Oleh :
1. Definisi/Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene atau kebersihan diri
adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk
memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. Menurut Hidayat (2008), perawatan diri
atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yaang dilakukan
perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan untuk
Menurut Ananto (2006), memeilihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah
satu upaya pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik disekolah atau
madrasah dan dirumah. Melalui peningkatan kebersihan dan kesehatan pribadi, kesehatannya
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan
keamanaan, dan kesehatan. Praktek hygiene sama dengan meningkatkan kesehatan (Perry
Dampak yang muncul pada masalah personal hygiene menurut Wartonah (2006)
adalah:
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri dan
faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain teori Lawrence Green
(1980). Menurut Lewrence Green dalam perilaku kesehatan di pengaruhi oleh tiga
faktor yaitu :
1. Faktor predisposisi
tidak. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku. Perilaku orang lain yang
Menurut Tarwoto dan Wartinah dalam buku Kebutuhan Dasar Manusia dan
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri sehingga kemungkinan akan
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo dan alat lainnya yang semuanya memerlukan biaya untuk membelinya.
d. Pengetahuan
e. Budaya
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
Menurut Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Cahayati dalam buku Kebutuhan Dasar
a. Budaya
Sejumlah mitos berkembang dimasyarakat bahwa saat individu sakit, ia tidak boleh
Untuk melakukan personal hygiene yang baik diperlukan sarana dan prasarana yang
c. Agama
Agama juga mempengaruhi keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan
sehari – hari. Setiap agama pasti memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan
karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan mendorong untuk
perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu.
Kondisi cact dan gangguan mental yang menghambat kemampuan individu untuk
5. Patofisiologi
Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memelihara
kebersihan diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang sakit.
Selan itu fasilitas yang kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene
yang tepat, ekonomi yang kurang dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu
Kulit merupakan salah satu bagian pentingdari tubuh yang dapat melindungi tubuh
dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat
fungsi, diantaranya:
1. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan bagian
penguapan.
3. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan dari luar
4. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen.
Hal yang dapat dilakukan untuk perawatan kulit yaitu dengan melakukan mandi.
Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat dan
sel yang mati, serta merangsang sirkulasi darah, dan membuat rasa nyaman. Mandi
menggunakan sabun mandi secara rutin minimal 2 kali sehari (bila perlu lakukan lebih
sering bila kerja di tempat kotor atau banyak berkeringat). Hindari penggunaan
pakaian, handuk, selimut, sabun mandi, dan sarung secara berjamaah. Hindari
karena pakaian dan keringat akan menempel pada pakaian setelah di pakai
mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui
kuku (Hidayat, 2008). Oleh karena itu, Potong kuku 1x/mg atau saat terlihat panjang
(Haince, 2012). Masalah kuku kaki dan tangan sampai terjadi nyeri atau
ketidaknyamanan dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki
dan tangan, seperti menggigit kuku dan pemotongan yang tidak tepat dan pemakaian
Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2x/hr atau setiap kotor. Mencuci
tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan. Oleh karena itu biasakan cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan memakai sabun agar tangan bersih dan sehat. Saat harus cuci tangan
yaitu setiap tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,
berkebun), setelah buang air besar atau buang air kecil, sebelum makan dan sebelum
memegang makanan.
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pada kaki, gunakan alas kaki yang
lembut, aman, dan nyaman. Jenis alas kaki yang dipakai dapat mempengaruhi maslah
kaki dan kuku. Sepatu yang sempit atau kurang pas dapat mnyebabkan luka kulit
tertentu dan mengganggu sirkulasi kaki. Menjaga kebersihan sepatu itu juga sangat
Segera setelah pulang sekolah dan tiba di rumah, bukalah sepatunya terlebih dahulu.
Kemudian untuk menjaga sepatunya tetap bersih dengan cara mencuci, menyikat, dan
mengeringkannya dengan baik. Cuci kaki dengan baik ketika mandi atau sebelum
pergi tidur. Keringkan dengan baik menggunakan handuk bersih. (Haince, 2012).
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta
pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi
( Hidayat, 2008).
Rambut yang bersih tak hanya menghindarkan aroma tak sedap, tetapi juga
menghindari gangguan pada kulit kepala seperti ketombe, mudah rontok atau bahkan
rambut bisa membantu melancarkan sirkulasi darah pada kulit kepala. Rambut yang
bersih juga membantu mengurangi stres dan membantu jaringan metabolisme agar
tetap tumbuh dan berkembang secara normal. Kutu rambut pun tidak diberi
kesempatan untuk hidup. Karena itu, ajarkan anak untuk keramas secara teratur
minimal membersihkan rambut dua kali dalam seminggu, atau setelah berolah raga
rambut juga untuk memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga rambut subur
dan berkilau. Selain itu untuk menjaga kebersihan rambut jangan lupa juga menjaga
kebersihan sisir yang dipakai. Membersihkan sisir bisa bersamaaan saat kita keramas
(Haince, 2012). Penyisiran pada rambut juga sangat penting, karena dapat mencegah
rambut menjadi kusut dan dapat membebtuk gaya rambut. Rambut dan kulit kepala
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi dan
bibir. Hygiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya
melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Tujuan dari menjaga kebersihan
mulut dan gigi adalah supaya gigi bersih dan tidak berlubang, mulut tidak berbau,
lidah bersih, gusi tidak bengkak, bibir tidak pecah-pecah. Sehingga menyikat gigi
bertujuan untuk menghilangkan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang (Caries
Pentingnya menyikat gigi, agar gigi tetap dalam kondisi baik hingga usia
dewasa. Menggosok gigi secara benar dan teratur, sedikitnya 4 kali sehari, dianjurkan
setiap selesai makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi menggunakan sikat gigi
Selain itu, yang penting diketahui adalah jenis makanan yang dapat merusak
gigi dan membiasakannya untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Ajak anak
untuk menghindari makan/minum yang terlalu panas/dingin dan yang terlalu asam.
Anak harus banyak mengonsumsi makanan bergizi. Orangtua perlu juga membawa
anak untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin kurang lebih 6 bulan
sekali ke puskesmas atau ke dokter gigi. Jika merasa gigi nyilu/sakit segera berobat
Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena
secara terus menerus dibersihkan oleh air mata, dan kelopak mata dan bulu mata
memindahkan sekresi kering yang berkumpul pada kantus sebelah dalam atau bulu
daerah mata dari arah luar ke dalam (bersihkan kotoran mata yang menempel pada
lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, yang mengganggu konduksi
suara. Hidung memberikan indera penciuman tetapi juga memantau temperatur dan
kelembapan udara yang dihirup serta mencegah masuknya partikel asing kedalam
Bersihkan telinga secara rutin (1x/1-2 mg) lakukan dengan hati-hati menggunakan
alat yang bersih dan aman. Daun telinga dibersihkan waktu mandi kemudian
dikeringkan dengan handuk atau kapas bersih (Hidayat, 2008). Tidak di perbolehkan
menggunakan alat yang tajam seperti peniti untuk membersihkan serumen yang ada
dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan (Potter, 2006).
Jika terdapat keluhan dengan telinga atau hidung segera periksa ke Puskesmas/ dokter
(Haince, 2012).
Tanda – tanda:
a. Fisik
b. Psikologis
c. Sosial
a. Rambut
b. Kepala
3) Berkutu
4) Ketombe
c. Mata
Amati adanya tanda – tanda konjungtiva pucat, kesimetrisan palpebra, sklera dan
pupil.
d. Hidung
Kaji kebersihan hidung, pendarahan hidung, adanya kotoran, dan amati adanya
sekret.
e. Mulut
Amati kondisi mukosa, kaji kelembaban, bibir pecah – pecah dan sariawan.
f. Gigi
g. Telinga
h. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor dan kelembaban), perhatikan kebersihan, adanya
j. Genetalia
Amati kondisi dan kebersiha genetalia, perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis.
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan perhatikan adanya
Tindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi pasien yang tidak dapat
2) Menerima dan memuji setiap upaya pasien saat merawat diri
1. Pengkajian
Menurut NANDA 2013, diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan masalah
personal hygiene adalah defisit perawatan diri. Diagnosa tersebut dibagi menjadi 4
yaitu:
a. Defisit perawatan diri : makan
4) Ketidaknyamanan
Ditandai dengan:
4) Nyeri
Ditandai dengan:
Ditandai dengan:
Ditandai dengan:
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal hygiene harus
meliputi beberapa pertimbangan yaitu hal – halyang disukai klien, kesehatan klien
waktu yang tepat untuk memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga
yang tersedia.
1. Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan motivasi ditandai dengan
2. Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak
4. Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan
makanan
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
dx
1. Setelah dilakukan asuhan Kaji hambatan
1. Menyiapkan untuk
3. Mampu memakai pakaian cara – cara personal dan keluarga mengenai
dan berhias secara mandiri hygiene yang tepat perawatan diri yang tepat
memberikan motivasi
2 Setelah dilakukan asuhan
1. Kaji budaya pasien
1. Mengetahui kebiasaan px
mandiri/dibantu
personal hygiene.
membantu pasien
3 Setelah dilakukan asuhan
1. Pantau integritas
1. Mengetahui kondisi kulit
bersih dengan KH: 2. Bantu pasien mandi2. Agar pasien merasa lebih
membantu pasien
4 Setelah dilakukan asuhan
1. Identifikasi diet
1. Makanan disesuaikan dengan
makanan sendiri
makan
4. Kolaborasikan
4. Memberikan kesempatan
membantu pasien
c. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 April 2021 pada pukul 08.00 WITA di Ruang
Kamboja RSUP Sanglah dan masuk rumah sakit pada tanggal 14April 2021 pukul
20.45 WITA. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, dan catatan medik No. CM
fisik.
1. Alasan MRS
Pada saat MRS pasien mengeluh mual, muntah, nyeri pada ulu hati, dan pusing sejak
2. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh mual, muntah, nyeri pada ulu hati, pusing, dan
C. Riwayat Penyakit
Pada tanggal 14 April 2021 pukul 13.30 WITA pasien datang ke IGD
RSUP Sanglah dengan keluhan mual, muntah,dan nyeri pada ulu hati
12 April pukul 20.45 WITA pasien dibawa ke IGD Rsup Sanglah oleh
keluarga dengan keluhan yang sama dan disarankan untuk rawat inap. Saat
sebelumnya dengan penyakit yang sama namun tidak sampai rawat inap.
yang sama.
D. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernafas
Saat penkajian, pasien mengatakan sebelum MRS makan 1-2 kali sehari
dengan waktu makan yang tidak teratur (sekali makan habis ¾ porsi) dan
setelah makan (200cc) dan jarang mengkonsumsi air putih kecuali setelah
makan. Dalam sehari pasien menghabiskan 3-4 gelas air putih (600-
MRS.
3. Eliminasi
BAB
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS pasien BAB 1 kali
dalam sehari sampai 1 kali dalam dua hari. Sejak MRS pasien mengatakan
baru BAB 1 kali dengan warna faces kuning kecoklatan dan padat.
BAK
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS kencing 2-3 kali dalam
sehari. Sejak MRS pasien mengatakan kencing 1 kali sehari (1 kali BAK
250 ml) dengan warna kuning dan bau khas urine. Pasien mengatakan
dibantu oleh keluarga untuk menuju kamar mandi. Setelah kencing pasien
Saat pengkajian, pasien mengatakan hanya bangun dari tempat tidur saat
kencing. Karena sakit pada ulu hatinya pasien malas untuk bergerak.
5. Kebersihan Diri
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS biasa mandi dan gosok
gigi 2 kali sehari yaitu di pagi dan sore hari dan keramas 2 kali seminggu.
Sejak MRS pasien tidak pernah mandi, gosok gigi, dan keramas. Saat
6. Istirahat Tidur
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum MRS tidur 6-7 jam dalam
sehari biasanya dari pukul 23.00 WITA sampai 05.00 WITA. Sejak MRS
pasien tidur kurang lebih 4 jam dalam sehari dan terjaga 3-4 kali karena
8. Rasa Nyaman
nyeri pada ulu hati seperti ditusuk-tusuk, pusing dan merasa gatal-gatal di
9. Rasa Aman
keluarganya.
keluarga.
11. Rekreasi
Saat pengkajian pasien hanya tertidur di tempat tidur dan sesekali
12. Prestasi
13. Pengetahuan
penyakitnya dan tidak tau apa yang menyebabkan tubuhnya merasa gatal.
14. Ibadah
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Gejala Kardinal
a. Suhu : 36,7OC
b. Nadi : 88 x/menit
c. TD : 140/90 mmHg
d. RR : 22 x/menit
3. Keadaan Fisik
a. Kepala
b. Wajah
kurang.
c. Mata
mata ishokor, penglihatan sedikit rabun, kotoran mata (+), gatal (-),
bengkak (-).
d. Hidung
Bentuk simetris, secret (+), nafas ciping hidung (-), penciuman baik,
e. Mulut
Bentuk simetris, mukosa kering, lesi (-), gigi utuh, karang gigi (+),
berbau.
f. Telinga
Bentuk simetris, lesi (-), kotoran (+), serumen (+), nyeri tekan (-),
g. Thorax
Bentuk simetris, gerakan dada simetris, nyeri tekan (-), benjolan (-).
h. Andomen
i. Genetalia
Tidak diperiksa
j. Ekstremitas
k. Kuku
l. Kulit
Kusam, lengket (+), turgor kulit baik, warna sawo matang, lesi (-),
F. Data Penunjang
PCT 0.14 %
PDWcv 39.4 %
PDWsd 14.6 fL
1. Analisis Data
Rumusan
No. Data Fokus Standar Normal
Masalah
1. DS:
Pasien mengatakan
tidak memiliki
Pasien mandi 2
keinginan untuk
kali sehari
untuk merawat diri
yang dirasakannya.
DO :
tubuh pasien
2. Analisa Data
E : Penurunan Motivasi
paha, pasien mengatakan tidak memiliki keinginan untuk untuk merawat diri
sejak sakit pada ulu hatinya dan pusing yang dirasakannya, kulit pasien
tampak kusam dan lengket, terdapat kotoran di mata, telinga, hidung, dan
gigi pasien, dan tercium bau tidak enak dari tubuh pasien.
Proses terjadinya :
Keluhan yang dirasakan oleh pasien (mual, muntah, nyeri pada ulu hati, dan
pada bagian punggung, ketiak, dan paha, pasien mengatakan tidak memiliki
keinginan untuk untuk merawat diri sejak sakit pada ulu hatinya dan pusing
yang dirasakannya, kulit pasien tampak kusam dan lengket, terdapat kotoran
di mata, telinga, hidung, dan gigi pasien, dan tercium bau tidak enak dari
masalah yang lain seperti gangguan rasa nyaman dan dapat mengakibatkan
dengan pasien mengatakan merasa gatal pada bagian punggung, ketiak, dan
paha, pasien mengatakan tidak memiliki keinginan untuk untuk merawat diri
sejak sakit pada ulu hatinya dan pusing yang dirasakannya, kulit pasien
tampak kusam dan lengket, terdapat kotoran di mata, telinga, hidung, dan
gigi pasien, dan tercium bau tidak enak dari tubuh pasien.
III. PERENCANAAN
NOC : NIC :
1. Kamis, I 1. Untuk mengetahui
Self care : Self Care
15 batas kemampuan
Activity of assistane : ADLs
Daily Living 1. Monitor
April pasien dalam
(ADLs) kemampuan
2021 perawatan dirinya
Setelah klien untuk
2. Mengetahui
dilakukan perawatan diri
kebutuhan dari
tindakan yang mandiri.
klien untuk
keperawatan 2. Monitor
kebersihan dirinya.
selama 2x24 kebutuhan
3. Meningkatkan
jam Defisit klien untuk
kebersihan diri
perawatan diri alat-alat bantu
pasien
teratasi dengan untuk
4. Meminimalisir
kriteria hasil: kebersihan
ketergantungan
1. Klien diri,
yang tinggi dari
terbebas berpakaian,
pasien terhadap
dari bau berhias,
orang lain
badan toileting dan
5. Meminimalisir
2. Menyataka makan.
ketergantungan
n 3. Sediakan
yang tinggi dari
kenyamana bantuan
pasien terhadap
n terhadap sampai klien
orang lain
kemampua mampu secara
6. Meningkatkan
n untuk utuh untuk
pengetahuan dan
melakukan melakukan
peran serta keluarga
ADLs self-care.
pasien
3. Dapat 4. Dorong klien
7. Meminimalkan
melakukan untuk
ketergantungan
ADLS melakukan
terhadap orang lain
dengan aktivitas
8. Usia berpengaruh
bantuan sehari-hari
terhadap
yang normal
kemandirian klien
sesuai
tentang kebersihan
kemampuan
dirinya.
yang dimiliki.
5. Dorong untuk
melakukan
secara
mandiri, tapi
beri bantuan
ketika klien
tidak mampu
melakukannya
6. Ajarkan klien/
keluarga untuk
mendorong
kemandirian,
untuk
memberikan
bantuan hanya
jika pasien
tidak mampu
untuk
melakukannya
7. Berikan
aktivitas rutin
sehari- hari
sesuai
kemampuan.
8. Pertimbangka
n usia klien
jika
mendorong
pelaksanaan
aktivitas
sehari-hari.
IV. IMPLEMENTASI
No Efaluasi
Waktu Dx Implementasi Paraf
. Formatif
1. Kamis, I Mengobservasi KU S:
Pukul pusing
10.00 O:
kebersihan kurang,
sakit pasien
mengatakan tidak
ingin membersihkan
dirinya.
O:
membersihkan diri
O:
Pukul Membantu
18.00 I membersihkan S:
bersih O:
berkurang
Pukul Memberikan HE
dengan penjelasan
melakukannya.
O:
tampak kooperatif
2. Jumat, 16 I Menyediakan S:
wita O:
dibersihkan tempat
tudurnya
Pukul I Mengobservasi KU S:
pusing berkurang
O:
Pasien tampak masih
berkurang
S:
belum hilang.
O:
Tampak keluarga
pasien membantu
pasien untuk
pasien.
S:
Pasien mengatakan
bersih.
S:
cara menggosok O:
3. Sabtu, 17 I Menyediakan S:
wita O:
dibersihkan tempat
tudurnya
Pukul I Mengobservasi KU S:
mengatakan gatal-
O:
berkurang
Pukul I Memonitor S:
menggosok gigi,
sendiri.
sesuai kemampuan O:
menggosok gigi
4 Minggu, I Menyediakan S:
wita
O:
dibersihkan tempat
Pukul tudurnya
10.00
wita I Menganjurkan S:
menjaga kebersihan O:
tampak kooperatif
V. EVALUASI
.
1. Minggu, I S : Pasien mengatakan gatal-
kemampuan.
A : Masalah teratasi