Lembaran Kerja Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Nafas - Qori
Lembaran Kerja Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Nafas - Qori
LEMBARAN KERJA
Ialah suatu kegagalan system pernafasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang berfungsi
untuk metabolisme tubuh dan mengeluarkan karbondioksida. Gagal nafas juga bisa diartikan
sindrom kegagalan pertukaran gas karena tidak berfungsinya saah satu atau lebih komponen
pernafasan meliputi dinding dada,kepatenan jalan nafas, alveolar kapiler, sirkulasi pumonal
ditandai dengan adanya hipoksia jaringan yang secara klinik dari hasil analisa gas darah
didapatkan PaO2,60 mmHg, kondisi ini dapat disertai dengan PaCO2 normal atau tidak.
Pada tipe ini merupakan gagal nafas yang sering terjadi akibat adanya gangguan sirkulasi
jantung ataupun adanya masalah di paru-paru. Misalnya pada pasien udem paru, kelainan
- Gagal nafas tipe II (hiperkapnik/gagal ventilasi). Pada gagal nafas ini didapatkan klinis
Kondisi ini diakibatkan karena compliance paru yang inadekuat disebabkan karena
beberapa hal, seperti kelemahan otot-otot pernafasan, daya complain paru yang menurun
serta adanya gangguan di pusat pernafasan serta system neurologi pernafasan. Beberapa
contoh gagal nafas tipe II dapat ditemukan pada pasien asthma, myasthenia gravis serta
beberapa pasien yang mengalami gangguan neurologi seperti stroke, trauma kepala, serta
obat-obat antidepresan.
3. Jelaskan Mekanisme Patofisiologi Gagal napas ?
Secara umum mekanisme terjadinya gagal nafas dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
Pada kondisi ini terjadi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi, tidak terjadinya
ventilasi di alveoli disebabkan adanya cairan atau pus atau kolapsnya alveoli karena
infeksi paru sehingga darah yang melewati alveoli tidak teroksigenasi dan berakibat
hipoksemi saat dilakukan pemeriksaan AGD. Penyebab kondisi ini antar lain :
Kondisi terbalik dengan shunting dimana terjadi ventilasi tapi tidak diikuti perfusi
yang baik sehingga pertukaran oksigen di kapiler dan alveoli tidak berjalan dengan
baik yang berakibat hipoksemia. Keadaan ini terjadi karena penurunan kardiak output
yang disebabkan masalah jantung dan pembuluh darah (pada pasien penurunan curah
jantung, ACS).
c. Difusi abnormal
Hal ini disebabkan abnormalitas membrane alveolar atau pengurangan jumlah alveoli
yang menyebabkan pengurangan alveolar surface area. Contoh pada pasien ARDS
dan penyakit paru fibrotic yang akan menurunkan compliance paru serta pertukaran
gas.
d. Hipoventilasi alveolar
Keadaan ini terjadi akibat penurunan pressure gradient antara gas di alveoli dan
maupun CO2 ditandai dengan peningkatan CO2 dan penurunan O2 dalam darah.
otot pernafasan,neuromuscular)
- Hipotensi
- Hipertensi
- Peningkatan JVP
- Aritmia
- Takipneu
- Wheezing
- Stridor
- Desaturasi
sternokleidomastoideus)
Penanganan gagal nafas secara spesifik adalah menanganipenyebab masalah pernafasan yang
- Infeksi
Pemberian antibiotic secara empiric maupun definif mutlak diperlukan untuk mengatasi
Sebagian gagal nafas disebabkan gangguan kardiovaskular yang tidak adekuat sehingga
morphin serta pemberian tekanan positif untuk pernafasan. Sebagai contoh pasien dengan
ACS yang terjadi komplikasi menjadi akut lung udema maka pasien harus dilakukan
- Mekanikal ventilasi
Alat bantu nafas baik invasif dan non invasive dibutuhkan untuk mensupport fungsi
pernafasan dengan tujuan oksigenasi yang cukup yang disertai penggunaan PEEP sesuai
dengan kebutuhan sehingga dapat mengatasi hipoksemia pada pasien. Pemberian bantuan
respirasi serta tidal volume yang sesuai dengan berat badan pasien sehingga didapatkan
volume semenit yang cukup untuk mengkoreksi gangguan ventilasi. Terapi ini berfungsi
untuk menurunkan kerja jantung dan meningkatkan kerja jantung harus dilakukan dengan
= SELAMAT BELAJAR =