Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan desa pada dasarnya adalah upaya-upaya untuk mengembangkan

kemampuan ekonomi desa untuk menciptakan kesejahteraan dan memperbaiki

kehidupan material secara adil dan merata, meningkatkan kondisi kesehatan,

pendidikan, perumahan, dan kesempatan kerja, mendorong penegakan hak-hak asasi

manusia, kebebasan politik dan demokrasi serta mengembangkan peradaban dan

meningkatkan kesadaran perlunya pembangunan berkelanjutan.

Melihat pentingnya pembangunan desa bagi pembangunan yang berkelanjutan,

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa lahir karena pemerintah perlu

menyelenggarakan otonomi desa dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata

dan bertanggungjawab kepada desa secara proporsional, serta diwujudkan dengan

pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya desa serta perimbangan

keuangan pusat dan desa.

Titik berat otonomi desa ditujukan untuk mendekatkan pelayanan kepada

masyarakat, mendewasakan politik rakyat dan memberikan keleluasaan bagi desa

untuk mengatur rumah tangganya sendiri sesuai dengan kondisi, potensi dan

keanekaragaman wilayahnya.

Disamping itu diharapkan dengan otonomi desa akan mampu memacu

pembangunan desa, sehingga kesenjangan pertumbuhan antar desa secara perlahan

1
2

dapat dikurangi. Keberhasilan pelaksanaan otonomi desa juga tidak terlepas pada

kemampuan keuangan desa. Artinya desa harus memiliki kemampuan dan

kewenangan untuk menggali sumber keuangannya sendiri, mengelola dan

menggunakannya dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa. Sehingga

tidak selalu bergantung kepada bantuan dari pemerintah pusat, dan menunjukkan ke-

Mandirian desa dalam pelaksanaan otonomi.

Keuangan menjadi salah satu faktor pendukung pelaksanaan otonomi desa,

dimana sumber pendapatan desa adalah terdiri dari : pendapatan asli desa, yang

terdiri dari hasil pajak desa, hasil retribusi desa, hasil badan usaha milik desa dan

hasil pengelolaan kekayaan desa lainnya yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan

desa yang sah. Disamping pendapatan asli desa, desa juga mendapat dana

perimbangan berupa dana alokasi umum yang bersifat block grant, dan dana alokasi

khusus yang bersifat spesifik grant dan pinjaman desa.

Kemampuan keuangan Desa-desa yang berada diwilayah Kecamatan Manonjaya

dapat dilihat dari struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), dimana

kontribusi Pendapatan Asli Desa (PAD) masih relatif kecil terhadap total penerimaan

desa, sebaliknya bagian penerimaan pembangunan dan pendapatan terbesar desa

berasal dari pos pendapatan yang berasal dari bantuan pemerintah.

Struktur APBDes Desa-Desa di Kecamatan manonjaya pada Tahun Anggaran

2016 menunjukkan bahwa proporsi terbesar terhadap total penerimaan desa berasal

dari bantuan pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.


3

Kondisi lain yang dirasa akan menyulitkan Pemerintah Desa di Kecamatan

Manonjaya dalam melaksanakan otonomi desa dan tugas-tugas pembangunan serta

pelayanan kepada masyarakat adalah bantuan pemerintah, pemerintah provinsi dan

pemerintah kabupaten yang masih sangat kecil. Menurut Tadjuddin (1995:153)

peranan dana sangat menentukan keberhasilan pembangunan desa disamping itu yang

tidak kalah pentingnya adalah kesiapan sumber daya manusia dalam mengelolanya.

Memang peranan dana saja tidak cukup untuk menilai suatu desa mampu atau tidak

dalam melaksanakan otonomi desa, melainkan ada beberapa indikator lainnya yang

telah dikembangkan Kementrian Dalam Negeri.

Indikator untuk mengukur kemampuan desa dalam melaksanakan otonomi desa

yaitu:

a. Kelembagaan

b. Kepegawaian

c. Peralatan

d. partisipasi masyarakat

e. organisasi dan administrasi

f. ekonomi desa serta demografi.

Akan tetapi bagi desa ketercukupan dana akan sangat menentukan keberhasilan

pembangunan desa. Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Kecamatan Manonjaya

melakukan berbagai upaya dan terobosan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa

(PAD). Salah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) untuk mendukung

keuangan desa adalah hasil dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
4

Tugas dan peranan BUMDes adalah mendorong kegiatan ekonomi desa,

menciptakan kesempatan kerja, menyediakan jasa pelayanan sosial dan memberikan

kontribusi bagi PAD. Kalau saja pemerintah desa mampu mengelola secara

profesional tidak tertutup kemungkinan BUMDes merupakan sumber pendapatan

desa yang sangat potensial. Akan tetapi perlu diingat kembali oleh desa bahwa

otonomi desa semata-mata adalah untuk mensejahterakan masyarakat, dan

memberdayakan masyarakat, bukan makin membebani masyarakat dengan mengelola

berbagai kegiatan yang memerlukan imbal jasa yang besar dari masyarakat demi

kepentingan penerimaan kas pemerintah desa dalam mengejar target PAD.

BUMDes di era otonomi desa masih menjadi tumpuan harapan pemerintah desa

untuk mengisi kas pemerintah desa, tetapi penerimaan dari sumber ini belum begitu

menggembirakan. Muncul pertanyaan mengapa keadaan seperti ini terjadi pada

BUMDes, sedangkan begitu banyak peluang strategis yang dimiliki oleh BUMDes

diantaranya yaitu memiliki peluang pasar yang besar, memiliki akses yang luas, baik

ke bawah maupun ke atas sehingga dapat memperoleh informasi kebijakan

pemerintah dan peluang usaha lebih dini dibandingkan swasta dan BUMDes

memiliki nilai tawar yang kuat karena dimiliki oleh pemerintah desa. BUMDes

dibentuk dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat, upaya ini dapat dilihat

dari meningkatnya jumlah usaha kecil yang tumbuh dan berkembang di beberapa

Desa yang ada di kecamatan Manonjaya. Setelah berdirinya BUMDes masyarakat

tidak lagi mengalami kesulitan dalam mencari akses modal usaha, sehingga
5

masyarakat dapat memulai usaha baru maupun meningkatkan volume usaha yang

sudah ditekuninya.

Terbentuknya beberapa BUMDes di setiap desa yang berada diwilayah

kecamatan Manonjaya merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PAD)

bagi Pemerintah Desa tersebut, sebagian keuntungan BUMDes akan disetorkan

kepada Pemerintah Desa dan dikelola dalam APBDes pada tahun anggaran yang akan

berjalan. Dengan demikian peranan BUMDes juga turut serta dalam upaya

peningkatan pembangunan infrastruktur desa.

Dalam penelitian ini merajuk kepada penelitian yang telah diteliti terdahulu,

dibawah ini diuraikan mengenai perbedaan penelitia terdahulu, dibawah ini diuraikan

mengenai perbedaan penelitian terdahulu dengan rencana penelitian penulis dalam

kaitannya dengan judul yang diteliti, yaitu :

Tabel 1.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Rencana Penelitian

Penelitian, Tahun,
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Judul, Tempat
1. Dewi (2014), Adanya peluang Variabel Variabel
“Peranan Badan demokratisasi pada tingkat indefenden Indefenden (x)
Usaha Milik Desa desa yang membawa (x) tentang peranan
(Bumdes) Sebagai dampak positif bagi desa peranan BUMdes
Upaya Dalam untuk membangun inisiatif BUMdes dan sebagai upaya
Meningkatkan dan keinginan memajukan pertumbuhan dalam
Pendapatan Asli desa. ekonomi meningkatkan
Desa (PADes) Serta Desa PADes,
Menumbuhkan Variabel
Perekonomian defenden (y)
Desa”, pertumbuhan
6

perekonomian
Desa
2. Yudiardi, 2015 Pelaksanaan program ini Variabel
“Strategi telah berhasil mengatasi Indefenden
pengembangan permasalahan masyarakat (x) tentang
Badan Usaha Milik tentang kebutuhan modal pengembanga
Desa dalam masyarakat terutama untuk n BUMdes
meningkatkan kategori rumah tangga
perekonomian miskin
Masyarakat
pedesaan kabupaten
Garut”
3. Nugroho (2015), Kondisi BUMDes di Variabel Variabel
“Evaluasi Penerapan Kabupaten Jepara sudah indefenden defenden (y)
dan Dampak berjalan sesuai dengan (x) penerapan
tentang
Program Badan tujuan pembentukan dan dampak
Usaha Milik Desa BUMDes dan mampu BUMdes kesejahtraan
(BUMDES) membantu meningkatkan masyarakat
Terhadap perekonomian desa.
rumah tangga
Kesejahteraan
Masyarakat Rumah miskin.
Tangga Miskin
(RTM) di Desa
Babadan Kecamatan
Karangrejo
Kabupaten
Tulungagung
(Periode Mei 2014–
April 2015)”. Desa
Babadan Kecamatan
Karangrejo
Kabupaten
Tulungagung
4. Agung Gunanto,dkk Hasil penelitian ini Variabel Variabel
(2016), menunjukkan kondisi indefenden defenden (y)
“Pengembangan BUMDes di Kabupaten (x) pengelolaan
Desa Mandiri Jepara sudah berjalan pengembanga BUMdes
7

Melalui Pengelolaan sesuai dengan tujuan n Bumdes


Badan Usaha Milik pembentukan BUMDes dan
Desa (BUMDes)”. mampu membantu
Kabupate Jepara meningkatkan
perekonomian desa.
5. Kurniawan (2016), Peranan Badan Usaha Variabel Variabel
“Peranan Badan Milik Desa (BUMDes) Indefenden defenden (y)
Usaha Milik Desa dalam peningkatan (x) peranan dalam
(BUMDes) Dalam pendapatan asli Desa BUMdes peningkatan
Peningkatan sebagai Fasilitator, PAD
Pendapatan Asli Mediator,
Desa (Desa Lanjut Motivator,Dinamisator
Kecamatan Singkep mengalami peningkatan
Pesisir Kabupaten
Lingga Tahun
2015)”. Desa Lanjut
Kecamatan Singkep
Pesisir Kabupaten
Lingga
6. Zulkarnaen, 2016 Melalui BUMDes Variabel
“Pengembangan diharapkan antar lembaga defenden (y)
Potensi Ekonomi yang ada dimasyarakat tentang
Desa melalui Badan saling bersinergi untuk pengembanga
Usaha Milik Desa lebih maksimal n potensi
(BUMDes) Pondok menciptakan kesejahteraan ekonomi
Salam Kabupaten masyarakat yang setara. Desa
Purwakarta”
7. Annger Sekar meningkatkan pendapatan Variabel Variabel
Manikam 2010, yang asli desa (padesa) defenden (y) dependen (x)
berjudul “ meningkatkan pengelolaan tentang meningkatkan
Implementasi berpotensi desa sesuai pertumbuhan pengelolaan
Program Badan dengan kebutuhan ekonomi desa berpotensi
Usaha Milik Desa Di masyarakat serta menjadi desa sesuai
Desa Ngeposari tulang punggung dengan
Kecamatan Semanu pertumbuhan dan kebutuhan
Kabupaten Gunung pemerataan ekonomi masyarakat
Kidul.” pedesaan.
8

8. Abdul Qodir. 2011. peran lembaga local Variabel Variabel


Analisis dalam upaya mewujudkan independen defenden (y)
Kelembagaan dalam ketahanan ekonomi (x) peran tentang
Upaya Pembangunan masyarakat sebagai bagian lembaga local pemberdayaan
Kesejahteraan dari pembangunan dalam upaya ekonomi
Masyarakat ( Studi kesejahteraan masyarakat mewujudkan masyarakat
Kasus Peranan ketahanan
Koperasi Jasa ekonomi
Keuanagn Dalam masyarakat
Pelaksanaan
Program
Pemberdayaan
Ekonomi
Masyarakat
Kelurahan di
Kelurahan Kebon
Kosong Kecamatan
Kemayoran
Kotamadya)
9. Agung Septian bahwa pengurus dan Variabel Varibel
Wijanarko pada independen dependen (y)
tahun 2012 yang anggota BUMDes telah (x) tentang
berjudul Peran pengembanga menigkatkan
berperan baik, baik itu
Badan Usaha Milik n BUMDes perekonomian
Desa (BUMDes) dalam segi permodalan masyarakat
dalam
Pemberdayaan maupun dalam membantu
Masyarakat di Desa
Pandankrajan meningkatkan
Kecamatan Kamilagi
perekonomian masyarakat.
Kabupaten
Mojokerto tahun
2012.
10. Herlina Juusan masalah sumbangan Variabel Varibel
Ekonomi Islam Badan Usaha Milik Desa indepnden (x) defenden (y)
Fakults Syahriah (BUMDes) dalam tentang dalam
Dan Ilmu Hukum meringankan kehidupan peranan meringankan
9

Universitas Islam masyarakat BUMDes kehidupan


Negri Sultan Syarif masyarakat
Kasim Riau dengan
judul Kontribusi
Badan Usaha Milik
Desa (BUMDES)
Dalam
Meningkatkan
Kehidupan Ekonomi
Masyarakat Ditinjau
Menurut Ekonomi
Islam Kecamaan
kempas Kabupaten
Indragilir Hilir.
Aneu Fauziah Ramdhani (2019) Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

Terhadap Pengembangan Ekonomi Desa . Survey Pada Pemerintahan Kecamatan

Manonjaya. Variabel X ( Peranan BUMDES ) dan Variabel Y ( Pengembangan

Ekonomi Desa )

Mengingat pentingnya badan usaha milik desa bagi masyarakat desa untuk

mengembangkan ekonomi desa, maka di tetapkan desa memperoleh bantuan

keuangan dari pemerintah kabupaten/kota yaitu berupa dana desa yang di salurkan

kepada BUMDes guna untuk mengembangkan ekonomi desa di Kecamatan

Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Dengan adanya BUMDes maka diharapkan

ekonomi desa dapat berkembang dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat desa dan

penyerapan tenaga kerja masyarakat desa. BUMDes ada karena adanya kegagalan

pasar yang terjadi, maka dari itu pemerintah membentuk BUMDes sebagai bentuk

pemerintah untuk mengembangkan potensi desa dan mengembangkan ekonomi desa.


10

Adapun alasan peneliti untuk meniliti BUMDes dikarenakan memiliki pengaruh yang

signifikan bagi pengembangan ekonomi desa. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk

memilih judul tentang “ Peranan BUMDes Terhadap Pengembangan Ekonomi

Desa di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah-

masalah yang akan dibahas dalam penelitian yang akan dilakukan. Masalah –masalah

yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Peranan BUMDes terhadap Pengembangan ekonomi Desa di

Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya?

2. Dilain pihak, BUMDes juga dituntut untuk berfungsi sosial dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat untuk menunjang perkembangan dunia usaha dan

perekonomian masyarakat, menunjang percepatan pembangunan desa yang

pada akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, penulis dalam mengadakan

penelitian ini bertujuan untuk : “ Mengetahui Peranan Bumdes Terhadap

Perkembangan Ekonomi Desa di Kecamatan Manonjaya ?”

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak terkait. Manfaat yang di harapkan dari peneliti ini adalah:


11

1. Bagi Penulis

Hasil penilitian ini dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan dengan

menarapkan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan. Sedangkan

aplikasinya dapat menambah pengetahuan mengenai topic yang eusai degan

judul yang berkaitan dengan pengaruh bumdes terhadap pengembangan

ekonomi desa khususnya pada pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

2. Bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah

Kabupaten Tasikmalaya terutama di Kecamatan dan Desa-Desanya dalam

peranan bumdes tehadap perkembangan ekonomi desa untuk meningkatkan

kemandirian desa.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitia ini dapat berguna sebagai bahan referensi bagi pihak yang

berkepentingan khususnya untuk mengkaji topik yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti

1.5 Lokasi Dan Jadwal Penelitian

1.5.1 Lokasi penelitian


12

Penelitian ini direncanakan pada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Lokasi

yang dijadikan penelitian yaitu pada Kecamatan Manonjaya dan Desa-Desa yang

ada di Kecamatan Manonjaya.

1.5.2 Jadwal Penelitian

Tabel 1.2
Jadwal Kegiatan Penelitian

Tahun 2019

Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun


1. Tahap Persiapan            

a. Administrasi            
b. Pengajuan judul            

2. Tahap pelaksanaan            
a. Konsultasi dan penulisan draf up            

b. Seminar up            
c. Konsultasi dan penulisan draf skripsi            
d. Sidang sekripsi dan sidang
komprehensif            

3. Tahap pelaporan            
a. Penggandaan

b. Penyelesaian administrasi
Adapun penelitian ini akan rencanakan selama 6 Bulan dari bulan Januari

sampai bulan Juni 2019 adapun rincian waktu penelitiannya yaitu :

Anda mungkin juga menyukai