Disusun Oleh :
Kelompok 5
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayahnya dan karena ridhonya pula, kami dapat menyelesaikan tugas makalah,
“Shalat Sunnah Rawatib, Taraweh, dan Witir Serta Bagaimana Cara Mengajarnya”.
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, dan masih
jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi kami berusaha dengan seluruh kemampuan yang
ada pada diri kami agar tugas makalah ini dapat memenuhi apa yang diharapkan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami akan menerima setiap kritik
yang bersifat membangun, demi perbaikan dan penyempurnaan tugas makalah ini,
kami tidak lupa juga ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Pembelajaran Fikih MI yang telah memberi motivasi kepada kami untuk lebih maju.
Tak lupa juga untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata shalat secara etimologi, berarti do,a. adapun shalat secara
terminology, adalah seperangkat perkataan dan perbuatan yang dilakukan
dengan beebrapa syarat tertentu, dimulai dnegan takbir dan diakhiri dengan
salam.
Pengertian shalat mencangkup mencakup segala bentuk shalat yang
ada diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Digunakan
kata shalat untuk ibadah ini, tidak jauh berbeda dengan pengertian
etimologinya. Sebab, di dalam shalat terkandung do’a-do’a berupa
permohonan, minta ampunan dan sebagainya.
Adapun yang menjadi landasan kefarduan shalat.
Islam dibangun diatas lima dasar (rukun): syahadat bahwa tidak ada
tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, haji ke baitullah, dan puasa ramadhan. “dalam islam,
shalat menempatii kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya.
Selain yang pertama diwajibkan Allah kepada Nabi Muhammad ketika Mi’raj.
Disamping itu, shalat memiliki tujuan yang tidak terhingga. Tujuan hakiki
dari shalat, sehingga dikatakan Al-jaziri, adalah tanda hari dalam rangka
mengagungkan Allah sebagai pencipta. Disamping itu shalat juga merupakan
Allah sebagai bukti takwa manusia kepada khaliknya. Dalam salah satu ayat-
nya menyatakan bahwa shalat bertujuan menjauhkan orang dari keji dan
munkar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam sholat sunnah?
2. Apakah pengertian sholat rawatib, sholat tarawih dan shalat witir?
3. Bagaimana cara mengajarkan materi sholat rawatib, shalat tarawih dan
shalat witir ?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui macam-macam shalat sunnah
2. untuk memahami pengertian shalat rawatib, shalat tarawih dan shalat
witir
3. untuk mengetahui bagaimana mengajarkan pada peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Kadir N, M. Kuat S, Abdul Hakim, PEDOMAN DAN TUNTUTAN SHALAT LENGKAP
(Jakarta: Gema Insani, 2002), hal.68-69.
4. Shalat sunnah dua rakaat sesudah isya, hukumnya sunnah muakkad.
Lafadz niatnya:
اصلى سنة بعديةً العشاء ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sesudah shalat isya’ sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
5. Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh, hukumnya sunnah muakkad.
Lafadz niatnya:
اصلى سنة قبلية الصبح ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat subuh sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
6. Shalat sunnah dua rakaat sebelum isya, hukumnya sunnah muakkadah.
Lafadz niatnya:
اصلى سنة قبلية العشاء ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat isya sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
7. Shalat sunnah dua rakaat sebelum asar, hukumnya sunnah ghairu
muakkad. Lafadz niatnya:
اصلى سنة قبلية العصرركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat ashar sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
8. Shalat sunnah dua rakaat sebelum maghrib, hukumnya ghairu
muakkadah. Lafadz niatnya:
اصلى سنة قبلية المغرب ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعال
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat maghrib
sebanyak dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya)
karena Allah Ta’ala.
2
Nasrul Umam S. DKK, SHALAT SUNNAH (Jakarta: Qultum Media, 2004), hal. 3-11.
3
Muhammad Bagir, Fiqih Praktis menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan pendapat para Ulama, ( Jln,
Cinambo, no 146: Bandung)hl. 71
rakaat salam didasarkan pada hadits riwayat Bukhari Muslim yang
bersumber dari Ibnu Umar r.a. mengenai keutamaan shalat tarawih
Rasulallah SAW bersabda:
5
Shabri shaleh Anwar, Tuntunan Shalat Sunnah Tarawih, (Riau, Jl. Pro, M. Yamin.,.SH
Lr.Cherry,Yayasan indragiri: 2015)
Tamyiz
Suci dari hadas
Suci dari najis
Masuk waktu shalat menutup aurat
Menghadap kiblat
Niat
b. Rukun shalat tarawih
Berdiri pada fardhu bersama dengan kemampuan
Takbiratul ihram
Membaca Al-Fatihah
Ruku’
Bangkit dari ruku’
Sujud diatas 7 anggota badan
Bangkit dari sujud
Duduk diantara 2 sujud
Duduk tsyahud akhir
Membaca tasyahud akhir
Shalawat atas Nabi pada tasyahud akhir
2 salam
Tuma’ninah pada seluruh rukun
Berurutan diantara rukun-rukun
Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam
hadist Rasulallah SAW meyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya
dikerjakan 2 rakaat. Setelah shalat tarawih selesai dilanjutkan dengan
mengerjakan shalat sunnat witir 3 rakaat. Shalat sunnah witir ini boleh
dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal), atau
pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.
C. Shalat Witir
a. Pengertian Shalat Witir dan hukum shalat witir
Shalat witir adalah shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil yang
dilakukan pada malam hari setelah isya sampai menjelang fajar. Hokum
melaksanakan shalat witir adalah sunnah.
b. Waktu dan bilangan sholat witir
Waktu pelaksanaa sholat witir adalah setelah shalat isya sampai menjelang
terbit fajar, namun pada bulan ramadhan shalat dilaksanakan setelah sholat
tarawih. Jumlah rakaat shalat witir paling sedikit satu rakaat dan paling
banyak 11 rakaat.
c. Niat shalat witir dan cara mengerjakannya
1) Niat shalat witir satu rakaat
Artinya :
“saya niat shalat witir satu rakaat menghadap kiblat sebagai
makmum karena allah taalaa.”
2) Niat shalat witir tiga rakaat
Artinya :
“saya niat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum
karena allah taalaa.”
Cara mengerjakan shalat witir yaitu : jika mngerjakan shalat 3 rakaat
maka dikerjakan langsung salam tanpa tahiyat awal.
d. Doa sesudah shalat witir
Tahukah kamu, doa apa yang dibaca setelah shalat witir? Ayo kit
abaca doa sesudah melaksanakan shalat witir berikut ini:
e. Keutamaan shalat witir
Shalat witir memiliki keutamaan antara lain:
1) Sebagai tambahan shalat
Shalat witir sebagai shalat tambahan. Hadis nabi menjelaskan
bahwa shalat witir adalah shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan
diantara waktu shalat fardhu yakni isya dan sebelum waktu subuh
dating
2) Sebagai penyempurnaan shalat malam
Shalat witir adalah penutup dari shalat malam yang dilaksanakan
baik sebelum maupun setelah bangun tidur dan tanpa shalat witir
tidak akan sempurna shalat malam atau qiyamul lail seseorang.
3) Shalat witir dicintai allah
Allah sangat menyukai sesuatu yang ganjil karena allah adalah
satu. Sebagaimana rakaat shalat witir, dan merupakan salah satu
ibadah yang dicintai allah.
4) Dikabulkan doanya
Waktu melaksanakan waktu shalat witir adalah waktu yang tepat
untuk berdoa dan merupakan waktu yang dekat dengan allah Swt.
5) Shalatnya disaksikan malaikat
Shalat witir yang dilaksanakan di penghujung malam disaksikan
oleh malaikat dan malaikat tentunya akan membawa berkah dan
ikut mendoakan kita kepada allah swt.
6) Tidak pernah ditinggalkan rasulullah Saw.
Rasul tidak pernah meninggalkan shalat witir dan apabila ia
meninggalkannya. Beliau akan mengqadla shalat witir yang
ditinggalkannya tersebut.
7) Diberi petunjuk dan kekuatan oleh allah Swt.
Orang yang melaksanakan shalat witir akan senantiasa merasa kuat
dalam menghadapi cobaan di dunia ini dan doanya akan senantiasa
didengar oleh allah Swt. 6
Dalam hal Cara Mengajarkan Materi Kepada Siswa pada materi shalat
sunnah rawatib, taraweh, dan witir akan sangat mudah jika kita menggunakan
metode demontr dan metode menghafal. karena metode demonstrasi
merupakan metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang disajikan. Dengan menggunakan metode demonstrasi
pendidik dapat mencoba, mempertunjukkan, mempaktekkan sekaligus
merasakan, siswa akan mudah dan lebih cepat memahami. Untuk menunjang
keberhasilan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanaksanakan pembelajaran Fikih MI.
6
Sutrisno.2020.fikih madrasah ibtidaiyah kelas III.jakarta: direktorat jenderal pendidikan islam
kementrian agama RI.hlm 118- 114
langkah-langkah melaksanakan pembelajaran Fikih MI dengan materi Shalat
sunnah rawatib, taraweh, dan witir.
1. Perencanaan
yang perlu dilakukan adalah merumuskan tujuan yang jelas dari segi
kemampuan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah
pembelajaran fikih pada materi shalat sunnah rawatib, taraweh, dan witir
dengan menggunakan metode demonstrasi dan metode menghafal
berahir, menerapkan garis-garis besar langkah-langkah yang telah dibuat
seperti cara guru mempraktikkan sholat sunnah rawatib, taraweh, dan
witir kepada peserta didik, dan mempersiapkan/menentukan media yang
akan digunakan dalam pembelajaran, serta menetapkan evaluasi atau
penilaian terhadap kemampuan peserta didik.
2. Pelaksanaan
Guru melaksanakan apa yang telah direncanakan sebelumnya disertai
dengan perhatian kepada peserta didik dan memberikan kesempatan
peserta didik untuk aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Dan menggunakan media berupa media gambar seperti poster tata cara
dan bacaan sholat sunnah rawatib, taraweh, dan witir.
Guru menyuruh siswa untuk menghafal niat serta bacaan dalam sholat
sunnah rawatib, taraweh, dan witir
menyuruh siswa untuk praktek shalat sunnah rawatib, taraweh, dan
witir.
3. Evaluasi
Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengetahui
apakah pembelajaran fikih dengan materi shalat sunnah rawatib, taraweh, dan
witir dengan menggunakan metode demonstrasi sudah berjalan efektif sesuai
tujuan yang telah dirumuskan.
Misalnya dengan memberikan soal pilihan ganda dan esai kepada peserta
didik dengan materi shalat sunnah rawatib, taraweh, dan witir.
KESIMPULAN
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang terbatas waktu dan jumlah
rakaatnya, karena mengikuti atau mengiringi shalat wajib lima waktu. Waktu
mengerjakannya berada pada sebelum atau sesudah shalat lima waktu. Shalat tersebut
terdiri atas dua bagian yaitu Shalat sunnah muakkadah dan Shalat sunnah ghairu
muakkadah.
Shalat witir adalah shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil yang dilakukan
pada malam hari setelah isya sampai menjelang fajar. Hokum melaksanakan shalat
witir adalah sunnah. Waktu pelaksanaa sholat witir adalah setelah shalat isya sampai
menjelang terbit fajar, namun pada bulan ramadhan shalat dilaksanakan setelah sholat
tarawih. Jumlah rakaat shalat witir paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11
rakaat.
DAFTAR PUSTAKA