat istiadat harus disinergikan
satu sama lain, membangun rasa kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan
melepaskan simbol-simbol primordial dari komunitas adat, agar tercapai sebuah
integrasi nasional yang telah dicita-citakan sejak Indonesia belum merdeka.

Materi ini berupaya mengaitkan berbagai jenis masalah yang terdapat dalam
pemicu menjadi satu kesatuan, yaitu seputar ancaman mengenai terwujudnya
integrasi nasional Indonesia, masalah komunitas/masyarakat adat yang terjadi di
Indonesia, bagaimana cara menyikapi, mengatasi dan mencegahnya, termasuk
juga langkah konstruktif pemerintah dalam mengatasi berbagai permasahan ini
dan mengembangkan kegiatan budaya (kearifan lokal).

3
C. Contoh kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia

Berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI):

1. Contoh ancaman Fisik

Dari luar negeri

 Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia


 Agresi militer Belanda di Indonesia
 Penjajahan bangsa eropa di Indonesia

Dari dalam negeri

 Teror bom di Solo,


 Penyerangan antar suku di papua
 Tawuran antar warga di Makassar
 Perusakan kantor walikota oleh warga yang berdemo
 Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum

2. Contoh ancaman Ideologi

Dari luar negeri

 Maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri


 Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri
 Maraknya media propaganda asing
 Adu domba yang dilakukan pihak asing

Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing


yang merugikan negara lain.

Dari dalam negeri

 Munculnya paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri


 Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia

4
 Sikap apatis terhadap pemerintah
 Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
 Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
 Pemberontakan PKI
 Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dan OPM di papua.

Anda mungkin juga menyukai