Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

LAYANAN SERVIS KENDARAAN MOBIL

DI BENGKEL SURYA JAYA

(SISTEM KOPLING)

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2020/2021

DISUSUN OLEH

NAMA: Celvin Firmansyah

NISN : 0037352013

KELAS: XI TKR 1

PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI 1 WAY PANJI 2020/2021


LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Celvin Firmansyah

Nisn : 0037352013

Program studi keahlian : Teknik otomotif

Jurusan : Teknik kendaraan ringan

Dengan judul : Laporan kegiatan praktik

kerja industri

Service : SISTEM KOPLING

TELAH DISETUJUI

Hari : Senin

Tanggal : 10 mei 2021

Pembimbing Bengkel/Instansi Pembimbing Sekolah

Denny Irawan Slamet.ST

i
LEMBAR PENGUJIAN DAN PENGESAHAN

Laporan kegiatan praktek kerja industri (prakerin) ini telah di uji dan di sahkan pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 05 juni 2021

Tempat : RPS TKR

Penguji

Gde Witastra, ST

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Way Panji Ka. Program Keahlian TKR

Drs. Kalimo, M.M Gde Witastra, ST


NIP. 19680706 199512 1 001

ii

DAFTAR ISI
Cover i
Lembar pengesahan ii
Daftar isi iii
Kata pengantar iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Manfaat kegiatan 2
C. Tujuan pelaksanaan prakerin 3
D. Tujuan pembuatan laporan 4

BAB II GAMBARAN UMUM


A. Waktu pelaksanaan 5
B. Bidang usaha 6
C. Struktur organisasi 7

BAB III PEMBAHASAN


A. Pengertian sistem kopling 8
B. Fungsi sistem kopling 9
C. Jenis jenis sistem kopling 10

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 12

Daftar pustaka
Lampiran

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sesuai dengan program pendidikan tiga tahun di sekolah menengah kejuruan(SMK),


maka siswa siswi diwajibkan untuk melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Kegiatan ini dapat dikatakan untuk menguji pengetahuan dan ketrampilan siswa/i serta sikap
dalam menghadapi dunia kerja yang nyata. Dengan adanya praktek kerja industri ini siswa/i
diharapkan dapat mewujudkan hakikat dari tujuan pendidikan tiga tahun, yaitu menghasilkan
lulusan yang terampil, tangguh, siap pakai, mandiri, dan bertanggung jawab.

Dengan adanya praktek kerja industri ini siswa/i dapat mengetahui situasidan kondisi
kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak jika para siswa/i
akan mencari pekerjaan mereka sudah memiliki pengalaman kerja. Selain tujuan tersebut,
praktek kerja industri ini juga memiliki latar belakang menambah materi atau keilmuan yang
belum tersampaikan disekolah.

B. Manfaat Kegiatan

Dari kegiatan prakerin yang dilakukan ini memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Dapat menambah pengalaman kerja didalam dunia usaha.


2. Siswa/i mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja, khususnya dunia
otomotif.
3. Siswa mempunyai sifat dan perilaku disiplin dalam dunia kerja.

C. Tujuan Pelaksanaan Prakerin


Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta prakerin diharapkan:
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja dan industri yang
sesungguhya.
b. Memiliki tingkat kompetensi standar sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia kerja dan
industri.
c. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan
kerja.
d. Membentuk mental siswa agar mempunyai jiwa pekerja keras yang mampu konsisten.
e. Menambah pengetahuan siswa/i di masing-masing bidangnya
f. Memberikan bekal serta gambaran pada siswa seperti apakah bekerja itu?

D. Tujuan Pembuatan Laporan

a. Sebagai salah satu bentuk latihan, dalam menghadapi uji kompetensi pada akhir
proses pembelajaran.
b. Sebagai salah satu tugas yang diisyaratkan untuk menempuh ujian kenaikan kelas
(UKK) dan ujian akhir nasional (UN)
c. Menambah wawasan tentang penulisan karya ilmiah
d. Menerapkan gambaran yang seharusnya dalam melaksanakan praktek kerja
industri sampai dimana pengetahuan atau kemampuan dalam mengikuti praktek
kerja.
e. Menyimpulkan data, guna kepentingan pribadi siswa.

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan prakerin ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari tanggal 1 februari sampai
dengan tanggal 1 april 2021, dengan mengambil tempat prakerin di SURYA JAYA, yang
beralamat di jl.seloretno, sidomulyo, lampung selatan.

B. Bidang Usaha
Bengkel surya jaya adalah bengkel yang bergerak dibidang pelayanan jasa
perbengkelan dan penjualan perbaikan peralatan suku cadang mobil dll.

C. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi bengkel surya jaya adalah sebagai berikut:

PIMPINAN DU/DI
DENNY IRAWAN

SPAREPART
CAK MIRIL

MEKANIK MEKANIK MEKANIK


WAWAN TANTO AHMAD K

PKL PKL PKL


GURITNO PUTRA S RIKI ANDI S CELVIN F

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Sistem Kopling

Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin, diesel
dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam
silinder mesin.

3.2 Fungsi Sistem Kopling

1.     Untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input
transmisi

2.    Untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,r)

3.     Untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi
perseneling tidak pada posisi netral.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:


1.    Mampu menahan adanya kelebihan beban.

2.     Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen
lain.

3.    Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.

4.    Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

3.3 Jenis – jenis Sistem Kopling

Menurut konstruksi dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di bedakan
menjadi beberapa macam antara lain:
1.   Koplling Gesek (Fraction Clutch)

2.   Kopling Gesek Plat Tunggal (Single Plate Clutch)

Gambar  1. Clutch Assembly


Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut.
1.   Driven plate

(Juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan
gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan
poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya
di keling.

Gambar 2. Plat kopling tunggal.

2.  Pressure plate (plat penekan) dan  rumahnya,

Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi
perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya, plat
tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu
dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari.

Gambar 3. Preasure plate

3.  Clutch Release Atau Throwout Bearing

Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate
lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate
lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas.
Bantalan tekan ini ada tiga macam.
Gambar 4. Clutch release

4.  Throwout Lever/Clutch Fork/Plate Lever

Berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling. Konstruksi di atas berarti


plat tekan bersama rumahnya dipasang menggunakan baut pada fly wheel. Sementara plat
kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan bagian tengahnya
dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem sliding. Dengan demikian prinsip
dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada
kendaraan roda empat ini.

Gambar 5. Throwout lever

1.  Kopling Gesek Plat Ganda

Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda
motor dan dalam kerjanya Tercelup di dalam oli mesin.
Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek
dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan plat
kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada
kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan
dipindahkan.
Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang ditekan oleh 4 sampai 6
buah pegas kopling.terdapat 4 buah plat gesek dan 4 buah plat kopling yang dijepit oleh
plat tekan. Plat kopling dipasang pada rumah yang disambungkan dengan roda gigi yang
berhubungan dengan transmissi. Sementara plat gesek dipasang pada dudukan plat gesek
yang disambungkan dengan roda gigi    primer yang berhubungan dengan poros engkol.
Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan menekan/menjepit
plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin ke
roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat kopling, dan Keroda gigi yang
berhubungan dengan transmisi.

Gambar 1.1 kopling gesek plat ganda


2.   Kopling Fluida

Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua
poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang
besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban
tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak
mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi  batas kemampuan.
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti
seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap
penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan
ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin
berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang
biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk
mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
Gambar 2.2 kopling fluida

3.4 Komponen Utama Kopling

1.  Roda Penerus

Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan
hampir seluruh komponen kopling
.
2.  Pelat Kopling

Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat
kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini
disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).

3.  Pelat Tekan

Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat dengan
kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.

4.  Unit Plat Penekan

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan
untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah
pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.
3.5 Cara Kerja Kopling

Prinsip dan Sistem Kerja Kopling Mekanis (Manual Clutch)- Kopling mekanis adalah
kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling, dimana pembebasan dilakukan
dengan cara menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang
terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) dan ada yang berkedudukan pada as
primer (input/main shaft)
Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu a) mekanisme handel
terdiri atas: handel, tali kopling (kabel kopling), tuas (batang) dan  pen pendorong. b)
mekanisme kopling terdiri atas gigi primer kopling (driven gear), rumah (clutch housing),
plat gesek (friction plate) plat kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut),
kopling tengah (centre clutch), plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep
penjamin dan batang penekan/pembebas (release rod).
Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaitu
poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi  . Tetapi rumah kopling ini bebas
terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut
berputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat roda gigi (diven gear) yang
berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol sehingga bila poros engkol berputar
maka rumah kopling juga ikut berputar.
Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama
dipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling deng hub
kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan
pelat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadap
hub kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling. Sedangkan pelat tekan dapat
bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling.

Cara kerja kopling mekanis adalah sebagai berikut:


Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik)maka pelat tekan dan
pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas
kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.
Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan
menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan
(pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan
mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling.
Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah
kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan
pelat geseknya saja.

3.6  Fungsi Dan Cara Kerja Komponen Pengoperasian Unit Kopling


1.   Konsep Dasar Fungsi Dan Kerja Komponen Pengoperasian Unit Kopling
Seperti telah dijelaskan kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan
penyaluran tenaga mesin ke roda penggerak. Untuk mengoperasikan fungsi tersebut, pada
kendaraan ada dua macam yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik
untuk memindahkan tenaga kaki melalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke
pengungkit (throwout lever). Sementara pengoperasian sistem hidolik tenaga disalurkan
melalui minyak rem yang dirangkai sedemikkian rupa sehingga dapat mengoperasikan
kopling.
.  
2. Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yang
menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling.
 Saat pedal kopling diinjak, maka akan menarik kabel kopling yang diteruskan
dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pegas kopling. Sehingga plat
kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan
dikembalikan pada posisi semula oleh pegas pengendali pedal (8). Sementara tuas kopling
akan kembali pada posisi semula oleh pegas diafragma. Sistem yang kedua adalah
pengoperasian secara hidrolis.

3. Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak.


 Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang  ada pada
master silinder dan selanjutnya disalurkan kesilinder kopling.  Tekanan minyak
selanjutnya mendorong tuas  pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma.
Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem
pemindah tenaga. Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi
semula oleh pegas pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali  oleh
pegas plunger yang ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger
dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas
diafragma.
Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak hidrolisnya
(reservoir) terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis. Minyak hidrolis dari
reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint). Pada
saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit
plunyer bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return
spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah
kiri, masuk ke pipa penghubung menuju Ke silinder kopling.
Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya
karena kebocoran atau katup check kotor atau macet. Untuk menjaga agar minyak hidrolis
dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu penambahan. Penambahan minyak hidrolis ini
diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger bergerak kekanan
saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui
katup check ( check valve ).
Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya.
Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling hidrolis akan
menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan pedal
tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling
tidak dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem
pemindah tenaga tidak dapat dilaksanak an, dan tenaga mesin akan selalu terhubung tidak
dapat diputuskan oleh kopling.
Silinder kopling  kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian
kopling menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan
minyak hidrolis dari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder
kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan diteruskan
ketuas pembebas kopling melalui push rod .

Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding ( bleeder plug ) yang
berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem
hidrolis kemasukan udara, maka sistem akan terganggu  kerjanya. Hal ini karena saat
terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru menekan
minyak. Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder, namun
piston silnder kopling tidak bergerak. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari sistem
hidrolis. Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet penutup yang
elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. Karet penutup ini sangat
penting mengingat posisi silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya
sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu akan menyebabkan
kerusakan, bila sampai masuk kesilinder kopling. Sistem pengoperasian kopling untuk
kendaraan berat seperti bus, truk, atau alat berat lainnya,  sering dilengkapi dengan boster.
Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk
mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada
mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang dipasang pada sisi belakang
alternator.

BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai
kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis
melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri), penulis merasa bangga bisa mendapatkan
Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak
pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang
luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat
yang disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui
yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip
yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-
masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktek
Kerja Industri) dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.

4.2    saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.    Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan sampai
tertukar.
2.     Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm keselamatan
kerja, dan kotak P3K.
3.     Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk
kelobang baut.
4.3 kesimpulan dan saran materi sistem kopling

1. KESIMPULAN

Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,
yaitu sistem yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber
tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga). Secara garis besar
terdiri dari unit kopling, transmisi, differensial, poros dan roda kendaraan. Sementara
posisi unit kopling dan komponennya (clutch assembly) terletak pada ujung paling depan
dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Rangakain pemindahan tenaga berawal dari
sumebr tenaga (engine) ke sistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (clutch)
diteruskan ke trasmisi (gear box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial
(finaldrive). Komponen utama dari kopling mulai dar roda gila (flywheel) adalah driven
plate, pressure plate, pessure plate lever, clutch release/throwout bearing, throwout lever.
Terdapat 2 macam kopling gesek yaitu kopling plat tunggal dan kopling plat ganda.
Kopling gesek plat tunggal banyak dipergunakan pada kendaraan roda 4. Sedangkan
kopling gesek plat ganda banyak dipergunakan pada sepeda motor. Ukuran kopling sangat
ditentukan oleh besarnya tenaga mesin yang akan disalurkan melalui kopling.

2. SARAN

Didalam memakai mekanisme kopling hidrolik harus dilakukan perawatan yang


rutin, seperti mengisi minyak rem jika habis dan mengecek tidak ada kebocoran pada
pipa. Dan gunakan minyak rem yang sesuai dengan standar kendaraannya.
DAFTAR PUSTAKA:

    1.
http://pengertian-dan-contoh.blogspot.co.id
2.http://www.guruotomotif.com/2016/03/jenis-kopling.html
3. 
http://mprabowo19.blogspot.co.id
Lampiran prakerin

Anda mungkin juga menyukai