2. POLA INSTITUTIONAL
Secara institusi, pemerintah yang melakukan imlementasi e-
Government terbagi dua: sentralisasi dan desentralisasi. Tabel berikut
menggam barkan ciri khas karakter pemerintahan dalam hal ini.
KARAKT ER SENTRALISASI DE SE NTRALISASI
Pe ngam bilan Top Down: Presiden dan
Keputusan kabinet m emberikan paket
Badan/Biro Pemerintahan
keputusan , dan
melaksanakan perancangan
dilaksanaka n oleh
mereka sendiri
Badan/Biro yang ditunjuk
Pem erintah
Struktur Badan/Biro pem erintah
Banyak tingkatan dalam
Pe merintahan sedikit, pemerintah hanya satu
birokrasi pemerintah
tingkat
Ukuran Kecil, 3,8 juta/60.000
Pe merintahan/ Besar, 275.550.680/1.804.581
Birokrasi
Strategi Strategi dibangun oleh cabinet, Tema besar dari pemerintah,
dan dilaksanakan oleh tetapi dikerjakan secara bersama
Badan/Biro yang ditunjuk oleh beberapa badan/biro
sebagai kordinator pelaksana pemerintah
Standar Standar umum ditentukan oleh
Ditentukan oleh Badan/Biro pemerintah pusat, fungsionalitas
pemerintah yang menjadi ditentukan oleh masing-masing
coordinator departemen atau biro
pemerintahan
Inovasi Ditentukan oleh Badan/Biro Dilakukan oleh masing- masing
pemerintah yang menjadi departemen dan biro pemerintah
coordinator pada tiap-tiap Negara bagian
Dalam implementasi yan g menganut sentralisasi, inisiatif e-
Government datang dari Pemerintah pusat. Pemerintah pusa t
jugalah yan g m embuat masterplan perencanaa n dan implementasi
e-Gove rnmen t di seluruh negara. Dalam pelaksanaann ya,
pemerintah menunjuk satu ba dan pemerintah yan g m enja di
kordinator utama bagi seluruh proses pelaksanaa n di lapangan .
Pemerintah Singapu ra merupakan con toh bagaiman a e-
Government diterapkan secara sentralisasi. Pemerintah Singapura
memben tuk Infocom Developmen t Authority (IDA), Bada n Otorita
Pengembanga n Informasi dan Komunikasi. IDA dibiayai dengan
mandat untuk mempelajari segala kemungkinan pene rapa n
teknologi informasi untuk berbaga i layanan pemerintah. IDA kemudian
memben tuk apa yan g disebut sebaga i “IT200 0 Master Plan ”, yang
mencanangka n 130 layana n yan g bisa dilakukan seca ra online . Hingga
sekarang , terdapa t 132 layana n yan g sudah online di Singapura
termasuk pembayaran pajak , penda ftaran sekolah dan perguruan
tinggi, dan juga layana n pendaftaran tenaga kerja. Implementasi e-
Gove rnmen t di Singapura tergolong cepa t. Menu rut laporan Badan
Komputer Nasional Singapura, website resmi pemerintah Singapu ra
diluncu rkan seca ra resmi pada bulan April 1995, dan saat itu belum
banyak departemen yang kenal internet. Tetapi pada bulan Juli 1995,
semua 36 kemen trian negara Singapu ra suda h terhubung seca ra online
dan bisa diakses untuk pelayana n publik. Yang m enarik adala h,
karena strukturnya yan g tidak begitu besar, penerapan e-
Gove rnmen t pada tingkat implemen tasi di masing-masing
departemen tidak mendapa tkan tanta ngan dan peno lakan yan g cuku p
berarti.
Karak ter kedua ada lah Desen tralisasi, di mana inisiatif dan tema
besa r memang ada pad a pemerintah pusa t. Tetap i pada tahap
implemen tasi di lapangan , bada n- badan Pemerintah dan terutama
pemerintah lokal lebih banyak berperan. Contoh pene rapa n mode l ini
adalah di Pemerintah Am erika Serikat. Isu e-Government mencua t
di awal 1980 hingga 1990-an ketika tuntutan kepad a Pemerintah
Federal untuk men ingkatkan kualitas layana n publik semak in meluas.
Hal itu juga didukung oleh bebe rap a aturan yang se cara khusus
menyebutkan penerapan Teknologi Informasi sebagai alat untuk
meningka tkan layanan . Hal ketiga yan g mendukung adalah mulai
diterapkannya teknologi informasi oleh beberapa bada n pemerintah
seca ra independen . Pada beberapa level, eGove rnmen t dibiayai oleh
Pe m erintah Fede ral. Tetapi setiap badan pemerintah nega ra bag ian,
kota-kota serta dae rah membiayai sendiri investasi tekno logi
informasi yan g mereka keluarkan . Peran Pemerintah Federal ada lah
memb erikan dukungan secara politi s, menetapka n target dan
deadline, menawa rkan bantuan keuanga n dan sumber day a secara
terbatas, dan menginvestasikan untuk infrastruktur um um seperti
teleko munikasi. Bebe rap a bada n bertuga s secara lintas divisi
melakukan kordin asi secara nasional, yaitu:
Badan Layana n Tekno logi Informasi Pemerintah, yan g
mem biayai inovasi proyek di bidan g Teknologi Informasi;
Chief Information Techno logi Counc il, yang memfokuska n
untuk melatih staf IT dari badan pemerintahan dan melakuka n
pertukaran informasi dalam pengembanga n desain, aplikasi, dan
berbagai pote nsi lain yang bisa dikembangkan be rsama;
Badan Kerjasama Nasional untuk Pengembanga n Pem erintahan
(National Partnership for Reinventing Government),
sebua h badan an tar departemen yang dibentuk untuk
memacu efisiensi, transparansi, dan tanggung jawab kinerja
berbagai badan pemerintah; dan
Badan Administrasi Layana n Masyarakat (General
Service Administration) yan g bertanggung jawab da lam
mem persiapkan landasa n administratif dari pihak pemerintah
dan mengawas i badan -bada n pemerintah di dalam
penggunaa n dana yan g berhubunga n denga n Tekno logi
Inform a si.
Bru n e i D a r u s s a l a m T e c h n o l o g y ( BIT ) C o u n c i l
BIT Counc il merupakan bada n yan g diben tuk pad a tahun 2000 untuk
menga rahka n dan memfasilit asi pengembanga n strategis dan penyeba ran
tekno logi informasi dan komunikasi kepada masyaraka t. Bada n ini
dipim pin oleh mentri komunikasi dan terdiri atas berbagai kalanga n yang
merep resentasikan kalangan pemerintahan , sector privat, sektor tekno logi
informasi, pihak akade mik dan komunitas. Untuk mendukun g misi yan g
dijalankannya , badan ini menetapkan sepuluh tujuan yan g mencaku p
berbaga i area seperti leade rship, ne eds, IT literacy, manpower,
app lica tions, R&D, links, economy, business dan relevance .
I n f o r m a ti o n T e c h n o l o g y a n d S t a te S t o r e s D e p a r t m e n t
Badan ini berad a di bawah men teri keuanga n dan tergabun g dalam
proyek National ICT deve lopment programme. Bada n ini bertuga s
m engatur bebe rap a bidang seperti good governance , penge mbangan
berkelanjutan da n layana n elek tronis. ITSSD merupakan bada n sekretariat
dari BIT Councu l. Dengan demikian, badan ini bertuga s untuk mendu kung
ak tivitas BIT Council, mengawas i implemen tasi National IT Strategic
Plan , menjad i ujung tombak untuk memformulasikan dan
meng implemen tasikan berbagai ke bijakan dan perencanaa n tekno logi
informasi nasional, me nga da kan hubunga n dengan kelompok teknologi
inform asi dan komunikasi, sekaligus sebaga i organ isasi yan g
berhubunga n dan mengatur komunikasi dan publikasi.
e - Go v e r n m e n t P r o g r a m m e e x e c u t i v e C o m m i t t e e ( E GP E C )
EGPEC merupakan afiliasi dari BIT Counc il. Anggota EGPEC
m erupakan sekretaris dari berbagai kemen trian dalam pemerintaha n Brune i.
EGPEC bertugas sebagai adv isor dan bada n konsultatif BIT Council untuk
penge mbangan dan Implementasi program-program e-Gove rnmen t seperti
ya ng tertera pad a e-Gove rnmen t Strategic Framework for Action 2001-2005.
EGPEC bertugas untuk melakukan perkiraan, studi dan me ngajuka n
langkah-langka h implemen tasi program e-Government temasuk
mempersiapka n Plan of Action seca ra spesifik untuk melanjutkan misi
program pene rapa n tekno logi informasi dan komunikasi dalam waktu lim a
tahun . Badan ini bertindak sebagai mesin penggerak pene rapa n teknologi
informasi untuk layana n publik dan penge mbangan layana n berbasis
elektronis.
e - Bu s i n e s s P r o g r a m m e Ex e c u t i v e C o m m i t t e e ( EB PEC )
EBPEC merupaka n afiliasi dari BIT Council. Bada n ini memiliki
ke sa maan dengan EGPEC akan tetapi difokuska n untuk mengatur m asa lah
pe rdagangan . Anggota dari badan ini terdiri atas berbagai pimpinan
lem baga tekno logi informasi dan merep resentasikan berbaga i kalanga n
seperti sektor privat, akade mik dan layana n sipil. Badan ini juga bertugas
un tuk mengkoo rdinasikan penggunaa n ap likasi teknologi informasi untuk
sek tor privat dan publik, mengidetifi kasikan berbagai peluang strategis
untuk bisnis teknologi informasi loka l dan seca ra langsung mendampingi
be rbagai kebutuhan sektor teknologi inform asi.
M i n i s t r y o f C o mm u n i c a t i o n s
Kementrian komunikasi memiliki tuga s utama untuk mengatur
perencanaan , pembuatan dan penge mbangan indstri tranpo rtasi –ba ik darat,
laut dan udara—dan indstri komunikasi –pos dan telekomunikasi.
Kemen trian ini juga meny iapkan dan meng-update hukum dan regu lasi
untuk mendukung pertumbuhan industri yan g kompetiti f da n kondusif.
Kemen trian ini juga menge mbangkan dan mem prom osikan berbagai layana n
melalui depa rtemen yang dimilikinya . Saa t ini, Jaba tan Telecom Brunei
(JTB atau Brunei Teleco m) merupakan depa rtemen ya ng berada di bawah
kementrian komunikasi dan bertugas untuk mengatur layana n
telekomunikasi domestik dan internasiona l seperti suara, pesan dan
komunikasi data. Sebagai penyed ia layana n teleko munikasi nasiona l, JT B
memiliki perana n penting untuk memfasilit asi pengembanga n
infokom unikasi.
Au t h o r i t y o f I n f o c u m m u n i c a t i o n s T e c h n o l o g y I n d u s t r y ( A I T I )
Bada n ini diben tuk pad a awal tahun 2003. AITI berfungsi seba gai
ba dan independe n untuk membuat regulasi dan menge mbangkan
industri teknologi informasi dan komun ik asi.
EG Ag e n c y Se r v i c e
Pengguna pad a departemen atau kemen trian dap at memilih dua model
penawa ran . Merek a dapat memilih menggunaka n IT Cen ter kem entri an
sesuai denga n departemennya , atau memiliki host ITSSD pad a EG Center.
Secara umum , terda pat 12 IT Cen ter kemen trian yang berhubunga n dengan
visi dan misi spesifi k tiap kemen trian. Setiap Center menangan i
transaksi pada Internet, Intranet dan Extranet. Agensi EG memberikan
layana n berupa aplikasi outsourcing, perangkat akses multi- channe l,
infrastruktur agensi, alatbantu pada lingkunga n office, manpower,
training, kerangka arsitektur, marketing dan jaminan kualitas.
EG Ba n d w i d t h Se r v i c e
Layana n ini diatur oleh Kementrian Komunikasi. Infrastruktur
ko munikasi membantu menyediaka n koneksi ke berbagai
pe merintahan. Dengan lain perkataan , EG Bandwdth Service
menyed iakan ou tsourcing kone ks i jaringa n broadband ke router/sw itch.
EG C e n t r e Se r v i c e
Layana n ini diatur oleh ITSSD yan g didesain untuk memberikan layanan
umum seperti fasilit as hosting, mana jemen fasilit as, data cen ter,
disaster recove ry cen ter, network operation center , service ope ration
center (termasu k sertifikasi otoritas, layana n e-mail, portal, kustomisasi
website, gateway dan layana n bisnis umum).
Terkait denga n strategi di atas, maka terbentuk tujuh tujuan sepe rti berikut:
Mene tapkan kerangka e-Government.
Mene tapkan arsitektur e-Governm ent.
Mene tapkan pengawasan dan regulasi.
Mene tapkan infrastruktur e -Governm ent.
Menyeba rkan ap likasi dan layana n e-Gove rnmen t seca ra um um.
Menyeba rkan ap likasi dan layana n e-Gove rnmen t seca ra khusus.
Mene tapkan ekonomi berbasis pengetahua n m enggunaka n
teknologi informasi dan komunikasi serta inisiatif masyarakat.
STATUS OF INITIATIVES
Be rikut ini beberapa inisiatif e-Gove rnmen t yan g visibel pada Brunei.
Bebe rap a dian taranya suda h terselesaikan , sementar bebe rap a inisiatif
lainnya masuh dalam taha p pengembangan.
TE M A : t he I T P r og r am f or t he C i v i l S e r v i c e
TEMA digunaka n untuk meng -upda te proses dan layana n pad a saa t
proyek implementasi dan perawatan sistem Tekno logi Informasi pada
be rbagai kemen trian dan departemen . Dengan menggunakan TEMA,
kementrian dan depa rtemen dapa t membuat permintaa n untuk perangka t keras
dan layanan tekno logi informasi.
TAF I S
Pada akh ir tahu n 2002, Kemen trian Keuanga n Brune i mulai
meng implemen tasikan proyek Treasury Accounting and Financial
Information System (TAFIS). Objek tif utama yang ingin dicapa i adalah
un tuk mem perbaiki efisiensi proses transaksi keuanga n pe merintah. Versi
da sa r dari TAFIS telah disiapka n semen jak M aret 2002 dan dilakukan
Business Process Reeng ineering (BPR) setelah milestone pertama selesai
dilakukan. Persiapan untuk milestone kedu a yang digunakan pada empat
kementrian sudah mulai dipersiapkan. Penggunaa n TAFIS diharapka n
men ingkatkan efisiensi mana jemen layana n keuanga n pemerintah,
men ingkatkan akun tabilit as dan penca tatan keuanga n pemerintah, disamping
mempersiapka n alih penge tahuan dan kemampuan berdasarkan tekno logi
dan mendu kung proses paperless geove rnmen t. Pada akhirnya proye k ini
bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan efek tivitas prose s dan
m empe rpendek waktu pengiri man.
E - Ed u c a t i o n
Inisiatif e-Educa tion merupakan fokus utama kementrian pend idikan sesuai
denga n program e-Government. Tu juan utama e-Educa tion ada lah untuk
memperbaiki seca ra signifikan kua litas belajar dan menga jar di kelas, dan
juga me ningka tkan literasi tekno logi informasi. Strateg i e-Educa tion
dituangkan dalam program EDUNET, e-Lea rning, Educa tion Information
System (EIS), Digital Library dan Human an d Capac ity Building.
E - He a l t h
Visi dari kementrian kesehatan adalah meningka tkan layana n m edis
melalui program e-Health. E-Health termasuk di dalam hea lth plan 2000 -
2001 , denga n misi untuk memberikan layana n med is dan perawatan
ke pada rakya t Brunei Darussalam. Implementasi E-Health dilakuka n
oleh kementrian kesehatan untuk meningka tkan kualitas pelayana n
keseha tan, m enghemat penge luaran dalam hal pemberian layana n keseha tan
dan untuk m eningk atkan layana n laboratorium klinik. Jaringan broadband
yan g disebut dengan RaGAM21 menghubungka n berbaga i rumah sakit
denga n lokasi yang berbed a-bed a seperti Kua la Belait, Tutong dan
Temburong denga n rum ah sakit RIPAS. Semua layana n tersebut
terinteg rasi menjad i satu dalam lingkup E-Health. Dengan cara seperti ini,
perawatan med is dapa t dila kukan langsung kepad a pasien dibandingka n
pasien harus mendatang i pe rawatan m edis.
Mul t i p u r p o s e S mar t c a r d
Ec o - Cy b e r P a r k
Selama ini nega ra Brunei dikenal sebaga i negara yan g ekono minya bertumpu
pad a minyak . Akan tetap i, saat ini sudah banyak proposa l yang
dikeluarkan untuk membuat ekono mi yan g bertumpu pad a teknologi
informasi dan komunikasi sebagai mesin utama pertumbuhan ekono mi.
Sa lah satu proposa l tersebut dikena l denga n nama Brunei Eco -Cybe r
Pa rk. Eco -Cybe r Park merupakan proye k pembanguna n infrastruktur
inform asi. Eco-Cyber Park digunakan sebaga i inkuba tor untuk pengembanga n
layanan teknologi informasi dan komunikasi yan g dinamis, termasuk
didalamnya ada lah pengembanga n komunikasi data dan con tent
multi media untuk memban tu mena rik perusahaa n asing dan investasi di
dalam negeri.
Muk i m.N e t
Proyek mukim.net dilakukan untuk men jangk au berbagai “mukim” atau
“kampung” di Brunei Darussalam. Aktivitas dan akses online aka n
dipusatkan pada berbagai pusa t komunitas seperti halnya kantor pos. Proyek
ini mem iliki dua tujuan utama, yaitu:
Menyed iakan layana n akses internet kepad a masyarakat yang
tidak memiliki sendiri akses teknologi informasi dirumah atau ditem pat
lainnya seperti sekolah dan sebaga inya,
Membawa informasi bisnis ke kampung-kampung dan
m eningkatkan semanga t untuk berwirausaha.
KOMITMEN PENGUASA
MEMODERNISASIKAN CHINA
INFOR MATIONIZATIO N IN CHINA
Selama beberapa dekade , telah terjad i perubaha n yang fenom enal
un tuk memodernisasikan Repub lik Rakyat China (RRC). Hal ini
ditunjukka n oleh komitmen penguasa RRC untuk membawa China ke dalam
ekono mi pasar. Internet sendiri di China suda h dikenal suda h sejak lama.
Saat ini internet merupaka n bagian yang tidak terpisahkan dari masya rakat
kota. Jumlah penggun a internet di China juga men ingkat dua kali setiap
tahun selama lima tahun belakangan . Industri informasi (termasuk perangkat
keras, perangkat lunak dan conten t) telah men jadi pilar utama sektor
komersial China. Perusahaa n teknologi inform asi China seperti Legen d dan
Founder terbukti mampu bersaing denga n perusaha an asing dalam ha l
merebu t pasar dom estik.
Pada tahu n 2000, pemerintah memperkena lkan sebuah aturan yang disebu t
denga n “National Informatization Quotient” atau NIQ yan g digunakan
sebaga i panduan evaluasi tingka tan informasi pad a berbaga i daerah di
China. Juli 2002 China menge luarkan ce takbiru informasi yang disebu t
denga n “Layout of National econo my an d Society Informatization”.
Dalam cetakbiru tersebut term asuk empat program yang harus dijalankan.
• Aplikasi inform a si
• Produk informasi .
Pada waktu yang sama pengembanga n e-Gove rnmen t pemerintah China
memiliki cakupa n sebaga i berikut:
• Menge mbangkan fungsi dan platform jaringa n informa si e-
gove rnemnt dengan standar yan g seragam.
Taha p selan jutnya dibuat melalui proyek Tier Two yang didesain untuk
mene rapka n jaringan informasi ke dalam reformasi ekono mi. Beberapa
proyek yan g tergabung di dalam Tier Two adalah seperti berikut:
• Go lden Macro yang dibuat denga n fokus utama adalah
memberikan layana n kepada pemerintah Ekono mi Pusat dan Keuangan
m elalui aktivitas ekonomi China.
• Memastikan kea manan dan perlindungan data (integritas data/secu rit y).
T r a n s f o r m i n g G o v e r n m e n t - Pu b l i c I n t e r a c t i o n
E l e c t r o n i c Se r v i c e s D e l i v e r y ( ESD )
E l e c t r o n i c T r a d i n g Sy s t e m
Tra d e l i n k
Go v e r n m e n t P o r t a l
Pada model ini, pemerintah menyed iakan semua bentuk investasi dan
biay a ope rasi. Contoh proyek ini adalah pengembanga n Gove rnmen t
Information Ce ntre, dan website untuk semua biro dan departemen.
Th e “ S e r v i c e ” A p p r o a c h
Pu b l i c - P r i v a t e Pa r t n e r s h i p
Untuk mempercepa t prose s implementasi e-Government, pemerintah
melakukannya dengan strategi outsourcing. Objektif yan g ingin
dicapai adalah untuk men ingkatkan kapasitas layana n teknologi informasi
da n mengakselerasi berbaga i solusi berbasis teknologi informasi. Sampai
de nga n akh ir tahu n 2002 lebih dari 80 persen semua proyek tekno logi
inform asi dikerjakan de ngan strategi outsourcing.
Ke y M i l e s t o n e
Ke y c h a l l e n g e s
Co m m u n i c a t i o n Co n v e r g e n c e B i l l
Ag e n d a f o r e - Go v e r n a n c e P o l i c y
Fre e d o m o f I n f o r m a t i o n B i l l 2 0 0 2
Parlemen India membuat keb ijaka n untuk membua t sistem yan g transpa ran
melalui draft Freedom of Information Bill 2002. Draft tersebut menjamin
ba hw a akses ke informasi pemerintah oleh masyarakat yan g bertujuan
un tuk mempromosikan keterbukaan, akuntab ilit as dalam ad ministrasi
pe merintahan.
E-GOVERNANC E DI INDIA
• S im ple
• M oral
• A ccountable
• R esponsive
• T ranpare nt
Strateg i yan g digunaka n untuk meng implemen tasikan visi di atas adalah
sebaga i berikut:
AGENDA E-GOVERNANCE
I n d i a C o u n tr y g a t e w a y
Mul t i p u r p o s e N a t i o n a l I d e n t i t y C a r d
e - Go v e r n a n c e i n A n d h r a P r a d e s h
e - Go v e r n a n c e i n Gu j a r a t
e - Go v e r n a n c e d i K a r n a t a k a
• Membangu n master plan KII dan menga tur pendanaa n im pleme ntasi.
• Dokumen elek tronis digunaka n untuk memastikan aku rasi inform asi
dan waktu yang pe ndek.
Untuk kepe rluan tersebut maka bentuk komite e-Government khusus pada
Janua ri
2001 untuk menga kselerasi pengembanga n e-Government. Komite ini
kemudian memberikan lapo ran kepad a presiden yang mene tapkan 11
strategi untuk menerapkan e-Gove rnmen t. Kesebe las strateg i tersebut adalah
sebaga i berikut:
Pada Nove mber 2002 pemerintah Korea menge luarkan website e -service,
yan g berisikan 400 layana n publik. Dian tara layana n yan g disediakan
misalnya pengu rusan pajak, aplikasi untuk men jual prope rti dan
sebaga inya. Untuk mengu rang i pengisian dokumen seca ra berulang-ulang,
sistem yang dibuat dapat berbagi inform asi antar agensi pem erintahan.
Social Insuranc e Service Portal (www.4insure.or.kr)
Na t i o n a l E d u c a t i o n I n f o r m a t i o n S y s t e m
Pe r s o n e l Po l i c y Su p p o r t Sy s t e m
Sistem pendukun g keb ijaka n personel dibua t untuk membua t proses sta ndar
dalam hal mana jemen seperti pekerjaan, promosi, keuntunga n dan
sebaga inya. Pemerintah Korea dalam hal ini telah menginteg rasikan tujuh
area administrasi persone l ke dalam sistem .
OTHE R ENABLING INITIATIVES
Th e G o v e r n m e n t S u p e r h i g h w a y N e t w o r k
PC f o r Pu b l i c Se r v a n t s
Korea memiliki kurang lebih 800.000 persone l yang beke rja pad a
layanan sipil (diluar personel milit er) yang 73.000 diantarany a merupakan
pe kerja kantoran. Komputer persona l merupakan kebutuha n utama yan g
digunakan oleh peke rja kantoran tersebut sampai dengan 86 persen. Semua
ko mputer personal terhubung ke internet dan email merupakan ap likasi
yan g diguna kan oleh pekerja kan toran sampai dengan 91 persen .
On l i n e P a t e nt F i l l i n g
Semen jak tahu n 1999, kan tor Hak Kekayaa n Intelektual Korea telah
menyed iakan ap likias paten untuk keperluan submisi, registrasi, eva luasi
da n notifikasi secara online melalui KIPOnet. Mulai tahu n 2001,
diperkirakan 24.000 aplikasi paten diproses secara online yan g berarti
m erepresentasikan 81 persen dari total ap likasi.
Korea Selatan menun jukkan dirinya sebagai negara yang siap un tuk
mene rapka n masyarakat e-soc iety karen a dukunga n dan layana n
teknologi informasi dan komunikasi. Be rikut ini merupakan beberapa
tantangan yang dihadap i oleh pemerintah Korea Selatan dalam penerapan
e-Government di nega ra tersebut.
D i g i t a l De v i d e
Pu b l i c Ac c e p t a n c e
I d e n tity C r i s i s
FL AGSHIP APPLICATION
E - Go v e r n m e n t
M u l t i - Pu r p o s e C a r d
S m a r t Sc h o o l
Tu juan dari ap likasi ini ada lah untuk mempromosikan Malaysia sebaga i
pusat telemedicine tingkat regiona l. Aplikasi ini m emungkinkan
seseo rang untuk mengelola sendiri keseha tan dirinya dan
meng integrasikannya denga n berbagai produk dan layana n yang tersedia
pa da sistem healthcare. Proyek ini dipimpin oleh Kemen trian Ke sehatan.
R& D C l u s t e r
Bo r d e r l e s s M a r k e t i n g C e n t r e
Tu juan dari pembentukan Borderless Marketing Cen tre adalah mem buat
dunia bisnis agar memberikan pelayana n yang leb ih baik kepad a para
pe langgan dengan terleb ih dahulu menga tasi hambatan trad isional seperti
waktu, tempat dan be ntuk.
Inisiatif ini digunakan untuk mempercepa t pertumbuhan industri
be rbasis
multi media di MSC, dengan ben tuk telemarketing, layana n informasi
online, electronic co mmerce dan digital broadcasting. Agensi pem erintah
ya ng ditunjuk untuk memimpin proyek ini adalah Multimed ia Developm ent
Corporation (M DC).
Selain itu, pad a tahun 2001 dilakukan penambaha n delapa n flagship pada
MSC. Salah satu area yang ditambahka n dan juga berkemban g adalah Bio
Valley, yan g didedikasikan untuk perusahaan -perusahaa n biotech.
Secara umum, untuk implementasi keseluruha n program pada m aster-
plan dibutuhkan waktu kuran g lebih 20 tahun . Waktu tersebut kemudian
dibagi men jadi tiga tahapa n seperti pada
tabel berikut:
2002) framework of
Succesfully company cyberlaw
create the MSC CyberJaya and
Laun ch 7 flagsh ip PutraJaya as
applications intelligent cities
THE CYBERLAWS
• Public/Business to e-Government
• Intra-Agency
o Memperbaiki proses .
• Inter-Agency
Ge n e r i c O f f i c e E n v i r o n m e n t ( GOE )
e - Se r v i c e
E l e c t r o n i c L a b o u r Ex c h a n g e
Tahu n 1999, pemerintah Malaysia mengeluarkan sembilan pilot project
terkait denga n penge mbangan e-Gove rnmen t. Proye k ini disebut dengan
Electronic Labou r Exchang e (ELX ). Sistem ini digunakan untuk
m empe rbaiki mobilisasi sumber daya manusia seca ra keseluruhan
un tuk mempertemukan tingkat kebu tuhan penca ri kerja denga n
lapangan peke rjaan yan g disediakan. ELX didesain sebaga i sebuah
pe nghubun g ya ng menyediaka n lapanga n peke rjaan . Sistem ini dapa t
diakses oleh warga ne gara Malaysia da n juga oleh pihak lain diluar
M alaysia.
e - Sy a r i a h
Ke y C h a l e n g e
Fase pertama dimulai pad a tahu n 1980 yang merupaka n formasi dari
Committee for National Computerisation yang dituntun oleh Mentri
Kabinet. Pada tahun 1981 komite ini mengeluarkan perencanaa n lima
tahuna n yan g mencaku p tiga area utam a:
“Singapu ra One”
Salah satu yang menjad i target pemerintah Singapu ra ada lah proyek yang
disebut dengan Infoco mm21. Infoco mm21 merupakan pe rencanaa n
strategis pemerintah Singapu ra untuk menyediaka n layana n kepad a
masyarakat dengan menggunaka n
tekno logi informasi dan komunikasi. Dalam hal ini, pihak -pihak yan g terkait
de nga n
proyek tersebut menyada ri penerapan Infocomm21 bukan sekedar
eksploitasi tekno logi aka n tetap i lebih kepad a usah a untuk m embaw a
pemerintah kedalam ekonomi digital. Tu juan dari layana n publik seca ra
elektronis adalah untuk merubah proses pelayana n yan g selama ini tidak
terinteg rasi menjad i layana n satu atap yang disebut denga n “ONE
Government”. Visi tersebut difokuska n pada pengembanga n CARE yang
terdiri atas objektif berikut:
Ps i : A C e n t r a l I n f r a s t r u c t u r e f o r G o v e r n m e n t e - Se r v i c e
I n t e g r a ti n g L a y e r s o f G o v e r n m e n t
Tu juan dari PSi adalah untuk menya tukan prose s dan sumber daya data ke
dalam satu infrastruktur kerja, mendukun g layana n pemerintah melalui
internet dan mengembangka n layana n secara elektronis. PSi terdiri atas
tiga lapis komponen, yaitu infratruktur, aplikasi dan e-Service generator.
• Mempromosikan dan mene rapka n gay a hidup wireless untuk masya rakat
Singapura.
Tra d e N e t
Pa C @ G O V
TR A I S I
Layana n ini diperkena lkan oleh Mentri Pendidikan pad a bulan September
1999. TRAISI atau Training Administration System on Intrane t merupa ka n
ap likasi yan g dapa t digunakan oleh staf kementrian untuk merencanaka n
training individual dan menyimpan ca tatan training yang sudah dilakukan
seca ra on line.
PM2 S
• Developing an internationa l base for R&D and innova tion. Dalam hal
ini Taiwan menyediaka n diri sebaga i nega ra tempat m elakukan berbagai
ak tivitas seperti riset, penge mbangan dan inovasi. Cakupa n
penge mbangan yan g ditawarkan ada lah termasu k bioteknologi,
nano teknologi, system-on-chip (SoC) dan telekomunikasi.
Digital Taiwan atau yan g dikena l denga n e-Taiwan merupaka n salah satu
dian tara sepuluh proyek yang dicanangka n pemerintah Taiwan untuk
men jadikan negara tersebut menjad i negara digital secara ke seluruhan.
Proyek tersebut kemudian dikembang kan lag i men jadi proye k spesifik
ya ng dikenal dengan nama program penge mbangan National Information
Infrastructure (NII), program e-Government tahun 1998 dan National
Information and Communication Initiative (NICI) pad a tahun 2001 .
Ke y Ag e n c i e s
Ke y P r o j e c t a n d F r a m e w o r k s
Proyek e-Government hany a merupaka n satu bag ian dari lima kerangka
pad a proyek Digital Taiwan. RDEC yang merupakan agen si pem erintah
khusus yang mengkoordinasikan e-Gove rnmen t di Taiwan, mem berikan
konsep e-Gove rnmen t sebaga i berikut:
M i d - t e r m e - Go v e r n m e n t I m p l e m e n t a t i o n P l a n ( 1 9 9 7 - 2000 )
Pada bulan Nove mber 1997, RDEC menge luarkan sebuah draft yang
disebut denga n “Mid-term e-Government Implementation Plan (1997-
2000 )”. Perencanaa n ini terfokus pada tiga area utama:
• Pengembanga n secara menye luruh tulang punggung jaringan pem erintah.
Pada tahun 1998 RDEC mene tapkan Government Certica te Authority (GCA)
untuk membantu membuat lingkunga n jaringan transaksi yan g reliabe l,
am an dan dapat dipercaya.
E - Go v e r n m e n t A c t i o n P r o g r a m m e ( 2 0 0 1 - 2004 )
I m p l e m e n t a ti o n S tr a t e g i e s
• Mobile Government.
E-GOVERNMENT PKI
Selama leb ih dari dua dekade , teknologi informasi telah mem ainkan
perana n penting dalam hal peningka tan kehidupa n sosial dan ekonom i
masyarakat Thailand. Seiring denga n perkembanga n ekonomi, pemanfaatan
tekno logi informasi mulai digunakan oleh dunia bisnis semenjak tahun 1980.
Ke y Ag e n c i e s
IT 2 0 0 0 P o l i c y
Th e I T 2 0 1 0 P o l i c y
e - Th a i l a n d I n i t i a t i v e
Terkait denga n berbaga i keb ijaka n dan inisiatif yang telah dibuat,
kementrian informasi dan komunikasi Thailand memilik i be berapa
strategi dalam menge mbangkan dan m engim plementa sikan e-
Governm ent. Strateg i yan g diguna kan mencaku p hal-hal berikut:
Ke y C h a l l e n g e s
Sampai dengan akh ir tahun 2002, tercatat lebih dari 200 rencan a
proyek e - Government yang diusulkan denga n perkiraa n aka n selesai
sampai dengan 2004. Terkait denga n berbaga i keterbatasan sumber daya
yan g ada, maka pemerintah Thailand melakuka n prioritas pengembangan ,
un tuk memaksimalkan sumber keuanga n yan g ada termasuk sumber day a
m anusia. Pemerintah juga melakuka n reformasi besar-besaran terhadap
sumber daya manusia yan g berada pada organ isasi pemerintah . Hal
ini dilakukan mengingat dari 2,3 juta pegawai pemerintah ,
diperkirakan tenaga yang siap untuk mengdopsi tekno logi informasi hany a
berkisar 20.000 orang. Pemerintah Thailand juga melakuka n inovasi dengan
melakukan hubungan kem itraan dengan berbagai pihak, terutama dari sektor
privat dan organisasi non-pemerintahan . Hal ini dilakuka n untuk melakukan
transformasi seca ra menyeluruh dalam hal penerapan tekno logi informasi dan
ko munikasi.
Dalam pembuatan kebijakan, pemerintah juga melibatkan berbagai pihak
seperti perusahaa n dan organ isasi non-pemerintah yang mem iliki
pe nga lam an khusus dalam penge mbangan dan penggunaa n e-
comm erce, teknologi informasi, marketing dan manajemen. Selain itu
pe merintah Thailand juga menghadap i masalah yan g juga dihadap i
ne gara-negara lain, yaitu kesenjangan digital. Pengguna internet di
Tha ilan d juga masih didominasi oleh generasi muda berpendidikan
sampai denga n 90 persen. Salah satu masalah dalam hal melakukan pene trasi
internet adalah kenda la bahasa. Meskipun website pemerintah dibua t
dalam dua bahasa , akan tetapi penetrasi penge tahuan teknologi informasi
da n penggunaa n PC juga masih terbatas.
Bu i l d i n g o n Ke y Ac h i e v e m e n t