Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Ambar Kusuma Astuti (12205193239)
PGMI 3E
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Esensi dan Urgensi
Identitas Nasional”.
Selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan pihak-pihak lain, oleh karena itu penulis
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberi
fasilitas dalam pembuatan makalah ini.
2. Dr. hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. H. Muh. Nurul Huda, M.A selaku kepala jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan jurusan.
4. H. Muh. Nurul Huda, M.A selaku dosen pembimbing mata kuliah Profesi
Keguruan
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran penyempurnaan makalah ini sehingga bias
lebih baik. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Ada kurang
lebihnya kami mohon maaf yang sebesarnya, kami ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr Wb
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil observasi berupa wawancara yang dilakukkan oleh
peneliti bahwa masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran
ceramah, tanyak jawab, dan menghafal dalam kegiatan pembelajaran. Salah
satunya yaitu adanya program menghafalkan surat-surat pendek dan surat yasin
sebagai salah satu syarat lulus dari lembaga sekolah. Hal ini dilakukan dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik yang cerdas, dan mandiri
berdasarkan pada Imtaq dan Iptek.
Dalam proses pembelajaran peran seorang guru merupakan salah satu
faktor penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran, dan setiap komponen dari
system yang ada dalam proses pembelajaran harus berjalan serasi dan seimbang
untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Tiga komponen penting yang selalu
terikat satu sama lain yaitu kurikulum (materi yang akan diajarkan), Proses
(bagaimana materi akan diajarkan), dan produk (hasil dari pembelajaran).
Oleh sebab itu, guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah dan membantu perkembangan peserta
didik untuk mewujudkan tujuan hidup yang optimal. Keberadaan guru
profesional ditengah-tengah peserta didik, guru dapat mencairkan suasana
kebekuan, kejenuhan dan kekakuan belajar yang terasa berat diterima oleh
peserta didik. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses
pembelajaran yang bermutu. Berdasarkan uraian diatas, pada penulisan analisa
hasil observasi ini penulis akan membahas tentang pengembangan
profesionalisme pendidik dan tenaga pendidik di lembaga sekolah SD IT Al-
Kauthsar Kebonduren.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga pendidik?
2. Bagaimana perlakuan untuk mengetahui kinerja pendidik dan tenaga
pendidik di SDIT Al –Kautsar Kebonduren?
3. Bagaimana untuk mengetahui bentuk keberhasilan para pendidik dan tenaga
pendidik dalam melaksanakan program kerjanya?
C. TUJUAN ANALISA
1. Untuk mengetahui bentuk keberhasilan para pendidik dan tenaga pendidik
dalam pelaksanaan program kerjanya.
2. Untuk mengetahui kinerja pendidik dan tenaga pendidik di SDIT Al –
Kautsar Kebonduren.
3. Untuk mengetahui pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga
pendidik.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SUB BAB MASALAH
1. Pengembangan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Pendidik
UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP Nomor
19/2005 telah merumuskan parameter bagaimana seorang guru bisa
dikategorikan sebagai pendidik yang professional. Merujuk pada UU dan PP
tersebut, seorang pendidik dikatakan memiliki keprofesionalan jika mereka
setidaknya memiliki 4 kompetensi. yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2)
kompetensi Kepribadian, (3) kompetensi profesional dan ke (4) kompetensi
sosial. Namun demikian untuk menjadi pendidik yang profesioanl diperlukan
usaha-usaha yang sistemik dan konsisten serta berkesinambungan dari
pendidik itu sendiri dan para pihak pengambil kebijakan
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan
kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
pencaharian. Guru yang profesional merupakan guru yang terdidik dan
terlatih dengan baik (berijazah pendidikan), dalam melaksanakan tugas
jabatannya mempunyai kemampuan sesuai dengan tuntutan profesinya serta
menggunakan pedoman moral etika (kode etik guru) sesuai dengan standar
pekerjaan dan kompetensi yang dimilikinya.
Pengembangan profesionalisme guru menjadi perhatian khusus bagi
pemerintah. Guru merupakan profesi penting dalam meningkatkan kwalitas
sumber daya manusia Indonesia. Tuntutan guru profesional pada masa kini
merupakan suatu keharusan karena figur guru sangat menentukan maju
mundurnya pendidikan. Guru bertanggung jawab mengantarkan siswanya
untuk mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua
bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya
tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara
dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa
sekarang maupun masa yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa
mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen
kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman.
Hanya dengan pelaksanaan tugas guru secara profesional hal tersebut bisa
diwujudkan melalui eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat
dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa di dunia ini.
Untuk itu guru sangat diharapkan tidak hanya dengan sebatas
menjalankan profesinya, akan tetapi juga diharuskan memiliki
keterpanggilan untuk melaksanakan tugasnya dengan melakukan perbaikan
kualitas pelayanan terhadap peserta didik dari pandangan intelektual maupun
kompetisi lainnya yang akan menunjang perbaikan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran serta juga mampu mendatangkan prestasi belajar yang
baik.