Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

S
RW 02 DUSUN II DESA TARAI BANGUN
KECAMATAN TAMBANG
KAMPAR

Disusun oleh :
Asti Winda Wati, S.Kep
20501006

PRESEPTOR AKADEMIK:
Ns. Candra Saputra, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KELUARGA

A. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan kumpulan dua atau lebih individu diikat oleh
hubungan darah, hubungan perkawinan atau adopsi dan merasa hidup dalam
satu rumah tangga, dan tiap tiap keluarga selalu berinteraksi satu sama lain
dalam peranan masing-masing untuk menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Mubarak, 2009).
Menurut Depkes (2012) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan menurut
Harmono (2012) keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
Menurut Duvall (2015) keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan  perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan  budaya yang umum: meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. Menurut
Bailon dan Maglaya (2014), keluarga adalah dua atau lebih individu yang
tergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah
tangga berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan secara umum bahwa
keluarga adalah sekumpulan manusia yang memiliki hubungan darah
perkawinan dan adopsi yang terdiri dari kepala keluarga dan anggota keluarga
yang menempati suatu tempat dalam satu atap dan saling bergantungan.
B. Struktur Keluarga
Menurut Friedmen dalam Harmono (2012) struktur keluarga terdiri dari :
1. Pola dan proses komunikasi
a. Pola interaksi keluarga yang berfungsi
1) Bersifat terbuka dan jujur
2) Selalu menyelesaikan konflik keluarga
3) Bersifat positif
4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat
b. Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
1) Karakteristik pengirim yaitu apa yang disampaikan jelas dan
berkualitas, selalu menerima dan meminta (umpan balik).
2) Karakteristik penerima yaitu siap mendengarkan, memberi umpan
balik, dan melakukan validasi.
2. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sama sama posisi social yang
diberikan, jadi pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
3. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, mempengaruhi atau
mengubah perilaku orang lain yang terdiri dari hal (legimet power),
ditiru (referent power), keahlian (emper power), hadiah (reward power),
paksa (coercive power), dan effective power.
4. Struktur nilai dan norma
a. Nilai merupakan suatu ssistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar
atau tidak dapat mempersatukan anggota keluarga
b. Normal, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga
c. Budaya, kumpulan dari pada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi,
dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
C. Ciri-ciri Keluarga
1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing
3. Ada perbedaan dan kekuasaan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.

D. Tipe Keluarga
1. Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
a. The Nuclear Family (keluarga inti)
Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh
dari keturunannya atau adopsi maupun keduanya.
b. The Dayd Family
Keluarga yang terdiri dari suami, istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga Usila
Keluarga yang terdiri dari suami, istri yang sudah tua dengan anak
yang sudah memisahkan diri.
d. The Childrese Family
Keluaraga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat untuknya yang disebabkan karena
mengejar karier atau pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The Extended Family (Keluarga Besar)
Keluaraga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai hubungan
darah misalnya kakek, nenek, bibik, paman.
f. The single Paren Family (Keluarga janda atau duda)
Keluaraga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak,
hal ini terjadi biasanya memlalui proses perceraian, kematian, atau
meninggal.
g. Komister Family
Keluaraga orang tua bekerja dikota berbeda tetapi salah satu orang
tuanya kota tersebut.
h. Multi Generation Family
Keluaraga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggi bersama dalam satu rumah
2. Non Tradisional
Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga
berkembang mengikutinya, diantaranya menurut Mubarak, dkk.
(2009) adalah:
a. Traditional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal disuatu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
keduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami atau istri, tinggal dalam pembentukan suatu rumah dengan
anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun dari
hasil perkawinan baru.
c. Niddle Age atau Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-duanya
bekerja dirumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena
sekolah atau perkawinan ataumeniti karir.
d. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya
dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah
e. Dual Carier
Suami istri atau keduanya orang karir dan tana anak
f. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu
g. Gay and lesbian Family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif (the affective function)
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social
placement function)
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi (the reproductive function)
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (the economic function)
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan (the health care function)
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek
asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan
dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga
dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan
keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan
dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga
yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup
menyelesaikan masalah kesehatan (Setyowati, 2008).

F. Peran Keluarga
1. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok social, serta sebagai anggota dari
masyarakat dan lingkungannya.
2. Peran ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
mengurus rumah tangga, sebagai pengaruh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat lingkungannya. Disamping itu juga dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan.
3. Peran anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual.

G. Tahap-tahap Perkembangan Keluarga


1. Keluarga baru menikah (maried couple)
a. Membina hubungan Intim
b. Bina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial
c. Mendiskusikan rencana punya anak
2. Keluarga. Dengan anak baru lahir (Childbearing Family)
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi keluarga baru , interaksi keluarga, hubungan seksual
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah (Preschool Children)
a. Memenuhi kebutuhan Anggota keluarga : rumah, rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Mempertahankan hubungan yg sehat keluarga intern dan luar
d. Pembagian tanggung jawab
e. Kegiatan untuk stimulasi perkembangan Anak
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (School Age Children)
a. Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan yang meningkat
5. Keluarga dengan anak remaja (Teenagers)
a. Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
b. Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
c. Komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
d. Persiapan perubahan sistem peran
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (Young Adult)
a. Perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended
b. Pertahnakan keintiman pasanagan
c. Mabantu anak untuk mandiri sbg keluarga baru
d. Penataan kembali peran orang tua
7. Keluarga usia pertengahan (Middle Aged Family)
a. Pertahankan kesehatan Individu dan pasangan usia pertengahan
b. Hubungan Serasi dan memuaskan dengan anak- anaknya dan sebaya
c. Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua (Elderly Family)
a. Pertahankan suasana saling menyenangkan
b. Adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan
c. Pertahankan keakraban pasangan
d. Melakukan life review masa lalu
H. Tugas keluarga
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:
(Suprajitno, 2004).
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua/ keluarga.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa di antara anggota keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi. Dalam hal ini
termasuk mengambil keputusan untuk mengobati sendiri.
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan
benar. Tetapi keluarga mempunyai keterbatasan yang telah diketahui
oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau
perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat
dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila
keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga adalah proses yang komplek dengan
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga (Harmoko, 2012).

B. Pengkajian
1. Data Umum
b. Nama KK, umur, alamat, dll
c. Tipe keluarga
d. Suku bangsa
e. Status sosial ekonomi
f. Agama
g. Aktivitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menyelaraskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendalanya
c. Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat pada keluarga inti, meliputi :
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga
d. Riwayat keluarga sebelumnya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. System pendukung keluarga
f. Struktur keluarga
g. Fungsi keluarga
h. Stres dan koping keluarga

C. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan
data dan analisa data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan
tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya
(Harmoko, 2012). Tipologi dan diagnose keperawatan menurut Harmoko
(2012), yaitu :
1. Diagnosa aktual
Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan
waktu yang cepat.
2. Diagnosa resiko tinggi
Masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi masalah keperawatan actual
dapat terjadi dengan cepat.
3. Diagnosa potensial
Suatu keadaan sejahtera ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya.

D. Intervensi / Perencanaan
Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang di
rencanakan perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi
masalah kesehatan/masalah keperawatan yang telah diidentifikasi (Harmono,
2012).
1. Menentukan sasaran atau goal
2. Menentukan tujuan atau objek
3. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
4. Menentukan kriteria dan standar kriteria

E. Implementasi / Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga
dimana perawatan mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat
keluarga dalam mengadakan perbaikan kea rah perilaku hidup sehat (Harmono,
2012). Tindakan keperawatan keluarga mencakup :
1. Menstimulasi kesehatan atau penerimaan keluarga mengenai kebutuhan
kesehatan dengan cara memberikan informasi kesehatan, mengidentifikasi
kebutuhan, dan harapan tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi
yang sehat terhadap masalah.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, mendiskusikan
konsekuensi setiap tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan
fasilitas yang ada dirumah dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi
sehat dengan menemukan sumber-sumber yang dalapt digunakan keluarga
dan melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara
mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga dan cara
menggunakan fasilitas tersebut.

F. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian
diberikan untuk melihat keberhasilannya, bila belum berhasil maka perlu
disusun rencana baru yang sesuai (Harmono, 2012).
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

PERIHAL : Menjadi responden keluarga binaan


PENELITI : Asti Winda Wati, S. Kep
NIM : 20501006
PEMBIMBING : Ns. Candra Saputra, M. Kep
ALAMAT : STIKes Payung Negeri Pekanbaru Jl. Tamtama, No.06
Labuh baru timur, Kecamatan payung sekaki, Pekanbaru

Setelah memahami tujuan dari pengkajian dan pembinaan dari keperawatan


keluarga maka saya bersedia berperan serta dalam program pembinaan keluarga
yang dilakukan oleh mahasiswa profesi ners stikes payung negeri pekanbaru. Saya
mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan terjadi pada saya dan keluarga saya,
oleh karena itu, saya bersedia membantu program ini secara sukarela tanpa
paksaan dari siapapun.

Kampar, 23 November 2020

(Ny.F )
LAPORAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN

PERTEMUAN : 1 (Pertama)
JADWAL KUNJUNGAN : Selasa, 24 November 2020
PUKUL : 10.00 wib s.d 11.00 wib
KEGIATAN : BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya)

A. Karakteristik Bina Hubungan Saling Percaya


Komunitas adalah elemen dasar dari interaksi yang memungkinkan
seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontak
dengan orang lain, setiap hari seseorang berkomunikasi dengan orang lain
banyak yang mengangkan itu adalah hal yang mudah namun komunikasi itu
sangat kompleks dikarenakan dalam komunikasi seseorang melibatkan tingkah
laku yang selaras dengan apa yang ucapkan dan situasi kondisi lawan bicara
yang sedang berlangsung.
Kepercayaan merupakan suatu hal yang sulit untuk didapatkan antara
individu satu dengan individu lainnya. Butuh sebuah perjuangan untuk
mendapatkan sebuah kepercayaan orang lain terhadap diri kita, sedangkan kita
baru pertama kali berjumpa. Terlebih jika kepercayaan tersebut ingin kita
dapatkan dari orang lain yang sebenarnya tidak kita kenal. Namun kepercayaan
bisa kita dapatkan juga diantara individu terdapat komunikasi yang
meyakinkan.
Pada saat ini masih banyak orang orang yang tidak bisa menjaga
kepercayaan. Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi dan rasa
mempercayai apa yang dikatakan orang lain. Sebuah keberhasilan dan
kesuksesan yang diperoleh seseorang merupakan hasil kepercayaan terhadap
orang lain yang dapat membantu dan mewujudkan impiannya.
Jadi berdasarkan hasil tersebut sebelum melakukan pengkajian pada
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga, mahasiswa harus
mampu membina hubungan saling percaya terlebih dahulu dengan keluarga
dengan tujuan terbentuknya komunikasi terbuka dan percaya saat dilakukan
pengkajian sehingga data yang diperoleh valid dan menentukan masalah yang
ada dalam keluarga.
B. Data yang Perlu dikaji Lebih Lanjut
Data yang diperlukan yaitu identitas anggota keluarga dan statistik kesehatan
keluarga karena pada pertemuan pertama ini mahasiswa membina hubungan
saling percaya percaya pada keluarga binaan untuk menjelaskan maksud dan
tujuan kunjungan mahasiswa pada keluarga.
C. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum
dilakukan.
D. Rencana Keperawatan
Diagnosa belum dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan sehingga
rencana keperawatan belum dapat dilakukan (direncanakan).
1. Tujuan umum
Terbinanya hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga binaan.
2. Tujuan khusus
Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dan bersedia menjadi keluarga
binaan.

E. Rencana kegiatan
1. Topik : Perkenalan Dan Sosialisasi
2. Metode : Tatap Muka
3. Pelaksanaan
Waktu : 10:00
Hari/Pukul : Selasa, 23 November 2020
4. Tempat : Rumah keluarga binaan

F. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan kunjungan
d. Memvalidasi keadaan keluarga binaan
2. Kerja
a. Melakukan kontrak yang jelas dengan klien dan disepakati bersama
3. Terminasi
a. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
b. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga binaan dan mengucapkan salam

G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Melakukan komunikasi terapeutik
2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu /strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Hasil
a. Terbinanya hubungan saling percaya
b. Keluarga bersedia menjadi keluarga binaan
c. Keluarga menerima mahasiswa dengan terbuka

Ners Muda Keluarga Binaan

(Asti Winda Wati, S. Kep) (Ny. F)


DOKUMENTASI
LAPORAN KEPERAWATAN

KELUARGA BINAAN

PERTEMUAN : II (Kedua)
JADWAL KUNJUNGAN : Rabu / 25 November 2020
PUKUL : 09.00 wib s.d 10.00 wib
KEGIATAN : Melakukan Pengkajian

A. Latar Belakang
Memberikan asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan pendekatan
yang terdiri dari pengkajian, analisa data/diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi. Pengkajian keperawatan adalah suatu kegiatan pemeriksaan atau
peninjauan terhadap situasi dan kondisi yang dialami oleh klien untuk tujuan
perumusan masalah sehingga diagnose bisa ditegakkan. Pengkajian keperawtan
merupakan tahap pertama dari proses keperawatan dimana pengumpulan data
dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi masalah actual, resiko dan potensial.
Kegiatan dalam pengkajian ini adalah mengumpulkan data, validasi data,
organisasi data yaitu mengelompokkan data dalam kelompok informasi yang
dapat membantu dalam mengidentifikasi pola atau masalah dan membuat
kesan awal tentang pola informasi bahan data yang diperlukan untuk mengisi
kekurangan dalam upaya menggambarkan masalah lebih jelas.

B. Rencana Tindakan
1. Diagnosa
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan
2. Tujuan umum
Dalam waktu 2x30 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya
masalah pada keluarga binaan
3. Tujuan khusus
a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa
b. Pengkajian pada keluarga binaan terlengkapi dan teridentifikasi masalah
keperawatan.

C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Pengkajian keperawatan keluarga
2. Metode : Wawancara dan pemeriksaan fisik
3. Pelaksanaan
Waktu : 09:00
Hari/Pukul : Rabu, 25 November 2020
4. Tempat : Rumah keluarga binaan
5. Media dan alat : Format pengkajian, nursing kit, alat tulis

D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan tujuan kunjungan
c. Memvalidasi keadaan keluarga binaan
2. Kerja
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Mengidentifikasi masalah
d. Memberikan reinforcement positif pada keluarga
3. Terminasi
a. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
b. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga binaan dan mengucapkan salam
E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Menyediakan alat bantu/media yang digunakan
c. Kontrak dengan keluarga sesuai kesepakatan
2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu /strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Hasil
a. Mendapatkan data-data sesuai format pengkajian
b. Masalah teridentifikasi

Ners Muda Keluarga Binaan

(Asti Winda Wati, S. Kep) (Ny. F)


DOKUMENTASI
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register 20501006
Nama Perawat yang mengkaji Asti Winda Wati, S. Kep Tanggal Pengkajian 25 November 2020

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Muhammad Susanto Bahasa sehari-hari Indonesia
Alamat Rumah & Telp Jl. Masa Karya RT 03 RW 02 Jarak yankes terdekat 3 KM
Agama & Suku Islam/ Jawa Alat Transportasi Motor
DATA ANGGOTA KELUARGA
Hub Status Gizi TTV Status
Pendidikan Pekerjaan Alat
No Nama dgn Umur JK Suku (TB, BB, (TD, N, Imunisasi
Terakhir Saat Ini Bantu
KK BMI) S, P) Dasar
Muhammad 172 cm / Tidak
1 Suami 60 th Lk Jawa SLTP Wiraswasta 130/90 Lengkap
Susanto 70 kg ada
150 cm / Tidak
2 Fisma Wati Anak 49 th Pr Minang SLTP IRT 140/90 Lengkap
60 kg ada
170 cm / Tidak
3 Riko Jatmiko Anak 27 th Lk Jawa SLTP Wiraswasta 120/80 Lengkap
60 kg ada
Tidak 155 cm / Tidak
4 Meri Ayuni Anak 23 th Pr Jawa SLTA 120/80 Lengkap
bekerja 49 kg ada
Tidak Tidak
5 Yulianti Anak 18 th Pr Jawa SLTA 156/ 56 kg 140/90 Lengkap
bekerja ada
LANJUTAN
Status Riwayat
No Nama Penampilan Umum Kesehatan Penyakit/ Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU
Saat ini Alergi
Muhammad
1 Baik/compos mentis Sehat Tidak ada
Susanto
2 Fisma Wati Baik/ compos mentis Sakit Hipertensi Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Riko
3 Baik/compos mentis Sehat Tidak ada -
Jatmiko
4 Meri Ayuni Baik/compos mentis Sehat Tidak ada -
5 Yulianti Baik/compos mentis Sehat Tidak ada -

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)


3. DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah : Rumah permanen,  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan:
lantai rumah kramik, rumah tampak Ya/ Tidak*
baik dan bersih.  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
Ya/ Tidak*
 Ventilasi :  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Cukup/Kurang* Ya/ Tidak*
 Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
 Pencahayaan Rumah : Ya/ Tidak*
Baik/ Tidak*  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Ya/ Tidak*
 Saluran Buang Limbah :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Baik /Cukup/Kurang*. Ya/ Tidak*
 Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
 Sumber Air Bersih : Ya/ Tidak*
Sehat/Tidak Sehat*
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
Ya/ Tidak*
 Jamban Memenuhi Syarat :
 Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/Tidak*
Ya/ Tidak*
 Menggunakan jamban sehat :
 Tempat Sampah:
Ya/ Tidak*
Ya/Tidak*
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya/ Tidak*
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
Jumlah Anggota Keluarga 8m2/orang :
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
Ya/Tidak*
 Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak*

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit :  Ada  Tidak karena
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya
 Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya  Tidak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :  Ya  Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila
tidak diobati/dirawat :
 Ya  Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Keluarga  Tetangga  Kader  Tenaga kesehatan, yaitu perawat puskesmas
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya  Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara
aktif:  Ya  Tidak,jelaskan karena merasa penyakit yang di alami selalu bisa sembuh sendiri
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami
anggota keluarganya :  Ya  Tidak , Jelaskan
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya:
 Ya  Tidak, jelaskan jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya keluarga tidak melakukan
pengobatan karena biasanya penyakit tersebut bisa sembuh sendiri
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan

12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan karena keluarga tau bahwa Tn.s dan Ny.f memiliki riwayat penyakit
kolesterol namun masih mengkonsumsi makanan tinggi lemak dll yang dapat memicu terjadinya
peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak, jelaskan

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA :


Kesimpulan:
1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran - Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1& 2
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif - Kemandirian II; jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif - Kemandirian III: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran - Kemandirian IV: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7

LAMPIRAN
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama Individu yang sakit : Ny. F Diagnosa Medik : Hipertensi
Sumber Dana Kesehatan : BPJS Rujukan Dokter/ Rumah Sakit : -
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : compos mentis  Edema  Bunyi  Pola BAK …x/hr,vol  Sianosis
GCS :14 jantung: ..... ..ml/hr  Sekret / Slym
TD : 150/90 mm/Hg  Asites  Akral dingin  Hematuri  Poliuria  Irama ireguler
P : 21 x/ menit  Tanda Perdarahan:  Oliguria  Disuria  Wheezing
37 0
S : C purpura/ hematom/  Inkontinensia  Retensi  Ronki .............................
N : 80 x/ menit petekie/ hematemesis/  Nyeri saat BAK  Otot bantu napas ............
 Takikardia melena/ epistaksis*  KemampuanBAK :  Alat bantu nafas .............
 Bradikardia  Tanda Anemia : Pucat/ Mandiri/  Dispnea
 Tubuh teraba hangat Konjungtiva pucat/ Lidah Bantu sebagian/tergantung*  Sesak
 Menggigil pucat/ Bibir pucat/  Alat bantu:  Stridor
Akral pucat* Tidak/Ya*………  Krepirasi
 Tanda Dehidrasi:  Gunakan Obat :
mata cekung/ turgor kulit Tidak/Ya*............
berkurang/ bibir kering *  Kemampuan BAB :
 Pusing  Kesemutan Mandiri / Bantu sebagian /
 Berkeringat  Rasa Haus tergantung*
 Pengisian kapiler  3 detik  Alat bantu : Tidak / Ya*.....
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
 Mual  Muntah  Kembung  Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
 Nafsu Makan :  Kontraktur  Buram  Kesemutan pada …….....
Berkurang/Tidak*  Fraktur  Tak bisa melihat  Kebas pada ......................
 Sulit Menelan Nyeri otot/tulang*  Alat bantu …........  Disorientasi  Parese
 Disphagia  Drop Foot Lokasi  Visus ………........  Halusinasi  Disartria
 Bau Nafas ……...........… Fungsi pendengaran :  Amnesia  Paralisis
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Tremor Jenis ……......  Kurang jelas  Refleks patologis ……
geraham/rahang/palatum* …......…..  Tuli  Kejang : sifat …. lama ....
 Distensi Abdomen  Malaise / fatique  Alat bantu frekwensi ..........................
 Bising Usus: .........................  Atropi  Tinnitus Fungsi Penciuman
 Konstipasi  Kekuatan otot ....…............. Fungsi Perasa  Mampu
 Diare .......x/hr …..  Mampu  Terganggu
 Hemoroid, grade ..................  Postur tidak  Terganggu
normal ................. Kulit
 Teraba Masa abdomen .........
 RPS Atas : bebas/ terbatas/  Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi
 Stomatitis  Warna ...............
kelemahan/ kelumpuhan  Pus ………
 Riwayat obat pencahar .........
(kanan / kiri)*  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
 Maag
 RPS Bawah :bebas/terbatas/  Luka bakar Kulit.....Derajat......  Perubahan warna
 Konsistensi ..........
kelemahan/kelumpuhan  Decubitus: grade … Lokasi ………..….
Diet Khusus: (kanan / kiri)* Tidur dan Istirahat

Tidak/Ya*................  Berdiri : Mandiri/ Bantu  Susah tidur

 Kebiasaan makan-minum : sebagian/tergantung*  Waktu tidur


Mandiri/ Bantu sebagian/  Berjalan : Mandiri/ Bantu ………………………………………………………………
Tergantung* sebagian/tergantung*  Bantuan obat, …………………………………………..
 Alergi makanan/minuman :  Alat Bantu : ………………

Tidak/Ya*..............
Tidak/Ya*.................................  Nyeri :
. Tidak/Ya*.......................
 Alat bantu :
Tidak/Ya*.............

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari


 Cemas  Denial  Marah  Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor  Mandi : Mandiri/ Bantu
 Takut  Putus asa  Depresi Baik/  Mata kotor sebagian/tergantung*
 Rendah diri  Menarik diri tehambat* ......................  Kulit kotor  Berpakaian : Mandiri/
 Agresif  Perilaku  Berkomunikasi :  Perineal/genital kotor Bantu sebagian/tergantung*
kekerasan Lancar/  Hidung kotor  Menyisir Rambut : Mandiri/
 Respon pasca trauma ..... terhambat* ...............  Kuku kotor Bantu sebagian/ tergantung*
 Tidak mau melihat bagian  Kegiatan sosial sehari-hari :  Telinga kotor
tubuh yang rusak Mengurus rumah tangga  Rambut-Kepala kotor

Keterangan Tambahan terkait Individu

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT


Laboratorium Radiologi EKG USG
LAPORAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN

PERTEMUAN : III (Ketiga)


JADWAL KUNJUNGAN : Kamis, 26 November 2020
PUKUL : 10.00 wib s.d 11.00 wib
KEGIATAN : Analisa data dan menegakkan diagnosa keperawatan

A. Latar Belakang
Analisa data termasuk dalam proses pengumpulan data yang berkaitan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah baik kesehatan
keluarga maupun individu, sehingga didapatkan diagnosa keperawatan
keluarga. Adapun kemampuan dan ketidakmampuan keluarga dalam
menghadapi masalah diantaranya :
1. Mengenal masalah keperawatan keluarga
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
4. Memodifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

B. Data yang perlu dikaji


1. Data subjektif
2. Data objektif
3. Masalah keperawatan

C. Rencana Kegiatan (Keperawatan)


1. Diagnosa keperaatan
Dapat dirumuskan sesuai pengkajian yang sudah dilakukan.
2. Tujuan umum
Terkumpul data yang diperlukan untuk menegakkan masalah keperawatan
dalam waktu 2x60 menit.
3. Tujuan khusus
a. Keluarga menerima kunjungan
b. Terkumpul data yang diharapkan
c. Teridentifikasi masalah keperawatan keluarga
d. Terlaksana perumusan skoring

D. Rencana Kegiatan
1. Topik : Analisa data, skoring, dan penegakan diagnosa
2. Metode : Wawancara dan observasi
3. Pelaksanaan
a. Waktu : 10: 00
b. Hari/Pukul : Kamis, 26 November 2020
E. Tempat : Rumah keluarga binaan
F. Media dan alat : Format analisa data, alat tulis, dan media dokumentasi

G. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan
c. Memvalidasi keadaan keluarga binaan
2. Kerja
a. Melakukan wawancara dengan keluarga binaan
b. Mengidentifikasi masalah keluarga dengan data yang ada
c. Bersama keluarga menegakkan masalah dan skoring
3. Terminasi
a. Mengevaluasi kegiatan
b. Membuat kontrak untuk kunjungan selanjutnya
c. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam.
H. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Menyediakan alat bantu/media yang digunakan
c. Kontrak dengan keluarga sesuai kesepakatan
2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu /strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Hasil
a. Mendapatkan data-data sesuai format pengkajian yaitu data subjektif
dan objektif
b. Teridentifikasi masalah keperawatan pada keluarga
c. Melaksanakan intervensi keperawatan terlaksana.

Ners Muda Keluarga Binaan

(Asti Winda Wati, S. Kep) (Ny. F)


ANALISA DATA

DATA MASALAH KEPERAWATAN


Data Subjektif
1. Ny. F mengatakan jika keluarganya sakit dia tidak Keluarga :
langsung membawa ke fasilitas kesehatan Perilaku kesehatan cenderung
melainkan membeli obat warung terlebih dahulu. beresiko b.d kurang
2. Ny.E mengatakan kakinya sering sakit dan sulit pengetahuan keluarga
berjalan namun dia tidak memeriksakan ke fasilitas
kesehatan. Individu :
3. Ny.E mengatakan jarang sekali memeriksakan Gangguan rasa nyaman (Sering
kesehatannya ke fasilitas kesehatan ±6 bulan tidak sakit pada kaki)
ada memeriksakan kesehatannya.

Data Objektif
1. TD : 110/70 mmHg
2. Nadi : 90x/m
3. RR : 24 x/m
4. S : 36,7ºC
5. GDS : 110 mg/dL
6. Kolesterol : 180
7. Urid acid : 8,5 mg/dL
8. Pasien tampak memegang kakinya yang sering sakit
Data Subjektif
1. Ny.E mengatakan tidak mengetahui penyakit yang Keluarga :
dideritanya karena tidak pernah diperiksa Ketidakefektifan manajemen
2. Ny.E mengatakan tidak sempat memeriksakan kesehatan keluarga b.d konflik
kesehatan karena tidak mau pengambilan keputusan
3. Ny.E mengatakan jika kakinya sakit ia hanya
membawanya istirahat
4. Ny.E mengatakan tidak pernah berolahraga
5. Ny.E mengatakan bahwa sakit kaki yang
dialaminya adalah karena kolesterol bukan asam
urat, namun setelah dilakukan pemeriksaan
kolesterol Ny.E normal sedangkan Asam urat 8,5.

Data Objektif :
1. Urid acid : 8,5 mg/dL
2. BB Ny.E 76 Kg
3. Pasien tampak kesulitan berjalan

SKORING
Diagnosa 1 : Perilaku kesehatan cenderung beresiko
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 Keluarga Ny.E kurang memanfaatkan
 Resiko fasilitas kesehatan
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Pengetahuan keluarga cukup untuk
dapat diubah menerima penjelasan tentang
 Sebagian kesehatan keluarga
3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Penyakit yang diderita berkurang saat
dicegah istirahat
 Cukup
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Ny.E tidak memeriksa kondisinya ke
 Masalah tidak segera puskesmas
ditangani
Total 2½

Diagnosa 2 : Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Ny.E kakinya sakit dan tidak pernah
 Aktual dibawa berobat ke puskesmas, saat
dilakukan pemeriksaan urid acidnya
8,5 mg/dL
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Ny.E lulusan SLTA dan
dapat diubah pengetahuannya cukup untuk
 Sebagian menerima penjelasan tentang
kesehatan
3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Penyakit yang di derita Ny.E
dicegah berdampak pada kegiatan sehari-
 Cukup harinya
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga Ny.E tidak langsung
 Masalah tidak segera membawa keluarga yang sakit ke
ditangani puskesmas namun membeli obat
warung terlebih dahulu
Total 2 3/5

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah skoring :


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga B.D konflik pengambilan
keputusan
2. Perilaku kesehatan cendering beresiko B.D kurang pengetahuan keluarga

Kampar , Oktober 2020

(Asti Winda Wati, S. Kep)

LAPORAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN

PERTEMUAN : IV (Empat)
JADWAL KUNJUNGAN : Selasa, 01 Desember 2020
PUKUL : 10.00 wib s.d 11.00 wib
KEGIATAN : Membuat dan menentukan diagnosa keperawatan

A. Latar Belakang
Perencanaan intervensi adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan
perawatan untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
keperawatan yang teridentifikasi perencanaan keluarga yang terdiri dari
penetapan tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan penetapan
kriteria hasil.
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mengurangi
atau mengatasi masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosa
keperawatan dan mengumpulkan rencana intervensi.

B. Data yang perlu dikaji


Mendiskusikan intervensi keperawatan yang akan diperlukan

C. Rencana Kegiatan (Keperawatan)


1. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga, diharapkan keluarga
mau melakukan tindakan yang telah didiskusikan dalam intervensi
keperawatan.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan 1 x 60 menit diharapkan keluarga mau
mengikuti intervensi yang telah dilakukan dalam memecahkan masalah.
D. Rencana Kegiatan
1. Topik : Menjelaskan intervensi keperawatan yang akan di
berikan ke keluarga
2. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
3. Pelaksanaan
a. Waktu : 10:00
b. Hari/tanggal : Selasa, 01 Desember 2020
4. Tempat : Rumah keluarga binaan
5. Media dan alat : Alat tulis dan media dokumentasi

E. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan
c. Memvalidasi keadaan keluarga binaan
2. Kerja
a. Melakukan wawancara dengan keluarga binaan
b. Menentukan intervensi yang akan diberikan
3. Terminasi
a. Mengevaluasi kegiatan
b. Membuat kontrak untuk kunjungan selanjutnya
c. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam.

F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Menyediakan alat bantu/media yang digunakan
c. Kontrak dengan keluarga sesuai kesepakatan

2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu /strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Hasil
a. Melaksanakan intervensi keperawatan terlaksana.
Mahasiswa Keluarga Binaan

(Asti Winda Wati, S. Kep) (Ny. F)


MENENTUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA ETIOLOGI TUJUAN TUJUAN EVALUASI
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1 Manajemen Ketidakmampuan Setelah 1. Keluarga dan Ny.e Verbal 1. Keluarga dan Ny.N mampu
Kesehatan keluarga memilih dilakukan mampu menyebutkan pengertian, tanda, dan gejala
keluarga prioritas anatara tindakan menyebutkan penyakit hiperurisemia
Tidak Efektif pekerjaan dan keperawatan pengertian, tanda, 2. Keluarga Ny.N mampu menyebutkan
B.D Konflik kesehatan serta selama 1x60 dan gejala penyakit faktor pencetus penyakit urisemia
Pengambilan ketidaktahuan menit hiperurisemia. Sikap 3. Keluarga mulai memikirkan diri untuk
Keputusan keluarga dalam kunjungan 2. Keluarga dapat sering memeriksakan dirinya ke pelayanan
mengenal rumah, mengatasi penyakit kesehatan
hiperurisemia keluarga Hiperurisemia Psikomotor 4. Keluarga memberi motivasi kepada
(kadar asam urat mengetahui Ny.N untuk memeriksakan diri ke
meningkat) tentang pelayanan kesehatan
penyakit
hiperurisemia
2 Gangguan rasa Ketidakmampuan Setelah 1. Keluarga mampu Verbal 1. Keluarga menjelaskan pengertian
Nyaman B.D keluarga dalam dilakukan memahami tentangg Hiperurisemia
Gejala Terkait merawat penyakit tindakan hiperurisemia Sikap 2. Keluarga mampu menyebutkan pengertian,
Penyakit hiperurisemia keperawatan tanda, dan gejala penyakit hiperurisemia
(Asam urat selama 1x60 2. Keluarga mampu 3. Keluarga mengambil keputusan terkait
meningkat) menit mengambil keputusan masalah yang diderita yaitu hiperurisemia
kunjungan
rumah, 3. Keluarga mampu mengawasi dan
Keluarga mampu
keluarga mengingatkan serta merawat anggota
memberikan
mampu keluarga yang sakit
perawatan
merawat Ny.N
dengan 5. Saat Mulai merasakan sakit harus
Hiperurisemia menerapkan anjuran dan terapi yang telah
Psikomotor diberikan perawat dan dokter
LAPORAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN

PERTEMUAN : V (Lima)
JADWAL KUNJUNGAN :
PUKUL : 10.00 wib s.d 11.00 wib
KEGIATAN : Melakukan implementasi keperawatan keluarga
TUK 1 : Keluarga mampu mengenal masalah

A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah kegiatan yang dilakukan ners muda
untuk membantu keluarga dari masalah status kesehatan yang dihadapinya dan
mencapai derajat kesehatan yang diharapkan.
Pada pertemuan ini ners muda menjelaskan kepada keluarga binaan
tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan serta pengobatan
dari asam urat atau hiperuricemia. Kemudian ners muda melakukan
implementasi yaitu mengenal masalah pada keluarga binaan.

B. Rencana Kegiatan (Keperawatan)


1. Diagnosa keperaatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga B.D konflik pengambilan
keputusan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x60 menit diharapkan keluarga
mampu mengenal masalah terkait asam urat.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x60 menit diharapkan keluarga
mampu :
a. Mengetahui pengertian asam urat
b. Mengetahui nilai asam urat normal
c. Mengetahui tanda dan gejala asam urat
d. Mengetahui faktor penyebab asam urat
e. Mengetahui pencegahan asam urat

C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Melakukan TUK 1 yaitu keluarga mampu mengenal
masalah
2. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
3. Pelaksanaan
a. Waktu :
b. Hari/Pukul :
4. Media dan alat : Leaflet, Alat tulis dan media dokumentasi
5. Tempat : Rumah keluarga binaan
Setting tempat

D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan
c. Memvalidasi kegiatan bersama keluarga binaan
2. Kerja
a. Menjelaskan kepada keluarga pengertian, tanda dan gejala, penyebab
dan pencegahan sama urat.
b. Menanyakan kembali pada keluarga materi yang telah disampaikan
c. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
d. Memberikan reinforcement terhadap hal-hal positif pada keluarga
3. Terminasi
a. Mengevaluasi kegiatan bersama keluarga
b. Membuat kontrak waktu dengan keluarga untuk pertemuan
berikutnya
c. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam.

E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Menyediakan pre planning dan media pendidikan kesehatan
c. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai kesepakatan
2. Proses
a. Pelaksanaan TUK 1 sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan
3. Hasil
a. Keluarga mampu mengenal masalah terkait penyakit asam urat
b. Keluarga memahami masalah asam urat.

Mahasiswa Keluarga Binaan

(Asti Winda Wati, S. Kep) (Ny. E)


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TUK 1
DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakefektifan manajemen TUK 1
kesehatan keluarga B.D konflik TUK 1.1 Subjektif :
pengambilan keputusan a. Menggali pengetahuan keluarga tentang asam urat Keluarga mengatakan telah mengerti apa yang
“Sebelum saya menjelaskan tentang asam urat, menurut dijelaskan tentang asam urat “Asam urat adalam
ibu apa itu asam urat?” penyakit yang ditandai dengan peningkatan jumlah
b. Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian asam urat dalam tubuh melebihi nilai normal yaitu
asam urat perempuan 2,6 – 6,0 mg/dL dan laki laki 3,0 – 7,0
“Asam urat adalah satu penyakit inflamasi sendi yang mg/dL”.
paling sering ditemukan, yang ditandai dengan Objektif :
penumpukan kristal monosodium urat di dalam ataupun Keluarga tampak antusias dengan penjelasan yang
di sekitar persendian sehingga menimbulkan nyeri. Hal diberikan.
ini ditandai dengan peningkatan asam urat dalam tubuh Analisa :
melebihi nilai normal yaitu: Masalah teratasi sepenuhnya, keluarga mampu
Perempuan : 2,6 – 6,0 mg/dL menjelaskan tentang pengertian asam urat.
Laki-laki : 3,0 – 7,0 mg/dL Planning :
c. Mengevaluasi dan menanyakan kembali pada keluarga Lanjutkan intervensi TUK 1.2
tentang pengertian asam urat :
“Coba ibu jelaskan kembali apa itu asam urat?”
TUK 1.2
a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab asam Subjektif :
urat Keluarga mengatakan telah mengerti dengan apa
b. Mengevaluasi dan menanyakan kembali kepada keluarga yang dijelaskan mengenai penyebab dari asam urat
tentang penyebab asam urat. “Setelah saya jelaskan tadi, Objektif :
coba ibu sebutkan penyebab dari asam urat?” Keluarga medengarkan dengan semangat dan aktif
c. Memberikan pujian atas jawaban yang diberikan keluarga bertanya
: Analisa :
“Bagus sekali ibu yang disebutkan tadi sangat tepat” Masalah teratasi sepenuhnya
Planning :
Lanjutkan intervensi TUK 1.3
TUK 1.3
a. Mendiskusikan bersama keluarga tanda dan gejala dari Subjektif :
asam urat. Keluarga mengatakan senang mengikuti diskusi dan
b. Mengevaluasi dan menanyakan kembali kepada keluarga termotivasi untuk mempelajari tentang asam urat.
tentang tanda dan gajala dari asam urat “Setelah saya Objektif :
jelaskan tadi coba ibu jelaskan kembali tanda dan gejala Keluarga tampak aktif bertanya tanda dan gejala dari
dari asam urat”. asam urat.

c. Bersama keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala asam Analisa :


urat yang timbul dan dirasakan oleh Ny.E Masalah teratasi, keluarga mampu menjelaskan tanda
d. Memberikan reinforcement positif atas kemampuan dan gejala dari asam urat.
keluarga mengidentifikasi kondisi Ny.E : “Baik bu, bagus Planning :
sekali yang ibu sebutkan tadi dan ibu mampu Lanjutkan intervensi TUK 1.4
mengidentifikasi kondisi ibu”.
TUK 1.4
a. Mendiskusikan bersama keluarga cara mencegah asam Subjektif :
urat Keluarga mengatakan paham tentang apa yang
b. Mengevaluasi dan menanyakan kembali tentang dijelaskan
pencegahan asam urat Objektif :
c. Memberikan pujian terhadap jawaban yang diberikan Keluarga mendengarkan penjelasan dengan semangat
keluarga “Bagus sekali ibu jawabannya sangat tepat”. dan keluarga aktif bertanya
Analisa :
Masalah teratasi sepenuhnya dan keluarga mampu
menjelaskan cara pencegahan asam urat.
Planning :
Lanjutkan implementasi TUK 2.
LAPORAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN

PERTEMUAN : VI (Enam)
JADWAL KUNJUNGAN :
PUKUL : 10.00 wib s.d 11.00 wib
KEGIATAN : Melakukan implementasi keperawatan keluarga
TUK 2 : Mengambil Keputusan

A. Latar Belakang
Setelah melakukan TUK 1 diharapkan keluarga Ny. E yang mengalami
masalah asam urat dapat memahami dan mengerti juga tentang penyakit asam
urat sehingga pada pertemuan selanjutnya, yaitu pada pertemuan ini akan
membahas apa saja akibat lanjut yang terjadi dika penyakit asam urat tidak
segera di atasi.

B. Rencana Kegiatan (Keperawatan)


1. Diagnosa keperaatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga B.D konflik pengambilan
keputusan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada keluarga Ny. E diharapkan
keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga
yang sakit, yaitu Ny. E yang mengalami masalah asam urat.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x60 menit kepada keluarga Ny.E,
diharapkan keluarga mampu :
a. Mengetahui akibat lanjut dari asam urat
b. Keluarga mampu menyebutkan 5 dari 7 akibat lanjut dari asam urat
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Melakukan TUK 2 yaitu keluarga mampu mengambil
keputusan
2. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
3. Pelaksanaan
a. Waktu :
b. Hari/Pukul :
4. Media dan alat : Leaflet, Alat tulis dan media dokumentasi
5. Tempat : Rumah keluarga binaan
Setting tempat

D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan
c. Mengevaluasi TUK 1
2. Kerja
a. Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut dari asam urat
b. Menanyakan kembali pada keluarga materi yang telah disampaikan
c. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
d. Memberikan reinforcement terhadap hal-hal positif pada keluarga

3. Terminasi
a. Mengevaluasi kegiatan bersama keluarga
b. Membuat kontrak waktu dengan keluarga untuk pertemuan
berikutnya
c. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam.
E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Menyediakan pre planning dan media pendidikan kesehatan
c. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai kesepakatan
2. Proses
a. Pelaksanaan TUK 2 sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan
3. Hasil
a. Keluarga mampu mengambil keputusan dan menyebutkan akibat
dari asa urat.

Mahasiswa Keluarga Binaan

(Asti Winda Wati, S. Kep) (Ny. E)


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TUK 2
DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakefektifan manajemen TUK 2
kesehatan keluarga B.D konflik a. Mengucapkan salam Subjektif :
pengambilan keputusan b. Mengevaluasi keadaan keluarga a. Ny. E menjawab salam
c. Mengingatkan kontrak waktu sebelumnya b. Ny. E mengatakan kakinya terasa sakit
d. Menjelaskan tujuan kunjungan c. Ny. E menyetujui kontrak yang telah dibuat
e. Mengevaluasi kembali TUK 1 d. Ny. E mengatakan mau untuk mengatasi masalah asam uratnya
f. Menjelaskan kepada keluarga akibat Objektif :
apabila penyakit asam urat tidak segera a. Ny.E mampu menyebutkan kembali implementasi TUK 1
diatasi. sebelumnya
g. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan b. Ny.E kooperatif dan mendengarkan penjelasan dengan baik
kembali akibat dari asam urat jika tidak c. Ny.E mampu menyebutkan kembali akibat lanjut dari asam urat
segera diatasi. Analisa :
h. Mendiskusikan kembali dengan keluarga Masalah teratasi sepenuhnya, Ny.E mampu menjelaskan kembali
tentang keinginan keluarga merawat akibat lanjut dari asam urat.
anggota keluarga yang sakit. Planning :
Lanjutkan intervensi TUK 3
LAPORAN KEPERAWATAN
KELUARGA BINAAN

PERTEMUAN : VII (Tujuh)


JADWAL KUNJUNGAN :
PUKUL : 10.00 wib s.d 11.00 wibI
KEGIATAN : Melakukan implementasi keperawatan keluarga
TUK 3 : Merawat anggota keluarga yang sakit

A. Latar Belakang
Setelah melakukan TUK 2 diharapkan keluarga Ny. E memahami dan
mengerti tentang akibat lanjut dari asam urat sehingga anggota keluarga dapat
mengenal masalah Ny.E karena pada pertemuan ini akan membahas bagaimana
cara merawat anggota keluarga yang sakit.

B. Rencana Kegiatan (Keperawatan)


1. Diagnosa keperaatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga B.D konflik pengambilan
keputusan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan kepada keluarga Ny. E diharapkan
keluarga mampu merawat anggota keluarga Ny.E dengan masalah asam
urat.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x60 menit kepada keluarga Ny.E,
diharapkan keluarga mampu :
a. Mengetahui cara merawat anggota keluarga dengan asam urat.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Melakukan TUK 3 yaitu keluarga mampu merawat
anggota keluarga dengan asam urat
2. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
3. Pelaksanaan
a. Waktu :
b. Hari/Pukul :
4. Media dan alat : Leaflet, Alat tulis dan media dokumentasi
5. Tempat : Rumah keluarga binaan
Setting tempat

D. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan
c. Mengevaluasi TUK 1 dan TUK 2
2. Kerja
a. Menjelaskan kepada keluarga :
1) Cara merawat anggota keluarga yaitu Ny.E dengan masalah asam
urat.
2) Mendiskusikan cara merawat dengan terapi kompres jahe merah
3. Terminasi
a. Mengevaluasi kegiatan bersama keluarga
b. Membuat kontrak waktu dengan keluarga untuk pertemuan
berikutnya
c. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam.
E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Menyediakan pre planning dan media pendidikan kesehatan
c. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai kesepakatan
2. Proses
a. Pelaksanaan TUK 3 sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan
c. Keluarga mau mendemonstrasikan terhadap terapi yang diberikan
d. Keluarga mau bertanya dan mengikuti proses tindakan keperawatan.
3. Hasil
a. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat anggota keluarga
dengan asam urat

Mahasiswa Keluarga Binaan

(Asti Winda Wati, S. Kep) (Ny. E)

Anda mungkin juga menyukai