(Bryophyta)
Posted February 18, 2009 by KiddinG in Biology. 13 Comments
lumut
Reproduksi Vegetatif
dan
Reproduksi Generatif
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalamdaur hidupnya. Apa
yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan
tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan
demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan
tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan darianteridium dan sel-sel
kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ
penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium
yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan
terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi
ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena
hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia
pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk
kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora
haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan
spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema.
Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan
gametofit baru.
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada
paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan
menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan
paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau
bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan
diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-
cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku
dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus
untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.
Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Kumpulan
sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang
disebut indusium. Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku
dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan
paku peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (ex
Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang
berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (ex
Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane). Paku peralihan merupakan
peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan spora pbentuk dan
ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin (ex Equisetum debile/paku ekor
kuda).
Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan
subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada
sporofil (daun penghasil spora). Contohnya: Adiantum cuncatum (paku suplir
untuk hiasan), Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus
(paku sarang burung), Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).
Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal
besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang
berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang
tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).