Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

REVIEW JURNAL BERKAITAN POROS


Diajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin 1

Dosen Pengasuh : RAHMADSYAH, ST,.MT


Oleh:

FRANNOTO
NPM: 19013007

JURUSAN TEKNIK MESIN


T.P 2020/2021
UNIVERSITAS ASAHAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayat-Nyalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
“Elemen Mesin 1”. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan informasi yang sebagian besar bersumber dari internet dan buku panduan yang
telah diusulkan oleh dosen. Penulis juga menyadari apabila dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini agar
dikemudian hari makalah ini bisa menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau
tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga meminta maaf, apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan dalam pengetikan yang membuat pembaca kebingungan dalam memahami
maksud tulisan.

PENYUSUN

FRANNOTO

TUGAS REVIEW JURNAL No. 1


Judul PENGARUH MATERIAL BEARING TERHADAP KONSUMSI
BAHAN BAKAR MOBIL HEMAT ENERGI TARSIUS GV-1
Jurnal Jurnal Teknik Mesin
Volume dan Halaman Vol. 4 No. 2
Tahun Oktober 2018
Penulis Oleh : Eka Sari Wijianti1 , Saparin2
Reviewer FRANNOTO . 19013007
Tanggal 16 Desember 2020
Tujuan Penelitian Pengaruh material bearing terhadap konsumsi bahan bakar pada
mobil hemat energi yang bernama Tarsius GV
Subjek Penelitian Bearing dengan bahan keramik dan baja tipe 6000, dimana diameter
inner (ID) 10mm, diameter outer (OT) 26 mm dan lebar bearing
(width) 8mm
Metode Penelitian 1. Pastikan tanki bahan bakar dalam keadaan kosong dengan
memvacum saluran bahan bakar hingga bersih.
2. Siapkan bahan bakar bensin (pertamax) sebanyak 100ml,
masukkan kedalam fuel tank.
3. Berikan tekanan hingga bahan bakar memenuhi saluran bahan
bakar menuju ruang bakar.
4. Nyalakan mobil
5. Pacu mobil sampai kecepatan 70km/jam, kemudian matikan
mesin, biarkan mobil menggelinding.
6. Nyalakan kembali mobil apabila mencapai kecepatan 20km/jam
dan pacu kembali hinggakecpatan 70 km/jam, kemudian biarkan
menggelinding.
7. Lakukan point 5 dan 6 sampai mobil mencapai jarak tempuh 2,2
km.
Perhitungan Bahan bakar
1. Ambil bahan bakar sisa yang terdapat pada tank fuel.
2. Tuangkan ke dalam gelas ukur.
3. Hitung jumlah bahan bakar yang masih tersisa
Hasil Penelitian Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa waktu pengujian
bervariasi, artinya jumlah bahan bakar yang digunakan juga
dipengaruhi oleh waktu pengujian. Jumlah bahan bakar yang
digunakan menggunakan bearing baja lebih banyak dibandingkan
menggunakan bearing keramik. sedangkan untuk jumlah bahan
bakar yang digunakan bearing dengan jenis baja lebih banyak
menghabiskan bahan bakar dibandingkan dengan penggunaan jenis
keramik. Konsumsi bahan bakar terbaik adalah material bearing
dengan jenis keramik. Jenis material ini memiliki karakteristik anti
magnetik isolasi, tahan abrasi, bebas minyak pelumas dan tahan pada
suhu tinggi atau rendah sekalipun. Material keramik memiliki
modulus elastisitas yang lebih tinggi dari baja, bahan yang lebih
ringan dan kemampuan mencapai RPM yang lebih tinggi sehingga
lifetime lebih baik.
Kelebihan Jumlah bahan bakar yang digunakan menggunakan bearing baja
lebih banyak dibandingkan menggunakan bearing keramik.
Jenis material ini memiliki karakteristik anti magnetik isolasi, tahan
abrasi, bebas minyak pelumas dan tahan pada suhu tinggi atau
rendah sekalipun.
Kelemahan
kesimpulan Penelitian tentang poros dan bearing pada mobil hemat energi
Tarsius GV-1 dengan mesin 125 cc telah dilakukan. Material bearing
yang digunakan untuk penelitian adalah bearing dengan material
baja dan keramik. Bearing tipe ini mampu menahan beban kecil
dengan putaran yang tinggi. Dimensi bearing yang digunakan adalah
inner 10mm, outer 26mm dan lebar 8mm. Sedangkan poros yang
digunakan adalah diameter 10mm. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa hasil terbaik didapatkan oleh bearing dengan tipe keramik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa mobil memiliki daya gelinding
yang maksimal dan pada jarak tempuh 2,2 km, mobil hanya
menghabiskan bahan bakar rata-rata 16,77 ml, sehingga konsumsi
bahan bakar optimal adalah 118 km per liter.

REVIEW JURNAL No. 2


Judul Pemilihan Material Dan Desain Poros Pada Turbin Angin Double
Pillar Savonius-Darrieus.
Jurnal Jurnal Teknik Mesin Untirta
Volume dan Halaman Vol. III, No. 2 hal. 37 - 41
Tahun Oktober 2017
Penulis Erwin1* , Kurnia Nugraha1 , Slamet Wiyono1 , Fendi Ferdiansyah1
Reviewer FRANNOTO . 19013007
Tanggal 16 Desember 2020
Tujuan Penelitian Menentukan material yang mampu menahan gaya turbin, tahan
korosi, memiliki massa yang ringan serta memiliki nilai ekonomis
Subjek Penelitian Material aluminium alloy 6061 dan untuk profil poros, didapatkan
profil berupa rectangular hollow
Metode Penelitian 1. Metode kualitatif Metode ini mengikuti langkah-langkah atau
prosedur dalam pemilihan material, lalu dikhususkan menggunakan
software Ces edupack. Pada bab ini akan dijelaskan langkah langkah
pemilihan material dengan menggunakan software Ces edupack
versi 2005.
2. Metode Digital logic Dengan pendekatan metode digital logic
sebagai sarana pendukung langkah untuk pemilihan material poros
dan memilih berbagai kombinasi sifat atau tujuan kinerja yang
dibutuhkan, hanya ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk keputusan setiap penilian.
Hasil Penelitian 1. Analisa Kekuatan Material Secara sistematis, analisa ini dilakukan
untuk mengetahui berapa besar nilai tegangan maksimum, serta nilai
displacement pada material alumunium alloy 6061. Dan dapat
menyimpulkan aman atau tidak untuk diaplikasikan pada Poros
turbin.
2. Pemuaian Yang Terjadi Pada Material Untuk mengetahui
pemuaian yang terjadi pada Aluminium Alloy 6061, pertama harus
diketahui terlebih dahulu koefisien muai panjang pada material.
Kelebihan Material alumunium 6061 aman serta dapat diaplikasikan, karena
nilai stress maksimum lebih kecil dari nilai yield strength material
alumunium.
Nilai figure of merit (FOM), yaitu hasil akhir dari penelitian ini,
dimana nilai FOM memperlihatkan dalam segi pemanfaatanya serta
segi ekonomis, material alumunium mendapatkan peringkat 1
dengan nilai tertinggi yaitu 10,7.
Kelemahan
kesimpulan Material yang cocok diaplikasikan pada Turbin Angin
SavoniusDarrieus adalah Aluminium Alloy 6061 dengan material
properties:
Densitas : 2.7 g/cc
Tensile Strength : 310 MPa
Yield Strength : 276 MPa
Modulus Elastisitas : 68.9 GPa
Dengan bentuk profil rectangular hollow dengan dimensi:
Diameter luar : 60 mm
Ketebalan : 2 mm
Panjang : 2500 mm
REVIEW JURNAL No. 3

Judul PERENCANAAN POROS MESIN PEMISAH KULIT DAN BIJI


KACANG HIJAU
Jurnal Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
Volume dan Halaman Vol. 3, No. 4
Tahun Desember 2018
Penulis Muh. Andri 1), Budiman Sudia 2), Samhuddin 3)
Reviewer FRANNOTO . 19013007
Tanggal 16 Desember 2020
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan poros yang
aman dan baik, momen puntir atau torsi , diameter poros.
Subjek Penelitian Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang difinis
dingin untuk poros dengan lambang S55C dengan kekuatan Tarik 66
kg/mm2 .
Metode Penelitian a. Mengumpulkan data dan survey lapangan tentang mesin pemisah
kulit dan biji kacang hijau.
b. Menyiapkan alat yang akan digunakan pada saat mengambar
desain pemisah kulit dan biji kacang hijau
c. Analisa perhitungan komponen mesin pemisah kulit dan biji
kacang hijau
c.1) Perhitungan daya rencana
c.2) Perhitungan momen puntir
c.3) Perhitungan diameter poros
c.4) Perhitungan tegangan geser yang diizinkan
c.5) Perhitungan tegangan geser.
c.6) Perhitungan kecepatan sabuk
Hasil Penelitian Dalam pembuatan mesin pemisah kulit dan biji kacang hijau terbagi
menjadi 2 bagian pada mekanismenya, yaitu pada bagian rangka
merupakan dudukan poros dibuat dari besi profil L 40 x 40 mm
dengan tebal 3 mm, tinggi 850 mm, panjang 1000 mm, lebar 500
mm. dan bagian bawah merupakan dudukan motor penggerak (motor
bensin) dengan tebal 3 mm, tinggi 100 mm, panjang 350 mm, lebar
500 mm.
Proses pemisahan kulit dan biji kacang hijau ini memanfaatkan
motor bensin sebagai penggerak utama, dimana putaran dari motor
bensin ini diteruskan ke rangkaian poros utama yang terdiri atas
mata pisau pemisah, kipas pendorong dan kipas pelempar yang di
hubungkan dengan menggunakan transmisi pully dan sabuk-V.
Pada perencenaan poros pemisah kulit dan biji kacang hijau
melakukan perhitungan putaran poros, Perhitungan momen puntir
poros, Perhitungan diameter poros, Perhitungan kecepatan sabuk,
Perhitungan tegangan geser.
Kelebihan
Kelemahan
kesimpulan Dari perencanaan dan perhitungan pada mesin pemisah kulit dan biji
kacang hijau maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Daya motor bensin yang digunakan adalah 6,5 Hp dengan putaran
poros n1 3600 rpm
2. Daya rencana yang didapat pada perencanaan poros mesin
pemisah kulit dan biji kacang hijau sebesar 7,165 kw
3. Torsi yang didapatkan dari hasil perhitungan putaran poros (n1) =
3600 rpm didapatkan nilai sebesar 1.938,530 kg/mm, sedangkan
untuk putaran poros (n2) = 960 rpm didapatkan nilai sebesar
7.269,489 (kg.mm).
4. Tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan izinnya (IJ
REVIEW JURNAL No. 4

Judul PENGUKURAN DAYA POROS SUATU MOTOR BENSIN


DENGAN KAPASITAS DAYA KECIL
Jurnal Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM
Volume dan Halaman Vol. 1 No. 2
Tahun (Juli, 2017
Penulis Bambang Herlambang*, Djuhana
Reviewer FRANNOTO . 19013007
Tanggal 16 Desember 2020
Tujuan Penelitian Pengukuran daya poros dengan mengukur beban pada timbangan
dinamometer terhadap putaran mesin yang memiliki kapasitas daya
5.5 HP.
Subjek Penelitian Motor bensin dengan kapasitas 5,5 HP
Metode Penelitian Prosedur yang dilakukan untuk melakukan eksperimen ini adalah
sebagai berikut :
1. Menjalankan mesin.
2. Mengatur rpm mesin secara bertahap.
3. mengukur pemakaian bahan bakar pada gelas ukur dan stopwatch.
4. Mengukur tinggi air pada manometer miring.
5. Memberikan gaya pengereman dinamometer.
6. Mengukur beban pada timbangan dinamometer.
7. Mengukur rpm poros mesin dengan takometer.
Hasil Penelitian Pengukuran beban pada timbangan dinamometer dilakukan pada
putaran 1000 – 2000 rpm dengan interval 250 rpm dan percobaan
dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil pengukuran beban pada
timbangan dinamometer pada putaran mesin ditunjukkan pada
Gambar 2. Sedangkan deviasi relatif dihitung dengan menggunakan
persamaan (3). Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Gambar
4.
Pada Gambar 2 terlihat bahwa beban pada timbangan dinamometer
meningkat seiring dengan meningkatnya putaran mesin. Hal ini
sesuai dengan hukum daya poros yang berlaku pada motor bensin
seperti yang ditunjukkan pada persamaan (3) bahwa daya berbanding
lurus dengan putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin maka
semakin tinggi pula daya poros yang dihasilkan dan semakin tinggi
kemampuan untuk menahan beban yang diberikan. Dari gambar 3
terlihat bahwa deviasi relatif maksimum hasil percobaan adalah
11.76%. Deviasi ini merupakan simpangan maksimum tiap
pengukuran terhadap nilai daya rata-rata motor bensin.
Kelebihan
Kelemahan
kesimpulan Hasil pengukuran menunjukkan bahwa perubahan beban meningkat
seiring dengan perubahan putaran mesin secara meningkat. Hal ini
disebabkan peningkatan putaran mesin akan meningkatkan momen
putar setiap waktu sehingga akan dihasilkan daya poros yang lebih
besar. Sedangkan deviasi relatif maksimum yang dihasilkan sebesar
11.76%.
REVIEW JURNAL No. 5

Judul PERBANDINGAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO


MATERIAL CRANK SHAFT SEPEDA MOTOR BEBERAPA
MERK
Jurnal Jurnal Ilmiah “MEKANIK” Teknik Mesin ITM
Volume dan Halaman Vol. 4 No. 1 hal 44 - 47
Tahun Mei 2018
Penulis Suherman1,*) , Surja, M.Y2) , Sitorus, M. K3)
Reviewer FRANNOTO . 19013007
Tanggal 16 Dsesember 2020
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbedaan struktur mikro, komposisi kimia, dan
nilai kekerasan crank shaft sepeda motor berbagai merk.
Subjek Penelitian Crank shaft merk H dan merk M memiliki bentuk fasa martensetite
dan bainite dan crank shaft sepeda motor T struktur mikro
didominasi fasa pearlite dan ferrite.
Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan beberapa merk crankshaft sepeda
motor dengan pabrikan yang berbeda. crankshaft kemudian dipotong
pada bagian ujungnya selanjutnya dilakukan pengujian komposisi
kimia, pengamatan struktur mikro dan kekerasan. Pegujian
komposisi kimia menggunakan spectrometer analisis sebagaimana
tertera pada table 1. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan
menggunakan mikroskop optic dengan pembesaran hingga 400x dan
pengujian kekerasan dilakukan pada bagian tengah crankshaft
dengan sembilan kali titik pengujian menggunakan metode Rockwel
cone (HRc).
Hasil Penelitian Hasil pengujian komposisi kimia pada crank shaft sepeda motor
ketiga merk yang berbeda seluruhnya terbuat dari baja karbon
sedang (medium carbon stell) karena kandungan karbon lebih besar
dari 0,3% C [3,4]. Baja karbon dengan kandungan 0,3- 0,5% C
termasuk didalam baja SAE 1050 [7]. Baja dengan kandungan
hingga 0,8%Mn sengaja dibubuhkan kedalam cairan untuk tujuan
deoksidasi dan khususnya sebagai pengikat belerang (S). Kandungan
Mn yang cukup besar pada ketiga merk yaitu 0,7%Mn meningkatkan
keuletan dan ketahanan gesek yang tinggi serta meningkatkan
kekampuan cor.
Foto struktur mikro baja karbon sedang (medium carbon stell) pada
crank shaft sepeda motor merk H seperti terlihat pada gambar (2)
dengan perbesaran 400x terlihat bahwa struktur yang terbentuk
didominasi fasa martensite dan bainite. Foto struktur mikro baja
karbon sedang (medium carbon stell ) pada crank shaft sepeda motor
merk T seperti terlihat pada (gambar 4) dengan perbesaran 400x
terlihat bahwa struktur yang terbentuk adalah perlite (berwarna gelap
atau hitam) dan ferrite ( berwarna terang atau putih ). Perlite
merupakan campuran dari ferrite dan sementite struktur mikro crank
shaft sepeda motor merk T berbentuk ferrite dan perlite karena crank
shaft sepeda motor merk T tidak dilakukan proses heat treatment.
Dari hasil pengujian kekerasan crank shaft sepeda motor merk H
memiliki nilai kekerasan yang paling tinggi yaitu 28,6 HRC hal ini
menunjukkan bahwa struktur martensite dan bainite yang berbentuk
sedikit kasar mempengaruhi nilai kekerasan produk crank shaft. Hal
ini sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan [5]. Crank
shaft sepeda motor merk M memiliki nilai 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0
25,0 30,0 35,0 Merk Sepeda Motor Nilai Kekerasan (HRC) Merk H
Merk M Merk T Ferrite Perlit Bainit Martensit Jurnal Ilmiah
“MEKANIK” Teknik Mesin ITM, Vol. 4 No. 1, Mei 2018 : 44 - 47
47 kekerasan sebesar 23,04 HRC karena struktur martensite dan
bainite. Crank shaft sepeda motor merk H mempuyai nilai kekerasan
tinggi karena memiliki struktur mikro dengan fasa martensite dan
bainite kasar dan karena memiliki kadungan karbon paling tinggi
bila dibanding dengan merk lainnya.
Kelebihan
Kelemahan
kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan hasil penelitian dianalisa dapat
diambil kesimpulan :
1. Crank Shaft sepeda motor Merk H terbuat dari baja karbon sedang
struktur mikronya berbentuk martensite dan bainite sedikit kasar dan
mempuyai nilai kekerasan paling tinggi dengan nilai kekerasannya
28,6 HRC.
2. Crank Shaft sepeda motor Merk M terbuat dari baja karbon
sedang struktur mikronya berbentuk martensite dan bainite halus dan
mempuyai nilai kekerasan sedang dengan nilai kekerasannya 23,04
HRC.
3. Crank Shaft sepeda motor Merk T terbuat dari baja karbon sedang
struktur mikronya berbentuk ferrite dan perlite dan mempuyai nilai
kekerasan paling rendah dengan nilai kekerasan 21,4 HRC.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai