Anda di halaman 1dari 14

88

PENGARUH BAHAN BAKAR PADA AKTIVITAS


TRANSPORTASI TERHADAP PENCEMARAN UDARA

THE EFFECT OF FUEL ON TRANSPORTATION ACTIVITIES TO


AIR POLLUTION

Yusmiati Kusuma
(Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung)

ABSTRAK

Tumbuhnya pusat-pusat kegiatan baru menyebabkan tingginya bangkitan/tarikan


perjalanan. Semakin tinggi mobilitas masyarakat dalam menggunakan kendaraan bermotor, ,
semakin tinggi pula intensitas kebisingan, getaran, dan polusi udara yang dihasilkan gas
buang kendaraan bermotor. Polusi udara ini dapat membahayakan kesehatan, lingkungan
sehingga menimbulkan pemanasan global. Kemacetan lalu lintas menyebabkan buruknya
kinerja yang berdampak negatif pada produktivitas ekonomi, kualitas lingkungan, dan
keselamatan. Konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi meningkatkan biaya pelayanan dan
barang sehingga polusi udara meningkat dan kondisi keamanan memburuk. Untuk itu,
dibutuhkan penguatan regulasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam memilih moda dan
bahan bakar untuk transportasi.

Kata Kunci: dampak transportasi, polusi udara.

ABSTRACT

The growth of central business district has contributed to high traction drive. The
higher the mobility of people using motorcycles and vehicles, the higher the intensity of
noise, vibration, and air pollution produced. Air pollution, beside causing global warming,
can be harmful to the health and environment. Traffic congestion causes negative impact on
economic productivity, environmental quality and safety because of higher fuel
consumption, high cost of services and goods, and off course air pollution. As the effect, it
requires the strengthening of regulation and socialization to the community in selecting
modes and fuel for transportation.

Keywords: impact of transportation, air pollution.

PENDAHULUAN 8.24 % dari total kendaraan yang ada.


Pencemaran udara merupakan Tahun 2008 kendaraan di Indonesia
masalah yang dihadapi kota-kota besar di mencapai  65.273.451 unit kemudian pada
dunia. Tingginya pertumbuhan jumlah 2009 meningkat menjadi 70.714.569 unit
kendaraan bermotor di kota-kota besar di (BPS, 2009). Hal ini berdampak pada
Indonesia tiap tahunnya mencapai angka meningkatnya gas-gas hasil pembakaran
Pengaruh Bahan Bakar pada Aktivitas Transportasi 89
terhadap Pencemaran Udara

bahan bakar kendaraan yang juga ikut Polutan udara yang paling jelas
mencemarkan udara. Kontribusi terlihat dan paling berbahaya.
pencemaran udara yang berasal dari macamnya adalah
sektor transportasi mencapai 60%. a. aerosol: partikel yang terhambur
Tingginya angka ini menimbulkan dan melayang di udara
masalah dalam pemeliharaan kualitas b. fog ‘kabut’: aerosol yang berupa
udara. Kendaraan bertanggung jawab butiran-butiran air dan berada di
25% dari emisi karbon dioksida (CO2), udara
serta 90% dari karbon oksida (CO) dan c. smoke ‘asap’: aerosol berupa
50% dari oksida nitrogen (NOx) yang campuran antara butir padat dan
dihasilkan emisi di seluruh dunia. cair dan melayang berhamburan
di udara
STUDI PUSTAKA d. dust ‘debu’: aerosol berupa
Pencemaran udara adalah masuk butiran padat dan melayang-
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, layang di udara
energi dan atau komponen lain ke dalam 5. Pb (Timbal)
udara dan atau berubahnya tatanan Logam berat yang digunakan
(komposisi) udara oleh kegiatan manusia manusia untuk meningkatkan
atau oleh proses alam sehingga kualitas pembakaran pada kendaraan
udara menjadi kurang atau tidak dapat bermotor. Hasil pembakaran tersebut
berfungsi lagi sesuai dengan menghasilkan timbal oksida yang
peruntukannya. berbentuk debu atau partikulat yang
Sektor transportasi yang dapat terhirup oleh manusia.
berhubungan dengan kemacetan Gas emisi yang ditimbulkan dari
menimbulkan gas emisi di udara. Gas kendaraan bermotor menyumbang hampir
emisi yang ditimbulkan akibat dari 100% timbal, 13-44% suspended
aktivitas transportasi adalah particulate matter (SPM), 71-89%
1. karbon dioksida (CO2) hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir
Gas yang dihasilkan dari pembakaran seluruh karbon monoksida (CO) ke udara
sempurna bahan bakar kendaraan Jakarta. Di tempat-tempat padat di
bermotor dan pabrik serta gas hasil Jakarta, konsentrasi timbal bisa mencapai
kebakaran hutan. 100 kali dari ambang batas.
2. Kkarbon monoksida (CO) Jumlah emisi yang dihasilkan dari
Gas yang tidak berwarna, tidak sektor transportasi dipengaruhi oleh
berbau, dan bersifat racun. 1. kecepatan kendaraan.
Dihasilkan dari pembakaran tidak Arus lalu lintas kendaraan bermotor
sempurna bahan bakar fosil, yang berkecepatan rata-rata rendah
misalnya gas buangan kendaraan akan menyebabkan peningkatan
bermotor. konsentrasi terutama partikel karbon
3. nitrogen dioksida (NO2) dioksida (CO) dan Hidrokarbon (HC).
Gas yang paling beracun. Dihasilkan Zat ini lebih berbahaya karena
dari pembakaran batu bara di pabrik, mengganggu kesehatan daripada
pembangkit energi listrik, dan kendaraan yang berkecepatan tinggi.
knalpot kendaraan bermotor. Kendaraan ini juga akan memproduksi
4. PM (Material Partikulat) lebih banyak emisi gas buang yang
mengandung Nitrogen Oksid (NOx).
90 Sigma-Mu Vol.5 No.1 – Maret 2013

Pemberian penghambat laju kendaraan


di permukiman atau gang-gang, yang 4. Geometri jalan
sering diistilahkan dengan "polisi Jalan tanjakan mengakibatkan
tidur", justru merupakan sumber penggunaan bahan bakar kendaraan
polusi. bertambah yang berakibat pada
2. Usia kendaraan yang lama bertambahnya polusi udara akibat
Mesin kurang berfungsi/sempurna emisi buang kendaraan tersebut.
akibat pemeliharaan dan suku cadang 5. Tipe kendaraan serta tipe bahan bakar
kendaraan yang terbatas/ tidak yang digunakan dari setiap kendaraan.
diproduksi lagi. Karena itu, Tabel 1 memperlihatkan baku mutu
pembatasan usia kendaraan, terutama kendaraan bermotor di wilayah DKI
bagi angkutan umum, perlu Jakarta yang menunjukkan kadar
dipertimbangkan sebagai salah satu polutan yang ditimbulkan.
solusi. Semakin tua kendaraan,
Berdasarkan sifat kimia dan
terutama yang kurang terawat, semakin
perilakunya di lingkungan, dampak
besar potensi untuk memberi
kontribusi polutan udara. bahan pencemar yang terkandung di
3. Kondisi lalu lintas dalam gas buang kendaraan bermotor
Volume lalu lintas yang cenderung digolongkan sebagai berikut:
tinggi memberikan andil terbesar bagi 1. Bahan-Bahan Pencemar yang
pencemaran udara. Selain itu, potensi terutama mengganggu saluran
terbesar polusi oleh kendaraan pernafasan organ pernafasan
bermotor adalah kemacetan lalu lintas. merupakan bagian yang
Karena itu, pengaturan lalu lintas, diperkirakan paling banyak
rambu-rambu, dan tindakan tegas mendapatkan pengaruh karena
terhadap pelanggaran berkendaraan
yang pertama berhubungan dengan
dapat membantu mengatasi kemacetan
bahan pencemar udara.
lalu lintas sehingga mengurangi polusi
udara.

Tabel 1. Baku Mutu Kendaraan Bermotor di Wilayah DKI Jakarta


Jenis Kendaraan Jenis Bahan Mutu Udara Emisi
No.
Bermotor Bakar CO % vol NoPpm HCppm Asap % vol
1 Mobil penumpang - bensin/premium 4,50 1.200 1.200 -
- solar - 1.200 1.200 50
- BBM 2 tak 4,50 1.200 1.200 50
- Gas -3 - - -
2 Mobil Barang - bensin/premium 4,50 1.200 1.200 -
- solar - 1.200 1.200 50
- gas -3 - - -
3 Mobil Bis - bensin/premium 4,50 1.200 1.200 -
- solar - 1.200 1.200 50
- gas -3 - - -
4 Sepeda Motor - bensin/premium 4,50 2.800 2.400 -
- BBM 2 tak 4,50 3.600 3.000 -
Sumber: Ditlantas Polda Metro Jaya 1998
Pengaruh Bahan Bakar pada Aktivitas Transportasi 91
terhadap Pencemaran Udara

Oksida sulfur dan partikulat maupun NO2, hampir semua ozon


Sulfur dioksida (SO2) merupakan dapat menembus sampai alveoli.
gas buang yang larut dalam air Ozon merupakan senyawa oksidan
yang langsung dapat terabsorbsi di yang paling kuat dibandingkan
dalam hidung dan sebagian besar NO2 dan bereaksi kuat dengan
disalurkan ke paru-paru. Karena jaringan tubuh. Evaluasi tentang
partikulat di dalam gas buang dampak ozon dan oksidan
kendaraan bermotor berukuran lainnya terhadap kesehatan yang
kecil, partikulat tersebut dapat dilakukan oleh WHO (World
masuk sampai ke dalam alveoli Health Organization) task group
paru-paru dan bagian lain yang menyatakan pemajanan oksidan
sempit. Sifat iritasi terhadap fotokimia pada kadar 200-500
saluran pernafasan menyebabkan µg/m³ dalam waktu singkat dapat
SO2 dan partikulat dapat merusak fungsi paru-paru anak,
membengkakkan membran mukosa meningkat frekuensi serangan asma
dan pembentukan mukosa dapat dan iritasi mata, serta menurunkan
meningkatkan hambatan aliran kinerja para olahragawan.
udara pada saluran pernafasan. 2. Bahan-bahan pencemar yang
menimbulkan pengaruh racun
Oksida Nitrogen sistemik.
Di antara berbagai jenis oksida Senyawa-senyawa yang masuk ke
nitrogen yang ada di udara, dalam hidung dan ada dalam
nitrogen dioksida (NO2) mukosa bronkial juga dapat
merupakan gas yang paling terbawa oleh darah atau tertelan
beracun. Bagian dari saluran yang masuk tenggorokan dan diabsorbsi
pertama kali dipengaruhi adalah masuk ke saluran pencernaan.
membran mukosa dan jaringan Selain itu, ada pula pemajanan
paru. Organ lain yang dapat dicapai yang tidak langsung, misalnya
oleh NO2 dari paru-paru adalah melalui makanan, seperti timah
melalui aliran darah. Percobaan hitam. Di antara senyawa-senyawa
pada manusia menyatakan bahwa yang terkandung di dalam gas
kadar NO2 sebesar 250 µg/m3 dan kendaraan bermotor yang dapat
500 µg/m3 dapat mengganggu menimbulkan pengaruh sistemik,
fungsi saluran pernafasan pada yang paling penting adalah karbon
penderita asma dan orang sehat. monoksida dan timbel.

Ozon dan oksida lainnya Karbon Monoksida


Karena ozon mempunyai kadar Karbon monoksida dapat terikat
dalam air yang lebih rendah lagi lebih kuat dengan haemoglobin
larutannya dibandingkan SO2 darah dibandingkan oksigen
92 Sigma-Mu Vol.5 No.1 – Maret 2013

dalam membentuk Timbel


karboksihaemoglobin (COHb), Timbel ditambahkan sebagai
sehingga menyebabkan pasokan bahan aditif pada bensin dalam
oksigen ke jaringan tubuh bentuk timbel organik (tetraetil-Pb
terhambat. Pajanan CO diketahui atau tetrametil-Pb). Timbel yang
dapat memengaruhi kerja jantung dikeluarkan sebagai gas buang
(sistem kardiovaskuler), sistem kendaraan bermotor merupakan
syaraf pusat, juga janin, dan semua partikel-partikel yang berukuran
organ tubuh yang peka terhadap sekitar 0,01µm. Pengaruh Pb pada
kekurangan oksigen. Pengaruh CO kesehatan yang terutama adalah
terhadap sistem kardiovaskuler pada sintesis haemoglobin dan
cukup nyata teramati walaupun sistem pada syaraf pusat maupun
dalam kadar rendah. Pengaruh syaraf tepi. Pengaruh pada sistem
terhadap janin pada prinsipnya pembentukkan Hb darah, yang
adalah karena pajanan CO pada dapat menyebabkan anemia,
kadar tinggi dapat menyebabkan ditemukan pada kadar Pb-darah
kurangnya pasokan oksigen pada kelompok dewasa 60-80µg/100 ml
ibu hamil yang konsekuensinya dan kelompok anak > 40 µg/100
akan menurunkan tekanan oksigen ml. Pada kadar Pb-darah kelompok
di dalam plasenta dan juga pada dewasa sekitar 40 µg/100 ml,
janin dan darah. Hal ini dapat diamati telah ada gangguan
menyebabkan kelahiran prematur terhadap sintesis Hb, seperti
atau bayi lahir dengan berat badan meningkatnya ekskresi asam
rendah dibandingkan normal. aminolevulinat (ALA). Pengaruh
Menurut evaluasi WHO, kelompok pada enzim §-ALAD dapat
penduduk yang peka (penderita diamati pada kadar Pb-darah
penyakit jantung atau paru-paru) sekitar 10µg/100 ml. Akumulasi
tidak boleh terpajan oleh CO protoporfirin dalam eritrosit
dengan kadar yang dapat (FEP), yang merupakan akibat
membentuk COHb di atas 2,5%. dari terhambatnya aktivitas enzim
Kondisi ini ekivalen dengan ferrochelatase, dapat terlihat pada
pajanan oleh CO dengan kadar wanita dengan kadar Pb-darah 20-
sebesar 35 mg/m3 selama 1 jam, 30 µg/100 ml, pada pria dengan
dan 20 mg/mg selama 8 jam. Oleh kadar 25-35 µg/100 ml, dan pada
karena itu, untuk menghindari anak-anak dengan kadar > 15
tercapainya kadar COHb 2,5-3,0 %, µg/100 ml. Pengaruh pada syaraf
WHO menyarankan pajanan CO otak anak diamati pada kadar
tidak boleh melampaui 25 ppm (29 60µg/100 ml yang dapat
mg/m3) untuk waktu 1 jam dan 10 menyebabkan gangguan pada
ppm (11,5 mg/mg3) untuk waktu 8 perkembangan mental anak. Timbel
jam. dapat menembus plasenta. Karena
perkembangan otak yang
Pengaruh Bahan Bakar pada Aktivitas Transportasi 93
terhadap Pencemaran Udara

khususnya peka terhadap logam ini, akibat penggunaan bahan bakar


janinlah yang terutama mendapat yang berlebihan setiap tahunnya.
risiko. Pengaruh CO2 disebut efek rumah
3. bahan-bahan pencemar yang kaca. CO2 diatmosfer dapat
dicurigai menimbulkan kanker menyerap energi/panas dan
Pembakaran di dalam mesin menghalangi jalanya energi panas
menghasilkan berbagai bahan tersebut dari atmosfer ke
pencemar dalam bentuk gas dan permukaan yang lebih tinggi.
partikulat yang umumnya Keadaan ini menyebabkan
berukuran lebih kecil dari 2µm. meningkatnya suhu rata-rata di
Beberapa dari bahan pencemar ini permukaan bumi sehingga dapat
merupakan senyawa-senyawa mengakibatkan meningginya
yang bersifat karsinogenik dan permukaan air laut akibat
mutagenik, seperti etilen, melelehnya gunung- gunung es,
formaldehid, benzena, metil yang pada akhirnya akan mengubah
nitrit, dan hidrokarbon berbagai sirklus alamiah.
poliaromatik (PAH). Emisi
kendaraan bermotor yang ANALISIS DAN PEMBAHASAN
mengandung senyawa Pencemaran udara dinyatakan
karsinogenik diperkirakan dapat dengan ppm (part per million). Contoh:
menimbulkan tumor pada organ 350 ppm karbon dioksida berarti dari
sejuta molekul yang berbeda-beda di
lain selain paru-paru. Pada studi
atmosfer, 350 molekul di antaranya
yang melibatkan populasi kecil
adalah molekul karbon dioksida. Atau
(misalnya 1000 orang), terasa wajar dengan kata lain, dalam satu juta molekul,
apabila hasil studi tentang sejenis 350 molekul merupakan karbon dioksida
tumor yang hanya terjadi pada dan 999.650 molekul lain. Satuan yang
beberapa kasus per 100.000 dipakai untuk nilai ambang batas adalah
orang, menjadi negatif. Di dalam bagian dalam sejuta yang disingkat
studi eksperimental, adanya dengan ppm (part per million). Satuan
hubungan antara dosis dan mg/m3 biasanya dikonversikan kepada
respons untuk dosis rendah satuan mg/liter melalui
sangat sulit untuk dibuktikan
karena kecilnya jumlah orang
yang dapat diteliti. (1)
4. Dampak terhadap lingkungan
Senyawa CO2 sebenarnya dengan
merupakan komponen yang secara ppm = part per million (bagian
alamiah banyak terdapat di udara. dalam sejuta)
Oleh karena itu, CO2 dahulunya M = berat molekul
P = tekanan dalam mm. Hg.
tidak menempati urutan
t = suhu dalam derajat Celcius
pencemaran udara yang menjadi
mg/1 = satuan untuk ppm
perhatian lebih dari normalnya
94 Sigma-Mu Vol.5 No.1 – Maret 2013

Satuan pengukuran Partikulat fallout dengan mengalikan faktor pengali


(jatuhan) dinyatakan dalam mg/cm2 per emisi CO dan NOx dengan jumlah
waktu (mg/cm2, bulan atau mg/cm2, kendaraan. Faktor pengali untuk
tahun). Pengukuran partikulat tersuspensi jenis emisi CO dan NOx dapat dilihat
dan kontaminan gas diberikan dalam masa pada Tabel 2 dan 3.
per satuan volume seperti mikrogram per 3. Menghitung kekuatan emisi yaitu
meter kubik (μg/m3) yang sebelumnya dengan mengetahui nilai faktor emisi
dalam ppm. Perubahan ppm menjadi kendaraan bermotor dengan
μg/m3 dapat dilakukan sebagai berikut. menggunakan nilai faktor emisi
(Tabel 3) dengan tipe kendaraan dan
(2) jenis bahan bakar. Setelah itu,
Liter per mol, yang dipengaruhi oleh suhu diketahui konsumsi bahan bakar
dan tekanan gas, menurut hukum (Tabel 4) kemudian dihitung
Avogadro adalah satu mol dari gas kekuatan emisi dengan menggunakan
menempati volume yang sama dengan persamaan (3) sebagai berikut :
satu mol gas lainnya pada tekanan dan
temperatur yang sama. Pada 273 K atau Q = n x (FE x K) (3)
0ºC dan tekanan 1 atm (760 mmHg)
dalam kondisi standar untuk kebanyakan dengan
reaksi kimia, volume ini adalah 22,4 Q = Kekuatan emisi (gram/detik)
liter/mol. n = Jumlah kendaraan (smp/detik)
Berikut merupakan contoh FE = Faktor emisi (gram/liter) (lihat Tabel
perhitungan konsentrasi polutan 4)
A. Menggunakan Persamaan Matematis K = Konsumsi bahan bakar (liter)
Teknik analisis data untuk menentukan
konsentrasi polutan akibat emisi 4. Menghitung Dispersi yaitu
kendaraan bermotor, yaitu sebagai menentukan nilai σz dan σy
berikut: menggunakan tabel nilai stabilitas
1. Menganalisis komposisi lalu lintas atmosfer dengan mempertimbangkan
yaitu data-data pada ruas jalan dan jarak jalan ke reseptor dan data-data
menghitung jumlah kendaraan meteorologi meliputi kecepatan
berdasarkan jenisnya dan jenis bahan angin, jumlah awan, dan intensitas
bakarnya. matahari.
2. Menormalisasi volume kendaraan ke
satuan mobil penumpang (smp) yaitu Cara lain yang lebih mudah
menentukan nilai faktor pengali dan dilakukan dengan mengestimasi jarak
jenis kota lokasi penelitian serta jenis berdasarkan kelas stabilitas atmosfer.
kendaraan. Setelah itu, dihitung Cara ini sedikit lebih kasar ,tetapi sangat
volume kendaraan dalam smp/detik membantu.

Tabel 2. Faktor Pengali untuk Emisi CO


Faktor Pengali Emisi CO
Jenis Kendaraan
Metropolitan Kota Besar Kota Sedang Lain-lain
Sepeda Motor 0,6 0,6 0,6 0,6
Kend. Penumpang 1 0,76 0,8 0,76
Kendaraan Berat 1,97 1,93 1,95 1,93
Pengaruh Bahan Bakar pada Aktivitas Transportasi 95
terhadap Pencemaran Udara

Sumber : Puslitbang Jalan PU dalam Dept. PU, 1999

Tabel 3. Faktor pengali untuk emisi NOx


Faktor Pengali Emisi NOx
Jenis Kendaraan
Metropolitan Kota Besar Kota Sedang Lain-lain
Sepeda Motor 0,6 0,6 0,6 0,6
Kend. Penumpang 1 0,81 0,84 0,81
Kendaraan Berat 1,45 1,46 1,45 1,45
Sumber : Puslitbang Jalan PU dalam Dept. PU, 1999

Tabel 4. Faktor Emisi dari Sejumlah Tipe Bahan Bakar


Catatan
Tipe kendaraan/ Faktor emisi (gram/liter)
(km/l)
bahan bakar
NOx CH4 NMV OC CO N 2O CO2
Bensin:
Kend. penumpang 21.35 0.71 53.38 462.63 0.04 2597.86 Ass 8.9
Kend. niaga kecil 24.91 0.71 49.82 295.37 0.04 2597.86 Ass 7.4
Kend. niaga besar 32.03 0.71 28.47 281.14 0.04 2597.86 Ass 4.4
Sepeda motor 7.12 3.56 85.41 427.05 0.04 2597.86 Ass 19.6
Diesel:
Kend. penumpang 11.86 0.08 2.77 11.86 0.16 2924.90 Ass 13.7
Kend. niaga kecil 15.81 0.04 3.95 15.81 0.16 2924.90 Ass. 9.2
Kend. niaga besar 39.53 0.24 7.91 35.57 0.12 2924.90 Ass. 3.3
Lokomotif 71.15 0.24 5.14 24.11 0.08 2964.43
Catatan: *) liter ekuivalen terhadap bensin, Sumber: Dikompilasi dari IPCC (1996)

Tabel 5. Nilai Konstanta Penentu Standar Deviasi


xr < 1 km xr > 1 km
Stabilitas
A C D F C d f
A 213 440,8 1,941 9,27 459,7 2,094 -9,6
B 156 106,6 1,149 3,3 108,2 1,098 2,0
C 104 61,0 0,911 0 61,0 0,911 0
D 68 33,2 0,725 -1,7 44,5 0,516 -13,0
E 50,5 22,8 0,678 -1,3 55,4 0,305 -34,0
F 34 14,35 0,740 -0,35 62,6 0,180 -48,0
Sumber : D.O. Martin dalam Dept. PU, 1999

Tabel 6. Perkiraan Nilai σz sebagai Fungsi dari Jarak pada Arah Angin dan Kelas Stabilitas
Atmosfer
Jarak (x) Kelas stabilitas dan nilai σz
Km A B C D E F
0,1 27 19 13 8 6 4
0,2 50 36 23 15 11 8
0,4 94 67 44 29 21 14
0,7 155 112 74 48 36 24
1,0 215 155 105 68 51 34
2,0 390 295 200 130 96 64
4,0 550 370 245 180 180 120
7,0 880 610 400 300 300 200
10,0 1190 840 550 420 420 275
20,0 2150 1540 1000 760 760 500
Sumber: D.B. Turner dalam Dept. PU, 1999
96 Sigma-Mu Vol.5 No.1 – Maret 2013

Penjelasan Tabel 6
A = Sangat tidak stabil; di udara dengan menggunakan
B = tidak stabil ringan; persamaan sebagai berikut :
C = Netral;
D = agak stabil; C(x,y,z) =
E= stabil; (4)
F = sangat stabil.
(Soemarno, 1999).
dengan
5. Menghitung konsentrasi polutan C = Konsentrasi polutan (gr/m3)
dengan menggunakan ketentuan Q = Kekuatan emisi (gr/detik)
model sumber emisi berdasarkan H = Ketinggian sumber emisi (m)
Keputusan Direktorat Jenderal (x,y,z) = Koordinat reseptor (m)
Bina Marga No. σ = Standar deviasi
60/KPTS/Db/1999 tentang u = Kecepatan angin rata-rata
Pedoman Teknik Direktorat (m/detik) , z = 1,5 meter; y =
Jenderal Bina Marga No. 0
17/T/BM/1999 perihal tata cara B. Menggunakan Alat Ukur
prediksi polusi udara skala mikro Tabel 7 menunjukkan jenis metode
akibat lalu lintas yaitu pengukuran untuk mengukur jenis polutan
menghitung konsentrasi emisi CO tertentu. Tabel 8 menunjukkan kadar
polutan yang diizinkan WHO.

Tabel 7. Metode Pengukuran Polutan


NO POLUTAN METODE
1 SO2 Ultraviolet Fluorescence
2 NOX Chemiluminescent
3 O3 Ultraviolet absorption
4 Dust < 10 μm β-absorption
5 CO Non-dispersive infrared
6 HC Gas chromatography
7 Partikulat HVS

Tabel 8. Panduan Kesehatan Berdasarkan WHO 2002a


Parameter Baku mutu yang diperkenankan
CO 10 ppm/8 jam
30 ppm/24 jam
SO 3
2 125 mg/m /24 jam
3
500 mg/m /10 menit
Pb 3
0,5 mg/m /1 tahun
NO, NO 3
2 200 mg/m /1 hari
O
3 120 mg/8 jam
Sumber: WHO, 2002
Pengaruh Bahan Bakar pada Aktivitas Transportasi 97
terhadap Pencemaran Udara

Dari hasil evaluasi tingkat


pencemaran udara dari kota-kota besar, 2. Pengendalian Lingkungan pada
selain bahan bakar dan jenis kendaraan Siklus Proyek Jalan (Biaya
dan volume kendaraan yang memengaruhi Lingkungan)
tingkat pencemaran udara, faktor lain Selain penerapan kebijakan, kegiatan
adalah keadaan topografi daerah, pengendalian kualitas udara masih
faktor meteorologi dan reaktivitas kimia mengalami beberapa kendala di antaranya
setiap parameter. Dalam melakukan pada pendanaan proyek. Untuk itu, perlu
pengelolaan dan pengendalian dipertimbangkan adanya strategi
pencemaran udara, faktor tersebut harus manajemen kualitas udara (biaya
dipertimbangkan. lingkungan) pada proyek pembangunan/
peningkatan jalan, yaitu dengan
1. Penerapan Kebijakan mengintegrasikan kegiatan pengendalian
Dalam melakukan pengendalian kualitas udara ini ke dalam siklus proyek
pencemaran udara di kota-kota besar, jalan pada tahapan-tahapan sebagai
pemerintah melakukan pengelolaan berikut: prastudi kelayakan, studi
terhadap dua sumber yaitu sumber tidak kelayakan, perencanaan teknis, pra-
bergerak (industri dan rumah tangga) dan konstruksi, konstruksi, dan pasca-
sumber bergerak (kendaraan bermotor). konstruksi yang dalam pelaksanaannya
Salah satu strategi yang diterapkan untuk dapat melibatkan peran masyarakat.
pengendalian pencemaran udara dari
sumber bergerak adalah penetapan 3. Penyertaan Masyarakat
kebijakan dan aturan serta program Dalam kondisi negara yang masih
pengendalian lingkungan yang meliputi berkembang, strategi penyertaan
• standar emisi kendaraan serta masyarakat dalam melakukan pengelolaan
persyaratan pemeriksaan dan dan pengendalian kualitas udara
pemeliharaan kendaraan; merupakan alternatif yang sangat
• penghentian pemakaian atau penting. Bagian yang sangat kritis dalam
retrofitting kendaraan yang boros pengembangan konsep kota berkelanjutan
bahan bakar sehingga menimbulkan dan pengelolaan lingkungan adalah
pencemaran tinggi; mengubah atau memengaruhi kebiasaan
• teknologi dan kualitas bahan pola konsumsi atau pola pikir masyarakat.
bakar; Untuk itu, perlu dikembangkan program
• manajemen efisiensi lalu lintas; atau strategi penyuluhan dan pendidikan
• investasi transportasi massal yang yang melibatkan peran serta masyarakat,
lebih baik, seperti bus dan kereta melakukan kampanye melalui media
api; massa mengenai keuntungan-keuntungan
• program penghijauan dengan dalam penerapan program pengelolaan
memanfaatkan lahan sekitar lingkungan berkelanjutan pada masa
lingkungan jalan dan sekitar yang akan datang.
lingkungan rumah; Beberapa kegiatan yang dapat
• program pemeriksaan dan melibatkan peran serta masyarakat dalam
perawatan kendaraan bermotor pengelolaan dan pengendalian kualitas
dengan melibatkan peran serta udara di antaranya adalah
masyarakat.
98 Sigma-Mu Vol.5 No.1 – Maret 2013

• penghijauan sekitar lingkungan • pelaburan jalan-jalan yang berdebu,


tempat tinggal dan jalan; terutama di daerah- daerah padat
• pemeliharaan dan pengujian emisi penduduk;
kendaraan secara teratur; • penanaman pohon yang tinggi,
• penggunaan dan cara mengendarai berdaun lebat dan rapat di antara
kendaraan yang efektif dan efisien; jalan dan pemukiman untuk
• pemeliharaan lingkungan sekitar menyaring pencemaran. Hasil studi
jalan dengan menjaga kebersihan; dari Puslitbang Jalan dan Jembatan
• kesadaran masyarakat pengguna (Nanny K, dkk, 1998),
jalan untuk menjaga kelancaran lalu pengendalian polusi udara untuk
lintas dan kebersihan lingkungan. polutan NOx dan SO2 dengan
4. Aplikasi Teknologi Pereduksi pemanfaatan tanaman jenis pohon
Pencemaran Udara dapat mereduksi 16,70 – 67,39%,
Dampak-dampak pencemaran udara jenis perdu 6,56 – 80,0%, dan jenis
kendaraan bermotor dapat dicegah semak 18,13 – 67,33%. Besarnya
dengan cara pemilihan rute lalu lintas reduksi tersebut, antara lain
yang cukup jauh dari areal berpenduduk bergantung atas macam tanaman,
dan mengurangi kemacetan lalu lintas, kerapatan daun, konsentrasi
misalnya pembuatan jalan lingkar tidak polutan eksisting pada lokasi yang
memasuki areal permukiman, bersangkutan.
mempertahankan integritas komersial dan
sosial jalan, tapi masih membolehkan 5. Mewujudkan Green Transportation
akses ke jalan raya. Selain itu, dapat Upaya mewujudkan transportasi yang
dilakukan mitigasi perbaikan desain untuk ramah lingkungan pada dasarnya dapat
meminimalkan pencemaran udara akibat dilakukan dengan mencegah terjadinya
kendaraan bermotor meliputi perjalanan yang tidak perlu
• pemilihan alinyemen jalan tidak (unnecessary mobility) atau dengan
melalui daerah dekat permukiman, penggunaan teknologi angkutan yang
sekolah, dan perkantoran; dapat mengurangi dampak lingkungan
• penyediakan kapasitas jalan yang akibat kendaraan bermotor. Bentuk-
memadai untuk menghindari bentuk yang terkait dengan upaya ini
kemacetan lalu lintas dengan dapat berupa pengembangan kawasan
proyeksi peningkatan arus lalu terpadu yang masuk katagori compact city
lintas pada masa yang akan datang; seperti kawasan super-block, kawasan
• penghindaran penempatan mix-used zone, maupun transit-oriented
perpotongan jalan yang sibuk; development. Selain itu, pengurangan
• perhitungan pengaruh arah angin jumlah perjalanan dapat dilakukan
dalam penentuan lokasi jalan dengan melakukan manajemen kebutuhan
dan bangunan pelengkapnya, transport Transit Oriented Development
seperti pompa bensin di dekat (TOD). TOD adalah upaya revitalisasi
permukiman; kawasan lama atau kawasan terpadu
• penghindaran lereng curam dan baru yang berlokasi di jalur-jalur
belokan tajam yang akan transportasi utama seperti jalur KA dan
mendorong penurunan atau busway dengan mengembangkan
peningkatan kecepatan serta kawasan berfungsi campuran (mixed-
shifting; use) antara fungsi hunian, komersial, dan
Pengaruh Bahan Bakar pada Aktivitas Transportasi 99
terhadap Pencemaran Udara

perkantoran. Dengan akses yang mudah (Central Business District) untuk


terhadap aktivitas hunian, komersial, dan memberikan disinsentif bagi
perkantoran serta jaringan transportasi pengguna kendaraan pribadi.
umum yang terpadu dengan fasilitas
pedestrian dan jalur sepeda, konsep 6. Sarana Transportasi Ramah
kawasan TOD diharapkan dapat Lingkungan.
mengurangi kebutuhan pergerakan Sarana transportasi yang dikembangkan
transportasi antarkawasan dan untuk mengurangi dampak lingkungan
mengurangi penggunaan kendaraan akibat transportasi, seperti kebisingan dan
bermotor pribadi. Kawasan TOD polusi udara, umumnya mengarah ke
umumnya memiliki radius 400 - 800m penggunaan kendaraan tidak bermotor
dari pusat terminal, yaitu dalam jarak maupun penggunaan bahan bakar
yang masih dapat ditempuh dengan terbarukan seperti sinar matahari dan
berjalan kaki. listrik. Bentuk-bentuk moda angkutan
Beberapa bentuk manajemen yang ramah lingkungan, antara lain
kebutuhan transportasi yang mungkin  pedestrian.
dilakukan adalah Penyediaan sarana dan jalur pejalan
 menyediakan sarana angkutan kaki yang aman dan nyaman dapat
umum yang cepat, murah, dan mengurangi ketergantungan
nyaman yang dapat menjangkau masyarakat terhadap penggunaan
seluruh bagian kota; kendaraan pribadi. Jarak optimum
 mendorong peningkatan okupansi yang dapat dijangkau dengan
kendaraan melalui kebijakan ride- berjalan kaki umumnya adalah
sharing, three-in-one, car-pooling, sekitar 400-500 meter.
dan lain-lain;  Sepeda.
 menyediakan fasilitas untuk Sekarang dikembangkan kelompok-
mendorong penggunaan sarana kelompok masyarakat yang
angkutan tak bermotor seperti mengusung ide penggunaan
jalur sepeda dan jalur pejalan sepeda sebagai alternatif alat
kaki yang dapat mengurangi transportasi yang ramah
ketergantungan kepada kendaraan lingkungan seperti gerakan Bike-to-
bermotor; Work (B2W). Sepeda dapat
 menerapkan jam kerja yang lebih digunakan dengan kecepatan rata-
fleksibel atau penggeseran waktu rata 20 km/jam dan daya jelajah
kerja (staggering work hours) sekitar 1-5 kilometer.
dan pemisahan waktu kerja dan  Sepeda Listrik.
sekolah untuk mengurangi beban Alternatif lain dari sepeda manual
lalulintas pada jam puncak; adalah sepeda yang digerakkan
 membatasi penggunaan kendaraan dengan tenaga listrik baterai
pribadi melalui penerapan yang dapat diisi ulang. Kecepatan
pembatasan plat nomor kendaraan berkendaraan maksimum jenis
yang dapat dioperasikan pada sepeda ini adalah sekitar 40-60
kawasan atau waktu tertentu; km/jam dengan daya jelajah hingga
 menerapkan congestion pricing, 60 km.
pengenaan tarif parkir yang tinggi  Kendaraan Hybrid.
di kawasan-kawasan CBD
100 Sigma-Mu Vol.5 No.1 – Maret 2013

Kendaraan yang dikembangkan untuk menggunakan energi alternatif


dari bahan yang ultraringan, tapi seperti BBG, biodiesel, dan tenaga surya.
sangat kuat seperti komposit.
Sumber tenaga kendaraan jenis ini
umumnya merupakan campuran DAFTAR PUSTAKA
antara bahan bakar minyak dan
listrik yang dibangkitkan dari Badan Pusat Statistik. 2009. Emisi Gas
putaran mesin kendaraan melalui Buang Kendaraan Bermotor dan
teknologi rechargeable energy Dampaknya terhadap Kesehatan, A.
storage system (RESS). Kendaraan Tri Tugaswati.
jenis ini diklaim sebagai memiliki
tingkat polusi dan penggunaan __________. 2009. “Dampak Kemacetan
bahan bakar yang rendah. pada Lalu Lintas dan Kualitas
 Kendaraan berbahan bakar Lingkungan di Kota Besar pada
alternatif. Negara Berkembang”, Proceedings
Beberapa teknologi bahan bakar of the Eastern Asia Society for
alternatif seperti biodiesel, etanol, Transportation Studies, Vol.7.
hidrogen, atau kendaraan dengan
teknologi yang dapat Kusminingrum, Nanny & G. Gunawan.
menggunakan dua jenis bahan TT. “Polusi Udara Akibat Aktivitas
bakar secara bergantian (flexible Kendaraan Bermotor di Jalan
fuel vehicle). Perkotaan Pulau Jawa dan Bali”.
 Kendaraan hypercar. Bandung: Pusat Litbang Jalan dan
Kendaraan jenis ini memiliki fitur Jembatan
konstruksi sangat ringan, desain
aerodinamis, penggerak berbahan Keputusan Direktorat Jenderal Bina
bakar hybrid, dan beban aksesoris Marga No. 60/KPTS/Db/1999
minimal. tentang Pedoman Teknik Direktorat
Jenderal Bina Marga No.
SIMPULAN 17/T/BM/1999 perihal tata cara
Dalam rangka pengurangan prediksi polusi udara skala mikro
dampak akibat kegiatan transportasi, akibat lalu lintas.
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat
sebagai pengguna dan pemerintah sebagai Keputusan Menteri Perhubungan No.63
regulator dan pengambil kebijakan. tahun 1993 tentang Persyaratan
Sosialisasi dan kegiatan-kegiatan non- Ambang Batas Laik Jalan kendaraan
teknis perlu dilakukan seperti kampanye Bermotor.
car free day, bike to work, dan kecintaan
untuk menggunakan angkutan umum __________. TT. “Pengaruh Bahan Bakar
massal. Rendahnya pengetahuan dan Transportasi terhadap Pencemaran
kepedulian masyarakat pengguna Udara dan Solusinya” (Makalah
transportasi membuatnya mengabaikan Kebijakan Energi). Yogyakarta:
dampak yang timbul akibat kegiatan Jurusan Teknik Fisika, Fakultas
transportasi. Tindakan pencegahan sangat Teknik, Universitas Gadjah Mada.
penting dilakukan, misalnya memulai
Pengaruh Bahan Bakar pada Aktivitas Transportasi 101
terhadap Pencemaran Udara

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus


Ibu Kota Jakarta No.2 Tahun 2005 Susantono, Bambang, Danang Parikesit,
tentang Pengendalian Pencemaran Heru Sutomo Muhammad, Nanang
Udara. Sigit W., Prasetya. TT. “Referensi
Ringkas bagi Proses Advokasi
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Penyelenggaraan Transportasi”,
Hidup No. 04 tahun 2009 tentang Masyarakat Transportasi Indonesia.
ambang batas emisi gas buang
kendaraan bermotor tipe baru http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.as
p
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran http://bulletin.penataanruang.net/view/_pr
Udara intart.asp?idart=130

Peraturan Menteri Negara Lingkungan http://geo.ugm.ac.id


Hidup No. 05 Tahun 2006 tentang
Ambang Batas Emisi Gas Buang http://library.usu.ac.id
Kendaraan Bermotor Lama
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/
Peraturan Menteri Negara Lingkungan 12/pencemaran-udara/
Hidup No. 45 Tahun 1997 tentang
Indeks Standar Pencemaran Udara www.rudyct.com/PPS702-
ipb/09145/farida.pdf

Anda mungkin juga menyukai