Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran SD

dosen pengampu: Anggi Citra Apriliana, M.Pd.

disusun oleh :

Kelompok 7

Fida Nur Azizah 18210620345


Royani Saskia Puspa 18210620414
Siti Agustina Nurhasanah 18210620423

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SEBELAS APRIL SUMEDANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta salam kami curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat, keluarga dan semoga
tercurah kepada kita selaku umatnya. Dengan mengucapkan hamdalah kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran SD. Oleh karena itu, kami membuat makalah ini yang berjudul
“Penyusunan Langkah-langkah Pembelajaran”.
Semoga dengan adanya makalah ini menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun agar pembuatan makalah
berikutnya dapat lebih baik. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Sumedang, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasae Langkah Pembelajaran.........................................................2


2.2 Kriteria Penyusunan Langkah Pembelajaran................................................5
2.3 Tahapan dan Ruang Lingkup Tahapan Pembelajaran...................................6
2.4 Strategi Penyusunan Tahapan Pembelajaran.................................................8
BAB III
KESIMPULAN........................................................................ ..............12

DAFTAR
PUSTAKA.............................................................. .............................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran menjadi tujuan utama.
Oleh karena itu, seorang pendidik hendaknya memperhatikan betul langkah –
langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum memulai pembelajaran.
Diantaranya salah satu langkah yang harus dilakukan seorang pendidik yaitu
menyusun perencanaan pembelajaran, yaitu kegiatan yang terus menerus dan
menyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana, evalusi pelaksanaan dan
hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Hal ini berguna untuk memperoleh kemajuan dalam perkembangan dan
belajar peserta didik. Selain itu, guru dapat memahami peranannya dan tugas
– tugasnya yang harus dicapai oleh peserta didik sehingga proses
pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar penyusunan langkah pembelajaran?
2. Apa saja kriteria langkah pembelajaran?
3. Apa saja tahapan dan ruang lingkup tahapan pembelajaran?
4. Bagaimana strategi penyusunan tahapan pembelajaran?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dasar penyusunan langkah pembelajaran
2. Untuk mengetahui kriteria langkah pembelajaran
3. Untuk mengetahui tahapan dan ruang lingkup tahapan pembelajaran
4. Untuk mengetahui strategi penyusunan tahapan pembelajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasae Langkah Pembelajaran


Penyusunan langkah pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan
memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan dalam suatu proses belajar
mengajar. Dengan demikian, penyusunan langkah – langkah pembelajaran
adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran. Penyusunan ini perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan
komponen pembelajaran.
Langkah – langkah pembelajaran disusun untuk membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang diberikan. Langkah – langkah
pembelajaran merupakan hal yang sangat menentukan dalam keberhasilan
siswa menguasai kompensi dasar. Dengan kegiatan pembelajaran yang
disusun dengan tepat siswa akan lebih mudah menguasai materi ajar yang
diberikan. Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, harus diperkirakan
bagaimana indikator keberhasilan belajar. Apakah langkah – langkah yang
disusun dalam kegiatan itu dapat mencakup setiap indikator yang telah
dirumuskan. Jika semua indikator sudah dapat ternaungi oleh kegiatan
pembelajaran yang disusun maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah
dicapai dan ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar akan sangat
baik.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Merumuskan Tujuan Khususpembelajaran
Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama dari seorang guru
adalah merumuskan tujuan pembelajaran khusus beserta materi
pelajarannya. Sebab tujuan umum (Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar) dari pembelajaran sudah dirumuskan oleh para pengembang

2
kurikulum. Tugas guru adalah menterjemahkan tujuan umum
pembelajaran (SK dan KD) menjadi tujuan khusus (indikator)
pembelajaran yang lebih spesifik dan mudah terukur. Rumusan tujuan
pembelajaran menurut Bloom (Putri, dkk. 2016) mencakup 3 aspek
penting yaitu.
a. Domain Kognitif
Tujuan pembelajaran berkaitan dengan aspek intelektual siswa,
melalui penguasaan pengetahuan dan informasi mengenai data dan
fakta, konsep, generalisasi, dan prinsip.
b. Domain Afektif
Domain yang berhubungan dengan penerimaan dan apresiasi
seseorang terhadap suatu hal dan perkembagan mental yang ada dalam
diri seseorang.
c. Domain Psikomotor
Domain yang menggambarkan kemampuan dan ketrampilan
seseorang yang dapat dilihat dari unjuk kerja atau performance yang
berupa ketrampilan fisik dan ketrampilan non fisik.
2. Memilih Pengalaman Belajar
Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi
proses berpengalaman, sehingga siswa harus didorong secara aktif untuk
melakukan kegiatan tertentu, mencari dan menemukan sendiri fakta.
Proses pembelajaran juga dilakukan dengan simulasi dan dramatisasi.
Tujuan yang hendak dicapai tidak hanya sekedar untuk mengingat, tapi
juga menghayati suatu peran tertentu yang berkaitan dengan
perkembangan mental dan emosi siswa. Siswa juga diberi kesempatan
untuk belajar secara berkelompok agar siswa mampu bersosialisasi
dengan orang lain.
3. Menentukan Kegiatan Belajar Mengajar yang Sesuai
Dapat dirancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan
individual. Pendekatan kelompok adalah pembelajaran yang dirancang
dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana

3
setiap siswa belajar secara berkelompok baik kelompok besar maupun
kelompok kecil. Pembelajaran individual adalah pembelajaran di mana
siswa belajar secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang demikian
sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-
masing.
4. Menentukan Orang yang Terlibat Dalam Proses Pembelajaran
Orang-orang yang akan terlibat dalam proses pembelajaran dan
berperan sebagai sumber belajar meliputi instruktur atau guru, dan tenaga
profesional. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai
pengelola pembelajaran. Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan
tugasnya secara maksimal, maka guru harus memiliki kemampuan untuk
berbicara dang berkomunikasi dengan menggunakan berbagai media.
Selain itu, guru juga berperan sebagai pengatur lingkungan belajar yang
memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi siswa. Guru dituntut
untuk dapat mendesain dan mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar
dengan penuh semangat sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
5. Memilih Bahan dan Alat
Penentuan bahan dan alat dengan mempertimbangkan hal-hal:
a. keberagaman kemampuan intelektual siswa
b. jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus
dicapai siswa
c. tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara khusus;
berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran
d. bahan dan alat yang dapat dimanfaatkan
e. fasilitas fisik yang tersedia
6. Ketersediaan Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap
keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas,
pusat media, laboratorium, dan lain-lain. Guru dan siswa akan bekerja
sama menggunakan bahan pelajaran, memanfaatkan alat, berdiskusi, dan

4
lain sebagainya dan kesemuanya itu dapat digunakan melalui proses
perencanaan yang matang melalui pengaturan secara profesional termasuk
adanya dukungan finansial sesuai dengan kebutuhan.
7. Perencanaan Evaluasi dan Análisis Hasil Belajar
Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam perencanaan
pembelajaran, sebab dengan evaluasi akan dapat dilihat keberhasilan
pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Di samping itu hasil analisis pencapaian siswa dapat
dijadikan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan tentang tindak
lanjut dan pembelajran remedial.
2.2 Kriteria Penyusunan Langkah Pembelajaran
Kriteria penyusunan langkah pembelajaran digunakan untuk memperbaiki mutu
langkah pembelajaran yang menginspirasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum menyusun langkah– langkah pembelajaran.
a. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat kesuksesan pencapaian
tujuan
b. Ketersediaan sumber belajar
c. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
d. Memilih dan menetapkan isi dan bahan ajar
e. Merencanakan dan memperkirakan alokasi waktu pembelajaran.

Sanjaya (Putri, dkk., 2016) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria yang dapat
dijadikan sebagai acuan penyusunan langkah perencanaan pembelajaran yang baik.

a. Signifikansi
Dapat diartikan sebagai kebermaknaan. Nilai signifikansi artinnya adalah
bahwa perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses
pembelajaran berjalan efektif dan efesien.
b. Relevan
Bahwa perencanaan yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik
internal maupun eksternal mengacu ke kurikulum dan kehidupan sehari-hari.
Kesesuaian internal adalah perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan

5
kurikulum yang berlaku. Sedangkan kesesuaian eksternal mengandung arti
bahwa perencanaan pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c. Kepastian

Bermakna bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang berfungsi


sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, berisi langkah
langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis sebagai keputusan
profesional.

d. Adaptabilitas
Artinya bersifat lentur atau tidak kaku. Misalnya, perencanaan
pembelajaran ini dapat diimplementasikan manakala memiliki syarat tertentu.
Sebaiknya perencanaan pembelajaran disusun untuk dapat diimplementasikan
dalam berbagai keadaan dan berbagai kondisi, oleh guru yang profesional.
e. Kesederhanaan
Perencanaan pembelajaran harus bersifat sederhana artiny mudah
diterjemahkan dan mudah diimplementasikan. Perencanaan yang rumit dan
sulit untuk diimplementasikan tidak akan berfungsi sebagai pedoman untuk
guru dalam pengelolaan pembelajaran.
f. Prediktif
Artinya memiliki daya ramal yang kuat, perencanaan menggambarkan “
apa yang akan terjadi, seandainya “ dengan didukung teori tentang predictor
keberhasilan pembelajaran. Daya prediksi sangat penting untuk mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang akan terjadi, dengan demikian akan mudah bagi
guru untuk mengantisipasinya.
2.3 Tahapan dan Ruang Lingkup Tahapan Pembelajaran
Ruang lingkup belajar dan pembelajaran
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan baik di lingkungan
formal, nonformal, maupun di masyarakat. Lingkungan formal yaitu sekolah,
dan institusi pendidikan, nonformal antara lain kursus-kursus dan pelatihan,
serta lingkungan masyarakat yang merupakan tempat interaksi sosial.Dalam
pengelolaan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan yang

6
harus dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut sama dengan tahapan
pengelolaan pembelajaran mata pelajaran antara lain, yaitu: "Tahap persiapan
atau perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi".
1. Tahap Persiapan atau Perencanaan
Persiapan atau perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui
oleh guru dalam pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan
segala sesuatu agar pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan
secara efektif dan efisien.Agar proses pembelajaran yang dilakukan
efektif dan efisien, dan anak didik aktif mengikuti pelajaran, guru perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tujuan pembelajaran yang diberikan.
b. Ruang lingkup dan urutan bahan yang dimiliki.
c. Sarana dan fasilitas yang dimiliki.
d. Jumlah siswa yang akan mengikuti pelajaran.
e. Waktu jam palajaran yang tersedia.
f. Sumber bahan pelajaran yang bisa digunakan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, aktivitas belajar mengajar berpedoman pada
persiapan pengajaran yang dibuat. Pemberian bahan pelajaran disesuaikan
dengan urutan yang telah diprogram secara sistematis dalam tahap
persiapan.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi yaitu:
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan
kegiatan awal tatap muka antara guru dan siswa. Dalam kegiatan ini guru
memberi petunjuk, pengarahan dan appersepsi, atau dapat juga dengan
menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan memberikan beberapa
pertanyaan (pretest). Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi dengan
menggunakan pendekatan, metode dan teknik yang seudah ditentukan.
Sedangkan dalam kegiatan akhir dapat berupa umpan balik dan penilaian.
3. Tahap Penilaian (Evaluasi)

7
Pada bagian ini proses belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui
sejauhmana penguasaan bahan pelajaran oleh siswa dan untuk mengetahui
efektifitas dan efesiensi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Sedangkan fungsi dari evaluasi itu sendiri adalah sebagai berikut:
a. Penilaian berfungsi selektif.
b. Penilaian berfungsi diagnostik.
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan (Suharsismi
Arikanto. 1997: 9).
2.4 Strategi Penyusunan Tahapan Pembelajaran
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikan sebagai
pola- pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.Menurut
Sanjaya, (2007 : 126) dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Kemp (1995) menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Strategi pembelajaran juga diartikan sebagai suatu set
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama
untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2007 : 126).Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam
pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru
sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada
tindakan.Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini
bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian
tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan

8
berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya
pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang
jelas yang dapat diukur keberhasilannya.Secara prinsip, kegiatan
pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan
untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan
hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang
diharapkan.Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk
memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang agar setiap
individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada
gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat
belajar. Kualitas lain yang dikembangkan dan harus terealisasikan dalam
proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama,
solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta
didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat
bangsa.Penyusunan strategi pembelajaran haruslah didasarkan atas tujuan
pembelajaran yang akan dicapai sebagai kriteria utama. Di samping itu,
penyusunan tersebut didasarkan pula atas pertimbangan lain, yaitu hambatan
yang mungkin dihadapi pengembang pembelajaran atau guru, seperti waktu,
biaya, fasilitas. Tidak ada strategi yang tepat untuk mencapai semua tujuan.
Urutan kegiatan pembelajaran pada penyajian, misalnya, belum tentu selalu
UCL (Uraian, Contoh dan Latihan) mungkin dapat berbentuk CUL.
Sedangkan urutan kegiatan pembelajaran pada pendahuluan yang tersusun
DRT (Diskripsi Singkat, Relevansi dan TP) dan penutup yang terdiri dari
TUT (Tes Formatif, Umpan Balik, dan Tindak Lanjut) tampaknya tidak perlu
mengalami perubahan.Setiap urutan kegiatan seperti DRT – UCL – TUT atau
urutan yang lain, selalu diikuti pemilihan metode dan media serta penentuan
waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus.Khusus mengenai

9
penentuan waktu bagi setiap kegiatan, di samping menggunakan kegiatan
sebagai kriteria, juga pemgembang pembelajaran, menggunakan jenis metode
dan media sebagai kriteria lain. Ini berarti penentuan waktu setiap kegiatan
tersebut dilakukan atas pertimbangan langkah dalam urutan kegiatan seperti
D, R, T. U, C, L, T, U, T dan komponen metode dan media yang digunakan.
Perubahan pada metode dan media tersebut memungkinkan perubahan waktu
yang dibutuhkan guru dan peserta didik. Karena itu penyusunan metode
pembelajaran harus dilakukan dengan mengintegrasikan keempat komponen
yang tergabung di dalamnya, yaitu urutan kegiatan pembelajaran, metode,
media dan waktu. Kekurangan salah satu di antaranya akan menghasilkan
strategi pembelajaran yang kurang komperhensif untuk dijadikan dasar dalam
pengembangan bahan belajar atau sistem pembelajaran.Susunan Langkah-
langkah standar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan / Awal
a. Orientasi : memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan
dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang
menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan
sebagainya.
b. Apersepsi : memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi
yang akan diajarkan. Tahap ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat
digali dengan melakukan pretest.
c. Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari mata
pelajaran yang akan di sampaikan.
d. Pemberian Acuan : biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran).
2. Langkah – langkah pembelajaran Inti

10
Kegiatan inti merupakan proses pemberian pembelajaran sesuai
dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Kegitan inti ini harus
dirinci sedemikian rupa agar siswa benar-benar memahami kompetensi
dasar yang hendak dicapai. Perincian tersebut termuat dalam pembagian
kegiatan inti ini menjadi tiga tahap yaitu ekplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
Langkah pembelajaran Inti ini berisi langkah-langkah sistematis
yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata
(frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun
sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku
sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.Untuk
memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja
Siswa (LKS).

3. Langkah – langkah Pembelajaran Akhir ( penutup )


Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. menutup pelajaran
tidak hanya sekadar mengkhiri pelajaran dengan salam, tetapi di sini
adalah penekanan/penguatan terhadap apa yang telah diperoleh siswa
selama mengikuti pembelajaran. guru memberikan simpulan terhadap apa
yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup juga dilakukan penilaian
dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Disamping itu Guru bisa mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman/simpulan. Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan
memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk
mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya
jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk
seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan
modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

11
BAB III
KESIMPULAN

Penyusunan ini pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan


dilakukan dalam suatu proses belajar mengajar.Langkah-langkah pembelajaran
disusun untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diberikan.Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai
berikut:merumuskan tujuan khusus, memilih pengalaman belajar, menentukan
kegiatan belajar mengajar, menentukan orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran, memilih bahan dan alat, ketersediaan fasilitas fisik, perencanaan
evaluasi dan pengembangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun langkah– langkah
pembelajaran : mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, ketersediaan
sumber belajar, merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memilih dan
menetapkan isi dan muatan (bahan ajar), dan merencanakan dan memperkirakan
kebutuhan waktu yang sesuai.
Dalam pengelolaan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan
yang harus dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut sama dengan tahapan
pengelolaan pembelajaran mata pelajaran antara lain, yaitu: Tahap persiapan atau
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Putri, dkk., (2016). Penyusunan Langkah – langkah Pembelajaran. [Online].


Tersedia:http://makalahanakkuliahanpgsd.blogspot.com/2016/11/perencan
aan-dan-pembelajarandi-sd.html?m=1 . [30 November 2016].

Abduh Madjid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosda Karya.


http://makalahanakkuliahanpgsd.blogspot.com/2016/11/perencanaan-dan-
pembelajarandi-sd.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai