Resume Kewirausahaan Sopiyan Hardiyansah
Resume Kewirausahaan Sopiyan Hardiyansah
NIM : C.0105.20.148
B. Penyakit Kardiovaskuler
Dengan teknologi digital tersebut dapat mempengaruhi perubahan risiko
kesehatan sehingga berdampak terhadap pergeseran pola penyakit. Faktor
resiko penyakit pada usia produktif salah satunya adalah gangguan sistem
kardiovaskuler, diantaranya :
1. Aritmia
Kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal,
seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi ketika
implus elektrik yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung tidak
bekerja dengan baik.
2. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyumbatan atau penyempitan di pembuluh arteri koroner yang
disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi ini membuat pasokan darah
menuju ke jantung
menjadi berkurang. Jika tidak segera ditangani, PJK dapat menyebabkan
serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung.
3. Kardiomiopati
Gangguan pada otot jantung. Kardiomiopati dapat menyebabkan
komplikasi serius, seperti gagal jantung, penggumpalan darah, henti
jantung, dan gangguan katup jantung.
4. Deep Vein Thrombosis (DVT)
Kondisi adanya gumpalan darah di pembuluh darah vena. Biasanya
kondisi ini terjadi di bagian paha dan betis. Pada beberapa kasus,
gumpalan darah ini dapat mengalir ke paru-paru dan menyebabkan
komplikasi serius, seperti emboli paru.
5. Penyakit Arteri Perifer
Kondisi ketika aliran darah menuju kaki tersumbat akibat penumpukan
plak di pembuluh darah arteri, sehingga kaki kekurangan suplai darah
dan menimbulkan rasa sakit ketika berjalan.
6. Stroke
Penyakit yang terjadi ketika asupan darah menuju otak terganggu akibat
tersumbat atau pecahnya pembuluh darah.
C. Faktor Pemicu
1. Kurang Berolahraga
2. Kebiasaan Merokok
3. Konsumsi Makanan Berlemak
4. Kelebihan Berat Badan
5. Tekanan Darah Tinggi
6. Konsumsi Alkohol
H. Kesimpulan
1. Teknologi terus berkembang dengan kecepatan yang tinggi
2. Revolusi industri 4.0 akan menguatkan implementasi Bidang Kesehatan
melalui pemanfaatan teknologi baik dalam hal pelayanan maupun
manajemen.
3. Kemajuan teknologi berdampak pada pergeseran pola penyakit dan
resiko kesehatan
4. Kemajuan teknologi diimbangi dengan: regulasi yang adaptif,
kolaboratif, menjunjung tinggi etika dan edukasi pada masyarakat, semua
stake holder pembangunan.
” Kegawatdaruratan pada Pasien Kardiovaskular Pre Hospital dan Intra
Hospital”
A. Latar Belakang
Penyebab kematian no 1 di dunia ( Roth et al., 2018 &WHO, 2020)
17,9 juta jiwa kematian setiap tahun (WHO, 2020).
Riskesdas 2018, angka kejadian semakin meningkat.
Sekitar 2.784.064 pasien penyakit kardiovaskular (PERKI, 2019)
Ada tiga sistem yang harus bekerja bersama agar jantung dapat berdenyut
secara efisien:
Sirkulasi Umum
Konduksi
Sistem Koroner
4. Intervensi Medik
A = Airway
1. Pemberian oksigen
B = Breathing 2. Infus cairan/obat-obatan
C = Circulation 3. Obat-obat injeksi/support
D = Drug / obat- obatan 4. Pemasangan alat yang
E = Evaluation diperlukan
F = Follow up
Pemeriksaan penunjang : EKG, Echokardografi, X ray, AGD, CT.
Angio.
5. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Penurunan curah jantung
c. Ketidak-mampuan mempertahankan ventilasi spontan
d. Pola napas tidak efektif
e. Gangguan pertukaran gas
f. Gangguan perfusi jaringan
g. Ketidak seimbangan cairan
6. Intervensi Keperawatan
a. Pertahankan saluran napas tetap terbuka, bersihkan sekret atau
muntah
b. Inisiasi RJP jika diperlukan, dengan konsentrasi oksigen tinggi
c. Tempatkan pasien dalam posisi nyaman
d. Pertahankan akses IV, hubungkan dengan EKG dan Oksimetri
e. Siapkan defibrillator (jika diperlukan setiap saat)
f. Siapkan ventilator mekanik atau CPAP.
g. Monitor TTV
h. Cairan dibatasi jika perlu
i. Pertahankan keseimbangan intake output
j. Jika hipotensi, posisi kaki keatas
k. Jangan berikan NTG jika hipotensi. Berikan hanya jika TD tinggi
l. Berikan obat2 jantung emergensi: inotropik, diuretik, glikosida
jantung, narkotik, Atropin, Adrenalin dll sesuai kondisi pasien dan
protokol terapi.