Anda di halaman 1dari 2

FUSION

General Information:

Apa itu Fusion?


Sebuah Platform Pembelajaran yang biasa dikenal dengan nama E-Learning atau LMS (Learning
Management System) yang dapat membantu pembelajaran di kelas, seperti pendistribusian PR, tugas,
ujian, kuis, absensi, bahkan sampai ke monitoring. Tidak hanya guru dengan murid, namun juga antara
guru dan management, staff, sesama guru bahkan dengan orang tua.

Origin:
Fusion itu dari UK. Nama perusahaan nya MyLearning UK
Kita PT. Visicom Citra Perkasa pemegang Merk Fusion di Indonesia.

Kelebihannya?
1. User Friendly / Mudah digunakan
2. Dapat di integrasikan dengan berbagai sistem milik sekolah
3. parent portal
4. monitoring
5. file sharing
6. reporting secara real time.
7. bisa custom branding
Sisa nya liat di slide

Beda nya dengan Moodle?


Moodle tidak user friendly
Moodle tidak selengkap Fusion
Biasanya Moodle berdiri sendiri sndiri, kalau Fusion bisa integrasi dengan semuanya.
Sudah di attached juga document pembanding nya (comparison)

Pricing?
1. Per User Per Tahun (harga tergantung jumlah user) / Subscription
2. sistem partnership (dibacarakan lebih lanjut)

DEMO LOG-IN
https://visicom.mylearning.id/
Admin: sc4026
Password: Pink3936

Video Webinar untuk belajar:


https://wiki.mylearningltd.com/?ht_kb=webinar-programme-for-my-learning-fusion

F&Q
Sudah ada customer belom?
Sudah. Sudah ada universitas dan sekolah yang setuju untuk memakai Fusion. 
1. Universitas di Palembang (UIN Palembang)
2. Semarang (sekolah)

Selama ini respon positif. Cuman yang ibu/bapak ketahui, proses pengambilan keputusan tidak cepat, tapi
dasar nya sangat positf. Sedang dalam proses. Ada yg ke yayasan, ada yang nunggu budget (kalo negeri)
1. No Support 24*7 Tidak ada support yang ready 24*7 di Moodle. You are basically on your own! User harus
ke forum untuk post problems/pertanyaan/issues dan nunggu concerned person to respond. Kalau lagi urgent
sangat repot. Hampir semua forum nya juga berbahasa inggris. 

2. You need to be Tech Savvy Dibutuhkan IT team untuk melakukan coding even untuk perubahan yang
kecil. Sehingga kurang efisien dalam sistem ngajar mengajar, karena harus bolak balik ke tim IT untuk
melakukan perubahan (kalau punya tim IT? kalau tidak, makin pusing). Jadi require team IT to manage &
maintain functionalities yang meliputi update feature, bug fixes, server maintenance, storage & security dll. 

3. Customization Karena open source, mereka hanya menyediakan feature, software, dsb. Sehingga untuk
mengcustom nya ataupun men-“tweak”, build dan develop... bener2 harus menyiapkan orang IT yang
capable untuk melakukannya. 

4. UI yang kurang user friendly Moodle punya UI sangat lah basic dan tidak user friendly dan cenderung
confusing. Dashboard nya pun sulit untuk dimengerti. Students/teacher often have a problem using it (based on
reviews). 

5. Reporting Reporting nya sangat basic/ limited. Salah satu contoh misalnya kita tidak bisa liat apakah
si student sudah meng-akses (viewed) courses tersebut atau belum. 

6. No Tagging Tagging mempermudah dalam pencarian sebuah file. Moodle tidak memiliki
“tag”. 

7. User Management Pengaturan user yang kurang dynamic. My learning bisa sampe akses ke parents dan
tiap modul bisa diatur siapa yang lihat. 

8. Moodle is not fully developed to cope with big projects. Moodle mungkin lebih berguna untuk sekolah
yang skala nya kecil, namun untuk size yang lebih besar kurang aplicable dan tidak efektif. 

9. Lack of Complete development (lanjut dr no 8) Berdasarkan review, banyak yang mengeluh


dan mengalami trouble ketika melakukan customization sehingga byk idak sesuai keinginan/
effisien. Again, require coding skills. 

10. Difficult to integrate Adanya kesulitan untuk mengintegrasi atau mendistribusikan konten dan manage
multiple school atau department. Contoh IPEKA ada banyak cabang. Penabur banyak cabang.. untuk
mengintegrasi nya ke pusat sulit. Ada juga kesulitan dalam integrasi dengan department Human Resource. 

Bonus Challenges: 

• What if something goes wrong with your system, while you have end users in it? Do you have a process on
how to handle that? Worse, what if your key IT/IS person is sick, injured or leaves the company, do you have a
back-up that can and knows the system to handle anything and make mods, etc? 
• You have unlimited users, but with off the shelf courses, the same issue still applies with seat purchases.
You still have to purchase seats for that content and that will cost. They will not give you unlimited seats –
okay they will – but it will cost major $$$. For your own content/courses, it is free – so you can have unlimited
users. 
• Do you have someone who can dedicate the time needed for your open source LMS/ LCMS? At many
companies, it can be difficult to have someone who has unfettered amount of time to do so, considering
everything else on their plate. Scheduling becomes a challenge in of itself, especially with small IS/IT
departments, where the person is expected to handle multiple tasks. 

Anda mungkin juga menyukai