Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATA KULIAH PERAWATAN KOMPLEMENTER

MAKANAN PEMICU HIPERTENSI

Dosen Pengampu :

Fidiana Kurniawati, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:

Frans Yesa Onandio Kalengkongan (01.1.19.00857)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021KATA PENGANTAR

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat kasih karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul MAKANAN PEMICU HIPERTENSI ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen
Pengampu Mata Kuliah Perawatan Komplementer. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keperawatan Komplementer bagi
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membagi pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 31 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………….……... i

Daftar isi………………………………………………..……………….... ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...1

A.Latar Belakang………………………………………………………....1
B.Rumusan Masalah……………………………………………………...2
C.Tujuan ………………………………………………………………....2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………..3

A. Pengertian Hipertensi……..…………………………………………..3
B. Gejala Hipertensi………………………………..…………………….4
C. Penyebab Hipertensi…………………………………………………..4
D. Makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi......................5
E. Makanan yang aman untuk penderita hipertensi……………………..7
F. Diet untuk penderita hipertensi………………………………………..7
BAB III PENUTUP……………………………………………………..9

A.Kesimpulan………………………………………………………......9

B.Saran …………………………………………………………………9

Daftar Pustaka……………………………………………………..…....iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah
salah stu jenis penyakit yang sangat berbahaya.
Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization
(WHO) tahun 2011, satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, dua pertiga
di antaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan rendah sedang.
Prevalensi hipertensi akan terus meningkatk tajam diprediksikan pada tahun 2025
nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi
telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun 1,5 juta kematian
terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi.  Data
penyebab kematian di Indonesia pada tahun 2016 didapatkan total kematian
sebesar 1,5 juta dengan penyebab kematian terbanyak adalah penyakit
kardiovaskuler 36,9%, kanker 9,7%, penyakit DM dan endokrin 9,3% dan
Tuberkulosa 5,9%. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) juga
menyebutkan bahwa dari total 1,7 juta kematian di Indonesia didapatkan faktor
risiko yang menyebabkan kematian adalah tekanan darah (hipertensi) sebesar
23,7%, Hiperglikemia sebesar 18,4%, Merokok sebesar 12,7% dan obesitas
sebesar 7,7%. Di Jatim, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2018, pada 2018 terdapat  2.005.393 kasus hipertensi yang dilayani di
Puskesmas.  Dari jumlah itu 826.368 di antaranya adalah pria dan sisanya
1.179.025 adalah penderita wanita Angka tersebut meningkat dibanding tahun
2017 lalu yang sepanjang Januari – Desember  terdapat 589.870 kasus dengan
rincian 215.781 penderita pria dan 374.089 penderita wanita. Berdasarkan data
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (2017) diketahui bahwa jumlah
pendudukP Kabupaten Kediri pada tahun 2017 adalah sebesar 1.561.392 jiwa.
Berdasarkan data yang didapat dari Seksi Pencegahan dan Pendendalian Penyakit
Tidak Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur diketahui bahwa persentase
prevalensi hipertensi di Kabupaten Kediri adalah sebesar 0,279 atau 27,9 %.

1
Diperkirakan 435.628 penduduk menderita hipertensi di Kabupaten Kediri. Hari
hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan oleh
WHO sejak 2005.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi ?
2. Apa saja gejala hipertensi ?
3. Apa penyebab hipertensi ?
4. Makanan apa yang harus dihindari oleh penderita hipertensi?
5. Makanan apa saja yang aman untuk penderita hipertensi?
6. Bagaimana diet untuk penderita hipertensi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui apa saja makanan yang harus dihindari oleh penderita
5. Untuk mengetahui makanan apa saja yang aman untuk penderita hipertensi
6. Untuk mengetahui bagaimana diet untuk penderita hipertensi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013;
Ferri, 2017).
Menurut American Society of Hypertension (ASH) hipertensi
adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif
sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan,
WHO menyatakan hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik
lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama
atau lebih besar 95 mmHg, (JNC VII) berpendapat hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mmHg, sedangkan menurut
Brunner dan Suddarth hipertensi juga diartikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan darahnya diatas 140/90 mmHg. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipertensi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik yang persisten diatas 140 mmHg sebagai akibat dari
kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan (Bianti, 2015)

Klasifikasi Sistolik Diastolik (mmHg)


(mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan >180 >105
berat
Hipertensi sistolik >140 <90
terisolasi
Hipertensi sistolik 140-160 <90
perbatasan

3
                Hipentensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya
stroke, serangan jantung,gagal jantung, dan merupakan penyebab utama
terjadinya gagal jantung kronis.
                Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun, sedangkan tekanan darah diastolic terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun,kemudian berkurang secara
perlahan/bahkan menurun drastis.

B. GEJALA HIPERTENSI
    Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan
gejala. Meskipun demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi
bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan hipertensi (padahal
sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud adalah sakit kepala,pendarahan
dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan kelelahan .
    Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa
timbul gejala berikut :
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak nafas
- Gelisah
- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan
pada otak,mata,jantung dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopoti hipertensif yang memerlukan penanganan segera.

C. PENYEBAB HIPERTENSI
            Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial

4
Adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui penyebabnya,
disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak faktor
yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan
simpatis,system renin-angiotensis,defek dalam ekskresi
Na,peningkatan Na dan Ca intraselular,dan factor-faktor yang
meningkatkan risiko,seperti obesitas, alcohol,merokok serta
polisitemia.
2. Hipertensi sekunder .
Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti
penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular
renal,hiperaldosteronisme primer,dan sindrom
cushing,feokromositomo,koarktasio aorta, hipertensi yang berhubung
dengan kehamilan, dan lain-lain.

D. MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI


Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru,
minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium
(biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned,
sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta
sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah
(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus
sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya
mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian,
tape

5
DAFTAR BAHAN PANGAN :
1. Serelia, dan umbi-umbian serta hasil olahannya: beras, jagung,
sorgum, cantle, jail, sagu, ubi, singkong, kentang, talas, mie, roti,
bihun, oat.
2. Sayuran: Sayur daun: kangkung, bayam, pucuk labu, sawi, katuk,
daun singkong, daun pepaya, daun kacang, daun mengkudu, dan
sebagainya. Sayur buah: kacang panjang, labu, mentimun, kecipir,
tomat, nangka muda, dan sebagainya. Sayur akar: wortel, lobak,
bit, dan sebagainya.
3. Buah: jambu biji, pepaya, jeruk, nanas, alpukat, belimbing, salak,
mengkudu, semangka, melon, sawo, mangga.
4. Kacang-kacangan dan hasil olahnya (tempe, tahu) serta polong-
polongan.
5. Unggas, ikan, putih telur.
6. Daging merah, kuning telur.
7. Minyak, santan, lemak (gajih), jeroan, margarine, susu dan
produknya.
8. Gula, garam.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Irianto Koes, 2014).
Pola makan buruk didapatkan dari hasil kuisioner penelitian yang
menyebutkan bahwa Lansia yang ada di Dusun Blokseger menyukai
makanan yang asin sehingga hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan
darah tinggi.
Hubungan pola makan dan hipertensi pada lansia adalah ada
hubungan pola makan dengan kejadian hipertensi, dikarenakan p=Value
menunjukkan hasil P=0,000 yang artinya p lebih kecil dibandingkan ɑ
0,05 sehngga ada hubungan yang bermakna antara pola makan lansia
dengan penyakit hipertensi. (Sewriah, 2012) yang menyebutkan ada
hubungan pola makan mananan asin sebesar p=0,000 dengan kejadian
penyakit hipertensi pada lansia di Puskesmas Pattingalloang

6
E. MAKANAN YANG AMAN UNTUK PENDERITA HIPERTENSI
1. Karbohidrat
Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwee, gula, makanan
yang diolah, dari bahan makanan tersebut diatas tanpa garam dapur
dan soda seperti ; makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue kering
2. Sumber protein hewani
Daging dan ikan maksimal 100 gram per hari, telur maksimal 1
butir sehari
3. Sumber protein nabati
Semua kacang-kacangan dan hasi olahannya. Yang diolah tanpa
garam dapur
4. Sumber lemak
Minyak goreng, margarine, dan mentega tanpa garam
5. Sayuran
Semua sayuran segar sayuran yang diawetkan
6. Buah-buahan
Semua macam buah buahan yang tidak diawetkan dengan natrium
benzoat atau garam dapur
7. Minuman
Teh, kopi
8. Bumbu
Semua bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur atau
ikatan natrium benzoat. Garam dapur yang dipergunakan sesuai
dengan Diet Garam Rendah II

F. DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSI


Hipertensi dan komplikasinya dapat diatasi dan dicegah dengan
perilaku: diet rendah garam, diet rendah lemak, tidak mengkonsumsi
alkhohol, tidak merokok, kurangi makan yang mengandung kalium tinggi,
batasi kafein, dan kontrol tekanan darah secara teratur. Diet yang sering
dianjurkan adalah mengkonsumsi makanan rendah garam, yaitu hanya 4

7
gram sehari. Menjaga rasa makanan sealami mungkin adalah diet terbaik
bagi penderita hipertensi.
Adapun macam-macam diet garam rendah:
a. Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na) Diet Garam rendah I
diberikan kepada pasien dengan eodema atau asites dan/ atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak
ditambahkan garam dapur.
b. Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na) Diet Garam Rendah II
diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/ atau
hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama
dengan Diet Garam Rendah I. Pada pengolahan makanan boleh
menggunakan ½ sendok teh garam dapur (2 gram) .
c. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na) Diet Garam
Rendah III diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/
atau hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan
Diet Garam Rendah I. Pada pengolahan makanan hanya
menggunakan garam 1 sendok teh (4 gram).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penatalaksanaan diet hipertensi
meliputi: usia, jenis kelamin, status sosio ekonomi yang rendah, tingkat
keparahan penyakit, golongan obat yang diresepkan, jumlah obat yang
diminum, efek samping obat, pengetahuan tentang penyakit yang diderita
dan pengetahuan mengenai pentingnya pengobatan (Yulinda, 2011)

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
        Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit
yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer
atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik
tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit
koartasio aorta.

B. SARAN
                Setelah membaca makalah ini kami berpesan kepada para pembaca :
- Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang tak ternilai
harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
- Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Makanlah
makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh kita
- Rajin berolahraga

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2736/3/BAB%20II%20.pdf
file:///C:/Users/hp/Downloads/51591-457-119933-1-10-20190803.pdf
http://repository.unimus.ac.id/1689/4/13%20BAB%20II.pdf
file:///C:/Users/hp/Downloads/DIET_BAGI_PENDERITA_HIPERTENSI.pdf
file:///C:/Users/hp/Downloads/10458-265-23675-2-10-20190515.pdf
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-jantung-dan-
pembuluh-darah/fakta-dan-angka-hipertensi
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-hipertensi-dunia-2019-
know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik
https://global-news.co.id/2019/05/dinkes-jatim-kelola-hipertensi-dengan-cerdik/
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1200731&val=9146&title=THE%20ANALYSIS%20OF
%20HYPERTENSION%20BURDEN%20DISEASE%20IN%20THE
%20COMMUNITY%20OF%20KEDIRI%20DISTRICT

iii

Anda mungkin juga menyukai