Anda di halaman 1dari 19

PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) DALAM

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT ( STUDI PADA BUMDes


DESA PEKAN TEBIH KECAMATAN KEPENUHAN HULU KABUPATEN
ROKAN HULU )

Samadi, Arrafiqur rahman, Afrizal

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Badan Usaha Milik


Desa (BUMDes) dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat, khususnya masyarakat
pengguna dana BUMDes di Desa Pekan Tebih Kecamatan Kepenuhan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu. Populasi penelitian adalah sebagian dari pengguna dana
BUMDes Desa Pekan Tebih tahun 2013 sebanyak 277 orang dan penentuan
sampel menggunakan metode Proposional sehingga sampel penelitiannya
berjumlah 42 orang. Dalam menganalisis data penelitian menggunakan metode
deskriptif kualitatif, hanya menguraikan hasil dari pertanyaan wawancara saat
dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh peningkatan perekonomian
hanya terjadi pada pengguna dana BUMDes dibidang perdagangan gorengan,
perdagangan barang pecah belah, perdagangan kelontong, pada perkebunan
kelapa sawit dan bidang jasa. Namun pada perkebunan karet belum terjadi
peningkatan perekonomiannya. Untuk itu penulis menyarankan kepada pengguna
dana BUMDes harus mempertahankan peningkatan perekonomianya dan
mengembangkan hasil dari usahanya, dan berhati-hati dalam menggunakan dana
yang diperoleh. Bagi pihak BUMDes harus kontroling dan sekaligus memberikan
pandangan yang lebih baik kepada pengguna dana BUMDes tersebut.

Kata Kunci : Peranan BUMDes dan Ekonomi masyarakat

ABSTRACTION
This research aim to to know the Body Role of is Effort Countryside
Property ( BUMDes) in Make-Up of Society Economics, specially society of
consumer of fund BUMDes in Countryside of Week of Tebih of District of
Fullness of Pate;Upstream of Sub-Province of Rokan Pate;Upstream. Research
Population is some of consumer of fund of BUMDes of Countryside of Week of
Tebih year 2013 counted 277 people and determination sampel use the method
Proposional so that its sampel research amount to 42 people. In analysing research
data use the descriptive method qualitative, only elaborating result from question
interview the field moment. Pursuant to research result, obtained by the make-up
of economics of only happened at consumer of fund BUMDes. commerce area fry
the, commerce of glassware goods, haberdasherry commerce, at plantation of
coconut of sawit and service area. But at rubber plantation not yet been happened
by the make-up of its economics. For that writer suggest to consumer of fund
BUMDes. have to maintain the improvement its economics and develop the result
from its effort, and take a care in using fund obtained. To party / side of BUMDes

1
have to kontroling and at the same time open on to better to the fund BUMDes
consumer.
Keyword : Role of BUMDES and society Economics

PENDAHULUAN Tebih telah mulai menyalurkan


A. Latar Belakang dananya untuk dijadikan modal
Dalam upaya meningkatkan kepada pengguna untuk membuka
kesejahteraan masyarakat, usaha – usaha baru atau
Pemerintah indonesia melalui Badan mengembangkan usahanya yang
Pemerdayaan Masyarakat dan sudah ada di berbagai bidang, baik
pembangunan Desa membentuk dibidang perdagangan, pertanian dan
suatu badan keuangan yaitu Badan bidang jasa sesuai dengan harapan
Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah pemerintah Indonesia untuk
suatu lembaga keuangan yang mana mendirikan BUMDes di berbagai
tujuannya utamanya adalah untuk desa yang ada di seluruh Indonesia
memberikan pinjaman kredit kepada adalah salah satu strategi untuk
masyarakat yang membutuhkan meningkatkan kemajuan ekonomi
untuk menjalankan suatu usahanya, masyarakat dipedesaan supaya dapat
selain itu BUMDes juga bisa mengurangi tingkat kemiskinan
mendirikan usaha – usaha untuk masyarakat.
meningkatkan ekonomi masyarakat. Pengamatan peneliti di tengah
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) masyarakat terhadap keadaan
adalah lembaga usaha desa yang pengguna dana BUMDes Pekan
dikelola oleh masyarakat dan Tebih di berbagai bidang baik
pemerintahan desa dalam upaya dibidang perdagangan, Perkebunan
memperkuat perekonomian desa dan dan Jasa yang berjumlah 277 orang
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan dengan modal usaha 3.031.000.000
potensi desa. Menurut undang- di tahun 2013 guna untuk
undang nomor 32 Tahun 2004 mengembangkan usahanya dibidang
tentang Pemerintahan Daerah perdagangan, Perkebunan dan Jasa
BUMDes didirikan antara lain dalam belum sesuai dengan yang
rangka peningkatan Pendapatan Asli diharapkan pemerintah Indonesia
Desa (PADes). Lebih lanjut, sebagai untuk mendirikan BUMDes
salah satu lembaga ekonomi yang dipedesaan. Ternyata belum terlihat
beroperasi dipedesaan, BUMDes perkembangan usaha masyarakat
harus memiliki perbedaan dengan pengguna dana BUMDes tersebut di
lembaga ekonomi pada umumnya. bidang perdagangan, Perkebunan dan
Ini dimaksudkan agar keberadaan Jasa melalui dana BUMDes Pekan
dan kinerja BUMDes mampu Tebih dan juga belum ada
memberikan kontribusi yang peningkatan ekonomi
signifikan terhadap peningkatan masyarakatnya, karena selain itu
kesejahteraan warga masyarakat. dilihat dari jumlah penduduk Desa
BUMDes Pekan Tebih baru Pekan Tebih lebih kurang 2249
berdiri lebih kurang selama 4 tahun, orang dari 590 kepala keluarga rata
Pada tahun 2010 BUMDes Pekan – rata masyarakat Desa Pekan Tebih

2
bekerja sebagai petani, belum terlihat 1. Peningkatan Gross Domestic
peningkatan ekonominya, disamping Product (GDP) dan Gross
itu masyarakat masih ada yang National Product (GNP) dari
menjadi nasabah di koperasi simpan tahun ke tahun (jangka pendek)
pinjam kapitalisme yang beredar di 2. Kenaikan jumlah barang dan
tengah masyarakat Desa Pekan jasa
Tebih. 3. Ditemukannya sumber-sumber
produktif yang dapat
LANDASAN TEORI didayagunakan
A. Pengertian Pertumbuhan
Ekonomi b. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Rudy Badrudin Menurut Sukirno dalam buku
(2012:113), pertumbuhan ekonomi Rudy Badrudin (2012:118-141),
adalah ilmu yang mempelajari proses Teori pertumbuhan secara umum
peningkatan produksi barang dan terbagi dalam tiga kelompok
jasa dalam kegiatan ekonomi pendekatan adalah sebagai berikut:
masyarakat. 1. Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut Jhingan (2004:7-8), 1. Teori Adam Smith
pertumbuhan ekonomi adalah AdamSmith mengemukakan
kenaikan pendapatan nyata per kapita tentang proses pertumbuhan
dalam jangka panjang tanpa ekonomi dalam jangka panjang
memandang apakah kenaikan secara sistematik. Menurut
pendapatan nyata per kapita lebih Adam Smith, ada dua aspek
besar atau lebih kecil daripada utama pertumbuhan ekonomi
tingkat pertumbuhan penduduk, atau yaitu pertumbuhan ouput total
apakah terjadi berbagai perubahan dan pertumbuhan penduduk.
yang akan meningkatkan sumber – 2. Teori David Ricardo
sumber produktif yang pada akhirnya Teori pertumbuhan ekonomi
akan meningkatkan pendapatan nyata David Ricardo dalam buku
per kapita. Rudy Badrudin (2012:119),
Berdasarkan pengertian mengatakan pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi menurut ekonomi yang bertumpu pada
beberapa ahli diatas, maka dapat laju pertumbuhan output dan
disimpulkan bahwa pertumbuhan laju pertumbuhan penduduk.
ekonomi adalah ilmu yang 3. Teori Solow Swan
mempelajari kenaikan pendapatan Menurut teori pertumbuhan
nasional atau Gross Domestic ekonomi Solow Swan ini
Product (GDP), atau Gross National dalam buku Rudy Badrudin
Product (GNP) tanpa memandang (2012:120), pertumbuhan
apakah perubahan struktur ekonomi ekonomi tergantung kepada
terjadi atau tidak. pertambahan penyediaan faktor
a. Ciri-ciri Pertumbuhan – faktor produksi (penduduk,
Ekonomi tenaga kerja dan akumulasi
Menurut Pratama Rahardja modal) dan tingkat kemajuan
(2008:129), Ciri-ciri Pertumbuhan teknologi.
ekonomi adalah sebagai berikut: 4. Teori Joseph Schumpeter

3
Teori Joseph Schumpeter ini barang-barang ekonomi bagi
dalam buku Rudy Badrudin penduduknya.
(2012:121), menjelaskan 3. Teori Friederich List
tentang perkembangan Menurut Friederich List
ekonomi yang diartikan dalam buku Rudy Badrudin
sebagai peningkatan output (2012:127), perkembangan
total masyarakat terdiri dari ekonomi didasarkan pada cara
pertumbuhan ekonomi dan produksi dan hanya terjadi
pembangunan ekonomi. apabila dalam kehidupan
5. Teori Artur Lewis masyarakat terdapat kebebasan
Teori pertumbuhan ekonomi perorangan dan kebebasan
Artur Lewis ini dalam Buku dalam berorganisasi politik.
Rudy Badrudin (2012:122), 4. Teori Bruno Hilderbrand
membahas tentang proses Menurut Bruno Hilderbrand
transformasi industrialisasi dalam buku Rudy Badrudin
pada tahab awal pembangunan (2012:127) perkembangan
kapitalis di Eropa dengan ekonomi didasarkan pada cara
melihat hubungan antara sektor distribusi yang digunakan
pertanian (tradisional) dan meliputi tahab perekonomian
industri (modern) memasukan barter (natura), tahab
proses dalam perekonomian perekonomian uang,
yang terjadi anntara daerah perekonomian kredit.
pedesaan dan perkotaan dengan 5. Teori Karl Bucher
memasukan proses urbanisasi Menurut Karl Bucher dalam
yang terjadi di daerah tersebut. buku Rudy Badrudin
(2012:131), Menurut Karl
2. Teori Pertumbuhan Modern
Bucher, perkembangan
1. Teori Wal Witman Rostow
ekonomi meliputi tahap
Menurut teori ini, dalam
produksi untuk kebutuhan
buku Rudy Badrudin
sendiri (subsisten), tahap
(2012:124), proses
perekonomian kota.
pertumbuhan dan
3. Teori Ketergantungan.
pembangunan dibedakan dalam
Dalam teori ketergantungan
5 tahab yaitu : Masyarakat
ini ada dua aliran yaitu aliran
tradisional, prasyarat untuk
Marxis-Neo Marxis dan aliran
tinggal landas, menuju
Non-Marxis. Aliran yang
kedewasaan, dan masa
pertama menggunakan
konsumsi tinggi.
kerangka teori imperialisme
2. Teori Simon Kuznets
yang tidak membedakan secara
Teori Simon Kuznets ini,
tajam antara struktur internal
dalam Buku Rudy Badrudin
dan eksternal, karena kedua
(2012:125), mendefenisikan
struktur tersebut dipandang
pertumbuhan ekonomi sebagai
sebagai faktor yang berasal
peningkatan kemampuan suatu
dari sistem kapitalis dunia itu
negara untuk menyediakan
sendiri. Selain itu, aliran ini
mengambil perspektif

4
perjuangan internasional antara 2. Prasyarat Tinggal Landas
pemilik modal dengan kaum Tahap ini merupakan masa
buruh. Oleh karena itu, tradisi dimana parasyarat-
menurut teori ini, prasyarat pertumbuhan swadaya
pembangunan ekonomi untuk dibangun atau dicioptakan.
daerah pinggiran adalah 3. Tinggal Landas
dengan cara melakukan Tahap ini merupakan titik
revolusi. Sedangkan aliran yang menentukan didalam
kedua melihat masalah kehidupan suatu masyarakat
ketergantungan dari perspektif “ketika pertumbuhan mencapai
nasional atau regional. Di mana kondisi normalnya, kekuatan
aliran ini dengan tegas modernisasi berhadapan dengan
membedakan keadaan di dalam adat-istiadat dan lembaga-
negeri dan luar negeri. lembaga.
4. Era Konsumsi Massa Besar-
c. Faktor-Faktor Pertumbuhan besaran
Ekonomi Abad konsumsi masa besar-
Menurut Jhingan (2004:67-72), besaran ditandai dengan migrasi
Proses pertumbuhan ekonomi ke pinggiran kota, pemakaian
dipengaruhi oleh faktor-faktor mobil secara luas, barang
ekonomi, pertumbuhan ekonomi konsumsi dan peratan rumah
suatu negara tergantung pada: tangga yang tahan lama.
a. Faktor Sumber Daya Manusia e. Ukuran Pertumbuhan
b. Faktor Sumber Daya Alam Ekonomi
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Untuk mengetahui maju
Teknologi tidaknya suatu perekonomian
d. Pembagian Kerja dan Skala diperlukan adanya suatu alat
Produksi pengukur yang tepat. Menuru
e. Sumber Daya Modal Suparmoko (2000:315-321), alat
pengukur pertumbuhan
d. Tahap - Tahab Pertumbuhan perekonomian adalah sebagai
Ekonomi berikut:
Menurut Jhingan (2004:142- 1. Produk Domesti Bruto (PDB)
149), ia membedakan adanya lima Produk Domesti Bruto PDB
tahapan pertumbuhan ekonomi Merupakan jumlah barang
adalah sebagai berikut: dan jasa akhir yang dihasilkan
1. Masyarakat Tradisional oleh suatu perekonomian dalam
Masyarakat tradisional satu tahundan dinyatakan dalam
diartikan sebagai “suatu harga pasar. PDB ini merupakan
masyarakat yang strukturnya ukuran yang global sipatnnya dan
berkembang disepanjang fungsi bukan merupakan alat pengukur
produksi berdasakan ilmu dan yang tepat, karena belum dapat
teknologi pra-newton dan sebagai mencerminkan kesejahteraan
hasil pandangan pra- newton masyarakat yang sesugguhnya.
terhadap dunia fisikal”.

5
2. Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi, baik secara kualitatif
Perkapita atau pendapatan maupun kuantitatif. Kondisi
perkapita perkembangan dan Kemajuan suatu
Produk Domestik Bruto Per Daerah dapat dilihat dari parameter-
kapita dapat dipakai sebagai parameter berikut:
proyeksi pendapatan perkapita 1. Pendapatan Per Kapita
dan lebih tepat mencerminkan 2. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
kesejahteraan penduduk suatu 3. Kegiatan Perekonomian Utama
negara daripada PDB saja. 4. Ketersediaan Modal
3. Pendapatan Per Jam Kerja 5. Pemanfaatan SDA
Pendapatan per jam kerja
6. Pertumbuhan Penduduk
sebenarnya paling baik dipakai
sebagai alat untuk mengukur maju 7. Kepadatan Penduduk
tidaknnya suatu perekonomian. 8. Tingkat Pengangguran
4. Harapan Hidup Waktu Lahir 9. Keadaan Sosial Budaya
Harapan hidup waktu lahir 10. Kemajuan Teknologi
dapat juga dipakai untuk melihat
kemajuan dan kesejahteraan suatu D. Pengertian BUMDes
perekonomian. Memang Definisi BUMDes menurut
kesejahteraan dapat benar-benar Maryunani (2008:35), adalah
dirasakan adanya bila seseorang lembaga usaha desa yang dikelola
dapat memenuhi segala macam oleh masyarakat dan pemerintahan
kebutuhannnya seperti kebutuhan desa dalam upaya memperkuat
akan barang dan jasa termasuk perekonomian desa dan membangun
kesehatan, pendidikan dan kerekatan sosial masyarakat yang
sebagainya, dalam jangka waktu dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
yang lama bila dikaruniai umur potensi desa. Jadi BUMDes adalah
panjang. suatu lembaga usaha yang artinya
5. Indeks Mutu Sumberdaya memiliki fungsi untuk melakukan
Manusia (Human Development usaha dalam rangka mendapatkan
Index) suatu hasil seperti keuntungan atau
Indeks Mutu Sumberdaya laba.
Manusia adalah suatu angka
a. Ciri Utama Yang Membedakan
indeks untuk mengukur tingkat
BUMDes Dengan Lembaga
kesejahteraan suatu bangsa.
Ekonomi Komersial
Angka indeks ini lebih baik
Menurut Maryunani (2008:51)
daripada Angka Produkc
ciri utama yang membedakan
Domestik Bruto (PDB) dalam
BUMDes dengan lembaga ekonomi
mengukur kesejahteraan suatu
komersial adalah sebagai berikut :
bangsa.
1. Modal usaha bersumber dari
B. Indikator Kemajuan Ekonomi desa (51%) dan dari
Masyarakat masyarakat (49%) melalui
Menurut Ai Siti farida penyertaan modal (saham atau
(2011:56-63) daerah dikatakan maju andil);
atau tidak ditinjau dari keadaan

6
2. Badan usaha ini dimiliki oleh 1. Menumbuhkembangkan
desa dan dikelola secara perekonomian desa.
bersama; 2. Meningkatkan Sumber
3. Dijalankan dengan berdasarkan Pendapatan Asli Desa.
asas kekeluargaan dan 3. Menyelenggarakan
kegotongroyongan serta kemanfaatan umum berupa
berakar dari tata nilai yang penyediaan jasa bagi
berkembang dan hidup peruntukan hajat hidup
dimasyarakat (local wisdom); masyarakat desa.
4. Bidang usaha yang dijalankan 4. Sebagai perintis bagi kegiatan
didasarkan pada usaha di desa
pengembangan potensi desa Adapaun Tujuan pembentukan
secara umum dan hasil Badan Usaha Milik Desa antara lain:
informasi pasar yang
1. Meningkatkan peranan
menopang kehidupan ekonomi
masyarakat desa dalam
masyarakat
mengelola sumber-sumber
5. Tenaga kerja yang
pendapatan lain yang sah;
diberdayakan dalam BUMDes
merupakan tenaga kerja 2. Menumbuhkembangkan
potensial yang ada di desa kegiatan ekonomi masyarakat
6. Keuntungan yang diperoleh desa, dalam unit-unit usaha
ditujukan untuk meningkatkan desa;
kesejahteraan masyarakat desa 3. Menumbuhkembangkan usaha
dan atau penyerta modal sektor informal untuk dapat
7. Pengambilan keputusan dan menyerap tenaga kerja
penyelesaian masalah masyarakat di desa;
dilakukan melalui musyawarah 4. Meningkatkan kreatifitas
desa berwira usaha Desa masyarakat
8. Peraturan-peraturan BUMDes desa yang berpenghasilan
dijalankan sebagai kebijakan rendah.
desa (village policy)
9. Difasilitasi oleh Pemerintah, c. Peran BUMDes Terhadap
Pemprov, Pemkab, dan Peningkatan Perekonomian
Pemdes; Masyarakat
10. Pelaksanaan kegiatan BUMDes Menurut Seyadi (2003:16)
diawasi secara bersama peranan BUMDes adalah sebagai
(Pemdes, BPD, anggota). berikut:
1. Membangun dan
b. Maksud dan Tujuan Pendirian mengembangkan potensi dan
BUMDes kemampuan ekonomi
Menurut Purnomo (2004:17- masyarakat Desa, pada
18), maksud dan tujuan pembentukan umumnya untuk meningkatkan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kesejahteraan ekonomi dan
adalah sebagai berikut: sosialnya.
Maksud pembentukan Badan 2. Berperan secara aktif dalam
Usaha Milik Desa antara lain: upaya mempertinggi kualitas

7
kehidupan manusia dan 3) Bentuk Badan Usaha Milik
masyarakat. Desa sebagaimana dimaksud
3. Memperkokoh perekonomian pada ayat (1) harus berbadan
rakyat sebagai dasar kekuatan hukum.
dan ketahanan perekonomian Pasal 79
nasional dengan BUMDes 1) Badan Usaha Milik Desa
sebagai pondasinya. sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4. Berusaha untuk mewujudkan 2) 78 ayat (1) adalah usaha desa
dan mengembangkan yang dikelola oleh Pemerintah Desa.
perekonomian masyarakat desa 3) Permodalan Badan Usaha
5. Membantu para masyarakat Milik Desa dapat berasal dari:
untuk meningkatkan a) Pemerintah Desa;
penghasilannya sehingga dapat b) Tabungan masyarakat;
meningkatkan pendapatan dan c) Bantuan Pemerintah,
kemakmuran masyarakat. Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/ Kota;
d. Landasan Dasar Hukum d) Pinjaman; dan/atau
BUMDes e) Penyertaan modal pihak lain
Pendirian BUMDes dilandasi atau kerja sama bagi hasil atas
oleh UU No. 32 tahun 2004 tentang dasar saling menguntungkan.
Pemerintahan Daerah dan PP No. 72 4) Kepengurusan Badan Usaha
Tahun 2005 tentang Desa. Secara Milik Desa terdiri dari
rinci tentang kedua landasan hukum Pemerintah desa dan
BUMDes adalah sebagai berikut : masyarakat.
1. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pasal 80
Pemerintahan Daerah; Pasal 1) Badan Usaha Milik Desa dapat
213 ayat (1) „‟Desa dapat melakukan pinjaman sesuai
mendirikan badan usaha milik dengan peraturan perundang-
desa sesuai dengan kebutuhan undangan.
dan potensi desa‟‟ 2) Pinjaman sebagaimana
2. PP No. 72 Tahun 2005 tentang dimaksud pada ayat (1)
Desa : dilakukan setelah mendapat
Pasal 78 persetujuan BPD.
1) Dalam meningkatkan Pasal 81
pendapatan masyarakat dan 1) Ketentuan lebih lanjut
Desa, Pemerintah Desa dapat mengenai Tata Cara
mendirikan Badan Usaha Milik Pembentukan.
Desa sesuai dengan kebutuhan 2) Pengelolaan Badan Usaha
dan potensi Desa. Milik Desa diatur dengan
2) Pembentukan Badan Usaha Peraturan
Milik Desa sebagaimana 3) Daerah Kabupaten/Kota
dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan
Desa berpedoman pada
peraturan perundang-
undangan.

8
D. Alur Proses Penelitian cara lain dari kuantifika
Gambar 2. 1 Alur Proses Penelitian. (pengukuran).
C. Populasi dan Sampel
Badan Usaha Milik
Populasi dalam penelitian ini
Desa (BUMDes) adalah Pengguna dana BUMDes
Desa Pekan Tebih tahun 2013 yang
berjumlah 277 orang pengguna.
Peranan BUMDes dalam Sampel digunakan dengan
peningkatan perekonomian mengunakan proposional Random
masyarakat Sampling. Menurut Sugiyono (2008),
Random Sampling Adalah teknik
pengambilan sampel dimana semua
Pengumpulan dan Analisis data individu dalam populasi baik secara
kualitatif sendiri-sendiri atau bersama-sama
diberi kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai anggota sampel.
Penyajian data hasil penelitain :
Observasi, Wawancara, Study Sedangkan menurut Arikunto
literatur, Dokumentasi dalam buku Sugiyono (2008:124)
“Penentuan pengambilan Sample
kualitatif sebagai berikut :
Kesimpulan dan saran Apabila kurang dari 100 lebih
baik diambil semua hingga
METODOLOGI PENELITIAN penelitiannya merupakan penelitian
A. Objek Penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya
Objek penelitian ini adalah besar dapat diambil antara 10-15%
masyarakat penerima dana BUMDes atau 20-55% atau lebih tergantung
Desa Pekan Tebih Kecamatan sedikit banyaknya dari:
Kepenuhan Hulu Kabupaten Rokan 1. Kemanpuan peneliti dilihat dari
Hulu Provinsi Riau. Dengan tujuan waktu, tenaga dan dana
untuk mengetahui peran BUMDes 2. Sempit luas wilayah pengamatan
dalam peningkatan perekonomian dari setiap obyek, karena hal ini
masyarakat, ( Khususnya masyarakat menyangkut banyak sedikitnya
Desa Pekan Tebih ). dana
3. Besar kecilnya resiko yang
B. Jenis Penelitian ditanggung oleh peneliti untuk
Jenis penelitian ini adalah peneliti yang resikonya besar,
penelitian kualitatif. Penelitian tentu saja jika samplenya besar
kualitatif menurut Strauss dan Corbin hasilnya akan lebih baik.
(1997:11-13), adalah jenis penelitian Penelitian ini menggunakan
yang menghasilkan penemuan- 15% sampel dari jumlah populasi
penemuan yang tidak dapat dicapai yaitu, 277 pengguna dana BUMDes
(diperoleh) dengan menggunakan Pekan Tebih dari anggota populasi.
prosedur-prosedur statistik atau cara- Sudjana (2004:47),
mengatakan untuk menentukan
jumlah sampel secara proposional:

9
digunakan n = Ni x ni lansung pada objek yang
N diteliti.
2. Wawancara, yaitu metode
Keterangan : ni = Ukuran sampel untuk mendapatkan data
N = Jumlah populasi dengan cara melakukan tanya
masing-masing sektor jawab secara lansung dengan
Ni = Total populasi pihak-pihak pengguna dana
n = Sampel Bumdes Desa Pekan Tebih
Tabel 3. 1 Jumlah bagian sampel guna untuk mendapatkan data
penelitian dan keterangan yang
Sektor menunjang analisis dalam
Populasi Sampel
Usaha penelitian.
Perdagangan 35 5 3. Study literatur, metode
Perkebunan 236 36 pengumpulan data dengan cara
Jasa 6 1 melakukan peninjauan pustaka
Jumlah 277 42 dari berbagai literatur karya
ilmiah, majalah dan buku-buku
D. Jenis dan Sumber Data yang menyangkut teori-teori
1. Jenis Data yang relevan dengan masalah
yang diteliti.
Jenis data yang digunakan
4. Dokumentasi, dilakukan
dalam penelitian ini lebih banyak
dengan cara mengumpulkan
menggunakan data kualitatif
data melalui dokumen baik
berdasarkan hasil wawancara
yang berbentuk tulisan, gambar
responden.
atau karya-karya manumental
2. Sumber Data yang digunakan:
seseorang, dan menyalin,
1. Data primer yaitu data yang melihat, serta mengevaluasi
diperoleh secara lansung laporan dan dokumen-
dengan mengadakan dokumen yang terkait dengan
wawancara langsung pada objek penelitian.
pengguna dana sebagai objek
penelitian. F. Instrumen Penelitian
2. Data sekunder yaitu data yang Alat ukur yang digunakan
diperoleh untuk dalam instrumen penelitian ini adalah
memandingkan beberapa hal wawancara penelitian dengan bentuk
terkait penelitian, seperti oven ended. Dalam wawancara
jumlah pengguna, buku-buku tersebut diperlukan beberapa
diperpustakaan. pertanyan penelitian, adapun
pertayaan penelitian wawancara
E. Teknik Pengumpulan Data adalah sebagai berikut :
Metode pengumpulan data 1. Menurut pendapat Bapak / Ibu
yang digunakan dalam penelitian ini apakah dana BUMDes yang
adalah sebagai berikut : diperoleh dapat meningkatkan
1. Observasi, metode ekonomi rumah tangga.?
pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan

10
2. Apa yang sudah Bapak / Ibu Modal dasar BUMDes berasal
dapatkan hasil dari usaha yang dari jumlah aset UED, jumlah aset
dijalankan.? SP, sisa dana DUD, dengan posisi
3. Bagaimana hasil tersebut dapat keuangan tanggal 20 Juni 2010
Bapak / Ibu capai / hasil sebagai berikut:
usaha.? 1. Jumlah aset UED :
4. Kendala apa saja yang Rp. 589.926.417
dirasakan terkait peran dana 2. Jumlah aset SP :
BUMDes dalam meningkatkan Rp. 127.073.583
ekonomi rumah tangga / 3. Saldo DUD :
Kendala usaha yang sedang Rp. 33.000.000
dijalankan.? Total :
Rp. 750.000.000
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data Selain BUMDes Pekan Tebih
penelitian ini, penganalisian data memiliki unit Usaha Simpan Pinjam,
tersebut akan dilakukan dengan BUMDes Pekan Tebih pernah juga
metode deskriptif kualitatif, hanya memiliki dua Unit Usaha Dagang
menguraikan hasil dari wawancara yang bergerak dibidang perdagangan
yang dilakukan saat dilapangan. beras dan alat-alat bangunan serta
HASIL PENELITIAN DAN pertanian dengan modal usaha
PEMBAHASAN keseluruhan Rp. 80.000.000 (
a. Sejarah Ringkas BUMDes Delapan puluh juta rupiah). Namun
Pekan Tebih saat ini usaha dagang tersebut tidak
Awal mulanya BUMDes berjalan lagi.
adalah UED-SP Pekan Tebih b. Tugas dan Kewenangan
Kecamatan Kepenuhan Hulu Pengelolaan BUMDes
Kabupaten Rokan Hulu yang 1. Komisaris
didirikan pada tanggal 09 Juni 2007 Tugas dan Kewenangan
berdasarkan Surat Keputusan Desa
a. Tugas
No. 06/ SK/DPT/2007. UED-SP
Pekan Tebih mendapat modal Komisaris atau penasehat
pertama dari Pemerintah Kabupaten BUMDes mempunyai tugas dan
Rokan Hulu sebesar Rp. 500.000.000 berkewajiban:
(Lima ratus juta rupiah) pada tahun 1) Memberi nasehat kepada
2007 dan dapat digulirkan untuk Pelaksana Operasional atau
pertama kalinya sejumlah Rp Direksi dalam melaksanakan
500.000.000 (lima ratus juta rupiah ). pengelolaan BUMDes;
BUMDes Pekan Tebih ini 2) Memberi saran pendapat
sendiri didirikan pada tanggal 01 Juli mengenai masalah yang
2010 yang dilakukan dengan dianggap penting bagi
Peraturan Desa nomor 01 tahun 2010 pengelola BUMDes;
tentang Badan Usaha Milik Desa dan 3) Mengawasi dan mengepaluasi
diberi nama “BUMDes Pekan Tebih” pelaksanaan kegiatan usaha
apabila terjadi gejala

11
menurunnya kinerja 4) Mengadakan rapat umum
kepengurusan; sekurang-kurangnya satu tahun
4) Melakukan pengawasan umum sekali untuk membahas segala
terhadap kegiatan BUMDes hal ikhwal yang terkait dengan
meliputi : Proses, alur dan kinerja BUMDes.
mekanisme pelaksaan. 5) Rapat umum untuk pemilihan
5) Menyampaikan laporan dan pengangkatan pengurus
pertaggung jawaban dan dalam melakukan pengawasan,
perkembangan BUMDes penetapan dan kebijaksaan
kepada Badan pengembangan usaha dan
Permusyawaratan Desa (BPD) melaksanakan pemeriksaan.
minimal satu kali dalam satu Tugas dan kewenangan pengawas
tahun dalam forum umum
musyawarah desa, bagi a. Tugas :
BUMDes. 1) Melaksanakan pengawasan,
6) Melaksanakan musyawarah pengendalian dan pembinaan
pemberhentian pengurus terhadap pengurusan dan
BUMDes apabila telah pengelolaan BUMDes.
mendapat rekomendasi dari 2) Menerima dan memeriksa
Dewan Pembina Kabupaten laporan bulanan,
melalui fasilitator yang telah triwulan/semester dan laporan
melakukan audit atau evaluasi tahunan Pengurus.
yang terdapat temuan diantara b. Wewenang :
pengurus BUMDes telah 1) Mengesahkan Rencana Kerja
melakukan penyelewengan dan Anggaran Tahunan
dana atau penyalahan BUMDes yang diajukan
kekuasaan yang Pengurus.
mengakibatkan kerugian 2) Meminta keterangan kepada
BUMDes dan diputuskan Pengurus mengenai hal-hal
dengan keputusan kepala desa. yang berhubungan dengan
b. Kewenangan pengurusan dan pengelolaan
Untuk melaksanakan BUMDes.
kewajibannya, komisaris mempunyai 3) Memberikan saran dan
kewenagan : pertimbangan kepada Kepala
1) Melakukan pengawasan dan Desa baik diminta atau tidak
memberi nasehat kepada diminta untuk perbaikan dan
pelaksanaan operasional pengembangan BUMDes.
2) Memintak penjelasan dari 1. Pelaksana Operasional
pengurus dari segala persoalan Pelaksana Operasional yang
yang menyangkut pengelolaan terdiri dari :
BUMDes; a. Direktur dan Kepala Unit
3) Melindungi BUMDes terhadap Usaha.
hal-hal yang dapat merusak 1. Direktur BUMDes
kelangsungan dan citra Direktur bertagung jawab
BUMDes. kepada Pemerintah Desa atas

12
pengelolaan BUMDes dan Dewan Pembina Kabupaten
mewakili BUMDes di dalam Rokan Hulu.
dan diluar pengadilan. Dalam 4 ) Memberikan loporan
membantu pelaksanaan tugas perkembangan usaha kepada
Direktur dan Kepala Unit msyarakat melalui forum
Usaha maka Direktur dapat musyawarah desa minimal satu
mengangkat Asisten dan staf (1) kali dalam setahun bagi
sesuai kebutuhan dan keadaan BUMDes.
keuangan. 2. Kepala Unit Usaha
Tugas dan Kewajiban Direktur: Tugas dan kewajiban Kepala
Tugas : Unit Usaha:
1) Sebagai pimpinan organisasi Tugas :
pelaksana operasional secara 1) Memimpin unit usaha dan
Kelembagaan dan bertanggung jawab penuh
Administrasi; terhadap administrasi dan
2) Mengembangkan dan membina keuangan kepada direktur;
Badan Usaha Milik Desa 2) Mengembangkan unit usaha
(BUMDes) agar tumbuh dan agar berkembang dan mencari
berkembang menjadi lembaga solusi agar unit usahanya tidak
yang dapat melayani kebutuhan merugi atau pelit.
ekonomi warga desa;
3) Terciptanya pelayanan
3) Mengusahakan agar ekonomi masyarakat secara
terciptanya pelayanan ekonomi adil dan merata;
desa yang adil dan merata. 4) Melakukan kas opname harian
4) Memupuk kerja sama dengan pada posisi kas harian terhadap
lembaga-lembaga staf keuangan;
perekonomian lainnya yang Kewajiban :
ada di dalam dan luar desa;
1) Membuat laporan keuangan
5) Mengali dan mengembangkan unit usaha dan disampaikan
memanfaatkan potensi kepada direktur;
ekonomi desa;
2) Membuat dan menyampaikan
6) Membina dan mengevaluasi
proses kegiatan dalam bulan
kinerja kepala unit, Asisten dan berjalan kepada Direktur;
staf pelaksana operasional.
3) Membuat laporan lisan maupun
Kewajiban : tulisan kepada Direktur tentang
1 ) Membuat laporan keuangan rencana kebijakan terhadap
sesuai dengan rekapan–rekapan unit usaha;
laporan keuang unit usaha. 4) Bersama dengan Direktur
2 ) Membuat dan menyampaikan
sebagai specimen tanda tangan
proses kegiatan dalam bulan pada Bank yang disepakati,
berjalan untuk rekening unit usaha.
3 ) Menyampaikan laporan dari Apabila Direktur mengangkat
seluruh usaha tiap bulan Asisten Direktur atau Staf dengan
dengan tembusannya kepada formasi dan tugas serta fungsi
sebagai berikut :

13
Asisten Direktur Bidang 1. Staf bagian keuangan
Keuangan 2. Staf bagian Administrasi
1) Membantu direktur untuk 3. Sataf bagian Analisis
merekap laporan keuangan dari Kelayakan usaha (pada unit
masing-masing unit usaha yang usaha jasa keuangan atau jasa
dijadikan dalam satu laporan. lainnya).
2) Membantu Direktur dalam 4 . Staf bagian Dep Kolektor
melakukan pertimbangan (penagih)
tekhnis terhadap kebijakan dan Tugas dan tanggung jawab Staf Unit
pengembangan usaha BUMDes Usaha antara lain :
bidang keuangan. a. Staf Keuangan
3) Membantu unit-unit usaha 1) Mencatat seluruh transaksi
secara tekhnis bidang keuangan masuk maupun
keuangan. keluar pada Buku Kas Harian
4) Menerima Uang Persentase dan ditutup pada akhir bulan
Operasional dari unit-unit atau tutup buku.
usaha dan mengumpulkannya 2) Membuat laporan keuangan
untuk kegiatan Direktur dan secara sistematik akutansi yang
Asisten dan mencatat uang mencakup : kas harian, daftar
dalam kas harian dan membuat uang masuk, buku kas harian,
rekapan laporan pada tiap akhir buku jurnal, buku besar, neraca
bulan atau tutup buku. saldo, laporan rugi laba,
Asistem Direktur Bidang neraca, laporan ekuitas dan
Administrasi: arus kas.
1) Merekap seluruh arus surat 3) Menyimpan uang kas
masuk dan surat keluar dan 4) Mengeluarkan uang masuk
membuat surat yang pengembangan usaha dan
diamanahkan oleh Direktur. operasional lainnya yang
2) Membantu Direktur dalam disetujui oleh kepala unit dan
melakukan pertimbangan Direktur.
tekhnis terhadap kebijakan dan 5) Melaporkan posisi kas harian
pengembangan usaha dan kepada kepala unit dengan
prospek usaha bidang menunjukan bukti fisik dan
Administrasi dibuat berita acara.
3) Membantu unit-unit usaha b. Staf Administrasi
secara tekhnis bidang 1) Merekap seluruh arus keluar
Atministrasi. masuk, dan membuat surat
Dalam menjalankan tugasnya menyurat yang dibutuhkan.
kepala unit usaha dapat dibantu oleh 2) Membuat laporan secara
Staf dengan cara diusulkan kepada kelembagaan atau proses
Direktur dan ditetapkan oleh perkembangan unit usaha.
Direktur. Jumlah staf unit usaha
3) Melaksanakan tugas-tugas
tergantung kebutuhan dan keadaan
yang diberikan kepada unit
keuangan. Staf yang diperlukan
untuk kegiatan unit usaha.
antara lain :

14
c. Staf bidang Analisis Kelayakan meningkatkan perekonomian
Usaha rumah tangga:
1) Melaksanakan pemeriksaan Tiga (3) orang responden
administrasi dan kelembagaan pengguna dana BUMDes Pekan
dokumen proposal dari Tebih yang mempunyai tanggapan
pemanfaat dalam mengajukan dapat meningkatkan perekonomianya
pinjaman kepada BUMDes. yang berasal dari perdagangan, yaitu
2) Melakukan penilaian pengguna dana BUMDes yang
kelayakan usaha dengan sedang menjalankan usaha
melakukan kunjungan perdagangan gorengan, perdagangan
lapangan meliputi : pecah belah dan perdagangan barang
a. Cek fisik kelayakan usaha kelontong yang telah menggunakan
(tempat usaha) dana BUMDes selama 18 bulan,
b. Cek fisik kelayakan anggunan yang mana pengguna dana BUMDes
c. Mencari informasi kepada dari perdagangan ini melihat dan
masyarakat tentang pinjaman merasakan pendapatannya telah
dengan pihak ketiga lainnya mengalami peningkatan dari
yang bersangkutan sebelumnya. Dan dua (2) orang
d. Mencari informasi kepada responden dari perdagangan
msyarakat tentang karakter kelontong mempunyai tanggapan
calon peminjam. sangat ragu mengenai dana BUMDes
yang diperolehnya apakah dapat
3) Mengisi formulir verifikasi
meningkatkan perekonomianya atau
usulan saat kunjungan
tidak, hal ini dikarenakan usaha
lapangan
kelontong tersebut sebelum
4) Membuat rekomendasi awal
menggunakan dana BUMDes, usaha
asil kunjungan lapangan
ini telah lama didirikannya, Awalnya
5) Melakukan umpan balik pada dengan menggunakan modal pribadi
calon peminjam yang telah lama dijalankan. Pada
6) Menyampaikan kepada kepala tahun 2013 responden ini juga
unit tentang rekomendasi menggunakan dana BUMDes untuk
analisis kelayakan usaha penambahan barang dagangannya,
d. Staf bidang Dep Kolektor jadi dengan adanya keragaman
(penagih) modal usaha ini, Dua (2) orang
1) Melakukan tagihan kepada responden dari perdagangan
peminjam yang terlambat kelontong ini sangat sulit untuk
dalam pembayaran pinjaman memperkirakan apakah dana
2) Melakukan tugas lain yang BUMDes yang diperolehnya dapat
ditugaskan oleh Kepala Unit meningkatankan pendapatannnya
yang berkenaan dengan atau tidak.
BUMDes. Dari dua belas (12) orang
pengguna yang berasal dari
B. Analisis Data Penelitian perkebunan sawit mempunyai
1. Tanggapan responden tentang tanggapan dapat meningkatkan
peran BUMDes dalam perekonomiannya, yang mana
dilihatnya dari sumber

15
pendapatannya yang meningkat Ada satu (1) orang responden
selama menggunakan dana BUMDes yang berasal dari usaha perdagangan
yang telah berjalan selama 20 bulan. gorengan mengatakan hasil usaha
Selain itu 24 orang responden yang sedang dijalankannya telah
lainnya yang berasal dari perkebunan dapat memperoleh keutungan
karet yang telah menggunakan dana sehingga dapat menambah penjualan,
BUMDes selama 20 bulan, aset rumah tangga bertambah seperti
mempunyai tangggapan tidak dapat : (Tenda, kulkas dan Blender), dan
meninggkatkan perekonomiannya, membayar tagihan (ansuran)
yang mana diketahui dari pendapatan pinjaman perbulan kepada BUMDes
harian yang diperoleh tidak Pekan Tebih secara lancar. Dua (2)
mengalami peningkatan hannya orang responden yang berasal dari
seperti biasa - biasa saja. Hal yang usaha perdagangan yang sedang
sedemikian dikarenakan tidak menjalankan suatu usaha
seimbangnya pendapatan dengan perdagangan kelontong dan usaha
pengeluaran yang dibutuhkan dalam perdagangan pecah belah
menjalani kehidupan, meskipun mempunyai tanggapan atas hasil
sebagian dana BUMDes yang usaha yang sedang dijalankannya
diperoleh telah digunakan untuk juga memperoleh keuntungan
kebutuhan perkebunan mulai dari sehingga dapat membayar tagihan
memberi perawatan dan ransangan (ansuran) perbulan kepada BUMDes
supaya meningkatkan pendapatan Pekan Tebih secara lancar, sisa dari
pertanian, namun pendapatan pembayaran tagihan (ansuran)
pertanian yang semacam ini sangat tersebut dapat pula untuk menambah
berpengaruh dengan terjadinnya barang dagangannya dan sekaligus
iklim cuaca, selain itu juga hasil usaha yang diperoleh sebagai
dipengaruhi dari kedaan harga yang penambahan belanja rumah tangga
kadang kala terjadinya penurunan. dalam kehidupan sehari – hari. Selain
Dengan terjadinya keadaan yang itu, responden yang berasal dari
sedemikian, dana BUMDes yang usaha perkebunan sawit yang
diperoleh juga digunakan untuk berjumlah 12 orang mengatakan hasil
memenuhi kebutuhan rumah tangga dari usaha yang diperolehnya telah
dalam kehidupan sehari-hari. Selain dapat untuk memberikan perawatan
itu tanggapan pengguna yang berasal perkebunan yang sedang dikelolanya,
dari usaha jasa yaitu usaha baik perawatan secara kimiawi
pemangkasan rambut yang telah maupun perawatan bagian dari
menggunakan dana BUMDes selama kebersihan perkebunanya, yang mana
16 bulan, juga mempunyai perkebunan ini memperoleh hasil
tangggapan telah dapat yang meningkat sehingga dapat
meningkatkan perekonomiannya, untuk memenuhi belanja rumah
yang mana responden merasakan dan tangga sekaligus sebagai biaya
melihat dari pendapatannya yang pendidikan dua (2) orang anak
mengalami peningkatan. tingkat SD sederajat dan membayar
tagihan (ansuran) perbulan secara
2. Tanggapan responden tentang lancar kepada BUMDes Pekan
hasil usaha yang diperoleh: Tebih. Satu (1) orang Responden

16
yang berasal dari usaha jasa Yaitu responden dari usaha
(pemangkasan rambut) mempunyai perdagangan baik itu perdagangan
tanggapan atas hasil usaha yang gorengan, perdagangan kelontong
diperolehnya telah dapat untuk maupun perdagangan barang pecah
penambahan belanja rumah tangga, belah mempunyai tanggapan
sebagai sumber keuangan dari usaha pinjaman yang diperolehya tidak
yang dijalankan sehingga dapat pula memadai untuk menjalankan suatu
untuk pembayaran tagihan (ansuran) usaha, adanya usaha yang sama
perbulan kepada BUMDes Pekan jenisnya dan adanya usaha-usaha lain
Tebih secara lancar. yang berkembang. Sedangkan
responden pengguna dana BUMDes
3. Tanggapan responden tentang dari perkebunan sawit mempunyai
proses pencapaian hasil usaha: tanggapan kendala usaha perkebunan
Ada 3 orang responden dari ini sangat dipengaruhi dengan
perdagangan yang sedang terjadinya cuaca panas dan banjir
menjalankan suatu usaha yang sering terjadi secara musiman.
perdagangan gorengan, perdagangan Responden pengguna dana BUMDes
kelontong dan perdagangan barang dari usaha jasa yang sedang
pecah belah yaitu dengan cara menjalankan usaha pemangkasan
menambah barang dagangan yang rambut mempunyai tanggapan atas
berkualitas, penjualan lansung hanya kendala usaha yang dirasakan adanya
kepasar Desa Pekan Tebih dan persaingan usaha yang dijalankannya
memberikan pelayanan yang terbaik sejak awal dari menggunakan dana
kepada konsumen saat melaksanakan BUMDes Pekan Tebih tersebut.
transaksi penjualan. Responden yang
berasal dari perkebunan sawit C. Pembahasan
sebanyak 12 orang responden Dana BUMDes Pekan Tebih
menyatakan hasil tersebut dapat yang diberikan berupa pinjaman
diperolehnya dengan proses sebagai modal usaha kepada
memberikan perawatan secara masyarakat, khususnya masyarakat
maksimal yang teratur sesuai dengan Desa Pekan Tebih. Dimana dana
kebutuhan perkebunan tersebut, dan BUMDes Pekan Tebih ini telah dapat
responden yang berasal dari bidang memberikan peningkatan
usaha jasa (pemangkasan rambut) perekonomian masyarakat yang
mempunyai tanggapan kesuksesan menjadi pengguna dan BUMDes
tersebut dapat diperolehnnya dengan dibidang usaha perdagangan yaitu
cara mempromosikan usahanya ke pada responden yang sedang
tempat umum dan memberi pasilitas menjalankan suatu usaha
yang nyaman sekaligus perdagangan gorengan, perdagangan
menempatkan karyawan yang kelontong dan perdagangan barang
berkualitas untuk menjalankan pecah belah yang mana responden
usahannya. dari usaha perdagangan ini sama –
sama telah merasakan adanya
4. Tanggapan responden tentang peningkatan pada pendapatannya
kendala usaha yang dijalankan: sehingga dapat meningkatkan
perekonomiannya yang mana usaha –

17
usaha perdagangan yang sedang PENUTUP
dijalankan ini sangat mendukung A. Kesimpulan
untuk memberikan sumber Berdasarkan hasil analisis dan
pendapatan yang produktif, ini pembahasan yang telah di uraikan
berarti BUMDes Pekan Tebih pada bab sebelumnya, maka dapat
berperan dalam memberikan ditarik kesimpulan sebagai berikut :
peningkatan perekonomian
masyarakat. Selain itu masyarakat 1. Pengguna dana BUMDes
yang menggunakan dana BUMDes dibidang perdagangan gorengan,
Pekan Tebih dibidang perkebunan perdagangan kelontong,
sawit yang digunakan responden perdagangan barang pecah belah,
untuk keperluaan perawatan dibidang perkebunan kelapa sawit
perkebunannya, yang mana dan dibidang usaha jasa
responden yang memperoleh dana (pemangkasan ranbut) telah dapat
BUMDes ini juga dapat memberikan meningkatkan pendapatannya atau
perobahan pada peningkatan telah terjadinya perobahan
perekonomiannya, yang terlihat dari perekonomiannya. Dimana yang
sumber pendapatannya yang dinyatakan dengan tanggapan
meningkat. Pada responden ini juga responden yang terlihat dari
menunjukan BUMDes berperan pendapatannya yang meningkat
dalam memberikan peningkatan sehingga dapat menambah aset
perekonomian masyarakat yang rumah tangga selama
menggunakan dana BUMDes Pekan menggunakan dana BUMDes
Tebih. Pekan Tebih dalam menjalankan
Namun pada masyarakat usahanya, ini berarti BUMDes
pengguna dana BUMDes yang Pekan Tebih telah berperan dalam
dibidang perkebunan karet sama meningkatkan perekonomian
sekali tidak mengalami terjadinya masyarakat khususnya di Desa
perobahan ataupun peningkatan Pekan Tebih.
pendapatannya hal ini bearti 2. Pengguna dana BUMDes
BUMDes tidak berperan untuk dibidang perkebunan karet yang
meningkatkan perekonomian dalam penelitian ini, sama sekali
masyarakat pengguna dana BUMDes belum terlihat peningkatan pada
yang dibidang perkebunan karet, ini pendapatannya,ataupun belum
karena hasil dari usaha perkebunan terjadinya perobahan
sangat dipengaruhi dengan keadaan perekonomiaanya. Dimana yang
iklim cuaca disuatu daerah dan dari diakibatkan dari faktor cuaca,
faktor-faktor harga penjualan hasil harga penjualan hasil usaha,
usahanya. Begitu juga dengan kurang kewaspadaan dan
responden pengguna dana BUMDes kesalahan mengunakan dana yang
dibidang jasa yang sedang diperolehnya.
menjalankan usaha pemangkasan
rambut juga dapat memberikan B. Saran
sumber pendapatan yang produktif 1. Peningkatan pendapatan yang
sehingga dapat meningkatkan menyebabkan terjadinya
perekonomianya. perobahan perekonomian pada

18
masyarakat pengguna dana Penerbit Fakultas Ekonomi
BUMDes dibidang perdagangan Universitas Indonesia.
kelontong , perdagangan Purnomo. 2004. Pembangunan
gorengan, perdagangan barang Bumdes dan Pemerdayaan
pecah belah, perkebunan kelapa Masyarakat Desa, Makalah,
sawit dan usaha jasa BPMPD, Lombok Timur.
(pemangkasan rambut) harus
dipertahankan dan dikembangkan Rudy Badrudin. 2012. Ekonomika
lebih baik lagi hasil usaha yang Otonomi Daerah.
diperolehnya, dikarenakan hal ini Yogyakarta: UPP STM
mempunyai pengaruh yang sangat YKPN.
besar dalam kehidupan Seyadi. 2003. Bumdes sebagai
masyarakat yang akan datang. Alternatif Lembaga
2. Terkhusus bagi pengguna dana Keuangan Desa. Yogyakarta:
BUMDes dibidang perkebunan UPP STM YKPN.
karet yang dalam penelitian ini Straus dan Corbin. 1997. Metodologi
berhati – hati ataupun melihat Penelitian Kuantitatif dan
situasi dan kondisi dalam Kualitatif. Jakarta: PT. Raja
menggunakan dana yang Grafindo Persada.
diperolehnya. Sudjana. 2004. Metodologi
3. Terkhusus juga bagi pihak Penelitian Kuantitatif dan
BUMDes harus sering Kualitatif. Bandung: CV.
mengadakan kontroling dan Pustaka Setia.
sosialisasi sekaligus memberikan Sugiyono. 2008. Memahami
pandangan yang lebih baik dalam
Penelitian Kualitatif.
menggunakan dana yang
digulirnya kepada masyarakat Bandung: Alfabeta.
pengguna dana BUMDes, Suparmoko. 2000. Pokok - Pokok
khususnya masyarakat Desa Ekonomika. Yogyakarta:
Pekan Tebih. BPFE-YOKYAKARTA.

DAFTAR PUSTAKA
Ai Siti Farida. 2011. Sistem Ekonomi
Indonesia. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Jhingan. 2004. Ekonomi
Pembangunan dan
Perencanaan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Maryunani. 2008. Pembangunan
Bumdes dan Pemerdayaan
Pemerintah Desa. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Pratama Raharja. 2008. Teori
Ekonomi Makro Suatu
Pengantar. Jakarta: Lembaga

19

Anda mungkin juga menyukai