Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Shalat Sunnah Rawatib, Taraweh, dan Witir Serta


Bagaimana Cara Mengajarnya
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Fikih MI
Dosen Pembimbing:
Bapak Muhammad Junaidi, M. Pd.I.,

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Nur Habibah Sulis (T20184050)


2. Human Izzatul Fitria (T20184054)
3. Naila Safira Khairunnisa’ (T20184058)
4. Imroatul Hasanah (T20184082)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayahnya dan karena ridhonya pula, kami dapat menyelesaikan tugas makalah,
“Shalat Sunnah Rawatib, Taraweh, dan Witir Serta Bagaimana Cara Mengajarnya”.

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, dan masih
jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi kami berusaha dengan seluruh kemampuan yang
ada pada diri kami agar tugas makalah ini dapat memenuhi apa yang diharapkan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami akan menerima setiap kritik
yang bersifat membangun, demi perbaikan dan penyempurnaan tugas makalah ini,
kami tidak lupa juga ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Pembelajaran Fikih MI yang telah memberi motivasi kepada kami untuk lebih maju.
Tak lupa juga untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.

Jember, 15 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata shalat secara etimologi, berarti do,a. adapun shalat secara
terminology, adalah seperangkat perkataan dan perbuatan yang dilakukan
dengan beebrapa syarat tertentu, dimulai dnegan takbir dan diakhiri dengan
salam.
Pengertian shalat mencangkup mencakup segala bentuk shalat yang
ada diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Digunakan
kata shalat untuk ibadah ini, tidak jauh berbeda dengan pengertian
etimologinya. Sebab, di dalam shalat terkandung do’a-do’a berupa
permohonan, minta ampunan dan sebagainya.
Adapun yang menjadi landasan kefarduan shalat.
Islam dibangun diatas lima dasar (rukun): syahadat bahwa tidak ada
tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, haji ke baitullah, dan puasa ramadhan. “dalam islam,
shalat menempatii kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya.
Selain yang pertama diwajibkan Allah kepada Nabi Muhammad ketika Mi’raj.
Disamping itu, shalat memiliki tujuan yang tidak terhingga. Tujuan hakiki
dari shalat, sehingga dikatakan Al-jaziri, adalah tanda hari dalam rangka
mengagungkan Allah sebagai pencipta. Disamping itu shalat juga merupakan
Allah sebagai bukti takwa manusia kepada khaliknya. Dalam salah satu ayat-
nya menyatakan bahwa shalat bertujuan menjauhkan orang dari keji dan
munkar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam sholat sunnah?
2. Apakah pengertian sholat rawatib, sholat tarawih dan shalat witir?
3. Bagaimana cara mengajarkan materi sholat rawatib, shalat tarawih dan
shalat witir ?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui macam-macam shalat sunnah
2. untuk memahami pengertian shalat rawatib, shalat tarawih dan shalat
witir
3. untuk mengetahui bagaimana mengajarkan pada peserta didik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Shalat Sunnah Rawatib


a. Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang terbatas waktu dan
jumlah rakaatnya, karena mengikuti atau mengiringi shalat wajib lima
waktu. Waktu mengerjakannya berada pada sebelum atau sesudah shalat
lima waktu. Shalat tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu:
1. Shalat sunnah muakkadah, yaitu shalat sunnah yang dikukuhkan untuk
dikerjakan jumlah rakaat, secara keseluruhannya ada sepupuh atau dua
belas rakaat:
- Dua atau empat rakaat sebelum salat dzuhur
- Dua rakaat sesudah salat dzuhur
- Dua rakaat sesudah salat maghrib
- Dua rakaat sebelum dan sesudah salat isya
- Dua rakaat sebelum salat subuh

Perincian tersebut didasarkan pada hadis Nabi SAW., “Telah berkata


Abdullah ibnu Umar, ‘saya hafal tentang shalat sunah Nabi SAW.,
yakni sepuluh rakaat: dua rakat sebelum dzuhur dan dua rakaat
sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib dirumahnya, dua rakaat
sesudah isya di rumahnya dan dua rakaat sebelum subuh’.” (HR.
Bukhari dan Muslim).

2. Shalat sunnah ghairu muakkadah, yaitu shalat sunnah yang tidak


dikukuhkan untuk dikerjakan, jumlah rakaat keseluruhannya sebanyak
sepuluh rakaat:
- Dua rakaat sebelum dzuhur (selain dua atau empat rakaat yang
muakkad).
- Dua rakaat sesudah dzuhur (selain dua rakaat yang muakkad).
- Empat rakaat sebelum ashar.
- Dua rakaat sebelum maghrib.1

b. Tata Cara Shalat Sunnah Rawatib


1. Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum dzuhur, hukumnya
sunnah muakkad. Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة قبلية الظهر ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى‬
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat dzuhur sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
2. Shalat sunnah dua rakaat sesudah dzuhur, hukumnya sunnah muakkad.
Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة بعديةً الظهر ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى‬
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sesudah shalat dzuhur sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
3. Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib, hukumnya sunnah
muakkad. Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة بعديةً المغرب ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعال‬

Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sesudah shalat maghrib


sebanyak dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya)
karena Allah Ta’ala.

1
Abdul Kadir N, M. Kuat S, Abdul Hakim, PEDOMAN DAN TUNTUTAN SHALAT LENGKAP
(Jakarta: Gema Insani, 2002), hal.68-69.
4. Shalat sunnah dua rakaat sesudah isya, hukumnya sunnah muakkad.
Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة بعديةً العشاء ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى‬
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sesudah shalat isya’ sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
5. Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh, hukumnya sunnah muakkad.
Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة قبلية الصبح ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى‬
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat subuh sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
6. Shalat sunnah dua rakaat sebelum isya, hukumnya sunnah muakkadah.
Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة قبلية العشاء ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى‬
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat isya sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
7. Shalat sunnah dua rakaat sebelum asar, hukumnya sunnah ghairu
muakkad. Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة قبلية العصرركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعالى‬
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat ashar sebanyak
dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya) karena Allah
Ta’ala.
8. Shalat sunnah dua rakaat sebelum maghrib, hukumnya ghairu
muakkadah. Lafadz niatnya:
‫اصلى سنة قبلية المغرب ركعتين مستقبل القبلة ادا ًء هلل تعال‬
Artinya: Aku niat shalat shalat sunnah sebelum shalat maghrib
sebanyak dua rakaat dengan menghadap kiblat (pada waktunya)
karena Allah Ta’ala.

c. Syarat Shalat Rawatib


1. Niatnya sesuai dengan shalat yang dilaksanakan
2. Dilaksanakan setelah masuk waktu shalat fardhu
3. Tidak dikerjakan secara berjamaah
4. Bacaan tidak dinyaringkan
5. Jika lebih dari 2 rakaat, tiap 2 rakaat harus salam.
6. Diutamakan sebaiknya untuk melaksanakan sunnah ini tidak satu
tempat dengan shalat fardhu
d. Hikmah Shalat Sunnah Rawatib
1. Diriwayatka oleh Ibn Habibah bahwasannya orang yang
melakukan shalat sunnah rawatib diharamkan atasnya neraka.
‫من صلى اربع ركعا ت قبل الظهر و اربعا بعدها حرمه هللا على النا ر‬
Artinya: Barang siapa shalat empat rakaat sebelum dzuhur dan
empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkannya neraka.
2. Orang yang senantiasa melakukan shalat sunnah ini akan
mendapatkan pahala yang lebih baik dari pada dunia dan segala
isinya
3. Bagi orang yang melakukan shalat sunnah sesudah isya’, Allah
akan memberikan pahala seperti shalat tahajud dan yang
melakukan shalat ini dianggap telah mengerjakan shalat malam
lailatul qadar.
4. Orang yang senantiasa melakukan shalat sunnah rawatib akan
mendapatkan karunia dan kasih sayang dari Allah SWT.
5. Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh adalah shalat yang paling
disukai oleh Rasulullah
6. Orang yang selalu melakukan shalat sunnah rawatib muakkadah 12
rakaat akan dibangunkan rumah surge.
7. Shalat sunnah rawatib merupakan shalat penyempurna dari shalat
wajib.2

B. Shalat sunnah tarawih


a. Pengertian dan Keutamaan Shalat Tarawih

Tarawih (kata tunggalnya tarwihah) menurut bahasa, berarti istilah.


Disini berarti istirahat setelah setiap empatrakaat shalat sunnah ( tarawih )
di bulan Ramadhan ( disebabkan panjangnya ayat-ayat Al-Qur’an yang
dibaca pada masa itu dalam setiap rakaatnya). Dalam hadits, istilah yang
digunakan ialah shalat qiyam Ramadhan, sedangkan kata tarawih
tampaknya baru digunakan kemudian, sejak masa Umar bin Khatab r.a
menjabat sebagai Khaliffah. Sebda Nabi SAW tentang hal ini. “ Barang
siapa ber-qiyam Ramadhan semata-mata karena keimanan dan keikhlasan
kepada Allah, Mka akan diampuni dosa-dosanya sebelum itu. “(HR.
Bukhari Muslim).3

Shalat Tarawih adalah shalat malam atau qiyamul lail yang


dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Dinamakan Tarawih karena
Rasulallah dan parasahabatnya bisa beristirahat atau rehat setiap salamnya.
Tata cara dan bilang rakaatnya ditambah witir tiga rakaat. Delapan rakaat
shalat tarawih tersebut dapat dilaksanakan dengan empat rakaat salam atau
dua rakaat salam.

Pelaksanaan shalat tarawih empat rakaat salam dilaksanakan pada


haditsBukhari Muslim yang bersumber dari Aisyah r.a. sedangkan dua

2
Nasrul Umam S. DKK, SHALAT SUNNAH (Jakarta: Qultum Media, 2004), hal. 3-11.
3
Muhammad Bagir, Fiqih Praktis menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan pendapat para Ulama, ( Jln,
Cinambo, no 146: Bandung)hl. 71
rakaat salam didasarkan pada hadits riwayat Bukhari Muslim yang
bersumber dari Ibnu Umar r.a. mengenai keutamaan shalat tarawih
Rasulallah SAW bersabda:

“Siapa yang melaksanakan qiyamu ramadhan (shalat tarawih) karena


iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu. (HR. Jamaah dari Abu Huraira)”.

Shalat tarawih dapat dikerjakan dengan berjamaah atau sendirian.


Namun yang paling utama menurut jumhur ulama adalah dengan
berjamaah. Rasulallah SAW senantiasa shalat tarawih berjamaah dengan
para sahabat dan umatnya. Hanya, beliau tidak terus-menerus ke masjid
karena khawatir orang-orang akan menganggap wajib shalat tarawih.
Demikianlah berdasarkan hadits rimawat Jamaah selain Imam Tirmidzi
yang bersumber dari Aisyah RA. 4

b. Hukum Shalat Tarawih

Shalat tarawih hukumnya sunnah muakad (yang sangat dituntut)


dikerjakan oleh orang-orangislam laki-laki dan perempuan pada tiap-tiap
malam bulan ramadhan baik secara individual (sendiri) atau berjamaah.
Imam al-Ghazali dalam b ukunya “Rahasia-rahasia Shalat” menyatakan
bahwa walaupun dapat dikerjakan sendiri tanpa berjamaah akan tetapi
shalat tarawih yang dilakukan dengan berjamaah akan lebih afdhal. 5

c. Syarat dan Rukun Shalat Tarawih


a. Syarat shalat Tarawih
 Beragama islam
 Berakal sehat
4

5
Shabri shaleh Anwar, Tuntunan Shalat Sunnah Tarawih, (Riau, Jl. Pro, M. Yamin.,.SH
Lr.Cherry,Yayasan indragiri: 2015)
 Tamyiz
 Suci dari hadas
 Suci dari najis
 Masuk waktu shalat menutup aurat
 Menghadap kiblat
 Niat
b. Rukun shalat tarawih
 Berdiri pada fardhu bersama dengan kemampuan
 Takbiratul ihram
 Membaca Al-Fatihah
 Ruku’
 Bangkit dari ruku’
 Sujud diatas 7 anggota badan
 Bangkit dari sujud
 Duduk diantara 2 sujud
 Duduk tsyahud akhir
 Membaca tasyahud akhir
 Shalawat atas Nabi pada tasyahud akhir
 2 salam
 Tuma’ninah pada seluruh rukun
 Berurutan diantara rukun-rukun

d. Waktu pelaksanaan Tarawih

Adapun waktu pelaksanaanya adalah mulai setelah shalat isya’


(sebelum shalat sunnah witir) sampai terbit fajar shadiq (masuk waktu
subuh). Akan tetapi tradisi yangberkembang dalam masyarakat islam
indonesia, yaitu shalat tarawih dilakukan selepas shalat Fardhu isya’
berjamaah, dimulai dengan santapan rohani (kultum) terlebih dahulu

e. Jumlah Rakaat Tarawih

Sebagaimana besar masyarakat islam Indonesia mengerjakan


shalat tarawih dengan jumlaj rakaatnya 20 rakaat (ditambah 3 rakaat
sunnat witir) , namun adapula yang mengerjakan 8 rakaat ( ditambah 3
rakaat sunnat witir). Bahkan jika kita tarik sejarah imam malik, dimana
beliau memilih 36 rakaat sebagaimana yang dikerjakan oleh penduduk
madinah. Shalat tarawih ini bisa dikerjakan dengan 2 macam cara, yaitu:

1. Setiap 2 rakaat lalu salam


2. Setiap 4 rakaat lalu salam (tanpa tasyahud awal)

Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam
hadist Rasulallah SAW meyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya
dikerjakan 2 rakaat. Setelah shalat tarawih selesai dilanjutkan dengan
mengerjakan shalat sunnat witir 3 rakaat. Shalat sunnah witir ini boleh
dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal), atau
pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.

C. Shalat Witir
a. Pengertian Shalat Witir dan hukum shalat witir
Shalat witir adalah shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil yang
dilakukan pada malam hari setelah isya sampai menjelang fajar. Hokum
melaksanakan shalat witir adalah sunnah.
b. Waktu dan bilangan sholat witir
Waktu pelaksanaa sholat witir adalah setelah shalat isya sampai menjelang
terbit fajar, namun pada bulan ramadhan shalat dilaksanakan setelah sholat
tarawih. Jumlah rakaat shalat witir paling sedikit satu rakaat dan paling
banyak 11 rakaat.
c. Niat shalat witir dan cara mengerjakannya
1) Niat shalat witir satu rakaat

Artinya :
“saya niat shalat witir satu rakaat menghadap kiblat sebagai
makmum karena allah taalaa.”
2) Niat shalat witir tiga rakaat

Artinya :
“saya niat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum
karena allah taalaa.”
Cara mengerjakan shalat witir yaitu : jika mngerjakan shalat 3 rakaat
maka dikerjakan langsung salam tanpa tahiyat awal.
d. Doa sesudah shalat witir
Tahukah kamu, doa apa yang dibaca setelah shalat witir? Ayo kit
abaca doa sesudah melaksanakan shalat witir berikut ini:
e. Keutamaan shalat witir
Shalat witir memiliki keutamaan antara lain:
1) Sebagai tambahan shalat
Shalat witir sebagai shalat tambahan. Hadis nabi menjelaskan
bahwa shalat witir adalah shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan
diantara waktu shalat fardhu yakni isya dan sebelum waktu subuh
dating
2) Sebagai penyempurnaan shalat malam
Shalat witir adalah penutup dari shalat malam yang dilaksanakan
baik sebelum maupun setelah bangun tidur dan tanpa shalat witir
tidak akan sempurna shalat malam atau qiyamul lail seseorang.
3) Shalat witir dicintai allah
Allah sangat menyukai sesuatu yang ganjil karena allah adalah
satu. Sebagaimana rakaat shalat witir, dan merupakan salah satu
ibadah yang dicintai allah.
4) Dikabulkan doanya
Waktu melaksanakan waktu shalat witir adalah waktu yang tepat
untuk berdoa dan merupakan waktu yang dekat dengan allah Swt.
5) Shalatnya disaksikan malaikat
Shalat witir yang dilaksanakan di penghujung malam disaksikan
oleh malaikat dan malaikat tentunya akan membawa berkah dan
ikut mendoakan kita kepada allah swt.
6) Tidak pernah ditinggalkan rasulullah Saw.
Rasul tidak pernah meninggalkan shalat witir dan apabila ia
meninggalkannya. Beliau akan mengqadla shalat witir yang
ditinggalkannya tersebut.
7) Diberi petunjuk dan kekuatan oleh allah Swt.
Orang yang melaksanakan shalat witir akan senantiasa merasa kuat
dalam menghadapi cobaan di dunia ini dan doanya akan senantiasa
didengar oleh allah Swt. 6

D. Cara mengajarkan Materi shalat sunnah rawatib, taraweh, dan witir


pada siswa MI

Dalam hal Cara Mengajarkan Materi Kepada Siswa pada materi shalat
sunnah rawatib, taraweh, dan witir akan sangat mudah jika kita menggunakan
metode demontr dan metode menghafal. karena metode demonstrasi
merupakan metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang disajikan. Dengan menggunakan metode demonstrasi
pendidik dapat mencoba, mempertunjukkan, mempaktekkan sekaligus
merasakan, siswa akan mudah dan lebih cepat memahami. Untuk menunjang
keberhasilan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanaksanakan pembelajaran Fikih MI.

6
Sutrisno.2020.fikih madrasah ibtidaiyah kelas III.jakarta: direktorat jenderal pendidikan islam
kementrian agama RI.hlm 118- 114
langkah-langkah melaksanakan pembelajaran Fikih MI dengan materi Shalat
sunnah rawatib, taraweh, dan witir.

1. Perencanaan
yang perlu dilakukan adalah merumuskan tujuan yang jelas dari segi
kemampuan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah
pembelajaran fikih pada materi shalat sunnah rawatib, taraweh, dan witir
dengan menggunakan metode demonstrasi dan metode menghafal
berahir, menerapkan garis-garis besar langkah-langkah yang telah dibuat
seperti cara guru mempraktikkan sholat sunnah rawatib, taraweh, dan
witir kepada peserta didik, dan mempersiapkan/menentukan media yang
akan digunakan dalam pembelajaran, serta menetapkan evaluasi atau
penilaian terhadap kemampuan peserta didik.
2. Pelaksanaan
Guru melaksanakan apa yang telah direncanakan sebelumnya disertai
dengan perhatian kepada peserta didik dan memberikan kesempatan
peserta didik untuk aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Dan menggunakan media berupa media gambar seperti poster tata cara
dan bacaan sholat sunnah rawatib, taraweh, dan witir.
 Guru menyuruh siswa untuk menghafal niat serta bacaan dalam sholat
sunnah rawatib, taraweh, dan witir
 menyuruh siswa untuk praktek shalat sunnah rawatib, taraweh, dan
witir.
3. Evaluasi
Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengetahui
apakah pembelajaran fikih dengan materi shalat sunnah rawatib, taraweh, dan
witir dengan menggunakan metode demonstrasi sudah berjalan efektif sesuai
tujuan yang telah dirumuskan.
Misalnya dengan memberikan soal pilihan ganda dan esai kepada peserta
didik dengan materi shalat sunnah rawatib, taraweh, dan witir.
KESIMPULAN

Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang terbatas waktu dan jumlah
rakaatnya, karena mengikuti atau mengiringi shalat wajib lima waktu. Waktu
mengerjakannya berada pada sebelum atau sesudah shalat lima waktu. Shalat tersebut
terdiri atas dua bagian yaitu Shalat sunnah muakkadah dan Shalat sunnah ghairu
muakkadah.

Shalat Tarawih adalah shalat malam atau qiyamul lail yang


dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Dinamakan Tarawih karena Rasulallah dan
parasahabatnya bisa beristirahat atau rehat setiap salamnya. Tata cara dan bilang
rakaatnya ditambah witir tiga rakaat. Delapan rakaat shalat tarawih tersebut dapat
dilaksanakan dengan empat rakaat salam atau dua rakaat salam.

Shalat witir adalah shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil yang dilakukan
pada malam hari setelah isya sampai menjelang fajar. Hokum melaksanakan shalat
witir adalah sunnah. Waktu pelaksanaa sholat witir adalah setelah shalat isya sampai
menjelang terbit fajar, namun pada bulan ramadhan shalat dilaksanakan setelah sholat
tarawih. Jumlah rakaat shalat witir paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11
rakaat.
DAFTAR PUSTAKA

Kadir Abdul N, M. Kuat S, Abdul Hakim.2002. PEDOMAN DAN TUNTUTAN


SHALAT LENGKAP.Jakarta: Gema Insani, 2002)

Umam Nasrul S. 2004. DKK, SHALAT SUNNAH. Jakarta: Qultum Media.


Bagir Muhammad. Fiqih Praktis menurut Al-Quran, As-Sunnah, dan pendapat para
Ulama.Bandung.
Anwar Shabri shaleh. 2015. Tuntunan Shalat Sunnah Tarawih.Riau, Jl. Pro, M.
Yamin.,.SH Lr.Cherry,Yayasan indragiri.
Sutrisno.2020. fikih madrasah ibtidaiyah kelas III. jakarta:direktorat jenderal
pendidikan islam kementrian agama RI.

Anda mungkin juga menyukai