Anda di halaman 1dari 146

BAB IV

NEGARA-NEGARA KAWASAN ASIA DAN TIMUR TENGAH


A. STUDI PENERAPAN ELECTRONIC GOVERNMENT DI YORDAN IA
Yordania ada lah salah satu negara di Timur Tenga h yang be rencan a
mene rapka n inisiatif e-Government. Sebaga i langka h awal adalah
m engadaka n studi penerapan e-Government di berbagai negara. Berikut
ada lah beberapa hasil studi tentan g pene rapa n e-Gove rnmen t yang
men jadi dasar usulan bagi penerapan di Yordan ia. Studi ini meliputi
ena m negara, yaitu: Australia, Amerika Serikat, Singapu ra, Uni Emirat
Arab , Portugal, dan United Kingdo m.
1. TUJUAN E-GOVE RNMENT
Secara umum, pene rapan e-Gove rnmen t di berbaga i negara yan g
dikaji mem punyai tujuan sebaga i berikut:
1. Meningka tkan kualitas layana n masyaraka t, terutama dalam
hal mempercepa t proses dan mempermudah akses interaksi
masya rakat.
2. Meningka tkan transparansi pemerintahan denga n m emperbanyak
akses informasi pub lik .
3. Meningka tkan pertanggung jawaban pemerintah dengan
menyed iakan lebih banya k pelayana n dan informasi, serta
menyediaka n kana l akses baru kepad a m asya rakat.
4. Mengurangi waktu, uang , dan sumber daya lain baik di sisi
pemerintah maupu n pihak -pihak yang terlibat dengan
mem perpendek proses pem berian layanan .
Setiap negara mempunyai prioritas berbeda dalam
mene rapka n tujuan e - Gove rnmen t. Portuga l misalnya meng inginkan
aga r e-Government bisa men jadi jalan bagi terwujudnya masyaraka t
yan g demokratis dengan mendeka tkan masyarakat kepada nega ra
melalui tekno logi inform asi. Singapura menerapkan e- Gove rnmen t
sebaga i upaya meningka tkan image sebagai penghubun g e-Comm erce
untuk berbaga i negara. Semen tara pene rapa n e-Gove rnmen t di Australia
bertujuan meningka tkan kemampuan bersaing nega ra tersebut.
Aspek lain ada lah mengena i tahapa n pelaksanaa n dan im plementasi
eGovernment yan g juga berbeda pada setiap negara. Karena
besa rny a ruan g lingkup e-Gove rnmen t, pelaksanaanny a membutuhka n
tahapa n-tahapa n tertentu. Tahapa n tersebut mulai dari yang paling
sederhana dengan pembentuka n website resmi pemerintah, hingga
mencaku p berbagai aplikasi yan g rumit yang menyangku t antar
depa rtemen. Gambar berikut bisa mengilustrasikan tahapa n
pene rapa n e- Gove rnmen t.
Sumber: Yordanian Gove rnmen t, 2002

2. POLA INSTITUTIONAL
Secara institusi, pemerintah yang melakukan imlementasi e-
Government terbagi dua: sentralisasi dan desentralisasi. Tabel berikut
menggam barkan ciri khas karakter pemerintahan dalam hal ini.
KARAKT ER SENTRALISASI DE SE NTRALISASI
Pe ngam bilan Top Down: Presiden dan
Keputusan kabinet m emberikan paket
Badan/Biro Pemerintahan
keputusan , dan
melaksanakan perancangan
dilaksanaka n oleh
mereka sendiri
Badan/Biro yang ditunjuk
Pem erintah
Struktur Badan/Biro pem erintah
Banyak tingkatan dalam
Pe merintahan sedikit, pemerintah hanya satu
birokrasi pemerintah
tingkat
Ukuran Kecil, 3,8 juta/60.000
Pe merintahan/ Besar, 275.550.680/1.804.581
Birokrasi
Strategi Strategi dibangun oleh cabinet, Tema besar dari pemerintah,
dan dilaksanakan oleh tetapi dikerjakan secara bersama
Badan/Biro yang ditunjuk oleh beberapa badan/biro
sebagai kordinator pelaksana pemerintah
Standar Standar umum ditentukan oleh
Ditentukan oleh Badan/Biro pemerintah pusat, fungsionalitas
pemerintah yang menjadi ditentukan oleh masing-masing
coordinator departemen atau biro
pemerintahan
Inovasi Ditentukan oleh Badan/Biro Dilakukan oleh masing- masing
pemerintah yang menjadi departemen dan biro pemerintah
coordinator pada tiap-tiap Negara bagian
Dalam implementasi yan g menganut sentralisasi, inisiatif e-
Government datang dari Pemerintah pusat. Pemerintah pusa t
jugalah yan g m embuat masterplan perencanaa n dan implementasi
e-Gove rnmen t di seluruh negara. Dalam pelaksanaann ya,
pemerintah menunjuk satu ba dan pemerintah yan g m enja di
kordinator utama bagi seluruh proses pelaksanaa n di lapangan .
Pemerintah Singapu ra merupakan con toh bagaiman a e-
Government diterapkan secara sentralisasi. Pemerintah Singapura
memben tuk Infocom Developmen t Authority (IDA), Bada n Otorita
Pengembanga n Informasi dan Komunikasi. IDA dibiayai dengan
mandat untuk mempelajari segala kemungkinan pene rapa n
teknologi informasi untuk berbaga i layanan pemerintah. IDA kemudian
memben tuk apa yan g disebut sebaga i “IT200 0 Master Plan ”, yang
mencanangka n 130 layana n yan g bisa dilakukan seca ra online . Hingga
sekarang , terdapa t 132 layana n yan g sudah online di Singapura
termasuk pembayaran pajak , penda ftaran sekolah dan perguruan
tinggi, dan juga layana n pendaftaran tenaga kerja. Implementasi e-
Gove rnmen t di Singapura tergolong cepa t. Menu rut laporan Badan
Komputer Nasional Singapura, website resmi pemerintah Singapu ra
diluncu rkan seca ra resmi pada bulan April 1995, dan saat itu belum
banyak departemen yang kenal internet. Tetapi pada bulan Juli 1995,
semua 36 kemen trian negara Singapu ra suda h terhubung seca ra online
dan bisa diakses untuk pelayana n publik. Yang m enarik adala h,
karena strukturnya yan g tidak begitu besar, penerapan e-
Gove rnmen t pada tingkat implemen tasi di masing-masing
departemen tidak mendapa tkan tanta ngan dan peno lakan yan g cuku p
berarti.
Karak ter kedua ada lah Desen tralisasi, di mana inisiatif dan tema
besa r memang ada pad a pemerintah pusa t. Tetap i pada tahap
implemen tasi di lapangan , bada n- badan Pemerintah dan terutama
pemerintah lokal lebih banyak berperan. Contoh pene rapa n mode l ini
adalah di Pemerintah Am erika Serikat. Isu e-Government mencua t
di awal 1980 hingga 1990-an ketika tuntutan kepad a Pemerintah
Federal untuk men ingkatkan kualitas layana n publik semak in meluas.
Hal itu juga didukung oleh bebe rap a aturan yang se cara khusus
menyebutkan penerapan Teknologi Informasi sebagai alat untuk
meningka tkan layanan . Hal ketiga yan g mendukung adalah mulai
diterapkannya teknologi informasi oleh beberapa bada n pemerintah
seca ra independen . Pada beberapa level, eGove rnmen t dibiayai oleh
Pe m erintah Fede ral. Tetapi setiap badan pemerintah nega ra bag ian,
kota-kota serta dae rah membiayai sendiri investasi tekno logi
informasi yan g mereka keluarkan . Peran Pemerintah Federal ada lah
memb erikan dukungan secara politi s, menetapka n target dan
deadline, menawa rkan bantuan keuanga n dan sumber day a secara
terbatas, dan menginvestasikan untuk infrastruktur um um seperti
teleko munikasi. Bebe rap a bada n bertuga s secara lintas divisi
melakukan kordin asi secara nasional, yaitu:
 Badan Layana n Tekno logi Informasi Pemerintah, yan g
mem biayai inovasi proyek di bidan g Teknologi Informasi;
 Chief Information Techno logi Counc il, yang memfokuska n
untuk melatih staf IT dari badan pemerintahan dan melakuka n
pertukaran informasi dalam pengembanga n desain, aplikasi, dan
berbagai pote nsi lain yang bisa dikembangkan be rsama;
 Badan Kerjasama Nasional untuk Pengembanga n Pem erintahan
(National Partnership for Reinventing Government),
sebua h badan an tar departemen yang dibentuk untuk
memacu efisiensi, transparansi, dan tanggung jawab kinerja
berbagai badan pemerintah; dan
 Badan Administrasi Layana n Masyarakat (General
Service Administration) yan g bertanggung jawab da lam
mem persiapkan landasa n administratif dari pihak pemerintah
dan mengawas i badan -bada n pemerintah di dalam
penggunaa n dana yan g berhubunga n denga n Tekno logi
Inform a si.

LAYANAN MELALUI E-GOV ERNMENT

Cukup terdapa t variasi di berbaga i nega ra dalam penerapan e


-Gove rnmen t. Layana n yang bisa dilakukan e-Gove rnmen t meliputi G2C
(Gove rnment to Citizen) , G2B (Governmen t to Business) , dan G2G
(Government to Governmen t) . Portuga l mene rapka n hampir semua layanan
masyarakat dalam implementasi e-Gove rnmen t di nega ranya . Sementara
di Amerika Serikat, implemen tasi e-Gove rnmen t diarahka n baik untuk
G2C maupun G2B. Singapura dan Inggris juga melakukan hal serupa. Uni
Emirat Arab merupakan negara yan g tergolong baru dalam pene rapa n e-
Government. Masih sedikit layana n yang bisa dinikmati masyarakat
seca ra online .

REFORMA SI SEKTOR PUB LIK


Pene rapa n e-Government tidak serta merta bisa mengubah kua litas layanan
pad a berbagai sektor pemerintahan. Karena itu, penerapan e-
Governm ent perlu didukung reformasi di sektor pelayana n sehingg a
seca ra langsung akan mendukun g perkembangan e-Government seca ra
ba ik. Tanp a dukungan tersebut, tujuan e-Gove rnmen t untuk meningka tkan
kua litas layana n pemerintah akan sulit tercapa i.

INFRASTRUKTU R DAN PERANG KAT TEKN OLOG I


Pene rapa n e-Gove rnmen t di hampir semua negara dimulai dari
pembangunan portal ataupun website resmi pemerintah. Yang mem bedaka n
an tara satu nega ra denga n negara yang lain adalah aplikasi dan sistem
yan g dikembang kan di belakang portal tersebut. Portuga l mungkin yan g
cukup maju dalam hal ini, denga n menginteg rasikan portalnya dengan
mode l kios informasi yang diletakkan di berbagai tempat. Singapu ra
juga sudah meng integrasikan portalnya denga n berbagai aplikasi,
termasuk database pemerintah , intrane t, dan lain-lain.

BEBERAPA PELAJARAN UNTUK YORDANIA


Dari hasil studi pene rapa n e-Gove rnmen t di ena m negara di atas,
be berapa hal perlu diperhatikan untuk penerapan e-Gove rnmen t di Yordania:
 Pertama, Yordania perlu menge mbangkan visi kepe mimpinan yang
kua t dan terus menerus didengung kan baik di jajaya n pemerintah
maupu n masyaraka t. Visi dan kepemimpinan yang kua t m utlak
diperlukan karen a penerapan e-Government bukan lah perkara m udah
dan m embutuhkan komitmen dari berbagai piha k.
 Kedua, perlu ditetapkan target yan g bisa dijalankan secara jelas
sesuai denga n visi jangk a pan jang pemerintah . Target ini
akan menjad i tahapan -tahapa n pelaksanaa n e-Gove rnmen t dan juga
mempunyai fungsi kontrol terhada p kebe rhasilan pelaksanaa n sec ara
kese luruhan.
 Ketiga, dalam taha p pelaksanaan , harus diiringi denga n reformasi
pad a pelayana n publik. Pene rapa n tekno logi informasi tidak serta
merta menguba h kualitas layana n pemerintah kepada m asya rakat.
Diperlukan adan ya usah a tersendiri untuk mengubah m entalitas
pegawa i pemerintah menu ju peningka tan kualitas pelayana n yan g le bih
baik.
 Keempat, karen a relevansinya yang luas denga n berbaga i bida ng,
e- Government tidak bisa diimplemen tasikan sendiri, teta pi
harus diinteg rasikan dengan kebijakan lain di bidan g sosial,
terutama yang terkait denga n kesenjanga n digital.
 Kelima, untuk memastikan jalanny a implementasi secara baik,
perlu adan ya proyek percontoha n sebelum implementasi. Proye k
percon tohan ini aka n memberikan perbaikan-perbaikan dan gam baran
di lapanga n secara leb ih nyata tentan g berbaga i masa lah yang perlu
dipersiapkan solusinya ketika diimplemen tasikan seca ra nasiona l.
 Keena m, karena belum meratanya pemakaian internet, perlu
dipastikan bahwa strateg i pene rapa n e-Governm ent
dise suaika n dengan kepen tinga n publik tanpa m engorbankan layanan
tradisional yang selama ini ada . Artinya , layana n e-Gove rnmen t
pertama kali harus dilihat sebaga i alternatif dan tidak serta merta
menggan tikan fungsi layana n yan g selama ini ada.
 Ketujuh, perlu adany a infrastruktur hukum yan g kua t sebe lum
e - Government dilaksanakan . Karen a e-Gove rnmen t aka n banyak
sekali berhubungan dengan informasi, baik milik nega ra ataupun
masyarakat, landasa n hukum yang kua t mutlak diperlukan. Landasa n
hukum akan memberikan pijaka n bagi semua pihak yan g ingin
terlibat dalam implementasi e-Governm ent. Masyarakat juga
aka n memberikan kepercayaa n yang besa r, karen a tanp a partisipasi
luas dari masyaraka t, ten tu saja tujuan e-Government akan sulit
tercapai.
 Kedelapan , karena e-Gove rnmen t ada lah program untuk sem ua
pihak , pemerintah perlu melakukan sosialisasi pentingny a
pene rapa n e- Government kepad a semua pihak yan g terkait.
Pemerintah tidak aka n bisa berjalan sendiri. Dengan menjual ide-
ide dan keun tungan e- Government kepada berbaga i pihak
aka n memudahka n prose s pemaha man, dan partisipasi m ereka pada
saa tnya diperlukan.
 Kesembilan, e-Government harus dibangu n be rdasarkan dan
untuk meningka tkan kemampuan bersaing nega ra. Jad i,
pene rapa n e- Gove rnmen t tidak semata-mata faktor gengsi ata upun
ikut-ikutan Negara lain.
 Kesepuluh, karena e-Government membutuhka n dan a dan sum ber
day a yan g sangat besar, pemerintah perlu membangun kerjasam a
denga n pihak-pihak swasta yang terkait. Keterlibatan pihak swasta ini
diperlukan dalam banyak sekali sektor, mulai dari konsultasi
pene rapa n teknologi, hingga kalanga n yan g memberikan layanan
pend idikan teknologi kepad a m asyarakat.
Dan pada akhirnya, pemerintah perlu melakuka n sosialisasi kepada
masyarakat dengan memberikan bahasa yang sesua i kepada mereka
pentingnya e-Gove rnmen t bag i mereka , terutama dalam prose s pelayana n
pemerintah terhada p masyarakat yang leb ih baik.

BRUNEI MENUJU MASYARAKAT BERBASIS ELEKTRON IK


THE NATIONAL ICT PROGRA MM E
Pemerintah Brunei Darussalam memili ki peran yan g sangat
be sa r dalam mengadops i tekno logi informasi dan komunikasi.
Pe merintah Brunei mulai memformulasikan kerangka perencanaa n
strateg i teknologi informasinya pad a tahun 1992 dan mulai dijalanka n pada
tahu n 2000.
Pada akh ir tahun 2000 Sultan Hassana l Bolkiah menunjukka n
ko mitmennya untuk membawa Brunei dan masyaraka t Brunei menuju
mainstream teknologi informasi global. Pada konferensi APE C 2000, Sultan
Hassanal Bolkiah memberikan sinyal bahwa Brune i merupaka n negara
yan g terbuka untuk bisnis. Komitmen ini dituangkan ke dalam
pene rapa n e-Government dan e-Business serta e-Brune i – yan g merupaka n
strategi untuk mem baw a Brunei menu ju masya raka t berbasis elek tronis
(paperless society). Disamping tujuan utama tersebut terdapa t juga
kebu tuhan untuk melakukan penge mbangan sektor pelayana n untuk
m embua t lapanga n kerja baru dan sumber pertumbuha n ekono mi. Dengan
adany a tujuan di atas, mak a lah irlah berbaga i inisiatif baru terhadap
adops i pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Brunei.
Visi Teknologi Informasi Nasional Brunei adala h:
“Brune i Darussalam to exp loit IT to its fullest poten tial for national
prosperit y”
Semen tara misi nasional Teknologi Informasi Nasional Brunei adalah:

“Brune i Darussalam through its National IT Council aims to lea d and


facilit ate the strateg ic deve lopment and diffusion of state-of-the-art IT for
the entir e nation”

“IT 2000 an d beyond ” yan g merupakan strategic IT plan nasiona l Brunei


memiliki berbaga i tujuan seperti meningka tkan literasi penggunaa n
teknologi informasi, mempromosikan penggunaa n aplikasi teknologi
informasi pada sektor publik dan privat, dan juga memastikan ketersediaa n
tenag a kerja teknolo gi informasi yang memada i untuk mendukun g
pertumbuha n pada berbagai sektor. Untuk mendukung rencan a tersebut,
perencanaa n strategi teknologi informasi yang dibuat memberikan
perhatian untuk m embuat masyarakat yan g berbasis elek tronis
(paperless society), mem perkenalkan layana n elec tronic government
melalui berbagai program pelatihan dan koordinasi teknologi informasi untuk
mempercepa t adop si tekno logi informasi dan penyeba ran e-Business pad a
sektor private.
Melalui program Eight National Deve lopment Plan yan g dilakuka n
mulai tahun 2001 sampai 2005, Pemerintah Brune i telah mengalokasi dan a
sebesar 570 juta dollar Amerika untuk mengembangka n sektor tenologi
informasi dan komunikasi. Dana tersebut juga digunaka n untuk
menge mbangkan infrastruktur e-Government untuk mendukun g pene rapa n
tekno logi informasi dan komunikasi pada pemerintahan.

KE Y ORGA NISATIO NAL ST RUCTURE


Untuk mendukun g penge mbangan National ICT Programme m aka
ditetapka n berbagai bada n yan g terdiri atas anggota dewan, komite dan
agensi pemerintahan lainnya seperti berikut.

Bru n e i D a r u s s a l a m T e c h n o l o g y ( BIT ) C o u n c i l
BIT Counc il merupakan bada n yan g diben tuk pad a tahun 2000 untuk
menga rahka n dan memfasilit asi pengembanga n strategis dan penyeba ran
tekno logi informasi dan komunikasi kepada masyaraka t. Bada n ini
dipim pin oleh mentri komunikasi dan terdiri atas berbagai kalanga n yang
merep resentasikan kalangan pemerintahan , sector privat, sektor tekno logi
informasi, pihak akade mik dan komunitas. Untuk mendukun g misi yan g
dijalankannya , badan ini menetapkan sepuluh tujuan yan g mencaku p
berbaga i area seperti leade rship, ne eds, IT literacy, manpower,
app lica tions, R&D, links, economy, business dan relevance .

I n f o r m a ti o n T e c h n o l o g y a n d S t a te S t o r e s D e p a r t m e n t
Badan ini berad a di bawah men teri keuanga n dan tergabun g dalam
proyek National ICT deve lopment programme. Bada n ini bertuga s
m engatur bebe rap a bidang seperti good governance , penge mbangan
berkelanjutan da n layana n elek tronis. ITSSD merupakan bada n sekretariat
dari BIT Councu l. Dengan demikian, badan ini bertuga s untuk mendu kung
ak tivitas BIT Council, mengawas i implemen tasi National IT Strategic
Plan , menjad i ujung tombak untuk memformulasikan dan
meng implemen tasikan berbagai ke bijakan dan perencanaa n tekno logi
informasi nasional, me nga da kan hubunga n dengan kelompok teknologi
inform asi dan komunikasi, sekaligus sebaga i organ isasi yan g
berhubunga n dan mengatur komunikasi dan publikasi.

e - Go v e r n m e n t P r o g r a m m e e x e c u t i v e C o m m i t t e e ( E GP E C )
EGPEC merupakan afiliasi dari BIT Counc il. Anggota EGPEC
m erupakan sekretaris dari berbagai kemen trian dalam pemerintaha n Brune i.
EGPEC bertugas sebagai adv isor dan bada n konsultatif BIT Council untuk
penge mbangan dan Implementasi program-program e-Gove rnmen t seperti
ya ng tertera pad a e-Gove rnmen t Strategic Framework for Action 2001-2005.
EGPEC bertugas untuk melakukan perkiraan, studi dan me ngajuka n
langkah-langka h implemen tasi program e-Government temasuk
mempersiapka n Plan of Action seca ra spesifik untuk melanjutkan misi
program pene rapa n tekno logi informasi dan komunikasi dalam waktu lim a
tahun . Badan ini bertindak sebagai mesin penggerak pene rapa n teknologi
informasi untuk layana n publik dan penge mbangan layana n berbasis
elektronis.
e - Bu s i n e s s P r o g r a m m e Ex e c u t i v e C o m m i t t e e ( EB PEC )
EBPEC merupaka n afiliasi dari BIT Council. Bada n ini memiliki
ke sa maan dengan EGPEC akan tetapi difokuska n untuk mengatur m asa lah
pe rdagangan . Anggota dari badan ini terdiri atas berbagai pimpinan
lem baga tekno logi informasi dan merep resentasikan berbaga i kalanga n
seperti sektor privat, akade mik dan layana n sipil. Badan ini juga bertugas
un tuk mengkoo rdinasikan penggunaa n ap likasi teknologi informasi untuk
sek tor privat dan publik, mengidetifi kasikan berbagai peluang strategis
untuk bisnis teknologi informasi loka l dan seca ra langsung mendampingi
be rbagai kebutuhan sektor teknologi inform asi.
M i n i s t r y o f C o mm u n i c a t i o n s
Kementrian komunikasi memiliki tuga s utama untuk mengatur
perencanaan , pembuatan dan penge mbangan indstri tranpo rtasi –ba ik darat,
laut dan udara—dan indstri komunikasi –pos dan telekomunikasi.
Kemen trian ini juga meny iapkan dan meng-update hukum dan regu lasi
untuk mendukung pertumbuhan industri yan g kompetiti f da n kondusif.
Kemen trian ini juga menge mbangkan dan mem prom osikan berbagai layana n
melalui depa rtemen yang dimilikinya . Saa t ini, Jaba tan Telecom Brunei
(JTB atau Brunei Teleco m) merupakan depa rtemen ya ng berada di bawah
kementrian komunikasi dan bertugas untuk mengatur layana n
telekomunikasi domestik dan internasiona l seperti suara, pesan dan
komunikasi data. Sebagai penyed ia layana n teleko munikasi nasiona l, JT B
memiliki perana n penting untuk memfasilit asi pengembanga n
infokom unikasi.
Au t h o r i t y o f I n f o c u m m u n i c a t i o n s T e c h n o l o g y I n d u s t r y ( A I T I )
Bada n ini diben tuk pad a awal tahun 2003. AITI berfungsi seba gai
ba dan independe n untuk membuat regulasi dan menge mbangkan
industri teknologi informasi dan komun ik asi.

E-GOVERN MENT – VISIONS AND DIRECTIO NS

Kunci utama dari program e-Gove rnmen t Brunei adalah:

EG21 – Gove rnance and Services Online

Terkait dengan penye lenggaraan e-Gove rnmen t, pemerintah Brunei

“To be an E-Smart Governmen t in line with 21st Century Civil Serice

diman a target dari visi tersebut adalah terciptany a suatu “paperless


bureauc racy ”. Adapu n misi program e-Gove rnment Brune i a dalah:
His M ajesty’s Gove rnment aims to establish elektronic governanc e and
services to best serve the nation.

Untuk mendukung program e-Gove rnmen t maka diben tuk berbagai


flagship. Beberapa kemen trian atau agensi pemerintah seca ra langsung
bertu gas untuk memimpin bebe rap a flagship berikut:
Selain itu juga dikembangkan ce takbiru implemen tasi EG Value Chain
yan g menyediaka n alternatif efektif untuk mendukung kem entri an
pembangunan dan agensi-agensi pemerintaha n untuk masing-masing proyek
e-Government mereka . Kerangk a layana n pada cetakb iru tersebut m encaku p
tiga area seperti: EG Cen tre, EG Bandwidth dan EG Agency .

EG Ag e n c y Se r v i c e
Pengguna pad a departemen atau kemen trian dap at memilih dua model
penawa ran . Merek a dapat memilih menggunaka n IT Cen ter kem entri an
sesuai denga n departemennya , atau memiliki host ITSSD pad a EG Center.
Secara umum , terda pat 12 IT Cen ter kemen trian yang berhubunga n dengan
visi dan misi spesifi k tiap kemen trian. Setiap Center menangan i
transaksi pada Internet, Intranet dan Extranet. Agensi EG memberikan
layana n berupa aplikasi outsourcing, perangkat akses multi- channe l,
infrastruktur agensi, alatbantu pada lingkunga n office, manpower,
training, kerangka arsitektur, marketing dan jaminan kualitas.

EG Ba n d w i d t h Se r v i c e
Layana n ini diatur oleh Kementrian Komunikasi. Infrastruktur
ko munikasi membantu menyediaka n koneksi ke berbagai
pe merintahan. Dengan lain perkataan , EG Bandwdth Service
menyed iakan ou tsourcing kone ks i jaringa n broadband ke router/sw itch.

EG C e n t r e Se r v i c e

Layana n ini diatur oleh ITSSD yan g didesain untuk memberikan layanan
umum seperti fasilit as hosting, mana jemen fasilit as, data cen ter,
disaster recove ry cen ter, network operation center , service ope ration
center (termasu k sertifikasi otoritas, layana n e-mail, portal, kustomisasi
website, gateway dan layana n bisnis umum).

KE Y STRATEGIC AND GO ALS


Seca ra umum terdapat tiga strategi yan g digunaka n pemerintah Brunei
untuk mene rapka n e-Government.
 Pertama adalah denga n melembagaka n kerangk a struk tural
e - Government untuk merea lisasikan dan menopan g pengeluara n. Hal
ini membutuhka n pengambanga n infratruktir se cara
instit usiona l, membangu n solusi e-government dan m embuat
mekan isme pengawasa n dan regulasi.
 Kedua adalah denga n meneka n smart capital untuk
m embangun infrastruktur yang reliabe l. Bag ian ini termasu k
intrastruktur e- Gove rnmen t, dan juga aplikasi dan layanan e-
gove rnmen t secara umum dan khusus.
 Strateg i ketiga membutuhka n pembangunan sumberdaya
masyarakat yan g berpengaruh pad a kapasitas, kapab ilit as dan inova si
ekonom i.

Terkait denga n strategi di atas, maka terbentuk tujuh tujuan sepe rti berikut:
 Mene tapkan kerangka e-Government.
 Mene tapkan arsitektur e-Governm ent.
 Mene tapkan pengawasan dan regulasi.
 Mene tapkan infrastruktur e -Governm ent.
 Menyeba rkan ap likasi dan layana n e-Gove rnmen t seca ra um um.
 Menyeba rkan ap likasi dan layana n e-Gove rnmen t seca ra khusus.
 Mene tapkan ekonomi berbasis pengetahua n m enggunaka n
teknologi informasi dan komunikasi serta inisiatif masyarakat.

STATUS OF INITIATIVES
Be rikut ini beberapa inisiatif e-Gove rnmen t yan g visibel pada Brunei.
Bebe rap a dian taranya suda h terselesaikan , sementar bebe rap a inisiatif
lainnya masuh dalam taha p pengembangan.

TE M A : t he I T P r og r am f or t he C i v i l S e r v i c e

TEMA merupakan singka tan dari TE knologi MA klumat yang


dibentuk kan tor Perdan a Mentri pad a tahu n 1995. Objek tif dari
penge mbangan TEMA terdiri atas tiga bag ian, yaitu:
 Memperkenalkan program teknologi informasi seca ra um um
untuk digunakan sebaga i alat ban tu masyarakat.
 Mempromosikan program teknologi informasi untuk penggun a
kementrian atau departemen . Promosi ini dilakukan melalui IT
Committee pad a tingka t men tri dan stee ring co mmittee pad a tingkat
departemen.

TEMA digunaka n untuk meng -upda te proses dan layana n pad a saa t
proyek implementasi dan perawatan sistem Tekno logi Informasi pada
be rbagai kemen trian dan departemen . Dengan menggunakan TEMA,
kementrian dan depa rtemen dapa t membuat permintaa n untuk perangka t keras
dan layanan tekno logi informasi.

TAF I S
Pada akh ir tahu n 2002, Kemen trian Keuanga n Brune i mulai
meng implemen tasikan proyek Treasury Accounting and Financial
Information System (TAFIS). Objek tif utama yang ingin dicapa i adalah
un tuk mem perbaiki efisiensi proses transaksi keuanga n pe merintah. Versi
da sa r dari TAFIS telah disiapka n semen jak M aret 2002 dan dilakukan
Business Process Reeng ineering (BPR) setelah milestone pertama selesai
dilakukan. Persiapan untuk milestone kedu a yang digunakan pada empat
kementrian sudah mulai dipersiapkan. Penggunaa n TAFIS diharapka n
men ingkatkan efisiensi mana jemen layana n keuanga n pemerintah,
men ingkatkan akun tabilit as dan penca tatan keuanga n pemerintah, disamping
mempersiapka n alih penge tahuan dan kemampuan berdasarkan tekno logi
dan mendu kung proses paperless geove rnmen t. Pada akhirnya proye k ini
bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan efek tivitas prose s dan
m empe rpendek waktu pengiri man.

E - Ed u c a t i o n

Inisiatif e-Educa tion merupakan fokus utama kementrian pend idikan sesuai
denga n program e-Government. Tu juan utama e-Educa tion ada lah untuk
memperbaiki seca ra signifikan kua litas belajar dan menga jar di kelas, dan
juga me ningka tkan literasi tekno logi informasi. Strateg i e-Educa tion
dituangkan dalam program EDUNET, e-Lea rning, Educa tion Information
System (EIS), Digital Library dan Human an d Capac ity Building.

E - He a l t h
Visi dari kementrian kesehatan adalah meningka tkan layana n m edis
melalui program e-Health. E-Health termasuk di dalam hea lth plan 2000 -
2001 , denga n misi untuk memberikan layana n med is dan perawatan
ke pada rakya t Brunei Darussalam. Implementasi E-Health dilakuka n
oleh kementrian kesehatan untuk meningka tkan kualitas pelayana n
keseha tan, m enghemat penge luaran dalam hal pemberian layana n keseha tan
dan untuk m eningk atkan layana n laboratorium klinik. Jaringan broadband
yan g disebut dengan RaGAM21 menghubungka n berbaga i rumah sakit
denga n lokasi yang berbed a-bed a seperti Kua la Belait, Tutong dan
Temburong denga n rum ah sakit RIPAS. Semua layana n tersebut
terinteg rasi menjad i satu dalam lingkup E-Health. Dengan cara seperti ini,
perawatan med is dapa t dila kukan langsung kepad a pasien dibandingka n
pasien harus mendatang i pe rawatan m edis.

Mul t i p u r p o s e S mar t c a r d

Smartca rd pertama kali diperkenalkan di Brune i pada tahun 2000 .


Semen jak diperkena lkan pertama kali, smartcard yan g dikeluarkan berjumlah
280.000 dalam ben tuk official iden tity ca rd. Kartu tersebut dapa t
digunakan sebaga i surat izin menge mudi, dokumen registrasi sekolah atau
un tuk berbaga i keperluan lainnya. Kartu tersebut bahka n juga
digunakan sebagai identitas multif ungsi yang digunakan untuk dokumen
pe rjalanan atau passport. Direncaka n kartu tersebut juga dapa t digunaka n
oleh pihak imigrasi untuk mengatur lalulintas oran g dan dimasa
menda tang juga digunakan dalam ap likasi e-Governm ent.

Ec o - Cy b e r P a r k
Selama ini nega ra Brunei dikenal sebaga i negara yan g ekono minya bertumpu
pad a minyak . Akan tetap i, saat ini sudah banyak proposa l yang
dikeluarkan untuk membuat ekono mi yan g bertumpu pad a teknologi
informasi dan komunikasi sebagai mesin utama pertumbuhan ekono mi.
Sa lah satu proposa l tersebut dikena l denga n nama Brunei Eco -Cybe r
Pa rk. Eco -Cybe r Park merupakan proye k pembanguna n infrastruktur
inform asi. Eco-Cyber Park digunakan sebaga i inkuba tor untuk pengembanga n
layanan teknologi informasi dan komunikasi yan g dinamis, termasuk
didalamnya ada lah pengembanga n komunikasi data dan con tent
multi media untuk memban tu mena rik perusahaa n asing dan investasi di
dalam negeri.

Muk i m.N e t
Proyek mukim.net dilakukan untuk men jangk au berbagai “mukim” atau
“kampung” di Brunei Darussalam. Aktivitas dan akses online aka n
dipusatkan pada berbagai pusa t komunitas seperti halnya kantor pos. Proyek
ini mem iliki dua tujuan utama, yaitu:
 Menyed iakan layana n akses internet kepad a masyarakat yang
tidak memiliki sendiri akses teknologi informasi dirumah atau ditem pat
lainnya seperti sekolah dan sebaga inya,
 Membawa informasi bisnis ke kampung-kampung dan
m eningkatkan semanga t untuk berwirausaha.

KE Y CHALLEN GES AND THE WAY AHEAD


Meskipun termasuk terlambat dalam memulai, Brunei Darussalam dikatakan
cuku p berhasil dalam mene rapka n e-Gove rnmen t. Pemerintah telah berha sil
mene tapkan berbaga i kunc i keberhasilan , tujuan dan strategi juga telah
berhasil dibuat, mengkoo rdinasikan berbagai badan yang berhubungan
termasuk m enyediakan alokasi dana . Prose s ini sudah dimulai oleh Sultan
dan official senior pem erintah Brunei semenjak tahun 2000.
Lapo ran -lapo ran perkembangan juga suda h dimulai pada berbagai area , ya ng
pad a awal tahun 2003 telah dinilai cu kup berhasil. Pembanguna n
teknologi informasi dan komunikasi di Brunei juga menunjukkan
kebe rhasilannya untuk men ingkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah
Brunei sampai saat ini juga masih terus- mene rus melakuka n
penge mbangan e-Government sepe rti yang tercantum pada IT strategic plan
“IT 2000 an d Beyond ”. Salah satu kunci sukses pemerintah Brunei seperti
yan g dikemukakan oleh Haji M ahm ud, Direktur ITSSD adalah adanya
dukunga n dari pihak eksekutif dan penggunaa n manajemen perubahan.

KOMITMEN PENGUASA
MEMODERNISASIKAN CHINA
INFOR MATIONIZATIO N IN CHINA
Selama beberapa dekade , telah terjad i perubaha n yang fenom enal
un tuk memodernisasikan Repub lik Rakyat China (RRC). Hal ini
ditunjukka n oleh komitmen penguasa RRC untuk membawa China ke dalam
ekono mi pasar. Internet sendiri di China suda h dikenal suda h sejak lama.
Saat ini internet merupaka n bagian yang tidak terpisahkan dari masya rakat
kota. Jumlah penggun a internet di China juga men ingkat dua kali setiap
tahun selama lima tahun belakangan . Industri informasi (termasuk perangkat
keras, perangkat lunak dan conten t) telah men jadi pilar utama sektor
komersial China. Perusahaa n teknologi inform asi China seperti Legen d dan
Founder terbukti mampu bersaing denga n perusaha an asing dalam ha l
merebu t pasar dom estik.

INFOR MATIONIZATION BLU EPRINT

Pemerintah China mene tapkan sepuluh Five-year Plan (2001-2005)


penggunaa n tekno logi informasi dan komunikasi sebaga i alat bantu
men ingkatkan industrialisi di China sebagai “national economic strategic
ad jusmen t an d restructuring”.

Pada tahu n 2000, pemerintah memperkena lkan sebuah aturan yang disebu t
denga n “National Informatization Quotient” atau NIQ yan g digunakan
sebaga i panduan evaluasi tingka tan informasi pad a berbaga i daerah di
China. Juli 2002 China menge luarkan ce takbiru informasi yang disebu t
denga n “Layout of National econo my an d Society Informatization”.
Dalam cetakbiru tersebut term asuk empat program yang harus dijalankan.

• Pembangunan sumberday a informasi.

• Pembangunan infrastruktur inform asi

• Aplikasi inform a si

• Produk informasi .
Pada waktu yang sama pengembanga n e-Gove rnmen t pemerintah China
memiliki cakupa n sebaga i berikut:
• Menge mbangkan fungsi dan platform jaringa n informa si e-
gove rnemnt dengan standar yan g seragam.

• Menge lola implikasi sistem bisnis, serta penge mbangan da sa r


dan strateg i warehouse informasi e-Governm ent.

• Meningka tkan pertukaran sumberday a informa si.

• Mengembangka n sistem keamana n dasar e -G overnm ent.

THE GOLDEN PROJECT

Pene rapa n Teknologi Informasi di China mulai dikembangkan pada


Dese m ber
1993, dengan terben tuknya Joint Committ ee of Nationa l Econom ic
Informatization yan g menge luarkan sebuah inisiatif yan g disebut dengan
“Golden Project”. Tujuan dari proyek ini adalah:

• Membangun jalur informasi nasiona l untuk melakuka n modernisasi


dan pengembanga n ekonomi.

• Mengarahkan pengembanga n teknologi informasi di C hina.


• Menghubungka n pemerintah pusat ke setiap povinsi dan
m embua t pemerintah dapa t melakukan berbagai tindakan m elalui
berbag a kementrian dan industri.

Poin pertama bertujuan untuk membuat infrastruktur informasi untuk


dapa t menga lirkan berbaga i data. Poin kedua merupaka n usaha China
un tuk membuat nega ra tersebut leb ih modern. Sementara poin ketiga
m erupakan gabunga n an tara dua poin pertama, sehingga pemerintah pusa t
da pat mengawas i administrasi ke tiap dae rah dengan menjad i “inform ation
ga tekeepe r”.
Inisiatif Golden Project dapa t dikategorikan ke dalam empat tier atau fase:

• Go lden Gate atau kerap juga dikenal denga n nama Golde n


Custom dibuat untuk meng integrasikan informasi perdaganga n dengan
berbaga i badan seperti MOFTEC , Biro Umum, serta menjadi tem pat
ba gi perusahaa n perdaganga n asing dan bank.

• Go lden Bridge memfokuska n diri pad a infrastruktur. Tujuannya


ada lah membuat tulan g punggung infrastruktur jaringa n inform asi
ekono mi nasional. Proyek ini memberikan dukungan penggunaa n akse s
internet, email, EDI serta layana n informasi dan aplika si.

• Go lden Card yang bertujuan untuk membuat metode


pe mba yaran ele ktronis dengan menggunakan credit dan debit card.

• Go lden Sea memfokuska n diri pada sistem penghubun g informasi


an tara pemimpin pemerintah China, menyediaka n akses data seca ra muda h
dari berbagai institusi, organ isasi dan berbaga i kantor yang semuany a
berad a dibawah pengawasa n komite pusat partai komunis.

Taha p selan jutnya dibuat melalui proyek Tier Two yang didesain untuk
mene rapka n jaringan informasi ke dalam reformasi ekono mi. Beberapa
proyek yan g tergabung di dalam Tier Two adalah seperti berikut:
• Go lden Macro yang dibuat denga n fokus utama adalah
memberikan layana n kepada pemerintah Ekono mi Pusat dan Keuangan
m elalui aktivitas ekonomi China.

• Go lden Tax memfokuskan diri pada pembanguna n jaringa n data


yan g menghubungka n kan tor administrasi pajak pusat di B eiji ng dengan
50 kan tor dan 800 biro.

• Go lden IntelLigenc e yang mengkonsentrasikan diri pada


penga turan layana n internet China.

• Go lden Shield yan g mempromosikan pengadops ian informasi


da n komunikasi bag i kepolisian sehingga dapat m eningka t efisiensi dan
efek tivitas kerja polisi.
Proyek yang berada pad a Tier Th ree memiliki ap likasi ya ng bersifat
spesifik. Diantara ap likasi yan g berada pad a area ini adalah:

• Go lden Enterprise bertugas untuk melakuka n konstruksi


intranet, ekstranet dan berbaga i koneksi berbaga i perusahaan besar
da n menengah .

• Go lden Agriculture merupakan ban k data dan jaringa n layanan


untuk menyed iakan informasi agriculture, laporan cuac a dan inform asi pasa r.

• Go lden Health merupaka n proyek untuk membangu n sistem


pertuka ran informasi kecepa tan tinggi untuk rumah sakit.

• Go lden Information merupaka n proye k yang menghungkan


berbaga i koleksi statistik an tar berbagai departeme n.

• Go lden Housing yan g digunaka n untuk mem bangun


pe rtukaran informasi pad a real estate.

Proyek Tier Fourth disebut dengan Golden Cellular yang m erupakan


konsorsium delapan perusahaa n komunikasi mobile domestik China dan
Golden Switch yan g merupakan program untuk membangun industri
m anufaktur digital.
THE GOVERNMENT ONLINE PROJECT

Be raga m Golden Project yang dibua t oleh pemerintah China digunakan


sebaga i tulang punggung operasional untuk membawa China ke ekonomi
informasi. Setelah terbentuknya tulan g punggung di atas, ma ka
dikeluarkan proyek baru yang mencaku p Gove rnmen t Online, Enterprise
Online, dan family Online.

• Government Online yang bertujuan untuk menerapkan sec ara


maksimum penggunaa n tekno logi informasi dan komunik asi pada
agensi pemerintahan , menghubungkan dan m endekatkan informasi
kepad a m asya rakat.
• En terprise Online yan g bertujuan untuk membuat dunia
industri mempercepa t adopsi teknologi informasi dan juga
men ingkatkan transparansi.

• Family Online digunaka n untuk meningka tkan penggunaa n


sumberdaya jaringan oleh keluarga di China, membawa m asya rakat ke e-
platform baru.

Government Online Project dikembangkan dengan m enggunaka n


pe nge m ba nga n tiga langkah inisiatif berikut:

• Lang kah pertama memfokuskan diri pada pengena lan teknologi


dan menghubungkan 1000 kan tor pemerintahan dan agensi ke internet.

• Lang kah kedua memfokuska n pad a sha ring informasi dengan


membuat sistem informasi pada berbagai kan tor dan agens i pemerintahan
dalam bentuk elektronis yan g kom patibel.

• Lang kah ketiga adalah mempersiapkan pemerintah untuk


mengadop si penye langgaran pemerintah berbasis paperless.

Tu juan utama proyek government Online China adalah sebaga i berikut:

• Meng integrasikan dua platform internet, yaitu jaringan internal


untuk menangan i hubunga n pemerintah ke semua tingkatan dan web
eksternal untuk menangan i interaksi denga n perusahaan , layanan publik dan
antar pem erintahan.

• Mene tapkan beberapa ban k data seperti demografi, sumber daya


alam , hukum, dan ekonomi ma kro.

• Men transformasikan pemerintahan melalui 12 prioritas a plikasi


seperti kustomisasi, perpajakan, keuangan , keamana n umum , kea manan
sosial, agrikultur dan sumber mata air.

• Memastikan kea manan dan perlindungan data (integritas data/secu rit y).

• Membangu n standar sistem informasi dan kebijakan sistem.


ZHONGGUANCUN AND THE HAIDIAN “DIG ITAL PAR K”

Digital Park merupaka n platform perangka t luna k yang diguna kan


un tuk memproses hubungan internal dan eksternal. Platform ini
memungkinkan pemerintah untuk menyediaka n layana n dan mem permudah
kewajiban ad ministrasi pemerintah. Sistem Digital Park m emperkenalkan
empat fitur utama seperti keterbukaan , interak tivitas, website all- in-one
(single point of acces ) dan all-in- one -sheet (akses dokumen tunggal).
Sistem ini memiliki lima fungsi berikut:

• E-Application. Merupakan program berbasis web yang


m enyediakan berbagai form dan dokumen yang terkait dengan masalah
hukum, regulasi, kebutuhan , dan prosedu r. Layana n ini menyediaka n
sem ua
informasi yang dibutuhka n oleh setiap orang yan g ingin mengetahui
baga imana membuat perusahaa n pada Park . Aplikan dapat melengkap i
form yang disediaka n secara online.

• E-Reg istration. Setelah dilakukan pendaftaran, perusahaan


ha rus menyed iakan informasi tambahan denga n berbagai departem en
terkait seperti biro statistik, keuangan , dan pe ngawasa n kua litas.
Kesemua prose s dapa t dilakukan secara online.

• E-Administration. Menyed iakan prose s administrasi online


ya ng sebelumnya harus dikerjaka n denga n menggunaka n prosedur standar.
• E-Repo ring. Setiap perusahaa n yang mengodopsi teknologi tinggi
harus memberikan lapo ran mengena i data operasional yang dimiliki
seperti pendapa tan , pajak , aliran dana dan sebaga inya ke pem erintah
seca ra berkala. Prose s ini dapa t dilakukan seca ra online. Dalam hal
ini perusahaa n membayar dan a lebih untuk mendapa tkan iden titas digital
yan g dikeluarkan oleh C ertifi cation Autho rity.

• E-Consulting. Kantor pemerintah dapat menyediaka n layanan


konsultasi interak tif seca ra online mengena i berbagai prosedur dan
menyed iakan jawaban terhada p pertanyaa n yang sering dike mukakan
melalui email atau fax.
SHANGHAI TARGET UNDER THE TENTH FIVE -YEAR PL AN

Pemerintah Shangha i memiliki bebe rap a target dalam penerapan e


-Gove rnmen t sesua i dengan China Tenth Five-Year Plan (2001-2005) sepe rti
be rikut:

• Memperbaiki tingka t kompetiti f dan transformasi Shangha i


de nga n pertumbuhan indsutri skala besar dan meningkatkan
kapasitas sumberday a distribusi baik China dan dunia.

• Memperbaiki penyediaan layana n peluan g bisnis bagi inve stor


dalam negeri dan luar negeri sekaligus memperkec il biaya pe nyediaan
layanan .

• Optimasi penge mbangan lingkungan pada berbaga i lokasi yang


idea l untuk memulai bisnis baru dan tempat tinggal.

• Memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan melakukan tata kota


sesuai denga n gaya standa r metropolis internasional.

• Meng -upgrade ad ministrasi kota dan memperkena lkan sistem baru,


da n juga menyediaka n sistem yang melibatkan berbaga i kalangan seperti
pe merintah, m asya rakat, pasa r dan penduduk kota.
CO NCLUDING REMA RKS

Penge mbangan program e-Government pada berbagai nega ra tentunya


melahirkan berbaga i tantanga n dan hambatan. Terutama sekali
m elihat kompleksitas masyaraka t China. Be rbaga i riset menun jukkan
terdapa t tujuh hambatan yang ditemui dalam proyek implementasi e-
Government di China, yaitu:

• Bureauc racy . Kesulitan utama dalam penerapan e-Governme nt


ada lah masalah birokrasi. Masalah birokrasi di China dapa t diatasi ketika
unit- unit pemerintahan mulai terinteg rasi ke dalam sistem e-
Government secara umum .

• Lac k of Financial Resources . Hambatan kedua yan g dihadapi


oleh pemerintah China ada lah masalah prioritas program yang harus
dikerjakan . Banyaknya pengeluaran untuk berbagai keperluan
menyebabka n proyek e-Government sendiri m engalami kendala
keku ranga n dana.

• Lac k of Technical Standards . Kurangn ya standa r teknis


menda tangkan masalah untuk meng integrasikan sistem. Pe rbedaa n modul
program menyebabka n sebuah sistem tidak dapat digunakan pada sistem
lainnya. Masalah ini menyebabka n sistem menjad i tidak terintegra si.

• Gaps in Lega l fram ework . China masih memiliki hambatan dalam


hal pengua saan tekno logi, hal ini menyebab kan sulit nya interaksi du a buah
area seperti e-Gove rnmen t dan e-Business .

• Security Problem. Pemerintah China masih tetap m engatur


berbaga i aspek di internet, termasuk menga tur hal-hal yan g bersifat
“subversif” terhada p ak tivitas di internet dan sensor terhadap berbagai
content.

• Relatively low num bers of e-Governm ent users. Pe merintah


China masih menghadap i kekurangan jumlah massa kriti s penggun a
untuk beraga m aplikasi e-governm ent.

• Digital Devide . Masalah ini merupakan masalah tersend iri


ba gi pemerintah China. Dengan populasi menya mpai 1,3 milyar, tersebar
pa da berbaga i dae rah dan juga kesenjangan literasi penggunaa n
komputer. Pemerintah China juga masih harus memprioritaskan berbagai
proyek dasar seperti pengadaa n air bersih dan listrik pada berbagai
dae rah diband ingkan dengan memprioritaskan pembuatan akses internet.
MENUJU KOMUNITAS DIGITAL BERBASIS E-BUSINESS DI
HONGKONG
THE DIGITAL 21 IT STRAT EG Y

Pada tahu n 1998 pemerintah Hongkong menge luarkan “comprehe nsive


and visionary programme of initiatives”. Inisiatif ini terturan g dalam
doku m en yang disebut denga n Digital 21 IT Strateg y
(www.digital21.gov.hk). Strategi tersebut mengatur inisiatif dan program
untuk mempromosikan infrastru ktur informasi Hongkong dan berbagai
layana n untuk memposisikan Hongkong sebaga i pemimpin komunitas e-
Business dan kota digital yan g terhubung secara globa l. Dalam
implementasinya, pemerintah Hongkong telah mengiden tifikasikan lim a
faktor utam a yang harus dikerjakan. Kelimanya adalah:

• Untuk mempersiapka n lingkungan e-Business di Hongkong.

• Memastikan kepe mimpinan pemerintah Hongkong dengan percontohan.

• Mengembangka n workforce untuk ekono mi inform asi.

• Memperkuat komunitas Hongkong untuk eksploitasi digital.

• Mempersiapkan Hongkong dalam eksploitasi pene rapa n teknolog i.


THE E-GOVERNMENT PROGRAMM E

Identifikasi terhadap kelima kebu tuhan tersebut di atas dila kukan


de nga n penerapan e-Government, menyed iakan e-options untuk berbagai
layanan , dan seca ra ak tif mulai melakukan e-procuremen t dan outsoursing.
Visi dari pemerintah Hongkong ada lah “untuk mentransformasikan
pe merintahan tradisional ke dalam e - Government citize n-centric”.
Pemerintah juga mem buat website resmi sebaga i pusat informasi yan g
bertujuan untuk menyediaka n layana n elektronis kepad a publik dan bisnis
denga n cara yang efisien dan memenuhi kebutuha n pengguna . Dalam
pe nge m ba nga n e-Gove rnmen t, pemerintah Hongkong juga menetapka n
bebe rap a objektif seperti perbaikan layanan , mene tapkan efisiensi
da n mengadop si penggunaa n e-Commerce dalam sektor privat. Pemerintah
Hongkon g mene tapkan dua sasa ran utama berikut:
• Menyed iakan e-options untuk 90 persen layana n publik dalam
be ntuk elektronis pada akhir ta hun 2003.

• Meny iapkan 80 persen procu rement tende r pemerintah seca ra


elektronis pada akhir tahun 2003.

Pemerintah Hongkong juga mengiden tifi kasikan tujuh kunci sukses


dalam pene rapa n e-Government, yaitu:

1. Kepemimpinan dari mulai level tertinggi pemerintahan.


2. Koordinator e -Governm ent.
3. Tersele nggaranya governance dan kerangka m anajem en.
4. Kerangka legal.
5. Infratruktur informasi yan g handal.
6. Kerangka interoperabilit as.
7. Kebijakan dan praktek keam anan.
8. Outsourcing
9. Komitmen untuk berinova si.

MAJOR E-GOVERNME NT INITIATIV ES

Pemerintah Hongkong menge mbangkan strateg i e-Government m ereka


denga n berbagai strateg i. Penge mbangan strategi e-Gove rnmen t
pe merintah Hongkong seca ra umum dapa t dikategorikan menad i G2C
(Gove rnmen t-to-Citizen), G2B (Governm ent-to-Bus iness), G2E
(Government-to-Em ployee ), dan G2G (Gove rnmen t-to-Government).

T r a n s f o r m i n g G o v e r n m e n t - Pu b l i c I n t e r a c t i o n

Dengan pene rapa n aplikasi tekno logi informasi, pemerintah Hongkong


telah melakukan perubaha n cara mereka berhubunga n denga n rakyat
Hongkong. Pemerintah membuat ap likasi yan g memungkinkan rakya t
Hongkon g memiliki satu kana l akses untuk mendapa tkan informasi dan
layanan . Semua biro dan depa rtemen di Hongkong memiliki website
de nga n dukunga n bilingua l (tersedia dalam bahasa Inggris dan China).
Governm ent Information Centre merupaka n website pemerintah yan g
paling populer diakses. Selama tahu n 2001 website
tersebut mengundang leb ih dari 500 juta page view. Untuk mendapa tkan
akse s ke
sejumlah website lainnya, Government Information Cen tre menyediaka n
link yang
lengkap , sehingga penggun a dapa t dengan mudah mendapa tkan informasi
da n laya nan.

E l e c t r o n i c Se r v i c e s D e l i v e r y ( ESD )

ESD merupakan layana n publik yang diberikan oleh pemerintah


Hongkong . ESD meng integrasikan layana n publik dan sektor dengan
pe nde ka tan customer -cen tric. Sampai dengan akh ir tahun 2002, portal ESD
memiliki lebih dari 140 jenis layana n publik, yang berasal dari leb ih 40
de partemen pemerintaha n dan agensi. Masyarakat dapa t dengan mudah
m elakukan berbaga ak tivitas seca ra online – mulai dari pembayaran pajak,
pe ngu rusan izin menge mudi, memakai fasilit as milik pemerintah dan
sebaga inya. Untuk mempermudah akses kepada layana n yan g diberikan,
pe merintah mem berikan fasilit as kiosk ditempat-tempat umum. Kiosk
yan g disediakan termasuk adany a fasilit as scanner untuk membac a
dokumen , slot untuk ID atau credit/debit card, dan fasilit as printer.
Bebe rap a layana n komersial bahkan da pat dilakukan m elalui kiosk sepe rti
pe mesana n tiket
M u l t i - Ap p l i c a t i o n S m a r t I D C a r d

Salah satu yang menjad i tujuan proyek e-Gove rnmen t pemerintah


Hongkong ada lah menggantikan tujuh juta kartu iden titi as dengan
menggunaka n Smart ID card, yan g dimulai pad a pertengaha n tahun
2003 . Kartu tersebut bersifat multifungsi karena selain dapa t digunakan
un tuk keperluan imigrasi, pemilik kartu juga mendapa tkan fasilit as
aplikasi tambahan seperti meminjam buku diperpustakaa n termasuk
sebaga i bukti/surat izin menge mudi. Di dalam kartu tersebut juga
disediaka n fa silit as digital certifica te, yang memungkinka n penggun a untuk
dapa t melakukan transaksi bisnis secara aman melalui jaringan internet.
Dengan pe nyeba ran penggunaa n Smart ID card kepada tujuh juta
masyarakat Hongkong, diperkirakan Hongkong merupakan negara denga n
jumlah penggun a Smart ID card terbanya k di dunia saat ini.
Ele c t r o n i c Pro c u r e m e n t

Electronic Procu rement merupakan fasi litas lainnya yang disediakan


oleh pemerintah Hongkong. Pemerintah men targetkan 80 persen
procureme nt tende r dapat dilakukan seca ra elektronis. Untuk keperluan non-
tender, Ele ctronic Trading System digunaka n oleh Government Supplies
Departm ent (GSD) pemerintah Hongkong semenjak April 2000. ETS
menyed iakan infrastruktur online untuk reg istrasi supplier, notifikasi
tender, download dokumen tende r, meng irimkan tende r dan kontrak dan
sebaga inya. Semua fungsi tersebut dapa t dilakuka n melalui
internet, yang berarti tende r dapa t dilakuka n secara online 7 hari seminggu
da n 24 jam seha ri.

E l e c t r o n i c T r a d i n g Sy s t e m

Perdaganga n global merupaka n salah satu yan g menjad i tulang punggun g


ekono mi Hongkong. Sebagai nega ra dengan pelabuhan bebas, berbagai
produk tidak memerlukan izin khusus untuk dapa t keluar masuk
Hongkong . Untuk kepe rluan perdaganga n tersebut, pemerintah membangu n
Electronic Data Interchange yang diguna kan untuk kepe rluan submisi
dan pemrosesan dokumen perdagangan . Dengan menggunaka n EDI,
perusahaa n da pat mempercepa t prose s pengurusa n dokumen bisnis,
seperti order pe mbelian, pengiriman order dan dokumen pemerintah
lainnya dalam ben tuk elektronis.

Tra d e l i n k

Mulai tahu n 1997, pemerintah Hongkong menge luarkan layana n tradelink


yan g menyediaka n gerbang elektronik tunggal untuk mempermudah proses
transaksi perdagangan . Poyek trade link bertujuan untuk m eningkatkan
produktivitas dan tingkat kompetiti f komunitas perdaganga n Hongkong
de nga n menyed iakan layana n perdaganga n seca ra elektronis, otomatisasi
proses transaksi baik untuk pemerintah dan juga sektor komersial.
Tujuan utamany a ada lah mempercepa t pemrosesa n dokumen yan g
diperluka n terma suk mereduksi time-to-m arket.
Sampai denga n pertengaha n tahun 2002, trade link telah memiliki pengguna
sampai dengan 53.000 perusahaan . Semua prose s perdaganga n da pat
dilakukan seca ra elektronis, dan sampai saat ini tradelink dapat m ena ngani
70.000 transaksi per hari.

INNOVATIVE BUSINESS MODEL S

Pemerintah Hongkong memiliki program yang terkait denga n mode l bisnis


seperti berikut:

Go v e r n m e n t P o r t a l

Pada model ini, pemerintah menyed iakan semua bentuk investasi dan
biay a ope rasi. Contoh proyek ini adalah pengembanga n Gove rnmen t
Information Ce ntre, dan website untuk semua biro dan departemen.

Th e “ S e r v i c e ” A p p r o a c h

Pada model ini, pemerintah membeli layana n dari rekana n bisnis.


Contoh dari proyek ini ada lah pembangunan Electronic Tende ring System.

Pu b l i c - P r i v a t e Pa r t n e r s h i p
Untuk mempercepa t prose s implementasi e-Government, pemerintah
melakukannya dengan strategi outsourcing. Objektif yan g ingin
dicapai adalah untuk men ingkatkan kapasitas layana n teknologi informasi
da n mengakselerasi berbaga i solusi berbasis teknologi informasi. Sampai
de nga n akh ir tahu n 2002 lebih dari 80 persen semua proyek tekno logi
inform asi dikerjakan de ngan strategi outsourcing.

MILESTON E AND CHALLENG ES

Ke y M i l e s t o n e

Sampai dengan akh ir tahu n 2002, 80 persen layana n publik di Hongkong


sudah tersedia secara elek tronis. Program ESD terbukti mengalam i
pe ningkatan sam pai
denga n 40 persen volume transaksi tiap bulannya. Website pem erintah
pun mengalami peningka tan pengunjung sampai dengan 2 juta hits
perhari. Penggunaa n Smart ID Ca rd juga ternyata terbukti mem percepat
layanan yang disediakan oleh pem erintah kepada pemilik kartu.

Ke y c h a l l e n g e s

Sehubunga n dengan penge mbangan e-Government di Hongkong, Ms Joyce


Tam, yang merupaka n Principal Assistan t Secretary EG division
menge luarkan pernyataan mena rik seputar menyukseskan pe ngembangan
tersebut:

• Memiliki komitmen yan g tinggi termasuk kesepakatan


un tuk mengguna kan BPR sebelum pengembanga n sebena rnya dilakukan.
Untuk suksesnya proyek e-Gove rnmen t maka dibutuhka n adanya koordinator
e- Gove rnmen t/EG Office yang bertugas untuk men jalanka n inisiatif yang
sudah diberikan dan melanjutkan berba gai keb ijaka n yan g sudah dibua t
men jadi visibel.

• Berusah a untuk mempercepa t pekerjaan proyek pad a level operasional.


• Mendidik masyarakat untuk dapat menggunaka n layanan online. C l o s i n g
Re m a r k s

Dalam penge mbangan e-Gove rnmen t di Hongkong, Mr Francis Ho,


ya ng menjaba t sebaga i Permenent Secretary for the Information
Techno logy and Broadcasting Branch memberikan bebe rap a dampak yang
diperoleh:

• Pene rapa n e-Government ternyata memberikan dampak secara


langsung terhada p tingkat kompetiti f ekonomi Hongkong.

• E-Gove rnmen t digunakan untuk meningka tkan produktivitas.

• E-Government terbukti menghemat pengeluaran pemerintah


un tuk menye lenggarakan berbagai layana n publik.

• E-Government juga terbukti menjad i kunc i utama kemajuan


inovasi ekonomi Hongkong.
AMBISI INDIA MENJADI NEGARA
SUPERPOWER DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
THE INFORMATION TECHNOLOGY ACTION PLAN

Penge mbangan industri teknologi informasi di India menga lami perubahan


yan g sangat signifikan pad a tahu n 1998. Perdana Men tri India pad a waktu
itu segera memben tuk National Techno logy and Software Development
Task Force yan g terdiri atas berbaga i individu denga n kemampua n terbaik
da n merep resentasikan berbagai kalanga n seperti pemerintah , industri dan
dun ia akde mik. Misi dari Task
Force yang dibentuk adalah memformulasikan kebijaka n nasional terkait
denga n informatika yang memungkinkan bangsa India men jadi bangsa
superpowe r di bidang teknologi informasi dalam jangka waktu sepuluh
tahun . Berdasarkan reko mendasi yang diberikan oleh Tas k Force,
be rbagai regulasi dan promosi dilakuka n untuk meng implemen tasikan
teknologi informasi. Secara umum, perencanaa n yan g direko mendasikan
terfokus pada tiga objektif utam a:

• Info-Infrastructure Drive: Perencanaa n ini bertujuan


un tuk mengakse lerasi pembuatan infrastruktur informasi term a suk serat
op tik, kom unikasi satelit , jaringan wireless.

• IT Export: Area kedua terfokus pada pen ingkatan jum lah


ekspo r tekno logi informasi. Pemerintah India mentargetkan pendapa tan
dari ekspor perangkat lunak dan layana n sebesar 50 milyar dollar
Am erika pa da tahun 2008 .
• IT for All by 2008: Objek tif ketiga ada lah m eningkatkan
lit erasi komputer. Peningkatan tersebut dilakuka n dalam berbagai bidang
untuk dapa t menggunakan computer dan tekno logi inform asi terma suk
ya ng utama adalah bida ng pendidika n.

INFORMATION TE CHNOLOG Y POLICY

India memiliki banya k kebijakan yang terkait denga n pe nerapan


teknologi informasi. Berikut ini bebe rap a kerangka keb ijaka n yan g dibuat
terkait dengan pengem bangan teknologi informasi di India.
I n f o r m a ti o n T e c h n o l o g y A c t 2 0 0 0

Kebijakan ini merupaka n hukum dasar yang digunakan untuk


terselenggaranya e- Governance . Melalui kebijakan yan g dibuat,
pemerintah India melakuka n perubahan ca ra bertransaksi yang
sebelumnya berdasarkan kertas (pape r-based) ke dalam bentuk elektronis
melalui electronic data interchange (EDI).

Co m m u n i c a t i o n Co n v e r g e n c e B i l l

Pada tahun 2001, pemerintah India merilis sebuah draft


Communication Cenve rgenc e Bill yang digunakan sebaga i kerangk a
regulasi untuk melakuka n konve rgensi teleko munikasi, internet dan layanan
broadcasting.

Ag e n d a f o r e - Go v e r n a n c e P o l i c y

Draft ini dikeluarkan oleh Department of Information Techno logy


(DIT), yan g merupaka n panduan proye k dan kebijakan e-Governance . Draft
ini digunakan untuk memastikan bahwa infrastruktur dasar dapat
direnc anakan denga n baik , yang mencaku p standa r teknologi, mekan isme
pendanaan , dan strategi pengembanga n sumberdaya manusia.

Fre e d o m o f I n f o r m a t i o n B i l l 2 0 0 2
Parlemen India membuat keb ijaka n untuk membua t sistem yan g transpa ran
melalui draft Freedom of Information Bill 2002. Draft tersebut menjamin
ba hw a akses ke informasi pemerintah oleh masyarakat yan g bertujuan
un tuk mempromosikan keterbukaan, akuntab ilit as dalam ad ministrasi
pe merintahan.

E-GOVERNANC E DI INDIA

Visi dari e-Governance di India a dalah:

To apply Information Technology in the processes of gove rnment


functioning to attain SM ART government.
SMART merupaka n akronim beriku t:

• S im ple

• M oral

• A ccountable

• R esponsive

• T ranpare nt

Strateg i yan g digunaka n untuk meng implemen tasikan visi di atas adalah
sebaga i berikut:

• Menge mbangkan institusi yang saling berhubungan , baik


Departemen Tekno logi Informasi dan institusi lainnya yan g terkait dalam
pemerintah denga n penerapan teknologi aga r dapat terselenggara e-
Governance .

• Men ingkatkan sumber day a pad a berbaga i kemen trian, departemen


da n sektor publik lainnya untuk m engadopsi layanan elektronis.
• Mengadops i e-Gove rnanc e untuk men ingkatkan efektivitas layanan
dan administrasi pada berbaga i agensi.

• Melanjutkan komitmen untuk men ingkatkan proteksi data dan


sistem keamana n internet, baik pad a domain publik dan privat.

AGENDA E-GOVERNANCE

Pemerintah India melalui Departemen Tekno logi Informasi mengeluarkan


agend a yan g terkait dengan penyelengga raa n e-Governance pada tahun
2000 seperti berikut:
• Setiap kemen trian dan departeme n harus memili ki jaringan LAN
da n menyediaka n komputer personal dengan perangka t lunak ya ng
diperlukan.

• Dilakuka n pelatihan untuk setiap staff yang menggunaka n


ko mputer dalam pe kerjaan m ereka.

• Setiap kemen trian dan departemen harus dapat menggunaka n


pera ngka t lunak Office Procedu re Automation yan g dikembangkan oleh
National
Informatics Cen tre untuk setiap filli ng dokumen.

• Menggunaka n berbaga i perangkat luna k yan g berhubungan dengan


Payroll, dan Accounting untuk operasi ditiap-tiap kantor.

• Pemberitahua n untuk setiap rapat dilakuka n melalui email.

• Setiap kementrian dan departemen harus memiliki website


m asing - masing.

• Setiap kementrian dan depa rtemen harus memiliki strategi


tekno logi informasi untuk setiap periode lima tahunan , yang berisikan
rencan a dan target.
NATIONAL LEVEL INITIATIVES

I n d i a C o u n tr y g a t e w a y

Proyek Country Gateway dikembangka n oleh Departemen Teknologi


Informasi yang digunakan untuk memfasilit asi partisipasi komunitas lokal
da n profesional dalam kelas diskusi virtual. Proye k ini menca kup
bebe rap a area seperti kesehatan , pendidikan , ene rgi dan agrikultur.

India Country Gateway berisikan bebe rap a link yan g terhubung ke


website pemerintah , agen si dan parlemen India. Website parlemen berisikan
da ftar re sum e rapat kerja parlem en, debat dan prosiding dan se bagainya.
ePos t

Departemen pos India mengeluarkan produk yan g disebut dengan epost


pad a tahu n 2002. Produk ini menghubungka n pengguna yang tidak
m emili ki akses ke
internet. Setiap kantor pos memiliki email ID berdasarkan Postal Inde x
Num ber (PIN). Dengan demikian pengguna dapa t meng irimkan email
ke pada seseorang yan g tidak memiliki komputer dan juga akses ke
internet. Email yan g sampai ke kantor pos yan g memiliki layana n epost
kemudian dibuat dalam bentuk print-ou t da n dikirim kan kepada seseorang
ya ng dituju.

Mul t i p u r p o s e N a t i o n a l I d e n t i t y C a r d

Pemerintah India suda h sejak lama merencanaka n untuk membuat kartu


iden titas pendudu knya dengan mengguna kan multipurpose national identit y
ca rd (MNIC). Pemerintah merencanaka n bahwa kartu tersebut nantinya
da pat diguna kan untuk berbagai keperluan seperti passport, izin
menge mudi, kartu anggota pekerja dan sebagainya . Sebuah pilot projec t
mulai diluncurkan di 13 daerah mulai dari April
2003 .
KE Y INITIATIVES BY INDIAN STATES

e - Go v e r n a n c e i n A n d h r a P r a d e s h

Andhra Pradesh merupakan salah satu dae rah di India yang


m emili ki penge mbangan tekno logi informasi cukup pesat. Daerah ini bahkan
mulai memilik visi untuk mene rapka n penggunaa n teknologi informasi di
m asa menda tang. Visi Andhra Pradesh dalam pengembanga n sektor
teknologi informasi ada lah seperti berikut:

Andh ra Pradesh will leve rage Information Technology to attain a


pos ition of leade rship and exce llence in the information age and to
transform itself into a know ledge society
Strateg i untuk peng embanga n Andhra Pradesh dibua t dalam cetakb iru yang
disebut dengan “Vision 2020” yan g berisikan berbaga i tujuan, strategi, dan
perencanaa n yang dibutuhkan untuk merealisasikan visi tersebut. Tujuan
utamanya ada lah tercipta transparansi, akun tabilit as dan kecepatan.

e - Go v e r n a n c e i n Gu j a r a t

Pemerintah daerah Gujarat memiliki misi untuk memperbaiki


proses di pemerintahan dengan mengguna kan perangkat komputer, sistem
ko munikasi dan perangka t lunak. Tahu n 1999, pemerintah Gujarat membuat
Gujarat Informatics Lts sebaga i agensi pad a sektor publik untuk
m engemba ngkan tekno logi informasi, mempromosikan Gujarat sebagai
dae rah tujuan penge mbangan teknologi informasi dan menye lenggarakan e-
Governance .

e - Go v e r n a n c e d i K a r n a t a k a

Pemerintah nega ra bag ian Karnatak a melakuka n pengembangan


desentralisasi teknologi informasi yan g mereka miliki sehingga tidak
lagi harus datan g ke Bangalore. Proyek e-Government yan g dibua t oleh
pe merintah membuat database tungga l yan g dapat diakses oleh setiap
pengambil kepu tusa n di Karnataka. Sistem yan g dibangun juga me nye diakan
ana lisis data dan sistem pendukung keputusan yang digunaka n oleh
pe merintah daerah.

OBSERVATIONS OF E-GOVERNMEN T-INDIA

India termasuk salah negara yang sukses m enyelenggarakan


da n meng integrasikan e-Government. Meskipun demikian, perjalanan
proyek e- Gove rnmen t di India masih memakan waktu yang sanga t
pan jang. Hal ini dikarenaka n setiap proye k masih berjalan secara terpisah
sehingga sistem yang ad a belum terinteg rasi dan interope rab ilit asnya masih
rendah. Kesukses an yan g pada beberapa daerah seperti Andhra Pradesh
da n Kartak a belum diikuti oleh dae rah -dae rah lainnya di India. Beberapa
inisiatif yang dilakuka n di nega ra bag ian belum memberikan keun tungan
seca ra maksimal karen a harus mendapa tkan izin
dari pemerintah pusat. Pemerintah pusa t juga masih harus membua t pusat
data yan g dapat digunakan oleh berbaga i ap likasi, yang berisikan berbagai
rekaman seperti masalah tanah , penduduk, aset dan sebaga inya. Pe m erintah
juga masih harus melakuka n berbaga i langka h untuk memeriksa proyek
pad a beragam depa rtemen yan g belum berjalan denga n semestinya .
Pe merintah juga masih harus memperbaiki standar yan g digunakan ,
infrastruktur, penugasan , dan strategi untuk penye lenggaraan e-Governance
seca ra m enyeluruh.
STRATEGI KOREA MEMBANGUN INFORMATION SUPERHIGHWAY
THE ROAD TO INFOR MATIZA TIO N

Pemimpin nega ra Korea Selatan memiliki visi untuk membawa bangsa


Korea ke dalam era informasi. Repub lik Korea Selatan mulai masuk ke
dalam era digital tahun 1987 denga n dikeluarkannya National Basic
Information System Plan (NBIS) untuk mengembang kan industri komputer.
Pada tahu n 1994 pemerintah Korea menge luarkan keb ijaka n yan g disebut
denga n Korean Information Infrastructure (KII) Policy Committee yan g
bertuga s untuk meny iapkan infrastruktur ekono mi. Komite ini dikepalai
oleh Perdana M enteri dan dijalankan oleh Mentri Perencanaa n Ekonomi
denga n ban tuan official dari 20 kementrian . Komite ini memiliki em pat
fungsi khusus, yaitu:

• Mengkoo rdinasikan keb ijaka n KII dan melakuka n pendampingan


dalam mengimplementasikan visi KII.

• Membangu n master plan KII dan menga tur pendanaa n im pleme ntasi.

• Melakuka n eva luasi teknologi pad a yang dilakukan oleh KII.

• Merev iew leg islasi dan regulasi yang terkait de nga n


m asya rakat informasi.
INFORMATIZATION PROM OT ION (1996-1998 )

Menghadap i era informasi, kementrian informasi dan komunikasi Korea


mulai meluncurkan berbaga i perencanaa n mak a dibentuk Inform atization
Planning Office, Informatization Planning Committ ee dan Inform atization
Promotion Fund. Kerangk a perencanaa n yan g diben tuk memiliki tujuan
sebaga i berikut.

To promote informatization in the country and bring Information


Supe rhighway business to full scale
Seca ra umum, terdapa t sepuluh objek tif yan g ingin dicapa i sehubunga n
de nga n master plan yang dibuat. Kesepuluh objektif tersebu t adalah:

• Memben tuk pemerintahan yang sederhana akan tetapi efisien.

• Meng implemen tasikan infrastruktur informasi yang bersifat


m endidik untuk menge mbangkan sumber day a manusia yang ha ndal dalam
rangka memben tuk masyarakat inform asi.

• Membentuk gudang pengetahua n nasional dengan membua t sistem


yan g dapa t menga kses data riset dan akademik.

• Membangun tingka t kompetiti f perusahaa n melalui promosi informasi


ke dunia industri.

• Memacu tingkat rata-rata penggunaa n infrastruktur sosial


m elalui inform asi.

• Mendukung informasi pada pedesaa n untuk pemerataa n pem bangunan .

• Memberikan pelayana n medis melalui penggunaa n teknologi inform asi.

• Memberikan penge tahuan mengena i teknologi informasi pada


lingkungan manajemen untuk memastikan bahwa tekno logi tersebu t
m endapatkan perhatian.
• Membangu n sistem mana jemen data yang aman dari kerusakan .

• Membangu n sistem informasi pertahana n dan diplomasi yang am an.

CYBER KO REA 21 (1999 -2002)

Menghadap i perkembangan tekno logi informasi dan komunikasi yang


semak in mengglobal, pemerintah mulai menge luarkan kebijakan yang disebut
denga n Basic Plan for Expediting Information Age and estab lished
“Cyber Korea 21. Tujuan utama pemben tukan Cybe r Korea 21 adalah
sebaga i berikut:
• Upgrad ing jaringan teleko munikasi, pengguna an serat optik,
cable modem, wireless loca l loop dan komunikasi satelit yang bertujuan
untuk mempercepa t layana n komunikasi bagi seluruh rakya Korea . Proye k
ini menelan angga ran sampai denga n 8,67 juta dollar Amerika.

• Men ingkatkan literasi tekno logi informasi dengan program


pend idikan menggunaka n komputer, dimulai dari literasi dasar sampai
denga n tingka t pakar. Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan semua
sekolah di Korea ke internet.

• Membuat revisi terhada p Hak Atas Kekayaa n Intele ktual,


perpajakan, enkripsi dan kerangk a legal untuk m endukun g e-Commerce .
Proyek ini juga mencaku p penggunaa n huku m tandatanga n elektronis
yan g memungkinkan terjad inya transaks i elek tronis dan sirkulasi dokumen.

• Pembuatan layana n elektronis umum dan kiosk pada tem pat-


tempat umum yang memungkinkan penduduk Korea dapat terhubung ke
dalam jaringan.

• Men ingkatkan intensitas penggunaa n teknologi informasi dan


komunikasi untuk meningka tkan produktivitas dan nilai tam bah bagi
industri perangka t lunak dan multi media content.

• Mempromosikan kolaborasi internasional dalam ben tuk riset


da n penge mbangan tekno logi informasi.
E-KOREA VISION 2006 (2002 ONWARD)

Be rdasarkan kedu a proyek yan g sudah disebutkan di atas, pemerintah


Korea Selatan kemudian meluncu rkan proyek taha p ketiga dalam b e ntuk
Master-plan pad a April 1992. Visi dari e-Korea 2006 adalah
m emfokuskan diri pad a peningka tan kualitatif seperti peningka tan
produktivitas melalau i reformasi lega l dan instit usiona l. Setelah terca painya
pen ingkatan kuan titatif penggunaa n internet, pemerintah Korea
m enginginkan terhajad inya pen ingkatan kualit atif dalam ben tuk inovasi
prose s bisnis. Untuk men ingkatkan berkembangny a industri baru,
pemerintah Korea memfokuskan pad a upgrading infrastruktur
informasi, mensponsori riset, pengembanga n termasuk mengembangka n
sumber day a manusia. Perencanaa n tersebut juga mencaku p
penge mbangan informasi untuk
semua industri dan men ingkatkan produktivitas sampai ke tingkat ne gara
industri G7. Target tersebut direncanaka n men ingkat 30 persen dari seluruh
total transaksi pada industri utama dan 25 persemn untuk industri lainnya
ya ng dapat bekerja secara online pad a tahu n 2006.

E-GOVERNMENT - VISION AND DIRE CTIO N

Untuk mengembangka n visi e-Government pemerintah Korea Selatan,


m aka ditetapkan enam buah inisiatif ya ng terfokus pada:

• Pembuatan layana n informasi secara elektronis.

• Melakukan reenginee ring business process untuk mendukung


pertuka ran dokumen secara elektronis.

• Melakukan sha ring informasi dian tara agensi de nga n


tingkat perlindungan privasi yan g tinggi.

• Menetapka n standar tekno logi informasi dan jaringan.

• Mempromosikan literasi teknologi informasi pad a layana n m asya rakat.


• Memodifikasi hukum untuk mengako modasi terjadinya
transaksi elektronis.

Penge mbangan program e-Government dilakuka n oleh National


Compterisation Agency. Agensi ini merupakan organisasi advisor ya ng
menyed iakan berbaga i reko menasi untuk kebijakan e-Gove rnmen t dan
teknologi.

THE ACTION PLAN FOR E-GOVERNMENT

Untuk implementasi e-Government, pemerintah kemudian mengeluarkan


ce takbiru yang disebut denga n “Comprehen sive Plan for e-Government”.
Ce takbiru tersebut berisikan beberapa objek tif yang aka n dicapa i seperti
be rikut:
• Sistem informasi yan g digunaka n harus menghubungkan 21
da ta jaringan, sistem Ombudsman secara elektronis, sistem family record
online dan layana n lainnya berbasis web, yang pada dasarnya aka n
men jadi satu akses tunggal untuk mendapa tkan layanan dari pem erinta h.

• Pemerintah harus membua t berbagai layana n inform asi


un tuk menc iptakan sistem yan g leb ih transparan dan adm inistra si umum
yan g terfokus pad a pengguna . Termasuk dalam bag ian ini ada lah
Government Information Loca tor System, Open Government
Service, Loca l Administration Information Ban k Web dan Bulletin Board
Service of Loca l Gove rnmen t.

• Sistem Call Center dan kisok yang terinteg rasi untuk


m enjam in terjad inya konsistensi penya mpaian e-service m elalui berbagai
kana l sehingga dapa t dijangka u oleh rakya t Korea.

Untuk memperbaiki efisiensi, maka perintah Korea juga menetapkan


perbaikan produktivitas melalui bebe rap a objektif berikut:

• Penggunaan Business Process Reengineering.

• Dokumen elek tronis digunaka n untuk memastikan aku rasi inform asi
dan waktu yang pe ndek.

• Mana jemen pengetahua n pemerintah yan g digunakan sebaga i


sumber informasi untuk memberikan pelayana n yang lebih baik.
• Melakukan integrasi manajemen layana n umum (personel,
pembayaran dan sebagainya) untuk mengoptimalkan ope rasi.

• Membangun intranet pemerintah denga n menggunaka n kod e


da ta, teknologi informasi dan sumber day a standa r, serta penggunaa n
public key infrastructure (PKI) untuk membua t transaks i yang aman
dikalangan pem erinta han.

• Menyed iakan layana n kepada masyaraka t dalam ben tuk traning


dan akses email. Untuk memfasilit asi hal tersebut mak a dibentuk Cybe r
Training C entre.
KEY E-GOVERNMENT INITIATIVES

Seca ra umum, pengembanga n e-Government di Korea dapat


diklasifikasikan menjad i tiga kelompok utam a:

• Inovasi layana n pemerintah kepad a masyaraka t umum dan dunia bisnis.

• Meningka tkan produktivitas administrasi.

• Menetapka n dasar dari e-Government.

Untuk kepe rluan tersebut maka bentuk komite e-Government khusus pada
Janua ri
2001 untuk menga kselerasi pengembanga n e-Government. Komite ini
kemudian memberikan lapo ran kepad a presiden yang mene tapkan 11
strategi untuk menerapkan e-Gove rnmen t. Kesebe las strateg i tersebut adalah
sebaga i berikut:

1. Melakukan inovasi layana n pemerintah kepada publik


2. E-service centre Government for Citi zen.
3. Layana n Asuransi Sosial Terintegrasi.
4. Home Tax Service (H TS).
5. Government-wide e-Procuremen t System (G2B).
6. Peningka tan Produkt ivitas Adm inistr asi
7. Sistem Informasi Keuanga n Nasional
8. Sistem Informasi Administrasi Pemerintah Terintegrasi,
9. Sistem Informasi Pendidikan Nasional.
10. Sistem Pendukung Kebijaka n Personel.
11. Pertukaran e-Docu ment Pe m erintah.
12. M enetapkan Dasa r dari e-Governm ent
13. Sistem e-Signature dan e-Seal
14. Sistem Informasi Pem erintah.

G4C – Single Window e-Governm ent (www.egov.go.kr)

Pada Nove mber 2002 pemerintah Korea menge luarkan website e -service,
yan g berisikan 400 layana n publik. Dian tara layana n yan g disediakan
misalnya pengu rusan pajak, aplikasi untuk men jual prope rti dan
sebaga inya. Untuk mengu rang i pengisian dokumen seca ra berulang-ulang,
sistem yang dibuat dapat berbagi inform asi antar agensi pem erintahan.
Social Insuranc e Service Portal (www.4insure.or.kr)

Sistem ini terhubung ke empat asuransi sosial utama (une mployment,


hea lth, industrial disaster dan pension). Sistem yang terintegrasi
m emudahka n pengguna untuk dapat mmelakuka n registrasi, menga jukan
permohona n dan sebaga inya melalui satu ap likasi. Penca rian informasi dan
pembayaran juga dapa t dilakuka n seca ra online.

Government-wide e-procuremen t system (G2B) (ww w.g2b.go.kr)

Sistem G2B merupaka n sistem e-procuremen t online yan g m encaku p


keseluruhan prose s procuremen t pemerintah (mulai dari tender sam pai
pembayaran). Dunia bisnis dapa t mengakses sistem melalui internet dengan
terleb ih dahu lu melakukan registrasi. Diperkiraka n sebanya k 26 .000
organisasi pemerintah mengguna kan sistem ini dan 96.000 dunia bisnis.
Se lain itu, pemerintah juga dapat melakukan penghematan sebesar 2,65 juta
do llar Am erika setahun.

Na t i o n a l E d u c a t i o n I n f o r m a t i o n S y s t e m

Direncanaka n pad a tahu n 2000 semua sekolah dap a t terhubung ke


internet. setelah menghubungkan seluruh sekolah , pemerintah korea
merencanaka n untuk meng integrasikan fungsi ad ministrasi dengan dinas
pend idikan pad a pemerintah setempat. Penginteg rasian ini dilakukan
m elalui sistem informasi pend idikan nasional, termasuk m emfa silit asi
adanya proses ad ministrasi standar. Sem ua
layana n ad ministrasi sekolah seperti penge mbangan kurikulum, rekam an
akade mik sekolah dapat dilakukan dapa t dilakuka n melalui internet.

Pe r s o n e l Po l i c y Su p p o r t Sy s t e m

Sistem pendukun g keb ijaka n personel dibua t untuk membua t proses sta ndar
dalam hal mana jemen seperti pekerjaan, promosi, keuntunga n dan
sebaga inya. Pemerintah Korea dalam hal ini telah menginteg rasikan tujuh
area administrasi persone l ke dalam sistem .
OTHE R ENABLING INITIATIVES

Th e G o v e r n m e n t S u p e r h i g h w a y N e t w o r k

Government Superhighwa y Network (GSN) digunakan untuk


m enghubungka n tiga komplek s pemerintaha n dalam radius 160 km dan
mencaku p ham pir semua departemen dan administrasi. Beberapa kantor
pemerintah kec il a kan terhubung secara remote denga n menggunaka n
fasilit as via satelit.

PC f o r Pu b l i c Se r v a n t s

Korea memiliki kurang lebih 800.000 persone l yang beke rja pad a
layanan sipil (diluar personel milit er) yang 73.000 diantarany a merupakan
pe kerja kantoran. Komputer persona l merupakan kebutuha n utama yan g
digunakan oleh peke rja kantoran tersebut sampai dengan 86 persen. Semua
ko mputer personal terhubung ke internet dan email merupakan ap likasi
yan g diguna kan oleh pekerja kan toran sampai dengan 91 persen .

On l i n e P a t e nt F i l l i n g

Semen jak tahu n 1999, kan tor Hak Kekayaa n Intelektual Korea telah
menyed iakan ap likias paten untuk keperluan submisi, registrasi, eva luasi
da n notifikasi secara online melalui KIPOnet. Mulai tahu n 2001,
diperkirakan 24.000 aplikasi paten diproses secara online yan g berarti
m erepresentasikan 81 persen dari total ap likasi.

CHALL ENGE AHEAD

Korea Selatan menun jukkan dirinya sebagai negara yang siap un tuk
mene rapka n masyarakat e-soc iety karen a dukunga n dan layana n
teknologi informasi dan komunikasi. Be rikut ini merupakan beberapa
tantangan yang dihadap i oleh pemerintah Korea Selatan dalam penerapan
e-Government di nega ra tersebut.

D i g i t a l De v i d e

Kesenjanga n digital merupakan permasalaha n umum yang paling banyak


terjad i ketika sebuah proyek e-Government aka n dilakukan . Hal ini tidak
terlepa s dari
tingkatan pendidikan dan juga tersebarnya populasi penduduk dalam
sebuah nega ra. Untuk menga tasi masalah ini, pemerintah Korea
m ewajibkan pendidikan komputer di sekolah -sekolah . Men tri
pend idikan Korea juga menekanka n pen tingnya pendidikan bahasa
Inggris untuk dapat m enyerap teknologi Informasi dan Komunikasi. Di
Korea bahka n suda h terdapat fa silit as untuk memperkena lkan internet kepad a
anak -ana k kecil.

Pu b l i c Ac c e p t a n c e

Pemerintah Korea memiliki ambisi cukup tinggi untuk m enyediakan


layana n berbasis elektronis, tentunya hal ini berlawanan denga n
pe nerimaan publik atas layana n yan g diberikan . Berdasarkan pen iliti an
yan g dilakukan, dari 143 layana n yang disediaka n 60 persen layana n tersebut
tidak perna h digunakan.

I d e n tity C r i s i s

Semen jak November 2002, portal G2C mengha ruskan masyaraka t ya ng


untuk memiliki single ID untuk mendapa tkan layanan . Semen tara yang
terjadi selama ini di Korea, masyaraka t setidaknya memiliki 15 nomor
indentit as yang berbeda. Masalah ini terus dalam pengembanga n
pemerintah untuk dapat menyed iakan single ID untuk dapa t mengakse s
layanan -laya nan elektronis yang disedia kan pemerintah.
IN CONCLUSIO N

Korea Selatan merupaka n negara yang dianggap memiliki layana n e


-Gove rnmen t yan g berkualitas. Pada September 2002, Universitas Brown
memberikan penilaian sebagai salah satu negara yang memili ki kualit as
layanan e-Government terbaik di dunia. Korea memiliki agend a utama untuk
menghubung kan masyarakat dan dunia bisnis kepada pemerintah melalui
jaringan internet. hal ini dilakukan untuk men ignkatkan transparansi
da n tingkat kompetiti f yang tinggi di kalangan masyarakat.
MULTIMEDIA SUPER CORRIDOR SEBAGAI MESIN PENGGER AK
PERTUMBUHAN
EKONOMI MALAYSIA
MULTIMEDIA SUPER CORIDOR

Tahu n 1996 pemerintah Malaysia meluncurkan program yang disebut


denga n Multimed ia Super Coridor (MSC). MSC dibentuk sebagai
m esin penggerak pertumbuha n dan industri Malaysia menghadap i era
informasi. M SC juga menjad i proyek pemerintah untuk membangu n kawasan
cybe r (cyber region) dengan basis
tekno logi, multimedia dan industri con tent. Ide MSC tertuan g dalam
master-plan yan g disebut dengan Vision 2020. Visi dari master-plan ini
adalah men jadikan Malaysia sebaga i negara industrialis, dan kaya akan
penge tahuan pad a tahu n 2020 sesuai dengan kebu tuhan buda ya m asyarakat
setempat. Lokasi MSC berada di bagian selatan ibukota Kuala Lu mpur
ya ng disebut dengan Koridor yang memiliki pan jang 50 km dan leba r 15
km. Letak koridor tersebut berad a pad a kota baru yang bernama PutraJaya
da n CyberJaya . Disamping itu juga dibangu n universitas Multimedia di
CyberJay a untuk membantu suplai sumber daya manusia. MSC memili ki
fasilit as dukunga n teknologi terkini seperti serat optik, infrastruktur
jaringan multimedia 2,5-10 Gbps. Fasilit as lainnya yang tersedia
adalah lingkungan yan g mendukung gaya kerja profesiona l seperti jalan raya,
perumahan , sekolah, mall dan area bisnis serta rek reasi. Pengembanga n
M SC juga didukung oleh hukum cybe r (cybe rlaw), keb ijaka n dan
dukunga n lainnya untuk memaksimalkan keun tungan dari keberadaa n
tekno logi dan m ultim edia.
Untuk mengundan g investor, pemerintah memberi insen tif kepada
perusahaa n berteknologi tinggi, baik da lam dan luar negeri untuk berlokasi
di Koridor. Selain itu pemerintah juga memberikan berbaga i kemudaha n
se perti bebas pajak selama sepuluh tahun , peraturan imigrasi yan g muda h
da n sebagainya yan g dise bu t
denga n “MSC Status”. Sampai denga n pertengaha n 2002 lebih dari
70 0 perusahaa n telah men ikmati M SC Status dari pemerintah Malaysia.
Untuk leb ih menarik investor, pemerintah juga membua t program Bill of
Guarantees berupa perlindungan terhada p kekayaa n intektual, kebeba san
vendo r internet, kebeba san kepemili kan, insentif keuanga n yang
ko mpetiti f dan tarif teleko munikasi yan g kompetitif . Pemerintah Malaysia
juga membuat kerangka keb ijaka n nasional untuk masalah e-Commerce
berupa perangkat hukum yang mendukun g tand a tanga n digital, kontrak
elektronis, keja hatan komputer, proteksi data dan e-Government. Untuk
membantu mengem bangkan MSC, pemerintah Malaysia juga memben tuk
sebuah kelompok International Advisory Pane l (IAP) yang beranggotaka n
paka r- pakar dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi seperti
Bill Gates dari Microsoft, Gerstner dari IBM, McNea ly dari Sun
Microsystem, Miyawaki dari NTT dan sebagainya . IAP bertugas untuk
memberikan masukan tentan g berbagai hal untuk kemajuan MSC mengena i
tekno logi internet, tren tekno logi inform asi dan komunikasi, potensi pasar
untuk aplikasi multimedia, ven ture cap ital, hak kekayaa n
intelektual, dan tantanga n kedepan . Secar a umum, IAP bertuga s untuk
memberikan penga raha n dan masukan sehubungan denga n pengembanga n
M SC.

FL AGSHIP APPLICATION

Proyek Multimed ia Super Coridor memiliki perencana an


de nga n mengiden tifi kasikan tujuh “Flagship Applica tion” yang
m enjadi prioritas pengembangan . Aplikasi tersebut dibagi men jadi dua
kategori yaitu pengembanga n multimed ia dan lingkunga n m ultim edia.

E - Go v e r n m e n t

Proyek e-Government pemerintah Malaysia bertujuan untuk


men tran formasikan kerja pemerintah denga n memperbaiki proses operasi
internal dan memperbaiki bagaiman a ca ra pemberian layana n kepada
pub lik. Proyek ini dipimpin oleh Malaysian Administrative Modernisation
and Manage ment Plann ing Unit (MAM PU).

M u l t i - Pu r p o s e C a r d

Untuk mempermudah proses transaksi an tara masyaraka t denga n p


em erintah dan perusahaan , Malaysia menge luarkan proyek smartca rd.
M ulti- Purpose Card atau MPC berisikan kode iden titas pemilik dan tand a
tanga n digital pada plastik kartu denga n disematkan chip mikroprosesor.
Kartu ini memungkinkan terjadinya
transaksi multifungsi seperti identifikasi persona l, izin mengem udi,
informasi passport, aplikasi kesehatan termasuk untuk keperluan
pem bayaran. MPC ini dikena l di Malaysia dengan nama MyKad . Proyek
ini dipimpin oleh Ban k Sentral Malaysia.

S m a r t Sc h o o l

Untuk menduku ng cita-cita mewujudka n ekonomi berbasis


pe nge tahuan, pemerintah Malaysia mulai men ingkatkan literasi tekno logi
ke sekolah-sekolah. Penggunaan teknologi ini sekalgus dipergunaka n
un tuk prose s mengajar dan belajar. Proyek ini dipimpin oleh Kementrian
Pend idika n.
Te l e h e a l t h

Tu juan dari ap likasi ini ada lah untuk mempromosikan Malaysia sebaga i
pusat telemedicine tingkat regiona l. Aplikasi ini m emungkinkan
seseo rang untuk mengelola sendiri keseha tan dirinya dan
meng integrasikannya denga n berbagai produk dan layana n yang tersedia
pa da sistem healthcare. Proyek ini dipimpin oleh Kemen trian Ke sehatan.

R& D C l u s t e r

Riset dan Pengembanga n merupaka n pilar utama untuk mendukung


tujuan Malaysia dalam mengadops i teknologi informasi dan
ko munikasi. Untuk itu pemerintah juga bekerjasama denga n
berbaga i perusa haan riset dan penge mbangan, universitas setempat
dan institusi riset umum , yang sekaligus diguna kan untuk mendukung
pertumbuha n perusahaa n skala kec il menenga h (SME). Proye k ini
dipimpin oleh kementrian ilmu pengetahuan , tekno logi dan lingkungan.

Bo r d e r l e s s M a r k e t i n g C e n t r e

Tu juan dari pembentukan Borderless Marketing Cen tre adalah mem buat
dunia bisnis agar memberikan pelayana n yang leb ih baik kepad a para
pe langgan dengan terleb ih dahulu menga tasi hambatan trad isional seperti
waktu, tempat dan be ntuk.
Inisiatif ini digunakan untuk mempercepa t pertumbuhan industri
be rbasis
multi media di MSC, dengan ben tuk telemarketing, layana n informasi
online, electronic co mmerce dan digital broadcasting. Agensi pem erintah
ya ng ditunjuk untuk memimpin proyek ini adalah Multimed ia Developm ent
Corporation (M DC).

Selain itu, pad a tahun 2001 dilakukan penambaha n delapa n flagship pada
MSC. Salah satu area yang ditambahka n dan juga berkemban g adalah Bio
Valley, yan g didedikasikan untuk perusahaan -perusahaa n biotech.
Secara umum, untuk implementasi keseluruha n program pada m aster-
plan dibutuhkan waktu kuran g lebih 20 tahun . Waktu tersebut kemudian
dibagi men jadi tiga tahapa n seperti pada
tabel berikut:
2002) framework of
Succesfully company cyberlaw
create the MSC CyberJaya and
Laun ch 7 flagsh ip PutraJaya as
applications intelligent cities

Phase II (2003- Create a web of Harm onised global


2009) coridor fram ework of
cyberla ws
Link MSC to 250 world-class
other cybercities companies 4 intelligent cities
2020) CyberCourt of Justice
Transform companies in the M SC
Malaysia into a 12 intelligent cities
knowledge Global test-bed for linke d to globa l
society multimedia information highway
applications

THE CYBERLAWS

Sejalan denga n pengembanga n infrastruktu r fisik tekno logi


inform asi dan komunikasi, pemerintah Malaysia juga mengembangka n
sepe ra ngkat aturan untuk mendukung lingkungan digital, berupa hukum
dunia cyber. Hukum ini mencaku p beberapa area seperti keamana n
informasi, integ ritas dan con fiden tiality, lega litas transaksi online dan
perlindungan terhada p keka ya an intelektual. Sampai dengan akh ir tahun
2002, pemerintah Malaysia telah membua t hukum dunia cyber berikut:
• Communications an d Multimed ia Act 1998 – Yang m enyediakan
kerangk a keb ijaka n dan regulasi untuk konve rgensi telekomunikasi,
broadcasting, dan industri kom puter.

• Digital Signature Act 1997 – Berisikan regulasi auten tikasi dan


lega litas pemiliki dokumen elektronis.

• Computer Crimes Act 1997 – Berisikan peraturan mengena i


kejahatan atau aktivitas yan g terkait dengan kejahatan ko mputer,
hack ing, cracking, penyeba ran virus dan bentuk penye ranga n lainnya yang
terkait denga n kom puter.

• Copyright (Amand ment) Act 1997 – Menyediaka n perlindunga n


terhada p kreasi yan g dilindungi seperti musik, buku, film, content
pend idikan , produk hiburan dan informasi dan krea tivitas lainnya yang
sejenis.

• Telemed icine Act 1997 – Regu lasi yang berhubunga n de ngan


praktek pengoba tan mengguna kan kanal multimedia dan komunikasi di
M alaysia.

THE ELECTRON IC GOVERNMENT FL AGSHIP


Dalam kaitannya denga n penge mbangan e-Gove rnmen t, pemerintah
Malaysia memiliki visi bahwa pemerintah, dunia bisnis dan
m asya rakat luas harus beke rjasama untuk mendapa tkan keuntunga n bagi
nega ra dan masyaraka t umum. Visi tersebut dapat tercapa i jika penggunaa n
teknologi informasi dan komunikasi, multimed ia, agensi pemerintahan
men jadi lebih efek tif dan efisien dalam hal pemberian layana n kepad a
publik. Visi e-Government Malaysia secara umum terbagi atas tiga area
utama, se pe rti berikut:

• Public/Business to e-Government

o Akses Layana n (one-stop, single point of contact, m ultiple


delivery channe ls, m ultili ngual).

o Kualitas Layana n (high quality, reliability, secu rity/priva cy,


accoun tabilit y).
o Pemberian Layana n (efficiency /quick turnaround tim e,, cost-
effective/productive).

• Intra-Agency

o Memperbaiki proses .

o Peningka tan profil e.

o Penge mbangan m anusia.

• Inter-Agency

o Men ingkatkan kemampuan pemerintah untuk me nsukseska n


penge mbangan e-Governme nt.

o Menyed iakan agensi pemerintahan dan akses publik terhadap


informasi perkembangan e-Government.

o Menyed iakan model pelatihan dalam bentuk multimedia, dan koleksi


informasi yang bersifat interaktif.

o Men ingkatkan fungsi teknologi informasi m emperbaiki prose s pad a


sektor publik.
Pada tahun 1998, Menteri Ene rgi, Komunikasi dan Multimed ia mem berikan
pidato yang merupakan objek tif yan g aka n dicapa i pemerintah Malaysia
da lam penerapan e-Government.

• Memperkenalkan layana n yan g berorien tasi kepada


pe menuha n kebutuhan m asya rakat.

• Efek tivitas perubahan struktur organisasi publik ke arah lebih


baik berupa perbaikan tingkat efisiensi, memberikan tanggapan yang
leb ih baik serta menge luarkan kepu tusa n yang efektif .

• Memperbaiki tingka t disiplin dan akuntabilitas.

• Memberikan kesempatan kepad a sektor privat untuk dapat


menggunaka n transaksi bisnis berdasarkan tekno logi informasi.
E-GOVERNMENT PILOT PROJEC T

Dalam penge mbangan e-Gove rnmen t pemerintah Malaysia telah


meng identifikasi lima pilot projec t yan g disebut denga n Gene ric Office
Env ironmen t, e -Procuremen t, Human Resource Manage men t Information
System, Project Monitoring System dan e-Service. Untuk implemen tasi
ke lim a kebutuhan tersebut, dibentuk kelompok yan g disebut denga n
“Concept Reque st for Proposals” yan g sekaligus menentuka n solusi
terbaik yang akan digunaka n.

Ge n e r i c O f f i c e E n v i r o n m e n t ( GOE )

GOE merupaka n pilot project yan g digunaka n untuk m embuat


ka ntor elek tronis/electronics office untuk meningka tkan produktivitas
mengguna kan manajemen informasi, komunikasi dan kolaborasi. Objektif
ya ng aka n dicapa i oleh GOE adalah menyediaka n lingkunga n kan tor
elektronis yang terintegrasi, dan
terdistribusi. Diharapkan sistem ini dapat menyed iakan metode akses yang
mudah , up-to-date, dan berisikan informasi yan g aku rat. Pilot projec t untuk
GOE sampai saat ini suda h selesai dilakukan dengan tersedianya
aplikasi untuk berbaga i modul. Modul-modul tersebut terdiri atas
m anajem en dokumen, penca rian, mana jemen informasi eksekutif, filt er
untuk inform asi online, sistem messaging, pertermuan elek tronis,
bulletin board, pe nc atatan kepu tusan , mana jemen pertemuan dan forum
diskusi.
Ele c t r o n i c Pro c u r e m e n t

Pemerintah Malaysia menge luarkan dan a sebesar 35 juta dollar Amerika


untuk implementasi e-Procuremen t yang disebut dengan “ePe rolehan ” yang
m enyediakan
4000 procuremen t pemerintah dan 30.000 supplier yan g sudah teregistrasi.
Sistem ini diharapka n dapa t menggantikan prose s procu rement ya ng
dilakuka n seca ra trad isional ke dalam procu rement elektronis
m engguna ka n internet. Electronic procuremen t yan g diterapkan melalui
ePe rolehan digunakan untuk menggantikan sistem procuremen t yang
sudah ada. ePerolehan mendukun g kese luruhan
procuremen t cycle dimulai dari center contrack, reque st for quotation,
request for tender dan direct purchase. Sistem tersebut juga mendukung
adanya notifikasi menggunaka n email, pesan singkat (SMS) dan fax.
HUM AN RE SOURCE M ANAGEMENT INFO RM ATION SYSTEM
(HRMIS)

HRMIS merupakan sistem yan g menyed iakan fungsiona litas untuk


Mana jemen Sumber Daya Manusia bag i pemerintah untuk
m engemba ngkan dan menga tur sumber daya manusia. Objektif yang ingin
dicapa i dalam HRMIS adalah:

• Mengefektifkan pene mpatan staf bag i layana n umum melalui informa si


Sumber Daya Manusia yang tersedia.

• Otomatisasi prose s operasi penge lolaan sumber day a manusia


yan g sebelumnya dilakukan seca ra m anual.

• Membangun informasi sumber daya manusia yan g up -to-date


un tuk efektifit as perencanaa n pada agensi pem erintah.

• Menge mbangkan komunikasi, integrasi horizontal dan perbaikan


prose s melalui sistem yang dapa t digunakan untuk be rkolaborasi.

• Memperbaiki kemampuan sumber day a manusia untuk bekerja


pad a lingkungan paperle ss.
• Menyed iakan sistem sumber day a manusia yan g terbuka dan
fleksibel yan g mempertemukan kebutuha n informasi dan ope rasional
denga n proses manajerial.

Fungsi dari HRM juga mencaku p resourcing, remuneration dan


be nefits, competency assesmen t, career manage ment, performance
manage men t, dan human resource developm ent.

PROJECT MONITORING SYSTEM (PMS II)

PMS melupaka n pilot project yang digunakan untuk membuat sistem


monitoring end -to-end untuk penge mbangan lingkungan kolaborasi
berbaga i proyek pengembanga n dan mana jemen . PMS II memiliki
cakupa n penge mbangan dalam tiga ben tuk layana n yaitu app lica tion
services, data services dan communication service s yang bermuara pad a
pe rbaikan mana jemen proyek. Proyek ini dikembangkan untuk
m enyediakan implemen tasi mekanisme monitoring proyek.
Proyek PMS II dibuat sebagai pendukun g ap likasi G2G, yang
digunakan oleh pemerintah untuk memberikan layana n publik yan g
leb ih baik. PMS II memungkinkan pemerintah untuk memantau 40.000
proyek yang dikerjakan pada berbagai da erah.

e - Se r v i c e

e-Service merupaka n pilot projec t yang digunakan oleh pe merintah


un tuk menyed iakan layana n kepada masyarakat. Sistem ini m enyediakan
mekan isme kepada masyarakat untuk berhubungan da n melakukan
transaksi denga n pemerintah aga r lebih cepa t. Sistem ini dapa t diakses
denga n beraga m cara dan kanal komunikasi, misalnya dengan
m engguna ka n sistem interactive voice response (IVR), melalui
ko mputer persona l yan g terhubung ke internet, baik di rumah atau kan tor,
kiosk yang disediakan pad a berbagai fasilit as umum serta perangka t
wireless. Sistem ini mencaku p layana n sesuai denga n peke rjaa n spe sifik
tiap kemen trian. Sebagai con toh, departeman transportasi menggunaka n
layana n ini untuk menga tur izin mengemudi, kementrian kesehatan
m engguna ka n sistem ini untuk informasi kesehatan online, dan
perusahaa n teleko munikasi menggunakanny a untuk pembaya ran telepon
da n internet.

E l e c t r o n i c L a b o u r Ex c h a n g e
Tahu n 1999, pemerintah Malaysia mengeluarkan sembilan pilot project
terkait denga n penge mbangan e-Gove rnmen t. Proye k ini disebut dengan
Electronic Labou r Exchang e (ELX ). Sistem ini digunakan untuk
m empe rbaiki mobilisasi sumber daya manusia seca ra keseluruhan
un tuk mempertemukan tingkat kebu tuhan penca ri kerja denga n
lapangan peke rjaan yan g disediakan. ELX didesain sebaga i sebuah
pe nghubun g ya ng menyediaka n lapanga n peke rjaan . Sistem ini dapa t
diakses oleh warga ne gara Malaysia da n juga oleh pihak lain diluar
M alaysia.

e - Sy a r i a h

Tahu n 2002 pemerintah Malaysia menge luarkan proyek e-Government yang


disebut denga n e-Syariah yan g merupaka n sistem aplikasi yang
m enerapkan pengadilan syariah. Proyek ini digunaka n untuk memban tu
melakukan proses reformasi dan efek tivitas Departemen Pengad ilan Islam
untuk m engkoordinasi dan memonitoring agen si pemerintah yang terkait.
Sistem ini juga digunakan untuk meningka tkan produktivitas dan efisiensi
mana jemen pengad ilan Islam.
CHALLEN GES AND ASPIRATIONS

Seca ra umum, pemerintah Malaysia dikataka n sukses untuk


m elakukan transformasi membua t kota baru seperti Putrajaya dan
Cyberjaya yang berbasis pada penggunaa n teknologi informasi dan
komunikasi. B ahkan bisa dikatakan, kedu a kota tersebut merupakan sebuah
proyek raksas a pemerintah Malaysia dalam men transformasikan sistem
pe rekonom ian mereka m enggunakan perangka t tekno logi informasi dan
komunikasi serta menuju ke know ledge economy .

Ke y C h a l e n g e

Be rbaga i rev iew terus dilakuka n terkait dengan proyek e -Government di


Malaysia. Salah satu rev iew yang dilakuka n pada pertengaha n tahun 2002
menghasilkan bebe rap a kesimpulan seperti berikut:

• Kapasitas dan kompleksitas dari proyek yan g dikerjaka n tidak


dapa t diperkiraka n sebelumnya (under-estimated).

• Integrasi antar-age nsi pem erinta han sanga t diperlukan.

• Terdapa t berbagai isu mengena i integrasi terkai t dengan legalitas


sistem yang ada.
• Dalam pengembangannya , masih dibutuhka n pekerja dengan
kemampuan yan g tinggi.

• Resistensi terhadap perubaha n merupaka n rintanga n utama yang


harus dihadap i.

• Pengembanga n harus dilakuka n berdasarkan standar.

• Kesenjanga n digital merupakan halangan dalam penerapan


e- Government.
PENDEKATAN TERINTEGRASI
TEKNOLOGI INFORMASI DI SINGAPURA
NATIO NAL ICT PROGRAMM E

Singapu ra merupaka n negara kepulaua n yang pada dasarnya mem iliki


sumber day a alam yan g sangat terbatas, aka n tetap i mem iliki
ke berhasilan dalam menggabungka n kemampuan, dan kece rdasan bese rta
pend idikan dan teknologi. Untuk mendukun g pertumbuha n ekono m inya,
Singapu ra memiliki pendeka tan yang
terinteg rasi dalam hal penge mbangan komputerisasi nasiona l. Selama
ha mpir dua dekade , pemerintah Singapu ra sudah mulai mengembang kan
sistem informasi dan komunikasi nasional. Sampai saat ini, terdapa t lima
fase perencanaa n yan g tiap kerangk a perencanaanny a berisikan berbagai
tujuan, kebijaka n, dan proyek.

NATIONAL COMPUTERISATION PLAN (1980 -1985)

Fase pertama dimulai pad a tahu n 1980 yang merupaka n formasi dari
Committee for National Computerisation yang dituntun oleh Mentri
Kabinet. Pada tahun 1981 komite ini mengeluarkan perencanaa n lima
tahuna n yan g mencaku p tiga area utam a:

• Komputerisasi terhadap layana n umum .


• Membangun industri tekno logi informasi lokal untuk
pe nge m ba nga n pera ngkat lunak dan layanan.

• Menu mbuhkan kompetensi profesiona l tekno logi informasi


un tuk memenuhi kebu tuhan dunia industri di masa mendatang.

NATIONAL IT PLAN (1986-1991)

National IT Plan Singapu ra mencaku p rangkaian strateg i berikut:

• Mengembangka n tenag a kepaka ran dan profesional teknologi inform asi.


Penge mbangan ini termasuk melakukan riset terapan seperti rekayas a
perangka t lunak, sistem paka r dan elec tronic data interchange (EDI).
• Memperbaiki infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
melalui pemasangan serat optik dan penggunaa n integrated se rvice s
digital network (ISDN).

• Menge mbangkan industri informasi dan komunikasi yang


berorientasi pada ekspor, termasuk dalam bag ian ini a dalah melakuka n
aliansi denga n vendor perangka t lunak besar untuk m embangun sum ber
da ya lokal.

• Koordinasi dan kolabo rasi antar berbagai organisasi


un tuk mempromosikan teknologi informasi dan komunikasi dengan
membangun jaringan kom unitas.

• Mempersiapka n budaya masyarakat berbasis teknologi informasi


dan komunikasi.

• Meningka tkan kreativitas dan semanga t enterpreneurship.

• Peningka tan ap likasi informasi dan komunikasi untuk


meng integrasikan dan menyediaka n layana n berbasis teknologi inform a si

IT 2000 MASTERPLA N (1992-2000) – INTELLIGENT ISLAND


Kunci utama dari IT 2000 Masterplan adalah untuk mentransformasikan
Singapu ra men jadi “Intelligen t Island”, dengan menggunaka n
National Inform ation
Infrastructure (NII) yan g menghubungkan komputer ke tiap rumah ,
ka ntor dan sekolah. IT 2000 memiliki sub-visi yan g terdiri atas lima
kompone n berikut:

• Membangu n hub global.

• Melakuka n transformasi ekonom i.

• Meningka tkan kemampuan individual.

• Menghubungkan komunitas lokal dan global.

• Memperbaiki kualitas hidup.


Termasuk di dalam IT 2000 ada lah berbagai agend a ambisius yang
mencaku p bidan g kontruksi dan real estate, pendidikan dan training,
manu fak tur, med ia, pene rbit dan layana n informasi, dan transpo rtasi.

“Singapu ra One”

Singapu ra One merupaka n kerangka broadband nasional ya ng


menyed iakan metode interak tif, aplikasi multimed ia dan layana n ke setiap
rumah, bisnis dan sekolah. Seca ra umum, Singapura One m enyediakan
du a tingka tan layana n terinteg rasi yaitu jaringan broadband dengan
kapa sitas jaringan yan g sangat besar, dan ap likasi serta layana n yang
memiliki kemampuan kecepa tan tinggi dan kapasitas tinggi. Jaringan
broadband yan g dimiliki memiliki kemampua n untuk memberikan 99
pe rsen layana n akses melalui ADSL, kabe l, wireless, dan serat optik
de nga n kemampuan untuk membawa layana n seperti sua ra, data, audio dan
video seara simultan dan denga n kecepa tan tinggi serta terhubung ke tiap
ruma, sekolah , bisnis dan tempat-tempat umum yang muda h dijangkau oleh
m asya rakat.

E-GOVERNMENT ACTION PLAN

Salah satu yang menjad i target pemerintah Singapu ra ada lah proyek yang
disebut dengan Infoco mm21. Infoco mm21 merupakan pe rencanaa n
strategis pemerintah Singapu ra untuk menyediaka n layana n kepad a
masyarakat dengan menggunaka n
tekno logi informasi dan komunikasi. Dalam hal ini, pihak -pihak yan g terkait
de nga n
proyek tersebut menyada ri penerapan Infocomm21 bukan sekedar
eksploitasi tekno logi aka n tetap i lebih kepad a usah a untuk m embaw a
pemerintah kedalam ekonomi digital. Tu juan dari layana n publik seca ra
elektronis adalah untuk merubah proses pelayana n yan g selama ini tidak
terinteg rasi menjad i layana n satu atap yang disebut denga n “ONE
Government”. Visi tersebut difokuska n pada pengembanga n CARE yang
terdiri atas objektif berikut:

• Courtesy – Menyed iakan layana n e-Gove rnmen t denga n ca ra yang


user- friendly, cepa t dan efisien.

• Access ibilit y – Menyed iakan layana n yang muda h diakses dan


sebisa mungkin memenuhi prinsip dapa t diakses “anytime-anywhere”.
• Respons iveness – Memberikan pelayana n dengan tingkat
birokrasi seminimal mungkin.

• Effectiveness – Pemenuhan layana n publik yang aman dan


efektif dengan menghapu s kompleksitas dalam proses.

KEY ST RATEGIS AND AREA FO CUSS

Strateg i yang digunaka n untuk men jalanka n e -Government Action Plan


ada lah seperti berikut:

• Strateg y 1: Delivering Integrated Electronic Services. Strategi


ini mengadops i prinsip banya k agensi akan tetapi satu pem erintah yan g
memberikan layana n kepad a publik sesua i dengan kebutuhan. Strategi
ini diharapkan dapat menc iptakan layana n akses ke pem e rintah secara
online, kapanpun dan dimanapun. Pemerintah m engeluarkan eCitizen pad a
April 1999 yang sampai dengan Maret 2003 suda h dapat
memberikan 1600 layana n kepada publik.

• Strateg y 2: Using Infoco mm Techno logies to build new capab ilit y


an d capac ity. Sektor publik diharapkan untuk terus-menerus menggunaka n
tekno logi infoco mm dan mengadap tasikanny a ke dalam lingkunga n bisnis dan
prose s operasional. Untuk memberikan nilai tambah dalam
penggunaa n tekno logi tersebut, pem erintah m elakukan proses re-
engineering secara besa r-besaran.

• Strateg y 3: Innovating with Infoco mm techno logies. Sektor


pub lik diharapkan melakuka n uji cob a dan adap tasi teknologi, termasuk
adan ya kepemimpinan yang kuat untuk mempromosikan tren tekno logi baru.

• Strateg y 4: Being Proactive and Respons ive. Mengadopsi respo n


yan g tinggi untuk mengantisipasi adanya tren terbaru, mem berikan
respon secara cepa t terhadap berbagai tanggapa n dan masuka n se suai
de nga n kebutuhan publik.
• Strateg y 5: Reinventing Government in the Digital Econom y.
Penyed iaan layana n kepad a publik dengan menggunaka n teknologi
inform asi dan ko munikasi dalam sega la aspek .

Untuk menjalankan kelima strategi di atas, diidentifikasikan enam program


be rikut:

• Knowledge-Based Workforce – Pegawai pemerintaha n yang


notaben e merupaka n pelayan publik diharapka n untuk m enjadi knowledg e
worker (peke rja berpenga tahuan) sehingga dapat bekerja seca ra aktif
dan belajar denga n berkolabo rasi da n knowledge-sha ring sebaga i bagian dari
buda ya masyarakat yan g terus menerus belajar.

• Electronic Services Delivery – Layana n publik harus dapat


dilakukan seca ra elektronis dan proses-prose s manual harus dilakukan
re- eng ineering untuk nantinya dapa t dijalanka n secara elektronis.

• Techno logy Experimentation – Agensi pemerintahan harus


da pat mengadops i tekno logi informasi dan menjad i pionee r dalam hal
inisiatif penggunaa n tekno logi. Agensi pemerintah juga harus
melakukan percobaa n atau pilot project untuk dapat mem aham i kapab ilit as
tekno logi yan g digunakan dan mengetahu i bagaimana tekno logi tersebut
dapa t memberikan keun tungan, baik bagi pemerintah dan m asyarakat.

• Operational Efficienc y Improve ment – sektor publik diharuskan


untuk melakukan iden tifi kasi dan investasi terhada p sistem baru
untuk melakukan perbaikan operasional yang efisien. Perbaikan prose s
ini dilakuka n untuk memperoleh be rbagai kemampuan dan keun tungan yang
diberikan oleh teknologi inform asi dan komunikasi.

• Adaptive an d Robust Infoco mm Intrastructure – Konvergensi


tekno logi telekomunikasi, broadcas ting dan informasi mem ungkinkan
pemerintah untuk memberikan layana n yan g leb ih cepa t de nga n biaya
yan g leb ih murah . Untuk itu diperlukan infrastruktur ya ng reliabe l untuk
mendukun g visi pemerintah dalam penerapan e-Governme nt.

• Infoco mm Educa tion – Program pend idikan harus terus-


m enerus dipelajari untuk memperbaiki proses dan perba ikan layana n
serta mengembangka n kebijakan yang relevan sesuai dengan
pe rkembangan ekonomi baru.
GENER AL INFRASTRUCTURE

Ps i : A C e n t r a l I n f r a s t r u c t u r e f o r G o v e r n m e n t e - Se r v i c e

Januari 2001 Kemen trian Keuanga n mengeluarkan proyek yang disebut


denga n Public Service Infrastructure (PSi) yan g men jadi infrastruktur
terinteg rasi untuk memberikan layana n e-Service . Sistem ini dide sa in
m enjadi platfrorm terpusat yan g memungkinkan beragam agensi untuk
saling berbag i berbaga i komponen yang berbed a seperti paymen t
ga teway , electronic data interchange , authen titi ca tion dan layana n
security. PS i menyediaka n layana n portal online denga n menggunakan
infrastruktur yang aman, ska label dan terpusat.

I n t e g r a ti n g L a y e r s o f G o v e r n m e n t

Tu juan dari PSi adalah untuk menya tukan prose s dan sumber daya data ke
dalam satu infrastruktur kerja, mendukun g layana n pemerintah melalui
internet dan mengembangka n layana n secara elektronis. PSi terdiri atas
tiga lapis komponen, yaitu infratruktur, aplikasi dan e-Service generator.

PSi memungkinkan terjadinya proses upgrade tanpa mempengaruhi


sistem e - Service yang suda h ada atau suda h beroperasi. Sistem m anajem en
be rbasis web memungkinkan pengguna dari agensi melakuka n administrasi
accoun t, membuat lapo ran log dari sistem, dan menyed iakan layana n
aplikasi.
Wir e l e s s P r o g r a m m e

Pesatnya perkembangan teknologi wireless, pemerintah Singapura


menge luarkan Wireless Programme pada Oktobe r 2002 yan g m emposisikan
singapura sebaga i hub bagi penge mbangan wireless di Asia. Pemerintah
dalam hal ini melakukan kerjasama dengan dunia industri yang
seka ligu s melakukan identifikasi, pengembanga n dan pemberian la yanan
wireless untuk beragam industri yang mencaku p wireless multimedia,
aplikasi mobile dan layana n lainnya . Objek tif yan g ingin dicapai dalam hal
ini adalah:

• Membangun industri wireless dan memungkinka n dunia industri


untuk menge mbangkan dan mengekspor berbagai produk dan layana n
wireless.
• Membangun infrastruktur wireless yan g dapat diman faa tkan oleh
dunia industri untuk memperoleh keuntunga n kompetiti f melalui
pene rapa n teknologi wireless.

• Mempromosikan dan mene rapka n gay a hidup wireless untuk masya rakat
Singapura.

BUSINESS SER VICES

Tra d e N e t

TradeNe t merupaka n sistem Elec tronic Data Interchang e pertam a


ya ng memfasilit asi pertukaran pesan elektronis dan informasi antar
be rbagai pihak. Layana n ini juga menyertakan elekc tronics submission
da n pemrosesa n untuk kepe rluan ekspor, impor dan pengu rusan dokum en.
Objektif yang ingin dicapa i adalah mereduksi biaya proses dan juga
memperpendek waktu proses. Sebelum sistem ini diterapkan , proses
pengu rusan dokumen tasi perdaganga n memaka n waktu yang cukup lama
ya ng terdiri atas empat sampai denga n dua puluh dokumen untuk
peng iriman ya ng lebih kompleks. Dengan mengguna kan TradeNet
pemrosesan dokum en dapat dilakuka n kuran g dari 10 menit. Hal ini
ten tu saja dapa t m enghe mat sampai 30 persen biaya administratif.
On l i n e Go v e r n m e n t P r o c u r e m e n t

Portal Governmen t Electronic Business (GeBIZ) memfasilit as


procureme nt dan ak tivitas tende r an tara pemerintah dan dunia bisnis. Sistem
ya ng diluncurkan pad a bulan Juni 2000 ini terdiri atas tiga kompone n
sepe rti GeBIZ En terprise yang diguna kan untuk mendesen tralisasikan
procureme nt, GeBIZ Profesional yang didesain sebagai eksekutif
procuremen t untuk ad ministrasi tende r yan g lebih komplek s dan GeBIZ
Partner yang digunaka n oleh komunitas bisnis untuk mendapa tkan
informasi dan sum ber lainnya yang terkait dengan peluang bisnis yan g
disediaka n oleh pemerintah.
GOVERN ME NT EMPLOYEE SERVICES

Pa C @ G O V

Portal “Pay n Claim” merupaka n portal yan g disediaka n untuk m emberikan


semua layana n yang terkait denga n pay roll. Portal ini menyed iakan slip
pembayaran seca ra elektronis yan g dapat ditampilkan melalui portal atau
da pat juga dikirimkan ke accoun t email pene rima. Berbaga i klaim juga dapat
dilakukan melalui portal.

TR A I S I

Layana n ini diperkena lkan oleh Mentri Pendidikan pad a bulan September
1999. TRAISI atau Training Administration System on Intrane t merupa ka n
ap likasi yan g dapa t digunakan oleh staf kementrian untuk merencanaka n
training individual dan menyimpan ca tatan training yang sudah dilakukan
seca ra on line.

PM2 S

PM2S atau People Matters Manage ment System merupakan aplikasi


untuk menge lola sumber day a manusia. Sistem ini dapat m emfa silit asi
integrasi anta ra penyediaan dan kebutuhan akan sumber da ya m anusia.
THE NEXT LAP

Selama dua puluh tahu n belakanga n ini, pemerintah Singapura terus-


mene rus melakuka n eksporasi terhadap tekno logi informasi untuk
pemenuhan kebu tuhan kompetiti f reg ional dan juga globa l. Seca ra
um u, Singapura telah berhasil mene rapka n seca ra alami penggunaa n
teknologi informasi dan komunikasi. Penge mbangan berbaga i fasilit as
terus-me nerus dilakuka n pemerintah, seperti penyediaa n akses pada
tempat-tempat umum menggunaka n kiosk. Usaha ini tidak lepa s dari visi
pemerintah untuk menjad ikan Singapu ra sebaga i Hub raksasa. Selain itu,
penyed iaan fasilit as ini tidak lepas dari visi pemerintah Singapura untuk
menyed iakan layanan dengan “banya k agensi, satu pemerintahan”.
TRANSFORMASI SOSIAL EKONOMI NEGARA TAIWAN
CHALLEN GE 2008: THE NATIONAL DEVELOPMENT PL AN

Taiwan memiliki ambisi national developmen t plan yang disebut dengan


Cha lleng e “2008” yan g bertujuan untuk melakukan transformasi sosial dan
ekono mi Taiwan ke dalam lingkunga n yan g disebut denga n “Green
Silicon Island”. Secara umum terdapa t sepuluh kompone n utama dalam
na tional deve lopment plan:

• Cultivating talen t for the e-gene ration. Komponen pertama terkait


denga n lingkunga n pembelajaran bertaraf internasional. Kom ponen utama
yan g dikembangkan ada lah kemampuan bahasa Inggris dan pengua saan
tekno logi informasi (terutama untuk penetrasi penggunaa n internet)
dalam menghadap i era globalisasi.

• Developing the cultural crea tivity industry. Untuk


pe nge m ba nga n berbasis high-tech , Taiwan memiliki kebijakan untuk
menge mbangkan sistem organ isasi yang leb ih fleksibel untuk
pen ingkatan kompetiti f dalam ekonomi berbasis pengetahuan . Fokus yang
dikembangkan adalah melakuka n inovasi desain produks i, terutam a untuk
m asa lah artistik dan estitika.

• Developing an internationa l base for R&D and innova tion. Dalam hal
ini Taiwan menyediaka n diri sebaga i nega ra tempat m elakukan berbagai
ak tivitas seperti riset, penge mbangan dan inovasi. Cakupa n
penge mbangan yan g ditawarkan ada lah termasu k bioteknologi,
nano teknologi, system-on-chip (SoC) dan telekomunikasi.

• Increasing value-added production. Kompone n ini m erupakan


keinginan Taiwan untuk menyed iakan diri sebaga i pusat suplai untuk
produk bernilai tinggi. Meskipun saat ini Taiwan mendapa tkan banyak
tan tangan dari produk China yan g memiliki harga m urah termasuk tenaga
kerja yan g murah.

• Doubling the number of tourists visiting Taiwan. Pe merintah


juga mencanangka n untuk meningka tkan masuknya turis asing ke dalam
nege ri.

• Developing “Digital Taiwan” or e-Taiwan. Digital Taiwan


m erupakan proyek pemerintah untuk membangun Taiwan aga r da pat
mengguna kan teknologi informasi dan komunikasi sebagai langkah awal
untuk masuk ke dalam ekono mi berbasis pengetahuan, men ingkatkan
ke mam puan
industri lokal, men ingkatkan kua litas informasi pada pemerintah. Lima
aspek yan g men jadi sorotan utama dalam komponen ini ada lah e-
Business, e-Gove rnmen t, e-Transportation, e-Life, dan meningka tkan
penggunaa n broadban d sampai denga n enam juta pengguna pada tahun
2008 .

• Developing Taiwan as an Operations Headqua rters. Kompone n


ini dirancan g untuk mengundang sebanyak mungkin investasi pad a
infrastruktur lokal Taiwan. Tu juan utamanya adalah menjadikan Ta iwan
sebaga i tempat yan g idea l untuk melakuka n bisnis, bahkan menjad i
pusat bisnis.

• Improving the transportation Infrastructure. Merupakan proyek


yan g diperuntukka n bagi pengembanga n saran a transportasi dome stik.

• Conservating water resources an d the ecology. Komponen ini


terfokus pad a pembangunan yang seimbang serta memiliki wawasan
lingkungan. Termasuk didalamnya adalah usah a konservasi terhadap berbagai
laha n pertanaha n dan pembuatan tam an-taman.

• Building new hometown co mmunities. Pemerintah juga


m emberikan fasilit as lingkungan tempat tingga l yang nyaman termasuk
fasilit as bernuan sa tradiosional setempat, dan sebagainya .
Perencanaa n lingkunga n tempat tinggal tersebut juga di intregrasikan denga n
berbaga i pengembanga n untuk m embentuk ekonomi setem pat.
DIGITAL TAIW AN PROJEC T

Digital Taiwan atau yan g dikena l denga n e-Taiwan merupaka n salah satu
dian tara sepuluh proyek yang dicanangka n pemerintah Taiwan untuk
men jadikan negara tersebut menjad i negara digital secara ke seluruhan.
Proyek tersebut kemudian dikembang kan lag i men jadi proye k spesifik
ya ng dikenal dengan nama program penge mbangan National Information
Infrastructure (NII), program e-Government tahun 1998 dan National
Information and Communication Initiative (NICI) pad a tahun 2001 .
Ke y Ag e n c i e s

Awal tahu n 2001, pemerintah mengadaka n konsolidasi de ngan


menge mbangkan bebe rap a komite dengan NICI sebagai steering committe.
NICI bertugas untuk membuat cetakb iru untuk mentrasnformasikan Taiwan
ke dalam ekonomi berbasis pengetahua n dan pada Desember 2001
be rhasil merumuskan e-Taiwan dalam proposa l “National Information and
Communication Promotion Strateg ies”. Tekn is
implementasi program ini dikerjakan oleh komite yang disebut dengan
Resea rch,
Developmen t an d Eva luation Comission (RDEC ). Komite ini memiliki
divisi yang disebut dengan Cen tral Taiwan Division yan g menda mpingi
setiap pemerintah kota untuk melakuka n riset dan evaluasi terkait dengan
proyek Digital Taiwan.

Ke y P r o j e c t a n d F r a m e w o r k s

Sebaga i fondasi pengembanga n e-Taiwan, mak a dikembangka n pu la


tiga komponen dasarnya, yao tu e-Gove rnmen t, e-Industry dan e-Society.
Proyek e- Taiwan sendiri memiliki lima kerangk a tujuan yan g akan
dicapai, yaitu e -Life, e- Business, e-Government, e-Transportation, dan
juga akses broadband. Proyek ini diharapkan nan tinya dapa t menciptaka n
be rbagai pelua ng sampai dengan tahun
2008, termasuk diantarany a untuk kepe rluan bisnis de ngan
pe nye diaan infrastruktur ekonomi digital dan peluang kerja bagi rakyat
Taiwan sebesar 20.000.

E-GOVERN MENT PROGRAMM E

Proyek e-Government hany a merupaka n satu bag ian dari lima kerangka
pad a proyek Digital Taiwan. RDEC yang merupakan agen si pem erintah
khusus yang mengkoordinasikan e-Gove rnmen t di Taiwan, mem berikan
konsep e-Gove rnmen t sebaga i berikut:

The Application of information and co mmunica tions technology by


government to link networks and dep loy a va riety of service
infrastructure inclu ding voice telephony, ATM , the Internet, and
information kiosk , for the purpose of providing

ex tensive, proactive services not subjec t to he constraints of time or


geog raphical location.
Terkait denga n penge mbangan e-Government, pemerintah Taiwan
m emili ki visi yan g mencaku p tiga area:

• Menge mbangkan tekno logi informasi dan komunikasi untuk


mendukun g proses reeng ineering pad a pemerintahan, m enyediakan layana n
yan g inovatif, perbaikan efisiensi ad ministrasi, dan peningka tan
kua litas
layana n publik .

• Mereformasi prosedur layana n umum dan bisnis sehingga


da pat diperoleh berbaga i keuntunga n dari penggunaa n teknologi informasi
da n komunikasi, mengakselarsi kecepa tan layanan , me nghem at waktu dan
biaya.

• Memungkinkan agensi pemerintah, dunia bisnis dan m asyarakat


umum untuk mendapa tkan berbaga i layana n melalui beragam kanal yan g
dapa t diakses kapanpun dan dimanapun, dan menyediakan layana n an tar-
depa rtemen yan g terintegrasi dan inovatif.

M i d - t e r m e - Go v e r n m e n t I m p l e m e n t a t i o n P l a n ( 1 9 9 7 - 2000 )

Pada bulan Nove mber 1997, RDEC menge luarkan sebuah draft yang
disebut denga n “Mid-term e-Government Implementation Plan (1997-
2000 )”. Perencanaa n ini terfokus pada tiga area utama:
• Pengembanga n secara menye luruh tulang punggung jaringan pem erintah.

• Mengembangka n layana n publik online dan ap likasi untuk administratif.

• Mengakselarasi pertukaran informasi pemerintah.

• Membuat sertifikasi elek tronis dan mekanisme keamana n jaringan.

Pada tahun 1998 RDEC mene tapkan Government Certica te Authority (GCA)
untuk membantu membuat lingkunga n jaringan transaksi yan g reliabe l,
am an dan dapat dipercaya.

E - Go v e r n m e n t A c t i o n P r o g r a m m e ( 2 0 0 1 - 2004 )

Tahu n 2001 RDEC menge luarkan “e-Government Action Programm e


(2001-2004)
yan g bertujuan untuk membua t ap likasi yan g dibutuhka n dalam
pe nerapan e-
Government. Tu juan utama dari program ini adalah m empromosikan
aplikasi
internet untuk meningka tkan daya saing nasiona l masyarakat dan dunia
industri. Target yan g ingin dicapa i dari pen ingkatan tersebut ada lah seperti
be rikut:

• Meng implemen tasikan pertuka ran dokumen resmi secara elektronis


pad a semua tingka tan level pemerintaha n dalam satu tahun.

• Memungkinkan semua leve l organisasi pemerintah untuk


membangun website dan menyed iakan layana n berbasis internet dalam
waktu dua tahun .

• Mempersiapka n tenag a kerja di pemerintaha n untuk dapat


mengguna kan internet dalam waktu 3 tahun.

• Menge mbangkan 1.500 layana n berbasis internet dalam waktu


empat tahun.

I m p l e m e n t a ti o n S tr a t e g i e s

Proyek e-Government pemerintah Taiwan dilakuka n dengan berdasarkan


atas tiga fase program:

• Penetrasi dan penge mbangan infrastruktur.


• Pengembanga n layana n online.

• Mobile Government.

E-GOVERNMENT PKI

Bebe rap a inisiatif yan g berhasil diimplementasikan oleh pemerintah Taiwan


ada lah seperti berikut:

• Pemerintah telah berhasil mengembanga n sistem email yang


da pat digunakan oleh semua depa rtemen dan agen si pem erintah. Sistem
ini diharapkan dapa t memperbaiki prose s ko munikasi diantara badan
pe merintah.
• Pertukaran dokumen secara elekstronis sudah dapa t dilakukan.
Sistem ini dibuat untuk meneka n waktu peng iriman dokumen menjad i
leb ih pendek dan juga meneka n biay a pembuatan dokum en berbasis kertas.

• Database nasional yan g menyediaka n akses untuk sem ua


informasi terkait denga n hukum dan regu lasi. Sistem ini dibuat untuk
men ingkatkan transparansi informasi kepada masya rakat.

CHALLEN GE AND HOPE FOR THE FUTURE

Seca ra umum, Taiwan telah berhasil melakuka n berbaga i perubahan


besar semenjak program e-Gove rnmen t diluncurkan pad a tahu n 1997.
Infrastruktur dasar telah berhasil dibuat dan juga bebe rap a layana n online
sudah dapat dope rasikan . Sampai dengan akhir 2002, RDEC m emberikan
laporan bahwa pertukuran dokumen resmi pemerintah sudah dapa t dilakukan
sepenuhnya secara elek tronis dan leb ih dari 10 persen layana n aplikasi
pemerintah sudah dapat diakses dan digunakan oleh m asya rakat.
KEBIJAKAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI TAIWAN
NATIONAL IT PROG RAM ME

Selama leb ih dari dua dekade , teknologi informasi telah mem ainkan
perana n penting dalam hal peningka tan kehidupa n sosial dan ekonom i
masyarakat Thailand. Seiring denga n perkembanga n ekonomi, pemanfaatan
tekno logi informasi mulai digunakan oleh dunia bisnis semenjak tahun 1980.

Ke y Ag e n c i e s

Tahu n 1992 dibentuk sebuah komite yan g bertugas untuk mengarahkan


dan mengembangka n kebijakan terkait dengan teknologi informasi. Komisi
ini disebut dengan National Information Techno logy Committee (NITC).
Kom isi ini dipimpin oleh Perdan a Mentri dan menyertakan juga beberapa
ke mentria n, dan pejabat departemen di lingkungan pem erintahan.
Semen tara untuk memfasilit asi penge mbangan teknologi informasi maka
diben tuk sebuah bada n khusus yang disebut dengan National Electronics
and Computer Techno logy Centre (N ECTEC).

IT 2 0 0 0 P o l i c y

Semen jak mulai didirikan , NITC dan NECTE C mulai m engembangkan


be rbagai
inisiatif yang berhubungan penge mbangan tekno logi inoformasi nasiona l.
Salah satu inisiatif yan g dibuat adalah IT 2000 National Policy , yang
m encaku p tiga area pengembangan, yaitu:
• Membangu n infrastruktur nasional.

• Melakuka n investasi untuk penge mbangan sumber day a m anusia.

• Menge mbangan good governance melalui penggunaa n


teknologi inform asi.

• Melalui kerangk a dan kebijakan yan g diajukan pada dokumen IT 2000


Policy, maka dikembangkan juga beberapa perencanaa n dan target.

Th e I T 2 0 1 0 P o l i c y

Setelah dikembangka n IT 2000 Policy, pe merintah mengeluarkan


keb ijaka n lanjutan yan g disebu t dengan IT 2010 Polic y. Kebijakan ini
dikembangka n untuk melakuka n pene liti an , mengana lisa terhadap
perkembangan industri teknologi
informasi di Thailand, dan melakukan studi banding pengembangan
keb ijaka n teknologi informasi di berbaga i nega ra. Secara umum terdapat
tiga tujuan yang ingin dicapai pad a IT 2010. ketiganya ada lah sebagai
be rikut:

• Men ingkatkan kemampua n bangsa Thailand terhadap


pe rkembangan teknologi.

• Meningka tkan sumber day a manusia masyaraka t dari 12 persen menjadi


30 persen.

• Men ingkatkan pertumbuhan industri berbasis teknologi informasi


untuk mendo rong pertumbuha n ekono mi 50 persen sampai dengan tahu n
2010 .

Untuk mewujudka n ketiga tujuan di atas, pemerintah telah melakukan


iden tifi kasi kebu tuhan yan g harus dikembangkan, yaitu e-G overnm ent,
e-Educa tion, e- Commerce, e-Society, dan e-Indus try.

THE NATIONAL ICT MAST ER PL AN


Untuk mengimplementasikan kerangka kebijakan yan g dibuat pada IT 2010,
mak a pemerintah mengeluarkan program Nationa l ICT Master Plan.
Objektif yang ingin dicapa i dalam pene rapa n tekno logi informasi dan
komunikasi a dalah memperbaiki tingkat kompetitif , membangu n
masyarakat berbasis penge tahuan , penggunaa n teknologi informasi dan
komunikasi bagi pembanguna n berkelan jutan, dan membangun industri
berbasis teknologi informasi dan ko munikasi.

e - Th a i l a n d I n i t i a t i v e

Tu juan dari e-Tha ilan d adalah untuk melakukan eksploitasi penggunaa n


tekno logi informasi sebagai basis dari kekua tan ekonomi nasional,
m ereduksi prose s yan g tidak diperluka n dan pembanguna n berkelan jutan. E-
Tha iland memiliki tujuan untuk mempersiapka n fasilit as infrastruktur
informasi nasional, perdagangan , liberalisasi perdagangan , layana n dan
investasi, e-Society dan e-Government. Inisiatif yan g direncanaka n dalam
ICT Master Plan m enjadi agend a dalam penge mbangan e- Thailand.
STRATEGIES AND KE Y FOCUS AREA

Terkait denga n berbaga i keb ijaka n dan inisiatif yang telah dibuat,
kementrian informasi dan komunikasi Thailand memilik i be berapa
strategi dalam menge mbangkan dan m engim plementa sikan e-
Governm ent. Strateg i yan g diguna kan mencaku p hal-hal berikut:

• Membuat perencanaa n e-Gove rnmen t nasiona l yan g disebut dengan


“e- Gove rnmen t Plan ” dan melibatkan semua departemen yang ada ,
termasuk alokasi dana yang dibutuhkan.

• Melibatkan semua administrasi dan layanan publik.

• Menge mbangkan komitmen untuk menge mbangkan sumber daya


manusia pada organisasi publik.

• Melakukan transformasi teknologi baik teknologi back-office dan


front- offi ce pad a sektor publik.

• Menge mbangan infrastruktur komputer dan jaringan untuk


mendukun g berbaga i keg iatan pad a organ isasi publik.

• Menge mbangkan partisipasi masyaraka t dan sektor privat


da lam pengembanga n e-Governm ent.
Dalam pengembanga n proyek e-Government, mak a dibentuk wadah utama
yan g terdiri atas berbaga i departemen dan agen si pemerintah . Di antara
berbaga i organisasi yan g terlibat dalam penge mbangan e-Government
ada lah seperti berikut:

• NECTEC yan g bertindak sebaga i koordinator utam a.

• Ban k of Thailand yan g bertinda k sebagai sponsor proyek


termasuk men jadi anggota tim proyek.

• Chief Information Office (CIO) pad a berbaga i agensi terkait,


termasuk men jadi anggota dari tim proye k.
Anggota dari tim ini pertama kali mendapa tkan pelatihan manajemen
proyek dan kemudian dilanjutkan dengan workshop.

CREATING THE FUTU RE

Ke y C h a l l e n g e s

Sampai dengan akh ir tahun 2002, tercatat lebih dari 200 rencan a
proyek e - Government yang diusulkan denga n perkiraa n aka n selesai
sampai dengan 2004. Terkait denga n berbaga i keterbatasan sumber daya
yan g ada, maka pemerintah Thailand melakuka n prioritas pengembangan ,
un tuk memaksimalkan sumber keuanga n yan g ada termasuk sumber day a
m anusia. Pemerintah juga melakuka n reformasi besar-besaran terhadap
sumber daya manusia yan g berada pada organ isasi pemerintah . Hal
ini dilakukan mengingat dari 2,3 juta pegawai pemerintah ,
diperkirakan tenaga yang siap untuk mengdopsi tekno logi informasi hany a
berkisar 20.000 orang. Pemerintah Thailand juga melakuka n inovasi dengan
melakukan hubungan kem itraan dengan berbagai pihak, terutama dari sektor
privat dan organisasi non-pemerintahan . Hal ini dilakuka n untuk melakukan
transformasi seca ra menyeluruh dalam hal penerapan tekno logi informasi dan
ko munikasi.
Dalam pembuatan kebijakan, pemerintah juga melibatkan berbagai pihak
seperti perusahaa n dan organ isasi non-pemerintah yang mem iliki
pe nga lam an khusus dalam penge mbangan dan penggunaa n e-
comm erce, teknologi informasi, marketing dan manajemen. Selain itu
pe merintah Thailand juga menghadap i masalah yan g juga dihadap i
ne gara-negara lain, yaitu kesenjangan digital. Pengguna internet di
Tha ilan d juga masih didominasi oleh generasi muda berpendidikan
sampai denga n 90 persen. Salah satu masalah dalam hal melakukan pene trasi
internet adalah kenda la bahasa. Meskipun website pemerintah dibua t
dalam dua bahasa , akan tetapi penetrasi penge tahuan teknologi informasi
da n penggunaa n PC juga masih terbatas.

Menu rut pene liti an yang dilakukan oleh NECTEC, pengembanga n


proyek e- Gove rnmen t di Tha ilan d sesungguhny a baru memasuki
taha p a wal dari penge mbangan secara keseluruhan . 70 persen
responden yang terli bat dalam pene liti an NECTE C masih menyataka n
kekecewaann ya de nga n website yang dimiliki oleh pemerintah .
Kekecewaa n tersebut berkisar karena informasi yang disediaka n tidak
lengkap , informasi yang disediaka n tidak up-to-date, w ebsite
tersebut belum memenuh i berbaga i layana n yang diinginkan masyarakat dan
juga banya k link yang tidak aktif.

Bu i l d i n g o n Ke y Ac h i e v e m e n t

Meskipun masih dalam tahap awal pengembanga n e-Government,


pemerintah Tailan d telah berhasil menge mbang kan infrastruktur yang
dibutuhkan. Kelengkapa n infrastruktur tersebut juga telah berhasil
diman faatkan dalam hal penyed iaan ap likasi. Contoh dari proyek yang
diangga p berhasil adalah dalam bidang pend idikan dalam proyek
SchoolNetProject. Keberhasilan ini diharapka n nan tinya dapat menyediakan
sumber daya manusia yan g cukup . Pemerintah juga diangga p mem iliki
ke majuan yang berarti denga n dibuatnya kemen trian komunikasi dan
informasi. Kemen trian ini diharapkan dapat mempercepa t penerapan
tekno logi informasi dan komunikasi, termasuk penge mbangan e-Government
da n e-Business .

Anda mungkin juga menyukai