Abstrak
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel
dimana tubuh mengalami kegagalan untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan
dan elektrolit, sehingga menyebabkan uremia. Hemodialisis adalah sebuah usaha atau tindakan
membersihkan darah dari bahan-bahan beracun yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dari
dalam tubuh. Dampak gagal ginjal kronik jika tidak segera ditangani adalah hipertensi, anemia,
edema paru, tamponade jantung, proteinuria, hematuria, penurunan sel darah putih, gangguan
perdarahan, fetor uremik, osteodistrofi ginjal, gejala psikotik kejang dan koma, memar, eksoriasi,
menstruasi tidak teratur. Tujuan penulisan diharapkan mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal
ginjal kronik on HD. Metode penelitian adalah metode deskriptif dan studi kepustakaan. Hasil
dari karya tulis ilmiah ini adalah mahasiswa memperoleh pengalaman nyata tentang
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal kronik on HD. Masalah
keperawatan berupa bersihan jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif, risiko kerusakan
pertukaran gas, risiko tinggi penurunan curah jantung, kelebihan volume cairan, risiko gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, risiko infeksi.
Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Gagal ginjal kronik, Hemodialisis
Abstract
Chronic Kidney Failure (CRF) is a progressive and irreversible renal function disorder in which
the body fails to maintain metabolism, fluid and electrolyte balance, causing uremia.
Hemodialysis is an attempt or an act of cleansing the blood of toxic substances that cannot be
excreted by the kidneys from the body. The impact of chronic kidney failure if not treated
immediately is hypertension, anemia, pulmonary edema, cardiac tamponade, proteinuria,
hematuria, decrease in white blood cells, bleeding disorders, fetor uremic, renal osteodystrophy,
psychotic symptoms of convulsions and coma, bruising, excoriation, irregular menstruation .
The purpose of writing is expected that students can gain real experience in providing nursing
care to clients with chronic kidney failure on HD. The research method is descriptive method
and library study. The results of this scientific paper are students gain real experience about
providing nursing care to clients with chronic kidney failure on HD. Nursing problems in the
form of ineffective airway cleaning, ineffective breathing patterns, risk of damage to gas
exchange, high risk of decreased cardiac output, excess fluid volume, risk of nutritional
disorders less than body requirements, risk of infection.
Keywords: Nursing care, chronic kidney failure, hemodialysis
42
paru PA
tidak edema
simetris paru
- RR: alveolar
28x/men type dan
it efusi
- pleura
Rontgen dextra
thorax 4 Ds: Kelebiha Penurunan
PA - Klien n haluaran
edema mengata volume urine,
paru kan cairan disfungsi
alveolar selama ginjal, dan
type dan di RS retensi
efusi BAK cairan
pleura hanya
dextra menetes
3 Ds: Risiko Perubahan sebanya
- Klien kerusaka membran k 4 tetes
mengata n alveolus- setiap
kan pertukar kapiler kali
sesak an gas BAK
Do: - Klien
- mengata
Tampak kan BB
sesak post HD
- RR: sebelum
28x/men nya 65
it kg dan
- BB pre
Rontgen HD hari
thorax ini 69
53
kg - Ureum
(mening 111
kat 4kg mg/dl
dalam 3 -
hari) Kreatini
Do: n 8,28
- Udem mg/dl
pada - eGFR
bagian 6
ekstremi ml/mnt/
tas atas 1,73
dan 5 Ds: Risiko Ketidaksei
bawah - Klien tinggi mbangan
derajat mengata penurun cairan
+2 kan an curah mempenga
- memilik jantung ruhi
Balance i riwayat volume
cairan hiperten sirkulasi,
+238cc si sejak peningkata
(input: 7 tahun n afterload
oral 900 yang
cc, lalu
output: Do:
urine - TD:
12cc + 190/134
IWL mmHg
650cc= - N:
662) 151x/me
- nit
Hemato - Udem
krit pada
25,1% bagian
54
ekstremi makan
tas atas hanya
dan mengha
bawah biskan
derajat ½ porsi
+2 Do:
- -
Rontgen Tampak
thorax pucat
PA - Hb:
edema 8,4
paru gr/dL
alveolar -
type dan Konjung
efusi tiva
pleura anemis
dextra - Ureum
6 Ds: Resiko Mual/munt 111
- Klien ganggua ah, intake mg/dl
mengata n nutrisi tidak 7 Ds: - Risiko Prosedur
kan kurang adekuat Do: infeksi invasif:
mual dari - pemasanga
- Klien kebutuha Terpasa n CDL dan
mengata n tubuh ng venflon
kan venflon
nafsu di
makan tangan
menuru kanan
n -
- Klien Terpasa
mengata ng CDL
kan di vena
55
pada teori tapi tidak ada pada kasus gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
yaitu tamponade jantung, proteinuria, tubuh berhubungan dengan
hematuria, penurunan sel darah putih, mual/muntah, intake tidak adekuat,
gangguan perdarahan, fetor uremik, risiko infeksi berhubungan dengan
osteodistrofi ginjal, gejala psikotik prosedur invasif: pemasangan CDL dan
kejang dan koma, memar, eksoriasi, venflon. Diagnosa keperawatan yang
menstruasi tidak teratur. Pada ada pada kasus tetapi tidak ada di teori
penatalaksanaan medis yang tidak ada 3 (tiga) yaitu bersihan jalan nafas
sesuai dengan kasus tapi ada di teori tidak efektif berhubungan dengan
adalah obat glikoid kardiak, peningkatan produksi secret, pola nafas
metilselulosa, eritropoietin sintesis, tidak efektif berhubungan dengan
preparat estrogen, obat anti pruritus, penurunan ekspansi paru, risiko
dextrose 50%, perikardio sentesis, kerusakan pertukaran gas berhubungan
transplantasi ginjal. Pemeriksaan dengan perubahan membran alveolus-
penunjang yang ada pada teori tapi tidak kapiler. Pada perencanaan terdapat 4
ada pada kasus adalah pemeriksaan (empat) diagnosa keperawatan yang
urine, osmolalitas serum, KUB foto, mengacu pada teori gagal ginjal kronik
pielogram retrograde, arteriogram ginjal, sedangkan pada intervensi diagnosa
sistouretrogram berkemih, ultrasono bersihan jalan nafas tidak efektif
ginjal, biopsi ginjal, endoskopi ginjal, berhubungan dengan peningkatan
nefroskopi, foto kaki, tengkorak, produksi secret, pola nafas tidak efektif
kolumna spinal, dan tangan. Dari 7 berhubungan dengan penurunan
(tujuh) diagnosa keperawatan yang ada ekspansi paru, risiko kerusakan
pada teori ada 4 (empat) diagnosa pertukaran gas berhubungan dengan
keperawatan yang muncul pada kasus perubahan membran alveolus-kapiler
yaitu, risiko tinggi penurunan curah tidak terdapat di teori sehingga penulis
jantung berhubungan dengan membuat intervensi dari buku
ketidakseimbangan cairan Wilkinson (2016). Pada tahap
mempengaruhi volume sirkulasi, implementasi keperawatan terdapat
peningkatan afterload, kelebihan intervensi di 3 (tiga) diagnosa yaitu
volume cairan berhubungan dengan kelebihan volume cairan berhubungan
penurunan haluaran urine, disfungsi dengan penurunan haluaran urine,
ginjal, dan retensi cairan, risiko disfungsi ginjal, dan retensi cairan dan
60