Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

NUTRISI IBU HAMIL & ANEMIA PADA IBU HAMIL

(UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MATERNITAS)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Dwi Rahayu
2. Eka Rachmawati
3. Fani Fadilah
4. Mahmudin Latief
5. Septiani Komala Dewi

TINGKAT 2A

Jl. Walet No.21, Kertawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat

4515
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah maternitas “Nutrisi Ibu Hamil & Anemia pada
Ibu Hamil”, dengan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjugan kita
Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa bertasbih
sepanjang masa.

Makalah ini kami juga harapkan dapat bermanfaat bagi orang yang berkesempatan membacanya.
Makalah ini kami susun dengan sebaik mungkin dengan menggunakan beberapa referensi.

Serta mengajak kita semua agar dapat mengetahui informasi tentang “Nutrisi Ibu Hamil &
Anemia pada Ibu Hamil“. Untuk itu kami sangat berharap agar makalah yang kami buat ini dapat di
gunakan sebagai acuan yang positif serta bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mau membaca makalah
ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai kita semua.

Cirebon, 01 Juni 2021

KELOMPOK 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------------i

DAFTAR ISI-----------------------------------------------------------------------------ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang---------------------------------------------------------------1
B. Rumusan Masalah-----------------------------------------------------------1
C. Tujuan-------------------------------------------------------------------------1

BAB II PEMBAHASAN

A. Nutrisi Ibu Hamil------------------------------------------------------------2


B. Anemia Pada Ibu Hamil---------------------------------------------------11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan-----------------------------------------------------------------16

B. Saran ------------------------------------------------------------------------17
DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------------------18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan menjadi bagian indah yang paling ditunggu oleh semua perempuan di dunia.
Merencanakan kehamilan yang sehat akan membawa dampak yang positif untuk ibu dan calon bayi
yang akan dilahirkan. Makanan yang bergizi dan penuh dengan nutrisi akan membantu perkembangan
janin dan kesehatan ibu hamil. Saat hamil perempuan biasanya akan mengalami kenaikan berat badan
dan beberapa wanita melakukan diet. Tapi diet saat sedang hamil bukanlah pilihan yang menarik.
Tubuh ibu hamil memerlukan berbagai macam nutrisi untuk membangun energi dan mendukung
sistem kekebalan tubuh. Makanan menjadi sumber gizi dan ibu hamil bisa melahirkan bayi yang
sehat.
Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin dalam darah <11g% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar Hb <10,5 g% pada trimester 2 (Aritonang, 2015). Menurut Irianto (2014)
selama kehamilan, wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%,
tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya, frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi.
Faktor-faktor yang memengaruhi anemia ibu hamil meliputi, faktor dasar seperti faktor sosial dan
ekonomi, pengetahuan, pendidikan, budaya. Faktor tidak langsung yaitu : Frekuensi Antenatal Care
(ANC), Paritas, Umur Ibu, Dukungan suami. Sedangkan faktor langsung yaitu : Pola konsumsi,
infeksi, pendarahan, Tanda dan gejala anemia defisiensi besi pada ibu hamil.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi dari Nutrisi Ibu Hamil?
2. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil?
3. Apa definisi dari Anemia?
4. Etiologi anemia defisiensi besi?
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia ibu hamil?
6. Tanda dan gejala anemia defisiensi besi pada ibu hamil?
7. Macam-macam anemia?
8. Pengaruh anemia pada kehamilan?
9. Cara pencegahan anemia?

C. Tujuan
Untuk mengetahui informasi tentang “Nutrisi Ibu Hamil & Anemia pada Ibu Hamil“.

1
BAB II
PEMBAHASAN

NUTRISI IBU HAMIL & ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. NUTRISI IBU HAMIL


1. Definisi Nutrisi Ibu Hamil
Kehamilan menjadi bagian indah yang paling ditunggu oleh semua perempuan di dunia.
Merencanakan kehamilan yang sehat akan membawa dampak yang positif untuk ibu dan calon
bayi yang akan dilahirkan. Makanan yang bergizi dan penuh dengan nutrisi akan membantu
perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Saat hamil perempuan biasanya akan mengalami
kenaikan berat badan dan beberapa wanita melakukan diet. Tapi diet saat sedang hamil bukanlah
pilihan yang menarik. Tubuh ibu hamil memerlukan berbagai macam nutrisi untuk membangun
energi dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Makanan menjadi sumber gizi dan ibu hamil
bisa melahirkan bayi yang sehat.
2. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Ibu hamil membutuhkan berbagai macam nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan wanita
yang tidak sedang hamil. Dukungan dari berbagai nutrisi ini penting untuk menjaga pertumbuhan
janin dan kesehatan bayi. Berikut ini adalah beberapa macam nutrisi pokok yang dibutuhkan
oleh ibu hamil :

a. Asam folat atau folat, merupakan bentuk vitamin B yang sangat penting untuk ibu hamil.
Bahkan perempuan yang sedang mencoba program kehamilan sangat disarankan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat.
 Manfaat asam folat untuk ibu hamil :
Asam folat merupakan salah satu zat yang sangat penting untuk ibu hamil.
Berikut ini manfaat asam folat untuk janin dan ibu hamil.
 Asam folat mendukung proses kehamilan terutama untuk mencegah penyakit cacat
pada tengkorak dan tulang belakang.
 Asam folat membantu ibu hamil agar tidak mengalami anemia, karena asam folat yang
masuk ke sistem darah bisa mengatasi kelelahan pada ibu hamil.
 Konsumsi asam folat bisa mengurangi resiko depresi dan kesulitan tidur untuk ibu
hamil.
 Jumlah Kebutuhan Asam Folat
Jumlah kebutuhan asam folat untuk ibu hamil disarankan sekitar 400 mikrogram
per hari selama 3 hingga 4 minggu kehamilan. Meskipun asam folat sangat penting untuk
awal pembentukan tulang tengkorak janin namun juga dibutuhkan sepanjang kehamilan.
Bagi wanita yang sedang menjalankan program kehamilan disarankan untuk
mengkonsumsi asam folat sebelum masa pembuahan.

2
 Akibat Kekurangan Asam folat untuk Ibu Hamil dan Janin
Kekurangan asam folat bagi ibu hamil bisa menyebabkan masalah cacat yang
sangat serius untuk bayi yang dilahirkan. Masalah yang paling sering terjadi pada ibu
hamil yang kurang asam folat adalah cacat pada tengkorak dan syaraf.

Berikut ini beberapa kelainan yang bisa disebabkan karena kekurangan asam
folat :
 Spina Bifida. Kondisi kelainan ini terjadi karena bagian sum sum tulang belakang yang
terhubung ke otak tidak tertutup dengan sempurna. Kelainan ini akan menyebabkan ada
bagian yang seharusnya menutupi sum-sum tulang belakang tidak terbentuk dengan
sempurna.
 Anencephaly. Kondisi ini menyebabkan bayi yang lahir tidak memikili sebagian otak
dan juga tengkorak. Pembentukan otak dan tengkorak bayi yang terjadi pada bulan
pertama kehamilan tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Akibatnya maka tabung
syaraf yang terletak pada bagian kepala atas atau otak depan tidak terbentuk. Bayi yang
dilahirkan dengan kondisi ini sering ditemukan dengan kasus kematian setelah lahir.
 Encephalocele. Kondisi kelainan ini ditemukan pada bayi sejak lahir. Proses
pembentukan penutupan tabung syaraf otak pada awal kehamilan tidak terjadi dengan
sempurna sehingga menyebabkan beberapa bagian otak bayi akan terlihat. Kelainan ini
dapat ditemukan dalam berbagai macam kasus seperti pada bagian atas kepala atau
tengkorak, hidung, dahi, dan bagian belakang tengkorak.

b. Kalsium, menjadi salah satu jenis mineral yang dibutuhkan oleh semua orang. Kalsium
membantu dalam pembentukan fisik tubuh. mineral ini tidak dapat dihasilkan oleh tubuh
sehingga kita bisa mencukupi kebutuhan kalsium dari makanan dan minuman. Ibu hamil
membutuhkan asupan kalsium yang lebih tinggi karena akan berpengaruh pada kesehatan
bayi.
 Manfaat Kalsium untuk Ibu Hamil
Ibu hamil membutuhkan kalsium sebagai salah satu dukungan nutrisi untuk
pertumbuhan janin. Ibu hamil membutuhkan asupan kalsium sepanjang kehamilan.
Bahkan kalsium yang cukup sebelum kehamilan terjadi sangat baik untuk membentuk
pertumbuhan calon janin.
Berikut ini manfaat kalsium untuk ibu hamil dan janin :
 Kalsium bisa membantu pembentukan kerangka dan struktur janin. Janin dalam tubuh
ibu hamil membutuhkan kalsium untuk membentuk tulang dan gigi. Bahkan kekuatan
dan kepadatan pada bagian tulang dan gigi bayi bisa ditentukan dari asupan kalsium
dimulai sejak dalam kandungan.
 Kalsium yang terbawa dalam darah ibu hamil akan disalurkan ke janin dan mendukung
pertumbuhan otot jantung, sistem impuls syaraf dan pembentukan otot yang sehat.

3
 Kalsium juga memerankan perkembangan irama detak jantung janin dan sistem
pembekuan darah.
 Ibu hamil membutuhkan kalsium dalam jumlah yang cukup untuk membantu peredaran
darah dalam tubuh.
 Jumlah kebutuhan kalsium
Kebutuhan kalsium untuk ibu hamil sangat diperlukan sepanjang kehamilan.
Ukuran kebutuhan kalsium untuk setiap ibu hamil berbeda-beda tergantung dari usia. Jika
perempuan hamil yang berusia antara 14 sampai 18 tahun membutuhkan kalsium sebesar
1300 mg/hari. Sementara untuk wanita hamil yang berusia lebih dari 18 tahun
membutuhkan kalsium minimal 1200 mg/hari.

 Akibat kekurangan kalsium untuk ibu hamil dan janin


Jika seorang ibu membutuhka dosis kalsium sekitar 1200 mg/hari maka
sebenarnya sekitar 350 gram kalsium ibu hamil akan diperlukan oleh janin untuk
pertumbuhan dan pembentukan tulang. Jika seorang ibu hamil tidak mencukupi kebutuhan
kalsium tersebut maka ada beberapa resiko kesehatan yang bisa terjadi. Berikut ini
beberapa akibat kekurangan kalsium untuk ibu hamil dan janin :
 Ibu hamil bisa mengalami kondisi preklamsia. Preklamsia adalah kondisi dimana ibu
hamil mengalami tekanan darah tinggi sepanjang kehamilan sehingga harus
melahirkan bayi lebih cepat atau premature.
 Kekurangan kalsium pada ibu hamil juga bisa mengakibatkan ibu hamil harus
melahirkan lebih awal karena kandungan protein yang terlalu tinggi dalam tubuhnya
sehingga sangat berbahaya untuk kesehatan janin.
 Janin yang lahir dari ibu yang kekurangan kalsium biasanya lebih rentan terhadap
penyakit yang berhubungan dengan jantung. Hal ini disebabkan karena jumlah lemak
selama kehamilan lebih banyak dan menimbulkan darah ibu hamil banyak
mengandung trigliserida.
 Anak-anak yang lahir dari kehamilan yang mengalami kekurangan kalisum juga
sangat rentan terhadap resistensi insulin sehingga bisa menyebabkan resiko kelainan
diabetes pada anak.
 Kekurangan kalsium selama kehamilan juga bisa mempengaruhi kepadatan tulang
pada bayi yang baru lahir.

c. Serat, adalah salah satu bagian dari makanan yang didapatkan dari sumber nabati. Serat
dianggap sebagai zat makanan yang didapatkan dari sumber karbohidrat dan tidak bisa
dicerna oleh tubuh. Serat juga termasuk karbohidrat sehat karena memiliki jumlah kalori yang
lebih rendah. Serat membantu usus dalam mencerna makanan dan menjadi sumber pangan
bagi bakteri yang baik dalam usus. Serat juga bisa membantu tubuh dalam mengeluarkan
racun, hormon dan kolesterol tinggi.

4
 Manfaat Serat untuk Ibu Hamil
Makanan yang mengandung serat dapat ditemukan dari berbagai sumber seperti
sayuran, biji-bijian dan juga buah. Ibu hamil membutuhkan serat untuk berbagai manfaat,
seperti :
 Hormon progesteron yang dilepaskan oleh indung telur selama kehamilan cenderung
akan memperlambat proses pencernaan sehingga sering menyebabkan sembelit,
mulas dan gangguan pencernaan lain. Serat membantu mengurangi efek kehamilan
ini dan membuat pencernaan menjadi lebih lancar.
 Serat membantu membersihkan saluran pencernaan sehingga ibu hamil merasa lebih
nyaman terutama untuk daerah perut.
 Serat bisa membantu ibu hamil untuk terhindar dari resiko preklamsia. Preklamsia
menyebabkan tekanan darah ibu hamil menjadi lebih tinggi. Serat bisa membantu
tubuh dalam mengatur kadar gula sehingga ibu hamil terhindari dari resiko diabetes.

 Jumlah Kebutuhan Serat Ibu Hamil


Serat mudah didapatkan dari berbagai macam sumber makanan. Lengkapi
kebutuhan serat Anda dari sayur, buah dan beberapa jenis makanan lain. Kebutuhan serat
untuk ibu hamil selama tiga bulan pertama atau trimester pertama sebesar 21 gram per
hari. Sementara itu serat juga dibutuhkan sepanjang kehamilan dalam dosis sekitar 25 – 35
gram per hari.
 Akibat Kekurangan Serat untuk Ibu Hamil
Banyak wanita yang tidak memperhatikan asupan serat selama kehamilan. Padahal serat
sangat menguntungkan untuk sistem pencernaan. Berikut ini beberapa akibat kekurangan
serat pada kehamilan :
 Kurang serat dapat menyebabkan masalah pencernaan yang sangat menggangu pada
ibu hamil. Gangguan sembelit adalah yang paling sering didapatkan.
 Ibu hamil yang kurang serat lebih banyak mendapatkan kenaikan berat badan
sehingga bisa mempengaruhi kesehatan setelah persalinan.
 Resiko preklamsia menjadi lebih tinggi bagi wanita hamil yang kurang serat.

d. Zat besi, merupakan salah satu mineral yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Zat besi
menjadi salah satu asupan yang bisa meningkatkan produksi jumlah darah. Darah dibutuhkan
oleh ibu hamil untuk mengirimkan sinyal nutrisi kepada janian. Kekurangan zat besi bisa
meningkatkan resiko kehamilan dan cacat prematur pada janin.
 Manfaat Zat Besi untuk Ibu Hamil
Zat besi sangat berperan untuk ibu hamil terutama untuk memproduksi darah
yang lebih banyak. Tubuh ibu hamil membutuhkan darah yang lebih banyak karena
digunakan untuk menyalurkan oksigen pada tubuh ibu hamil dan janin. Selain itu zat besi
mengurangi resiko anemia yang sangat rentan untuk ibu hamil. Anemia dapat
menyebabkan produksi darah sangat kecil sehingga ibu hamil cenderung lebih sering
merasa lelah dan bisa meningkatkan resiko kelahiran prematur.

5
 Jumlah Kebutuhan Zat Besi untuk Ibu Hamil
Jumlah kebutuhan zat besi untuk ibu hamil jumlahnya harus lebih besar dua kali
lipat dibandingkan perempuan yang tidak hamil. Anda harus mencukupi zat besi sekitar 28
miligram per hari untuk mencegah kekurangan zat besi. Kebutuhan zat besi diperlukan
sepanjang kehamilan. Asupan terbaik zat besi akan lebih mudah diserap oleh tubuh bila
dikonsumsi dengan makanan yang mengandung vitamin C.
 Akibat Kekurangan Zat Besi untuk Ibu Hamil dan Bayi
Kebutuhan zat besi untuk ibu hamil akan harus terus dijaga selama kehamilan.
Bahkan pada trimester kedua dan ketiga tubuh akan membutuhkan lebih banyak darah
untuk menyalurkan oksigen ke janin. Jika ibu hamil mengalami mual parah maka sangat
penting untuk mencukupi asupan zat besi agar tidak terlalu lemah. Salah satu akibat parah
dari kekurangan zat besi adalah anemia. Anemia ditandai dengan kondisi kesehatan yang
terus menurun. Badan ibu hamil akan menjadi lebih lemah dan mudah lelah. Jika kondisi
ini berlangsung selama kehamilan, maka janin bisa lahir sebelum waktunya dan membawa
beberapa jenis gangguan kesehatan pada janin.

e. Protein, untuk ibu hamil sangat penting karena memiliki peran untuk membangun sel tubuh
pada bayi. Semua pembentukan organ penting pada bayi seperti jantung dan otak bergantung
pada kecukupan nutrisi yang mengandung protein selama kehamilan. Jumlah kebutuhan
protein akan semakin tinggi pada saat kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga.
Protein juga diperlukan oleh tubuh ibu hamil sebagai sumber energi sehingga ibu hamil bisa
beraktifitas dengan nyaman selama kehamilan. Sumber protein sehari-hari bisa didapatkan
dari berbagai jenis makanan terutama makanan dari hewan.
 Manfaat Protein untuk Ibu Hamil
Nutrisi protein yang dibutuhkan oleh ibu hamil sangat penting untuk menjaga
sistem kesehatan tubuh dan juga dukungan terhadap perkembangan janin dalam rahim.
Berikut ini manfaat protein selama kehamilan :
 Protein akan dibutuhkan oleh janin untuk membangun dan pertumbuhan otak. Protein
juga membantu fungsi otak pada bayi.
 Protein membantu produksi sel-sel darah merah yang dibutuhkan oleh ibu hamil
untuk mengolah zat besi dari makanan.
 Protein membantu ibu hamil agar tetap sehat, menjaga sistem kekebalan tubuh dan
mencegah kelahiran prematur.
 Jumlah Kebutuhan Protein
Wanita hamil memerlukan protein harian sekitar 75 gram per hari. Jumlah
kebutuhan ini harus dipenuhi sepanjang kehamilan terutama ketika kehamilan memasuki
usia trimester pertama dan kedua. Saat itu bayi sedang mengalami perkembangan dan
pertumbuhan otak, jantung dan sistem tubuh lain.

6
 Akibat Kekurangan Protein untuk Ibu Hamil
Kekurangan protein selama kehamilan memiliki efek samping dan resiko yang
sangat besar untuk ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya. Berikut ini beberapa
akibat buruk yang disebabkan karena kekurangan protein selama kehamilan :
 Kesehatan ibu hamil akan menurun dengan ditandai perasaan lelah, lemah dan mudah
emosi. Gangguan ini bisa membuat ibu hamil tidak memiliki semangat untuk
mengerjakan aktifitas saat kehamilan.
 Ibu hamil bisa mengalami tekanan darah rendah karena asupan protein tidak bisa
mendorong pembentukan sel – sel darah merah yang didukung oleh zat besi.
 Bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang kekurangan protein bisa menyebabkan
masalah pada perkembangan otot, struktur tulang yang sangat rawan, cacat pada otot
dan tulang, gangguan pada otak dan lebih sering ditemukan dengan kasus bayi cacat.

f. Omega 3, adalah salah satu jenis asam lemak tak jenuh ganda yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk sistem pembangunan otak dan syaraf. Sumber asam lemak omega 3 tidak dapat
diproduksi dalam tubuh sehingga ibu hamil harus mendapatkannya dari asupan makanan.
Ketika Anda sedang hamil maka Anda membutuhkan asam lemak omega 3 lebih daripada
wanita yang tidak sedang hamil. Omega 3 akan mendukung sistem pembentukan jaringan dan
otak pada janin. Omega 3 juga membentuk sistem syaraf pada bayi sehingga bayi tumbuh
menjadi sehat dan terhindar dari resiko cacat lahir.

 Manfaat Omega 3 untuk Ibu Hamil


Omega 3 diperlukan oleh bayi sebagai nutrisi yang sangat penting untuk
membangun sistem syaraf dan perkembangan otak. Omega 3 juga bisa membantu bayi
agar terhindar dari resiko alergi terhadap makanan. Berikut ini manfaat lain dari omega 3
untuk ibu hamil dan janin :
 Omega 3 sangat berperan untuk pertumbuhan organ dan syaraf pada penglihatan
bayi.
 Omega 3 juga mendukung sistem produksi ASI sehingga sangat baik untuk bayi
setelah lahir.
 Omega 3 mencegah kelahiran bayi prematur, menurunkan resiko kelaian preklamsia
selama kehamilan
 Jumlah Kebutuhan Omega 3
Kebutuhan omega 3 untuk wanita hamil sekitar 250 mg per hari. Sumber omega
3 bisa didapatkan dari berbagai jenis ikan laut seperti tuna dan salmon. Namun
mengkonsumsi banyak ikan yang mengandung merkuri seperti tuna dan salmon tidak
sehat untuk wanita hamil. Jadi wanita hamil bisa mendapatkan asupan omega 3 yang aman
dari suplemen, susu atau makanan yang diperkaya dengan omega 3.

7
 Akibat Kekurangan Omega 3 untuk Ibu Hamil dan Bayi
Kekurangan asam lemak omega 3 saat kehamilan bisa membuat bayi yang
dilahirkan memiliki beberapa macam resiko penyakit dan penurunan fungsi kemampuan
organ tubuh. Berikut ini beberapa macam akibat yang biasanya akan dialami oleh bayi :
 Bayi biasanya akan memiliki kemampuan yang rendah untuk berperilaku baik, sulit
memecahkan masalah dan sulit untuk berkonsentrasi.
 Biasanya anak akan mengalami perkembangan yang lambat dalam fungsi kognitif
dan kemampuan bicara.
 Kurangnya kemampuan motorik, daya penglihatan dan kemampuan koordinasi organ
tubuh dan otak.
 Bayi akan memiliki resiko beberapa alergi seperti alergi terhadap makanan dan
gangguan pernafasan.
 Bayi akan memiliki daya rendah terhadap kemampuan insulin dan sistem imunitas.

g. Magnesium, merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk bagian tulang
dan pembangunan otot tubuh. magnesium juga diperlukan dalam darah meskipun dengan
jumlah yang sangat kecil. Magnesium terus diserap oleh otot dan tulang dan tubuh tidak
memiliki kemampuan untuk produksi magnesium.
 Manfaat Magnesium untuk Ibu Hamil
Magnesium diperlukan oleh tulang dan otot tubuh. Magnesium akan bekerja
bersama kalsium untuk menghasilan sinyal kontraksi otot dan sistem pembekuan darah.
Bahkan magnesium juga berperan untuk mengatur sistem tekanan darah dalam tubuh dan
menjaga fungsi paru-paru. Dalam tubuh ibu hamil memerlukan magnesium untuk proses
pembentukan energi dan sistesis protein. Manfaat magnesium untuk ibu hamil dan bayi
antara lainlain adalah :

 Magnesium yang cukup dalam ibu hamil akan mendukung proses pertumbuhan janin
dan mengurangi resiko cacat pada bayi.
 Magnesium sangat berperan penting dalam pembentukan tulang dan sistem otot pada
bayi.
 Magnesium dalam ibu hamil juga bisa mengurangi beberapa resiko kelahiran bayi
prematur, bayi dengan berat badan yang rendah, dan mengurangi potensi penyakit
neurologis pada bayi.
 Jumlah Kebutuhan Magnesium
Ibu hamil perlu menjaga asupan magnesium sepanjang kehamilan. Sumber
magnesium bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan. Jumlah yang dibutuhkan selama
kehamilan adalah sekitar 300 mg per hari. Ini adalah jumlah minimal per hari yang sangat
dianjurkan untuk ibu hamil.

8
 Akibat Kekurangan Magnesium
Kekurangan magnesium pada kehamilan bisa menyebabkan ibu hamil menjadi
lebih lemah dan lelah. Sehingga ibu hamil cenderung tidak bisa melakukan aktifitas
biasanya. Bahkan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan “morning sickness” yang
parah. Gangguan ini ditandai dengan ibu hamil yang lemah, lelah, tidak memiliki nafsu
makan dan detak jantung yang tidak teratur.

h. Kalium / Potasium, merupakan mineral yang sangat penting untuk menjaga jumlah cairan
dalam tubuh. Selama kehamilan maka seorang ibu membutuhkan jumlah kalium yang cukup
untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kalium juga berperan untuk menjaga
sistem kerja otot, membantu pembentukan energi yang diolah tubuh dari karbohidrat, lemak
dan protein. Selama kehamilan jumlah darah yang diperlukan juga meningkat dan cairan
dalam darah ini sangat penting untuk menjaga sistem kesehatan tubuh.
 Manfaat Kalium untuk Ibu Hamil
Kalium untuk ibu hamil bisa menjaga kebutuhan cairan tubuh. kalium yang
berperan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh sangat penting untuk ibu
hamil dan janin. Kalium juga berperan untuk meningkatkan sinyal otot dan sumber tenaga
bagi ibu hamil. Kalium juga mencegah edema atau pembengkakan tubuh yang biasanya
muncul pada tahap trimester ketiga.
 Jumlah Kebutuhan Kalium untuk Ibu Hamil
Ibu hamil membutuhkan kalium sebesar 4700 mg setiap hari. Kebutuhan ini
sangat penting sepanjang kehamilan hingga bayi lahir. Ibu hamil bisa mendapatkan asupan
dari beberapa sumber makanan.
 Akibat Kekurangan Kalium
Kalium memiliki peran yang sangat penting untuk tubuh ibu hamil. Ibu hamil
yang tidak mendapatkan kalium dalam jumlah yang cukup bisa menderita beberapa gejala
dan gangguan kesehatan jangka panjang selama kehamilan. Beberapa diantaranya adalah
tubuh ibu hamil akan lebih lemah, otot yang terasa lebih mudah lelah, detak jantung yang
tidak teratur, dan menyebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti kaki.

i.Vitamin B6, untuk ibu hamil bisa didapatkan dari berbagai jenis sumber makanan. Vitamin
ini adalah salah satu bagian dari vitamin B. namun vitamin B6 berfungsi untuk membantu
proses metabolisme dalam tubuh. Selain itu vitamin B6 juga membantu tubuh dalam
memecah karbohidrat, protein dan lemak menjadi sumber energi.
 Manfaat Vitamin B6 untuk Ibu Hamil
Manfaat vitamin B6 untuk ibu hamil memiliki dampak yang sangat baik untuk
perkembangan janin. Beberapa manfaat vitamin B6 untuk ibu hamil dan janin adalah
sebagai berikut :
 Vitamin B6 membantu menjaga kesehatan tubuh ibu hamil sehingga ibu hamil bisa
menjalani berbagai macam aktifitas tanpa kendala.

9
 Vitamin B6 membantu produksi sel-sel darah merah yang sangat penting untuk ibu
hamil.
 Vitamin B6 bisa menjadi sistem antibodi untuk ibu hamil dan meningkatkan kerja
neurotransmiter.
 Vitamin B6 juga bisa mengatasi masalah mual yang berlebihan pada kehamilan
trimester pertama.
 Vitamin B6 bisa membantu janin dalam pengembangan sistem syaraf dan otak.
 Jumlah Kebutuhan Vitamin B6 untuk Ibu Hamil
Asupan vitamin B6 yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 1.8 mg per hari dan
dibutuhkan sepanjang kehamilan. Namun ketika usia kehamilan baru masuk pada
trimester pertama maka asupan vitamin B6 harus dikonsumsi secara teratur.
 Akibat Kekurangan Vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan gangguan kehamilan yang parah
seperti rasa lelah dan lemah yang berlebihan. Bahkan jika terjadi secara terus menerus
maka bisa mengakibatkan anemia dan gangguan mual yang parah pada ibu hamil.

10
B. ANEMIA PADA IBU HAMIL
1. Definisi Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis
tubuh (Kemenkes RI, 2013). Menurut Adriyani (2012) anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan
kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang
menurut umur dan jenis kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin
darah yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel
darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal.
Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan
sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu.Anemia kehamilan adalah kondisi
tubuh dengan kadar hemoglobin dalam darah <11g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar Hb <10,5 g
% pada trimester 2 (Aritonang, 2015). Menurut Irianto (2014) selama kehamilan, wanita hamil
mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah
19%. Akibatnya, frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi.

2. Etiologi Anemia Defisiensi Besi


Menurut Irianto (2014) etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu gangguan
pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, kebutuhan
zat besi meningkat, kurangnya zat besi dalam makanan, dan pertambahan darah tidak sebanding
dengan pertambahan plasma.

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Anemia Ibu Hamil


 Faktor dasar
 Sosial dan ekonomi
Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi di suatu daerah dan
menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya,
kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan memiliki pola konsumsi pangan dan gizi yang
berbeda. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam penyediaan pangan dan
kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang baik maka status gizinya akan baik
dan sebalinya (Irianto, 2014).
 Pengetahuan
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang baik berisiko mengalami defisiensi
zat besi sehingga tingkat pengetahuan yang kurang tentang defisiensi zat besi akan
berpengaruh pada ibu hamil dalam perilaku kesehatan dan berakibat pada kurangnya
konsumsi makanan yang mengandung zat besi dikarenakan ketidaktahuannya dan dapat
berakibat anemia (Wati, 2016).

11
 Pendidikan
Pendidikan yang baik akan mempermudah untuk mengadopsi pengetahuan
tentang kesehatannya. Rendahnya tingkat pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan
keterbatasan dalam upaya menangani masalah gizi dan kesehatan keluarga. (Nurhidayati,
2013).

 Budaya
Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan pangan yang biasanya
dipandang pantas untuk dimakan, dijumpai banyak pola pantangan. Tahayul dan larangan
yang beragam yang didasarkan kepada kebudayaan dan daerah yang berlainan di dunia,
misalnya pada ibu hamil, ada sebagian masyarakatyang masih percaya ibu hamil tidak
boleh makan ikan (Budiyanto, 2003 dalam Ariyani, 2016).

 Faktor tidak langsung


 Frekuensi Antenatal Care (ANC)
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan dalam
memelihara kehamilannya. Hal ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi dan
mengatahui masalah yang timbul selama masa kehamilan sehingga kesehatan ibu dan bayi
yang dikandung akan sehat sampai persalinan. Pelayanan Antenatal Care(ANC) dapat
dipantau dengan kunjungan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Standar
pelayanan kunjungan ibu hamil paling sedikit 4 kali dengan distribusi 1 kali pada triwulan
pertama (K1), 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga (K4). Kegiatan
yang ada di pelayanan Antenatal Care (ANC) untuk ibu hamil yaitu petugas kesehatan
memberikan penyuluhan tentang informasi kehamilan seperti informasi gizi selama hamil
dan ibu diberi tablet tambah darah secara gratis serta diberikan informasi tablet tambah
darah tersebut yang dapat memperkecil terjadinya anemia selama hamil (Depkes RI,
2009).
 Paritas
Paritas ibu merupakan frekuensi ibu pernah melahirkan anak hidup atau mati,
tetapi bukan aborsi (Nurhidayati, 2013). semakin sering seorang wanita mengalami
kehamilan dan melahirkan maka semakin banyak kehilangan zat besi dan semakin
menjadi anemia (Fatkhiyah, 2018).

12
 Umur ibu
Umur ibu yang ideal dalam kehamilan yaitu pada kelompok umur 20-35 tahun
dan pada umur tersebut kurang beresiko komplikasi kehamilan serta memiliki reproduksi
yang sehat Hal ini terkait dengan kondisi biologis dan psikologis dari ibu hamil.
Sebaliknya pada kelompok umur < 20 tahun beresiko anemia sebab pada kelompok umur
tersebut perkembangan biologis yaitu reproduksi belum optimal. Selain itu, kehamilan
pada kelompok usia diatas 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi. Wanita
hamil dengan umur diatas 35 tahun juga akan rentan anemia. Hal ini menyebabkan daya
tahun tubuh mulai menurun dan mudah terkena berbagai infeksi selama masa kehamilan
(Fatkhiyah, 2018).
 Dukungan suami
Dukungan informasi dan emosional merupakan peran penting suami, dukungan
informasi yaitu membantu individu menemukan alternative yang ada bagi penyelesaian
masalah, misalnya menghadapi masalah ketika istri menemui kesulitan selama hamil,
suami dapat memberikan informasi berupa saran, petunjuk, pemberian nasihat, mencari
informasi lain yang bersumber dari media cetak/elektronik, dan juga tenaga kesehatan;
bidan dan dokter. Dukungan emsional adalah kepedulian dan empati yang diberikan oleh
orang lain atau suami yang dapat meyakinkan ibu hamil bahwa dirinya diperhatikan
(Anjarwati, 2016).
 Faktor langsung
 Pola konsumsi
Pola konsumsi adalah cara seseorang atau kelompok orang dalam memilih
makanan dan memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi
budaya dan social (Waryana, 2010). Kejadian anemia sering dihubungkan dengan pola
konsumsi yang rendah kandungan zat besinya serta makanan yang dapat memperlancar
dan menghambat absorbsi zat besi (Bulkis, 2013).
 Infeksi
Beberapa infeksi penyakit memperbesar risiko anemia. Infeksi itu umumnya
adalah TBC, cacingan dan malaria, karena menyebabkan terjadinya peningkatan
penghancuran sel darah merah dan terganggunya eritrosit. Cacingan jarang sekali
menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat mempengaruhi kualitas hidup
penderitanya. Infeksi cacing akan menyebabkan malnutrisi dan dapat mengakibatkan
anemia defisiensi besi. Infeksi malaria dapat menyebabkan anemia (Nurhidayati, 2013).
 Pendarahan
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
pendarahan akut bahkan keduanya saling berinteraksi. Pendarahan menyebabkan banyak
unsur besi yang hilang sehinggga dapat berakibat pada anemia (Bulkis, 2013).

13
4. Tanda dan Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil
Pada umumnya telah disepakati bahwa tanda-tanda anemia akan jelas apabila kadar
hemoglobin (Hb) <7gr/dl. Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-
kunang, pucat, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu, lemah,
lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, gangguan penyembuhan
luka, dan pembesaran kelenjar limpa (Irianto, 2014).

5. Macam-macam Anemia
 Anemia defisiensi besi
Anemia gizi besi (AGB) adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga
pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain di dalam tubuh terganggu (Adriani, 2012).
Defisiensi zat besi terjadi saat jumlah zat besi yang diabsorbsi tidak dapat mencukupi
kebutuhan tubuh. Secara umum, ada tiga penyebab AGB yaitu kekurangan intake zat besi dari
makanan (ikan, daging, hati, dan sayuran hijau tua), meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat
besi yaitu pada masa pertumbuhan dan kehamilan, asupan pada penderita penyakit menahun,
serta meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh karena perdarahan, cacingan, dan
menstruasi (Proverawati, 2010).
 Anemia defisiensi asam folat (Megaloblastik)
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya berlipat dua ketika
kehamilan. Kekurangan asam folat mengakibatkan peningkatan kepekaan, lelah berat, dan
gangguan tidur. Kekurangan asam folat yang besar mengakibatkan anemia megaloblastik atau
megalositik karena asam folat berperan dalam metabolism normal makanan menjadi energi,
pematangan sel datah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan pembentukan heme. Gejala
anemia megaloblastik adalah diare, depresi, lelah berat, ngantuk berat, pucat, dan perlambatan
frekuensi nadi (Arisman,2010).
 Anemia defesiensi B12 (Perniciosa)
Anemia dengan disertai dengan rasa letih yang parah merupakan akibat dari defesiensi
B12. Vitamin ini sangat penting dalam pembentukan RBC (sel darah merah). Anemia
perniciosa biasanya tidak disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dalam makanan, melainkan
ketidaksediaan faktor intrinsik yaitu sekresi gaster yang diperlukan untuk penyerapan vitamin
B12. Gejala anemia ini yaitu rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi, mengantuk mudah
tersinggung dan pucat (Arisman, 2010).

14
6. Pengaruh Anemia pada Kehamilan
Anemia menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup
mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir
rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Disamping itu, perdarahan antepartum dan
postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal sebab
wanita yang anemia tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur, gangguan proses persalinan
(perdarahan), gangguan masa nifas (daya tahan terhadap infeksi dan stres kurang,produksi ASI
rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, cacat bawaan, BBLR,
kematian perinatal, dan lain-lain) (Irianto, 2014

7. Cara Pencegahan Anemia


Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dengan
asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan
cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti daging sapi. Zat besi juga dapat
ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang
polong, serta kacang-kacangan. Selain itu, diimbangi dengan pola makan sehat dengan
mengonsumsi vitamin serta suplemen penambah zat besi untuk hasil yang maksimal (Irianto,
2014). Menurut Arisman (2010), pencegahan anemia defisiensi zat besi dapat dilakukan dengan 4
pendekatan yaitu :
 Pemberian tablet atau suntikan zat besi.
 Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi melalui
makanan.
 Pengawasan penyakit infeksi.
 Fortifikasi makanan pokok dengan zat besi.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Nutrisi Ibu Hamil
Kehamilan menjadi bagian indah yang paling ditunggu oleh semua perempuan di dunia.
Merencanakan kehamilan yang sehat akan membawa dampak yang positif untuk ibu dan calon
bayi yang akan dilahirkan. Makanan yang bergizi dan penuh dengan nutrisi akan membantu
perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Saat hamil perempuan biasanya akan mengalami
kenaikan berat badan dan beberapa wanita melakukan diet. Tapi diet saat sedang hamil bukanlah
pilihan yang menarik. Tubuh ibu hamil memerlukan berbagai macam nutrisi untuk membangun
energi dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Makanan menjadi sumber gizi dan ibu hamil bisa
melahirkan bayi yang sehat.
 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Ibu hamil membutuhkan berbagai macam nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan wanita
yang tidak sedang hamil. Dukungan dari berbagai nutrisi ini penting untuk menjaga pertumbuhan
janin dan kesehatan bayi. Berikut ini adalah beberapa macam nutrisi pokok yang dibutuhkan oleh
ibu hamil.
 Anemia
Merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut
oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh
(Kemenkes RI, 2013). Menurut Adriyani (2012) anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar
hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang
menurut umur dan jenis kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin
darah yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel
darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal.
Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi
sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu.Anemia
kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin dalam darah <11g% pada trimester 1
dan 3 atau kadar Hb <10,5 g% pada trimester 2 (Aritonang, 2015). Menurut Irianto (2014) selama
kehamilan, wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi
Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya, frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi.
 Etiologi Anemia Defisiensi Besi
Menurut Irianto (2014) etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu gangguan
pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, kebutuhan
zat besi meningkat, kurangnya zat besi dalam makanan, dan pertambahan darah tidak sebanding
dengan pertambahan plasma.

16
B. Saran

Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai Nutrisi Ibu Hamil & Anemia pada Ibu Hamil
ini, dapat menunjang kita dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Maternitas. Serta menjadi
pedoman dan bahan pembelajaran dalam melaksanakan profesi kita sebagai perawat nantinya. Oleh
karena itu, dengan adanya bahan materi ini diharapkan kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui
informasi tentang “Nutrisi Ibu Hamil & Anemia pada Ibu Hamil”. Semoga isi makalah ini dapat
membantu kita saat kita turun ke lapangan / masyarakat nantinya.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1006/4/4.%20Chapter2.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai