Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem rawat gabung merupakan sistem perawatan bayi yang disatukan
dengan ibu, sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya. Bayi
bisa tingga bersama ibunya daam satu kamar sepanjang siang maupun malam hari
sampai keduanya keluar dari rumah sakit atau bayi dapat dipindahkan ke bangsa
neonatus atau ke ruang observasi pada saat-saat tertentu, seperti pada malam hari atau
pada jam-jam kunjungan atau besuk. Rawat gabung memiiki banyak
keuntungan.sistem ini memberikan kesempatan pada ibu baru, khusunya primipara,
untuk mempeajari dengan sungguh-sungguh bagaimana cara merawat bayinya dan
memudahkan staf perawatan untuk menjawab semua pernyataan yang diajukan oeh
ibu tersebut.
Dengan adanya Rooming in, akan membantu memperlancar pemberian ASI.
Karena dalam tubuh ibu menyusui ada hormon oksitosin. Hormon ini sangat
berpengaruh pada keadaan emosi ibu. Jika Ibu tenang dan bahagia karena dapat
mendekap bayinya, maka hormon ini akan meningkat dan ASI pun cepat keluar.
Sehingga bayi lebih puas mendapatkan ASI . Manfaat lain dari perawatan rooming in
bagi bayi akan lebih cepat menyesuaikan dengan waktu tidur dan bangun dengan ibu.
Selain itu jika bayi menangis akan langsung didekap ibu sehingga bayi akan tenang
mendengarkan detak jantung ibu.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud rawat gabung?
b. Apa tujuan rawat gabung ?
c. Jelaskan manfaatrawat gabung ?
d. Bagaimana pelaksanaan rawat gabung ?
e. Jelaskan asi eksklusif ketika rawat gabung ?
f. Bagaimana indikasi rawat gabung?
g. Jelaskan kesulitan rawt gabung?
C. Tujuan
Mahasiswa dapar mempelajari rawat  gabung  terhadap  ibu  nifas dan bayi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Rawat Gabung


Rawat gabung adalah bayi bersama ibunya dirawat dalam satu kamar atau satu
ruangan dan dapat juga diartikan bahwa membuat ibu dan anaknya bergabung daam satu
ruangan atau tempat tidur sama dan dapat mencegah terjadinya infeksi serta akan
meningkatkan keberhasilan pemberian ASI, terutama bila digabungkan dengan
penyediaan pedoman-pedoman pemberian ASI.
B. Tujuan Rawat Gabung
a. Memberikan bantuan emosional
1. Ibu dapat memberikan kasi sayang sepenuhnya kepada bayi
2. Memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman
dalam merawat bayi
b. Penggunaan ASI
1) Agar bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI
ASI adalah makanan bayi yang terbaik. Produksi ASI akan lebih cepat dan lebih
banyak bila dirangsang sedini mungkin dengan cara, menetekkan sejak bayi lahir
dengan cara menetekkan sejak bayi lahir hingga selama mungkin. Pada hari-hari
pertama, yang keluar adalah colostrums yang jumlahnya sedikit.
2). Produksi ASI akan makin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin
c. Pencegahan infeksi
Mencegah terjadinya infeksi silang, pada perawatan bayi dimana banyak bayi yang
disatukan, infeksi silang sulit dihindari. Dengan rawat gabung, lebih mudah mencegah
infeksi silang.Bayi yang melekat pada kulit ibu akan memperoleh transfer antibodi
dari si ibu. Colostrum yang mengandung antibodi dalam jumlah tinggi akan melapisi
seluruh permukaan kulit dan saluran pencernaan bayi, dan diserap oleh bayi sehingga
bayi akan mempunyai kekebalan yang tinggi. Kekebalan mencegah infeksi terutama
pada diare.
d. Pendidikan kesehatan
Kesempatan melaksanakan rawat gabung da apat dimanfaatkan untuk memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu, terutama primipara.
e. Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi

2
C. Manfaat Rawat Gabung
Obat bekerja sebagai hasil interaksi fisiokemikal antar molekul-molekul obat dan
molekul-molekul tubuh resipien/pasien. Reaksi kimia ini dapat mengubah carakerja sel
yang selanjutnya dapat menimbulkan perubahan pada perilak jaringan, organ dan system.
Obat memodifikasi fungsi tubuh yang sudah ada .Sebagian besar obat akan bekerja pada
lebih dari satu jenis sel dan dengan demikian menimbulkan efek yang multiple pada
tubuh. Sebagian besar molekul obat bekerja lewat :
1. Reseptor protein pada membrane sel atau di dalam sel
2. Saluran ion di dalam membran sel
3. Enzim-enzim dalam sel atau cairan ekstrasel
Adapun manfaat rawat gabung yaitu:
1. Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah menjangkau bayinya
untuk melakukan perawatan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan saja bayinya
menginginkan (nir-jadwal).
2. Aspek fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan frekuensinya
lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang alami, di mana bayi
mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Untuk ibu, dengan menyusui
maka akan timbul refleks oksitosin yang akan membantu proses fisiologis involusi
rahim.
3. Aspek psikologis
Dengan rawat gabung maka antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat
(early infant-mother bonding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
4. Aspek Edukatif
Dengan rawat gabung, ibu (terutama yang baru mempunyai anak pertama) akan
mempunyai pengalaman yang berguna, sehingga mampu menyusui serta merawat
bayinya bila pulang dari rumah sakit.
5. Aspek Medis
Dengan pelaksanaan rawat gabung maka akan menurunkan terjadinya infeksi
nosokomial pada bayi serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu
maupun bayi.

3
D. Pelaksanaan Rawat Gabung
1. Di poliklinik kebidanan
a. Memberikan Penyuluhan mengenai kebaikan ASI dan merawat gabung.
b. Memberikan penyuluhan mengenai perawatan payudara, makanan ibu hamil,
nifas, perawatan bayi.
c. Mengadakan ceramah, Tanya jawab. Dan motivasi KB.
d. Membantu ibu yang mempunyai masalah dalam kesehatan ibu dan anak sesuai
dengan kemampuan.
2. Di kamar bersalin
Adapun kriteria yang diambil sebagai syarat rawat gabung yaitu:
a) Nilai Agar lebih dari 7
b) BB lebih dari 2500 gram dan kurang dari 4000 gram
c) Masalah kehamilan lebih dari 36 minggu dan kurang dari 42 minggu
d) Lahir spontan persentasi kepala
e) Ibu sehat
3. Di ruang perawatan

Bayi diletakkan di dalam tempat tidur bayi dan ditempatkan di samping ibu. Pada
waktu berkunjung bayi dan tempat tidurnya di tempatkan ke ruangan lain, perawat
harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat dikenali keadaan-keadaan yang
tidak normal, bayi bias menyusu sewaktu ia menginginkan dan bayi tidak boleh
menyusu dari botol.
4. Di ruang follow up
Aktifitas di ruang follow up:
a) Menimbang berat bayi
b) Anamnesis mengenai makanan bayi
c) Cara menyusukan bayi
d) Pemberian imunisasi menurut instruksi dokter

E. ASI Ekslusif pada Rawat Gabung


Menurut Professor Guido Moro dari Macedonis Melloni Maternity Hospital di
Milan dua pertiga dari sistem kekebalan tubuh bayi ada di bagian perutnya, sehingga

4
sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum. Itulah
sebabnya mengapa buah hati Ibu yang baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama
selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sebagai makanan pertama si buah hati,
ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan
hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan
karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami bayi yang baru lahir. Manfaat
ASI untuk sang buah hati, sepuluh keajaibannya antara lain:
a) ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun
sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik.
b) ASI menurunkan terjadinya resiko alergi.
c) ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare
dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan.
d) ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk.
e) ASI kaya akan AA dan DHA yang medandukung pertumbuhan kecerdasan
anak.
f) ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus.
g) ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang.
h) Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga
menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak
i) Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit
jantung dan darah tinggi di kemudian hari.
j) Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko
kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.

Sebagai sumber gizi utama dikala buah hati belum dapat mencerna makanan
padat, ASI yang diproduksi langsung oleh tubuh bunda setelah proses melahirkan
dengan bantuan hormon prolactin dan oxytocin ini, ternyata mengandung nutrisi
lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan buah hati. Adapun nutrisi yang dimaksud
yaitu nutrisi makro seperti protein, lemak dan karbohidrat, serta nutrisi mikro seperti
vitamin dan mineral. Nutrisi lainnya seperti DHA, AA, asam lemak Omega 3 dan
Omega 6 merupakan kandungan ASI yang membantu proses pembentukan sel otak,
memelihara jaringan otak, dan kemampuan penglihatan.

F. Indikasi Rawat Gabung


Adapun kontra indikasi pada rawat gabung yaitu:

5
1. Keadaan ibu
 Kondisi kardiorespirasi yang tidak baik, penyakit jantunng fungsional.
 Pascapreklampsia, kesadaran belum baik.
 Penyakit infeksi akut, TBC.
 Penyakit Hepatitis B, terinfeksi virus HIV, herpes simpleks.
 Terbukti menderita karsinoma payudara.
2. Keadaan bayi
 Bayi kejang atau kesadaran menurun.
 Sakit berat oada jantung dan paru.
 Bayi yang memerlukan pengawasan intensif atau terapi khusus.
 Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui.
G. Kesulitan Rawat Gabung
1. Kasus tidak terdaftar belum memperoleh penyuluhan sehingga masih takut untuk
menerima rawat gabung.
2. Kekurangan tenaga pelaksana kesehatan untuk mencapai tujuan yang maksimal.
3. Secara terpaksa masih digunakan susu formula untuk keadaa- keadaan dimana
ASI sangat sedikit.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rawat gabung atau Rooming in adalah suatu system perawatan dimana bayi
beserta ibunya dirawat dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus berada
disamping ibu sejak segera setelah lahir samapai pulang. Fasilitas Rooming in adalah
hak seorang ibu , dengan adanya rawat gabung ini hubungan ibu dan bayinya akan
semakin erat dan bayi bias merasakankasih sayang dari ibunya. Ibu dapat menyusui
bayinya sedini mungkin kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan memahami cara
perawatan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu mempunyai
pengalaman dalam merawat bayinya sendiri selagi ibu masih di rumah sakit dan yang
lebih penting lagi, Ibu memperoleh bekal keterampilan merawat bayi serta
menjalankannya setelah pulang dari rumah sakit. Pada Rawat Gabung inisiasi dini dan
pemberian ASI eksklusif adalah hal yang perlu dimengerti setiap Ibu.

B. Saran
Semoga apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas (Maternity Care). Jakarta: EGC.

Maryam, A. 2003. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: UIT.

Prawirohardo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Mappiwali, Asrul. 2008. Rawat Gabung (Rooming In). Makassar: FK UNHAS.

….Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: YAPMA.

Anda mungkin juga menyukai