Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA RETURN ON ASSETS (ROA)

DENGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA


PERUSAHAAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK

ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Sebutan Profesional Ahli Madya Akuntansi
Pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

Farida Dwi Septiyaningrum

1510102053

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2018
Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 1

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA RETURN ON ASSETS (ROA)


DENGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI
KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO) TBK

COMPARISON ANALYSIS BETWEEN RETURN ON ASSETS (ROA) WITH


ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) IN ASSESSING COMPANY
PERFORMANCE IN PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK

Oleh
Farida Dwi Septiyaningrum
septiyaningrum64@gmail.com
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar
Siti Arifah, S.E., Akt., M.Si., C.A.
Utpala Rani, S.E., M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengukur kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk tahun 2016-2017 melalui dua pendekatan, yakni ROA dan EVA.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Prosedur pengumpulan data melalui
metode dokumentasi terhadap laporan keuangan go public PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk tahun 2016-2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa
pengukuran dengan ROA menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik
daripada EVA. Hasil analisis ROA menunjukkan kinerja keuangan yang baik,
yang ditandai dengan hasil perhitungan ROA >1. Hal ini berarti perusahaan telah
efisien dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Perhitungan
EVA menunjukkan hasil <1, yang berarti operasi perusahaan belum mampu
menghasilkan nilai tambah. Berdasarkan hasil analisis tersebut, profitabilitas PT.
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama kurun waktu 2016-2017 masih
kurang baik. Untuk meningkatkan profitabilitas tersebut, perusahaan perlu
mengoptimalkan penggunaan modal kerja untuk menghasilkan laba, serta
meninjau kebijakan utang perusahaan.
Kata Kunci : Return On Assets (ROA), Economic Value Added (EVA), Kinerja
Keuangan
PENDAHULUAN pada umumnya memiliki respon
Kondisi perekonomian yang tanggap terhadap berbagai bentuk
terus berkembang, sektor perbankan layanan yang diberikan oleh masing-
memiliki potensi dan peluang yang masing bank untuk menarik simpati
besar dalam peranannya sebagai nasabahnya. Bank sebagai lembaga
sumber pembiayaan bagi masyarakat keuangan yang sangat bergantung
dan sektor usaha. Masyarakat dan pada kepercayaan nasabah tentunya
sektor usaha sebagai pihak pengguna akan terus menyempurnakan
jasa perbankan yang paling berperan, layanannya ditengah persaingan

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 2

dengan banyaknya penyedia jasa dapat digunakan untuk membantu


keuangan lainnya. para pemakainya dalam mengambil
Pertambahan jumlah bank keputusan.
menimbulkan persaingan bagi PT. Bank Tabungan Negara
industri perbankan di Indonesia. (Persero) Tbk merupakan salah satu
Persaingan ini dapat dilihat dengan bank pemerintah yang berkonsentrasi
ditawarkannya berbagai macam pada bidang perumahan dengan
produk dan jasa perbankan seperti prinsip meraih keuntungan yang
bonus, hadiah langsung, dan tawaran- sebesar-besarnya. Dalam hal ini PT.
tawaran lainnya. Dengan adanya Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
tawaran-tawaran yang diberikan, dituntut harus mempersiapkan diri
menjadikan strategi bagi perusahaan menghadapi persaingan dengan bank
untuk menarik nasabah. Dengan konvensional lainnya yang sudah
begitu, profitabilitas perusahaan akan berkembang sangat pesat. Tantangan
meningkat dan harga saham yang dihadapi oleh PT. Bank
perusahaan juga meningkat sehingga Tabungan Negara (Persero) Tbk tidak
mendorong para investor untuk hanya dari segi keterbatasan modal,
menanamkan modalnya. rendahnya minat masyarakat, dan
Tujuan setiap perusahaan belum optimalnya kualitas pelayanan,
adalah memaksimalkan nilai namun kurang optimalnya komposisi
perusahaan, yang bermakna lebih luas kredit ke sektor-sektor produktif. Dari
daripada hanya memaksimalkan laba tantangan tersebut sudah menjadi
karena mencakup efisiensi atas tugas bank untuk menjawab apakah
operasional perusahaan, profitabilitas PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
jangka pendek dan jangka panjang, Tbk mampu meningkatkan kinerja
efisiensi atas penggunaan modal dan keuangan yang baik sehingga bisa
sumber daya lainnya. Hal tersebut memaksimalkan kinerja keuangan
berkaitan dengan pemenuhan harapan yang ada dalam perusahaan dan
bagi para investor. Dalam memenuhi meningkatkan kepercayaan para
harapan para investor, perusahaan investor.
harus mampu memanfaatkan aktiva ROA adalah bentuk yang
yang ada dengan efektif dan efisien. paling mudah dari analisis
Manajemen perusahaan dalam profitabilitas dalam menghubungkan
memaksimalkan nilai perlu memiliki laba bersih (EBIT) yang dilaporkan
alat untuk mengukur pencapaian nilai terhadap total aktiva. ROA
perusahaan yang mencerminkan merupakan bagian dari rasio
kinerja keuangannya. Salah satu cara profitabilitas dalam analisis laporan
untuk menilai kinerja keuangan keuangan atau pengukuran kinerja
perusahaan adalah melalui analisis perusahaan.
laporan keuangan. Laporan keuangan Untuk melengkapi cara
yang dilihat dari hasil akhir proses pengukuran kinerja perusahaan yang
akuntansi pada suatu periode waktu telah ada, selama beberapa tahun
tertentu yang hasil pengumpulan dan terakhir telah berkembang suatu
pengolahan data keuangan yang pendekatan baru dalam mengukur
disajikan dalam bentuk laporan kinerja perusahaan yang dikenal
keuangan atau ikhtisar lainnnya yang dengan EVA. EVA adalah

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 3

pengukuran kinerja keuangan penyaluran dana yang biasanya


perusahaan yang dihitung dengan cara diukur dengan indikator kecukupan
mengurangkan net profit after tax modal, likuiditas, dan profitabilitas
dengan cost of capital. EVA bank.
merupakan indikator penciptaan nilai Brigham dan Houston
dari suatu investasi seluruh arus kas (2010:148) berpendapat ROA adalah
yang telah didiskonto, EVA yang rasio yang digunakan untuk
positif menandakan perusahaan mengukur keuntungan bersih yang
berhasil menciptakan nilai bagi diperoleh dari penggunaan aktiva.
pemilik perusahaan sejalan dengan ROA menunjukkan kemampuan
tujuan memaksimalkan nilai modal yang diinvestasikan dalam
perusahaan. total aktiva untuk menghasilkan laba
ROA dan EVA merupakan perusahaan. Semakin tinggi ROA
cara yang digunakan untuk mengukur maka kemungkinan pembagian
kinerja suatu perusahaan. Namun dividen semakin banyak. Dari
kedua ukuran tersebut berfokus pada beberapa pendapat diatas disimpulkan
hal yang relatif berbeda, dan bahwa ROA adalah profitabilitas
menjadikan informasi yang berbeda suatu perusahaan yang diukur dengan
pula bagi investor. Mengingat kedua menghubungkan antara laba yang
ukuran tersebut sama-sama memiliki diperoleh dari kegiatan pokok
nilai positif bagi investor, penelitian perusahaan dengan aset yang dimiliki.
ini akan membandingkan kedua Harahap (2015:141) belakang-
ukuran tersebut. an ini berkembang pendekatan baru
untuk menilai kinerja keuangan
LANDASAN TEORI perusahaan dengan model pendekatan
Menurut Sutrisno (2009:53), EVA. Pendekatan model EVA
kinerja keuangan adalah persentase diperkenalkan pertama kali pada
yang dicapai perusahaan dalam suatu tahun 1993 di perusahaan konsultan
periode tertentu yang mencerminkan USS yaitu Stern Steward
tingkat kesehatan perusahaan. Management Services (SSMS).
Sementara itu, Fahmi (2012:239) Model EVA menawarkan parameter
berpendapat kinerja keuangan adalah yang cukup objektif karena berangkat
penentuan ukuran-ukuran tertentu dari konsep biaya modal (cost of
yang dapat mengukur keberhasilan capital) yakni mengurangi laba
suatu perusahaan dalam dengan beban biaya modal, dimana
menghasilkan laba. Zarkasyi beban biaya modal ini mencerminkan
(2008:48) berpendapat kinerja tingkat kompensasi atau return yang
keuangan adalah sesuatu yang diharapkan investor atas sejumlah
dihasilkan oleh suatu organisasi investasi yang ditanamkan
dalam periode tertentu dengan diperusahaan. Besarnya return
mengacu pada standar yang bergantung pada risiko karena
ditetapkan. Kinerja keuangan bank semakin tinggi tingkat risiko investasi
merupakan gambaran kondisi maka semakin tinggi return yang
keuangan bank pada suatu periode diharapkan sebagaimana prinsip
tertentu, terutama berkaitan dengan investasi high risk high return.
kegiatan penghimpunan dana maupun Menurut Tunggal (2009:1), EVA

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 4

adalah suatu sistem manajemen a. EVA < 0 (negatif), menyatakan


keuangan untuk mengukur laba bahwa keuntungan yang diperoleh
ekonomi dalam suatu perusahaan perusahaan tidak sesuai dengan
yang menyatakan bahwa harapan tingkat pengembalian
kesejahteraan hanya dapat tercipta yang diharapkan oleh investor dan
jika perusahaan mampu memenuhi biaya-biayanya tidak tertutupi. Hal
semua biaya operasi (operating cost) ini menunjukkan tidak adanya nilai
dan biaya modal (cost of capital). tambah ekonomis bagi perusahaan.
Menurut Nilawati (2011:151), EVA b. EVA = 0 (impas), menyatakan
merupakan alat ukur kinerja bahwa keuntungan yang dihasilkan
perusahaan, yang bisa digunakan oleh perusahaan sudah sesuai
sebagai basis atau dasar dalam dengan harapan tingkat
pemberian bonus bagi karyawan pada pengembalian yang diharapkan
divisi yang memiliki tingkat atau nilai oleh investor dan mampu
EVA yang positif. Berdasarkan menutupi biaya modal yang timbul
pendapat-pendapat diatas, dapat untuk mendapatkan keuntungan
disimpulkan bahwa EVA adalah suatu tersebut.
alat ukur kinerja perusahaan sekaligus c. EVA > 0 (positif), menyatakan
sebagai pengukur nilai tambah yang bahwa keuntungan perusahaan
dihasilkan perusahaan kepada melebihi harapan tingkat
investor dengan memperhitungkan pengembalian yang diharapkan
biaya modal dan juga sebagai dasar oleh investor dan mampu menutup
pemberian bonus kepada karyawan biaya yang timbul untuk
yang terdapat pada setiap divisi-divisi memperoleh keuntungan tersebut.
yang memiliki nilai EVA yang Hal ini menunjukkan adanya nilai
positif. tambah ekonomis bagi perusahaan.
Menurut Hanafi (2012:52),
perhitungan EVA menghasilkan tiga
kemungkinan yaitu:

Menurut Harahap (2015:144) dengan langkah-langkah sebagai


perhitungan EVA dapat dilakukan berikut:
1. Perhitungan NOPAT (Net Operating After Tax)
NOPAT = Laba (Rugi) Usaha – Pajak
2. Perhitungan Invested Capital (IC)
Invested Capital = Total utang + Ekuitas + Pinjaman Jangka Pendek
3. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
WACC = [(D x rd) (1 – tax) + (E x re)]
Dimana :
Total Utang
Tingkat Modal (D) = x 100%
Ekuitas dan Total Utang

Beban Bunga
Cost of Debt (rd) = x 100%
Total Utang

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 5

Tingkat Modal dan Total Ekuitas


x 100%
Ekuitas (E) = Total Utang dan Ekuitas

Laba Bersih Setelah Pajak


Cost of Equity (re) = x 100%
Total Ekuitas

Beban Pajak
Tingkat Pajak (Tax) = x 100%
Laba Bersih Sebelum Pajak

4. Perhitungan Capital Charge (CC)


Capital Charge = WACC x Invested Capital
5. Perhitungan besarnya EVA
EVA = NOPAT – Capital Charge

METODOLOGI PENELITIAN Tabungan Negara (Persero) Tbk


Penelitian ini merupakan tahun 2016-2017 dengan
penelitian dengan pendekatan menggunakan metode ROA dan
kualitatif deskriptif yang bertujuan EVA. Kemudian peneliti akan
untuk menjelaskan analisis membandingkan hasil perhitungan
perbandingan antara ROA dengan ROA dan EVA yang selanjutya hasil
EVA dalam menilai kinerja perhitungan tersebut akan
perusahaan yang proses dibandingkan apakah kinerja
perhitungannya dengan melihat keuangan perusahaan dalam kondisi
laporan keuangan PT. Bank baik atau buruk sehingga perusahaan
Tabungan Negara (Persero) Tbk dapat meningkatkan kinerja
tahun 2016-2017. Desain penelitian keuangannya jika hasil yang
ini diawali dengan menanalisis didapatkan kurang maksimal.
laporan keuangan PT. Bank

HASIL DAN PEMBAHASAN perusahaan (Earning After Tax)


1. Return On Assets (ROA) dengan jumlah kekayaan yang
ROA adalah ukuran rasio dimiliki oleh perusahaan. ROA
yang dinyatakan dalam persentase dihitung dengan menggunakan
antara laba bersih yang diperoleh rumus:
Laba Bersih Sebelum Pajak
ROA = X 100%
Total Aktiva

Berdasarkan data laporan Sedangkan total aktiva pada tahun


keuangan Bank BTN tahun 2016- 2016 sebesar Rp 214.168.479 dan
2017, laba bersih setelah pajak pada tahun 2017 sebesar Rp 261.365.267,
tahun 2016 sebesar Rp 3.330.084 dan sehingga perhitungannya sebagai
tahun 2017 sebesar Rp 3.861.555. berikut:

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 6

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan ROA Tahun 2016-2017 (dalam rupiah)


Tahun 2016 Tahun 2017
3.330.084 3.861.555
ROA = X 100% = 1,6 ROA = X 100% = 1,5
214.168.479 261.365.267
Sumber: Laporan Keuangan Bank BTN tahun 2016-2017, data diolah

Berdasarkan perhitungan seperti kredit, penanaman dana, dan


ROA pada tabel 4.1, diketahui penempatan dana. Dengan tingginya
perkembangan dan pertumbuhan aktiva produktif, akan terbentuk
ROA mengalami penurunan dari pendapatan bank yang tinggi
tahun 2016-2017. Penurunan ini sehingga rentabilitas bank juga akan
menunjukkan kemampuan dari tinggi. Pendapatan bank yang tinggi
modal yang diinvestasikan secara dengan biaya operasional yang
keseluruhan belum mampu untuk rendah akan meningkatkan
menghasilkan laba. Pada tahun 2016, rentabilitas perusahaan sehingga jika
perhitungan ROA menunjukkan kualitas produktif meningkat,
angka 1,6 yang berarti setiap Rp 1 pendapatan dan rentabilitas
total aset turut berkontribusi perusahaan juga akan ikut
menciptakan laba bersih. Sedangkan meningkat. Dengan demikian, PT.
pada tahun 2017 ROA mengalami Bank Tabungan Negara (Persero)
penurunan angka menjadi 1,5 artinya Tbk telah mampu memberikan laba
setiap Rp 1 aset turut berkontribusi bagi perusahaan dan berpeluang
menciptakan laba bersih. Sesuai besar dalam meningkatkan
dengan ketentuan Bank Indonesia pertumbuhan perusahaan.
dalam SE No. 13/24/DPNP tanggal 5
Oktober 2011, batas minimum ROA 2. Economic Value Added (EVA)
ideal berkisar diangka 1,5. Hal ini EVA merupakan metode
berarti bahwa tingkat perolehan laba pengukuran laba perusahaan dengan
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) memperhitungkan biaya modal. EVA
Tbk sudah sesuai dengan ketentuan merupakan tujuan perusahaan untuk
dari Bank Indonesia. Untuk menciptakan nilai tambah dari modal
mendapatkan hasil ROA yang tinggi, yang diinvestasikan pemegang
perusahaan harus meningkatkan saham. EVA dapat dihitung dengan
pendapatan dengan cara langkah-langkah sebagai berikut:
meningkatkan aktiva produktif
Langkah 1: Menghitung Net Operating After Tax (NOPAT)
NOPAT = Laba (rugi) – Pajak
Berdasarkan data laporan Sedangkan nilai pajak pada tahun
keuangan Bank BTN tahun 2016- 2016 sebesar Rp 711.179 dan tahun
2017, laba (rugi) perusahaan pada 2017 sebesar Rp 834.089. Hasil
tahun 2016 sebesar Rp 3.330.084 dan perhitungan NOPAT dapat dilihat
tahun 2017 sebesar Rp 3.861.555. pada tabel dibawah ini:

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 7

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan NOPAT Tahun 2016-2017 (dalam rupiah)


Tahun Laba (Rugi) Pajak NOPAT
2016 3.330.084 711.179 2.618.905
2017 3.861.555 834.089 3.027.466
Sumber: Laporan Keuangan Bank BTN tahun 2016-2017, data diolah

Berdasarkan perhitungan bunga dan laba bersih setelah pajak.


NOPAT pada tabel 4.2 menunjukkan Untuk itu, perusahaan harus lebih
nilai NOPAT pada tahun 2016 memperhatikan laba bersih setelah
sebesar Rp 2.618.905 yang berarti pajak untuk mendapatkan nilai
Rp 1 pajak berkontribusi tambah bagi perusahaan.
menciptakan laba (rugi) perusahaan.
Sedangkan pada tahun 2017 Langkah 2: Menghitung besarnya
mengalami peningkatan sebesar Rp Weight Average Cost of Capital
408.561 sehingga NOPAT menjadi (WACC)
Rp 3.027.466 artinya Rp 1 pajak Cost of capital merupakan
berkontribusi menciptakan laba tingkat pengembalian investasi
(rugi) perusahaan. Peningkatan ini minimum untuk mendapatkan tingkat
disebabkan meningkatnya laba dan pengembalian yang diharapkan oleh
beban pajak. Artinya peningkatan investor atau kreditur dan pemegang
laba perusahaan lebih besar saham. Biaya modal pada suatu
dibandingkan dengan peningkatan perusahaan tidak hanya bergantung
pajaknya. NOPAT sangat pada biaya utang dan pembiayaan
mempengaruhi nilai perusahaan, jika ekuitas, tetapi juga seberapa banyak
nilai NOPAT rendah kemudian dari masing-masing yang dimiliki
tingkat biaya modal lebih tinggi dalam struktur modal. Hubungan ini
maka perusahaan tidak berhasil dihubungkan dengan Weight Average
menciptakan nilai tambah bagi Cost of Capital dari perusahaan.
perusahaan. Naik turunnya nilai WACC dapat dihitung dengan
NOPAT dipengaruhi oleh biaya rumus:
WACC = {(D x rd)(1 – tax) + (E x re)}
Keterangan:
Total Utang
Tingkat Modal (D) = x 100%
Ekuitas dan Total Utang
Beban Bunga
Cost of Debt (rd) = x 100%
Total Utang

Tingkat Modal dan Total Ekuitas


x 100%
Ekuitas (E) = Total Utang dan Ekuitas

Laba Bersih Setelah Pajak


Cost of Equity (re) = x 100%
Total Ekuitas

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 8

Beban Pajak
Tingkat Pajak (Tax) = x 100%
Laba Bersih Sebelum Pajak

Berdasarkan data laporan sebesar 0,21 dan tahun 2017 sebesar


keuangan Bank BTN tahun 2016- 0,21. Nilai E pada tahun 2016
2017, nilai D pada tahun 2016 sebesar 0,95 dan tahun 2017 sebesar
sebesar 0,91 dan tahun 2017 sebesar 0,88. Nilai re pada tahun 2016
0,91. Nilai rd pada tahun 2016 sebesar 0,14 dan tahun 2017 sebesar
sebesar 0,48 dan tahun 2017 sebesar 0,13. Hasil perhitungan WACC dapat
0,44. Nilai tax pada tahun 2016 dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan WACC Tahun 2016-2017 (dalam rupiah)


Tahun D rd Tax 1-T E re WACC
2016 0,91 0,48 0,21 0,79 0,95 0,14 48%
2017 0,91 0,44 0,21 0,79 0,88 0,13 42%
Sumber: Laporan Keuangan Bank BTN tahun 2016-2017, data diolah

Berdasarkan perhitungan WACC dapat disebabkan atas dua


WACC pada tabel 4.3 terlihat bahwa faktor, yaitu menurunnya atau
WACC tahun 2016 sebesar 48% naiknya nilai biaya utang (cost of
yang berarti 1% dari tingkat modal, debt) atau disebabkan menurun atau
biaya utang, tingkat modal dan naiknya biaya ekuitas (cost of
ekuitas, biaya ekuitas, serta tingkat equity). Sehingga proporsi utang dan
pajak berkontribusi menciptakan ekuitas sebagai variabel yang tidak
tingkat pengembalian investasi berpengaruh terhadap komposisi dari
minimum oleh kreditur maupun jumlah modal. Secara keseluruhan
pemegang saham. Sedangkan pada nilai WACC menentukan besar
tahun 2017 WACC perusahaan kecilnya EVA yang diperoleh
menurun menjadi 42% artinya 1% perusahaan, karena WACC sebagai
dari tingkat modal, biaya utang, pengali atas modal (capital charge).
tingkat modal dan ekuitas, biaya
ekuitas, serta tingkat pajak Langkah 3: Menghitung total modal
berkontribusi menciptakan tingkat yang diinvestasikan (Invested
pengembalian investasi minimum Capital)
oleh kreditur maupun pemegang Invested capital merupakan
saham. Penurunan WACC ini hasil penjabaran perkiraan dalam
disebabkan karena adanya penurunan neraca untuk melihat besarnya modal
cost of debt sebesar 0,04 (dari 0,48 yang diinvestasikan dalam
menjadi 0,44). Penurunan WACC ini perusahaan oleh kreditur dan
juga disebabkan terjadinya pemegang saham serta seberapa
penurunan cost of equity sebesar 0,01 besar modal yang diinvestasikan
(dari 0,14 menjadi 0,13). Pada dalam aktivitas perusahaan. Invested
perusahaan yang mengalami capital dihitung dari jumlah utang
kenaikan atau penurunan nilai bank jangka pendek, pinjaman bank

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum) 9

atau sewa guna usaha atau obligasi panjang, hak minoritas atas aktiva
jangka panjang yang jatuh tempo perusahaan dan ekuitas. Invested
dalam satu tahun kewajiban pajak capital dapat dihitung dengan rumus:
tangguhan, kewajiban jangka
Invested Capital = Total utang dan ekuitas – Utang jangka
Pendek
Berdasarkan data laporan utang jangka pendek pada tahun
keuangan Bank BTN tahun 2016- 2016 sebesar Rp 2.058.539 dan tahun
2017, total utang dan ekuitas 2017 sebesar Rp 2.785.837. Hasil
perusahaan pada tahun 2016 sebesar perhitungan Invested capital dapat
Rp 201.959.534 dan tahun 2017 dilihat pada tabel dibawah ini:
sebesar Rp 245.959.534. Sedangkan

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Invested Capital Tahun 2016-2017 (dalam rupiah)
Utang
Total Utang Invested
Tahun Jangka
dan Ekuitas Capital
Pendek
2016 201.959.534 2.058.539 199.900.995
2017 245.959.534 2.785.837 243.173.697
Sumber: Laporan Keuangan Bank BTN tahun 2016-2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat tahun 2017 total modal yang


bahwa total modal yang diinvestasikan sebesar Rp
diinvestasikan dari tahun 2016-2017 243.173.697 artinya Rp 1 utang
mengalami peningkatan. Hal ini jangka pendek berkontribusi
disebabkan karena meningkatnya menciptakan utang dan ekuitas. Nilai
jumlah pinjaman maupun ekuitas invested capital akan sangat
pemegang saham. Kenaikan ekuitas mempengaruhi nilai EVA karena
pemegang saham disebabkan karena invested capital sebagai pengali atas
adanya laba ditahan perusahaan yang WACC yang akan menghasilkan
diperoleh dari dividen yang tidak capital charge. Semakin besar nilai
dibagikan. Pada tahun 2016 total invested capital maka akan semakin
modal yang diinvestasikan sebesar besar pula nilai capital charge
Rp 199.900.995 yang berarti Rp 1 sebagai pengurang NOPAT.
utang jangka pendek berkontribusi Peningkatan invested capital ini juga
menciptakan utang dan ekuitas. Pada akan berdampak negatif bagi EVA
karena semakin tinggi nilai invested Langkah 4: Menghitung Capital
capital, maka nilai EVA akan charge
menurun. Untuk itu, perusahaan Capital charge menunjukkan
harus mengurangi utang dan ekuitas seberapa besar kesempatan modal
supaya nilai dari invested capital yang telah diinvestasikan oleh
menjadi rendah dan nilai EVA akan kreditur dan pemegang saham.
mengalami peningkatan. Capital charge merupakan aliran kas
yang dibutuhkan untuk mengganti
para investor atas risiko usaha dari

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum)
10

modal yang ditanamkannya. Capital charge dapat dihitung dengan rumus:


Capital Charge = WACC x Invested capital
Berdasarkan data laporan invested capital pada tahun 2016
keuangan Bank BTN tahun 2016- sebesar Rp 199.900.995 dan tahun
2017, nilai WACC perusahaan pada 2017 sebesar Rp 243.173.697. Hasil
tahun 2016 sebesar 48% dan tahun perhitungan capital charge dapat
2017 sebesar 42%. Sedangkan nilai dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Capital Charge Tahun 2016-2017 (dalam rupiah)
Tahun WACC Invested Capital Capital Charge
2016 48% 199.900.995 95.952.477,6
2017 42% 243.173.697 102.132.952,7
Sumber: Laporan Keuangan Bank BTN tahun 2016-2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.5 capital perusahaan berkurang sebagai akibat


charge sangat berpengaruh terhadap dari tingkat pengembalian yang
nilai EVA sebagai pengurang dihasilkan lebih rendah daripada
NOPAT. Dari hasil perhitungan, tingkat pengembalian yang dituntut
capital charge tahun 2016-2017 oleh investor.
mengalami peningkatan sebesar Rp
6.180.475,1. Pada tahun 2016, Langkah 5: Menghitung EVA
capital charge sebesar Rp EVA dijadikan sebagai tolak
102.132.952,7 yang berarti Rp 1 dari ukur yang menggambarkan jumlah
modal yang diinvestasikan absolut dari nilai pemegang saham
berkontribusi menciptakan struktur dan juga tolak ukur kinerja keuangan
modal. Sedangkan capital charge dengan menggunakan perbedaan
tahun 2017 sebesar Rp antara pengembalian atas modal
102.132.952,7 artinya Rp 1 dari perusahaan dengan biaya modal.
modal yang diinvestasikan EVA merupakan sistem manajemen
berkontribusi menciptakan struktur keuangan untuk megukur laba
modal. Semakin kecil nilai capital ekonomi dalam suatu perushaan yang
charge maka penciptaan nilai EVA menyatakan bahwa kesejahteraan
akan meningkat, tetapi jika nilai hanya dapat tercipta jika perusahaan
capital charge lebih besar daripada mampu memenuhi semua biaya
nilai NOPAT akan menghasilkan operasi dan biaya modal. EVA dapat
nilai EVA negatif. Hal ini dihitung dengan rumus:
menunjukkan bahwa nilai
EVA = NOPAT – Capital charge
Berdasarkan data laporan Sedangkan hasil perhitungan capital
keuangan Bank BTN tahun 2016- charge pada tahun 2016 sebesar Rp
2017, hasil perhitungan NOPAT 95.952.477,6 dan tahun 2017 sebesar
pada tahun 2016 sebesar Rp Rp 102.132.952,7. Hasil perhitungan
2.618.905 dan tahun 2017 sebesar Rp EVA dapat dilihat pada tabel
3.027.466. dibawah ini:

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum)
11

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan EVA Tahun 2016-2017 (dalam rupiah)


Invested
Tahun NOPAT WACC EVA
Capital
2016 2.618.905 48% 199.900.995 -93.333.572,6
2017 3.027.466 42% 243.173.697 -99.105.486,7

Sumber: Laporan Keuangan Bank BTN tahun 2016-2017, data diolah

Berdasarkan perhitungan nilai EVA akan meningkat sehingga


EVA pada tabel 4.6 menghasilkan kreditur dan pemegang saham dapat
nilai EVA negatif. Artinya, terjamin kesejahteraannya dan
keuntungan yang diperoleh semakin meningkat calon-calon
perusahaan tidak sesuai dengan investor yang ingin menanamkan
harapan tingkat pengembalian yang modalnya.
diharapkan oleh investor dan biaya-
biayanya tidak tertutupi. Hal ini 3. Perbandingan antara ROA
menunjukkan tidak adanya nilai dengan EVA
tambah ekonomi bagi perusahaan Berdasarkan hasil dari
sehingga perusahaan pada tahun perhitungan ROA dan EVA PT.
selanjutnya harus meningkatkan nilai Bank Tabungan Negara (Persero)
EVA. Untuk itu, perusahaan harus Tbk tahun 2016-2017, nilai ROA
meningkatkan nilai EVA dengan cara pada tahun 2016 sebesar 1,6 dan
meningkatkan keuntungan tanpa tahun 2017 sebesar 1,5. Sedangkan
menambah modal dengan nilai EVA pada tahun 2016 sebesar
memperbesarkan laba ditahan, Rp -93.333.572,6 dan tahun 2017
mengurangi pemakaian modal, dan sebesar Rp -99.105.486,7. Hasil
melakukan investasi pada proyek- perbandingan antara ROA dengan
proyek dengan tingkat pengembalian EVA dapat dilihat pada tabel
yang tinggi. Dengan cara begitu, dibawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Perbandingan antara ROA dengan EVA Tahun 2016-2017
(dalam rupiah)
Tahun ROA EVA
2016 1,6 -93.333.572,6
2017 1,5 -99.105.486,7
Sumber: Laporan Keuangan Bank BTN tahun 2016-2017, data diolah

Berdasarkan rasio keuangan ROA melebihi angka 1. Hal ini


yang terdapat pada tabel 4.7 dari menunjukkan bahwa kinerja
tahun 2016-2017 menunjukkan perusahaan lebih efisien dalam
kinerja perusahaan PT. Bank menggunakan sumber daya yang ada
Tabungan Negara (Persero) Tbk diperusahaan. Pengukuran kinerja
kurang baik. Pengukuran kinerja keuangan dengan metode EVA
perusahaan dengan rasio ROA hasilnya negatif yang berarti bahwa
menunjukkan hasil yang baik dengan tingkat pengembalian yang

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum)
12

dihasilkan oleh perusahaan tidak keyakinan terhadap kinerja keuangan


sesuai dengan yang diharapkan oleh dari perusahaan tersebut dan dengan
investor dan biaya-biayanya tidak metode EVA menghindarkan
tertutupi. Dalam jangka panjang kemungkinan manipulasi yang akan
dikhawatirkan perusahaan tidak akan dilakukan perusahaan.
mampu membentuk kekayaan bagi Dari hasil analisis diatas,
kelangsungan kegiatan operasional peneliti menyimpulkan bahwa untuk
perusahaan. Hal ini menunjukkan dapat menciptakan nilai perusahaan,
tidak adanya nilai tambah ekonomi PT. Bank Tabungan Negara
bagi perusahaan. Berdasarkan hasil (Persero) Tbk dapat menempuh tiga
perhitungan terlihat bahwa pendekatan. Pertama dari segi
penerapan konsep EVA pada PT. operasional, perusahaan harus
Bank Tabungan Negara (Persero) mempu meningkatkan return asset
Tbk belum mampu dalam yang dimiliki dengan melakukan
memaksimalkan laba perusahaan efisiensi dalam utilisasi aset. Kedua
sehingga alat pengukur kinerja dari segi pendanaan, perusahaan
keuangan tidak dapat membantu harus menekan biaya modal
pihak manajemen dan investor. EVA seoptimal mungkin, antara lain
diharapkan mampu memberikan dengan merekstrukturisasi utang atau
pengukuran yang lebih baik atas nilai mengubah struktur modal dengan
tambah yang diberikan perusahaan menambah kredit atau menerbitkan
kepada pemegang saham. Titik berat obligasi. Ketiga dari segi investasi,
penerapan EVA secara umum adalah hendaknya kebijakan yang diambil
berdasarkan pada laba operasi setelah oleh perusahaan benar-benar
pajak dan biaya modal yang mempertimbangkan keunggulan
sesungguhnya. Oleh karena itu, kompetitif yang dimiliki perusahaan.
apabila EVA diterapkan dalam suatu
perusahaan dapat memberikan
SIMPULAN DAN SARAN diterima perusahaan belum
maksimal.
1. Simpulan b) Pengukuran kinerja keuangan
a) Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan metode
dengan menggunakan metode EVA menunjukkan hasil yang
ROA menunjukkan penurunan negatif baik untuk tahun 2016
sebesar 0,1 (dari 1,6 pada tahun maupun 2017. Hal ini terjadi
2016 menjadi 1,5 pada tahun karena manejemen perusahaan
2017). Penurunan ini terjadi
karena peningkatan aktivitas belum mampu menciptakan nilai
operasi perusahaan yang lebih tambah bagi perusahaan serta
besar daripada peningkatan belum mampu menciptakan nilai
pendapatan yang dihasilkan. bagi pemegang saham. Tingkat
Besarnya aktivitas operasi yang utang jangka pendek perusahaan
didanai dari utang jangka pendek nilainya terlalu besar sehingga
berakibat laba bersih yang harus laba yang dihasilkan tidak dapat
menutupi utang.

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar


Analisis Perbandingan .... (Farida Dwi Septiyaningrum)
13

2. Saran dalam penilaian kinerja


perusahaan yang dapat digunakan
a) Penelitian dengan metode ROA untuk menganalisis sejauh mana
diharapkan lebih ditingkatkan lagi perusahaan dapat memberikan
supaya total aset yang ada nilai tambah ekonomis. Dalam hal
diperusahaan tersebut dapat ini perusahaan lebih mem-
menghasilkan laba yang lebih perhitungkan dalam pengambilan
tinggi sehingga sumber daya keputusan utang jangka
diperusahaan lebih maksimal. pendeknya agar laba yang
b) Penelitian dengan metode EVA dihasilkan dapat maksimal.
dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif laporan keuangan

DAFTAR PUSTAKA

Bank BTN. Kasmir. 2010. Pengantar


(https://www.btn.co.id/id/Tentang- Manajemen Keuangan. Jakarta:
Kami diakses pada tanggal 28 Juni Kencana Prenada Media Group.
2018 pukul 10:05 WIB).
Martono dan Harjito, D. Agus. 2014.
Brigham dan Houston. 2010. Dasar- Manajemen Keuangan. Fakultas
dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ekonomika dan Bisnis UII:
ke-11 Penerbit: Salemba Empat. Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Munawir, S. 2010. Analisa Laporan


Laporan Keuangan. Cetakan ke-2. Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Bandung: Alfabeta.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen
Handoko, T. Hani. 2012. Keuangan dan Teori-teori Aplikasi.
Manajemen. Edisi ke-2. Fakultas Edisi k-6. Yogyakarta: BPFE.
Ekonomika dan Bisnis UGM: Sugiyono. 2012. Metodelogi
Yogyakarta. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Jakarta: Alfabeta.
Harahap, Sofyan, S. 2015. Analisis
Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pertama. Cetakan ke-12. Jakarta: Kombinasi (Mixed Methods). Jakarta:
Rajawali Pers. Alfabeta.

Indonesia Stock Exchange. Terry, George. 2010. Dasar-dasar


(http://www.idx.co.id diakses pada Manajemen. Cetakan ke-11. Jakarta:
tanggal 5 Juni 2018 pukul 19:12 PT. Bumi Aksara.
WIB).
Tunggal, Amin Widjaja. 2008.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Pengantar Konsep Economic Value
Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit: Added (EVA) dan Value Based
Rajawali Pers. Management (VBM). Jakarta:
Harvarindo.

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

Anda mungkin juga menyukai