Disusun oleh:
SRI HARTINA
B0320726
(...........................................) (...........................................)
1. Identitas
Nama : Tn. M
Tanggal lahir : 01-07-1941
Umur : 79 Tahun
Alamat : Tammangalle
Diaqnosa Medis : Katarak
No RM : 09 19 77
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Mandar
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal pekajian : 03/12/2020
2. Pengkajian
Keluhan utama
Klien mengeluh mengalami penurunan penglihatan
Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan penglihatan kabur seperti berawan kurang lebih 3 bulan
gangguan penglihatan dirasakan pada mata bagian kiri, keluarga klien
mengatakan klien dibantu saat melakukan aktivitas, tampak ada perban dimata
sebelah kiri pasien, klien tampak gelisah
Riwayat kesehatan dahulu
Tidak ada
Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki gangguan penglihatan , baik DM
atau hipertensi
Riwayat psikososial dan spiritual
psikososial
Pasien mengatakan cemas dan takut operasi matanya tidak berhasil
social
klien masih berinteraksi dengan keluarga di rumah sakit
spiritual
klien mengatakan rajin sholat 5 waktu dan selalu berdoa agar diberikan
kesembuhan dan diberikan yang terbaik dari Allah AWT.
RIWAYAT ADL
Teliga : tidak terdapat keluaran serumen berwarna kuning pada telinga, tidak keluhan
nyeri
Hidung : penghidup baik, tidak ada secret dan pembengkakan
Mulut : mukosa bibir lembab, karies gigi (-), menelan (+), mengunyah (+)
Leher : tidak pembengkakan kelenjer tiroid
3. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya imformasi tengtan katarak
yang ditandai dengan klien tampak bingung dan menanyakan mengenai
penyakitnya
2. Resiko tinggi terhadap cidera b.d Keterbatasan penglihatan.
4. Intervensi keperawatan
N Diaqnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi
O keperawatan
1 Deficit pengetahuan Setelah diberihkan Kaji tingkat
berhubungan dengan informasi selama 10 menit pengetahuan klien
kurangnya imformasi pengetahuan klien Berikan informasi
tengtan katarak yang mengenai katarak dengan kepada klien dan
ditandai dengan klien kriteria hasil keluarga tentang
tampak bingung dan Knowledge disease penyakitnya
menanyakan process, klirn Gambaran proses
mengenai menyatakan penyakit
penyakitnya pemahaman tentang
penyakit, kondisi dan
program pengobatan
Klien mampu
menjelaskan kembali
apa yang telah
dijelaskan
2 Resiko tinggi Setelah dilakukan asuhan Sediakan Iingkungan
terhadap cidera keperawatan selama 1x24 yang aman untuk
b.d Keterbatasan jam resiko cedera pasien
penglihatan. terkontrol dengan kriteria Identifikasi
hasil : kebutuhan keamanan
pasien, sesuai dengan
1. Klien terbebas dari
kondisi fisik dan
cedera
fungsi kognitif pasien
2. Klien mampu
dan riwayat penyakit
menjelaskan
terdahulu pasien
cara/metode untuk
Menghindarkan
mencegah
lingkungan yang
injury/cedera
berbahaya (misalnya
3. Klien mampu memindahkan
menjelaskan faktor perabotan)
resiko dari Memasang side rail
lingkungan/perilak tempat tidur
u personal Menyediakan tempat
4. Mampu tidur yang nyaman
memodifikasi gaya dan bersih
hidup untuk Menempatkan saklar
mencegah injury lampu ditempat yang
5. Menggunakan mudah dijangkau
fasilitas kesehatan pasien.
yang ada Membatasi
6. Mampu mengenali pengunjung
perubahan status Menganjurkan
kesehatan keluarga untuk
menemani pasien.
Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan
barang-barang yang
dapat membahayakan
Berikan penjelasan
pada pasien dan
keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status
kesehatan dan
penyebab penyakit.
5. Implementasi Keperawatan
6. Evaluasi
7. Analisis
Pada data DS/DO di atas klien mengatakan pasien tidak mengerti dengan
penyakitya .Kurangnya pengetahuan klien terhadap penyakitnya dan perawatannya selama
pasca operasi dapat mengakibatkan proses penyembuhan akan lambat, berkomplikasi dan
bahkan operasi tidak berhasil kerna kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya dan cara
perawatanya.
Pengetahuan, dan sikap masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mata masih
kurang dalam pencegahannya. Karena kurangnya akses informasi mengenai penyebab
penyakit katarak dan cara pengobatannya. Keberhasilan pengobatan katarak tidak luput
juga dari perawatan pasca operasi. Perawatan pasca operasi juga sangat menentukan
keberhasilan dari pengobatan katarak antara lain yaitu pengetahuan dan sikap serta
kepatuhan dalam perawatan post operasi katarak Maloring N, et al. (2015)
Kecemasan yang tidak mampu teratasi dapat menyebabkan disharmoni dalam
tubuh. Ketidakmampuan mengatasi kecemasan yang konstruktif merupakan penyebab
utama terjadinya perilaku patologis seperti kecemasan berlebihan, serta syok. Hal ini akan
berakibat buruk, karena apabila tidak segera di atasi akan meningkatkan tekanan darah dan
pernafasan. (Effendi, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, R. W., & Tjahjono, E. (1999). Hubungan Antara Perilaku Copingdan Dukungan
Sosial Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Anak Pertama. Jurnal Anima Vol 14, No
54.
Novita maloring .adelieda kaawoan . Franly onibala.(2015) Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Dengan Kepatuhanperawatan Pada Pasien Post Operasi Katarak Di Balai
Kesehatan Mata masyarakat sulawesi utara ,Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email:
novitamaloring@gmail.com