Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nuzulul Khaq

Mata Kuliah : Audit Kecurangan

Penipuan Menggunakan Skema Ponzi

Skema Ponzi merupakan konsep investasi yang digagas dan dikembangkan oleh seorang

berkebangsaan Italia, Charles Ponzi pada tahun 1920. Awalnya, skema Ponzi ini dipraktikkan dalam

suatu arbitrase dari kupon balasan surat internasional yang di setiap negara memiliki tarif berbeda.

Perbedaan tarif tersebut menjadi sumber keuntungan dari praktik ini yang kemudian digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pribadi sang penggagas dan membayar keuntungan atau bagi hasil kepada

para investor sebelumnya.

Konsep investasi skema Ponzi menjadi cikal bakal investasi bodong yang dipraktikkan di seluruh

dunia hingga saat ini. Tidak ada kegiatan usaha apapun yang didanai dalam investasi berkonsep ini.

Investasi dengan skema Ponzi murni perputaran uang dari para anggotanya sendiri. Artinya, skema

Ponzi merupakan modus investasi palsu yang memberikan iming-iming keuntungan lebih besar

dibandingkan jenis investasi lain.

Mekanismenya, pengelola atau owner perusahaan yang mempraktikkan skema Ponzi ini membujuk

investor baru dengan menawarkan keuntungan lebih tinggi dalam waktu singkat. Untuk memberikan

kesan kredibel dan bonafide kepada para investor dan calon investornya, owner tak ragu

menyiapkan fasilitas-fasilitas ‘bodong’, seperti kantor sewaan, produk investasi fiktif, dan lainnya.

Begitu calon investor percaya, maka mereka akan dengan mudah menanamkan modalnya pada

investasi bodong yang ditawarkan.

Investasi dengan skema Ponzi tidak pernah memiliki keuntungan. Dana yang diklaim sebagai

keuntungan yang dibagikan kepada para anggotanya sebenarnya bukanlah keuntungan murni dari

kegiatan usaha, melainkan uang yang disetorkan oleh para anggota baru. Ketika tak ada lagi

anggota baru yang bergabung, otomatis tidak ada setoran uang masuk yang bisa dibagikan kepada

para anggota senior. Di sinilah ‘malapetaka’ itu dimulai. Para anggota yang bergabung belakangan

jelas tidak akan memperoleh keuntungan yang dijanjikan.


Jika Skema Ponzi tidak diberhentikan oleh pihak berwenang, Skema ini akan hancur oleh beberapa

alasan:

1. Promotor menghilang, dan mengambil sisa uang yang diinvestasikan (di luar uang yang telah

dibayarkan pada investor sebelumnya)

2. Karena Skema ini memerlukan investasi berkesinambungan untuk membiayai keuntungan

yang lebih besar, ketika investasi ini melamban, skema ini akan mulai runtuh karena

promotor kesulitan untuk membayar keuntungan yang dijanjikan. Krisis likuiditas ini sering

menyebabkan kepanikan seiring dengan semakin banyaknya permintaan kembali uang

mereka

3. Pengaruh Pasar Eksternal, seperti ketika terjadi kejatuhan ekonomi (seperti kasus Skandal

Madoff ketika resesi 2008), menyebabkan banyak investor menarik kembali sebagian atau

seluruh dana mereka.

Anda mungkin juga menyukai