1. AUDIENCE
Website merupakan sebuah alat berkom unikasi. Sebua h
komunikasi dapat terjadi secara efek tif jika pemerintah dapat
mende finisikan seca ra jelas siapa target atau audience atau ”lawan
bicara”-nya sehingga isi website benar-bena r dapat diarahkan untuk
melayani komunitas tersebut. Sekilas proses ini muda h untuk
dilaksanakan , namun kenyataanny a banya k yang gaga l m elakukannya
karen a lupa pada prinsip atau hal-hal yang bersifat esensial. We bsite
bukan lah med ium broadcast seperti telev isi dan radio, namun lebih
sebaga i medium service atau pelayanan . Berbeda denga n med ium
broadcast yan g bekerja berdasarkan asas ”satu pesan untuk seluruh
kalangan”, pada med ium service sebuah website harus melayani
sejumlah kebutuhan spesifik dari beragam kalangan. Ten tu hal ini
buka n merupakan hal yan g mudah meng ingat pem erintah ”tidak
memiliki kekuasaan ” untuk menentuka n siap a yan g berhak singgah
dan mengakses website-nya. Ada dua tipe audience sebuah website e-
gove rnmen t, masing-masing dijuluki seeke rs da n recruits . Seeke rs
merupaka n orang -orang yan g ”berkunjung” ke we bsite denga n
alasannya dan tujuannya masing-masing yang kese m uanya bermuara
pad a pemenuha n terhada p kebu tuhan informasi atau pelayana n
terten tu. Semen tara recruits adalah kumpulan dari orang-orang yan g
men jadi target komunikasi dari pemerintah . Secara prinsip, see kers
merupaka n audience utama dari website e-government, biasanya
pemerintah bersifat “reaktif” dalam melayani mereka. Para seeke rs
memiliki sejumlah kebu tuhan, pertanyaan , harapan, da n
perm asalahan yang diharapkan dapat ditemuai jawabannya dalam
website terkait. Pemerintah harus jeli dalam menentuka n kebutuhan
yan g dibutuhkan oleh beragam tipe seeke rs yan g berkunjung ke
website-nya, seperti misalnya audience yan g mewakili sejumlah
kepen tingan seperti: konstituen , pers, lem baga swadaya masyaraka t,
forum atau organ isasi, para mahasiswa dan peneliti , lembaga
internasional, dan lain sebagainya . Semen tara itu secara bersam aan
pemerintah juga mencoba mendekati dan membangun relasi baik
dengan sejumlah recruits atau “orang-oran g baru” yan g diharapka n
dapat merasakan man faa t denga n kehadiran website dari pemerintah
terkait. Masing-masing pemerintah harus dapa t mende finisikan dan
menen tukan siapa saja seeke rs dan recruits dari website-nya .
2. CO NTENT
Setelah berhasil mende finisikan audienc e -nya, barulah
dibangun dan dikembang kan ”jantung” dari sebuah website, yaitu
con tent atau isi yang aka n dikomunikasikan melalui website. Jelas
terlihat bahwa con tent yang dim iliki harus sesua i target audienc e
yan g ditetapkan ; dalam arti pemerintah harus membangu n con tent
yan g dapat:
Memban tu audienc e dan stakeho lders dalam m emenuhi
kebutuhann ya terkait pelayana n yang ditawarkan website;
Menunjan g pencapa ian visi, misi, tujuan , dan obyek tif dari
pem erintah terkait;
Menggalan g hubungan atau relasi yang kua t denga n para
pengunjung website;
Menarik perhatian ca lon pengun jung aga r berminat menjadi
audience yang setia mengkakses website;
Menyediaka n jawaban terhada p kebutuha n informasi audienc e ;
Menghemat waktu dan biay a dari audience dalam berkomunikasi
dengan pem erintahnya;
Memperkuat keterlibatan publik dalam prose s pemerintahan; dan
Memperkuat tingkat kepercayaa n publik melalui proses
keterbukaan yang demokratis.
3. INTERACTIVITY
Setiap pihak yan g terlibat pasti mem butuhka n sebuah
komunikasi yan g bersifat ”dua arah” mak a para pembua t website harus
memperhatikan aspek interactivit y. Banyak teknologi internet yang
m embantu pemerintah dalam men jalin relasi yang ”intim” dengan para
konstituenny a di dunia maya. Sejumlah contoh dari fasilit as da n fitur
yan g dapat dikembang kan oleh sebuah website e-governm ent adalah:
Electronic Mail dan Mailing List;
Online Surveys atau Online Polls;
Bulleting Boards;
Chat Room s;
Newsletters atau Newsgroups;
Feedbac k dan Comment Forms; dan lain sebaga inya .
Aspek interactivit y tidak terkait dengan asas fungsional, namun
jau h berpenga ruh terhadap psikologi publik dalam prose s timbal balik
an tara pemerintah denga n rakyatnya pada terselengga rany a good
gove rnance dan men ingkatnya partisipasi publik pada keg iatan politi k
dan pemerintahan, tetap terjaminnya dan terpeliharanya proses
demokratisasi di negara.
4. USABILITY
Audienc e yang jelas, conten t yang berkualitas, dan interactivit y
yan g baik tidak ada artinya jika website yan g dibangu n sulit untuk
digunakan (tidak user friend ly ). Hasil riset memperlihatkan
banyakny a pengun jung yang tidak berniat untuk menga kses kembali
sebuah website yang conten t -nya bagu s, tetapi lambat aksesnya
(karena terlalu banya k gambar dan an imasi) atau buruk sistem
nav igasinya (struktur menu yan g berbelit-belit). Pembua t website
harus sadar bahwa teknologi yan g dimiliki oleh audience sangat
beraga m, dari yan g paling sederhan a sampai yan g c anggih (state-of-
the-art) – sehingga aga r mereka semua dapa t dengan muda h
melakukan akse s terhadap website, perlu dicari “common
deno minator” (unsur-unsur yang sama dan serupa ) dari tekno logi yang
dipergunaka n oleh seluruh audience pemerintah . Elemen-elemen
harus dimiliki oleh sebuah website e-government aga r tingkat
usabilit y -nya tinggi ada lah sebaga i berikut:
Sistem pengo rgan isasi con tent atau isi website harus mem iliki
arsitek tur yang jelas dan terstruktur secara logis;
Navigasi yan g diterapkan dalam website haruslah m udah cara
pengopera siannya;
Conten t yan g ada harus muda h “dibacanya ” dan “enak ” di mata
Isinya haruslah up-to-date dalam arti kata selalu diperbaharui
sehingga selalu releva n dengan kebutuhan;
Wak tu untuk menampilkan satu halaman penu h website
haruslah cepa t (disarankan tidak leb ih dari 10 detik), sehingga
perlu dipertim bangkan ukuran mem ori total dari sebuah desa in
website;
Tampilan website haruslah mena rik, dalam arti kata memiliki
“look and feel” (desain grafis) yan g sesuai denga n karak teristik
audience -nya;
Website harus dapat dinikmati oleh semua orang , terlepas dari
faktor perbedaa n usia, aga ma, bahasa, maupu n hal-hal lain yang
terdapat di dalam m asya rakat (tidak boleh ada unsur
diskriminasi); dan
Unsur privacy harus pula diperhatikan bahwa tidak ada hal-hal
yang akan merugikan dirinya terkait dengan isu keamana n
berinteraksi seca ra digital ketika mengakse s website
pemerintah.
5. INNOVATION
Innova tion atau inovasi dalam kaitan ini bukan lah aspek
tambahan belaka menginga t banyakny a ide-ide krea tif dari para
pembuat website yang dapat m eningkatkan ”konteks” penggunaa n
website bagi pengunjungnya. Lihatlah bagaimana fasilit as ”search
eng ine” dalam sebuah website dapat mem bantu pengun jung seca ra
cepa t menemukan apa yang dica ri, atau penggunaa n video ca mera
dapa t memberikan keleluasaa n kepada konstituen untuk berkonferensi
jarak jau h (tele con ference ) denga n wakilnya di legislatif, atau jajak
pendapa t seca ra online dapat men ingkatkan partisipa si masyaraka t
seca ra cepa t, dan lain sebagainya . Intinya di sini adalah ba hwa sejalan
denga n kemajuan tekno logi, pemerintah harus secara kreatif dari hari
ke hari berinovasi mengembangka n website-nya aga r semakin mena rik
dan berman faat (va luable) , sehingga masyarakat selalu setia
mengakse s website yang dimiliki oleh pemerintahnya.
Hal yan g patut dicontoh dari Congressional M anagemen t
Founda tion dalam hal ini ada lah bahwa yang bersangkutan tidak hanya
sekeda r mengada kan riset semata, tetap i mereka memiliki misi pula
untuk meningka tkan kualitas penge mbangan website di kalanga n
pemerintahan. Untuk itulah secara berkala mereka memberikan
anuge rah pengha rgaa n berupa ”Congress Online Gold Mouse Award”
dan ”Congress Online Silver Mouse Award” kepada sejum lah website
e-government terbaik di Kongres Amerika Serikat.
1. STRATEGI IMPLEMENTASI
Karena inisiatif pene rapa n e-Gove rnmen t bukan perkara yang mudah
dijalankan, diperlukan strateg i implemen tasi yang terpadu dan terarah.
Strategi ini tidak hany a meliputi penyiapa n infrastruktur dan
pengembanga n sistem di AWN, tetapi juga menyangkut bagaiman a
peman faatannya secara m aksim al. Ada empat strategi besar dalam
penerapan e-Government di AWN.
Strateg i pertama, membantu mitra kerja AWN aga r muda h mengakse s
internet. Ada tiga kondisi pada saat inisiatif e-Government ini
dilaksanakan . Pertama, beraga mnya pene rapa n teknologi informasi
diantara partner kerja AWN. Ada yang sudah sangat maju, tetap i cukup
banyak yang ma sih tertingga l. Kedua, karena berbasiska n tekno logi, perlu
dibikin sistem dan prosedu r di man a setiap orang aka n mendapa tkan
sesua tu sesuai kebutuhann ya, dan juga kead ilan di an tara para penca ri
kerja. Dan ketiga, perlu adanya sistem untuk mengukur kesuksesan
penerapan e-Government ini. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut,
Departemen Tenaga Kerja dalam hal ini Ba lai Diklat Peke rja (ETA )
Amerika melakuka n be berapa strateg i dalam memban tu pelaksanaa n e-
Gove rnmen t di AWN:
Mengajak ban k untuk memberikan peran yan g leb ih besa r dalam
memban tu pendanaa n bagi partner AWN;
Karen a terdiri dari banyak nega ra bagian , dan kemungkinan tiap
negara mempunyai sistem informasi yan g berbeda, beke rja sama
dengan pemerintah loka l agar strateg i umum dalam pe nge mba ngan
sistem informasi AWN sejalan denga n tiap -tiap pemerintah loka l;
Melakuka n kordinasi dengan berbaga i organisasi berskala
nasional;
Membangu n jembatan bag i ide-ide, isu, dan usulan-usulan bagi
pengembanga n e-Governm ent;
Memonitor perkembangan, pelaksanaa n dan tingkat kesuksesa n e-
Gove rnmen t di AWN;
Mengkoordinasikan ak titit as yang berhubunga n dengan pelatiha n
ataupu n penyeba ran informasi mengena i e-Government di antara
partner da n jaringan AWN; dan
Mengadaka n riset dan diskusi di an tara partner AWN me nge nai:
Standarisasi pene rapa n e-Gove rnmen t di antara partner AWN
mulai dari penerapan paling standar
Penyediaan layana n teknis yang dibutuhkan
Strategi kedua, membantu penge mbangan pemerintah loka l menu ju
proses e- democracy . Pemerintahan yan g baik ada lah pemerintah yan g
mem buka dan memfasilit asi partisipasi publik yang besar terhada p
berbagai kebijakan pemerintah . Asumsi terhada p e-domocracy ada lah
bagaimana menjamin setiap masyaraka t mempunyai pilihan dan
mem bangun pemerintahan yang berbasiska n pad a kepentingan
masyaraka t. Begitu juga nilai-nilai yan g ingin diterapka n oleh AWN
melalui inisiatif eGovernm ent. AWN melakukan ap a yan g disebut sebaga i
“push technology” dengan mengirimkan informasi-informasi penting
melalui email, new sletter, mem berikan informasi dari berbagai
departemen , dan menyesuaikanny a denga n kebutuha n dan kepen tinga n
individu masing-masing anggota. Adanya informasi yan g tersebar luas itu
diharapkan membuat partisipasi publik menjad i leb ih m eningkat.
Strategi ketiga, bersama-sama membangu n standa r aplikasi,
standar tekno logi, kualitas serta kea manan informasi. Prose s ini adalah
proses ya ng paling sulit karena menyangku t integrasi data dari seluruh
partner AWN. Ada empat hal yang men jadi titi k poin utama:
Penerapan standar sistem dan aplikasi yan g digunakan . Penerapan
standa r ini pen ting agar terjadi keseragaman pad a sistem dan
aplikasi yang digunakan untuk memudahkan pertukaran dan
integrasi data. Standar juga termasuk isu-isu yan g berkaitan dengan
pengguna, di antarany a mengena i kemudaha n penggunaan ,
konsistensi dalam layout dan desain, serta kesamaan definisi
dan prosedu r. Seca ra teknis, bebe rap a hal yan g perlu distandarka n
adalah :
Platform tekno logi yan g digunakan
Elem en-elemen yang akan m enjadi basis pertukaran data
Fungsionalitas dan fitur yan g ada di w ebsit
Penyeragaman definisi dan term yan g ada
Aktifit as bersama untuk meyak inkan bahwa setiap orang bisa
mengakses fasilit as publik ini.
Perencanaa n dan pengerjaan dukungan teknis bag i seluruh partner
AWN. Departemen tenag a kerja merencanaka n dukungan teknis
kepada seluruh mitra dan jaringan AWN, terutama dalam beberapa
bidang beriku t:
Menyiapka n saran a dasar untuk kesiapa n teknolog i
Mem ba ntu dan mensponso ri berbagai peneliti an
Menyediaka n konsultasi langsung untuk pemerintah dan para
profesional pada tingkat lokal
Penyedia dan pene rima informasi, ide, isu, contoh kasus, dan
lain - lain
Menyediaka n perangka t untuk penguku ran kesuksesa n dan
kemajuan program
Membangu n sistem teknologi informasi yan g aman, nyam an,
dengan privac y yan g terjaga . Sistem ap likasi yan g aman adalah titik
krusial yan g harus dibangu n untuk menjag a kepercayaa n publik
terhadap penggunaa n data yan g ada. Sehingga hal itu aka n
menjamin keterlibatan yan g lebih besar dari m asya rakat.
Membangu n sistem untuk prose s integrasi dan pertukaran data di
antara partner AWN. Sebaga i sebuah organisasi nasiona l, tentu saja
data yang dibutuhka n akan melintasi batas propinsi dan negara.
Karen a itu dibutuhkan platform yan g jelas aga r pertuka ran data bisa
berjalan dengan baik. Hal lain yang perlu diperhatikan ada lah
masa lah keamana n data dan privacy , apa lagi menyangku t data-
data publik.
Bebe rap a inisiatif yang sudah dijalanka n untuk mencapa i targe t-target
tersebut adalah:
Menyed iakan akses intrane t untuk seluruh formulir, panduan dan
informasi internal. Semua staf mempunya i akses informasi yang
sama dan mem adai.
Membangun sistem ap likasi di man a proses kerja internal bisa
dilakukan secara elektronis. Dengan prose s kerja yang bisa
dilakukan seca ra elek tronis, akan mempercepa t prose s kerja da n
m eningkatkan kualitas pelayanan .
Partisipasi dalam pengembanga n sistem di California seca ra
keseluruhan. Karen a inisiatif e-Gove rnmen t akan terkait de nga n
berbagai departemen dan biro pemerintaha n yang lain,
penyam aan platform, standar dan teknologi mutlak dipe rlukan.
Membangun database kepegawa ian yan g bisa diinteg rasikan ke
dalam sistem kepegawaian secara nasional.
Menge mbangkan sistem pelatihan, perijinan , dan pendanaa n
sec ara online .
Ke t i g a : Pe n g g u n a a n T e k n o l o g I .Penggunaa n teknologi
dalam pengembanga n e-Gove rnmen t harus se cara konsisten diarahka n
untuk memberikan man faa t bersama baik ba gi pemerintah dan pihak
terkait sebagai penyed ia layanan , maupu n kepada masyaraka t sebagai
pengguna . Penggunaa n tekno logi harus mam pu memberikan efisiensi
dalam pemberian pelayanan , mempercepa t waktu pelayanan , dan
mengu rang i berbagai biay a yang diperlukan. Dan di m ana
memungkinkan, tekno logi harus mampu menggan tikan berbagai proses
m anual untuk men ingkatkan produktifit as. Selain itu, penggunaa n
tekno logi harus memudahkan masyaraka t dalam mendapa tkan layana n
pemerintah.
Ke e m p a t : Pe n g e m b a n g a n S t a f Pe m e r i n t a h m e n j a d i
Pe k e r j a P r o f e s i o n a l. Seiring dengan penerapan e-Government,
pegawa i nege ri dan staf pemerintahan seca ra perlahan perlu
mendapa tkan pelatihan yang m emadai untuk men jadi pekerja
profesional. Jika keadaa n sekaran g ini lebih banyak pekerjaan yan g
sifatnya administratif, ke depa n setiap pekerja harus mampu memahami
berbaga i proses yan g berhubunga n denga n layanan pemerintahan .
Karena itu merek a perlu mendapa tkan akses dan informasi ya ng luas
terhada p berbagai proses sehingga memudahkan bag i merek a untuk
proses penga mbilan keputusan .
Ke l i m a : M a s a l a h B i a y a d a n Su m b e r Pe n e r i m a a n.
Pelaksanaa n e-Gove rnmen t ten tu saja membutuhkan biay a yan g sanga t
besar. Pemerintah pada awalnya mem ang perlu meng investasikan biaya
yang cuku p besar untuk membangu n berbaga i infratruktur dan sistem
aplikasi. Namun demikian di masa depan , e-Government aka n
m engurangi biaya-biaya yan g tidak perlu sehingga secara keseluruha n
akan mengun tungkan baik untuk pemerintah maupun masyaraka t secara
um um. Biaya -biay a yan g bisa dihemat an tara lain: ada lah biay a waktu
pengurusan layanan , biay a tempat, biay a perjalanan , biay a pegawai
yan g bisa dihem at, dan berba gai biaya lain.
Ke e n a m : Ke p e m i m p i n a n d a n K e r j a s a m a. Pelaksanaan e-
Government membutuhkan tidak hany a komitmen dari pimpinan pusat,
dalam hal ini Gubernur Colorado , tetap i juga integrasi dari berbagai
sistem dan aplikasi antar depa rtemen. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah Colorad o membentuk Chief Information Offi cer (CIO) di
tingkat Gube rnur yang akan menjad i kordinator bagi pelaksanaan dan
pembangunan sistem informasi pa da tingkat departemen.
CIO inilah yang aka n memberikan perencanaa n strategis,
meletakka n dasa r -dasar pengembanga n e-Gove rnmen t dan menjamin
bahwa sistem informasi yang dibangu n pada setiap departemen bisa
dijalanka n seca ra bersama. Kerjasama semaca m ini dibutuhka n karena
informasi pa da e-Government akan berad a pada level pertukaran data
an tar berbagai de partemen.
Ke t u j uh: B e r t i ndak S e l ayakny a P e r usahaan P r o f es i ona l .
Untuk membangu n pemerintaha n Colorad o menjad i pemerintahan yan g
kuat dan efisien , perlu mengubah paradigma pemerintahan model
seka rang m enjadi paradigma bisnis proses perusahaa n profesiona l.
Model bisnis profesional dibangun berdasarkan kemampua n
perusahaa n untuk mem bangun sistem informasi yang kuat yan g bisa
dilihat secara real time sehingga memudahka n bagi mana jemen untuk
prose s penga mbilan keputusan. M asa lah yang paling sulit adalah
integ rasi data. Data-data yang terkumpul saat ini adalah data-data
individual tiap depa rtemen, yang terkadang terjadi duplikasi data.
Ten tu saja, proses semaca m ini aka n menyu litkan dan mena mbah waktu
prose s kepada masyarakat yan g ingin mendapa tkan layana n yan g cepa t.
Dengan adanya sistem yan g terpadu, data-data akan terinteg rasi
men jadi data sentral, di man a masyarakat hanya perlu memberikan satu
kali data untuk berba gai proses pelayanan . Di samping itu, integ rasi
data juga akan memudahka n penga mbilan kepu tusa n karena inform asi
cukup tersedia.
c. KOMPONEN E-CITY
Ada tiga kompone n utama dalam ap likasi eCity, masing -
masing adalah eGovernment, eSe rvice , dan eB usiness .
1. E-Government
eGovernment melingkupi prose s pelaksanaan
pemerintahan, dan partisipasi masyarakat dalam prose s
penga mbilan keputusan. eGovernm ent bertujuan
men ingkatkan efisiensi dan efektifit as pemerintah serta
menge mbangkan demokrasi dan partisipasi publik yang
lebih besa r. Be berapa target im plementasi eGovernment
di Toronto adalah:
Peluncu ran forum diskusi online untuk staf senior
dan politi si seh ingga mem udahkan interaksi dan
komunikasi di antara m ereka.
Lapo ran dari rapat dewan kota bisa diakses oleh
m asyarakat secara langsung.
Survey dan polling online dari dewan kota bisa
dilaksanakan mulai tahun 2003
Lapo ran dalam ben tuk video ataupun video streaming
dari hasil rapat dewan kota.
Menge mbangkan sistem informasi penga mbilan
kepu tusa n yang leb ih akurat.
2. E-Service
Aplikasi eService menga rah pad a bagaiman a
m eningkatkan kua litas layana n publik yang selama ini
diberikan oleh Pem erintah. Beberapa sasa ran yang men jadi
prioritas adalah:
Menge mbangkan call cen tre untuk bisa menang kap
profil kebutuhan masyarakat secara leb ih
komprehensif.
Men jadikan layana n pemerintaha n bisa diakses
seca ra online.
Melaksanakan survey kualitas layana n secara berkala
untuk kepen tinga n review dan peningka tan
kepuasa n masya rakat.
Beke rja sama denga n Departemen Pariwisata dan
Perpustakaan Umum menyediaka n akses publik
terhada p layana n online yang leb ih luas melalui
Perpustakaan .
Mengadaka n survey kepuasan internal dari pe gawa i,
kare na bagaimanapu n merekalah yang aka n
m emberikan layanan . Sulit diharapkan mereka aka n
memberikan yang terbaik jika mereka masih merasa
belum pua s denga n kondisi internal pemerintahan di
man a mereka berada sekarang.
Men ingkatkan service leve l untuk jaringa n komputer
untuk menjamin semua prose s transaksi berjalan
baik.
Membangun jaringan intrane t untuk bisnis karena
m ere kalah mitra pe nting pem erintah untuk
pengem bangan di m asa mendatang.
Memberlakukan formulir elek tronik dan manajemen
dokum en digital menuju pelaksanaan prose s kerja
yan g meminimalisir kertas.
Menge mbangkan kios elek tronik dan berbagai akses
publik melalui pend irian terminal akses di berbagai
tempat umum .
3. eBusiness
eBusiness adalah ap likasi yan g bersifat Gove rnmen t to
Busine ss (G2B) di man a pemerintah berhubunga n dengan
berbaga i kala ngan bisnis untuk saling bekerjasama.
Bebe rap a traget dari eBusiness adalah:
Menge mbangkan eProcuremen t dan online tender
se hingga pengadaa n barang pemerintah akan lebih
efisien dan transparan.
Membangu n bank data untuk layana n social
eB illi ng untuk berbaga i layana n pemerintah,
se hingga m emungk inkan perusa haan m elakuka n
transaks i seca ra online.
Penge mbangan sumber day a manusia dan organ isasi
untuk menjamin pelaksanaa n eCity berjalan se suai
dengan yang diharapkan.