Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PELAPORAN KEUANGAN MENGENAI, STANDAR AKUNTANSI,


DAN KERANGKA KONSEPTUAL

1.1 PELAPORAN KEUANGAN


Pasar global kini telah menjadi semakin saling berkaitan dan sejumlah besar perusahaan asing dapat
ditemukanpada bursa nasional di Negara manapun didunia.Untuk itu diperlukan identifikasi, pengukuran dan
komunikasi informasi keuangan mengenai suatu entitas ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Para pihak yang berkepentingan ini sering disebut pemangku kepentingan (stakeholders), terdiri dari investor,
Karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditorusaha lain, pelanggan , perintah, dan masyarakat.
Pengkomunikasian infomasi keuangan tersebut disajikan dalam bentuk laporan keuangan dan tambahan
informasi lainnya yang dilaporkan setiap tahun.

Pelaporan keuangan bagi suatu perusahaan dalam era globalisasi dan perkembangan teknolologi Infomasi,
komunikasi, dan transportasi yang demikian pesat menjadi sangat penuh tantangan. Isu dan tantangan yang
sedang dihadapi akuntansi keuangan antara lain adalah secara geografis wilayah pelaporan keuangan menjadi
semakin luas, sehingga heterogenitas pemangku kepentingan yang akan menerima dan menggunakan laporan
keuangan juga menjadi semakin kompleks.

1.2 STANDAR AKUNTANSI


 Standar Akuntansi Keuangan Yang Berkualitas
Mengingat stakeholders, waktu, dan tempat penggunaan laporan keuangan yang sangat bervariasi,
laporan keuangan hendaknya tidak mementingkan salah satu pihak. Agar tidak menyesatkan bagi pengguna
Informasi maka laporan keuangan yang harus disusun berdasarkan perinsip akuntansi yang berlaku umum
(generally accepted accounting principles). Hal ini bertujuan agar baik penyusun maupun pembaca laporan
keuangan mempunyai prsamaan presepsi dan tidak salah paham.

Globalisasi menurut satu set standar akuntansi internasional berkualitas tinggi yang dicirikan dengan
beberapa elemen sebagai berikut :
1. Stu set standar akuntansi berkualitas tinggi disusun oleh satu badan standar pengaturan
2. Konsssinten dalam aplikasi dan iterpretasi
3. Adanya pengungkapan umum
4. Berkualitas tinggi umum
5. Adanya pendekatan umum standar dan praktek audit
6. Pendidikan dan pelatihan pelaku pasar
7. Memiliki sistem pengiriman umum (minsalnya, extensble business reporting language reporting)
8. Menggunakan pendekatan umum untuk kata kelola perusahaan dan kerangka hukum di seluruh
dunia

 Organisasi badan penyusun standar akutansi di Indonesia dan internasional


Seperti yang juga lazim di banyak Negara,penyusun standar akutansi keuangan (SAK)di Indonesia adalah
organisasi profesi.sejak 1973 sampai sekarang ikatan akuntan Indonesia adalah organisasi profesi yang
dipercayakan dan diberikan wewenang untuk menyusun standar akutansi keuangan.Sejak 1973 sampai
dengan 1994 pelaksanaan amanah tersebut di lakukan oleh komite prinsip akuntansi Indonesia,dan sejak
tahun 1994 sampai sekarang tugas tersebut dilakukan oleh dewan standar akuntansi keuangan
(DSAK).keanggotaan DSAK terdiri atas anggota ikatan akuntansi Indonesia dengan berbagai latar belakang
bidang kegiatan: akuntan publik, akademisi,akuntan manajemen,perwakilan dari bank
Indonesia,perwakilan dari otoritas jasa keuangan Bapepam-LK,perwakilan direktorat jenderal
pajak,perwakilan auditor intern pemerintah (BPKP).

Dalam era globalisasi peran akuntansi keuangan sebagai sumber informasi keuangan
secarageografis semakin meluas dan melampaui batas wilayah Negara. Ruang linngkup pengguna
laporan keuangan telah meluas secara gelobal sejalan dengan arus dana, barang, jasa, dan tenaga.
Dalam era globalisasi, pelaku dan transaksi pasar uang dan pasar modal datang dan terjadi dengan
melintas batas Negara. MNC (Multi National Companies) semakin banyak melakukan inventasi ke
manca Negara dengan mendirikan kantor perwakilan, kantor cabang, atau anak perusahaan. Merger
dan akuisisi antar perusahaan dari Negara berlainan juga semakin sering terjadi.

Menanggapi kebutuhan laporan keuangan yang bersifat global pada tahun 1973 atas inisiatif
inggris dan amerika serikat dan kemudian diikuti oleh kanada, Australia, jepang, prancis, jerman,
belanda, dan selandia baru telah didirikan international accounting standards committee (IASC) yang
bermarkas di London. IASC bertujuan menghasilkan international accounting standar (IAS) yang
diharapkan dapat dijadikan pegangan dalam penyusunan laporan keuangan yang berskala global.

 Proses penyusuna standar akuntansi keuangan


IASB mempunyai proses penyusunan IFRS secara formal yang sangat ketat
1. Agenda IASB disusun ditetapkan dalam berbagai cara. Usul dapat diberikan oleh the Trustees, the
SAC, Liaison Standars Setters, kantor akuntan public internasional dan lain-lain.
2. Usul agenda tersebut kemudian diperdebatkan dan dibahas di IASB, dan keputusan sementara
dibahas bersama berbagai badan konsulatif. IASB juga mempunyai komite agenda bersama dengan
PFASB. Untuk proyek yang sulit dan jangka panjang biasanya dimulai dengan penelitian.
3. Pembahasan paper yang mengiktisarkan isu utama.
4. Penyusun eksposure draft oleh bord setelah melalui beberapa kali perdebatan.
5. Menganalisis komentar atas eksposure draft.
6. Pembahasan dan debat kembali atas eksposure draft.
7. Penerbitan standarfinal, dilengkapi dengan pedoman aplikasi dan dokumentasi atas dasar
pemikiran pengambilan keputusan (Basis For Conclusion).

1.3 KERANGKA KONSEPTUAL


Kerangka konseptual (Conceptual Framework) merupakan suatu sistem terpadu yang berisi tujuan, dasar,
serta sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kerangka konseptual berisi
konsep-konsep yang menjadi dasar pembuatan dan penyajian laporan keuangan untuk pihak eksternal.
Kerangka konseptual menjadi referensi bagi praktisi akuntansi dalam memecahkan masalah-masalah dalam
pelaporan.

 Kegunaan dan Pengembangan Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual merupakan suatu set konsep yang mendasari penyususnan dan penyajian laporan
keuangan bagi para pengguna laporan keuangan eksternal. Kerangka konseptual menjadi acuan bagi:
1. Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan dalam Tugasnya
2. Penyusunan Laporan Keuangan Untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar akuntansi keuangan
3. Auditor dalam memberikan opini atas penyajian laporan keuangan
4. Pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

Pada saat ini, IASB sedang mengembangkan standar akuntansi khusus untuk kerangka konseptual
yang terdiri dari komponen-komponen berikut :
a. Tujuan Pelaporan Keuangan
Berada pada tingkatan pertama kerangka konseptual pelaporan keuangan. Laporan
keuangan untuk tujuan umum disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali dan disusun
berdasarkan kebutuhan pengguna.laporan keuangan untiukl tujuan khusus minsalnya
untuk perpajakan dan untuk prospectus yang digunakan pada saat proses penawaran
saham. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai entitas
pelapor yang berguna bagi investor dan calon investor potensial, kreditor,dan pihak
lainnya dalam proses pembuatann keputusan pemberiaan kepada entitas
b. karakteristik kualitatif informasi akuntansi
tinkatan berikutnya pada kerangka konseptual pelaporan keuangan adalah karakteristik
kualitatif informasi akuntansi. Laporan keuangan haruslah memenuhi karakteristik
kualitatif tertentu agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pemakai.
IASB mendefiniskan karakteristik kualitatif informasi akuntansi sebagai karakteristik
pelaporan keuangan yang dapat membuat informasi tersebut menjadi lebih bermakna dan
berguna dalam proses pengambilan keputusan. Agar informasi keuangan dapat berguna
bagi proses pengambilan keputusan, informasi tersebut harus memiliki kualitas mendasar
(utama) yaitu relevan (relefance) dan disajikandengan jujur (paithful refrensentation).
Agar informasi bermanfaat harus relevan bagi penerima atau pengguna dalam mengambil
keputusan.
c. Defenisi unsur-unsur laporan keuangan
Laporan keuangan suatau entitas bertujuan utama untuk memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisis keuangan. Ketiga jenis informasi utama
tersebut dilaporkan masing-masing pada 3 jenis laporan yaitu:
Neraca(laporan posisis keuangan) yang melaporkan posisis keuangan, laporan laba rugi
melaporkan kinerja, dan laporan perubahan posisi keuangan untuk melaporkan
sumber,penggunaan, dan perubahan dana yang berdampak atas posisis keuangan.

Anda mungkin juga menyukai