Dunia perindustrian sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Orang- orang yang berkecimpung di dalamnya dituntut untuk dapat mengimbangi perkembangan industri yang semakin berkembang setiap harinya. Salah satu cara untuk mengimbangi perkembangan industri sebagai mahasiswa adalah dengan mengikuti praktikum proses produksi agar mahasiswa dapat menguasai cara atau proses pembuatan benda kerja beserta mesin yang digunakan. Selain kemampuan mesin yang ditingkatkan, kemampuan untuk memproduksi menggunakan tangan juga harus ditingkatkan. Kemampuan untuk memproduksi dengan tangan ini berperan baik sebagai cara produksi yang utama maupun hanya untuk membantu melengkapi benda kerja akhir. Praktikum proses produksi yang meningkatkan kemampuan untuk memproduksi dengan tangan adalah kerja bangku.[1] Praktikum kerja bangku lebih menekankan pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan berbagai alat tangan, seperti kikir, tap, dan lain-lain. Proses ini dilakukan pada bangku kerja. Contoh dari proses kerja bangku adalah pengikiran, penguliran, pemberian tanda pada benda kerja dengan penitik, dan pengeboran. Praktikum kerja bangku sangat penting untuk dilakukan karena dapat melatih mahasiswa agar mampu menggunakan berbagai macam alat kerja dengan baik dan meningkatkan keterampilan dan ketelitian masing-masing mahasiswa sehingga dapat menghasilkan benda kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pada lembar kerja. Kerja bangku tidak semata-mata mementingkan hasil kerja, namun juga pada proses dan prinsip kerjanya, seperti kedisiplinan, ketekunan, ketahanan, serta teknik sebagai dasar untuk melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi. [2] Dengan adanya praktikum kerja bangku kali ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki keterampilan dan kemampuan mengenai proses kerja bangku, baik secara teori maupun praktiknya sehingga dapat berguna bagi dunia perindustrian di masa depan.
1 2
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kerja bangku kali ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa/i dapat memahami cara atau proses dari kerja bangku, antara lain: mengikir, mengebor, dan membuat ulir pada benda kerja. 2. Mahasiswa/I dapat mengetahui alat-alat serta bahan-bahan yang digunakan dalam proses kerja bangku beserta fungsinya masing-masing. 3. Mahasiswa/i dapat mengetahui cara menggunakan alat yang biasa digunakan dalam kerja bangku seperti kikir, tap, dan lain-lain. 4. Mahasiswa/i dapat menambah keterampilan dalam mengikir, mengebor, dan membuat ulir. 5. Mahasiswa/i mampu menerapkan kreatifitas berkarya dalam rangka peningkatan kompentensi praktik kerja bangku. 6. Mahasiswa/i dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama proses praktikum kerja bangku.
1.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Keselamatan kerja merupakan sebuah kriteria yang penting dan harus ditaati selama praktikum. Peraturan K3 ini berlaku untuk semua orang yang berada dalam ruangan tempat berlangsungnya praktikum tanpa terkecuali. Adapun kriteria-kriteria kesehatan dan keselamatan kerja selama praktikum mesin bubut antara lain: 1. Menggunakan kemeja berlengan panjang atau PDL (Pakaian Dinas Lapangan) yang dikancing rapi dan celana panjang. 2. Menggunakan sepatu yang tertutup. 3. Bagi praktikan berambut panjang diwajibkan untuk mengikat rambut. 4. Memakai semua peralatan dan bahan sesuai fungsi dan prosedurnya. 5. Mematikan benda dan peralatan lainnya jika sudah selesai digunakan.