Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No.

3, Desember 2018

Kasus-Kasus Maternal di Berita Online Menyangkut Hak Asasi yang


Patut Menjadi Pelajaran dalam Pendidikan Bidan di Indonesia

Maternal Cases in Online News with Human Rights Concern that Deserve
to be Learned in Midwife Education in Indonesia

MV. Virahayu1, D. Dasuki2, O. Emilia2, M. Hasanbasri2, dan M. Hakimi2


1)
Prodi S1 Kebidanan, STIKes AKBIDYO, Jln Parangtritis km 6, Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55188, Indonesia
2)
Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Jln Farmako, Senolowo, Sekip Utara, Mlati, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281, Indonesia

Korespondensi: virahayuakbidyo@gmail.com

Submitted: 20 September 2018, Revised: 26 November 2018, Accepted: 7 Desember 2018

https://doi.org/10.22435/jpppk.v2i3.813

Abstrak

Gerakan menghormati hak asasi manusia dalam pelayanan kesehatan maternal di berbagai negara
mendorong petugas kesehatan bertindak lebih manusiawi. Perempuan selama ini diam karena tidak ingin
memutus hubungan harmonis dengan bidan serta jarangnya isu ini diangkat dalam pertemuan profesi dan
publikasi ilmiah menyebabkan perhatian yang rendah terhadap hak asasi manusia dalam pelayanan kesehatan
maternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kegagalan dalam pemenuhan hak kesehatan ibu hamil
dan bersalin serta mengeksplorasi alasan-alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Metode penelitian
dilakukan dengan melakukan penelusuran berita online kompas.com, tribunnews.com, dan detiknews.com
tahun 2016-2018 dengan kata kunci “malpraktik” dan “bidan”, tentang persoalan hak asasi manusia dalam
pelayanan bidan. Kami mengikuti kasus dalam lebih dari satu media online, disertai perkembangan berita
tentang kasus tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominasi bidan dalam pelayanan kesehatan
maternal di Indonesia, berdampak pada pengabaian hak asasi perempuan dan keselamatan. Kejadian ini
pada kelompok orang dengan pendapatan rendah dan kelompok yang mampu. Didapatkan praktik bidan
di luar kewenangan, kemungkinan motivasi mendapatkan keuntungan, dominasi bidan, posisi sosial
perempuan yang rendah dalam pelayanan kesehatan maternal, dan keterlibatan masyarakat yang rendah
untuk mendukung perempuan yang mengalami ketidakadilan dalam layanan kesehatan. Kepercayaan dan
ketergantungan perempuan pada bidan, berdampak pengabaian hak asasi dan keselamatan ibu, tindakan di
luar kewenangan, untuk pencarian keuntungan dalam praktik pribadi. Organisasi profesi dan pendidik bidan
harus memasukkan penerapan hak asasi manusia dalam praktik kebidanan melalui kasus-kasus dari berita
online dalam pertemuan berkala asosiasi profesi, serta kurikulum pendidikan, untuk mencegah dampak buruk
pengabaian hak asasi ibu di masa depan.

Kata kunci: pengabaian hak asasi dalam layanan bidan, kasus malpraktik bidan, penguatan pendidikan bidan

Abstract

The movement to respect human rights in maternal health services in various countries encourages health
workers to act more humanely. Low attention to human rights issue in maternal health services due to the
silent of the victims-because women do not want to break the harmonious relationship with midwives, and this
issue is rarely raised in professional meetings and scientific publications. This study aims to identify failures
in fulfilling the health rights of pregnant women and childbirth and explore the reasons for this. The research

140
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

method is done by searching online news kompas.com, tribunnews.com, and detiknews.com in 2016-2018
with the keywords “malpractice” and “midwife”, about human rights issues in midwifery services. We followed
the case in more than one online media, accompanied by the case progress report. The results of the study
show that the dominance of midwives in maternal health services in Indonesia has an impact on neglecting
women’s human rights and safety. This event is in the group of people with low income and groups who are
able. The practice of midwive’s out of authority, possible motivations for profit, dominance of midwives, low
social position of women in maternal health services, and low community involvement in supporting women
who experience inequality in maternal health services. Trust and dependence of women on midwives, impact
on neglecting human rights and maternal safety, actions that are beyond authority, for seeking profit in private
practice. Midwife professional organizations and educators must incorporate the application of human rights in
midwifery practice through cases from online news in periodic meetings of professional associations, as well
as educational curricula, to prevent the adverse effects of neglecting maternal rights in the future.

Keywords: neglect of human rights in midwife services, midwife malpractice case, strengthening midwifery
education

Pendahuluan kewenangan demi kepentingan pribadi, adalah


Angka kematian bayi dan ibu (AKB perlakuan tidak manusiawi dalam praktik kebidanan
dan AKI) yang masih tinggi dalam 3 dasa warsa yang sebenarnya selama ini terjadi di Indonesia,
terakhir menempatkan profesi bidan menjadi namun jarang ditulis.
salah satu kebijakan sentral di Indonesia.1,2,3 Bidan Perlakuan tidak manusiawi oleh bidan
ditempatkan di seluruh pelosok Indonesia dengan telah menjadi isu global.12 Perempuan mengalami
pola kontrak agar mau bekerja di daerah4 dan perlakuan tidak manusiawi dalam bentuk kekerasan,
di daerah terpencil.1,5 Selain sebagai penolong disrespek, pelecehan, dan tidak diperhatikan
persalinan normal, peran bidan ada banyak dan kebutuhannya selama bersalin.9,13,14 Contoh: di
bahkan menyangkut pemberian konseling bagi Ghana, perempuan mengalami penelantaran, dan
penduduk yang masih ragu untuk berkunjung ke diskriminasi selama persalinan.15 Tindakan kasar
tempat profesional,5,6 sehingga bidan dituntut untuk dan mengancam, dilakukan oleh bidan terhadap
memahami masalah-masalah budaya penduduk perempuan bersalin  di rumah sakit negara Swedia.16
setempat agar mau berpartisipasi mengatasi masalah Stereotyping dilakukan bidan di negara maju
mereka sendiri1 dan bagaimana kolaborasi sesama terhadap klien yang berasal dari negara berkembang
bidan agar ibu hamil memperoleh manfaat maksimal atau etnis minoritas.8,17,18,19,20,21 Tidak ada dukungan
dari program puskesmas. Meskipun demikian, emosional dan informasi bagi ibu nifas yang
implementasi program bidan di seluruh pelosok mengalami stillbirth di Indonesia, adalah tindakan
Indonesia memiliki tantangan yang tidak sedikit. pengabaian, menyebabkan beban psikologis jangka
Sikap diam demi menjaga harmoni yang panjang yang tidak disadari oleh bidan.22 Pelayanan
menjadi kebiasaan perempuan Asia, menyebabkan persalinan dengan kekerasan yang dilakukan
isu kekerasan yang dialami dalam pelayanan oleh bidan menyebabkan perempuan hamil tidak
kesehatan maternal tidak banyak dilaporkan memanfaatkan fasilitas kesehatan maternal.23 Upaya
dan dikaji.7 Sistem pelayanan kesehatan yang meningkatkan kualitas kesehatan maternal dan
memberi peluang untuk melakukan tindakan diluar pelayanan profesional menjadi terkendala perilaku
kewenangan, adalah godaan bagi ketaatan terhadap kekerasan oleh bidan.
etika profesi. Praktik tidak manusiawi oleh bidan Artikel ini ingin menunjukkan terjadi
dilatarbelakangi pengalaman saat pendidikan, praktik tidak manusiawi terhadap pasien oleh bidan
hubungan kolegial serta keinginan untuk di Indonesia. Kami menyajikan uraian tentang
menunjukkan jati diri dan eksistensi profesi.8,9,10 pentingnya memahami setiap fenomena yang terjadi
Penelitian yang dilakukan oleh Hardee K, dkk dibalik kasus malpraktik. Kami menggunakan
(2012) menunjukkan praktik tidak manusiawi ilustrasi 3 kasus yang menjadi perhatian
menyebabkan morbiditas dan mortalitas.11 publik,  diterbitkan dalam koran online untuk
Pengabaian keselamatan pasien, tindakan diluar menjelaskan kedalaman kekerasan oleh bidan bagi

141
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

pasien. Bagian akhir tulisan ini, kami mendiskusikan perkembangan kasus tersebut.  Isu-isu pokok dalam
strategi untuk memperbaiki pelayanan bidan agar berita tersebut ditampilkan, untuk mengetahui
kekerasan tidak terjadi, yang mencakup continuing latar belakang pelanggaran hak asasi yang terjadi.
education tentang hak asasi dan kemanusiaan oleh Kasus-kasus publik ini digunakan karena data yang
organisasi profesi. diduga menyangkut malpraktik tersimpan dalam
dokumen audit di dinas kesehatan, yang tidak bisa
Tujuan diakses untuk penelitian seperti ini. Kami bahkan
Penelitian ini mencoba mengungkap memulai studi bibliometrik yang mencari riset
kejadian tidak manusiawi dan mengidentifikasi terkait malpraktik oleh bidan yang ditulis dalam
kegagalan pemenuhan hak kesehatan ibu dengan jurnal kebidanan Indonesia terakreditasi Dikti.
mengambil informasi yang bersumber dari media Penelusuran artikel dimulai dengan identifikasi
online dan mengeksplorasi alasan-alasan yang menggunakan kata kunci “bidan” dan “malpraktik”
menyebabkan hal tersebut terjadi. serta “bidan” dan “praktik kekerasan”. Sumber
informasi adalah 3 jurnal bidan Indonesia yang
Metode telah terakreditasi Dikti, yaitu e-journal.ibi.or.id,
Metode penelitian dengan menggunakan thejmch.com, dan mji.ui.ac.id selama kurun waktu
analisis konten, untuk menunjukkan pelanggaran 2016 sampai 2018. Tidak ada satu penelitian yang
hak asasi yang dilakukan oleh bidan dalam praktik. ditemukan atas dasar strategi itu. Penting dicatat
Analisis konten terhadap narasi atau berita tentang bahwa dalam “content analysis”, peneliti bersandar
pelayanan kesehatan, dapat mengungkapkan pada apa yang ditulis dalam media. Meskipun
fenomena yang terjadi di balik morbiditas, ketidakmungkinan verifikasi data merupakan salah
mortalitas, dan apa yang dianggap penting oleh satu kelemahan Validitas informasi dijaga dengan
pasien. Penelitian ini merupakan upaya untuk melakukan triangulasi sumber melalui informasi
mengungkapkan kejadian tidak manusiawi oleh yang sama dari media yang lain. (Gambar 1)
bidan yang merugikan klien. Data untuk studi ini
diambil dari kasus yang sudah menjadi perhatian Hasil
publik di media online. Media yang digunakan dalam Kasus Maternal yang Menjadi Sorotan Media
studi ini adalah Kompas.com, Tribunnews.com, dan Publik
Detiknews.com. Berita yang diamati mencakup Ketiga kasus ini menonjol dalam hal praktik
kurun waktu tahun 2016 sampai 2018. Kasus tidak manusiawi. Praktik bidan ini menyebabkan
ditelusuri dengan kata kunci: kasus malpraktik mortalitas dan morbiditas, tetapi di Indonesia hal
bidan. Berita tentang kasus malpraktik yang tersebut tidak banyak dituliskan dalam artikel ilmiah.
diperoleh, dianggap benar jika terdapat lebih dari satu Perlakuan tidak manusiawi oleh bidan, didapatkan
koran online memberitakan dan terdapat informasi melalui pemberitaan di televisi, koran atau media

Gambar 1. Alur Penelusuran Artikel

142
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

online. Penelusuran menghasilkan 3 berita di media kewenangan dan mendapatkan keuntungan pribadi.
online, yang menjadi perhatian publik. Berikut Masyarakat telah mengetahui bahwa aborsi
adalah ringkasan kasus. adalah tindakan ilegal. Kecurigaan masyarakat
menyebabkan kasus ini terbongkar ke ranah publik.
Kasus 1: Aborsi di Luar Kewenangan dan Motif Keberanian masyarakat menyuarakan pengabaian
Keuangan keselamatan ibu oleh bidan, terjadi karena aborsi
Bidan DSB dan NN alias Na, ibu muda telah dipahami sebagai tindakan melawan hukum.
yang sedang hamil 5 bulan, menjadi tersangka ....Praktik aborsi itu, lanjut Didik, terbongkar setelah
dalam kasus aborsi. NN melakukan aborsi di klinik polisi mendapatkan informasi dari masyarakat yang
bersalin milik DSB. Berdasarkan pengakuan NN, curiga akan perut N yang tiba-tiba mengecil...
aborsi dilakukan karena janin yang dikandungnya (http://www.tribunnews.com/regional/2016/01/25/
tidak berkembang dan denyutnya tidak terekam. dua-klinik-bidan-di-kupang-diduga-jadi-tempat-
NN datang ke klinik bidan bersama ibunya, pada praktik-aborsi.)
tanggal 17 Januari 2016. Bidan DSB melakukan Masyarakat tidak semua memahami batas
pemeriksaan dan menyimpulkan bahwa janin dalam kewenangan dan etika profesi bidan. Kecurigaan
kandungan NN harus dikeluarkan karena sudah mati. telah terjadi pelanggaran hukum, menyebabkan
NN diberi obat untuk menggugurkan kandungannya, kasus ini dilaporkan ke polisi.
dan harus membayar biaya tindakan aborsi dan “Ada dua tempat praktik milik bidan DSB yang
perawatan sebesar 10 juta rupiah. Kasus aborsi di memiliki izin yakni di Kelurahan Pasir Panjang,
klinik bidan DSB, diketahui pihak kepolisian akibat sedangkan di Kelurahan Bonipoi itu tidak memiliki
laporan warga setempat yang mencurigai perubahan izin….
fisik NN. Hasil penyelidikan polisi menunjukkan (http://www.tribunnews.com/regional/2016/01/25/
kecurigaan bahwa klinik tersebut tidak memiliki ijin dua-klinik-bidan-di-kupang-diduga-jadi-tempat-
dari dinas kesehatan setempat. Bidan DSB memiliki praktik-aborsi.)
dua klinik di wilayah tersebut. Berdasarkan Sesuai informasi yang diperoleh Timor
keterangan saksi, praktik aborsi sering dilakukan di Express (Grup JPNN) di Mapolres Kupang Kota,
Bonipoi,” kata Didik, Senin (25/1/2016). Namun, klinik bersalin milik bidan DSB itu ilegal karena
menurut Didik, setelah pihaknya mendapati dua tidak memiliki izin resmi dari dinas terkait…
kuburan janin di klinik milik bidan DSB di Pasir (timor express/fri/jpnn)
Panjang, maka tidak tertutup kemungkinan klinik
ini juga dijadikan tempat aborsi. Kasus 2: R, seorang perempuan tuna wicara, datang
Kasus 1 bersumber pada: Merdeka.com, untuk memeriksakan kehamilan di Puskesmas
Jumat, 22 Januari 2016 20:23 Reporter: Ananias rawat jalan Kecamatan Sungai Kunyit, Mempawah
Petrus; TRIBUNNEWS.COM, Senin 25 Januari Hilir. R didampingi keluarganya, karena suami
2016 dan Kamis, 4 Februari 2016 19:57 WIB, bekerja di Malaysia sejak hampir setahun yang lalu.
penulis: Dion Kota, editor: Eko Sutriyanto; Kompas. Kehamilan ketiga ini sangat diharapkan, karena
com - 28/09/2016, 10:34 WIB Kontributor Kupang, kedua anak dari kehamilan sebelumnya, meninggal.
Sigiranus Marutho Bere; Liputan6.com, 23 Feb Puskesmas tersebut tidak melayani rawat inap dan
2017, 14:31 WIB, Ola Keda; timor express/fri/jpnn, persalinan. Pelayanan kebidanan dan kandungan
Sabtu, 23 Januari 2016 – 09:43 WIB; mediantt.com; hanya sebatas pemeriksaan kehamilan. Dokter
che, Januari 2016) puskesmas melakukan pemeriksaan USG terhadap
NN dan keluarga menunjukkan kepercayaan R. Hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi
terhadap pelayanan bidan, sehingga melakukan rujukan kasus ke RSUD dr Rubini untuk perawatan
pengambilan keputusan tanpa mengutamakan isu lebih lanjut. Dokter curiga terdapat kondisi
keselamatan. Bidan DSB mengabaikan keselamatan abnormal pada kehamilan R. Usia kehamilan R saat
klien dan melakukan tindakan diluar kewenangan, itu adalah 38 minggu. Keluarga R, memutuskan
demi keuntungan pribadi. Kepercayaan ibu untuk mengikuti anjuran dokter. Nu-orang tua R,
mendorong bidan melakukan tindakan diluar menyatakan akan mengurus BPJS terlebih dahulu,

143
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

karena tidak memiliki biaya untuk berobat ke 2016; Hamzah/dd; MEMPAWAH,SP: ben/bah/sut.
rumah sakit. Rencana Nu untuk mengurus BPJS Kasus ini menonjol dalam hal pengabaian
dan membawa R ke rumah sakit di kota, diketahui keselamatan klien, dominasi bidan terhadap profesi
oleh bidan TD-kepala Puskesmas Sungai Kunyit. lain, dan pertimbangan finansial dalam sebuah
Bidan tersebut menawarkan agar R dibawa ke keluarga miskin.
klinik bersalin miliknya. Pertimbangannya adalah Keluarga R percaya terhadap kemampuan
kedekatan dengan keluarga dan kemudahan urusan klinis dan pertimbangan rasional yang disarankan
administrasi. N tidak perlu mengurus BPJS dan bidan. Kondisi sosial menyebabkan pertimbangan
mengeluarkan biaya transportasi untuk membawa R ekonomi diutamakan dibandingkan keselamatan
ke rumah sakit di kota. Keluarga juga tidak perlu ibu.
memikirkan biaya hidup selama menunggui R di ..Seperti diberitakan sebelumnya, R (32) adalah ibu
kota. Biaya persalinan di klinik milik bidan TD muda tuna wicara. Dia sudah dua kali mengandung,
hanya Rp 900.000,- sudah termasuk penjemputan namun anaknya meninggal saat masih kecil dan
Rina dari rumah ke klinik dan administrasi untuk dalam kandungan…(Suara Pemred: IBI Mempawah
pembuatan akta kelahiran. N menerima tawaran Laporkan Dugaan Malpraktik ke Diskes)
bidan TD. R dijemput untuk dirawat di klinik bidan R diduga menjadi korban malpraktik saat melahirkan
TD pada pukul 01.00 WITA tanggal 21 Juli 2016. anaknya yang ketiga. Sementara suaminya saat
Proses persalinan R ternyata mengalami kesulitan. ini bekerja di Malaysia sudah hampir setahun…..
Bidan TD memutuskan melakukan ekstraksi vakum, (http://pontianak.tribunnews.com: Breaking news:
agar bayi dapat segera dilahirkan. N menceritakan detik-rina-akan-melahirkan-dan-ditangani-bidan)
bahwa proses ekstraksi vakum tidak mudah. Alasan Nu ingin mengurus BPJS karena  tidak
Alat tersebut lepas sebanyak empat kali, dan bayi memiliki biaya  persalinan di rumah sakit. Dan
tetap tidak lahir. R akhirnya dirujuk ke Rumah pilihan mendaftar ke BPJS, biaya bisa gratis…
Sakit dr Rubini. Dokter di rumah sakit tersebut Namun dalam obrolan itu, bidan TD malah mengajak
tidak dapat melakukan tindakan medis, sehingga Nu ke kliniknya  dengan iming-iming dan gak usah
memutuskan untuk merujuk R ke RSUD dr Abdul pakai BPJS. “Katanya kalau gunakan BPJS terburu
Aziz Singkawang. R-dalam keadaan kesakitan, terlambat,” kata Nu, menirukan percakapan TD..
menempuh perjalanan jauh menuju Singkawang. (Suara Pemred:Bidan Klinik Mempawah Hilir
Tim medis di RSUD dr Abdul Aziz Singkawang Diduga Malpraktik)
akhirnya berhasil melahirkan bayi tersebut, dalam Pengabaian keselamatan R dilakukan oleh
kondisi sudah tidak bernyawa. Bayi meninggal bidan dan keluarga sendiri. Bidan memanfaatkan
dalam kandungan, diduga akibat trauma persalinan. kepercayaan dan ketidaktahuan pasien untuk
R harus merelakan kehilangan anak untuk ketiga keuntungan pribadi. Keluarga memutuskan
kalinya. mengikuti saran bidan, karena ada solusi lain yang
Berdasarkan informasi dari pihak dinas lebih ekonomis dan praktis.
kesehatan, diduga terjadi pelanggaran prosedur “Jadi, bagusan di klinik saya saja, kata bu TD.
pelayanan bidan dan izin praktik. Wakil ketua Ikatan Karena saya mempunyai dua klinik. Satu di
Bidan Indonesia setempat telah melaporkan kasus Mempawah dan di Sui Pinyuh. Dan nantinya saat
dugaan malpraktik yang dilakukan bidan TD ke penjempuatan dan bikin akta dan kelahiran hanya
dinas kesehatan. Data dari Ikatan Bidan Indonesia sekitar Rp.900 ribu,” Nu kembali menirukan
menunjukkan bidan TD telah melakukan malpraktik percakapan TD....(Suara Pemred: Bidan Klinik
lebih dari satu kali. Mempawah Hilir Diduga Malapraktek)
Kasus 2 bersumber pada: Suara Kepercayaan ibu dan keluarga terhadap
Pemred; Editor  sutan  2016-07-27 12:33:04 pm; bidan menyebabkan saran untuk dirujuk
thetanjungpuratimes.com: 27 Juli 2016;Hamzah/ ke pelayanan spesialis, diabaikan. Kasus ini
Dd; 26 Juli 2016 17:54: TRIBUN PONTIANAK. menunjukkan peran bidan yang dominan atas
CO.ID, Penulis: Dhita Mutiasari; Editor: Steven pengambilan keputusan dalam pelayanan kesehatan
Greatness;thetanjungpuratimes.com: 3 Agustus maternal.

144
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

“Jadi, kata pihak Puskesmas harus dibawa ke dialami Sae. Dukun beranak tersebut tidak mampu
rumah sakit Dr Rubini. Namun Kepala Puskesmas mengatasi masalah yang terjadi.
justru menawari agar anaknya dibawa  ke kliniknya Sa segera pergi ke bidan terdekat. Sa pergi
di Mempawah….(thetanjungpuratimes.com:Oknum tanpa membawa serta Sae. Kondisi geografis tempat
Bidan di Mempawah Diduga Melakukan Tindakan tinggal Sae, menjadi hambatan untuk datang ke
Malpraktik) bidan atau puskesmas terdekat. Kondisi Sae yang
Pelanggaran aturan dan etika profesi oleh masih sadar, menyebabkan semua orang di rumah
bidan TD dilakukan lebih dari 1 kali. Bidan TD tersebut yakin bahwa keadaan akan baik-baik saja.
diketahui memiliki 2 buah klinik bersalin. Kedua Bidan terdekat yang bisa didatangi oleh
klinik tersebut masih beroperasi dan isu legalitas Sa adalah US. Perempuan tersebut menerima
dipersoalkan setelah kasus R terungkap ke publik. kedatangan Sa pada tanggal 16 Juni 2018
..klinik persalinan kebidanan juga dikatakannya pukul 01.30 WIB. US adalah bidan Puskesmas
tak memperbolehkan memiliki dua klinik.. (Suara Padarincang, yang membuka praktek mandiri di
Pemred: Bidan Klinik Mempawah Hilir Diduga rumahnya, di desa Padarincang. US bukan bidan
Malpraktik) desa setempat, karena pertimbangan profesi dan
…. Dikatakannya, kasus dugaan malpraktik yang jarak, maka sangat masuk akal Sa minta pertolongan
dilakukan oleh oknum bidan tersebut, bukan baru kepadanya. Kedatangan suami Sae dini hari,
pertama kali terjadi di Mempawah. Berdasarkan bermaksud mengajak bidan US datang ke rumahnya
data yang dimiliki IBI Mempawah setidaknya menolong Sae yang mengalami perdarahan.
ada sejumlah dugaan malpraktik yang dilakukan Maksud dan tujuan kedatangan Sa, segera dipahami
sang bidan. ….(thetanjungpuratimes.com:Terkait dengan baik oleh bidan US. Keinginan Sa untuk
Oknum Bidan Diduga Malpraktik, IBI Mempawah mengajak bidan US ke rumahnya, tidak berhasil.
Layangkan Surat ke Dinkes) Bidan US memutuskan untuk tidak mendatangi
“Menurut data-data yang ada, dugaan malpraktik Sae-ibu yang mengalami perdarahan pasca salin.
yang dilakukan bidan TD sudah lebih dari sekali,” Alasan yang diberikan adalah: kasus perdarahan
ungkapnya. …(Suara Pemred: IBI Mempawah yang terjadi (berdasarkan cerita Sa) memerlukan
Laporkan Dugaan Malpraktik ke Diskes) penatalaksanaan oleh dokter ahli. US menyarankan
Kasus 2 membuktikan bahwa diperlukan agar Sae dibawa ke puskesmas di Cacaban.
perhatian terhadap isu sosial dan kemanusiaan, Sa mengikuti saran US, untuk mencari
dalam praktik bidan sehari-hari. pertolongan ke Puskesmas Padarincang. Menurut
pengakuan Sa, tidak ada seorang petugas pun yang
Kasus 3: berharap besar terhadap pertolongan piket pada dini hari lebaran tersebut. Sa kemudian
bidan, tetapi tidak terjadi pulang ke rumahnya. Sa pulang tanpa disertai bidan
Sa dan Sae adalah suami istri, penduduk yang diharapkan dapat menolong istrinya. Kondisi
Kampung Cikotak, Desa Cibeureum, Kabupaten Saenah semakin memburuk, dan akhirnya Sae
Serang, Banten. Keluarga tersebut tinggal di meninggal dunia. Tiga jam lamanya Sae bertahan
perbukitan Padarincang. Sae sedang hamil anak dalam kondisi perdarahan, tanpa mendapatkan
keempat, merasakan tanda-tanda akan melahirkan pertolongan profesional.
pada tanggal 15 Juni 2018 pukul 23.00 WIB. Esok Proses kematian Sae menjadi bahan
hari, adalah Hari Raya Idul Fitri. Sae tidak dibawa pembicaraan oleh warga. Wartawan koran online
ke bidan atau ke puskesmas terdekat ketika tanda- datang, mengunjungi Sa kemudian menuliskan
tanda persalinan awal mulai dirasakan. Satu jam kisah tersebut. Bidan US dan pihak Puskesmas
kemudian, Sae melahirkan. Kelahiran tersebut Padarincang merasa perlu melakukan klarifikasi
membuat Sa panik, sehingga memanggil paraji terhadap informasi yang beredar. Satu  hari setelah
(dukun beranak) untuk menolong istri dan bayi yang berita kematian Sae tayang di koran online, Bidan US
baru dilahirkannya. Sae mengalami perdarahan. menulis surat terbuka sebagai klarifikasi peristiwa
Paraji meminta Sa mendatangkan bidan desa, tersebut. Para petugas Puskesmas Padarincang-
untuk membantu menghentikan perdarahan yang selaku penanggungjawab pelayanan kesehatan

145
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

dasar di wilayah tersebut, mengunjungi Sa untuk Temuan Tema Kemanusiaan dari Analisis
menjelaskan bahwa kematian Sae seharusnya terhadap Tiga Kasus
tidak terjadi jika ibu tersebut bersalin di fasilitas Isu utama dalam ketiga berita tersebut,
kesehatan. dapat dilihat pada Tabel 1. Berita tentang NN, R
Kasus 3 bersumber pada: detikNews, Senin dan Sae, adalah gambaran kecil dari sejumlah besar
25 Juni 2018, 12:09 WIB; Reza Gunadha, Suara. kasus morbiditas serta mortalitas yang terjadi di
com;Senin, 25 Juni 2018 | 20:12 WIB;BantenNews. Indonesia. Bidan DS, TD, dan US adalah pemilik
co.id- Senin, 25 Juni 2018 | 15:02;BantenNews. klinik bersalin. Bidan TD adalah kepala Puskesmas
co.id -Selasa, 26 Juni 2018 | 14:05 Sungai Kunyit, sedangkan bidan US adalah petugas
Kasus ini sangat kental dengan tindakan tidak Puskesmas Padarincang. Tiga kasus perlakuan tidak
manusiawi. Ketidakhadiran bidan ketika Sae manusiawi oleh bidan. (Tabel 1)
mengalami perdarahan pasca salin adalah tindakan Tabel 1 menunjukkan, pengabaian
tidak manusiawi. keselamatan ibu menjadi latar belakang morbiditas
“Bu, saya minta tolong, istri saya sudah melahirkan, dan mortalitas pada ketiga kasus. Pengambilan
bayi sudah di luar, keadaan kritis. Ibu mau saya keputusan tanpa memperhatikan keselamatan ibu
bawa ke rumah. Kata dia nggak bisa. Alasannya menjadi hambatan pemenuhan hak asasi manusia.
nggak pernah dipanggil, nggak pernah dibawa (ke Kepercayaan masyarakat terhadap bidan untuk
warga). Itu mah bawa saja ke Cacaban (puskesmas). masalah kehamilan dan persalinan, menunjukkan
Di sana peralatannya cukup. Dokter ada,” kata Sa peran spesifik profesi tersebut. Bidan, sebagai
…(BantenNews.co.id: Tak Dapat Pelayanan Medis, profesi pelayanan kesehatan maternal yang terdekat
Ibu Hamil Asal Padarincang Meninggal pada dengan masyarakat, menjadi lebih dipercaya
Malam Lebaran) daripada profesi lain.
US, bidan di Desa Padarincang membantah menolak
memberi pelayanan kepada Sae, ibu hamil asal Kepercayaan terhadap Bidan
Desa Cibeureum,…Melalui surat yang dikirimkan Bidan sebagai tenaga kesehatan dengan
ke BantenNews.co.id, US menyampaikan saat itu kemampuan spesifik dan dekat dengan masyarakat
kondisi yang disampaikan oleh Sa (suami Sae) karena berada di desa dan di kecamatan, telah berhasil
adalah kasus patologis yang harus ditangani dokter disosialisasikan selama hampir 30 tahun. Program
ahli.. …(BantenNews.co.id: Bidan di Padarincang bidan desa telah menggeser para pelaku pelayanan
Bantah Tolak Ibu Hamil Hingga Meninggal) kebidanan tradisional, menggantikan dengan
Sae mengalami persalinan dan perdarahan praktik kebidanan ilmiah yang aktual. Keberhasilan
pasca salin tanpa mendapatkan pertolongan yang ditunjukkan bidan, menimbulkan kepercayaan
profesional. bahwa profesi ini mampu menyelesaikan semua
Sa bercerita, pada Jumat (15/6) pukul 23.00 WIB, masalah kebidanan yang terjadi. Kepercayaan
istrinya mengalami kontraksi. Sejam kemudian masyarakat terhadap bidan, dapat menimbulkan
bayinya langsung keluar. Ia panik mencari dukun risiko penyalahgunaan, sehingga terjadi tindakan
beranak. Begitu tiba, si dukun rupanya tidak diluar kewenangan, atas kesepakatan bersama.
sanggup dan menyarankan minta pertolongan bidan Sesuai pengakuan dua orang pegawai bidan DS,
karena sudah terjadi pendarahan.. jelas Didik, NN datang ke klinik bersalin milik bidan
(-detikNews: Pilu Warga Banten Kehilangan Istri DS di Bonipoi dan mengeluh tentang kehamilanya…
yang Melahirkan di Malam Lebaran) (Merdeka.com:Bidan di Kupang layani aborsi,
“Itu mah bawa saja ke Cacaban (puskesmas). Di tempat praktik jadi kuburan orok)
sana peralatannya cukup. Dokter ada,” kata Sa … …Namun dalam obrolan itu, bidan TD malah
(BantenNews.co.id: Tak Dapat Pelayanan Medis, mengajak Nu ke kliniknya  dengan iming-iming dan
Ibu Hamil Asal Padarincang Meninggal pada gak usah pakai BPJS. “Katanya kalau gunakan
Malam Lebaran) BPJS terburu terlambat,” kata Nu, menirukan
percakapan TD.. (Suara Pemred:Bidan Klinik
Mempawah Hilir Diduga Malpraktik)

146
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

Tabel 1. Tema Utama dalam Kasus

Isu Utama dalam Kasus Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3


Kepercayaan terhadap Pergi meminta pertolongan Dokter bahkan meminta Percaya jika bidan akan
bidan bidan karena tahu dirujuk rumah sakit, tetapi datang dan membantu,
kehamilan bermasalah yang bersangkutan memilih setelah dukun tidak sanggup
mengikuti saran bidan mengatasi masalah.
Berani membayar mahal
untuk aborsi yang
ditawarkan
Pengabaian keselamatan Memulangkan ibu setelah Meminta untuk dirawat di Mampu menolong tetapi
ibu diberi obat pemacuan klinik bersalin meskipun justru tidak mau datang untuk
persalinan kondisi ibu seharusnya menolong, meminta keluarga
dirujuk ke rumah sakit untuk mencari pertolongan
ke puskesmas (*)
Tindakan di luar Aborsi Vakum ekstraksi, pemberian Terbalik, memiliki
kewenangan obat pemacu persalinan kewenangan tetapi justru
tidak berusaha membantu
Keuntungan pribadi Menganjurkan pengguguran Menjanjikan fasilitas dan Mencari aman untuk diri
dengan biaya 10 juta rupiah. kemudahan dibandingkan bidan
jika mengurus bpjs
Vulnerabilitas Relatif mampu membayar, Pasien dari keluarga Pasien berasal dari keluarga
status sosial tidak dijelaskan sederhana yang tinggal di buruh tani yang tinggal di
desa, status sosial rendah perbukitan desa, status sosial
rendah

(*) Perdarahan pasca salin menyebabkan kondisi mengancam nyawa. Setiap bidan sebagai penolong persalinan
telah memiliki kemampuan melakukan stabilisasi pada kasus perdarahan.

Begitu tiba, si dukun rupanya tidak sanggup dan pertolongan ke puskesmas terdekat saat persalinan
menyarankan minta pertolongan bidan karena dimulai. Kepercayaan terhadap bidan, bukan isu
sudah terjadi pendarahan.. yang menyingung rasa kemanusiaan. Sikap percaya
(-detikNews: Pilu Warga Banten Kehilangan Istri dapat memicu terjadi tindakan diluar kewenangan
yang Melahirkan di Malam Lebaran) yang menyebabkan persoalan kemanusiaan.
Masyarakat mungkin tidak mengetahui
secara jelas risiko yang akan terjadi. Ketiga kasus Perlakuan Tidak Manusiawi terhadap Pasien
menunjukkan ada kepercayaan terhadap bidan. oleh Bidan dan Pengabaian Keselamatan
Kasus 1, klien percaya bahwa bidan mampu Ketiga kasus menunjukkan pengabaian
melakukan tindakan aborsi; pada kasus 2 klien keselamatan ibu dalam pengambilan keputusan.
lebih percaya terhadap argumen yang diajukan Pengabaian keselamatan dalam ketiga kasus,
bidan dibandingkan dokter atau petugas puskesmas dilakukan oleh bidan terhadap klien. Isu ini memiliki
yang lain. Bidan TD (kasus 2) memberikan efek kemanusiaan yang paling berat dibandingkan
alternatif solusi yang rasional bagi kondisi sosial tindakan diluar kewenangan dan keuntungan
dan keuangan klien. Kasus 3, menunjukkan ada pribadi. Kasus 1 dan 2 menunjukkan bahwa bidan
kepercayaan dukun dan suami klien terhadap berani mengambil risiko melakukan suatu tindakan
kemampuan serta kemauan bidan untuk mengatasi yang membahayakan klien. Kasus 3 menunjukkan
perdarahan setelah melahirkan. Dukun dan suami hal sebaliknya. Bidan pada kasus 3, memilih untuk
klien yakin bahwa dalam kondisi perdarahan, membiarkan klien dalam keadaan perdarahan karena
bidan akan datang untuk memberikan pertolongan. merasa kasus tersebut lebih sesuai ditatalaksana
Dukun dan suami klien tidak memahami risiko yang oleh dokter ahli.
mungkin terjadi, sehingga tidak langsung mencari

147
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

Tindakan di Luar Kewenangan Vulnarabilitas Pasien


Ada 2 kasus tindakan diluar kewenangan Klien pada kasus 2 dan 3 berasal dari keluarga
oleh bidan terhadap klien. Tindakan diluar miskin. Isu kerentanan sosial sangat menonjol pada
kewenangan menjadi isu yang menyentuh sisi kasus 2. Klien adalah seorang perempuan tuna
kemanusiaan, jika ada unsur kesengajaan tanpa wicara, berasal dari keluarga tidak mampu, dan
kondisi kedaruratan dan keuntungan pribadi. memiliki riwayat kehamilan yang buruk. Terdapat
Undang-undang kesehatan telah memberikan risiko sosial dan kesehatan pada klien tersebut.
peluang bagi bidan untuk melakukan tindakan diluar Keterbatasan fisik menyebabkan klien perlu
kewenangan, ketika tidak ada tenaga kesehatan lain didampingi oleh keluarga dalam kasus ini orang
yang mampu melakukan tindakan tersebut. Landasan tua, untuk membuat pengambilan keputusan atas
hukum ini tampaknya berpeluang disalahgunakan dirinya, tidak didasarkan pada riwayat kehamilan
ketika klien mengalami kendala geografis, jarak, yang buruk, pertimbangan ekonomi menjadi alasan
kemampuan finansial, fasilitas, dan kondisi sosial- utama untuk memilih pelayanan yang ditawarkan
sebagaimana yang terjadi pada kasus 2. bidan. Kasus 3 menunjukkan klien berasal dari
Seorang bidan di Kota Kupang, Nusa Tenggara keluarga miskin yang tinggal di daerah perbukitan.
Timur (NTT) berinisial DSB, ditangkap aparat Kemiskinan dan keterpencilan erat kaitannya
Kepolisian Resor Kupang Kota, lantaran terlibat dengan maternal health literacy yang rendah dan isu
kasus aborsi terhadap NN alias N (23). kemanusiaan.
https://regional.kompas.com/ Seperti diberitakan sebelumnya, R (32) adalah ibu
read/2016/01/23/04231081/Terlibat.Kasus.Aborsi. muda tuna wicara. Dia sudah dua kali mengandung,
Seorang.Bidan.di.Kupang.Ditangkap. namun anaknya meninggal saat masih kecil dan
Agar bayi bisa lahir dari rahim, TD kemudian dalam kandungan…
memberikan perangsang untuk melahirkan dan (Suara Pemred: IBI Mempawah Laporkan Dugaan
anaknya agar cepat keluar.  TD kemudian mengambil Malapraktik ke Diskes)
fakum untuk menyedot bayi dari rahim  Alasan Nu ingin mengurus BPJS karena  tidak
(Suara Pemred:Bidan Klinik Mempawah Hilir memiliki biaya  persalinan di rumah sakit. Dan
Diduga Malpraktek) pilihan mendaftar ke BPJS, biaya bisa gratis…
(Suara Pemred:Bidan Klinik Mempawah Hilir
Keuntungan Pribadi Diduga Malapraktek)
Tindakan di luar kewenangan untuk Sa akhirnya kembali ke rumahnya di Cikotak
keuntungan pribadi, tampaknya menjadi modus yang lokasinya di perbukitan Padarincang…
utama bidan pada kasus 1 dan 2. Hal tersebut dapat (BantenNews.co.id: Tak Dapat Pelayanan Medis,
dilihat dari kutipan kesaksian dan dialog antara klien Ibu Hamil Asal Padarincang Meninggal pada
dengan bidan. Malam Lebaran)
Dalam kasus ini, polisi juga sudah meminta “Istilahnya nyalahin saya (karena) nggak dibawa
keterangan dari NN alias N (23) yang meminta ke sana. Sebelum sakit maksudnya, kenapa nggak
bantuan bidan DSB lakukan aborsi  janin di dalam dibawa. Di kampung adanya dukun,” ujar Sa, yang
kandungannya yang berusia lima bulan dengan tarif sehari-hari bekerja jadi buruh tani.. (detikNews:
Rp 10 juta..… Pilu Warga Banten Kehilangan Istri yang
(http://www.tribunnews.com/regional/2016/01/25/ Melahirkan di Malam Lebaran)
dua-klinik-bidan-di-kupang-diduga-jadi-tempat-
praktik-aborsi.) Kepedulian Masyarakat
..NN alias N, untuk menggugurkan janin yang Kepedulian masyarakat terhadap
dikandungnya itu, dirinya membayar Rp 10 juta. perempuan, mempengaruhi kualitas kehidupan
Namun, uang muka yang sudah diserahkan ke bidan mereka. Keengganan perempuan menyuarakan
DSB baru Rp 5 juta. … (timor express/fri/jpnn) perlakuan yang mereka terima ketika berurusan
dengan tenaga kesehatan, menyebabkan kasus-

148
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

kasus kemanusiaan tidak terungkap dan terjadi Sa bercerita, pada Jumat (15/6) pukul 23.00 WIB,
berulang dengan pola yang serupa. Ketiga kasus istrinya mengalami kontraksi. Sejam kemudian
menunjukkan masyarakat dan keluarga berani bayinya langsung keluar. ...
menyuarakan persoalan yang mereka hadapi (- detikNews: Pilu Warga Banten Kehilangan Istri
dalam pelayanan kesehatan maternal. Kasus ini yang Melahirkan di Malam Lebaran)
membuktikan, masyarakat perlu diberi pemahaman Informan yang didapatkan dalam berita:
yang tepat tentang masalah kesehatan maternal 1. Masyarakat pada kasus 1
yang terjadi sehingga dapat menjadi agent yang Masyarakat yang mencurigai perubahan
menyuarakan kepentingan pelayanan manusiawi fisik NN melaporkan kondisi tersebut ke polisi.
bagi perempuan. Kasus pertama terungkap ke Masyarakat memahami aborsi sebagai tindakan
publik karena masyarakat mencurigai terjadi ilegal. Kecurigaan ada praktik aborsi memicu
praktik ilegal, yaitu aborsi. Kasus kedua diketahui pelaporan kasus tersebut kepada polisi. Model
publik akibat cerita disampaikan keluarga kepada partisipasi ini dapat diadopsi untuk menggalang
wartawan. Keluarga menyuarakan keluhan karena kepedulian terhadap perempuan. Perhatian terhadap
terjadi kematian dan kerugian materi. Kasus ibu hamil dan bersalin, disosialisasikan dengan
ketiga diceritakan oleh keluarga kepada wartawan. cara memberikan informasi hal-hal sederhana yang
Keluarga merasa kecewa karena tidak berhasil mudah dipahami masyarakat. Aborsi memiliki sisi
mendatangkan bidan yang dipercaya dapat memberi kemanusiaan dan hukum. Laporan masyarakat
solusi terhadap kasus perdarahan pasca salin. ke polisi tentang kasus aborsi, menunjukkan
Kekecewaan tersebut bertambah, karena keluarga pemahaman mereka ke arah persoalan hukum.
merasa disalahkan oleh pihak petugas kesehatan. Kasus ini membuktikan bahwa pemahaman satu
Pemanfaatan dukun dalam kasus persalinan Sae, aspek dalam pelayanan kehamilan dan persalinan
menimbulkan persoalan baru tentang keterkaitan dapat memicu kepedulian masyarakat kepada ibu
masyarakat dengan praktik-praktik tradisional hamil dan bersalin.
secara emosional, yang menjadikan dukun sebagai 2. Keluarga pada kasus 2
pengganti bidan jika kehamilan dan persalinan Keluarga menceritakan kepada wartawan
dianggap tidak bermasalah. Kekecewaan terhadap karena terjadi kematian, kesakitan, dan kehilangan
pelayanan bidan yang tampak dalam kasus 2 dan harta benda. Penjelasan menggunakan prinsip
3 dapat mengalihkan isu persalinan kembali ke untung rugi, lebih sesuai dilakukan terhadap
praktik-praktik tradisional. klien yang berasal dari kelompok miskin dan
....Praktik aborsi itu, lanjut Didik, terbongkar berpendidikan rendah. Kasus ini menjadi contoh
setelah polisi mendapat informasi dari masyarakat bagaimana sebaiknya tenaga kesehatan memberikan
yang curiga dengan perut Narsi yang tiba-tiba informasi dalam satu komunitas masyarakat yang
mengecil.. miskin dan berpendidikan rendah, untuk mendukung
(Kompas.com dengan judul «Terlibat Kasus Aborsi, pelayanan yang lebih manusiawi bagi perempuan.
Seorang Bidan di Kupang Ditangkap) Pertimbangan finansial menjadi alasan utama bagi
Kejadian dugaan malpraktik sendiri keluarga untuk mengabaikan keselamatan R.
dituturkan oleh ibu R, Nu (54) yang langsung 3. Keluarga pada kasus 3
mendampingi putrinya saat proses kelahiran Jumat Suami klien menceritakan kronologi
(22/7/2016) malam menceritakan, ia bersama bidan kejadian yang dialami istrinya. Kejadian kematian
kampung (dukun beranak) dan turut mendampingi yang tidak wajar atau berkaitan dengan perkara
R serta juga bidan TD dan anak buahnya saat upaya pelayanan kesehatan dapat menjadi perhatian
proses kelahiran di tempat praktik bidan TD di publik. Suami klien mengetahui bahwa perdarahan
Mempawah.. dapat membahayakan keselamatan istrinya,
(http://pontianak.tribunnews.com/2016/07/26/ sehingga diperlukan kehadiran bidan sebagai profesi
breaking-news-detik-detik-rina-akan-melahirkan- spesialistik untuk kehamilan dan persalinan yang
dan-ditangani-bidan) terdekat saat itu.

149
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

Pembahasan kasus malpraktik bidan yang dimuat di media


Peran Profesi online. Bidan perlu belajar dari kasus-kasus tersebut,
Hubungan bidan dengan ibu tidak hanya agar dapat memilih informasi yang tepat untuk
sebatas isu klinis. Bidan adalah perempuan membangkitkan rasa kemanusiaan masyarakat
yang bekerja dalam lingkup sosial perempuan. terhadap perempuan. Dukungan masyarakat dan
Kedekatan bidan dengan klien telah dibentuk dalam keluarga terhadap perempuan adalah modal positif
kurun waktu hampir 30 tahun sejak dicetuskan untuk membentuk pelayanan kesehatan maternal
program bidan desa, memunculkan hubungan yang lebih manusiawi.27,28 Pembahasan tentang isu
pertemanan (friendship) sesama perempuan. Situasi etikolegal, situasi sosial yang melatarbelakangi
ini sebenarnya menjadi modal utama bagi bidan, kejadian pelanggaran kemanusiaan, serta
untuk melakukan pendekatan pelayanan kesehatan membentuk dukungan masyarakat terhadap ibu
maternal berbasis hak asasi dan kemanusiaan hamil di lingkungan mereka sebaiknya dilakukan
melibatkan masyarakat. Isu-isu kemanusiaan dalam oleh bidan bersama ahli kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan maternal yang mudah dipahami ahli ilmu sosial. Kajian kasus rutin dalam organisasi
perlu diinformasikan terus menerus secara berulang, profesi melibatkan ahli-ahli dari displin ilmu lain,
untuk menimbulkan reaksi spontan dari masyarakat dapat membuka wawasan tentang kehidupan sosial
untuk melindungi hak perempuan. Praktik-praktik perempuan.
yang mengabaikan keselamatan teman (klien) atas
pertimbangan keuntungan pribadi, pelanggaran Peran Pendidikan Bidan
etika profesi, tindakan diluar kewenangan, perlu Belajar isu kemanusiaan dan hak asasi
menjadi bahan diskusi dalam pertemuan rutin seharusnya dimulai sejak masa pendidikan,
bidan. Jajaran pimpinan organisasi profesi bidan dilanjutkan selama para bidan tersebut masih
harus dapat mengabaikan kekhawatiran hilangnya melakukan praktik kebidanan.29,30 Perilaku
keharmonisan hubungan diantara mereka akibat profesional bidan yang mencakup baik persoalan
pembahasan tentang pelanggaran hak asasi dan teknis maupun persoalan social vulnerability dari
kemanusiaan yang dilakukan oleh salah satu pasien mereka di masa akan datang, memerlukan
anggota. Pembahasan tentang pelayanan yang lebih pendekatan berbasis kemanusiaan dan hak asasi.
manusiawi perlu diutamakan dibandingkan isu Administrator pendidikan bidan berperan strategis
klinis dan prosedural. Audit maternal seharusnya sebagai perancang kurikulum pembelajaran bidan
menyertakan pembahasan isu kemanusiaan dan hak yang menggunakan pendekatan kemanusiaan dan
asasi dalam kejadian kesakitan dan kematian ibu. Sisi hak asasi. Mahasiswa kebidanan sejak tahun pertama
kemanusiaan yang terabaikan akibat perilaku bidan masa pendidikan sebaiknya mulai dikenalkan
pada suatu kasus morbiditas dan mortalitas perlu dengan kasus-kasus kemanusiaan dan hak asasi
diungkap untuk mendapatkan gambaran utuh suatu dalam pelayanan bidan. Kuliah di luar kelas
kejadian, tidak hanya berdasar aspek prosedural. bertujuan mengenalkan isu sosial dalam kehidupan
Organisasi profesi perlu secara bersama-sama dan ibu hamil, sebaiknya dilakukan sejak tahun pertama
terus-menerus membuat kesepakatan bersama pendidikan.
tentang pelayanan kesehatan ibu yang manusiawi.24
Isu-isu sosial dan dukungan masyarakat Kesimpulan
terhadap perempuan hamil perlu menjadi Kepercayaan sosial dan ketergantungan
bahan diskusi dalam kegiatan pendidikan bidan penuh wanita pada bidan menjadi suatu kondisi
berkelanjutan. Fokus utama kegiatan pendidikan yang dapat berkontribusi dalam pengabaian hak
bidan berkelanjutan tidak hanya tentang standar asasi manusia dan keselamatan dalam proses
pelayanan, kompetensi, dan prosedur, melainkan pencarian dan pertolongan persalinan, tindakan di
tentang menerapkan konsep kemanusiaan dan luar otoritas profesional, dan pencarian keuntungan
hak asasi dalam praktik sehari-hari25,12,26 Diskusi dalam praktik pribadi petugas kesehatan. Pekerja
kelompok kecil bidan tentang pelayanan kebidanan profesional dan pendidik dalam kesehatan maternal
berbasis kemanusiaan, dapat memanfaatkan kasus- dan kebidanan harus menemukan cara untuk

150
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

memasukkan penerapan hak asasi manusia dalam J Reprod Infant Psychol. 2009;28(1):84–101.
praktik kebidanan berdasarkan kasus-kasus dari 11. Hardee K, Gay J, Blanc AK. Maternal morbidity:
berita online dalam pertemuan continuing education neglected dimension of safe motherhood in the
dan seminar berkala asosiasi profesional, serta developing world. Glob Public Health. 2012
dalam kurikulum pendidikan kebidanan. Tindakan Mar 16;7(6):603–17.
ini akan membantu mencegah dampak buruk dari 12. Gruskin S, Ahmed S, Bogecho D, Ferguson L,
pengabaian hak asasi dan konsekuensinya yang Hanefeld J, Maccarthy S, et al. Human rights in
buruk pada ibu-ibu bersalin di masa depan. health systems frameworks: what is there, what
is missing and why does it matter? Glob Public
Daftar Rujukan Health. 2012 Jan 23;7(4):337–51.
1. Van Lerberghe W, Matthews Z, Achadi E, 13. Rosen HE, Lynam PF, Carr C, Reis V, Ricca J,
Ancona C, Campbell J, Channon A, et al. Bazant ES, et al. Direct observation of respectful
Country experience with strengthening of maternity care in five countries: a cross-sectional
health systems and deployment of midwives in study of health facilities in East and Southern
countries with high maternal mortality. Lancet. Africa. BMC Pregnancy Childbirth. 2015 Nov
2014 Sep 27;384(9949):1215–25. 23;15:306.
2. Shankar A, Sebayang S, Guarenti L, Utomo B, 14. Ndwiga C, Warren CE, Ritter J, Sripad P, Abuya
Islam M, Fauveau V, et al. The village-based T. Exploring provider perspectives on respectful
midwife programme in Indonesia. Lancet. 2008 maternity care in Kenya: “Work with what you
Apr 12;371(9620):1226–9. have.” Reprod Health. 2017 Aug 22;14(1):99.
3. Shrestha R. The village midwife program and 15. Moyer CA, Adongo PB, Aborigo RA, Hodgson
infant mortality in Indonesia. Bull Indones Econ A, Engmann CM. “They treat you like you are
Stud. 2010;46(2):193–211. not a human being”: maltreatment during labour
4. Heywood P, Harahap NP, Aryani S. Recent and delivery in rural northern Ghana. Midwifery.
changes in human resources for health and 2014 Feb;30(2):262–8.
health facilities at the district level in Indonesia: 16. Eliasson M, Kainz G, von Post I. Uncaring
evidence from 3 districts in Java. Hum Resour Midwives. Nurs Ethics. 2008;15(4):500–11.
Health. 2011 Feb 13;9:5. 17. Bowler IM. Stereotypes of women of Asian
5. Cronk M. The Midwife: A Professional Servant? descent in midwifery: some evidence.
In: The Midwife-Mother Relationship. 2010. p. Midwifery. 1993 Mar;9(1):7–16.
55–65. 18. Bowler I. “They”re not the same as us’: midwives’
6. Kirkham M, Stapleton H. Midwives’ support stereotypes of South Asian descent maternity
needs as childbirth changes. J Adv Nurs. patients. Sociol Health Illn. 1993;15(2):157–78.
2000;32(2):465–72. 19. Bowes AM, Meehan Domokos T. Pakistani
7. Kabakian-Khasholian T, Campbell O, Shediac- women and maternity care: raising muted
Rizkallah M, Ghorayeb F. Women’s experiences voices. Sociol Health Illn. 1996;18(1):45–65.
of maternity care: satisfaction or passivity? Soc 20. Kirkham M, Stapleton H, Curtis P, Thomas
Sci Med. 2000;51(1):103–13. G. Stereotyping as a professional defence
8. Jewkes R, Abrahams N, Mvo Z. Why do mechanism. British Journal of Midwifery.
nurses abuse patients? Reflections from South 2002;10(9):549–52.
African obstetric services. Soc Sci Med. 21. Bohren MA, Vogel JP, Hunter EC, Lutsiv O,
1998;47(11):1781–95. Makh SK, Souza JP, et al. The Mistreatment of
9. d’Oliveira AFPL, Ana Flávia Pires, Diniz SG, Women during Childbirth in Health Facilities
Schraiber LB. Violence against women in Globally: A Mixed-Methods Systematic
health-care institutions: an emerging problem. Review. PLoS Med. 2015 Jun;12(6):e1001847;
Lancet. 2002;359(9318):1681–5. discussion e1001847.
10. Kruger L, Schoombee C. The other side of 22. Andajani-Sutjahjo S, Manderson L. Stillbirth,
caring: abuse in a South African maternity ward. Neonatal Death and Reproductive Rights

151
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Desember 2018

in Indonesia. Reprod Health Matters. Int J Gynaecol Obstet. 2001 Oct;75(1):51–60;


2004;12(24):181–8. discussion 61.
23. Rominski SD, Manu A, Maya E, Morhe ESK, 27. Fathalla MF. The Reproductive Health
Dalton VK. Discontinuation of long-acting Community: A Valuable Asset for Achieving
reversible contraception versus short-term the MDGs. Stud Fam Plann. 2005;36(2):135–7.
hormonal methods in urban Ghana: A pilot 28. Kasamba N, Kaye DK, Mbalinda SN.
longitudinal study. Int J Gynaecol Obstet. 2018 Community awareness about risk factors,
Aug;142(2):235–6. presentation and prevention and obstetric
24. Sulaeman ES, Murti B, Waryana W. Peran fistula in Nabitovu village, Iganga district,
Kepemimpinan, Modal Sosial, Akses Informasi Uganda. BMC Pregnancy Childbirth. 2013 Dec
serta Petugas dan Fasilitator Kesehatan dalam 10;13:229.
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. 29. Armstrong N. Role modelling in the clinical
Kesmas: National Public Health Journal. workplace. British Journal of Midwifery.
2015;9(4):353. 2008;16(9):596–601.
25. D’Ambruoso L, Byass P, Qomariyah SN. 30. Yanti Y, Claramita M, Emilia O, Hakimi M.
Can the right to health inform public health Students’ understanding of “Women-Centred
planning in developing counties? A case study Care Philosophy” in midwifery care through
for maternal healthcare from Indonesia. Glob Continuity of Care (CoC) learning model: a
Health Action. 2008;1(1):1828. quasi-experimental study. BMC Nurs [Internet].
26. Freedman LP. Using human rights in maternal 2015;14(1). Available from: http://dx.doi.
mortality programs: from analysis to strategy. org/10.1186/s12912-015-0072-z

152

Anda mungkin juga menyukai