Anda di halaman 1dari 4

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KARDIOVASKULAR : GAGAL NAFAS

LEMBARAN KERJA

Nama : Putra Purnomo Tanggal : 14 April 2021

1. Apa yang anda ketahui tentang Gagal napas ?

Ialah suatu kegagalan system pernafasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang berfungsi

untuk metabolisme tubuh dan mengeluarkan karbondioksida. Gagal nafas juga bisa diartikan

sindrom kegagalan pertukaran gas karena tidak berfungsinya saah satu atau lebih komponen

pernafasan meliputi dinding dada,kepatenan jalan nafas, alveolar kapiler, sirkulasi pumonal

serta system neurologi.

2. Sebutkan klasifikasi gagal nafas ?

Secara umum gagal nafas bisa diklasifikasikan menjadi 2 tipe :

- Gagal nafas tipe I (hipoksemik/gagal oksigenasi). Merupakan kegagalan pernafasan yang

ditandai dengan adanya hipoksia jaringan yang secara klinik dari hasil analisa gas darah

didapatkan PaO2,60 mmHg, kondisi ini dapat disertai dengan PaCO2 normal atau tidak.

Pada tipe ini merupakan gagal nafas yang sering terjadi akibat adanya gangguan sirkulasi

jantung ataupun adanya masalah di paru-paru. Misalnya pada pasien udem paru, kelainan

jantung bawaan, ARDS, pneumonia, atelaktasis dan emboli paru.

- Gagal nafas tipe II (hiperkapnik/gagal ventilasi). Pada gagal nafas ini didapatkan klinis

adanya hiperkapnik (PaCO2>50 mmHg) yang diakibatkan kegagalan ventilasi di paru.

Kondisi ini diakibatkan karena compliance paru yang inadekuat disebabkan karena

beberapa hal, seperti kelemahan otot-otot pernafasan, daya complain paru yang menurun

serta adanya gangguan di pusat pernafasan serta system neurologi pernafasan. Beberapa

contoh gagal nafas tipe II dapat ditemukan pada pasien asthma, myasthenia gravis serta

beberapa pasien yang mengalami gangguan neurologi seperti stroke, trauma kepala, serta

obat-obat antidepresan.
3. Jelaskan Mekanisme Patofisiologi Gagal napas ?

Secara umum mekanisme terjadinya gagal nafas dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :

a. Shunting (perfusi tanpa ventilasi)

Pada kondisi ini terjadi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi, tidak terjadinya

ventilasi di alveoli disebabkan adanya cairan atau pus atau kolapsnya alveoli karena

infeksi paru sehingga darah yang melewati alveoli tidak teroksigenasi dan berakibat

hipoksemi saat dilakukan pemeriksaan AGD. Penyebab kondisi ini antar lain :

elsenmenger syndrom, pneumonia, ALO.

b. Dead space ventilation (ventilasi tanpa perfuse)

Kondisi terbalik dengan shunting dimana terjadi ventilasi tapi tidak diikuti perfusi

yang baik sehingga pertukaran oksigen di kapiler dan alveoli tidak berjalan dengan

baik yang berakibat hipoksemia. Keadaan ini terjadi karena penurunan kardiak output

yang disebabkan masalah jantung dan pembuluh darah (pada pasien penurunan curah

jantung, ACS).

c. Difusi abnormal

Hal ini disebabkan abnormalitas membrane alveolar atau pengurangan jumlah alveoli

yang menyebabkan pengurangan alveolar surface area. Contoh pada pasien ARDS

dan penyakit paru fibrotic yang akan menurunkan compliance paru serta pertukaran

gas.

d. Hipoventilasi alveolar

Keadaan ini terjadi akibat penurunan pressure gradient antara gas di alveoli dan

tekanan gas di pembuluh kapiler sehingga menurunkan pertukaran gas baik O2

maupun CO2 ditandai dengan peningkatan CO2 dan penurunan O2 dalam darah.

Beberapa penyebab hipoventilasi : masalah di batang otak, medulla spinalis, saraf,

otot pernafasan,neuromuscular)

4. Sebutkan Tanda dan gejala dari gagal napas ?

- Hipotensi

- Hipertensi
- Peningkatan JVP

- Aritmia

- Takipneu

- Wheezing

- Stridor

- Desaturasi

- Tanda kompensasi berupa penggunaan otot alat bantu nafas (skalenus,

sternokleidomastoideus)

5. Jelaskan Penanganan pada gagal napas secara umum ?

Penanganan gagal nafas secara spesifik adalah menanganipenyebab masalah pernafasan yang

menjadi dasar utama terjadinya gagal nafas, yaitu :

- Infeksi

Pemberian antibiotic secara empiric maupun definif mutlak diperlukan untuk mengatasi

infeksi dan membebaskan jalan nafas seperti bronkodilator dan antiflamasi.

- Meningkatkan fungsi kardiovaskular

Sebagian gagal nafas disebabkan gangguan kardiovaskular yang tidak adekuat sehingga

perbaikan fungsi harus dilakukan seperti pemberian diuretic, vasodilator, inotropic,

morphin serta pemberian tekanan positif untuk pernafasan. Sebagai contoh pasien dengan

ACS yang terjadi komplikasi menjadi akut lung udema maka pasien harus dilakukan

revaskularisasi dan support sirkulasi.

- Mekanikal ventilasi

Alat bantu nafas baik invasif dan non invasive dibutuhkan untuk mensupport fungsi

pernafasan dengan tujuan oksigenasi yang cukup yang disertai penggunaan PEEP sesuai

dengan kebutuhan sehingga dapat mengatasi hipoksemia pada pasien. Pemberian bantuan

respirasi serta tidal volume yang sesuai dengan berat badan pasien sehingga didapatkan

volume semenit yang cukup untuk mengkoreksi gangguan ventilasi. Terapi ini berfungsi

untuk menurunkan kerja jantung dan meningkatkan kerja jantung harus dilakukan dengan

penurunan preload, afterload serta menurunkan kebutuhan metabolic. Prinsip


penatalaksanaan gagal nafas adalah : memberikan oksigen untuk menghindari

hipoksemia, mengontrol karbondioksida untuk menghindari sidosis respiratorik,

penanganan penyebab dasar gagal nafas, memberikan support sirkulasi optimal.

= SELAMAT BELAJAR =

Anda mungkin juga menyukai