Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOLOGI

Isolasi Mikroorganisme

Oleh :

Nama : Putri puspita ulya

Nim/shift : J310190037

Kelas : Gizi 4A

Pengampu :

Eni Purwani, S.Si., M.Si

Aslab :

Aprilia Suryaningrum

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS HUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

ISOLASI MIKROORGANISME

A. LATAR BELAKANG
Di alam populasi mikrobia tidak terpisah sendiri manurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi
menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan
kemampuan biokimiawi. (Waluyo, 2004)
Mikroorganisme ataupun mikroba adalah mikroorganisme yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniselder) mau pun bersel banyak
(multi selder). Namun beberapa protistabersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
ada beberapa spesies multisel tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Virus juga termasuk
kedalam mikroorganisme meskipun bersifat selder. (Andrew, 2011)
Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi tergantung mikroba
yang mengimbanginya. Sumber nutrien bisa berasal dari alamiah maupun buatan seperti
campuran zat-zat kimiawi. Media dituang kedalam wadah-wadah selain sesuai juga
disterilkan sebelum digunakan. PH medium perlu disesuaikan dan ditentukan dengan nilai
yang optimum bagi pertumbuhan miroba (Putri, 2010).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa
bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganisme nya dapat berupa bakteri, khamir,
kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka
ragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil
diperoleh koloni yang tunggal. Koloni tunggal yang kemudian akan diperbanyak untuk suatu
tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba
yang telah resisten terhadap suatu antibiotic. Atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai
untuk bioremediasi holokarbob (Ferdiaz, 1992)

B. TUJUAN
Memahami dan mengetahui berbagai macam cara isolasi mikroorganisme baik pada agar
tegak, agar miring maupun agar cawan.
C. PRINSIP KERJA
isolasi adalah memindahkan mikroorganisme yang terdapat di alam kedalam media
pertumbuhan yang ada di laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme ataupun mikroba adalah mikroorganisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.
Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniselder) mau pun bersel banyak (multi selder). Namun
beberapa protistabersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak
dapat di lihat dengan mata telanjang. Virus juga termasuk kedalam mikroorganisme meskipun bersifat
selder. (Andrew, 2011)

Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi tergantung mikroba yang
mengimbanginya. Sumber nutrien bisa berasal dari alamiah maupun buatan seperti campuran zat-zat
kimiawi. Media dituang kedalam wadah-wadah selain sesuai juga disterilkan sebelum digunakan. PH
medium perlu disesuaikan dan ditentukan dengan nilai yang optimum bagi pertumbuhan miroba (Putri,
2010).

Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai akseptor
elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan
yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber akseptor elektron, sumber
mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selain itu, secara umum nutrien dalam media pembenihan
harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru. (Nur, I. dan
Asnani, 2007).

Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula hanya
menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang menggunakan
makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme yang dapat menggunakan
makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang
dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus
dicerna di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler. (Ferdiaz, 1992).

Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan
mikroorganisme karena memiliki daya dukung yang tinggi terhadap pertumbuhan dan
perkembangbiakannya, menurut susunannya, media dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu media alam,
media semi sintetik dan media sintetik. Dalam media alam komponen nutrisi tidak dapat diketahui dengan
setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung dari asalnya.
Sebagai contoh ialah kentang, jagung, serangga, rambut, dan sebagainya. Dalam media semi sintetik
selain bahan hasil pertanian, digunakan pula zat-zat kimia yang komposisinya diketahui dengan tepat
(Winda, 2009)

Isolasi atau tindakan mengisolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikroba tersebut dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Untuk isolasi
harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikroba pada medium biakan serta syarat-syarat
lain untuk pertumbuhannya (Jutono dkk, 1980). Selain istilah isolasi, kita mengenal pulaistilah inokulasi.
Inokulasi berbeda dengan isolasi, jika isolasi merupakan upaya memisahkan mikroba, sedangkan
inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan mikroba dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan kata lain, inokulasi adalah suatu upaya untuk
menanamkan mikroba. Jadi antara isolasi dengan inokulasi memiliki arti yang berbeda. (Dwidjoseputro,
2005)
BAB III

METODE

A. Metode yang digunakan :


a. Isolasi agar tegak : Tusuk
b. Isolasi agar miring : Gores
c. Isolasi agar cawan
- Pour plate
- Streak plate
- Spread plate
B. Waktu
Waktu pelaksanaan :-
C. Lokasi
Lokasi pelaksanaan : ruang laboratorium
D. Alat
- Jarum ose
- Busen
- Tabung reaksi
- Korek
- Botol semprot isi alcohol 70%
- Pipet ukur
E. Bahan
- Alcohol
- Akuades
- Media agar (PCA)
- Sampel : Tanah
F. Cara kerja

Perlakuan untuk sampel padat


1. Mensterilkan tangan dan meja menggunakan alcohol 70%
2. Mengambil 1 gr sampel padat (tanah)
3. Mengencerkan dengan 9 ml aquadest steril dalam tabung reaksi
4. Menghomogenkan dengan voertex
Skema Cara kerja Isolasi Agar Tegak

mengambil 1 ose sampel

menusuk ose ke media agar tegak

menginkubasi pada suhu 35-37°C selama 1×24 jam

Skema Cara kerja Isolasi Agar Miring

mengambil 1 ose sampel

menggoreskan pada lereng media agar miring

menginkubasi pada suhu 35-37°C selama 1×24 jam


Skema Cara kerja Isolasi Agar Cawan

1. Metode : Pour Plate

mengambil cawan petri steril

mengambil 1 ml sampel

menuangkan ke cawan petri

mengambil agar cair steril dalam tabung reaksi

menuangkan ke cawan petri (yang sudah berisi sampel)

menghomogenkan (memutar membentuk angka 8, kanan kiri atau depan belakang

menunggu sampai padat

menginkubasi pada suhu 35-37°C selama 1×24 jam

2. Metode : Streak plate

mengambil cawan petri steril

mengambil 1 ml sampel

menggoreskan pada media agar cawan secara zig zag

menginkubasi pada suhu 35-37°C selama 1×24 jam


3. Metode : speread plate

mengambil cawan petri steril

mengambil 1 ml sampel

menuangkan ke agar cawan

meratakan dengan batang L

menginkubasi pada suhu 35-37°C selama 1×24 jam


BAB III

PENUTUP

A. HASIL PRAKTIKUM

No Gambar Hasil Bentuk Elevasi Margin Permukaan

1. Streak plate → Circular Convex Entire Halus


mengkilap

2. Pour plate → koloni 1 Spindle Flate Entire Halus


mengkilap
→ koloni 2

Circular Convex Entire Halus


mengkilap
3. Spread plate → koloni 1 Spindle convex Entire Halus
mengkilap
→ koloni

Flamentous Raised Labote Berkilap

4. Agar miring → ciri Filiform


koloni

5. Agar tegak → ciri Papillate


koloni
B. PEMBAHASAN
Untuk melihat organisme dengan ukuran mikroskopis digunakan mikroskop untuk
melihat mikroba tersebut. Untuk mendapatkan mikroorganisme dan mengetahui keanekaragaman
mikroorganisme pada berbagai bahan lingkungan dilakukan isolasi mikroba dari
lingkungansekitarkita. Dalam praktikum ini dilakukan isolasi mikroorganisme dari udara, tangan
sebelum dan sesudah dicuci menggunakan sabun giovan, dan isolasi mikroorganisme dari
makanan. Isolasi mikroorganisme mengandung artiproses pengambilan mikroorganisme dari
lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium dilaboratorium. Prinsip isolasi
mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
bermacam-macam campuran mikroba.(Sarles,1956).
Ada beberapa metode dalam mengisolasi mikroba bakteri (mikroorganisme) yaitu
dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran dan agar
miring. Metode-metode ini berdasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme
sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies dapat dipisahkan dengan lainnya. Prkatikum ini
bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik di dalam pengisolasian mikroba beserta
pemurniannya.
Pengenceran ini bertujuan untuk mempermudah dalam perhitungan jumlah koloni
mikroba yang utmbuh, baik warna maupun karakteristik lainnya. Dari hasil praktiukum dapat
diketahui bahwa bentuk, tepian, warna dan wlwvasi dari bakteri. Untuk bakteri, bentuknya ada
yang bundar, rizoid, tidak beraturan dan menyebar dengan yang tepian siliat, berlekuk,
bercabang, berombak, dan licin. Warna yang dapat dilihat dari koloni bakteri pada sampel ini
adalah semua berwarna putih susu dan elevasi pada semua sampel ini datar da nada pula yang
cembung.
Koloni=koloni yang telah ditentukan pada masing=masing medium kemudian
diidentifikasi morfologinya yaitu bentuk luar, warna, struktur dalam koloni, tepi koloni, elevasi.
Pada masing-masing media sendiri terdapat keanekaragaman dalam morfologi tersebut. Koloni
bakteri dapat dengan mudah dibedakan dari koloni lainnya dengan adnya penampakan umum
berupa lender dan agak mengkilap. Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang
penting dan memiliki bentuk yang beragam. Pada umumnya bakteri berhubungan dengan
makanan. Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak
diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat
melangsungkan fermentasi yang menguntungkan.
Kontaminasi dalam praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat mungkin terjadi jika
kondisi dari alat, bahan maupun prkatikan tidak steril. Oleh karena itu dalam setiap prosedur
kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-
hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan. Setiap pada prkatikum
kali ini, semua cawan biakan bahkan cawan control pun terkontaminasi hal ini dibuktikan pada
cawan control terdapat koloni-koloni bakteri. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan
tetap hidup merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting didalam mengendalikan mikroba. 
Berikut ini faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting di
dalam mengendalikan mikroba. 

C. KESIMPULAN
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni. Jika sel sel tersebut terpisahkan maka akan
membentuk sebuah koloni yang terpisah, sehingga akan mempermudahkan pemisahan
selanjutnya. Mikroorganisme yang tumbuh baik pada media PDA adalah jenis mikroorganisme
fungi karena fungi berkembangbiaknya dengan spora sehingga lebih cepat berkembang
disbanding mikroorganisme lain. Cara-cara pengisolasian mikroba dengan cara isolasi ke media
padat dan isolasi ke media cair. Teknik-teknik isolasi ke media padat dengan cara agar miring,
teknik sebar, teknik tuang, dan teknik gores.
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, L., 2004, Mikrobiologi Umum, Malang, UMM press.

Andrew E. Sikula. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga. Bandung.

Srikandi Fardiaz, 1992, Mikrobiologi Pangan 1, PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta

Ayunda Purwanti Putri, 2010. Pengaruh Promotion Mixterhadap Keputusan berkunjung ke Taman
Imajinasi Taman Buga Nusantara

Nur Indriyani, Asnani, 2007, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Unhalu, Kendari. . 93

Winda,S. 2009. Pembuatan Potato Dextorse Agar. http://www.mikromedia.co.org.( Diakses pada tanggal
7 Desember 2015)

Dwidjoseputro, D., 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai