Anda di halaman 1dari 38

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT

STUDI KASUS PENYAKIT DALAM


STUDI KASUS OBGYN
STUDI KASUS BEDAH
STUDI KASUS PENYAKIT ANAK

DISUSUN OLEH :

ROSA GLORIA SITANGGANG 193202147

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
STUDI KASUS PENYAKIT DALAM

2.1 Identitas Pasien


No RM : 224318
Nama : Tn. S
TTL : Semarang, 12 September 1967
Umur : 46 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
BB (Berat Badan) : 60 kg
TB (Tinggi Badan) : 170 cm
Alamat : Pusponjolo Timur VIII 19 RT 07/I Semarang
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Bangsal : Mawar
Hari/Tanggal MRS : Rabu/22 Mei 2013

2.2 Anamnesis
Keluhan utama : Badan terasa lemas
• ± 5 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh badan lemas
diseluruh badan, sehingga untuk aktivitas pasien memerlukan bantuan
anggota keluarga yang lain. Pasien juga mengeluh pusing, dan mual tetapi
tidak muntah, buang air kecil biasa, buang air besar biasa, nafsu makan
berkurang, tidak ada penurunan berat badan yang berarti, kedua tangan
dan kaki tidak kesemutan. Batuk pilek tidak dirasakan, penglihatan kabur
tidak dirasakan.
• ± 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh badan terasa
lemas diseluruh badan, terus menerus sepanjang hari. Berkurang saat
istirahat dan bertambah jika aktifitas agak berat. Buang air besar berwarna
kecoklatan, tidak ada darah tidak ada lendir, konsistensi padat, tidak ada
benjolan di daerah dubur. Keluhan lain seperti pusing, mual, sesak nafas.
Pasien tidak muntah maupun demam.
• Saat masuk rumah sakit, badan terasa semakin lemas, pusing, mual
tetapi tidak muntah. Buang air besar warna coklat tetapi tidak setiap hari.
Pasien tidak demam maupun nafsu makan yang turun. Buang air kecil
biasa, sesak nafas. Penglihatan kabur dirasakan pasien.
2.3 Penelusuran Riwayat

Riwayat Penyakit Terdahulu


• Riwayat sakit serupa : disangkal
• Riwayat Hipertensi : diakui (sejak 5 tahun yang lalu)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini (PGK)
• Riwayat Hipertensi : ada

Riwayat kebiasaan :
• Riwayat merokok : disangkal
• Riwayat minum alkohol : disangkal
• Riwayat olahraga : disangkal
• Riwayat makan : sehari 3 (tiga) kali, konsumsi makanan asin
(+)

Riwayat Alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat Penggunaan Obat


• sejak 5 tahun yang lalu mendapat pengobatan captopril 25 mg 2 x 1 tablet
sehari. Akan tetapi pasien tidak rutin minum obat. Pasien hanya minum
obat bila merasa kepalanya pusing atau tengkuknya sakit.

Riwayat Sosial Ekonomi


• Pasien adalah seorang mantan pekerja di bidang kontraktor, sudah berhenti
± 5 th ini. Sekarang sudah tidak bekerja. Biaya kesehatan ditanggung oleh
jamkesmasnas.
2.4 Rekonsiliasi

No Tahapan Hasil
.
1. Pengumpulan Data (3 bulan terakhir)
Pasien menggunakan tablet
captopril 25 mg 2 x 1 sehari
2. Membandingkan terapi yang sudah, Yang sudah dan sedang
sedang dan akan digunakan pasien digunakan:
Tablet Captopril 25 mg 2 x 1
sehari

Captopril tetap digunakan 25 mg


3 x 1 sehari

3. Konfirmasi Dokter jika ada


¾
ketidaksesuaian
4. Komunikasikan ke pasien/keluarga,

perawat jika ada perubahan

Formulir Rekonsiliasi

No RM: 224318
RSUD MJ Formulir Rekonsiliasi Obat dan Data Obat
Nama: Tn.S
SEMARANG yang Digunakan Saat Masuk RS Tgl Lahir: 12/09/67
Tanggal Wawancara: Jam Wawancara: Pengiriman Formulir ke Depo:
22/05/2013 11.00 WIB 22/05/2013
Dampak
Alergi Terhadap: - Manifestasi
(ringan/sedang/be
(isi dengan obat/makanan/kondisi) Alergi: -
rat)
Obat Digunakan
Nama Obat
Aturan Rute Jumlah Saat Dirawat
Dosis
Nama Nama pakai pemberian obat
Ya Tidak
Generik Dagang
Captopril 25mg Bdd oral 7 tab √

Profesi Nama & Tanda Tangan Tanggal

Apoteker √
Aida Hasibuan, S.Farm., Apt
Perawat
22/05/2013
Dokter √
Dr. Iin Andini, SpD

Keluarga Pasien √
Mardiyah (Istri)
2.5 Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
Data Normal 22/05 23/05 24/05 25/05 26/05 27/05 28/05
Klinik
Tekanan <130/85 170/90 150/80 140/90 130/90 130/80 120/80 125/80
darah mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg

Suhu 36,5°C- 37,1°C 37°C 36,8° 36°C 36,8° 37°C 37,2°C


37,5°C C C
Frekuensi 12-20 24x/mnt 22x/mnt 20x/m 20x/m 20x/m 20x/mnt 20x/mn
Nafas x/mnt nt nt nt t
(RR)
Keasadara CM CM CM CM CM CM CM CM
n
Nadi 80-100 88x/mnt 80x/mnt 84x/m 80x/m 84x/m 80x/mnt 80x/mn
(HR) x/mnt nt nt nt t

b. Pemeriksaan Umum
Foto Thorax

Jantung :
• Inspeksi : ictus codis tampak
• Palpasi : kuat angkat, ictus cordis teraba 2 cm medial di ICS 5
linea midclavikula sinistra, pulsus parasternal (-), pulsus
epigastrium (-)
• Perkusi
Kanan jantung : ICS 4 linea parasternalis dextra
Atas jantung : ICS 2 linea parasternal sinistra
Pinggang jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Kiri jantung : ICS 5, 2 cm medial linea midclavicula sinistra
• Auskultasi : BJ I-II regular, bising (-)
• Kesan : normal
• Interpretasi normal

Paru-paru :

Abdomen (BOF) :
• Inspeksi : datar
• Auskultasi : BU (+) N
• Perkusi : Timpani, Pekak alih (-), Pekak sisi (-)
• Palpasi : Supel, NT (+) epigastrium, Hepar : tidak teraba,
Lien : tidak teraba, Tes undulasi (-)

2.5 Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan Darah (Hematologi)
Pemeriksaa
Nilai Normal 22/05
n
Lekosit 3,2 – 10,0 x 109/L 5,19 x 109/L
L 2,77 x 106
Eritrosit 4,4 - 5,6 x 106 sel/mm3
sel/mm3
Hemoglobin 13-18 g/dL L 8,00 g/dL
Hematokrit 40 – 50% L 24,10%
MCV 80 – 100 (fL) 87 (fL)
MCH 28– 34 pg/ sel 28,90 pg/sel
MCHC 32 – 36 g/dL 33,20 g/dL
Trombosit 150 – 440 151
RDW 11,5 – 14,5 12,90
Eosinofil 0-6 2,90
Basofil 0–2 0,20
Neutrofil 36-73 57,20
Limfosit 15-45 31,00
Monosit 0-10 8,70
Interpretasi:
Anemia ringan normokromik-normositer on CKD

b. Kimia Klinik
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Harga normal
GDS 83 Mg/Dl < 125
SGOT 8 U/L 0 – 35
SGPT 9 U/L 0 – 35
Ureum H 88,0 Mg/dL 10,00 – 50,00
Kreatinin H 9,67 Mg/dL 0,70 – 1,10
Kalium L 6,3 Mmol/L 3,5 – 5,0
Natrium 140 Mmol/L 135 – 145
Chlorida 101 Mmol/L 95 – 105
Total protein L 5,7 g/dL 6,1 – 8
Albumin 3,8 g/dL 3,2 – 5,2
Globulin L 1,9 g/dL 2,9 – 3,0
Interpretasi:
Azotemia (kelainan biokimia yaitu peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea
darah, berkaitan dengan penurunan laju filtrasi glomerular.

GFR (Glomerulal Filtration Rate)

Deraja LFG
Penjelasan
t (mL/menit/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ≥ 90

2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan 60-89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ sedang 30-59
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ berat 15-29
5 Gagal ginjal <15 atau dialisis

b. Urinalisis (22/05)
Interpretasi:
- Leukosuria
- Proteinuria
- Glukosuria
- Haematuria
- Asidosis Metabolik

2.6 Diagnosa
- CKD Stage V
Gambaran laboratorium CKD meliputi: (1) sesuai dengan penyakit yang
mendasarinya; (2) penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan
kreatinin serum serta penurunan LFG yang dihitung mempergunakan rumus
Kockcroft-Gault; (3) kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar
hemoglobin (anemia), peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia,
hiponatremia, hiper atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis
metabolik dan (4) kelainan urinalisis yang meliputi proteinuria, hematuria,
leukosuria, cast, isostenuria.
- Hipertensi Stage II
Menurut JNC 8 maka pasien berada pada Hipertensi stage 2.

2.7 Terapi
 Captopril 25 mg 3 x 1
 Asam Folat 2 mg 2 x 1
 Furosemid Injeksi 40 mg 1x1
 Infus NaCl 0,9 % 8 tpm
 CaCO3 500 mg 3 x 1
 Hemodialisis

2.8 Subjektif, Objektif, Assesment, dan Plan (SOAP)

Tanggal 22 Mei 2013

Subject Lemas (+) sesak nafas (+) mual (+) pusing (+) BAB biasa, BAK ± 500
mL

Object
Kesadaran Compos mentis
TD 170/90 mmHg
N 88 x/m
RR 20 x/m
T 37,1°C
Kepala Mesochepal
Mata Konjungtiva pucat ( +/+ ), sclera ikterik (-/-)
Leher KGB membesar (-/-)
Thorax Sela iga tak melebar
Cor Iktus kordis tak tampak, Konfigurasi jantung dalam batas normal, BJ I-II
  regula, bising jantung -/-
Pulmo Taktil fremitus kanan=kiri, perkusi sonor seluruh lapang paru, SDV(+)N,
wheezing(-/,-), ronki (-)
Abdomen Datar, BU(+) normal, tympani, nyeri tekan (+), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas Dalam batas normal

Assessmen Hipertensi Stage II


t

Plan Infus NaCl 0,9% 8 tetes per menit


Injeksi furosemid 40 mg 1x1 ampul
Tablet captopril 25 mg 3 x 1

Tanggal 23 Mei 2013


Subject Lemas(+), sesak nafas (+) , mual (+), pusing (+) , BAB biasa, BAK ±
500 mL.

Object
Kesadaran Compos mentis
TD 150/80 mmHg
N 80 x/m
RR 18 x/m
T 37,0°C

Assessmen CKD Stage V, Hipertensi Stage II, Anemia, Asidosis


t

Plan Infus NaCl 0,9% 8 tetes per menit


Injeksi furosemid 40 mg 1x1 ampul
captopril 25 mg 3 x 1tablet
asam folat 2 mg 2x1 tablet
CaCO3 500 mg 3x1 tablet

Tanggal 24 Mei 2013

Subject Lemas (+), sesak nafas (-) , mual (+), pusing (+) , BAB biasa, BAK ±
600 mL.

Object
Kesadaran Compos mentis
TD 140/90 mmHg
N 84 x/m
RR 20 x/m
T 36,8°C

Assessmen CKD Stage V, Hipertensi Stage II, Anemia, Asidosis


t

Plan Infus NaCl 0,9% 8 tetes per menitt


Injeksi furosemid 40 mg 1x1 ampul
captopril 25 mg 3 x 1tablet
asam folat 2 mg 2x1 tablet
CaCO3 500 mg 3x1 tablet

Tanggal 25 Mei 2013

Subject Lemas (+) , sesak nafas (-) , mual (+), pusing (+) , BAB biasa, BAK ±
650 mL.
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 130/90 mmHg
N 80 x/m
RR 20 x/m
T 36,0°C

Assessmen CKD Stage V, Hipertensi Stage II, Anemia, Asidosis


t

Plan Infus NaCl 0,9% 8 tetes per menit


Injeksi furosemid 40 mg 1x1 ampul
captopril 25 mg 3 x 1tablet
asam folat 2 mg 2x1 tablet
CaCO3 500 mg 3x1 tablet
Program : Hemodialisis
PRC 1 kolf

Tanggal 26 Mei 2013

Subject Lemas (-) , sesak nafas (-) , mual (-), pusing (+) , BAB biasa, BAK ±
600 mL.

Object
Kesadaran Compos mentis
TD 130/80 mmHg
N 84 x/m
RR 20 x/m
T 36,8°C

Assessmen CKD Stage V, Hipertensi Stage II, Anemia, Asidosis


t

Plan Infus NaCl 0,9% 8 tetes per menit


furosemid 40 mg 1x1 ampul
captopril 25 mg 3 x 1 tablet
asam folat 2 mg 2x1 tablet
CaCO3 500 mg 3x1 tablet

Tanggal 27 Mei 2013

Subject Lemas(+), sesak nafas (-) , mual (-), pusing (-), BAB biasa, BAK ± 600
mL.

Object
Kesadaran Compos mentis
TD 120/80 mmHg
N 80 x/m
RR 20 x/m
T 37,0°C

Assessmen CKD Stage V, Hipertensi Stage II, Anemia, Asidosis


t

Plan Infus NaCl 0,9% 8 tetes per menit


furosemid 40 mg 1x1 ampul
captopril 25 mg 3 x 1tablet
asam folat 2 mg 2x1 tablet
CaCO3 500 mg 3x1 tablet

Tanggal 28 Mei 2013

Subject Lemas (-)sesak nafas (-) , mual (-), pusing (-), BAB biasa, BAK ± 600
mL

Object
Kesadaran Compos mentis
TD 125/80 mmHg
N 80 x/m
RR 20 x/m
T 37,2°C

Assessmen CKD Stage V, Hipertensi Stage II, Anemia, Asidosis


t

Plan Infus NaCl 0,9% 8 tetes per menit


Injeksi furosemid 40 mg 1x1 ampul
captopril 25 mg 3 x 1tablet
asam folat 2 mg 2x1 tablet
CaCO3 500 mg 3x1 tablet
Program : Hemodialisis
PRC 1 kolf

2.9 Permasalahan Terkait Obat / Drug Related Problems


 Drug Interaction/ Interaksi Obat
Furosemid berinteraksi dengan Captopril menyebabkan penurunan tekanan
darah yang drastis.
Severity : moderate

2.10 Care Plan

Profesi Rencana Evaluasi


Dokter Bersama tenaga kesehatan lain ikut Tekanan darah
memonitoring tekanan darah pasien pasien terkendali
Apoteker Menyarakan kepada dokter dan perawat untuk Pemantauan
melakukan pemantauan tekanan darah pasien, tekanan darah
segera hentikan penggunaan furosemid pasien dijalankan
bersamaan captopril jika terjadi hipotensi
Perawat Melakukan pemeriksaan tekanan darah pasien Tekanan darah
dengan seksama pasien terkendali
Ahli Gizi Menganjurkan diet rendah garam Asupan garam
pasien terkendali.

2.11 Obat Dibawa Pulang

No Obat yang diberikan Bentuk Sediaan Signa Rute

1. Captopril 25 mg Tablet 3x1 oral

3. Furosemid 40 mg Tablet 1x1 oral

4. Asam folat 2 mg Tablet 2x1 oral

5. CaCO3 500 mg Tablet 3x1 oral

2.12 Edukasi
1. Penggunaan obat harus dilakukan dengan rutin sesuai aturan pakai yang
diresepkan dokter. Karena ketidakpatuhan pasien dapat menghalangi
tercapainya tujuan terapi.
2. Tablet captopril 25 mg merupakan obat hipertensi, dikonsumsi 3x1 tablet
sehari 30 menit sebelum makan. Jika dalam masa penggunaan captopril
timbul batuk kering yang mengganggu, maka pasien boleh berkonsultasi
dengan dokter untuk mendapat terapi lain.
3. Tablet furosemid 40 mg juga obat hipertensi, dikonsumsi 1x1 tablet sehari
sesudah makan, dikonsumsi di pagi hari, agar diuresis (BAK) tidak
mengganggu istirahat di malam hari.
4. Tablet asam folat 2 mg merupakan obat untuk mengatasi anemia,
dikonsumsi 3x1 tablet sehari, sesudah makan.

2.12 Rasionalitas Terapi


Ketepatan Ya Tidak
Tepat Pasien √
Tepat Indikasi √
Tepat Obat √
Tepat Dosis dan Lama √
Pemberian

STUDI KASUS OBGYN


I. IDENTITAS PASIEN

Nama :
RM : 1235-72-44
Umur : 61 tahun / 5 bulan /12 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 23/05/1960
Agama : Islam
Alamat :-
Berat Badan : 60kg
Tinggi Badan : 167cm
Tanggal Masuk Ruangan : 05 Oktober 2015

II. Kronologi
Pasien masuk IGD dengan keluhan badan Lemas, mual, nyeri suprapubic

III. Penelusuran Riwayat


Riwayat Penyakit Terdahulu
• Adenocarcinoma + Asites + Efusi Pleura
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini (PGK)
• Riwayat Hipertensi : ada
Riwayat Alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi
Riwayat Penggunaan Obat
• Ranitidine
• Asam Mafenamat
• Glimepirid
• Metformin

VII. Hasil Laboratorium


Hasil laboratorium tanggal 6 Oktober 2015

VIII. Hasil Pemeriksaan Fisik


Hasil pemeriksaan tanda vital pasien

IX. Terapi Yang Diterima


X. SOAP

Tindak lanjut
Hari / Rekomendasi
No Masalah Uraian masalah
tanggal dan saran

1 11-12 Tidak ada Pasien tidak mengalami ondansetron 8mg Rekomendasi dokter
Oktober indikasi mual muntah dan stress 3x1I Vranitidin untuk stop ondansetron
2015 ulcer tetapi pasien 2x1 IV distop 8mg 3x1I Vranitidin
menerima ondansetron 8mg 2x1 IV
3x1IV dan ranitidin 2x1IV
2 13-10- Pemilihan Pasien menerima Cukup dengan Rekomendasi dokter
2015 obat ondansetron, metoklopramid pemberian
dan dexametason sebagai corticosteroid
obat KRS post gemcitabin tunggal atau
Tidak perlu menggunakan metoclopramid
kombinasi antiemetik pada tunggal
pemberian gemcitabine (Bc Ca agency
karena derajat emesis nya cancer drug
rendah (level 2) low manual 2015)
moderate dan gemcitabine
tidak memiliki efek delayed
nausea/vomiting
(Bc Ca agency cancer drug
manual 2015)

XI. DRUG RELATED PROBLEM

Manifestasi Rekomendasi Cara mengatasi ESO Evaluasi


Hari/Tgl Nama Obat
ESO Dosis

Tanggal Uraian

10-10- WBC - 1.334,67mg Pemberian leucogen 1x1 11/10/2015 12/10/2015


2015 2,29x103 Carboplatin WBC
gejala resiko meningkat
leukopenia (2697%) 417,08mg 11,0 x103
(4 hari post -gemcitabin Dosis sesuai
gemci (9%) protokol (monitoring
carbo) dilakukan
secara
berkala)
Hari / tanggal URAIAN Rekomendasi / Saran Evaluasi

05/10/2015 Persetujuan Sampaikan pada pasien untuk efek Pasien paham dan
kemoterapi oleh samping mual muntah dapat diatasi setuju
pasien dengan obat premedikasi yang akan
Sampaikan pada diberikan sebelum kemoterapi dimulai
pasien mengenai sedangkan untuk sambut rontok dapat
resiko dan efek menggunakan jilbab atau rambut palsu
samping dari
kemoterapi
(mual muntah,
rambut rontok)

13/10/2015 Pasien KRS -Ondansetron diminum 2 kali sehari 30 -Pasien paham dan
mendapatkan menit sebelum makan -Metoklopramid menyetujui
obat peroral diminum 3 kali sehari 15 menit sebelum
yaitu makan -Dexametason sebagai anti alergi
(ondansetron diminum 3 kali sehari sesudah makan -konfirmasi pada
8mg 2x1, -Asmef diminum 3 kali sehari jika nyeri dokter yang
dexametason dan sesudah makan karena dapat mersepkan untuk
0,5mg 3x1, menyebabkan iritasi lambung menggunakan salah
metoklopramid satu antiemetik saja
10mg 3x1, asmef karena ematogenik
500mg 3x1) potensial dari
gemcitabine hanya
level 2 yaitu low
moderate (Bc Ca
agency cancer drug
manual 2015
XII. CARE PLAN

Parameter Tanggal
Tujuan Rekomendasi Frekuensi dan waktu
yang outcome
Farmakoterapi Terapi Pemantauan
Dipantau

Gemci carbo Diberikan CT-Scan Massa ca (0) Selama


sebagai sebanyak 3-4 Metastase (0) MRS dan
antikanker seri dg ESO selama
interval 3 Keluhan (minimal) cycle
pasien: kemoterapi
minggu
mual,
muntah
Data lab:
WBC, Hb,
PLT,

Amlodipin Awal masuk Tensi Tekanan Tiga hari sekali (5, 6, 7, 8,


terapi pada KRS pasien (Tekanan darah normal dilaksanakan 9, 10, 11,
pasien dengan memiliki TD Darah) oleh dokter dan 12, 13) –
tekanan darah 140/90 perawat 10-2015
tinggi sampai pada
hari ke-3
meningkat
190/120
terapi
amlodipin
dimulai dan
dua hari
kemudian
tensi normal
120/ 80
STUDI KASUS BEDAH
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 86 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Alamat :Jl. Arifin RT 012/04 kel. Mendahara Tengah
No RM : 256258
Tanggal masuk RS : 18 Juni 2016

4.2 ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 18 Juni 2016 pukul
10.00 WIB di IGD RS. TK. IV Dr. Bratanata Jambi.
Keluhan Utama : perut terasa sakit sejak 5 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Pasien tidak mau makan (+), mual (+), muntah (+) dan
kembung (+) sudah 3 hari. Benjolan hilang timbul di sela paha +/- 2 tahun

4.3 Penelusuran Riwayat


Riwayat penyakit sekarang:
Pasien dibawa ke IGD RS. TK. IV. Dr. Bratanata dengan keluhan perut terasa
sakit sejak 5 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri dirasakan terus menerus
dan memberat apabila pasien bergerak, batuk dan mengedan. Pasien mengeluh
mual dan muntah setiap kali makan, isi cairan dan apa yang dimakan dan darah
tidak ada. Perut dirasakan semakin kembung sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. BAB dan kentut sudah tidak ada sejak 5 hari SMRS. BAK tidak ada
keluhan. Pasien mempunyai riwayat benjolan di dekat sela paha kanan sejak 2
tahun terakhir. Benjolan akan terlihat pada saat pasien berdiri, batuk, mengedan,
saat sedang bekerja. Benjolan dahulunya dapat masuk apabila didorong dengan
tangan, namun sejak 5 hari lalu benjolan tidak dapat masuk kembali. Benjolan
tidak terasa sakit, namun terasa tegang
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat hipertensi (-), jantung (-), asma (-), diabetes mellitus (-) l, alergi (-).
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat hipertensi (-), jantung (-), asma (-), diabetes mellitus (-), alergi (-)
4.4 REKONSILIASI OBAT
Pasien tidak membawa obat.
III. Pemeriksaan Fisik (Tanggal 18 Juni 2016, Pukul 14.10 WIB)
Keadaan Umum: Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Komposmentis
Berat Badan/Tinggi Badan/IMT : 50/160/19,56
Tanda vital:
Frekuensi nadi: 95 kali/menit
Tekanan Darah: 115/70 mmHg
Frekuensi napas: 20 kali/menit
Suhu Tubuh : 36,4 ° C
Saturasi O2 : 99%

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia, sekret -/-
Hidung : Napas cuping hidung -/-, sekret -/-
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, JVP 5-2
cmH2O
Thorax : Pergerakkan dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak
ada bagian dada yang tertinggal.
Cor : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara nafas kanan = kiri, perkusi sonor kanan, dan rhonki
-/-, wheezing -/-
Abdomen : Cembung, sikatrik (-), supel, bising usus meningkat,
defens muscular (-), Nyeri tekan (+), Nyeri Lepas (-), Psoas
sign (-), Obturator sign (-), rovsing sigh (-) hepar dan lien
tidak teraba.
Ekstremitas : Oedem (-/-), sianosis-/-, akral hangat +/+
Status Lokalis
Regio Inguinal Kanan
Inspeksi : Tampak benjolan sebesar telur ayam, tidak berwarna
merah
Palpasi : nyeri tekan (+), kenyal
Auskultasi : Bising Usus (+) ↓

IV. Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan laboratorium (18 Juni 2016, pukul.16.18)

Pemeriksaaan Hasil Nilai rujukan Satuan


Hematologi
Hemoglobin 14,1 11-16 g/dL
Hematokrit 42.2 40-54 %
Leukosit 6,1 4-11 ribu/ul
Trombosit 226 150-450 ribu/ul
Eritrosit 4,68 4.5-6 juta/ul
MCV/MCH/MCHC
MCV 90,2 80-100 Fl
MCH 30,0 26.0-34.0 Pg
MCHC 33,3 32.0-36.0 g/dl
RDW-CV 12,9 11-16 %
LED 20 0-10 mm/jam
Golongan darah
Mixed (Eo/Mo/Ba) 3.1 3-10 mm/jam
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 5 0,5-5 %
Limfosit 15 20-40 %
Monosit 6 2-8 %
Neutrofil 90.7 40-70 %

(Pemeriksaan tanggal 18 Juni 2016, pukul 16.18 WIB)


Kimia Darah Hasil Nilai rujukan Satuan
Glukosa 155 70-105 mg/dL
Kolesterol 165 200-240 mg/dL
Asam Urat 11,8 2.6-7.2 mg/dL
BUN 110,3 15-40 mg/dL
Serum Creatinin 2,1 0.50-1.10 mg/dL
Calsium 10,2 8,600 – 10,30 IU/L
Natrium 142,2 135,0 – 155,0 IU/L
Kalium 3,700 3,600 – 5,500 IU/L
Clorida 94,90 95,00 – 108,0 g/dL

b. Pemeriksaan rontgen
Thorax PA
Sinus dan diafragma baik
Cor : bentuk dan ukuran normal
Pulmo : Corakan broncho vasculer normal
Tak tampak adanya proses aktif / lama
Hilus dan mediastinum normal
Pleura : normal
Tulang – tulang baik
Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal

c. Pemeriksaan elektrokardiografi
EKG : Sinus Rhytm, frekuensi 82x/menit.
Kesan : EKG Normal
V. Diagnosa kerja
Ileus Obstruksi ec susp. Hernia Inguinalis lateralis dextra inkarserata

VI. Diagnosis Banding


- Ileus Obstruksi ec. Hernia Scrotalis dextra inkarserata
- Ileus Paralitik
VII. Penatalaksanaan
 IVFD RL : ketorolac 1 ampul drip 20 tetes per menit
 Inj. Ranitidin amp 2x50 mg
 Inj. Ceftriaxone 1 x 2 gr
 Inf. Metronidazole 3 x 500 mg
 Pasang NGT, dan alirkan
 Pasang kateter foley
 Puasakan
 Rawat bersama dr Sp. B

VIII. Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam: Ad bonam
Ad sanationam: Ad bonam

XI. Follow up
Tanggal 19 Juni 2016 20 Juni 2016 21 Juni 2016 22 Juni 2016
S Nyeri perut Nyeri bagian Nyeri bagian Nyeri bagian
(+), mual (+), post operasi (+) post operasi (+) post operasi
muntah (+) flatus (+) (+)
O Kesadaran: Kesadaran: CM Kesadaran: CM Kesadaran:
CM Keadaan umum: Keadaan umum: CM
Keadaan Tampak sakit Tampak sakit Keadaan
umum: sedang sedang umum:
Tampak sakit Tanda vital: Tanda vital: Tampak sakit
sedang TD: TD: sedang
Tanda vital: 120/60 mmHg 136/63 mmHg Tanda vital:
TD: Nadi: Nadi: TD:
110/80 mmHg 78 kali/menit 69 kali/menit 130/70 mmHg
Nadi: Nafas: Nafas: Nadi:
80 kali/menit 20 kali/menit 21 kali/menit 80 kali/menit
Nafas: Suhu: Afebris Suhu: Afebris Nafas:
20 kali/menit Thorax: rh(-/-), Thorax: rh(-/-), 20 kali/menit
Suhu: Afebris wh (-/-) wh (-/-) Suhu: Afebris
Thorax: rh(-/-), Abdomen : nyeri Abdomen : Thorax: rh(-/-),
wh (-/-) post operasi (+) nyeri post wh (-/-)
Abdomen : Ekstremitas operasi (+) Abdomen :
distensi (+/+) superior – Ekstremitas Bu(+)N
Ekstremitas inferior superior – Ekstremitas
superior – Oedema (-/-) inferior superior –
inferior Oedema (-/-) inferior
Oedema (-/-) Oedema (-/-)

A Ileus Obstruksi Post op Post op Post op


ec. Hernia Herniorraphy Herniorraphy Herniorraphy
Inguinalis emergency ec. emergency ec. emergency ec.
lateralis dextra Hernia Hernia Hernia
inkarserata. Inguinalis Inguinalis Inguinalis
lateralis dextra lateralis dextra lateralis dextra
inkarserata H+1 inkarserata H+2 inkarserata
H+3
P  IVFD RL : Rawat ICU  Rawat ICU  IVFD RL +
 IVFD
Dextrosa 5 % RL 
+ IVFD RL + tramadol +
= 2:1 gtt tramadol + tramadol + ketorolac gtt
XX/menit + 1 ketorolac gtt ketorolac gtt XX/menit
ampul XX/menit XX/menit  Inf Clinimix 8
 Inf Clinimix 
ketorolac / kolf 8 Inf Clinimix 8 tetes/menit
 Inf Clinimix 8 tetes/menit tetes/menit  Inf.
tetes/menit  Inf.  Inf. Metronidazole
 Inf. Metronidazole Metronidazole 500 mg
Metronidazole 500 mg 500 mg  Inj.
500 mg  Inj. Cefotaxime
 Inj. Cefotaxime Cefotaxime
 Inj. amp 1 x 1 gr amp 1 x 1 gr amp 1 x 1 gr
Cefotaxime  Inj.  Inj.
Ranitidin  Inj.
Ranitidin Ranitidin
amp 1 x 1 gr amp 1x50 mg amp 1x50 mg amp 1x50 mg
 Inj.  Puasa
Ranitidin  Minum bertahap Diet makanan
sampai
amp 1x50 mg ada flatus  Diet makanan lunak
 Os puasa lunak
 NGT terpasang  Aff NGT
 Rencana  Acc pindah
Operasi ruang rawat
Tanggal 23 Juni 2016 24 Juni 2016
S Nyeri (-), Nyeri (-)
flatus banyak
O Kesadaran: Kesadaran: CM
CM Keadaan umum:
Keadaan Tampak sakit
umum: sedang
Tampak sakit Tanda vital:
sedang TD:
Tanda vital: 160/90 mmHg
TD: Nadi:
140/90 mmHg 80 kali/menit
Nadi: Nafas:
80 kali/menit 26 kali/menit
Nafas: Suhu: Afebris
22 kali/menit Thorax: rh(-/-),
Suhu: Afebris wh (-/-)
Thorax: rh(-/-), Abdomen :
wh (-/-) Bu(+)N
Abdomen : Ekstremitas
Bu(+)N superior –
Ekstremitas inferior
superior – Oedema (-/-)
inferior
Oedema (-/-)
A Post op Post op
Herniorraphy Herniorraphy
emergency ec. emergency ec.
Hernia Hernia
Inguinalis Inguinalis
lateralis dextra lateralis dextra
inkarserata inkarserata H+5
H+4
P  IVFD RL gtt
 IVFD RL gtt
XX/menit XX/menit
 Inj.  Diet makanan
Cefotaxime lunak
amp 1 x 1 gr  Mobilisasi jalan
 Inj. Ranitidin
amp 1x50 mg
 Diet makanan
lunak
 Mobilisasi
STUDI KASUS PENYAKIT ANAK
I. Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 22 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Magelang
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 85 cm
Tanggal Masuk Ruangan : 19 Juni 2015
Tanggal Keluar : 21 Juni 2015
Ruangan : Bangsal Flamboyant RST Dr. Soedjono
Magelang
II. Kronologi
Pasien datang ke IGD RS X dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu.
Demam muncul saat siang hari, demam terjadi terus menerus. Orang tua pasien
mengeluhkan pasien menderita batuk pilek sejak 9 hari yang lalu, sekret berwarna
kekuningan dengan konsistensi kental. Belum BAB dan BAK dari 1 hari yang
lalu. Makan dan minum sedikit sejak 6 hari yang lalu.

III. Riwayat alergi


Sebelumnya pasien tidak pernah terkena penyakit yang sama. Riwayat alergi,
kejang dan asma tidak ada.

IV. Riwayat penyakit


Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai keluhan atau riwayat yang sama
dengan pasien.

V. Riwayat Pemakaian Obat


Pasien telah meminum obat parasetamol oral namun tidak terjadi perbaikan.

VI. REKONSILIASI OBAT


Pasien tidak membawa obat.

VII. Hasil Laboratorium


Hasil laboratorium tanggal 12 Juni 2015
VIII. Hasil Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan tanda vital pasien
Data
Normal 19/06 20/06 21/06
Klinik
1. Suhu 36,6-37oC 39,5 36,8 36,8
Frekuensi 30-40 kali
2. 40 60 60
nafas (RR) per menit
110 kali per
3. Nadi 166 160 160
menit
4. Kesadaran CM CM CM CM

IX. Terapi Yang Diterima


NO. Obat yang Bentuk Signa Rute 19/06 20/06 21/06
diberikan Sediaan

1. D5 ¼ NS Infus Tiap 24 i.v. √ √ √


1000/24 jam jam 500
ml

2. Cefotaxim Injeksi Tiap 8 i.v. √ √


300 mg jam, 300
mg

3. Norages Drop Tiap 8 jam Oral √ √ √


250mg/1ml 100 mg
atau 8
tetes

4. Praxion Drop Tiap 8 Oral √ √ √


100 mg/ml jam, 1 ml

5. Ambroxol Syrup Tiap 12 Oral √


15 mg/5 ml jam, 1 cth
6. Rhinos neo Drop Tiap 8 Oral √
7,5 mg/ml jam, 0,8
ml

7. Mucos drop Drop Tiap 12 Oral √


15 jam, 0,8

mg/ml ml

8. Cefila 1,5 Syrup Tiap 12 Oral √


mg kering jam

X. SOAP
Tanggal Subject (S) Object (O) Assessment Plan (P) Keterangan
(A)
19 Juni S: KU/KS : Obs. Febris 1. D5 ⅟4
2015 Demam (+) tampak sakit H+3 NS 1000 /
tidak turun sedang / CM ISPA 24 jam
sejak 3 hari BB : 10 kg 2.
SMRS, VS : N : Cefotaxim
Batuk (+), 166x/menit 3x 300 mg
Pilek (+), RR : 3. Norages
Mual (-), 40x/menit 100 mg 3x1
Muntah (-), S : 4.
o
makan 39,5 C
minum Kepala Praxion
(+) : 3x1 mL
sedikit sejak normochepal
3 hari Mata : CA -
SMRS, BAB /-, SI -/-
dan BAK Hidung
belum sejak :
1 hari SMRS Sekret +/+,
deviasi
septum -/-
Mulut :
Faring
Hiperemis
(+),

Tonsil T1-T1
Leher : KGB
(-)
membesar
Thorax
:
Simetris,
statis dan
dinamis,
retraksi (-)
Pulmo :
Suara nafas
vesikuler
+/+, Rh -/-,
Wh -/- Cor :
BJ I-II
reguler,

XI. DRUG RELATED PROBLEM


Indikasi yang tidak ditangani : Tidak ada
Nama Obat Indikasi Tepat Indikasi Intervensi
D5 ¼ NS Penambah glukosa Tepat indikasi Tetap dilanjutkan
Cefotaxim Antibiotik Tepat indikasi Tetap dilanjutkan
Norages Analgesik Tepat indikasi Tetap dilanjutkan
(NSAID)
Praxion Antipiretik Tepat indikasi Tetap dilanjutkan
Ambroxol Batuk Tepat indikasi Tetap dilanjutkan
Rhinos neo Nasal dekongestan Tepat indikasi Tetap dilanjutkan
Mucos drop Mukolitik Tepat indikasi Tetap dilanjutkan
Cefila Antibiotik Tepat indikasi Tetap dilanjutkan

- Dosis terlalu besar/terlalu kecil


Nama Obat Signa Dosis lazim Dosis Tepat Intervensi
pasien dosis
D5 ¼ NS 500 ml 1000 Tepat Terapi
tetes/24 dilanjutkan
jam (500
ml)
Cefotaxim 3 x 1 hari Neonatus 900 mg/ Tepat Terapi
(Tiap 8 dan anak < hari dilanjutkan
jam) 12 th 50100
mg/kg BB
per hari
terbagi
dalam 2-4
dosis
Norages 3x1 hari 1-3 tahun : 300 mg/ Tepat Terapi
250 mg/ml (Tiap 8 3-10 tetes hari dilanjutkan
jam) Setiap 6 - 8
jam.
Praxion 3 x 1 hari 2-5 tahun : 15 ml/ hari Tepat Terapi
100 mg/ml (Tiap 8 3-4 cth/hari dilanjutkan
jam) (9- 24 ml
/hari)
Ambroxol 2 x 1 hari Dibawah 2 10 ml/ hari Tidak Terapi
15 mg/5 ml (Tiap 12 tahun :15 tepat dilanjutkan,
jam) mg/5 ml/ dosis
hari terbagi diturunkan
dalam 2 menjadi 15
dosis mg/ hari
Rhinos neo 3 x 1 (Tiap 2-5 thn : 2,4 2,4 ml/ Tepat Terapi
7,5 mg 8 jam) ; 0,8 ml/hari hari dilanjutkan
ml terbagi
dalam 3
dosis
Mucos drop 2 x 1 (Tiap < 2 thn : 5 2,4 ml/hari Tepat Terapi
15 mg/ml 12 jam) ; ml terbagi dilanjutkan
0,8 ml dalam 2
dosis
Cefila 1,5 2 x 1 (Tiap 1,5- 3 3 mg/ hari Tidak Dosis
mg 12 jam) mg/kg BB; tepat ditingkatkan
2 x sehari

- Adverse drug reaction (Efek Samping Obat)


Nama Bentuk Efek samping Terjadi Intervensi
Obat sediaan pada
pasien
Cefotaxim Injeksi 1. Kulit: rash, pruritus 2. - Terapi
Saluran cerna: colitis, diare, dilanjutkan
mual dan muntah
3. Lokal: sakit pada tempat
suntikan

Norages Drop 1. Hipersensitivit - Terapi


as dilanjutkan
2. Diskrasia
darah (agranulositosis,
leukopenia,
trombositopenia)
Praxion Drop 1. Reaksi alergi, kulit - Terapi
memerah, fitur wajah dilanjutkan
bengkak
2. Kerusakan
hati, kelainan sel
darah,
toksisitas hati
3. Sesak napas
Ambroxol Syrup Efek ringan gastrointestinal, - Terapi
pilek dan reaksi alergi, sesak dilanjutkan
napas, mual dan muntah,
sembelit, kehilangan nafsu
makan, kelelahan

Rhinos Drop Gangguan saluran cerna, - Terapi


neo anoreksia, mual, muntah, dilanjutkan
sakit perut, mulut kering
Mucos Drop Efek ringan gastrointestinal, - Terapi
drop pilek dan reaksi alergi, sesak dilanjutkan
napas
Cefila Syrup Sakit perut, diare, mual, - Terapi
sakit kepala atau pusing dilanjutkan

Polifarmasi
1. Ambroxol dan Mucos memiliki kandungan yang sama, yaitu Ambroxol
HCl, dengan indikasi yang sama yaitu mengatasi batuk (ekspektoran).
Oleh sebab itu disarankan untuk menghentikan pemberian Ambroxol dan
tetap melanjutkan pemberian Mucos. Karena bentuk sediaan Mucos (drop)
lebih tepat untuk pasien yang berusia 22 bulan.
2. Pasien diberikan Praxion (Paracetamol) untuk mengatasi demam dan
Norages (Metamizole Na) untuk mengatasi nyeri. Karena pasien berusia
22 bulan (kurang 2 tahun) sebaiknya diberikan Praxion saja untuk
mengatasi demam dan juga nyeri (Analgesik, Antipiretik). Selain itu
terdapat peringatan dan perhatian pada Norages untuk penderita infeksi
saluran pernafasan.
3. Pasien diberikan Praxion (Paracetamol) sedangkan suhu tubuh pasien
sudah normal sehingga seharusnya diberikan saat diperlukan saja (KP).
XII. CARE PLAN
Tangga Dokter Perawat Farmasi Gizi
l
19 Juni Pasien Posisi duduk - Mengedukas Mengkonsums
disarankan tegak untuk i pasien i buah-buahan
untuk banyak membuat menggunakan yang
istirahat, pernafasan sediaan drop mengandung
menggunaka lebih mudah (Praxion) banyak
n masker - Mengingatk vitamin
an untuk
mengkonsumsi
obat batuk 3 kali sehari

20 Juni Pasien Pasien melalui Mengkonsumsi praxion Banyak


melalui keluarga kalau diperlukan saja, minum untuk
keluarga diajarkan karena suhu pasien sudah menjaga
disarankan mengeluarkan normal yaitu keseimbangan
untuk dahak 36,6 ºC cairan tubuh
mengeluarka ditempat
n dahak khusus
21 Juni Pasien Pasien melalui Keluarga pasien diedukasi Mengingatkan
keluarga untuk mengencerkan sirup pasien untuk
pasien kering dan mengkonsumsi menghimdari
diingatkan antibiotik sampai habis makanan
untuk berminyak
mengkonsums
i obat secara
teratur

Anda mungkin juga menyukai