Anda di halaman 1dari 37

BAB II

AMERIKA SERIKAT DAN KANADA

A. ALAT UKUR KINERJA DAN EFEKTIVITAS WEBSITE PARA WAKIL


RAKYAT
Banyak yan g dapat dimanfaatkan dari hasil riset yang dilakuka n
oleh Congressional M anagemen t Foundation ketika yan g bersangkutan
meneliti 605 website para wakil rakya t Amerika Serikat . Salah satunya
adalah kesimpulan hasil riset terkait aspek pen ting yan g harus
dipertimbangka n oleh pembuat website pemerintah agar efek tif
menunjang fungsi dan peranan e-gove rnmen t. Hasil kajian
memperlihatkan terdapat 5 (lima) aspek pen ting yan g harus diperhatikan
dan dipertimbang kan pengembangann ya oleh mereka yan g ingin
membangu n website e-gove rnmen t, masing-masing adalah: audience ,
conten t, interactivity, usabilit y, dan innovation (Goldsch midt et al,
2002).

1. AUDIENCE
Website merupakan sebuah alat berkom unikasi. Sebua h
komunikasi dapat terjadi secara efek tif jika pemerintah dapat
mende finisikan seca ra jelas siapa target atau audience atau ”lawan
bicara”-nya sehingga isi website benar-bena r dapat diarahkan untuk
melayani komunitas tersebut. Sekilas proses ini muda h untuk
dilaksanakan , namun kenyataanny a banya k yang gaga l m elakukannya
karen a lupa pada prinsip atau hal-hal yang bersifat esensial. We bsite
bukan lah med ium broadcast seperti telev isi dan radio, namun lebih
sebaga i medium service atau pelayanan . Berbeda denga n med ium
broadcast yan g bekerja berdasarkan asas ”satu pesan untuk seluruh
kalangan”, pada med ium service sebuah website harus melayani
sejumlah kebutuhan spesifik dari beragam kalangan. Ten tu hal ini
buka n merupakan hal yan g mudah meng ingat pem erintah ”tidak
memiliki kekuasaan ” untuk menentuka n siap a yan g berhak singgah
dan mengakses website-nya. Ada dua tipe audience sebuah website e-
gove rnmen t, masing-masing dijuluki seeke rs da n recruits . Seeke rs
merupaka n orang -orang yan g ”berkunjung” ke we bsite denga n
alasannya dan tujuannya masing-masing yang kese m uanya bermuara
pad a pemenuha n terhada p kebu tuhan informasi atau pelayana n
terten tu. Semen tara recruits adalah kumpulan dari orang-orang yan g
men jadi target komunikasi dari pemerintah . Secara prinsip, see kers
merupaka n audience utama dari website e-government, biasanya
pemerintah bersifat “reaktif” dalam melayani mereka. Para seeke rs
memiliki sejumlah kebu tuhan, pertanyaan , harapan, da n
perm asalahan yang diharapkan dapat ditemuai jawabannya dalam
website terkait. Pemerintah harus jeli dalam menentuka n kebutuhan
yan g dibutuhkan oleh beragam tipe seeke rs yan g berkunjung ke
website-nya, seperti misalnya audience yan g mewakili sejumlah
kepen tingan seperti: konstituen , pers, lem baga swadaya masyaraka t,
forum atau organ isasi, para mahasiswa dan peneliti , lembaga
internasional, dan lain sebagainya . Semen tara itu secara bersam aan
pemerintah juga mencoba mendekati dan membangun relasi baik
dengan sejumlah recruits atau “orang-oran g baru” yan g diharapka n
dapat merasakan man faa t denga n kehadiran website dari pemerintah
terkait. Masing-masing pemerintah harus dapa t mende finisikan dan
menen tukan siapa saja seeke rs dan recruits dari website-nya .

2. CO NTENT
Setelah berhasil mende finisikan audienc e -nya, barulah
dibangun dan dikembang kan ”jantung” dari sebuah website, yaitu
con tent atau isi yang aka n dikomunikasikan melalui website. Jelas
terlihat bahwa con tent yang dim iliki harus sesua i target audienc e
yan g ditetapkan ; dalam arti pemerintah harus membangu n con tent
yan g dapat:
 Memban tu audienc e dan stakeho lders dalam m emenuhi
kebutuhann ya terkait pelayana n yang ditawarkan website;
 Menunjan g pencapa ian visi, misi, tujuan , dan obyek tif dari
pem erintah terkait;
 Menggalan g hubungan atau relasi yang kua t denga n para
pengunjung website;
 Menarik perhatian ca lon pengun jung aga r berminat menjadi
audience yang setia mengkakses website;
 Menyediaka n jawaban terhada p kebutuha n informasi audienc e ;
 Menghemat waktu dan biay a dari audience dalam berkomunikasi
dengan pem erintahnya;
 Memperkuat keterlibatan publik dalam prose s pemerintahan; dan
 Memperkuat tingkat kepercayaa n publik melalui proses
keterbukaan yang demokratis.

Contoh-con toh con tent yan g diangga p releva n untuk ditampilkan


dalam website ada lah: informasi terkait dengan proses leg islatif, isu-
isu yang sedang hanga t dibicarakan publik, hal-hal terkait dengan
aspe k akuntabilit as, referensi untuk pendidikan politi k, pelayana n
kepada konstituen, press release , informasi mengena i anggota
leg islatif dan bagaiman a ca ra menghubunginya , link ke alamat
sejumlah website yang berhubungan.

3. INTERACTIVITY
Setiap pihak yan g terlibat pasti mem butuhka n sebuah
komunikasi yan g bersifat ”dua arah” mak a para pembua t website harus
memperhatikan aspek interactivit y. Banyak teknologi internet yang
m embantu pemerintah dalam men jalin relasi yang ”intim” dengan para
konstituenny a di dunia maya. Sejumlah contoh dari fasilit as da n fitur
yan g dapat dikembang kan oleh sebuah website e-governm ent adalah:
 Electronic Mail dan Mailing List;
 Online Surveys atau Online Polls;
 Bulleting Boards;
 Chat Room s;
 Newsletters atau Newsgroups;
 Feedbac k dan Comment Forms; dan lain sebaga inya .
Aspek interactivit y tidak terkait dengan asas fungsional, namun
jau h berpenga ruh terhadap psikologi publik dalam prose s timbal balik
an tara pemerintah denga n rakyatnya pada terselengga rany a good
gove rnance dan men ingkatnya partisipasi publik pada keg iatan politi k
dan pemerintahan, tetap terjaminnya dan terpeliharanya proses
demokratisasi di negara.

4. USABILITY
Audienc e yang jelas, conten t yang berkualitas, dan interactivit y
yan g baik tidak ada artinya jika website yan g dibangu n sulit untuk
digunakan (tidak user friend ly ). Hasil riset memperlihatkan
banyakny a pengun jung yang tidak berniat untuk menga kses kembali
sebuah website yang conten t -nya bagu s, tetapi lambat aksesnya
(karena terlalu banya k gambar dan an imasi) atau buruk sistem
nav igasinya (struktur menu yan g berbelit-belit). Pembua t website
harus sadar bahwa teknologi yan g dimiliki oleh audience sangat
beraga m, dari yan g paling sederhan a sampai yan g c anggih (state-of-
the-art) – sehingga aga r mereka semua dapa t dengan muda h
melakukan akse s terhadap website, perlu dicari “common
deno minator” (unsur-unsur yang sama dan serupa ) dari tekno logi yang
dipergunaka n oleh seluruh audience pemerintah . Elemen-elemen
harus dimiliki oleh sebuah website e-government aga r tingkat
usabilit y -nya tinggi ada lah sebaga i berikut:
 Sistem pengo rgan isasi con tent atau isi website harus mem iliki
arsitek tur yang jelas dan terstruktur secara logis;
 Navigasi yan g diterapkan dalam website haruslah m udah cara
pengopera siannya;
 Conten t yan g ada harus muda h “dibacanya ” dan “enak ” di mata
 Isinya haruslah up-to-date dalam arti kata selalu diperbaharui
sehingga selalu releva n dengan kebutuhan;
 Wak tu untuk menampilkan satu halaman penu h website
haruslah cepa t (disarankan tidak leb ih dari 10 detik), sehingga
perlu dipertim bangkan ukuran mem ori total dari sebuah desa in
website;
 Tampilan website haruslah mena rik, dalam arti kata memiliki
“look and feel” (desain grafis) yan g sesuai denga n karak teristik
audience -nya;
 Website harus dapat dinikmati oleh semua orang , terlepas dari
faktor perbedaa n usia, aga ma, bahasa, maupu n hal-hal lain yang
terdapat di dalam m asya rakat (tidak boleh ada unsur
diskriminasi); dan
 Unsur privacy harus pula diperhatikan bahwa tidak ada hal-hal
yang akan merugikan dirinya terkait dengan isu keamana n
berinteraksi seca ra digital ketika mengakse s website
pemerintah.

5. INNOVATION
Innova tion atau inovasi dalam kaitan ini bukan lah aspek
tambahan belaka menginga t banyakny a ide-ide krea tif dari para
pembuat website yang dapat m eningkatkan ”konteks” penggunaa n
website bagi pengunjungnya. Lihatlah bagaimana fasilit as ”search
eng ine” dalam sebuah website dapat mem bantu pengun jung seca ra
cepa t menemukan apa yang dica ri, atau penggunaa n video ca mera
dapa t memberikan keleluasaa n kepada konstituen untuk berkonferensi
jarak jau h (tele con ference ) denga n wakilnya di legislatif, atau jajak
pendapa t seca ra online dapat men ingkatkan partisipa si masyaraka t
seca ra cepa t, dan lain sebagainya . Intinya di sini adalah ba hwa sejalan
denga n kemajuan tekno logi, pemerintah harus secara kreatif dari hari
ke hari berinovasi mengembangka n website-nya aga r semakin mena rik
dan berman faat (va luable) , sehingga masyarakat selalu setia
mengakse s website yang dimiliki oleh pemerintahnya.
Hal yan g patut dicontoh dari Congressional M anagemen t
Founda tion dalam hal ini ada lah bahwa yang bersangkutan tidak hanya
sekeda r mengada kan riset semata, tetap i mereka memiliki misi pula
untuk meningka tkan kualitas penge mbangan website di kalanga n
pemerintahan. Untuk itulah secara berkala mereka memberikan
anuge rah pengha rgaa n berupa ”Congress Online Gold Mouse Award”
dan ”Congress Online Silver Mouse Award” kepada sejum lah website
e-government terbaik di Kongres Amerika Serikat.

B. PENERAPAN KONSEP E-DEMOKRASI DI KONGRES


Am erika Serikat menganut sistem bikameral (dua kamar). Dewa n
pertama ada lah House of Rep resentatives yan g beranggotaka n para wakil
rakya t yang mewakili sejumlah partai hasil pemilihan umum. Semen tara
dewan kedua adalah Sena t yang merupakan kumpulan dari sejumlah oran g
yang m erupakan representatif dari nega ra bagian (states). Seoran g
anggota House of Rep resentatives kuran g leb ih mewakili 600,000 oran g
konstituen sementara seoran g anggo ta Senat bervariasi berdasarkan
jumlah populasi negara bag ian. Teca tat bahwa paling banyak seorang
Senat dapa t mewakili 35 juta orang. Selain mengurusi keg iatan
kepemerintahan , para wakil rakyat ini harus m elayani beraneka ragam
kebutuhan masyaraka t yan g diwakilinya – mulai dari sejumlah individu
dengan kebutuhan spesifiknya, sampai denga n sejum lah komunitas sosial
dengan berbaga i raga m visi dan m isinya.
Bag i seorang wakil rakya t, berkomunikasi dan memberikan jawaba n
terhadap semua permasalaha n konstit uennya secara efek tif m erupakan
tantanga n yang harus dihadap i sehari-hari. Gagal berlakukan hal tersebut
akan berakibat fatal tidak hanya merugikan , tetap i akan mem berika n
pengaruh buruk dan mengganggu kinerja pemerintaha n seca ra
keseluruhan . Mak a para wakil rakyat mulai memutuskan membangun
website agar mereka dapa t bekerja lebih efektif dan efisien.
Pengembanga n website yang pada awalnya ditujukan untuk menu runka n
biaya komunikasi dan transaksi an tara wakil rakya t dengan masyaraka t .
Secara evolusioner yaitu men ingkatkan kualitas demokrasi yang terjadi di
Amerika Serikat (asas efektivitas). Paling tidak ada sembilan aspek ya ng
dapat mempromosikan meningka tnya kualitas proses ”dari, oleh , dan
untuk rakyat” tersebut, yaitu masing-masing sebaga i berikut
(Goldsch midt et al, 2002).
 Aspek pertama adalah perbaikan pelayanan terhadap para
konstituen dan masyarakat.
 Aspek kedua berkaitan denga n terlihatnya peranan aktif dari para
wakil rakyat dan relasinya dengan anggo ta masyarakat maupun
konstituenn ya.
 Aspek ketiga berasal dari kemampua n website dalam membangun
sebuah pusat inform asi yan g dapa t dituj ukan kepada beraga m target
m asya rakat dengan karak teristik spesifiknya masing-masing.
 Aspek keempat yan g secara efek tif dapa t dijamin melalui
im plementasi website adalah terjadinya komunikasi langsung
antara masyarakat de nga n wakilnya .
 Aspek kelima ada lah dimungkinkannya pemakaian website sebaga i
salah satu media untuk berkoalisi dan mendapatkan dukungan
da ri masyaraka t akar rumput (grassroots) .
 Aspek keena m bersumber dari harapan masyaraka t bahwa wakil
rakyat yan g dipilihnya selain bena r-benar m em perjuangkan
aspirasi dan kepentingan masyarakatnya , juga merupakan
seorang pribadi yang jujur, terbuka , dan bermoral.
 Aspek ketujuh dari man faa t yang dapat diberikan oleh website a dalah
m eningkatnya produktivitas wakil rakyat beserta jajarannya.
 Aspek kede lapan sangat erat kaitanny a dengan diberikannya umpan
balik (feedback ) dari masyarakat terhada p berbaga i pendapa t,
perilaku, tindakan , pertanyaan , keputusan, dan sikap wakilnya .
 Aspek yan g kesembilan adalah bahwa tekno logi website yan g
sem akin lama semakin berkemban g pesat, secara langsung aka n
m emberikan rangsanga n bagi anggo ta masyarakat yang selama ini
bersifat pasif da n apatis, untuk dapat lebih aktif berpartisipasi
dalam proses pemerintahan .

Dari kesembilan hal tersebut terlihat jelas bagaiman a kualitas dari


sebuah demokrasi dapat men ingkat seca ra signifikan de nga n pene rapa n
sebuah website. Hubungan atau relasi yang ”intim” antara wakil rakyat
dengan konstituen dan masyaraka tnya merupakan hal fundamen tal ya ng
menjamin terselengga rany a proses bernega ra ”dari rakya t, oleh rakya t,
dan untuk rakyat”.

C. TAHAPAN INISIATIF ELECTRONIC GOVERNMENT DI


MICHIGAN
Secara umum , istilah yang berawalan “e” biasanya memiliki nuansa
penggunaan teknologi internet sebagai sarana utama yang menggantikan media
konvensional. Mengingat bahwa esensi tugas pemerintah adalah memberikan
pelayanan publik, maka konsep e- Government akan mengandung arti pada
bagaimana pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
menggunakan berbagai media teknologi terutama internet untuk m emberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai “customer”-nya.
Raga m pelayana n publik yan g diberikan pemerintah ten tu sanga t
banyak modelnya. Usaha untuk menca ri model pelayana n man a saja ya ng
dapat dilaksanaka n mengguna kan tekno logi internet secara efektif
tidak lah mudah . Melihat besarnya ruan g lingkup pelayana n publik da n
lebarnya spektrum jen is pelayana n yang ada , maka baik kiranya jika
inisiatif e-Government yang dikembangkan oleh sua tu pemerintaha n
dibagi menjadi beberapa tahapa n pengembanga n berdasarkan
“kematangan” kara kteristiknya.
Salah satu contoh mena rik ada lah baga imana Washtenaw County
membag i berbagai inisiatif e-Gove rnmen t yang ada men jadi tiga tahapan
besar, yaitu: e- Information , e-Commerce dan e-Democracy (Kinney,
2001). Selain berbeda karakteristiknya , tiga jenis klasifikasi inisiatif ini
merupakan tiga fase besar penge mbangan e-Government yang masing-
masing membutuhkan proses dan perjalana n pan jang untuk
mewujudkannya.

1. TIGA TAHAPAN INISIATIF


Konsep e-Information terkait dengan obyektif baga imana aga r
stakeholder pemerintah dapa t di satu sisi menyediaka n dan di sisi
lain m engakse s inform asi seca ra cepa t dan tepa t melalui berbagai
kana l akses. Kanal akses tersebut merupakan saluran komunikasi
tradisional seperti kantor-kantor, telepon , fax, dan lain sebagianya -
maupu n melalui m edia teknologi informasi seperti internet, call
cen ter , web-TV, PDA (Personal Digital Assistant) dan lain-lain.
Program pembangunan ap likasi e- Government biasanya dimulai
denga n membangu n website yan g berisi informasi mengena i berbagai
hal yan g dibutuhkan masyarakat. D engan adanya website ini
diharapka n masyaraka t dapa t seca ra mandiri m encari data dan
informasi yang dibutuhkannya , sekaligus memungkinka n terjadiny a
komunikasi yan g interaktif antara mereka dengan pemerintah yang
membangun website. Pada ap likasi yang leb ih kompleks, biasanya
website tersebut men jadi sebuah portal pengetahua n (knowledge
portal) yan g tidak sekedar berisi data dan informasi yang dibutuhkan
masyarakat, namun lebih jauh lag i berisi berbagai penge tahuan
pen ting yan g dapat meningka tkan kualitas hidup masyarakat secara
langsung maupu n tidak langsung.
Selanjutnya adalah tahap e-Comm erce , di man a pelayana n yang
ad a tidak hany a berhenti pad a pertukaran informasi antara m a syarakat
dan pemerintahnya , tetap i leb ih jauh sudah m elibatkan sejum lah
prose s transaksi pertuka ran baran g dan /atau jasa. Masyaraka t ya ng
selama ini perlu menda tangi kan tor-kantor pemerintaha n seca ra fisik
untuk berbagai proses perijinan dan berbaga i pembayaran – seperti
m embuat Kartu Tanda Penduduk, Surat Ijin Mengemudi, Penyetoran
Pajak Bumi Bangunan, dan lain -lain – saat ini tidak perlu berpergian
lag i karena sem ua hal tersebut dapat dilakukan dari rumah denga n
memanfaatkan media internet.
Tahapa n ketiga ada lah tahapa n e-Democracy , di mana terjad i
suatu lingkungan yang kondusif bagi pemerintah, wakil rakya t, partai
politi k, dan konstituenny a untuk saling berkomunikasi,
berkolabo rasi, dan berkoopre asi melalui sejumlah proses interaksi
melalui med ia internet. Masyaraka t dapat menya mpaikan pen ilaian
dan pandanganny a terhadap kinerja pemerintah dan menyampaikan
pendapa tnya seca ra beba s kepada para wakil rakya t secara online
denga n menggunakan fasilit as sem acam em ail, mailing list,
discussion/forum, chatting, dan polling . Arah perkem banga n
akh irnya ada lah bagaiman a membangu n sistem pemilihan umum yang
dapa t dilakukan seca ra online. Dengan ada nya komunikasi politi k
yan g intensif dan terbuka, maka diharapka n a kan dapa t membantu
mempromosikan prose s demokrasi di negara yang bersangku tan.
Ketiga fase ini perlu dijalanka n prosesnya satu per satu seca ra
sekuens ial karena meman g satu fase merupakan landasa n bagi
penge mbangan fase berikutnya. Dengan kata lain dikatakan bahwa
sulit untuk menjalankan fa se kedua jika fase pertama tidak dibangun.
Fase terberat ada lah fase ketiga, dibutuhkan perubaha n kultur yan g
besar di masyaraka t (suprastruktur).

2. HAL PENTING DAN UTAMA


Banyak kenda la dalam memulai inisiatif e-Government.
Kendala-kenda la tersebut tidak perlu menjad i halangan bagi inisiatif
pelaksanaan e-Government. Karena, tujuan awalnya diharapka n
pelayana n pemerintah kepad a masyaraka tnya akan menjad i semakin
leb ih baik. M engambil pelajaran dari pelaksanaa n e- Government di
Washtena w County – terutama dalam kaitannya untuk menjalankan
ketiga tahapa n tersebut - bebe rap a hal di bawah ini perlu men jadi
catatan bagi inisiatif pelaksanaan e-Government.
Pertama , perlu adanya rencan a strateg is (strategic planning)
yang lengka p denga n tahapa n-tahapa n pelaksanaa n e-Gove rnmen t
yang akan dilakukan. Rencan a ini disebut seba gai peta perjalanan atau
roadmap dari implemen tasi e-Government. Keberadaa n hal ini
sifatnya mutlak meng ingat e-Gove rnmen t membutuhkan biaya yang
sangat besar untuk m eng im plem entasikannya , tetapi yan g tidak kalah
pen tingnya adalah komitmen kerjasama an tar depa rtemen ya ng
terpad u (lintas sektoral). Tanpa adany a kerjasama yan g baik, program
e-Government aka n jalan di tempat atau tersendat. Rencan a strateg is
yang baik tidak saja berisi portofolio dan pen tahapa n berbaga i
program e-Government lengkap denga n definisi kebutuha n beragam
sumber daya yan g diperlukan , namun leb ih jau h berisi bagaiman a
berbaga i institusi pemerintahan yang berbeda perlu perkoordinasi dan
saling mendukung serta bekerja sam a.
Kedua , perlu adany a keterlibatan an tara seluruh pihak yang
terkait denga n permasalah tekn is pelaksanaa n. Terca tat ad a beberapa
pihak yang berhubunga n dengan pelaksanaan proyek e-Government,
selain pemerintah sebaga i penanggung jawab (sekaligus eksekutor)
dan masyarakat sebaga i pihak pengguna (user), seperti: konsultan
tekno logi informasi, penge mbang website, pe nyedia infrastruktur
tekno logi, media massa , dan berbaga i pihak lainnya . Karena e-
Government dasarnya merupakan sebuah sistem, dimana keseluruhan
pihak yang terlibat dalam penge mbangannya ada lah komponen -
kompone n dalam sistem tersebut, mak a kerjasama antara mereka tidak
saja merupaka n suatu hal yan g mutlak, tetap i menjadi salah satu
critica l succe s factor utama yan g menen tukan sukses tida knya
penge mbangan program e -Governm ent.
Ketiga , Manajemen sistem informasi yang benar akan menjadi
kunc i bag i kesuksesan pelaksanaan e-Gove rnmen t. Menjad i
kecende rungan umum bahwa data-data dan informasi yang ada saling
tumpan g tindih. Beg itu pula data-data m a syarakat. Dengan adan ya
sistem informasi, data-data dan informasi baik yang ada di departemen
maupu n data-data masyarakat menjad i data sentral yang bisa dipaka i
an tar departemen . Masalah data yang tersentralisasi merupakan satu
isu tersendiri yang perlu diperhatikan. Sentralisasi data tidak hany a
berhubunga n dengan baga imana prosedur pengu mpulan data itu
sendiri, tetapi akan terkait denga n masa lah infrastruktur, kapasitas
peny impanan, dan juga fak tor kea manan data. Hal ini perlu juga
semaca m review yang melihat apaka h masyaraka t bisa dengan mudah
mendapa tkan informasi dan pelayana n m elalui e-Gove rnmen t.
Kemudaha n ini menyangku t prosedur denga n kua litas sistem
informasi yang dibangun.
Kee mpat , perlu dicari jalan aga r pemerintah bersama seluruh
kompone n masyarakat dapa t bersama-sama mengatasi kesenjanga n
digital (digital gap) yan g dihadapi. Kesenjanga n digital ada lah isu
yan g berkaitan denga n ketidakseimbanga n merek a yang mem iliki
pemahaman , kemampuan, dan ketersediaa n akses terhada p
infrastruktur digital dengan merek a yan g sama sekali jau h dari
kebe radaa n tersebu t. Sebagaim ana tujuan awalnya, e-Government
ditujukan untuk memperluas akses masyarakat terhada p pelayanan
pemerintah melalui berbagai teknologi baru, terutama internet. Jika
penggunaa n internet belum menjad i budaya di kalanga n masyarakat,
akan sulit mewujudka n e- Gove rnmen t seca ra maksimal.
Setidakny a ada bebe rap a pihak yang dapat mensosialisasikan
penggunaa n internet kepad a masyaraka t sesua i dengan kapasitas dan
kepentingannya masing-masing, yaitu:
 Pemerintah
 Industri (swasta) atau bisnis
 Perguruan tinggi
 Lembag a Swadaya Masyaraka t

Dalam hal ini, jelas terlihat bahwa ta ntangan yang dihadapi


pemerintah adalah baga imana memfasilit asi berbagai pihak aga r
tercipta suatu lingkungan yan g kondusif untuk terselenggaranya
berbaga i inisiatif e-Gove rnmen t secara efektif. bisa men jalanka n
fungsi sebagaiman a mestinya. Dari sisi bisnis misalnya, ten tu
dibutuhka n infrastruktur hukum yan g mendukun g iklim dan industri
yan g berhubunga n denga n internet. Sehingga dengan demikian , aka n
terjad i win-win solution antara pemerintah dan berbaga i pihak.
Kelima , perlu diperhatikan dan dipertimbangkan secara
sungguh-sungguh berbagai isu yan g menyangku t keamana n data dan
privac y masyaraka t yang menggunakan internet. Keamanan data
merupaka n salah satu isu paling penting dalam inisiatif e-
Government. Data yang dimaksud berupa data yang dimili ki
pemerintah maupun data yan g dimili ki atau terkait pribadi-pribadi
atau individu-individu dalam masyaraka t. Aspek kea manan men jadi
isu menarik karen a informasi yang dimiliki pemerintah perlu dijamin
kea manan dan kerahasiannya aga r tidak disalahgunakan. Isu lain
menyangku t data ada lah jaminan bahwa privacy masya rakat dapat
terjaga . Pemerintah perlu menjamin bahwa data masya rakat yang
bersifat pribad i akan tetap aman dan tidak aka n dibebe rkan kepada
m ereka yang tidak selayaknya mengetahu i.
Keenam , perlu dipaha mi bahwa akan leb ih mudah untuk memulai
inisiatif e- Gove rnmen t deng an melihat best practice atau m elakukan
bench marking dengan pihak-pihak lain yang suda h men jalanka n
inisiatif ini. Karen a itu, fak tor dokumen tasi sangat penting.
Dokumentasi se cara internal men jadi semaca m ca tatan perjalanan
yan g bisa dikaji ke m ajuan dan perkembangannya . Dan secara umum,
dokumen tasi yang baik dapat menjad i referensi berguna bag i merek a
yan g aka n memiliki inisiatif e-Gove rnmen t serupa dan berniat
mene rapkannya ; selain untuk mempersiapkan langkah -langka h yang
diperlukan sekaligus me nghindari kesalahan yan g sama dari
pene rapa n inisiatif yan g suda h ada. Untuk mem ulai langka h
bench marking , ad a baiknya dilihat karak ter-karak ter yang
m empunya i kemiripan dari sisi budaya, tekno logi, ekonomi, dan juga
demografi penduduknya. Diharapkan, kemiripan faktor-faktor
tersebut akan memudahka n prose s pengembanga n e-Government yan g
sesuai dengan wilayahnya denga n sedikit penyesua ian pad a beberapa
aspek .

D. PEMBANGUNAN JARINGAN TENAGA KERJA NASIONAL


American Workforce Network (AWN) adalah jaringan peke rja
nasiona l Amerika yan g mene rima dan a dari pemerintah federal di man a
tugas utamanya adalah mem berikan/menyed iakan informasi kepada
perusa ha an aga r merek a dapat mene mukan pekerja yang cocok;
sementara sistem yang sama diharapkan dapa t membantu para calon
pekerja dalam menca ri dan menge mbangkan karir merek a (ETA, 2001).
Termasuk di dalam jaringan kerja AWN adalah organisasi yang tergabung
dalam berbagai bada n dan organisasi nasional termasuk LSM ya ng
mengurusi tenaga kerja. AWN ada lah partner utama dari Employment
Training Administration (ETA ), semaca m Balai Pendidikan dan Pe latihan
Pekerja Departemen Tenag a Kerja Amerika. Departem en Tenag a Kerja
Amerika menginginkan agar AWN dan partner serta jaringan yan g
dimilikinya bisa mengembang kan sistem yang lebih komprehen sif dengan
mengembang kan e- Gove rnmen t.
ETA sebenarnya suda h memiliki dasar yang kuat untuk
pengembangan e - Government. Mereka telah berhasil merencanaka n dan
mengem bangkan website yang cangg ih untuk kepentinga n pekerja,
menggantikan banyak transaksi internal dengan transaksi elektronik,
mengem bangkan jaringan intranet, dan yang paling progresif ada lah
mengembang kan American Career Kit (AC K). American Career Kit
(ACK) ada lah semaca m “kartu” untuk peke rja yan g berisi semua data-
data dan kualifi kasi dari pekerja bersangkutan. Saat ini, America n Ca reer
Kit men jadi salah satu yang terbesar dan paling signifikan dalam
memban tu pekerja untuk menca ri pekerjaan. Untuk mem udahkan, sistem
yang digunakan baik oleh penca ri kerja maupun perusahaa n semua nya
berbasiskan website.
Salah satu alasan yan g paling penting mengapa Depnaker Am erika
menginginkan aga r AWN perlu mengadopsi e-Gove rnmen t leb ih
didasa rkan pad a misinya yan g besar dan terus mene rus untuk
menyediakan layana n publik dalam mengembangka n kualitas pekerja, dan
bukan sekeda r semata-mata karen a faktor ketersediaa n teknologi. Pihak
Depa rtemen Tenag a Kerja Amerika sendiri berkepen tinga n dengan
mengingat sebagai partner, AWN akan leb ih bisa berbua t banya k untuk
mem ajukan dan meningka tkan kualitas peke rja Amerika melalui fasilit as
eGovernment. Sebaga i latar belakang, setidakny a ada empat alasan utama
mengapa AWN perlu mengadopsi eGovernment.
Pertama, meningka tnya penggunaa n internet di Amerika. Penetrasi
internet da lam keh idupan rumah tangg a di Amerika termasuk paling cepa t
dibandingkan dengan tekno logi lainnya . Menu rut Departemen
Perdaganga n Amerika, hany a dalam waktu 7 tahun, leb ih dari 50%
keluarga di Amerika telah terhubung ke internet. Band ingkan dengan
telev isi yang butuh waktu pene trasi hingga 13 tahun , dan telepon yan g
butuh waktu hingga 38 tahun . Penggunaan internet yang men ingkat ini
tentu menguba h cara orang berkomunikasi, bekerja, dan bersosialiasi
dengan orang lain. Dengan perubahan budaya seperti itu, semestinya
pihak pemerintah dan berbaga i organisasi yan g berhubungan denga n
masya rakat juga mulai mengadops i internet sebaga i salah satu akses untuk
mendapa tkan layana n publik.
Kedua, adalah denga n semak in banyakny a inisiatif e-Government
yang diterapka n perlu ada keselarasan dan sinkronisasi dari semua pihak .
Yang berkepentingan dalam hal ini adalah Departemen Tenag a Kerja,
tetap i karen a AWN mempunyai peran yan g sangat penting dalam
menyukseskan program kerja depa rtemen, mak a penerapan e-Government
di AWN mendapa t dukungan penu h dari Departemen Tena ga Kerja.
Ketiga, ada lah baga imana meningka tkan efisiensi pelayana n publik
yang selama ini dilakukan AWN. Sepe rti diketahui, penggunaa n tekno logi
internet akan banyak sekali bisa mempercepa t pelayana n dan
meningka tkan efisiensi. Prose s rekrutmen dan pendaftaran peke rja secara
online misalnya, akan memudahka n baik untuk perusahaa n maupun
penca ri kerja. Dan dengan sistem yan g bisa diotomasi, penca ri kerja akan
dengan cepa t bisa mendapa tkan informasi tentan g lowonga n kerja yan g
suda h ada, sem entara perusahaa n juga dengan cepa t bisa mendapa tkan
pekerja sesuai yang diharapkan.
Keempat, faktor infrastruktur yang sangat dan semakin mendukung.
Ada dua tekno logi yan g membua t orang semak in mudah mengakse s
internet: penggunaa n pita leba r (broadband ) dan banyakny a peralatan
untuk bisa mengakses internet. Penggunaa n internet pertama kali melalui
kabel telepo n yan g men jadikan penca rian dan pengambilan data m enjadi
lambat. Sekarang ini, pengguna an broadban d (pita leba r) sudah m enjadi
layana n umum yan g membuat penga mbilan data jauh lebih cepa t.
Tekno logi kedua ada lah penggunaa n berbaga i peralatan yang
memungkinkan orang untuk mengakses internet dari berbagai peralatan .
Jika dulunya orang menga kses internet hanya melalui PC, sekarang ini
munculnya teknologi jaringan tanp a kabe l memungkinkan orang
mengakses internet melalui Personal Digital Assistance (PDA), telepo n
selular, bahkan beberapa peralatan rumah tangg a sekarang sudah mulai
dilengkap i fasilitas akse s internet.
Kombinasi dari keempat hal di atas inilah yan g menjad ikan
penerapan e - Gove rnmen t di AWN menjad i penting. Dari sisi demand ,
meningkatnya pe nggunaa n internet dalam berbaga i keh idupan
mendorong berbaga i pihak menyediaka n layana n yang bisa diakses lewat
internet, dan dari sisi lain, pene rapa n inisiatif e- Government pad a
berbagai departemen di sek tor pemerintaha n membutuhka n keselarasan
dari semua pihak untuk menerapkan pendeka tan serupa.

1. STRATEGI IMPLEMENTASI
Karena inisiatif pene rapa n e-Gove rnmen t bukan perkara yang mudah
dijalankan, diperlukan strateg i implemen tasi yang terpadu dan terarah.
Strategi ini tidak hany a meliputi penyiapa n infrastruktur dan
pengembanga n sistem di AWN, tetapi juga menyangkut bagaiman a
peman faatannya secara m aksim al. Ada empat strategi besar dalam
penerapan e-Government di AWN.
Strateg i pertama, membantu mitra kerja AWN aga r muda h mengakse s
internet. Ada tiga kondisi pada saat inisiatif e-Government ini
dilaksanakan . Pertama, beraga mnya pene rapa n teknologi informasi
diantara partner kerja AWN. Ada yang sudah sangat maju, tetap i cukup
banyak yang ma sih tertingga l. Kedua, karena berbasiska n tekno logi, perlu
dibikin sistem dan prosedu r di man a setiap orang aka n mendapa tkan
sesua tu sesuai kebutuhann ya, dan juga kead ilan di an tara para penca ri
kerja. Dan ketiga, perlu adanya sistem untuk mengukur kesuksesan
penerapan e-Government ini. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut,
Departemen Tenaga Kerja dalam hal ini Ba lai Diklat Peke rja (ETA )
Amerika melakuka n be berapa strateg i dalam memban tu pelaksanaa n e-
Gove rnmen t di AWN:
 Mengajak ban k untuk memberikan peran yan g leb ih besa r dalam
memban tu pendanaa n bagi partner AWN;
 Karen a terdiri dari banyak nega ra bagian , dan kemungkinan tiap
negara mempunyai sistem informasi yan g berbeda, beke rja sama
dengan pemerintah loka l agar strateg i umum dalam pe nge mba ngan
sistem informasi AWN sejalan denga n tiap -tiap pemerintah loka l;
 Melakuka n kordinasi dengan berbaga i organisasi berskala
nasional;
 Membangu n jembatan bag i ide-ide, isu, dan usulan-usulan bagi
pengembanga n e-Governm ent;
 Memonitor perkembangan, pelaksanaa n dan tingkat kesuksesa n e-
Gove rnmen t di AWN;
 Mengkoordinasikan ak titit as yang berhubunga n dengan pelatiha n
ataupu n penyeba ran informasi mengena i e-Government di antara
partner da n jaringan AWN; dan
 Mengadaka n riset dan diskusi di an tara partner AWN me nge nai:
 Standarisasi pene rapa n e-Gove rnmen t di antara partner AWN
mulai dari penerapan paling standar
 Penyediaan layana n teknis yang dibutuhkan
Strategi kedua, membantu penge mbangan pemerintah loka l menu ju
proses e- democracy . Pemerintahan yan g baik ada lah pemerintah yan g
mem buka dan memfasilit asi partisipasi publik yang besar terhada p
berbagai kebijakan pemerintah . Asumsi terhada p e-domocracy ada lah
bagaimana menjamin setiap masyaraka t mempunyai pilihan dan
mem bangun pemerintahan yang berbasiska n pad a kepentingan
masyaraka t. Begitu juga nilai-nilai yan g ingin diterapka n oleh AWN
melalui inisiatif eGovernm ent. AWN melakukan ap a yan g disebut sebaga i
“push technology” dengan mengirimkan informasi-informasi penting
melalui email, new sletter, mem berikan informasi dari berbagai
departemen , dan menyesuaikanny a denga n kebutuha n dan kepen tinga n
individu masing-masing anggota. Adanya informasi yan g tersebar luas itu
diharapkan membuat partisipasi publik menjad i leb ih m eningkat.
Strategi ketiga, bersama-sama membangu n standa r aplikasi,
standar tekno logi, kualitas serta kea manan informasi. Prose s ini adalah
proses ya ng paling sulit karena menyangku t integrasi data dari seluruh
partner AWN. Ada empat hal yang men jadi titi k poin utama:
 Penerapan standar sistem dan aplikasi yan g digunakan . Penerapan
standa r ini pen ting agar terjadi keseragaman pad a sistem dan
aplikasi yang digunakan untuk memudahkan pertukaran dan
integrasi data. Standar juga termasuk isu-isu yan g berkaitan dengan
pengguna, di antarany a mengena i kemudaha n penggunaan ,
konsistensi dalam layout dan desain, serta kesamaan definisi
dan prosedu r. Seca ra teknis, bebe rap a hal yan g perlu distandarka n
adalah :
 Platform tekno logi yan g digunakan
 Elem en-elemen yang akan m enjadi basis pertukaran data
 Fungsionalitas dan fitur yan g ada di w ebsit
 Penyeragaman definisi dan term yan g ada
 Aktifit as bersama untuk meyak inkan bahwa setiap orang bisa
mengakses fasilit as publik ini.
 Perencanaa n dan pengerjaan dukungan teknis bag i seluruh partner
AWN. Departemen tenag a kerja merencanaka n dukungan teknis
kepada seluruh mitra dan jaringan AWN, terutama dalam beberapa
bidang beriku t:
 Menyiapka n saran a dasar untuk kesiapa n teknolog i
 Mem ba ntu dan mensponso ri berbagai peneliti an
 Menyediaka n konsultasi langsung untuk pemerintah dan para
profesional pada tingkat lokal
 Penyedia dan pene rima informasi, ide, isu, contoh kasus, dan
lain - lain
 Menyediaka n perangka t untuk penguku ran kesuksesa n dan
kemajuan program
 Membangu n sistem teknologi informasi yan g aman, nyam an,
dengan privac y yan g terjaga . Sistem ap likasi yan g aman adalah titik
krusial yan g harus dibangu n untuk menjag a kepercayaa n publik
terhadap penggunaa n data yan g ada. Sehingga hal itu aka n
menjamin keterlibatan yan g lebih besar dari m asya rakat.
 Membangu n sistem untuk prose s integrasi dan pertukaran data di
antara partner AWN. Sebaga i sebuah organisasi nasiona l, tentu saja
data yang dibutuhka n akan melintasi batas propinsi dan negara.
Karen a itu dibutuhkan platform yan g jelas aga r pertuka ran data bisa
berjalan dengan baik. Hal lain yang perlu diperhatikan ada lah
masa lah keamana n data dan privacy , apa lagi menyangku t data-
data publik.

Strateg i keempat, Departmen Tenag a Kerja mensponsori investasi


dalam proses e - learning yang memban tu penge mbangan pekerja
profesional. E-learning aka n men jadi semaca m universitas virtual yan g
memberikan pelatiha n bagi para profesional seca ra online . Banyak hal
bisa dilakuka n oleh universitas virtual ini, di antaranya:
 Penyediaan pelatihan yang berkua litas tinggi seca ra online untuk
seluruh partner AWN dan stafnya;
 Sertifikasi training secara online yan g diakui secara nasional;
 Tersedianya materi pengetahua n yan g lengka p bag i para
profesional yan g bisa diakses oleh seluruh kalangan;
 Pengetahua n yang selalu diupdate dan dikelola denga n baik,
misalnya dikategorikan me nurut disiplin ilmu;
 Setiap pemerintah lokal bisa saling tuka r menukar modul dan juga
model belajar dan pelatihan;
 Bisa dilakukan belajar jarak jau h yan g terstandarisasi;

Strategi kelima, Balai Latihan Kerja Depnaker Amerika (ETA) akan


bisa diakses lewat internet dan ope rasiona lnya berbasis sistem informasi
yang bisa diakses seca ra online. Hal ini untuk memudahkan prose s
integrasi dengan mitra kerja AWN dan seluruh tenag a kerja yang ada .
Dengan online sistem, ETA aka n bisa melakukan banya k hal, seperti :
 Penyediaan dan pemrosesan ban tuan dan a seca ra online kerjasama
dengan berbagai agensi dan mitra kerja;
 Penyediaan lapo ran keuanga n secara online , termasuk dari mitra
kerja;
 Pemberian informasi secara online ten tang berbaga i kebija kan,
prosedur, dan sistem feedbac k ; dan
 Pelayana n secara online untuk semua layana n publik yan g diberikan
ETA

Kelima strategi inilah yang akan dikembangka n oleh Departemen


Tenaga Kerja Amerika, yang dalam hal ini diwakili oleh Balai Pendidikan
dan Pelatihan mereka (ETA), beke rja sama denga n Jaringan Pekerja
Profesional Amerika (AHN) untuk menge mbangkan eGovernment
mereka. Layana n ini di satu sisi akan memudahkan para pekerja untuk
memperoleh pekerjaan ataupun men ingkatkan karir, dan di sisi lain
memban tu tugas pemerintah untuk mengu rang i tenag a kerja dan
memberikan lapanga n tenag a kerja yang terbuka untuk men ingkatkan
kualitas dan taraf hidup masyaraka t.

E. PEMBAYARAN PAJAK SECARA ONLINE DI CALIFORNIA


Sebelum melaksanaka n inisiatif e-Gove rnmen t seca ra luas, Dinas
Perpajakan California, Franch ise Tax Boa rd (FTB) sebenarnya sudah
meletakkan beberapa dasar penting denga n mengap likasikan bebe rap a
proses pembayaran pajak melalui prose s elek tronik. Tahun 1993, FTB
mem bangun Elecronic Fund Transfer, yan g bisa digunakan oleh pembaya r
pajak m elalui transfer reken ing, membangun website (1996), dan yan g
paling maju adalah membangu n “e -pay”, sistem di mana FTB bisa
melakuka n debit atas rekening pembaya r pajak pada tahun 1999. Namun
demikian , seiring dengan berbagai perkembangan , dirasaka n perlunya
inisiatif e- Government sebaga i usah a untuk memberikan pelayana n yan g
lebih baik kepada masyarakat. E-government berarti menggunakan
teknologi, kemampuan, dan jaringa n yan g dimili ki secara maksimal.
Inisiatif ini setidaknya didorong oleh tiga hal (Connel, 2000):
 Pertama adalah ekspektasi yan g semak in besar dari customer Dinas
Perpajakan untuk mendapa tkan pelayana n yan g lebih baik.
Customer ini bisa terdiri dari pembaya r pajak individual,
organ isasi, konsultan perpajakan , dan lain-lain. Ditam bah dengan
semakin intensif penggunaa n internet di kalangan masyaraka t,
mereka semak in mengha rapka n bisa mendapa tkan pelayana n pajak
yang mudah di depa n komputer m ere ka
 Kedua ada lah semak in meluasnya inisiatif e-Government secara
nasional di California di berbaga i departemen pe merintahan.
Penerapan egovernment seca ra loka l untuk m engantisipasi
diberlakukannnya e- Government secara nasional.
 Ketiga adalah kompetisi global yang semaki n kuat. Kehad iran
teknologi internet menjad ikan lahan persainga n tidak hanya antar
negara bagian di Amerika Serikat, tetapi sudah mencaku p
persaingan global. Penerapan e-Government diharapka n
memperkuat daya saing California seca ra umum dalam kanca h
global.

1. PENETAPAN TUJUAN DAN TARGET


Untuk memudahka n dalam prose s pelaksanaan , Dinas Perpajaka n
California (FTB) menetapka n tujuan dan target yang harus dipenuhi
dalam hubungannya dengan pelaksanaa n e-Government. Ada dua
tujuan besar yan g dijabarkan dalam bebe rap a target seca ra lebih detil.
Tujuan pertama , menyed iakan layana n online untuk customer
(pembayar pajak individu, perusahaan ) dan konsultan perpajakan .
Untuk mencapa i tujuan tersebut, beberapa target telah ditetapkan:
 Menyediaka n formulir ap likasi secara online. Formulir ini bisa
diisi oleh customer secara online dan diproses juga seca ra online
. Bebe rapa formulir pajak sebelumnya sudah bisa di- download ,
tetap i untuk e-Government, semua formulir pajak bisa diisi dan
di- download untuk diprose s seca ra online .
 Memberikan penga laman mena rik dalam pemrosesa n pajak
se cara online . Tidak mudah untuk menya jikan kenya manan da n
kemudaha n kepad a pembayar pajak seca ra online . Namun
dem ikian, portal pajak dibangun dengan kemudaha n konsum en
dalam penggunaan , dan berdasar pada kepentingan dan m anfaat
yang akan mereka peroleh.
 Menyediaka n akses informasi dan komunikasi secara online
sehingga memudahka n pembayar pajak untuk berkonsultasi da n
bertanya jika diperlukan.
 Penyediaan prose s transaksi pembayaran pajak seca ra online .
Dengan demikian , pembaya r pajak bisa melakuka n transaksi di
depan komputer merek a di manapu n dan kapanpun merek a
berada.
 Mengirimkan informasi kepad a pembayar pajak seca ra online
melalui email dan newsletter yan g dikirimsecara rutin.

Inisiatif sudah mulai dijalanka n dalam upay a mencapa i target di


atas, di antara nya adalah:
 Membangun konsep email yang aman, denga n otorisasi
tandatangan digital ke pa da dan untuk pem bayar pajak
 Membuat aplikasi yang memungkinka n semua formulir pajak
bisa diakses lewat website
 Melayan i permintaan secara online untuk berlangganan
pembayaran pajak secara otom atis
 Pemberian PIN ( Personal Identifi cation Number ) sebaga i
password untuk oten tifi kasi pembaya ran online. PIN ini telah
diberikan kepada sekitar 4-5 juta pembayar pajak . Setiap
permohona n PIN akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

Tujuan kedua , baga imana menggunaka n teknologi yan g sesuai


untuk mengubah cara berbisnis secara internal, dan denga n supplier .
Seca ra detil, tujuan terse bu t dibagi m enjadi be berapa target
pelaksana an:
 Menyediaka n berbaga i formulir internal, panduan, dan publikasi
secara online. Staf Dinas Pajak bisa melihat berbaga i informasi
dan pandua n secara online sehingga meningka tkan kua litas dan
kemampuan kerja mereka .
 Penyediaan intrane t yan g disesua ikan dengan kebutuhan masing-
masing pekerja. Persona lisasi dilakukan sesuai dengan m inat dan
keahlian yan g dimiliki.
 Pelaksanaan prose s ad ministrasi seca ra internal dila kukan
online , termasuk denga n supplier.
 Sistem aplikasi yang memungkinka n informasi, saran , dan
umpan balik dari pembayar pajak diterima langsung oleh staf
yang bersangkutan sesua i bidangnya. Hal ini untuk mempercepa t
waktu respon s yang dibe rikan dalam rangka pelayanan kepada
konsumen.

Bebe rap a inisiatif yang sudah dijalanka n untuk mencapa i targe t-target
tersebut adalah:
 Menyed iakan akses intrane t untuk seluruh formulir, panduan dan
informasi internal. Semua staf mempunya i akses informasi yang
sama dan mem adai.
 Membangun sistem ap likasi di man a proses kerja internal bisa
dilakukan secara elektronis. Dengan prose s kerja yang bisa
dilakukan seca ra elek tronis, akan mempercepa t prose s kerja da n
m eningkatkan kualitas pelayanan .
 Partisipasi dalam pengembanga n sistem di California seca ra
keseluruhan. Karen a inisiatif e-Gove rnmen t akan terkait de nga n
berbagai departemen dan biro pemerintaha n yang lain,
penyam aan platform, standar dan teknologi mutlak dipe rlukan.
 Membangun database kepegawa ian yan g bisa diinteg rasikan ke
dalam sistem kepegawaian secara nasional.
 Menge mbangkan sistem pelatihan, perijinan , dan pendanaa n
sec ara online .

2. STRATEGI MENUJU KESUKSESAN IMPLEMENTASI


Karen a penerapan egovernment membutuhkan dukungan dari
berbagai pihak , pelaksanaann ya memerluka n strategi yan g terkelola
denga n baik. Secara internal, e-Gove rnmen t perlu didukung oleh
infrastruktur dan sumber daya yang kuat, dan secara eksternal, perlu
partisipasi dari masyarakat seca ra penuh. Beberapa strategi yan g
diterapkan Dinas Perpajakan Ca lifornia (FTB) dalam melaksanakan e-
Government adalah sebagai berikut:
Pertama , membangu n kepercayaa n publik yan g dilakuka n dengan
beberapa hal:
 Privacy dari pembayar pajak dijaga secara ketat. Penggunaa n
informasi yang berhubunga n dengan merek a diatur dalam aturan
yan g pasti. Penya lahgunaa n terhadap privac y aka n me nda pa tkan
hukuman yang berat.
 Aspek kedua yang erat hubungannya adalah masalah keam anan
data. Tidak bisa dipungkiri, keamana n data menjad i isu yang
paling sensitif dalam hal ini. Dalam hal keamana n data, dibuat
berbagai aplika si berlapis agar tidak terjadi ke boc oran.
 Prinsip otentifikasi dengan memberikan password dan Personal
Identifi cation Number (PIN) sebaga i alat transaks i.

Kedua , memperluas kerjasama denga n berbagai pihak, di


antaranya:
 Kerjasama denga n pihak-pihak swasta, terutama ya ng
berhubungan denga n teknologi informasi.
 Kerjasama denga n berbaga i departemen dan organisasi
pem erintah untuk menjamin bahwa standar yan g mereka
bangun bisa saling terintegrasi antara satu dengan yang
lain.
 Kerjasama pembanguna n sistem informasi seca ra nasional.
Hal ini terkait denga n program e-Government seca ra
nasional.

Ketiga , penerapan e-Gove rnmen t harus terpusa t pada


kepentingan pelanggan. Pelanggan dalam hal ini ada lah pembayar
pajak – baik individu maupun organ isasi- dan berbagai organisasi yang
bergerak dalam bidang konsultasi perpajakan. Dua hal yang dila kukan
adalah:
 Pemberian layana n pelangga n yan g disesuaikan denga n m anfaat
dan dalam upaya mem berikan kemudahan bagi pelanggan.
 Karena struktur di masyaraka t masih terdapa t kalanga n yang
belum mempunyai akses terhada p internet, bersama-sama de ngan
berbaga i organisasi pemerintah dan swasta melakuka n berbagai
usaha untuk mengatasi kesenjangan digital. Usaha-usah a itu
terutama dalam bidang pendidikan dan pembanguna n
infrastruktur. Karen a bagaimanapun , tanp a akses internet yan g
memadai, akan sulit mengha rapka n e-Gove rnmen t bisa
dinikmati oleh seluruh kalangan.

Kee mpat , membangun kapasistas organ isasi aga r bisa


m enyesua ika n denga n perkembangan . Ada dua point pen ting dalam
hal ini.
 Penyed iaan infrastruktur yang memadai, dalam hal ini
infrastruktur telekomunikasi, hukum, dan juga sistem aplika si.
Adanya infrastruktur yang kua t aka n menjad i dasar untuk
memudahkan prose s implementasi leb ih lanjut
 Peningka tan kualitas sumber daya staf dengan mengadaka n
berbaga i pelatihan dan pen ingkatan kemampua n mereka . Staf
yang terlatih sama pentingnya dengan sistem ap likasi itu send iri.
Pelaya nan yang berkua litas aka n datan g dari sistem ap likasi
yan g baik yang ditunjang oleh staf yang terlatih.

3. ARSITEKTUR SISTEM INFO RMASI YANG DIGUNAKAN


Dalam pembanguna n sistem informasi untuk e-Gove rnmen t,
bebe rap a hal perlu diperhatikan:
 Masalah platform yan g bisa dioperasikan pad a berbaga i aplikasi.
Standar umum semua aplikasi akan berbasiska n web, dan semua
aplikasi dari seluruh departemen dan bag ian akan dijalankan di
sana . Karena itu perlu dipastikan bahwa semua ap likasi ini bisa
dijalankan dan terkait antara satu de nga n yang lain.
 Keamanan data menggunaka n firewall pad a berbagai ap likasi dan
juga enkripsi SSL (secure socke t layer) 128 bit yang saat ini sudah
terbukti cukup baik untuk m enja ga keam anan data.
 Standar aplikasi perlu ditetapka n pad a level nasiona l agar
interaksi dan pertukaran data bisa berjalan dengan baik.
 Penggunaan sistem pembayaran online yan g beragam, bisa m elalui
kartu kredit, ataupu n transfer bank , bisa juga melalui deb it
otomatis.
 Kebutuhan teknologi yan g diperlukan . Ada beberapa leve l di
dalam perencanaa n proye k e-Government yan g m embutuhkan
teknologi yang berbeda-beda pada setiap levelnya:
 Leve l 1: kemampua n untuk publikasi secara online .
Leb ih banyak hanya sekedar memberikan inform asi.
 Leve l 2: adan ya interaksi dari pelanggan, denga n
m enam bahkan berbagai fasilit as yang memungkinkan
pelanggan m enghubung i dan berkom unikasi secara
online .
 Leve l 3: fasilit as transaksi dari pelanggan di mana
merek a sudah bisa melakuka n berbaga i proses transaksi
pembayaran seca ra online
 Leve l 4: integ rasi penuh seca ra online , dengan
m elibatkan seluruh prose s kerja internal dan penyediaa n
seluruh layana n secara online .
 Terakhir adalah karen a e-Gove rnmen t akan dilaksanakan seca ra
nasional, perlu melakukan kordinasi denga n berba gai depa rtemen
dan biro pemerintaha n lain aga r aplikasinya bisa terhubung dan
terintegrasi seca ra baik.

F. KIAT PEMERINTAH COLORADO BELAJAR DARI SEKTOR


SWASTA
Salah satu perbedaa n penting antara pemerintah denga n perusahaa n
swasta ada lah masalah pelayana n kepada masyarakat sebaga i
custom ernya. Pada banya k pemerintahan, belum terdapa t buda ya
pelayana n ya ng mem adai sebaga imana perusahaa n profesiona l
memberikan pelayanan terhada p pelanggann ya. Karen a itu, secara jelas
pemerintah Colorado mempunya i misi untuk “menyed iakan informasi dan
layana n yang berpusat kepad a masyarakat sebagaiman a perusahaa n
melayan i customernya”. De nga n misi men ingkatkan kua litas layana n
inilah , inisiatif e-Gove rnmen t dice tuska n di sana .
Karena banya k definisi tentan g e-Government, pemerintah Colorado
kemudian memberikan beberapa batasan definisi, yaitu dengan e-
Government pemerintah menyed iakan (GOIT, 2001):
 Akses masyarakat secara cepa t terhada p pelayana n pemerintah;
 Akses layana n yan g fleksibe l selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu
dari manapun seseorang berada
 Alternatif akses melalui berbagai tekno logi baru ke pa da pemerintah
tanp a mengh ilangka n akses tradisional yang selama ini dijalankan;
dan
 Sedapa t mungkin menggan tikan prose s manual dengan proses
otom atis untuk menjamin efisiensi dan efektifit as proses layanan .

E-Government di Colorado kemudian diterjemahka n dalam target-


target besar sebagai be rikut:
 Meningka tkan akses dan efisiensi dalam memberikan informasi
kepada masyarakat dimana w ebsite akan men jadi saran a utam a,
tetap i untuk masyarakat yang tidak punya akses internet, perlu ada
mekanisme lain dalam memberikan informasi (telepon, pusat
informasi layana n pemerintah);
 Perhatian terhada p kea manan informasi dan privacy seseora ng
dalam hubungann ya dengan e-Government;
 Pengelolaan ala perusahaa n profesional dalam berbaga i sektor
dengan membangu n mode l bisnis yan g kua t dalam pengembanga n e-
Gove rnmen t;
 Menggunaka n tekno logi untuk mengu rang i biaya dan
meningkatkan kualitas dalam pemberian informasi dan pelayanan
publik;
 Transformasi pegawai nege ri di Colorado melalui usah a -usah a
pelatihan yang intensif, dan memastikan bahwa m ereka
mendapa tkan informasi yang memada i untuk prose s pengambilan
keputusan;
 Memastikan tersediany a sumber biay a dan penerimaan yang
mencukupi untuk pelaksanaan e-Gove rnmen t secara keseluruhan ;
dan
 Membangu n kepemimpinan dan visi tentan g e-Gove rnmen t yan g
kuat dan komprehensif. Visi itu kemudian diterjemahka n ke dalam
perencanaa n strategis dan perencanaa n pelaksanaanny a di lapanga n
melalui kerjasama dengan berbagai sektor baik antar departem en
pem erintah ma upun dengan pihak-pihak swasta.

1. VISI E-GOVERNMENT COLORADO


Untuk memberikan arah yang tepa t, pemerintah Colorad o
mempunyai beberapa visi dan strategi pe ngembangan e-Governm ent
ke depan.
Pe r t a m a : Ak s e s t e r h a d a p L a y a n a n d a n I n f o r m a s i.
Akses utama terhada p informasi dan layana n pemerintah Colorad o
akan disediakan oleh dua portal. Untuk masyaraka t umum disediakan
portal internet pemerintah, dan untuk pegawa i serta staf pemerintaha n
dise diakan portal intrane t. Masyarakat umum hany a bisa melihat portal
internet karena untuk akses terhada p berbagai informasi di portal
intranet m embutuhkan password dan dijaga kea manan datany a secara
ketat. Sistem aplikasi yang diterapka n juga terdiri dari dua bagian
besa r. Informasi dan layana n umum pemerintahan aka n terdapat di
portal utama, sedangka n layana n yang menyangku t tiap-tiap
depa rtemen aka n terdapat pada setiap departemen . Walaupu n demikian ,
semua layana n tersebut akan diletakkan pad a portal utama sehingga
masyarakat hanya perlu mengakses portal utama. Di portal utama itu
aka n terdapat direk tori layana n di m ana masyarakat bisa memilih
layana n man a yan g ingin ia dapatkan.
Untuk kalanga n yan g tidak mempunya i akses internet,
pemerintah menyediaka n akses layana n melalui telepon, surat dan
melalui fasilit as internet umum yan g disebut sebaga i Government
Service Terminals yang disediaka n di berbaga i tempat dan fasilit as
publik, serta pusa t inform a si layana n pemerintah Colorado
(Gove rnmen t Service Centre). Pusat Inform asi Laya na n ini
m emberikan pelayanan berupa:
 Ban tuan untuk masyarakat dalam memakai internet dan portal
pemerintah;
 Bantuan melalui telepon untuk pengakse s melalui fasilit as
internet umu m yan g disediakan pe merintah;
 Ban tuan untuk pengakse s melalui Personal Computer (PC) di
rumah ataupun di kantor; dan
 Layana n melalui telepo n bagi yang tidak punya akses internet.

Dengan demikian , walaupun bebe rap a kalangan masyarakat tidak


punya akses internet, merek a tetap bisa mendapa tkan layana n
pemerintah m elalui fasilit as lain yan g disedia kan.

Sumber: G OIT, 2001


Ke d u a : Ke b i j a k a n d a n P r i v a c y I n d i v i d u Karena
pen tingnya masalah kea manan data dan privac y individu, pemerintah
Colorado mengeluarkan aturan tentan g kea manan data dan penggunaa n
informasi yang didapa tkan dari berbagai sistem informasi dalam
program e-Government. Pemerintah menjamin bahwa informasi yang
ad a akan dipergunakan sebaga imana mestinya dan memberikan
hukuman yang berat bagi pihak-pihak yan g menyalahgunaka n
informasi tersebu t. Kebijaka n semaca m ini penting untuk menjamin
kepe rcayaa n m asya rakat agar merek a mau berpartisipasi dalam
penge mbangan e-Government ini.

Ke t i g a : Pe n g g u n a a n T e k n o l o g I .Penggunaa n teknologi
dalam pengembanga n e-Gove rnmen t harus se cara konsisten diarahka n
untuk memberikan man faa t bersama baik ba gi pemerintah dan pihak
terkait sebagai penyed ia layanan , maupu n kepada masyaraka t sebagai
pengguna . Penggunaa n tekno logi harus mam pu memberikan efisiensi
dalam pemberian pelayanan , mempercepa t waktu pelayanan , dan
mengu rang i berbagai biay a yang diperlukan. Dan di m ana
memungkinkan, tekno logi harus mampu menggan tikan berbagai proses
m anual untuk men ingkatkan produktifit as. Selain itu, penggunaa n
tekno logi harus memudahkan masyaraka t dalam mendapa tkan layana n
pemerintah.

Ke e m p a t : Pe n g e m b a n g a n S t a f Pe m e r i n t a h m e n j a d i
Pe k e r j a P r o f e s i o n a l. Seiring dengan penerapan e-Government,
pegawa i nege ri dan staf pemerintahan seca ra perlahan perlu
mendapa tkan pelatihan yang m emadai untuk men jadi pekerja
profesional. Jika keadaa n sekaran g ini lebih banyak pekerjaan yan g
sifatnya administratif, ke depa n setiap pekerja harus mampu memahami
berbaga i proses yan g berhubunga n denga n layanan pemerintahan .
Karena itu merek a perlu mendapa tkan akses dan informasi ya ng luas
terhada p berbagai proses sehingga memudahkan bag i merek a untuk
proses penga mbilan keputusan .
Ke l i m a : M a s a l a h B i a y a d a n Su m b e r Pe n e r i m a a n.
Pelaksanaa n e-Gove rnmen t ten tu saja membutuhkan biay a yan g sanga t
besar. Pemerintah pada awalnya mem ang perlu meng investasikan biaya
yang cuku p besar untuk membangu n berbaga i infratruktur dan sistem
aplikasi. Namun demikian di masa depan , e-Government aka n
m engurangi biaya-biaya yan g tidak perlu sehingga secara keseluruha n
akan mengun tungkan baik untuk pemerintah maupun masyaraka t secara
um um. Biaya -biay a yan g bisa dihemat an tara lain: ada lah biay a waktu
pengurusan layanan , biay a tempat, biay a perjalanan , biay a pegawai
yan g bisa dihem at, dan berba gai biaya lain.
Ke e n a m : Ke p e m i m p i n a n d a n K e r j a s a m a. Pelaksanaan e-
Government membutuhkan tidak hany a komitmen dari pimpinan pusat,
dalam hal ini Gubernur Colorado , tetap i juga integrasi dari berbagai
sistem dan aplikasi antar depa rtemen. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah Colorad o membentuk Chief Information Offi cer (CIO) di
tingkat Gube rnur yang akan menjad i kordinator bagi pelaksanaan dan
pembangunan sistem informasi pa da tingkat departemen.
CIO inilah yang aka n memberikan perencanaa n strategis,
meletakka n dasa r -dasar pengembanga n e-Gove rnmen t dan menjamin
bahwa sistem informasi yang dibangu n pada setiap departemen bisa
dijalanka n seca ra bersama. Kerjasama semaca m ini dibutuhka n karena
informasi pa da e-Government akan berad a pada level pertukaran data
an tar berbagai de partemen.
Ke t u j uh: B e r t i ndak S e l ayakny a P e r usahaan P r o f es i ona l .
Untuk membangu n pemerintaha n Colorad o menjad i pemerintahan yan g
kuat dan efisien , perlu mengubah paradigma pemerintahan model
seka rang m enjadi paradigma bisnis proses perusahaa n profesiona l.
Model bisnis profesional dibangun berdasarkan kemampua n
perusahaa n untuk mem bangun sistem informasi yang kuat yan g bisa
dilihat secara real time sehingga memudahka n bagi mana jemen untuk
prose s penga mbilan keputusan. M asa lah yang paling sulit adalah
integ rasi data. Data-data yang terkumpul saat ini adalah data-data
individual tiap depa rtemen, yang terkadang terjadi duplikasi data.
Ten tu saja, proses semaca m ini aka n menyu litkan dan mena mbah waktu
prose s kepada masyarakat yan g ingin mendapa tkan layana n yan g cepa t.
Dengan adanya sistem yan g terpadu, data-data akan terinteg rasi
men jadi data sentral, di man a masyarakat hanya perlu memberikan satu
kali data untuk berba gai proses pelayanan . Di samping itu, integ rasi
data juga akan memudahka n penga mbilan kepu tusa n karena inform asi
cukup tersedia.

2. PERENCANAA N DAN PENGEMBANGAN E- CITY DI TORONTO


a. KONSEP E-CITY
eC ity ada lah konsep ten tang baga imana penataa n
pemerintaha n dan layana n masyarakat di masa depan berdasarkan
manajemen sistem inform asi terpad u pada semua depa rtemen dan
pemerintaha n kota. eC ity mem anfaatkan semua kemajuan tekno logi
yang ada untuk bisa mengakse s semua layanan pemerintah , dan
masyaraka t mendapa tkan kesempatan yan g sam a dalam
memperoleh layana n di manapun ia berada, 24 jam sehari tanpa
dibatasi waktu kerja.Untuk mencapa i ke arah To ronto sebaga i
eCity, ad a tiga pilar utama yang harus dibangun terlebih dahu lu
sebagai dasar untuk kerangka bangunan yan g lebih besar. Tiga pilar
itu adalah m anajem en informasi, teknologi yan g memadai, dan
sumber daya manusia yan g berkualita s.
Manajemen informasi menyangkut bagaiman a data dan
informasi diatur sesuai denga n visi bisnis dan tujuan pelayana n
pemerintahan . Di sini, arah dan strateg i pengembanga n sistem
informasi dibangun dengan perencanaa n pelaksanaa n yan g matang .
Manajemen informasi ini dibutuhka n agar teknologi yang
diinvestasikan bisa menghasil kan m anfaat sesuai harapan.
Pilar kedu a ada lah adany a tekno logi yan g memada i yan g
mendukung kerangk a dasar penge mbangan sistem informasi di
pemerintahan . Aspe k teknologi mencaku p aplikasi yan g akan
digunakan, keamanan , dan juga jaringa n infrastruktur yan g
mendukung berjalannya sistem informa si.
Pilar ketiga adalah sumber daya manusia yan g berkualitas
untuk menjamin berjalannya prose s bisnis seca ra baik. Sumber daya
manusia menyangkut staf dan pegawa i pemerintah sebaga i pihak
yang m emberikan layana n dan juga dari sisi masyaraka t sebaga i
pengguna. Karena baga imanapun, kua litas layana n yan g baik juga
perlu ditunjan g dengan partisipasi menye luruh dari m asyarakat.
Agar bisa berjalan denga n baik, bebe rap a prinsip dasar eC ity
perlu diperhatikan dalam im plementasinya, di antaranya adalah:
 Pertama, eCity harus mampu men jamin akses universal dari
semua orang untuk mendapa tkan layana n pem erinta h.
Ma syarakat bisa mendapa tkan layana n kapa n saja de ngan
berbagai kanal akse s yang dim ilikinya .
 Kedua, investasi dalam inisiatif dan implemen tasi eC ity
harus bisa dipertanggung-jawabkan . Investasi harus
direncanaka n dengan melibatkan semua pihak yan g terkait
dalam pemerintahan dan dewan kota untuk men jamin
pelaksanaa n pengembanga n eCity berjalan sesuai rencana .
Investasi harus menghasilkan benefit yang bisa diterima oleh
seluruh m asya rakat.
 Ketiga, eCity memungkinka n masyaraka t mendapa tkan
layanan dari berbaga i departemen dan bada n pemerintahan
secara m udah. Kunc inya ada lah baga imana mengembang kan
teknologi dan berbagai ap likasi yan g bisa saling
berhubungan an tara satu badan pemerintahan denga n yang
lain.
 Keempat, keamana n dan privac y adalah unsur utam a.
Keamanan menyangkut akses dan pengamana n terha dap
berbagai data dan informasi yan g dikumpulkan, baik data
pemerintah maupu n data masyarakat. Sedangkan privacy
menyangkut manejemen penggunaa n informasi pribadi.
Keamanan dan privacy akan men jadi isu utam a yang harus
diselesaikan oleh pemerintah dalam kerangka pengembanga n
eC ity.
b. TUJUAN STRATEGIS
Penge mbangan Toronto men jadi eC ity mempunya i berbagai
tujuan strategis yang harus dicapai, yaitu:
 Memban tu memudahka n penduduk dalam me nda patkan
layanan pe merintahan.
 Meningka tkan kualit as penga mbilan kepu tusan . Adanya
eC ity memungkinkan pemerintah mendapa tkan informasi
yang diperlukan sehingga keputusan yang dihasilkan lebih
berkualitas.
 Menyed iakan saluran akses baru yang bisa dilakukan dalam
24 jam dan 7 hari seminggu, dan juga akses satu atap untuk
semua layanan pemerintaha n melalui berbaga i peralatan
teleko munikasi dan komputer, termasuk terminal akses
umum yan g ditempatkan di be rbagai tempat.
 Menjamin kelangsungan dan pen ingkatan bisnis yang
berdasarkan pad a penggunaa n teknologi informasi seca ra
intens.
 Memban tu staf pada setiap departemen pem erintah de ngan
pengembanga n kemampuan dalam bidang komputer da n
teknologi informasi.

c. KOMPONEN E-CITY
Ada tiga kompone n utama dalam ap likasi eCity, masing -
masing adalah eGovernment, eSe rvice , dan eB usiness .
1. E-Government
eGovernment melingkupi prose s pelaksanaan
pemerintahan, dan partisipasi masyarakat dalam prose s
penga mbilan keputusan. eGovernm ent bertujuan
men ingkatkan efisiensi dan efektifit as pemerintah serta
menge mbangkan demokrasi dan partisipasi publik yang
lebih besa r. Be berapa target im plementasi eGovernment
di Toronto adalah:
 Peluncu ran forum diskusi online untuk staf senior
dan politi si seh ingga mem udahkan interaksi dan
komunikasi di antara m ereka.
 Lapo ran dari rapat dewan kota bisa diakses oleh
m asyarakat secara langsung.
 Survey dan polling online dari dewan kota bisa
dilaksanakan mulai tahun 2003
 Lapo ran dalam ben tuk video ataupun video streaming
dari hasil rapat dewan kota.
 Menge mbangkan sistem informasi penga mbilan
kepu tusa n yang leb ih akurat.
2. E-Service
Aplikasi eService menga rah pad a bagaiman a
m eningkatkan kua litas layana n publik yang selama ini
diberikan oleh Pem erintah. Beberapa sasa ran yang men jadi
prioritas adalah:
 Menge mbangkan call cen tre untuk bisa menang kap
profil kebutuhan masyarakat secara leb ih
komprehensif.
 Men jadikan layana n pemerintaha n bisa diakses
seca ra online.
 Melaksanakan survey kualitas layana n secara berkala
untuk kepen tinga n review dan peningka tan
kepuasa n masya rakat.
 Beke rja sama denga n Departemen Pariwisata dan
Perpustakaan Umum menyediaka n akses publik
terhada p layana n online yang leb ih luas melalui
Perpustakaan .
 Mengadaka n survey kepuasan internal dari pe gawa i,
kare na bagaimanapu n merekalah yang aka n
m emberikan layanan . Sulit diharapkan mereka aka n
memberikan yang terbaik jika mereka masih merasa
belum pua s denga n kondisi internal pemerintahan di
man a mereka berada sekarang.
 Men ingkatkan service leve l untuk jaringa n komputer
untuk menjamin semua prose s transaksi berjalan
baik.
 Membangun jaringan intrane t untuk bisnis karena
m ere kalah mitra pe nting pem erintah untuk
pengem bangan di m asa mendatang.
 Memberlakukan formulir elek tronik dan manajemen
dokum en digital menuju pelaksanaan prose s kerja
yan g meminimalisir kertas.
 Menge mbangkan kios elek tronik dan berbagai akses
publik melalui pend irian terminal akses di berbagai
tempat umum .

3. eBusiness
eBusiness adalah ap likasi yan g bersifat Gove rnmen t to
Busine ss (G2B) di man a pemerintah berhubunga n dengan
berbaga i kala ngan bisnis untuk saling bekerjasama.
Bebe rap a traget dari eBusiness adalah:
 Menge mbangkan eProcuremen t dan online tender
se hingga pengadaa n barang pemerintah akan lebih
efisien dan transparan.
 Membangu n bank data untuk layana n social
 eB illi ng untuk berbaga i layana n pemerintah,
se hingga m emungk inkan perusa haan m elakuka n
transaks i seca ra online.
 Penge mbangan sumber day a manusia dan organ isasi
untuk menjamin pelaksanaa n eCity berjalan se suai
dengan yang diharapkan.

Tiga komponen di atas perlu berdiri di atas bangunan


infrastruktur ya ng kokoh, yaitu infrastruktur hukum dan
infrastruktur jaringan telekom unikasi. Infrastruktur hukum yan g
kuat men jadi dasar dan arah pengembangan eCity sem entara
infrastruktur jaringan teleko munikasi yan g baik men jamin proses
pertuka ran data dan informasi berjalan denga n lancar.
Pada akhirnya, konsep eC ity memberikan landasa n yang kua t
bagi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kehidupan berm asya rakat dan bernegara di To ronto. eC ity aka n
mem udahkan ma syarakat, kalangan bisnis, dan berbaga i organ isasi
melakuka n kom unikasi dan mendapa tkan layana n yan g dibutuhkan.
Di sisi lain, eC ity juga akan meningka tkan kualitas penga mbilan
keputusan pemerintah yan g pada akh irnya memberikan
kesejahteraan lebih besar kepad a m asya rakat.

Anda mungkin juga menyukai