Oleh :
(1808260056)
MEDAN
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Pembimbing,
Tanda Tangan
(dr. Hervina, Sp.KK, FINSDV)
Penguji
Tanda Tangan
(dr. M. Edy Syahputra, Sp. THT)
Ditetapkan di : Medan
Tanggal : 21 Juli 2020
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.6. Luaran
Penelitian ini siap untuk di publikasikan pada jurnal nasional dan dapat
dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya, dan untuk meningkatkan
pengetahuan serta hubungan tingkat pengetahuan siswa SMA Safiyyatul
Amaliyyah Medan terhadap dengan faktor risiko Pityriasis versicolor.
1.7.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan siswa SMA dan
peneliti terhadap kejadian Pityriasis versicolor.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dilihat bagaimana tingkat pengetahuan
siswa SMA terhadap kejadian Pityriasis versicolor.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dilihat bagaimana hubungan tingkat
pengetahuan siswa SMA terhadap kejadian Pityriasis versicolor
berdasarkan usia, kelas, dan jenis kelamin.
2
3
2.1. Pengetahuan
a. Tahu (know)
Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan dalam tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangasangan yang telah
diteria.
b. Memahami (comprehension)
Merupakan kemampuan kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek
yang di ketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
d. Analisis (analysis)
Merupakan kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut,
dam masi ada kaitanya satu sama lain.
c. Sintesis (synthesis)
4
5
d. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu criteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteriakriteria yang telah
ada.
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju sesuatu impian atau cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan agar tercapai k
eselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi
berupa hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup.
2. Pekerjaan
Menurut Thomas yang kutip oleh Nursalam, pekerjaan adalah suatu
keburukan yang harus dilakukan demi menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarganya. Pekerjaan tidak diartikan sebagai sumber kesenangan, akan tetapi
merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang, dan memiliki
banyak tantangan. Sedangkan bekerja merupakan kagiatan yang menyita waktu.
3. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun . sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matangdalam berfikir dan bekerja.
Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari
orang yang belum tinggi kedewasaannya.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan ialah seluruh kondisi yang ada sekitar manusia dan
pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau
kelompok.
5. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan pengaruh dari
sikap dalam menerima informasi
2.2.1. Pengertian
Malassezia spp. ialah ragi saprofitik, dimorfik yang hidup komensal pada
kulit paling utama di wilayah tubuh, kepala, serta leher yang cenderung banyak
memiliki lemak. Sebagian riset, menampilkan spesies utama yang berhubungan
dengan Pityriasis versicolor merupakan M. furfur, M. sympoidalis, serta M. globosa
dengan perbandingan urutan spesies predominan, yang tampaknya dipengaruhi
posisi geografis serta tata cara isolasi. Riset di Indonesia memberi tahu identifikasi
serta isolasi Malassezia sp. dari Pityriasis versicolor di negeri tropis dengan M.
furfur bagaikan spesies paling banyak, diiringi dengan M. sympoidalis, serta M.
globosa serta tidak ada predisposisi umur, tipe kelamin, ataupun posisi anatomi lesi
buat spesies tertentu (Crowson, AN. Magro, 2003; Verawaty & Karmila, 2017).
6
7
1. Umur.
2. Cuaca
3. Kehamilan .
4. Sosial ekonomi.
5. Personal hygiene.
Ada juga yang berupa faktor pendukung untuk terjadinya infeksi Pityriasis
versicolor. Termasuk pemakaian oil ataupun cream (berhubungan dengan lipofilik
dari organisme), pemakaian kortikosteroid jangka panjang, dan beberapa faktor
genetik (Varada, S. Dabade, T. Loo, 2014).
1. Penyakit ini dapat ditemukan pada semua usia, terutama pada usia 20-40
tahun, lesi terutama pada daerah seboroik; tidak menular, serta ada
kecenderungan genetik (PERDOSKI, 2017).
2. Anamnesis: bercak di kulit, yang kadang menimbulkan rasa gatal terutama
bila berkeringat. Rasa gatal umumnya ringan atau tidak ada sama sekali.
Warna dari bercak bervariasi dari putih, merah muda hingga coklat
kemerahan (PERDOSKI, 2017).
3. Status dermatologikus: Predileksi lesi terutama di daerah seboroik, yaitu
tubuh bagian atas, leher, wajah dan lengan atas; berupa bercak
hipopigmentasi, eritema hingga kecoklatan, konfluen dengan skuama
halus (PERDOSKI, 2017).
2.2.6. Penatalaksanaan
Ada sebagian obat yang bisa diseleksi cocok dengan indikasi gejala berikut
(PERDOSKI, 2017):
1. Topikal :
- Sampo ketokonazol 2% dioleskan pada bagian yang terinfeksi di seluruh tubuh, 5
menit saat sebelum mandi sekali sehari selama 3 hari berturut- turut.
- Sampo selenium sulfida 2,5% sekali sehari 15- 20 menit selama 3 hari serta
diulangi seminggu setelah itu.
- Sampo zinc pyrithione 1% dioleskan di tempat yang terinfeksi di seluruh tubuh,
7- 10 menit saat sebelum mandi sekali sehari ataupun 3- 4 kali seminggu.
- Untuk wajah serta genital digunakan vehikulum solutio ataupun golongan azol
topikal( krim mikonazol 2 kali/ hari).
- Krim terbinafin 1% dioleskan di tempat yang terinfeksi, 2 kali/ hari sepanjang 7
hari.
2. Sistemik
Buat lesi luas ataupun bila sulit disembuhkan bisa digunakan pengobatan
sistemik ketokonazol 200 mg/ hari sepanjang 10 hari.
- Itrakonazol 200 miligram/ hari sepanjang 7 hari ataupun 100 mg/ hari sepanjang
2 minggu
- Flukonazol 400 miligram dosis tunggal ataupun 300 mg/ minggu sepanjang 2- 3
minggu.
Pada keadaan kronik kesekian pengobatan maintenance dengan topikal
masing- masing 1- 2 minggu ataupun sistemik ketokonazol 2x200 miligram/ hari
sekali sebulan.
8
9
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.2.Tahapan Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah subyek yang diambil dari populasi yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, besar sampel penelitian ini di hitung
dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu :
N 650
n n
1 Ne2 1 650(0.05) 2
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat signifikansi/kesalahan (5%)
Kriteria eksklusi :
1. Responden yang sedang dalam proses pengobatan.
Tahapan Capaian
Pertama Mengumpulkan data responden yang menjadi sampel
penelitian.
Kedua Pengisian kuesioner dengan seluruh responden yang
menjadi sampel penelitian.
Ketiga Menghitung nilai dari pengambilan kuesioner.
Keempat Menginterpretasikan hasil, baik hasil berhubungan
atau tidak berhubungan.
10
11
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data, yaitu
dengan pengambilan data oleh responden yang dilakukan secara langsung
oleh peneliti terhadap sampel penelitian. Data tersebut terdiri dari data
identitas responden (nama, jenis kelamin, usia, kelas) dan data wawancara
kuesioner yang diisi oleh responden.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga peneliti hanya
mencari dan mengumpulkannya. Data sekunder mempunyai fungsi sebagai data
penunjang atau untuk memperkuat data primer. Dalam penelitian ini, data
sekunder di dapatkan dari pegawai dan guru kepala sekolah SMA Safiyyatul
Amaliyyah Medan tentang apakah penelitian ini sudah pernah dilakukan dan
jumlah siswa SMA yang berada di sekolah tersebut.
a. Editing
Mengumpulkan seluruh sampel umtuk mengisi kuesioner, serta melakukan
pemeriksaan kembali data-data yang terkumpul terkait kejadian . Peneliti
menotalkan skor yang terdapat diseluruh kuesioner.
b. Coding
Memberikan kode untuk memudahkan proses analisis data di komputer.
c. Entry Data
Memasukkan data ke software komputer untuk di analisis dengan program statistik.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah suatu teknik analisis data terhadap satu variabel
secara mandiri,tiap variabel dianalisis tanpa dikaitkan dengan variabel lainnya.
Analisis univariat biasa juga disebut analisis deskriptif atau statistik deskriptif yang
bertujuan menggambarkan kondisi fenomena yang dikaji. Analisis univariat
merupakan metode analisis yang paling mendasar terhadap suatu data. Hampir
dipastikan semua laporan, baik laporan penelitian, praktik, laporan bulanan, dan
informasi yang menggambarkan suatu fenomena menggunakan analisis univariat.
Model analisis univariat dapat berupa menampilkan angka hasil penelitian,ukuran
tendensi sentral,ukuran dispersi/deviasi/variability, penyajian data ataupun
kemiringan data.
Angka hasil pengukuran dapat ditampilkan dalam bentuk angka, atau sudah
diolah menjadi persentase, ratio, prevalensi. Ukuran tendensi sentral meliputi
perhitungan mean, median, kuartil, desil persentil, modus. Ukuran disperse
meliputi hitungan rentang, deviasi rata-rata, variansi, standar deviasi, koefisien of
variansi. Penyajian data dapat dalam bentuk narasi, tabel, grafik, diagram, maupun
gambar. Kemiringan suatu data erat kaitannya dengan model kurva yang di bentuk
data.
Penilaian kuesioner hubungan tingkat pengetahuan siswa SMA terhadap
dengan kejadian Pityriasis versicolor . jumlah pertanyaan kuesioner yang diberikan
berjumlah 15 soal, Cara pengukuran kuesioner yaitu, kuesioner yang memiliki skor
1 adalah kuesioner yang di jawab benar, skor 0 untuk kuesioner yang memiliki
jawaban salah. Lalu hasil dari nilai kuesioner tersebut akan di kategorikan menjadi
3 kelompok yaitu.
1. Baik : X = 11-15
2. Sedang : X = 6-10
3. kurang : X = 0-5
Hasil ukuran dalam penelitian ini adalah jumlah total skor dari pertanyaan
yang diberikan, lalu di presentasekan hasil dalam bentuk persen.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan
menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel. Menguji ada tidaknya
perbedaan/hubungan antara variabel metode cermah dan metode demonstrasi
terhadap peningkatan hanya hidup sehat siswa digunakan analisis Chi
Square,dengan tingkat kemaknaan. α = 0,05.
12
13
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Studi literatur
2 Pembuatan proposal
3 Bimbingan dengan dosen pembimbing
4 Persiapan penelitian
5 Pelaksanaan penelitian
6 Analisis data
7 Penulisan laporan
8 Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
14
15
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER
Nama :
Umur : tahun
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Pendidikan :
Kelas :
Apakah anda memiliki gejala bercak di kulit, yang kadang menimbulkan rasa
gatal terutama bila berkeringat. Rasa gatal umumnya ringan atau tidak ada sama
sekali. Warna dari bercak bervariasi dari putih, merah muda hingga coklat
kemerahan di kulit?
Iya
Tidak
1. Penyakit Panu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur yang
memberikan tanda bercak putih atau hitam di kulit, terutama meliputi badan dan
kadang-kadang dapat menyerang ketiak, paha, lengan, dan muka adalah…
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Lembap
b. Kering
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
7. Handuk yang tidak pernah dijemur dapat menyebabkan penyakit panu (pityriasis
versicolor). Pernyataan tersebut adalah …
a. Benar
b. Salah
a. Antibiotik
b. Antijamur
9. Penyakit panu (pityriasis versicolor) lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada
perempuan. Pernyataan tersebut adalah...
a. Benar
b. Salah
10. Bagian tubuh yang sering terkena penyakit panu (Pityriasis versicolor) adalah
bagian tubuh yang sering berkeringat…
a. Benar
b. Salah
16
17
11. Penggunaan krim atau lotion merupakan faktor penyebab panu (pityriasis
versicolor). Pertanyaan tersebut adalah...
a. Benar
b. Salah
12. Penyakit panu (Pityriasis versicolor) banyak menginfeksi dewasa muda pada
usia 15- 24 tahun disebabkan aktivitas kelenjar keringat yang mengandung lemak
lebih tinggi. Pernyataan tersebut adalah...
a. Benar
b. Salah
13. Ada beberapa hal yang memperburuk infeksi penyakit panu yaitu gizi buruk,
faktor keturunan serta pada orang dengan pengobatan menggunakan obat steroid
dalam jangka waktu lama.
a. Benar
b. Salah
14. Penyakit panu (Pityriasis versicolor) tidak sering terjadi pada daerah yang
memiliki iklim tropis. Pernyataan tersebut adalah…
a. Benar
b. Salah
15. Penularan penyakit panu (Pityriasis versicolor) dapat melalui sentuhan kulit
secara langsung. Pernyataan tersebut adalah...
a. Benar
b. Salah