Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rahmiati Husna

Nim : 4181141022
Kelas : PSPB A 2018

Teori yang Alternatif


Permasalahan
berhubungan pemecahan
Berdasarkan hasil observasi a. Model PBL adalah 1. Melalui kegiatan
siswa kelas VIIIG SMPN 9 pendekatan pembelajaran pembelajaran Problem
Semarang diketahui bahwa yang berpusat pada Based Learning
keterampilan berfikir siswa konstruktivisme pada siswa melalui permainan
masih rendah. Hal ini dengan berdasarkan kartu soal
Dikarenakan sebanyak 18 analisis, resolusi dan
siswa tuntas (56%) dengan diskusi tentang masalah 2. Keterampilan High
nilai rata-rata kelas 57,81 yang diberikan (menurut Order Thinking
sedangkan capaian KKM yang Cazzola (dalam Fitriono, Skills (HOTS) siswa
berlaku disekolah adalah ≥ 73 2015) dari setiap Siklus
dan ketuntasan mengalami
klasikal ≥ 85%. Kemudian b. Menurut Susanto (2016) peningkatan dilihat
dialog awal dengan guru mata berpendapat bahwa dari data hasil tes
pelajaran berkurang. keterampilan dalam dibandingkan dengan
Disamping itu siswa kurang berpikir dapat indikator keterampilan
terampil dalam dikembangkan dengan HOTS siswa dalam
mengeksplorasikan perlakuan khusus untuk menyelesaikan soal
pengetahuan yang mereka melatih proses berpikir kategori menganalisis,
miliki agar memasuki memori mengevaluasi dan
penyimpanan jangka mencipta dari siklus I
panjang, sehingga dan siklus II
pengetahuan yang meningkat dari sedang
didapatkan akan lebih ke tinggi. Data yang
bermakna, termasuk diperoleh
pembelajaran matematika. menunjukkan bahwa
indikator keberhasilan
dari setiap Siklus
c. Tuntutan keterampilan mengalami
berpikir dalam peningkatan secara
kurikulum 2013 ini bertahap dan lebih baik
sejalan dengan pendapat dibandingkan sebelum
Krathwohl (dalam diterapkannya model
Aisyah 2009: 16) yang pembelajaran Problem
mengadopsi ranah berpikir Based Learning (PBL)
Bloom mengkategorikan dengan berbantuan
indikator untuk mengukur media Permainan
keterampilan berpikir Kartu Soal.
tinggi meliputi
menganalisis, 3. penelitian ini adalah
mengevaluasi dan dengan membiasakan
mencipta/mengkreasi: (1) siswa berlatih soal
menganalisis: siswa HOT melalui
terampil dalam Permainan Kartu
memisahkan materi Soal dalam
menjadi bagian-bagian pembelajaran PBL
penyusunannya dan dapat meningkatkan
mendeteksi bagaimana keterampilan HOTS
suatu bagian berhubungan siswa kelas VIIIG
dengan satu bagiannya SMPN 9 Semarang.
yang lain; (2)
mengevaluasi: siswa 4. Hasil Penelitian ini
terampil dalam membuat sejalan dengan hasil
keputusan berdasarkan penelitian yang
kreteria yang standar (3) dilakukan oleh
mencipta: siswa terampil Sastrawati et al.
dalam merencanakan suatu (2011) menunjukkan
cara untuk membuat penerapan model PBL
rancangan untuk memberi pengaruh
menyelesaikan suatu tugas terhadap keterampilan
yang diberikan dan berpikir tingkat tinggi
menyelesaikannya. siswa. Kemudian hasil
penelitian ini juga
sejalan dengan hasil
penelitian yang
dilakukan oleh Fatade
et al. (2013) yaitu
pembelajaran dengan
menggunakan model
PBL dapat mendorong
siswa berpikir kreatif,
bertindaksengajaan,
berpikir secara rasional
dan komunikasi antar
siswa di kelas secara
efektif, serta
meningkatkan prestasi
belajar, kemampuan
representasi
matematika dan
motivasi dalam
pembelajaran. Yen et
al. (2015) dalam
penelitiannya
menyimpulkan bahwa
pendekatan PBL ini
membuat siswa lebih
kreatif, bertindak
sengaja, berpikir
rasional dan
berhubungan secara
efektif dengan rekan-
rekan mereka di kelas.
Rendahnya daya ingat siswa a. Dahar (1989) 1. Diterapkannya model
terhadap materi pelajaran, mengartikan daya pembelajaran
serta Dalam setiap kelas retensi sebagai langsung melalui
misalnya, akan ditemukan penambahan materi pemanfaatan media
siswa yang memiliki daya yang dipelajari dalam adobe flash.
ingat baik dan ada pula yang memori (yang tidak 2. Adobe flash
memiliki daya ingat kurang dilupakan), berarti merupakan salah satu
baik. Daya retensi siswa yang retensi menunjuk pada produk tekonologi di
masih rendah penyimpanan bidang pendidikan
informasi yang yang mampu
diperoleh dalam menggabungkan
memori. Retensi atau konsep pembelajaran
ingatan adalah dengan teknologi
penarikan kembali audiovisual yang
informasi yang pernah mampu menghasilkan
diperoleh sebelumnya fitur-fitur yang mudah
(Slameto, 2010). dioperasikan, baik oleh
Informasi yang guru maupun oleh
diterima dapat siswa.
disimpan untuk: (1) 3. Hasil dari perbaikan
beberapa saat saja, (2) pembelajaran Biologi
beberapa waktu, (3) yang telah
jangka waktu yang dilaksanakan di kelas
tidak terbatas. XI IPA 4 SMA Negeri
14 Medan yang
b. Model pembelajaran menggunakan adobe
yang menggunakan flash dan model
pendekatan mengajar pembelajaran langsung
yang dapat membantu ternyata dapat
siswa mempelajari meningkatkan daya
keterampilan dasar dan retensi (daya ingat)
memperoleh siswa.
pengetahuan langkah
demi langkah adalah
model pembelajaran
langsung (direct
instruction).

c. Mardianto (2009),
menyatakan model
pembelajaran langsung
(direct instruction)
dilandasi oleh teori
belajar perilaku yang
berpandangan bahwa
belajar bergantung
pada pengalaman
termasuk pemberian
umpan balik. Satu
penerapan teori
perilaku dalam belajar
adalah pemberian
penguatan. Umpan
balik kepada siswa
dalam pembelajaran
merupakan penguatan
yang merupakan
penerapan teori
perilaku tersebut.
Menurunnya pemahaman a. Menurut (Hague 1. Diterapkannya model
tentang literasi digital dan (2010:2) Literasi pembelajaran Problem
keterampilan kolabiratif siswa digital (literacy digital) Based Learning (Pbl)
pada pembelajaran biologi
merupakan suatu 2. Menurut (Rusman,
kemampuan 2011) Model
menggunakan pembelajaran Problem-
teknologi dan Based Learning (PBL)
informasi dari piranti adalah suatu proses
digital secara efektif belajar mengajar yang
dan efisien dalam menerapkan strategi
berbagai konteks, pembelajaran
seperti akademik, didasarkan prinsip
karier, dan kehidupan konstruktivis Prinsip
seharihari. konstruktivis dalam
b. Menurut Partnership PBL memiliki
for 21st Century karakteristik yang
Skills (2007) menerapkan suatu
menegaskan bahwa pendekatan dapat
keterampilan abad 21 memacu mahasiswa
terbentuk dari suatu menjadi pembelajar
pemahaman yang solid yang aktif, mampu
terhadap content belajar secara mandiri,
knowledge yang kolaboratif dan
kemudian ditopang kontektual. Model
oleh berbagai problem based
keterampilan, keahlian learning menyediakan
dan literasi yang kondisi untuk
dibutuhkan oleh meningkatkan
seorang individu untuk keterampilan berfikir
mendukung kritis dan analitis serta
kesuksesannya baik memecahkan masalah
secara personal kompleks dalam
maupun professional. kehidupan nyata
sehingga akan
memunculkan “budaya
berfikir’’ pada diri
siswa.
3.

Anda mungkin juga menyukai