Anda di halaman 1dari 24

Pengenalan Dasar Citra (1)

Dwi Harini Sulistyawati


CITRA
 Menurut Kamus Webster, Citra (Image) adalah suatu
representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek
atau benda.
 Secara Harfiah, Citra adalah gambar pada bidang
dwimatra (dua dimensi).
 Secara Matematis Citra merupakan fungsi menerus
(continue) dari intensitas cahaya pada bidang
dwimatra.
 Citra Atau Image merupakan istilah lain dari gambar,
yang merupakan informasi berbentuk visual.
 Citra Digital adalah representasi dari sebuah citra dua
dimensi sebagai sebuah kumpulan nilai digital yang
disebut elemen gambar atau piksel.
CITRA
 Citra dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Citra Tampak
Contoh : Optik berupa foto, Analog berupa sinyal video
seperti gambar pada monitor televisi.

2. Citra Tak Tampak


Contoh : data gambar dalam file (citra digital), dan citra
yang direpresentasikan menjadi fungsi matematik.

3
CITRA

Citra Tak Tampak Citra Tampak

Fungsi Matematis
Foto

Kontinu Gambar
Lukisan
Diskrit
(Citra Digital)

Citra Optis

Pengelompokan Jenis – Jenis Citra


• Citra atau Image merupakan istilah lain dari gambar,
yang merupakan informasi berbentuk visual.
• Citra Digital adalah representasi dari sebuah citra
dua dimensi sebagai sebuah kumpulan nilai digital
yang disebut elemen gambar atau piksel.
CITRA

 Untuk dapat dilihat mata manusia, citra tak tampak


ini harus diubah menjadi citra tampak, misalnya
dengan menampilkannya di monitor, dicetak di atas
kertas dsb.
 Yang dapat diolah dengan komputer hanyalah citra
digital. Citra lain agar dapat diolah dengan
komputer harus diubah terlebih dahulu menjadi
citra digital, misalnya dengan cara dipindai (scan).
Pengubahan ini disebut pencitraan (image).
6
CITRA

 Suatu citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y)


 Dimana x dan y adalah koordinat spasial dan f pada
titik (x, y) merupakan tingkat kecerahan (brightness)
suatu citra pada suatu titik.
 Suatu citra diperoleh dari penangkapan kekuatan
sinar yang dipantulkan oleh objek.
CITRA DIGITAL
 Citra digital dibentuk oleh
kumpulan titik yang dinamakan
piksel (pixel atau “picture
element”).
 Setiap piksel digambarkan
sebagai satu kotak kecil.
 Setiap piksel mempunyai
koordinat posisi.
X : Kolom
Y : Baris
 Piksel pojok kiri-atas mempunyai
koordinat (0, 0)
 Piksel pada pojok kanan-bawah
mempunyai koordinat (N-1, M-1).
CITRA DIGITAL

Nilai piksel citra : 0 – 255


Notasi piksel dalam citra

f(2,1) bernilai 6
f(4,7) bernilai 237
Nilai 6 atau 237 dinamakan sebagai intensitas
BIT

Bit adalah kependekan dari "Binary Digit", yang berarti


digit biner.
Tingkat ketajaman/resolusi warna pada citra digital
tergantung pada jumlah ”bit” yang digunakan oleh
komputer untuk merepresentasikan setiap pixel tersebut.
Binary digit adalah unit satuan terkecil dalam komputasi
digital.
Tipe yang sering digunakan untuk merepresentasikan citra
adalah 8 bit citra (256 colors), 0 untuk hitam - 255 untuk
putih
Citra Grayscale

Citra Grayscale disebut juga Intensity Image


dan dinyatakan sebagai data matrix
Citra Biner

Citra Biner disebut juga Bilevel Image


masing-masing pixel menyimpan nilai diskrit 1 atau 0.
CITRA BINER
Citra RGB (Red, Green, Blue)

Citra RGB disebut


juga Citra Truecolor
KUANTISASI CITRA

• Citra digital sesungguhnya dibentuk melalui pendekatan yang


dinamakan kuantisasi.
• Kuantisasi adalah prosedur yang dipakai untuk membuat suatu
isyarat yang bersifat kontinu ke dalam bentuk diskrit.

Analog Diskrit
KUANTISASI CITRA

• Pada isyarat digital, nilai intensitas citra dibuat diskrit atau


terkuantisasi dalam sejumlah nilai bulat.
• contoh pada citra biner, dua nilai intensitas berupa 0 (hitam)
dan 1 (putih). Selanjutnya, gambar tersebut ditumpangkan
pada grid 8x8.
• Bagian gambar yang jatuh pada kotak, dengan luas lebih
kecil dibanding warna putih latarbelakang, seluruh isi kotak
dibuat putih. Sebaliknya, jika mayoritas hitam, isi kotak
seluruhnya dibuat hitam.
• Dengan demikian, citra digital akan lebih baik (lebih sesuai
aslinya) apabila ukuran piksel diperkecil atau jumlah piksel
diperbanyak.
JANGKAUAN NILAI PADA CITRA

Komponen Bit per Jangkauan Penggunaan


warna Piksel
1 1 0-1 Citra biner: dokumen
faksimili
8 0-255 Umum: foto dan hasil
pemindai
12 0-4095 Kualitas tinggi: foto dan hasil
pemindai
14 0-16383 Kualitas profesional: foto dan
hasil pemindai
16 0-65535 Kualitas tertinggi: citra
kedokteran dan astronomi
JANGKAUAN NILAI PADA CITRA BERWARNA

Komponen Bit per Jangkauan Penggunaan


Warna Piksel

3 24 0-1 RGB umum

36 0-4095 RGB kualitas tinggi

42 0-16383 RGB kualitas profesional

4 32 0-255 CMYK (cetakan digital)


KUANTISASI CITRA DENGAN
MENGGUNAKAN BERBAGAI BIT
KUANTISASI CITRA DENGAN
MENGGUNAKAN BERBAGAI BIT
• Dalam pengolahan citra, kuantisasi aras intensitas menentukan
kecermatan hasilnya.
• Dalam praktek, jumlah aras intensitas piksel dapat dinyatakan
dengan kurang dari 8 bit.
• Pada kuantisasi dengan 1 bit, jumlah level sebanyak 2 atau 21,
sehingga warna yang muncul berupa hitam dan putih saja.
• Penurunan jumlah aras pada tingkat tertentu membuat mata
manusia masih bisa menerima citra dengan baik, contohnya,
citra dengan 5 bit dan citra dengan 8 bit terlihat sama.
• Hal seperti itulah yang mendasari gagasan pemampatan data
citra (kompresi citra), mengingat citra dengan jumlah bit lebih
rendah tentu akan membutuhkan tempat dan transmisi yang
lebih hemat.
KUALITAS CITRA

• Di samping cacah intensitas kecerahan, jumlah piksel


penyusun suatu citra mempengaruhi kualitas citra.
• Istilah resolusi citra dinyatakan jumlah piksel pada arah
lebar dan tinggi.
• Resolusi piksel dinyatakan dengan notasi m x n, dengan
m menyatakan tinggi dan n menyatakan lebar dalam
jumlah piksel.
• Jika jumlah piksel sedikit maka citra yang terbentuk
sangat berbeda dengan aslinya. Sebaliknya jika jumlah
piksel yang digunakan lebih banyak, tentu akan lebih
mendekati dengan gambar aslinya.
EFEK RESOLUSI PIKSEL

512x512 256x256 128x128 64x64

Terlihat bahwa pada resolusi tertentu citra menjadi


kabur karena jumlah piksel makin sedikit.

Anda mungkin juga menyukai