DISUSUN OLEH :
2.2 Anamnesis
Keluhan utama : Badan terasa lemas
• ± 5 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh badan lemas
diseluruh badan, sehingga untuk aktivitas pasien memerlukan bantuan
anggota keluarga yang lain. Pasien juga mengeluh pusing, dan mual tetapi
tidak muntah, buang air kecil biasa, buang air besar biasa, nafsu makan
berkurang, tidak ada penurunan berat badan yang berarti, kedua tangan
dan kaki tidak kesemutan. Batuk pilek tidak dirasakan, penglihatan kabur
tidak dirasakan.
• ± 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh badan terasa
lemas diseluruh badan, terus menerus sepanjang hari. Berkurang saat
istirahat dan bertambah jika aktifitas agak berat. Buang air besar berwarna
kecoklatan, tidak ada darah tidak ada lendir, konsistensi padat, tidak ada
benjolan di daerah dubur. Keluhan lain seperti pusing, mual, sesak nafas.
Pasien tidak muntah maupun demam.
• Saat masuk rumah sakit, badan terasa semakin lemas, pusing, mual
tetapi tidak muntah. Buang air besar warna coklat tetapi tidak setiap hari.
Pasien tidak demam maupun nafsu makan yang turun. Buang air kecil
biasa, sesak nafas. Penglihatan kabur dirasakan pasien.
2.3 Penelusuran Riwayat
Riwayat kebiasaan :
• Riwayat merokok : disangkal
• Riwayat minum alkohol : disangkal
• Riwayat olahraga : disangkal
• Riwayat makan : sehari 3 (tiga) kali, konsumsi makanan asin
(+)
Riwayat Alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi
No Tahapan Hasil
.
1. Pengumpulan Data (3 bulan terakhir)
Pasien menggunakan tablet
captopril 25 mg 2 x 1 sehari
2. Membandingkan terapi yang sudah, Yang sudah dan sedang
sedang dan akan digunakan pasien digunakan:
Tablet Captopril 25 mg 2 x 1
sehari
Formulir Rekonsiliasi
No RM: 224318
RSUD MJ Formulir Rekonsiliasi Obat dan Data Obat
Nama: Tn.S
SEMARANG yang Digunakan Saat Masuk RS Tgl Lahir: 12/09/67
Tanggal Wawancara: Jam Wawancara: Pengiriman Formulir ke Depo:
22/05/2013 11.00 WIB 22/05/2013
Dampak
Alergi Terhadap: - Manifestasi
(ringan/sedang/be
(isi dengan obat/makanan/kondisi) Alergi: -
rat)
Obat Digunakan
Nama Obat
Aturan Rute Jumlah Saat Dirawat
Dosis
Nama Nama pakai pemberian obat
Ya Tidak
Generik Dagang
Captopril 25mg Bdd oral 7 tab √
Apoteker √
Aida Hasibuan, S.Farm., Apt
Perawat
22/05/2013
Dokter √
Dr. Iin Andini, SpD
Keluarga Pasien √
Mardiyah (Istri)
2.5 Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
Data Normal 22/05 23/05 24/05 25/05 26/05 27/05 28/05
Klinik
Tekanan <130/85 170/90 150/80 140/90 130/90 130/80 120/80 125/80
darah mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
b. Pemeriksaan Umum
Foto Thorax
Jantung :
• Inspeksi : ictus codis tampak
• Palpasi : kuat angkat, ictus cordis teraba 2 cm medial di ICS 5
linea midclavikula sinistra, pulsus parasternal (-), pulsus
epigastrium (-)
• Perkusi
Kanan jantung : ICS 4 linea parasternalis dextra
Atas jantung : ICS 2 linea parasternal sinistra
Pinggang jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Kiri jantung : ICS 5, 2 cm medial linea midclavicula sinistra
• Auskultasi : BJ I-II regular, bising (-)
• Kesan : normal
• Interpretasi normal
Paru-paru :
Abdomen (BOF) :
• Inspeksi : datar
• Auskultasi : BU (+) N
• Perkusi : Timpani, Pekak alih (-), Pekak sisi (-)
• Palpasi : Supel, NT (+) epigastrium, Hepar : tidak teraba,
Lien : tidak teraba, Tes undulasi (-)
b. Kimia Klinik
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Harga normal
GDS 83 Mg/Dl < 125
SGOT 8 U/L 0 – 35
SGPT 9 U/L 0 – 35
Ureum H 88,0 Mg/dL 10,00 – 50,00
Kreatinin H 9,67 Mg/dL 0,70 – 1,10
Kalium L 6,3 Mmol/L 3,5 – 5,0
Natrium 140 Mmol/L 135 – 145
Chlorida 101 Mmol/L 95 – 105
Total protein L 5,7 g/dL 6,1 – 8
Albumin 3,8 g/dL 3,2 – 5,2
Globulin L 1,9 g/dL 2,9 – 3,0
Interpretasi:
Azotemia (kelainan biokimia yaitu peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea
darah, berkaitan dengan penurunan laju filtrasi glomerular.
Deraja LFG
Penjelasan
t (mL/menit/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ≥ 90
↑
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan 60-89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ sedang 30-59
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ berat 15-29
5 Gagal ginjal <15 atau dialisis
b. Urinalisis (22/05)
Interpretasi:
- Leukosuria
- Proteinuria
- Glukosuria
- Haematuria
- Asidosis Metabolik
2.6 Diagnosa
- CKD Stage V
Gambaran laboratorium CKD meliputi: (1) sesuai dengan penyakit yang
mendasarinya; (2) penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan
kreatinin serum serta penurunan LFG yang dihitung mempergunakan rumus
Kockcroft-Gault; (3) kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar
hemoglobin (anemia), peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia,
hiponatremia, hiper atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis
metabolik dan (4) kelainan urinalisis yang meliputi proteinuria, hematuria,
leukosuria, cast, isostenuria.
- Hipertensi Stage II
Menurut JNC 8 maka pasien berada pada Hipertensi stage 2.
2.7 Terapi
Captopril 25 mg 3 x 1
Asam Folat 2 mg 2 x 1
Furosemid Injeksi 40 mg 1x1
Infus NaCl 0,9 % 8 tpm
CaCO3 500 mg 3 x 1
Hemodialisis
Subject Lemas (+) sesak nafas (+) mual (+) pusing (+) BAB biasa, BAK ± 500
mL
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 170/90 mmHg
N 88 x/m
RR 20 x/m
T 37,1°C
Kepala Mesochepal
Mata Konjungtiva pucat ( +/+ ), sclera ikterik (-/-)
Leher KGB membesar (-/-)
Thorax Sela iga tak melebar
Cor Iktus kordis tak tampak, Konfigurasi jantung dalam batas normal, BJ I-II
regula, bising jantung -/-
Pulmo Taktil fremitus kanan=kiri, perkusi sonor seluruh lapang paru, SDV(+)N,
wheezing(-/,-), ronki (-)
Abdomen Datar, BU(+) normal, tympani, nyeri tekan (+), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas Dalam batas normal
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 150/80 mmHg
N 80 x/m
RR 18 x/m
T 37,0°C
Subject Lemas (+), sesak nafas (-) , mual (+), pusing (+) , BAB biasa, BAK ±
600 mL.
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 140/90 mmHg
N 84 x/m
RR 20 x/m
T 36,8°C
Subject Lemas (+) , sesak nafas (-) , mual (+), pusing (+) , BAB biasa, BAK ±
650 mL.
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 130/90 mmHg
N 80 x/m
RR 20 x/m
T 36,0°C
Subject Lemas (-) , sesak nafas (-) , mual (-), pusing (+) , BAB biasa, BAK ±
600 mL.
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 130/80 mmHg
N 84 x/m
RR 20 x/m
T 36,8°C
Subject Lemas(+), sesak nafas (-) , mual (-), pusing (-), BAB biasa, BAK ± 600
mL.
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 120/80 mmHg
N 80 x/m
RR 20 x/m
T 37,0°C
Subject Lemas (-)sesak nafas (-) , mual (-), pusing (-), BAB biasa, BAK ± 600
mL
Object
Kesadaran Compos mentis
TD 125/80 mmHg
N 80 x/m
RR 20 x/m
T 37,2°C
2.12 Edukasi
1. Penggunaan obat harus dilakukan dengan rutin sesuai aturan pakai yang
diresepkan dokter. Karena ketidakpatuhan pasien dapat menghalangi
tercapainya tujuan terapi.
2. Tablet captopril 25 mg merupakan obat hipertensi, dikonsumsi 3x1 tablet
sehari 30 menit sebelum makan. Jika dalam masa penggunaan captopril
timbul batuk kering yang mengganggu, maka pasien boleh berkonsultasi
dengan dokter untuk mendapat terapi lain.
3. Tablet furosemid 40 mg juga obat hipertensi, dikonsumsi 1x1 tablet sehari
sesudah makan, dikonsumsi di pagi hari, agar diuresis (BAK) tidak
mengganggu istirahat di malam hari.
4. Tablet asam folat 2 mg merupakan obat untuk mengatasi anemia,
dikonsumsi 3x1 tablet sehari, sesudah makan.
Nama :
RM : 1235-72-44
Umur : 61 tahun / 5 bulan /12 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 23/05/1960
Agama : Islam
Alamat :-
Berat Badan : 60kg
Tinggi Badan : 167cm
Tanggal Masuk Ruangan : 05 Oktober 2015
II. Kronologi
Pasien masuk IGD dengan keluhan badan Lemas, mual, nyeri suprapubic
Tindak lanjut
Hari / Rekomendasi
No Masalah Uraian masalah
tanggal dan saran
1 11-12 Tidak ada Pasien tidak mengalami ondansetron 8mg Rekomendasi dokter
Oktober indikasi mual muntah dan stress 3x1I Vranitidin untuk stop ondansetron
2015 ulcer tetapi pasien 2x1 IV distop 8mg 3x1I Vranitidin
menerima ondansetron 8mg 2x1 IV
3x1IV dan ranitidin 2x1IV
2 13-10- Pemilihan Pasien menerima Cukup dengan Rekomendasi dokter
2015 obat ondansetron, metoklopramid pemberian
dan dexametason sebagai corticosteroid
obat KRS post gemcitabin tunggal atau
Tidak perlu menggunakan metoclopramid
kombinasi antiemetik pada tunggal
pemberian gemcitabine (Bc Ca agency
karena derajat emesis nya cancer drug
rendah (level 2) low manual 2015)
moderate dan gemcitabine
tidak memiliki efek delayed
nausea/vomiting
(Bc Ca agency cancer drug
manual 2015)
Tanggal Uraian
05/10/2015 Persetujuan Sampaikan pada pasien untuk efek Pasien paham dan
kemoterapi oleh samping mual muntah dapat diatasi setuju
pasien dengan obat premedikasi yang akan
Sampaikan pada diberikan sebelum kemoterapi dimulai
pasien mengenai sedangkan untuk sambut rontok dapat
resiko dan efek menggunakan jilbab atau rambut palsu
samping dari
kemoterapi
(mual muntah,
rambut rontok)
13/10/2015 Pasien KRS -Ondansetron diminum 2 kali sehari 30 -Pasien paham dan
mendapatkan menit sebelum makan -Metoklopramid menyetujui
obat peroral diminum 3 kali sehari 15 menit sebelum
yaitu makan -Dexametason sebagai anti alergi
(ondansetron diminum 3 kali sehari sesudah makan -konfirmasi pada
8mg 2x1, -Asmef diminum 3 kali sehari jika nyeri dokter yang
dexametason dan sesudah makan karena dapat mersepkan untuk
0,5mg 3x1, menyebabkan iritasi lambung menggunakan salah
metoklopramid satu antiemetik saja
10mg 3x1, asmef karena ematogenik
500mg 3x1) potensial dari
gemcitabine hanya
level 2 yaitu low
moderate (Bc Ca
agency cancer drug
manual 2015
XII. CARE PLAN
Parameter Tanggal
Tujuan Rekomendasi Frekuensi dan waktu
yang outcome
Farmakoterapi Terapi Pemantauan
Dipantau
4.2 ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 18 Juni 2016 pukul
10.00 WIB di IGD RS. TK. IV Dr. Bratanata Jambi.
Keluhan Utama : perut terasa sakit sejak 5 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Pasien tidak mau makan (+), mual (+), muntah (+) dan
kembung (+) sudah 3 hari. Benjolan hilang timbul di sela paha +/- 2 tahun
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia, sekret -/-
Hidung : Napas cuping hidung -/-, sekret -/-
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, JVP 5-2
cmH2O
Thorax : Pergerakkan dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak
ada bagian dada yang tertinggal.
Cor : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara nafas kanan = kiri, perkusi sonor kanan, dan rhonki
-/-, wheezing -/-
Abdomen : Cembung, sikatrik (-), supel, bising usus meningkat,
defens muscular (-), Nyeri tekan (+), Nyeri Lepas (-), Psoas
sign (-), Obturator sign (-), rovsing sigh (-) hepar dan lien
tidak teraba.
Ekstremitas : Oedem (-/-), sianosis-/-, akral hangat +/+
Status Lokalis
Regio Inguinal Kanan
Inspeksi : Tampak benjolan sebesar telur ayam, tidak berwarna
merah
Palpasi : nyeri tekan (+), kenyal
Auskultasi : Bising Usus (+) ↓
b. Pemeriksaan rontgen
Thorax PA
Sinus dan diafragma baik
Cor : bentuk dan ukuran normal
Pulmo : Corakan broncho vasculer normal
Tak tampak adanya proses aktif / lama
Hilus dan mediastinum normal
Pleura : normal
Tulang – tulang baik
Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal
c. Pemeriksaan elektrokardiografi
EKG : Sinus Rhytm, frekuensi 82x/menit.
Kesan : EKG Normal
V. Diagnosa kerja
Ileus Obstruksi ec susp. Hernia Inguinalis lateralis dextra inkarserata
VIII. Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam: Ad bonam
Ad sanationam: Ad bonam
XI. Follow up
Tanggal 19 Juni 2016 20 Juni 2016 21 Juni 2016 22 Juni 2016
S Nyeri perut Nyeri bagian Nyeri bagian Nyeri bagian
(+), mual (+), post operasi (+) post operasi (+) post operasi
muntah (+) flatus (+) (+)
O Kesadaran: Kesadaran: CM Kesadaran: CM Kesadaran:
CM Keadaan umum: Keadaan umum: CM
Keadaan Tampak sakit Tampak sakit Keadaan
umum: sedang sedang umum:
Tampak sakit Tanda vital: Tanda vital: Tampak sakit
sedang TD: TD: sedang
Tanda vital: 120/60 mmHg 136/63 mmHg Tanda vital:
TD: Nadi: Nadi: TD:
110/80 mmHg 78 kali/menit 69 kali/menit 130/70 mmHg
Nadi: Nafas: Nafas: Nadi:
80 kali/menit 20 kali/menit 21 kali/menit 80 kali/menit
Nafas: Suhu: Afebris Suhu: Afebris Nafas:
20 kali/menit Thorax: rh(-/-), Thorax: rh(-/-), 20 kali/menit
Suhu: Afebris wh (-/-) wh (-/-) Suhu: Afebris
Thorax: rh(-/-), Abdomen : nyeri Abdomen : Thorax: rh(-/-),
wh (-/-) post operasi (+) nyeri post wh (-/-)
Abdomen : Ekstremitas operasi (+) Abdomen :
distensi (+/+) superior – Ekstremitas Bu(+)N
Ekstremitas inferior superior – Ekstremitas
superior – Oedema (-/-) inferior superior –
inferior Oedema (-/-) inferior
Oedema (-/-) Oedema (-/-)
mg/ml ml
X. SOAP
Tanggal Subject (S) Object (O) Assessment Plan (P) Keterangan
(A)
19 Juni S: KU/KS : Obs. Febris 1. D5 ⅟4
2015 Demam (+) tampak sakit H+3 NS 1000 /
tidak turun sedang / CM ISPA 24 jam
sejak 3 hari BB : 10 kg 2.
SMRS, VS : N : Cefotaxim
Batuk (+), 166x/menit 3x 300 mg
Pilek (+), RR : 3. Norages
Mual (-), 40x/menit 100 mg 3x1
Muntah (-), S : 4.
o
makan 39,5 C
minum Kepala Praxion
(+) : 3x1 mL
sedikit sejak normochepal
3 hari Mata : CA -
SMRS, BAB /-, SI -/-
dan BAK Hidung
belum sejak :
1 hari SMRS Sekret +/+,
deviasi
septum -/-
Mulut :
Faring
Hiperemis
(+),
Tonsil T1-T1
Leher : KGB
(-)
membesar
Thorax
:
Simetris,
statis dan
dinamis,
retraksi (-)
Pulmo :
Suara nafas
vesikuler
+/+, Rh -/-,
Wh -/- Cor :
BJ I-II
reguler,
Polifarmasi
1. Ambroxol dan Mucos memiliki kandungan yang sama, yaitu Ambroxol
HCl, dengan indikasi yang sama yaitu mengatasi batuk (ekspektoran).
Oleh sebab itu disarankan untuk menghentikan pemberian Ambroxol dan
tetap melanjutkan pemberian Mucos. Karena bentuk sediaan Mucos (drop)
lebih tepat untuk pasien yang berusia 22 bulan.
2. Pasien diberikan Praxion (Paracetamol) untuk mengatasi demam dan
Norages (Metamizole Na) untuk mengatasi nyeri. Karena pasien berusia
22 bulan (kurang 2 tahun) sebaiknya diberikan Praxion saja untuk
mengatasi demam dan juga nyeri (Analgesik, Antipiretik). Selain itu
terdapat peringatan dan perhatian pada Norages untuk penderita infeksi
saluran pernafasan.
3. Pasien diberikan Praxion (Paracetamol) sedangkan suhu tubuh pasien
sudah normal sehingga seharusnya diberikan saat diperlukan saja (KP).
XII. CARE PLAN
Tangga Dokter Perawat Farmasi Gizi
l
19 Juni Pasien Posisi duduk - Mengedukas Mengkonsums
disarankan tegak untuk i pasien i buah-buahan
untuk banyak membuat menggunakan yang
istirahat, pernafasan sediaan drop mengandung
menggunaka lebih mudah (Praxion) banyak
n masker - Mengingatk vitamin
an untuk
mengkonsumsi
obat batuk 3 kali sehari