Anda di halaman 1dari 7

MENGURUS JENAZAH, TAKZIAH, DAN

ZIARAH KUBUR

Disusun oleh :

Aldillah Larasati Wafiqah


Muhammad Azka Auliya

XI MIA 5
A.Pengurusan Jenazah
Manusia merupakan mahluk hidup,suatu saat akan mengalami kematian.Jasad
manusia yang telah meninggal dalam Bahasa Arab disebut jenazah,jinazah,atau janazah.Kata
jenazah berarti usungan,mayat,dan upacara yang diadakan oleh keluarga orang yang
meninggal dunia sejak kematiannya hingga pemakaman.Berdasarkan arti pengurusan jenazah
atau mayat tersebut dalam ilmu fikih terdapat istilah tajhiz al-janazah.Agar lebih
jelas,perhatikan uraian berikut.

1.Kewajiban Umat Islam Terhadap Jenazah

Mengurus jenazah merupakan kewajiban bagi setiap umat islam.Hukum pengurusan


jenazah adalah fardu kifayah,maksudnya kewajiban bagi umat Islam dapat gugur apabila
telah dikerjakan oleh sebagian atau beberapa orang muslim.Jika ada seorang muslim yang
meninggal dunia dan ada salah satu umat islam yang mengurusnya,umat islam yang lain tidak
berdosa.Akan tetapi,jika tidak ada satupun umat islam yang mengurusnya,semua umat islam
akan berdosa.Perintah tentang pengurusan jenazah salah satunya terdapat pada hadis berikut.

Pada hadis diatas dijelaskan perintah bagi umat Islam untuk mengurus orang yang
akan mati dengan menalkin atau membimbing mengucap kalimat la ilaha illallah.Setelah
seseorang terbukti telah mati hendaknya umat muslim segera melakukan kewajiban seperti
memandikan,mengafani,menyalati,dan mengubur jenazah.Adapun tindakan lain yang harus
dilakukan bagi umat muslim yang masih hidup,yaitu.
a) Memejamkan kedua mata dan mulut jenazah jika terbuka
b) Memohonkan ampun bagi jenazah
c) Menanggalkan pakaian jenazah dan menutup seluruh badan jenazah dengan kain agar
tidak terlihat auratnya.
d) Menempatkan tubuh jenazah di tempat yang aman dari jangkauan binatang
e) Bagi keluargadan kerabat dilarang mencium jenazah
f) Menyegerakan pengurusan jenazah

2.Memandikan Jenazah

Memandikan jenazah dilakukan untuk menyucikannya dari kotoran dan najis.Jenazah


yang hendak dimandikan harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
a) Jenazah beragama Islam
b) Didapati tubuhnya walaupun sedikit
c) Bukan bayi yang lahir prematur atau belum sempurna bentuknya
d) Tudak mati secara syahid yaitu mati membela Agama Islam
Memandikan jenazah dilakukan untuk menyucikan jenazah.memandikan jenazah dilakukan
dengan air yang suci dan menyucikan.Jika tidak ada air,jenazah dapat ditayamumkan sebagai
ganti memandikan.Panduan dalam memandikan jenazah dijelaskan Rasulullah SAW pada
hadis berikut

Hadis diatas menjelaskan tata cara memandikan jenazah yaitu dengan tiga kali siraman atau
lebih.Selain itu hadis tersebut menjelaskan airtersebut dapat di campur dengan wangi-
wangian.Untuk memperjelas proses tersebut,perhtikan langkah langkah berikut.
a) Memandikan jenazah dilakukan di tempat tertutup
b) Meletakkan jenazah di tempat agak tinggi dengan alas dibawahnya
c) Memberikan kain bahasahan untuk menutupi aurat jenazah
d) Menekan dan mengurut perut jenazah perlahan lahan
e) Mengalirkan air ke seluruh tubuh jenazah minimal 3 kali siraman
f) Jenazah di wudhu kan karena akan di shalati

3.Mengafani Jenazah

Setelah dimandikan,jenazah dikafani dengan kain yang dapat menutupi seluruh


auratnya.Mengafani jenazah hukumnya fardu kifayah,kriteria kain kafan yang digunakan
untuk mengafani jenazah sebagai berikut
a) Baik,bersih,dan menutupi seluruh tubuh jenazah
b) Berwarna putih
c) Kering dan berminyak wangi
d) Bukan berbahan sutra bagi laki laki
e) Tiga lapis bagi jenazah laki laki dan lima lapis bagi jenazah perempuan

Jumlah kain kafan untuk laki laki paling sedikit satu helai yang dapat menutupi seluruh
tubuh jenazah.Akan tetapi,para ulama menganjurkan untuk menutupi dengan tiga helai kain
untuk jenazah laki laki dan lima helai untuk jenazah perempuan.Cara mengafani jenazah laki
laki menurut hadis berikut.

Pada hadis tersebut dijelaskan bahwa kafan untuk jenazah laki laki hanya berupa kain
yang dililitkan.Selanjutnya,cara mengafani jenazah perempuan dijelaskan dalam hadis
berikut.

4.Menyalati Jenazah
Shalat jenazah merupakan shalat untuk mendoakan jenazah dengan cara berdiri dan
empat kali takbir,tanpa rukuk dan sujud.Hukum shalat jenazah adalah fardu kifayah.Shalat
jenazah hanya dilakukan untuk melayati jenazah muslim yang telah meninggal dunia
Shalat jenazah memiliki keutamaan yang besar.oleh karena itu,Shalat jenazah harus
dilakukan dengan baik dan benar.Sebelum melayati jenazah ada beberapa syarat bagi jenazah
yang harus dipenuhi.Syarat-syarat tersebut sebagai berikut
a) Jenazah beragama islam
b) Jasad jenazah ada di tempat.jika kematiannya disebabkan karena kecelakaan yang
menghancurkan bagian tubuhnya,hendaklah sebagian besar anggota tubuhnya ada
saat di shalati
c) Hendaknya jenazah ada di hadapan orang orang yang melayati
d) Diketahui secara pasti bahwa dia pernah hidup
e) Jenazah itu suci,yaitu telah dimandikan dan di wudhu kan sebelum di shalati
f) Jenazah meninggal dunia bukan karena mati syahid

Selain bagi jenazah,ada juga syarat-syarat bagi orang yang akan melayati jenazah.Syarat
syrat tersebut adalah beragama islam,berakal,mummayiz,menutup aurat,suci dari hadas besar
dan kecil.Adapun tata cara shalat jenazah sebagai berikut.
a) Jenazah diletakkan didepan orang yang akan menyalatkan.Apabila jenazah laki
laki,imam shalat berdiri sejajar dengan kepala jenazah.Akan tetapi jika jenazah
perempuan imam berdiri sejajar dengan perut jenazah
b) Imam beridiri paling depan diikuti makmum dengan jumlah saf diusahakan
menjadi tiga baris
c) Niat,yaitu niat melaksanakan salat jenazah

d) Takbir pertama atau takbiratul ikhram,yaitu mengucap allahuakbar sambil


mengangkat kedua tanganseperti pada shalt fardu.setelah takbir pertama
membaca Al-Fatihah
e) Takbir kedua,mengucap kalimat allahuakbar sambil mengangkat kedua
tangan.Bacaan setelah takbir kedua sebagai berikut

f) Takbir ketiga sambil mengucap kalimat allahuakbar dengan mengangkat kedua


tangan.Bacaan setelah takbir ketiga sebagai berikut

g) Tekbir keempat sambil mengucap kalimat allahuakbar dengan mengangkat kedua


tangan.bacaan setelah takbir keempat sebagai berikut

h) Salam dengan menoleh ke kanan dan kiri


i) Tertib atau urut

5. Mengubur jenazah
Mengubur jenazah hukumnya fardu kifayah. Mengubur jenazah berarti memasukkan
jenazah ke liang Lahat unyuk menutupi bau busuk serta mencegah agar tidak dimakan
binatang buas atau burung. Mengubur jenazah hendaknya dilakukan dengan segera. Hal itu
sesuai perintah pada hadis yang artinya “ Dari abu hurairah r.a Nabi Muhammad saw.
Bersabda : segerakanlah mengubur jenazah... “ ( H. R Bukhari dan Muslim).
Menurut jumhur ulama, mengubur jenazah boleh dilakukan pada malam hari jika
dapat dipastikan hak gak jenazah tidak ada yang tertinggal. Selain itu, ada waktu waktu
makruh untuk mengubur jenazah. Waktu waktu tersebut di antaranya saat matahari terbit, saat
matahari tepat berada diatas kepala (tepat berada di tengah tengah), dan saat matahari
terbenam.
Ada beberapa cara mengubur jenazah yang sering ditemui di lingkungan sekitar.
Meskipun demikian, mengubur jenazah hendaknya dilakukan sesuai syariat islam.
Perhatikan:
A. Membuat liang kubur yang dalam dan luas, minimal dengan perkiraan agar tidak
terendus baunya oleh binatang buas.
B. Disunahkan mendahulukan bagian kaki. Akan tetapi, jika jenazah sulit di masukkan
ke liang lahat, bokeh dilakukan dengan cara yang mudah di lakukan.
C. Membaca doa saat memasukkan jenazah ke liang Lahat. Doa yang biasa di baca
sebagai berikut :

“ Dengan nama allah dan nama agama rasulullah dan atas nama sunah rasulullah”
D. Membaringkan dan menghadapkan jenazah ke arah kiblat dengan posisi miring
kekanan.
E. Pada saat metakkan jenazah dalam kubur, di perbolehkan meletakkan tanah yang di
bulatkan atau dikeraskan untuk mengganjal punggung dan kepala jenazah sebagai
penyanggah.
F. Melepas tali tali yang mengikat jenazah, yang bagian muka serta kaki dibuka sedikit
agar pipi kanan dan ujung kaki jenazah menempel ke tanah.
G. Menutup liang Lahat dengan papan atau kayu dab ditimbulkan dengan tanah.
Timbunan tanah pada lianv Lahat boleh ditinggalkan lebih kurang satu jengkal
dengan tujuan memberi tanda.
H. Setelah ditimbun, orang yang hadir di sunnahkan menaburkan tanah dan bunga ke
arah posisi kepala jenazah sebanyak tiga kali.
I. Memohonkan ampun bagi si jenazah, sesuai yang fi terangkan rasulullah saw pada
hadis berikut:

B. Takziah dan Ziarah Kubur


Mengurus jenazah dapat meningkatkan keimanan seorang muslim kepada Allah swt.
serta qada dan qadar Nya. Selaian itu, mengurus jenazah mengajarkan kita untuk
menghormati orang yang telah meninggal dunia. Selain pengurusan jenazah, kita dianjurkan
menghormati orang yang telah meninggal dunia dengan bertakziah dan ziarah kubur.
Perhatikan uraian berikut :
1. Takziah (melayat)
Kata takziah berasal dari bahasa arab, berasal dari akar kata al-aza yang berarti sabar.
Takziah atau melayat berarti kunjungan untuk menyatakan turut berduka cita atau
belasungkawa atas kematian seseorang. Takziah atau melayat dilakukan untuk menunjukkan
kepedulian sosial, memberikan dorongan, meringankan kesusahan, dan menghibur keluarga
yang di tinggal. Dalam kehidupan sehari-hari orang yang bertakziah tidak hanya memberikan
dorongan kekuatan mental kepada keluarga yang di tinggal untuk bersabar dalam
menghadapi ujian Allah swt. Akan tetapi, takziah juga membantu meringankan beban
keluarga yang ditinggal seperti membuatkan makanan dan membantu mempersiapkan
kebutuhan selama pengurusan jenazah.
Hukum melaksankan takziah adalah sunnah. Akan tetapi, para ulama berbeda pendapat
mengenai batas waktu disunahkannya takziah. Menurut Imam hanbali, sufyan as-sauri,
takziah disunnahkan dilakukan sebelum jenazah dikubur dan tiga hari sesudahnya. Menurut
Imam hanafi, takziah disunnahkan sebelum jenazah dikubur. Menurut sayid sabiq, takziah
bisa dilakukan sesudah tiga hari jika orang yang ditakziahi atau orang yang bertakziah sedang
bepergian dan tidak ada dirumah.
Saat bertakziah ada beberapa etika yang hendaknya diperhatikan oleh setiap umat
islam. Etika tersebut sebagai berikut :
A. Mengenakan pakaian yang sopan dan sederhana. Diutamakan berwarna gelap dan
tidak mencolok.
B. Menyampaikan ucapan belasungkawa dan doa untuk kebaikan serta ampunan bagi
orang yang meninggal dan keluarga nya.
C. Menghindari pembicaraan yang membuat keluarga jenazah bersedih
D. Tidak bersenda gurau atau tertawa terbahak-bahak saat bertakziah
E. Ikut menyalati jenazah dan mengantarkannya ke kubur.
F. Membawakan makanan untuk keluarga yabg du tinggal.
G. Tidak membicarakan keburukan atau membuka aib orang yang meninggal dan
keluarganya.

2. Ziarah kubur
Ziarah secara bahasa diartikan berkunjung atau masuk. Secara istilah, ziarah
diartikan berkunjung ke makan seseorang untuk berbuat baik dengan cara
memohonkan ampunan baginya, mengingatkan diri sendiri untuk berbuat kebaikan,
dan mengambil pelajaran akan datangnya kematian pada setiap makhluk. Dalam
kehidupan sehari hari ziarah diartikan berkunjung ke makam ulama atau orang orang
yabg dekat dengan Allah Swt.
Hukum ziarah kubur pada awal masuknya islam diharamkan, baik bagi laki laki
maupun perempuan karena dikhawatirkan keimana umat islam akan guncang dan
kembali pada kepercayaan sebelumnya. Akan tetapi, setelah keimanan umat islam
kuat rasulullah saw memperolehkannya.
“ aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke
kubur” (H.R. Nasai)

Dalam melaksanakan ziarah kubur ada beberapa ketentuan yang hendaknya dipenuhi
oleh umat muslim. Ketentuan tersebut sebagai berikut :
A. Ziarah diniatkan karena Allah swt dan dilakukan dengan ikhlas semata mata
untuk mendekatkan diri kepada allah swt
B. Diutamakan dilakukan pada hari juma
C. Mengucapkan salam dengan membaca doa berikut:

D. Membaca ayat suci al qur’an seperti surah yasin (36)


E. Memperbanyak zikir dengan mengingat allah swt
F. Mendoakan orang yabg ada di dalam kubur
G. Memohon ampunan untuk diri sendiri dan semua umat islam baik yang masih
hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Saat berziarah kubur hendaknya seorang muslim tidak melangkahi kuburan atau menduduki
nisan. Selain itu hendaknya tidak membicarakan urusan duniawi dan hendaknya khusyuk
mendekatkan diri kepada allah swt.
Ziarah kubur merupakan amalam sunnah yang memberikan banyak manfaat bagi umat islam.
Di antara manfaat berziarah kubur sebagai berikut :
1. Mengingat kematian sehingga seseorang dapat mempersiapkan diri untuk kehidupan
akhirat yang kekal.
2. Meningkatkan sifat zuhud (menjatuhkan diri dari sifat keduniawian)
3. Memotivasi diri untuk terus berbuat baik sebagai bekal di akhirat
4. Meringankan beban si mayat dengan mendoakan agar allah swt mengampuni dosa
dan menerima semua amal baiknya
5. Menumbuhkan jiwa sosial dalam kehidupan bermasyarakat
6. Menyambung tali silaturahmi antar sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai