Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL PRAKTIKUM
FENOMENA DAN PENGUKURAN DASAR MESIN
NAMA :
NIM :
KELAS : REGULER/EKSTENSI
KAMPUS : CIMAHI/BANDUNG
1. Deny Bayu Saefudin, S.T., M.T. (Ka. Lab. Konversi Energi, Unjani)
2. Dr. Damawidjaya Biksono, S.T., M.T. (Ketua KBK Konversi Energi, Unjani)
3. Wirawan Piseno, S.T. M.T. (Dosen Pengampu Mata Kuliah FPDM)
4. Wahyu Hidayat, S.T. M.Eng. (Dosen Pengampu Mata Kuliah FPDM)
5. Beyrra Triasdian, S.Si. M.T. (Dosen Pendamping Prakt. FPDM)
6. Faisal Wicaksono, S.T., M.Sc. (Dosen Pendamping Prakt. FPDM)
7. Rachman Hakim, S.T., M.T. (Dosen Pendamping Prakt. FPDM)
8. Aji Putro Prakoso, S.T., M.T. (Dosen Pendamping Prakt. FPDM)
i
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
Lab. Konversi Energi
ii
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN MODUL PRAKTIKUM ..................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
PERATURAN–PERATURAN DAN KEWAJIBAN ..................................................... iv
Syarat-syarat dan Tata Tertib Penggunaan Laboratorium ........................................... iv
Hak-hak Praktikan/Pengguna Laboratorium ............................................................... iv
Kewajiban Praktikan/Pengguna Laboratorium ............................................................ iv
Larangan-larangan bagi Praktikan/Pengguna Laboratorium ........................................ v
Sangsi-sangsi terhadap Tata Tertib: .............................................................................. v
MODUL 1 PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI DALAM PIPA ..... 1-1
Ruang Lingkup .......................................................................................................... 1-1
Tujuan ........................................................................................................................ 1-1
Dasar Teori Venturimeter .......................................................................................... 1-1
Dasar Teori Orificemeter ........................................................................................... 1-2
Dasar Teori Kerugian Head Minor ............................................................................ 1-3
Peralatan..................................................................................................................... 1-4
Prosedur Percobaan.................................................................................................... 1-4
Tugas Laporan Pendahuluan ...................................................................................... 1-5
Tugas Laporan Akhir ................................................................................................. 1-5
Tabel Percobaan ......................................................................................................... 1-6
Tabel Perhitungan ...................................................................................................... 1-6
MODUL 2 PERCOBAAN/PENGUJIAN TEKUK BATANG (BUCKLING).......... 2-1
Ruang Lingkup .......................................................................................................... 2-1
Tujuan ........................................................................................................................ 2-1
Dasar Teori ................................................................................................................ 2-1
Peralatan..................................................................................................................... 2-1
Prosedur Percobaan.................................................................................................... 2-2
Tugas Laporan Pendahuluan ...................................................................................... 2-3
Tugas Laporan Akhir ................................................................................................. 2-4
Tabel Percobaan ......................................................................................................... 2-5
PUSTAKA ....................................................................................................................... iii
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM ............................................... iv
iii
PERATURAN–PERATURAN DAN KEWAJIBAN
Syarat-syarat dan Tata Tertib Penggunaan Laboratorium
1. Sanggup mengisi dan menandatangani surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
laboratorium.
2. Sanggup mentaati peraturan-peraturan universitas serta tata tertib yang
dikeluarkan oleh laboratorium.
3. Waktu penggunaan laboratorium atau pelaksanaan pratikum disamakan dengan
karyawan Unjani.
Senin s/d Jumat : 08.00 – 17.00
Istirahat : 12.00 – 13.00
iv
13. Praktikan/pengguna laboratorium senantiasa mengutamakan aspek keselamatan
dan kesehatan kerja.
14. Praktikan/pengguna laboratorium membersihkan tempat, peralatan, dan
merapikan kembali alat-alat apabila hendak meninggalkan ruang laboratorium.
Telah dibaca dan dipahami, serta sanggup untuk mentaati peraturan-peraturan dan
kewajiban selama di dalam lingkungan laboratorium
Cimahi, ……………………......
(……………………………………)
v
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
MODUL 1
PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI DALAM PIPA
PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI
DALAM PIPA
Tujuan
Menghitung dan membandingkan nilai koefisien debit venturimeter, koefisien debit
orificemeter dan koefisien kerugian head minor terhadap variasi nilai debit aliran yang
ada.
1-1
PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI
DALAM PIPA
2(𝑝1 − 𝑝2 )
𝑽2 = √ 4
(7)
𝐷
𝜌 [1 − ( 2⁄𝐷 ) ]
1
2(𝑝1 − 𝑝2 )
𝑄𝑉 = 𝑄2 = 𝐴2 ∙ √ 4
(8)
𝐷2
𝜌 [1 − ( ⁄𝐷 ) ]
1
Dimana
𝑝1 = 𝜌 ∙ 𝑔 ∙ ℎ1 dan 𝑝2 = 𝜌 ∙ 𝑔 ∙ ℎ2 (9)
Nilai debit yang didapatkan dari persamaan 8 adalah nilai debit aliran yang terukur oleh
venturimeter dimana kerugian head aliran pada saluran venturi tidak diperhitungkan.
Nilai debit sebenarnya (QAV) dapat dicari dengan cara mengalirkan debit hasil
perhitungan persamaan 8 (QV) dengan koefisien debit venturimeter (CDV).
𝑄𝐴𝑉 = 𝐶𝐷𝑉 ∙ 𝑄𝑉 (10)
Pada praktikum kali ini, nilai koefisien debit venturimeter tidak diketahui, namun nilai
debit sebenarnya dapat dilihat dari penunjukan nilai di rotameter. Sehingga, dengan
membagi nilai debit venturi dengan nilai debit sebenarnya (atau debit rotameter, Qrot),
nilai koefisien debit dapat dihitung.
1-2
PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI
DALAM PIPA
tekanan pada sisi hulu dan hilir setelah melewati membran dapat digunakan untuk
menghitung besarnya kecepatan atau debit aliran dengan menggunakan persamaan 11
dan 12, dimana harga p1 dan p2 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 9.
Harga h1 dan h2 masing-masing adalah tinggi kolom air pada manometer.
2(𝑝1 − 𝑝2 )
𝑽2 = √ 4
(11)
𝐷
𝜌 [1 − ( 2⁄𝐷 ) ]
1
2(𝑝1 − 𝑝2 )
𝑄𝑂 = 𝑄2 = 𝐴2 √ 4
(12)
𝐷
𝜌 [1 − ( 2⁄𝐷 ) ]
1
Serupa dengan venturimeter, alat ini (orificemeter) memiliki nilai koefisien debit
orificemeter (CDO) untuk perhitungan debit aliran sebenarnya (CAO). Nilai debit
sebenarnya dihitung dengan mengalikan nilai koefisien debit venturi dengan nilai debit
hasil perhitungan menggunakan persamaan 12 (QO).
𝑄𝐴𝑂 = 𝐶𝐷𝑂 ∙ 𝑄𝑂 (13)
Atau dengan kata lain, jika debit sebenarnya dan pengurangan tekanan bagian hulu dan
hilir orificemeter terukur, maka nilai koefisien debit orificemeter dapat dihitung. Nilai
koefisien debit ini dipengaruhi oleh nilai debit aliran yang diukur, sehingga perlu
dilakukan perhitungan pada beberapa variasi nilai debit aliran.
1-3
PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI
DALAM PIPA
Peralatan
Unit percobaan flow measuring seperti terlihat pada gambar berikut
Prosedur Percobaan
1. Pastikan tangki penampung air terisi kira-kira dua pertiga tinggi tangki.
2. Hubungkan kabel listrik ke sumber daya.
3. Atur saklar MCB pada posisi on.
4. Pastikan tombol saklar darurat (tombol panik) tidak dalam kondisi aktif.
5. Atur seluruh katup pada kondisi terbuka penuh.
6. Tekan tombol on-off untuk mengontrol operasional pompa air.
7. Atur debit aliran pada tabung eksperimen dengan mengkondisikan katup 1 dan
2 secara bergantian (konsultasikan detail operasional dengan pembimbing
praktikum/asisten laboratorium).
8. Catat debit sebenarnya sesuai nilai yang ditunjukkan oleh rotameter.
9. Catat ketinggian kolom air saluran dengan pembesaran penampang tiba-tiba,
saluran venturi, orificemeter, union socket dan elbow 90°.
1-4
PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI
DALAM PIPA
10. Ulangi percobaan dengan nilai debit yang berbeda (konsultasikan nilai debit
dengan pembimbing praktikum/asisten laboratorium).
1-5
PENGUKURAN TERKAIT ALIRAN FLUIDA DI
DALAM PIPA
Tabel Percobaan
No. QRot hA hB hC hD hE
[ ] [mm] [mm] [mm] [mm] [mm]
No. QRot hF hG hH hI hJ
[ ] [mm] [mm] [mm] [mm] [mm]
Tabel Perhitungan
No. hA – hB hC – hD hC – hE hF – hG hH – hI hI – hJ [mm]
[mm] [mm] [mm] [mm] [mm]
No. KL KL KL KL
QRot
Sudden Exp. Venturi Ch. Union Socket Elbow 90°
[ ]
[ ] [ ] [ ] [ ]
1-6
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
MODUL 2
PERCOBAAN/PENGUJIAN TEKUK BATANG (BUCKLING)
PERCOBAAN/PENGUJIAN TEKUK BATANG
(BUCKLING)
Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk menunjukkan peristiwa dan kebenaran persamaan Euler
dalam memprediksi fenomena tekukan pada batang dengan variasi tumpuan di masing-
masing ujung batang.
Dasar Teori
Tekukan dapat terjadi pada batang yang menerima beban tekan seperti tampak pada
Gambar 2.1. Pada batang yang langsing, yaitu batang dengan nilai perbandingan
panjang terhadap jari-jari girasi penampang yang besar, batang dapat tertekuk sebelum
tegangan normal dari beban yang diijinkan tercapai. Peristiwa tekukan dapat dianalisis
secara matematis sehingga menghasilkan persamaan Euler seperti pada gambar.
Peralatan
Selongsong (2) dijepitkan pada kaki alat uji (1) dan dapat diatur posisinya di sepanjang
kaki. Posisi selongsong disesuaikan dengan panjang batang uji (7). Batang pembebanan
(5) ditumpu engsel di sebelah kiri. Ujung kanan batang ini ditumpu oleh pemberat (13)
melalui tali (14) dan katrol. Besar pemberat (13) ini dapat diatur sedemikian rupa
sehingga dapat mengimbangi berat batang dan semua berat yang bekerja pada batang
ini. Alat ukur gaya (10) sudah di kalibrasi sedemikian rupa sehingga akan menunjuk
nilai gaya yang sebenar-benarnya bekerja pada sumbu batang uji.
2-1
PERCOBAAN/PENGUJIAN TEKUK BATANG
(BUCKLING)
Prosedur Percobaan
1. Atur posisi selongsong agar sesuai dengan panjang batang uji.
2. Atur agar posisi batang pembebanan memiliki posisi horisontal, cek dengan
waterpass. Pengaturan posisi ini dilakukan dengan mengubah besar pemberat
batang pembebanan.
3. Pasang batang uji pada tumpuan (konsultasikan jenis tumpuan dan cara
pemasangannya dengan pembimbing praktikum/asisten laboratorium).
4. Pemberat batang uji diatur sesuai dengan kondisi pengujian:
a. Tanpa beban.
b. Beban sebesar 150 gr untuk ukuran panjang batang uji 650 mm.
c. Beban 300 gr untuk panjang batang uji 500 mm.
5. Pemberian beban tekan diatur melalui putaran roda pengaturan beban. Seiring
dengan hal itu, atur agar selongsong membuat batang pembebanan tetap dalam
posisi horisontal.
6. Beri pembebanan hingga jam ukur (dial indicator gauge) bergerak. Hal tersebut
menandakan batang uji mendapatkan kondisi kritis pembebanan tekuk.
7. Ulangi percobaan untuk beberapa batang uji dan kondisi tumpuan yang
berbeda. (konsultasikan detail percobaan dengan praktikum/asisten
laboratorium).
Percobaan ini dapat dilakukan pada beberapa macam panjang batang (400, 450, 500,
600 dan 700 mm). Ada tiga macam pasangan tumpuan yang dapat digunakan dalam
percobaan ini, yakni engsel-engsel, jepit-jepit dan jepit-engsel. Tugas praktikan adalah
2-2
PERCOBAAN/PENGUJIAN TEKUK BATANG
(BUCKLING)
membandingkan harga Pkr hasil percobaan dengan Pkr dari persamaan Euler. Selain itu
hubungan antara σkr dan faktor kelangsingan (l/k, dimana l adalah panjang batang dan k
adalah jari-jari girasi luas penampang).
𝑝𝑘𝑟
𝜎𝑘𝑟 = (15)
𝐴
𝐼
𝑘=√ (16)
𝐴
Dimana A adalah luas penampang batang tampak atas, I adalah momen inersia
penampang pada sumbu x-x yang sejajar dengan sumbu a-a pada gambar 2.3. Nilai
modulus elastisitas batang uji diketahui, Ebatang uji = 210 Gpa
2-3
PERCOBAAN/PENGUJIAN TEKUK BATANG
(BUCKLING)
2-4
PERCOBAAN/PENGUJIAN TEKUK BATANG
(BUCKLING)
Tabel Percobaan
l= mm, pemberat batang uji = gr
Jenis Tumpuan Engsel – Engsel Jepit – Jepit Jepit – Engsel
Pkritis [kg]
2-5
PUSTAKA
iii
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan Pendahuluan
1. Laporan pendahuluan ditulis tangan dengan tinta warna biru.
2. Laporan dibuat perorang, dan per-modul (dijilid terpisah antara modul 1 dan
modul 2).
3. Laporan dijilid lakban hitam.
4. Laporan pendahuluan WAJIB dibuat sebelum pelaksanaan praktikum. Jika pada
jadwal praktikum yang telah ditentukan praktikan tidak mengumpulkan laporan
pendahuluan, maka praktikan dinyatakan gugur dalam pelaksanaan praktikum.
5. Laporan praktikum dibuat di kertas A4 (297mm x 210mm) dengan aturan
margin sebagai berikut:
a. Kiri : 4 cm c. Atas : 4 cm
b. Kanan : 3 cm d. Bawah : 3 cm
6. Lembar sampul dibuat seperti contoh (dapat diunduh di s.id/ praktikumfpdm).
7. Lembar isi (dengan margin bergaris) seperti contoh dapat dilihat dan diunduh di
s.id/ praktikumfpdm.
8. Lembar isi terdiri dari:
a. Tujuan dan Ruang e. Peralatan
Lingkup Praktikum f. Prosedur Percobaan
b. Dasar Teori g. Daftar Pustaka
c. Teori Tambahan h. Tugas Laporan
d. Instalasi Alat Pendahuluan
Laporan Akhir
1. Laporan akhir dibuat 2 versi:
a. Versi ketik menggunakan komputer dan dikerjakan berkelompok, untuk
dikumpulkan softcopy-nya. (teknis pengumpulan softcopy akan
dijelaskan pada saat praktikum berlangsung).
b. Versi tulis tangan dikerjakan perorangan dengan tinta warna biru, untuk
dikumpulkan softcopy-nya. Isi dari versi tulis tangan sama dengan versi
ketik menggunakan komputer.
2. Laporan dibuat perkelompok dan per modul (dijilid jadi satu, TIDAK terpisah
antara modul 1 dan modul 2).
3. Laporan dijilid lakban hitam.
4. Laporan akhir dikumpulkan paling lambat 1 MINGGU setelah pelaksanaan
praktikum masing-masing kelompok. Jika pada jadwal yang telah ditentukan
praktikan tidak mengumpulkan laporan akhir, maka praktikan dinyatakan gugur
dalam pelaksanaan praktikum.
5. Laporan praktikum dibuat di kertas A4 (297mm x 210mm) dengan aturan
margin sebagai berikut:
a. Kiri : 4 cm c. Atas : 4 cm
b. Kanan : 3 cm d. Bawah : 3 cm
6. Lembar sampul dibuat seperti contoh (dapat diunduh di s.id/ praktikumfpdm).
iv
7. Lembar isi (dengan margin bergaris) seperti contoh dapat dilihat dan diunduh di
s.id/praktikumfpdm.
8. Lembar isi terdiri dari:
a. Skema Alat h. Daftar Pustaka
b. Alat dan Bahan i. Tugas Laporan Akhir
c. Prosedur Percobaan j. Lampiran (foto-foto
d. Tabel Percobaan pengujian/percobaan
e. Tabel Perhitungan pada pelaksanaan
f. Analisis Data praktikum)
g. Kesimpulan
Catatan
1. Teknis pengumpulan Laporan Akhir Praktikum dikoordinasikan dengan masing-
masing pembimbing praktikum/asisten laboratorium.
2. Tabel perhitungan pada Laporan Akhir Praktikum dilengkapi dengan satu
contoh perhitungan saja untuk masing-masing rumus. Hasil perhitungan yang
lain langsung disajikan saja dalam tabel.