Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TAUHID

Disusun Oleh:
Akbar Abdul Karim (20190081)
Yoka Anugrah Aaputra (20190006)
Yulian Yogi Dwi syaputra (20190023)

Dosen pengampu:
Dr. Lina Astuti B. Sembirim M.Pd

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan berbagai rahmat, karunia, dan hidayah-nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama dengan materi tentang
Tauhid. Semoga sholawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga
dan para sahabatnya.

Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah SWT,
bukan sekedar mengetahui bukti bukti rasional tentang kebenaran wujud keberadaannya, dan
wahdaniyah keesaannya, dan bukan pula sekedar mengenal asma’ dan sifatnya.

Apa yang diharapkan oleh penulis bukanlah sekedar mengerti dan memahami, tapi lebih dari itu,
yaitu : sikap dan pandangan hidup tauhid yang tercermin dalam keyakinan, tutur kata dan amalan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita dalam usaha mewujudkan ibadah kepada Allah SWT
dengan semurni-murninya. Hanya kepada Allah kita menghambakan diri dan hanya kepada-Nya kita
memohon pertolongan.

Kami selaku penulis makalah ini memohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan atau
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami selaku penulis makalah ini mengharapkan adanya kritik
dan saran yang mendukung agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga, makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, amiin.

Bengkulu, 10 maret 2021

Akbar abdul karim


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2

1.3 Tujuan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tauhid.............................................................................. 3

2.2 Macam-macam Tauhid..................................................................... 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................... 6

3.2 Saran................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedudukan tauhid dalam Islam sangatlah fundamental, karena dari pemahaman tentang
tauhid itulah keimanan seorang muslim mulai tumbuh. Konsep tauhid dalam Islam merupakan
salah satu pokok ajaran yang tidak dapat diganggu gugat dan sangat berpengaruh terhadap
keislaman seseorang. Apabila pemahaman tentang tauhid seseorang tidak kuat, maka akan goyah
pula pilar-pilar keislamannya secara menyeluruh.

Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.
Sebuah sumpah akan kesetiaan dan kepercayaan yang mutlak tentang Allah yang Maha Esa.
Dengan menyakini akan keesaan Allah, maka seorang muslim tidak akan lagi menyakini adanya
tuhan selain Allah. Sehingga seluruh hidupnya akan senantiasa dipersembahkan hanya untuk
mengabdi kepada Allah. Dengan tauhid yang kuat maka seorang muslim akan mampu
melaksanakan seluruh perintah Allah dengan keyakinan yang kuat pula.

Nilai keesaan Allah merupakan awal dari kewajiban-kewajiban manusia terhadap


tuhannya tersebut. Manusia diciptakan di muka bumi ini hanya mempunyai satu tugas yaitu
menyembah Allah dengan segala bentuk ibadahnya, dalam hal ini Allah berfirman dalam
kitabnya, yang artinya: "Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan" (QS At Taubah: 31)

Dengan memperdalam pemahaman terhadap ilmu tauhid, maka diharapkan seorang muslim
mempunyai landasan kuat dalam mengimplementasikan kewajiban-kewajiban menyembah
Allah. Dengan keyakinan yang kuat tentang keesaan Allah, maka akan semakin ringan seorang
muslim melaksanakan seluruh ibadah yang yang diwajibkan kepada seorang muslim. Tidak ada
lagi rasa malas, dan menganggap bahwa semua kewajiban yang harus dijalaninya tersebut
merupakan kebutuhan untuk bertemu dengan penciptanya, Allah SWT.

1.2 Berdasarkan pemaparan dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
yaitu:

1. Apakah pengertian dari tauhid?

2. Berapa macamkah jenis tauhid?

1.3. Tujuan disusunnya makalah ini, yaitu

1. Untuk melengkapi nilai dan tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama
2.Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang ilmu tauhid

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tauhid

Tauhid secara bahasa berasal dari kata “wahhada – yuwahhidu” yang artinya menjadikan sesuatu
satu/tunggal/esa (menganggap sesuatu esa). Secara istilah syar’i, tauhid berarti
mengesakan Allah dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan (memurnikan)
peribadahan hanya kepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta
menetapkan Asma’ul Husna (Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang Tinggi) bagi-
Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.

Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Tauhid
diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata
wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan
akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan
Allah. ( al-Baqarah:163, Muhammad 19 ). Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan
norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama yang
mengesakan Tuhan. Bahkan gerakan-gerakan pemurnian Islam terkenal dengan nama gerakan
muwahhidin ( yang memperjuangkan tauhid ).  Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, tauhid itu
telah berkembang menjadi nama salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid yakni ilmu yang
mempelajari dan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan keimanan terutama yang
menyangkut masalah ke-Maha Esa-an Allah.

Tauhid dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat.
Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang telah
diikrarkan oleh seorang muslim. Sehingga seorang yang telah melanggar tauhid maka gugur pula
keislaman seseorang. Karena yang membedakan seorang muslim dengan yang bukan muslim adalah
kepercayaannya mengenai keesaan Allah yang terwujud dalam keyakinan dan amal-amal ibadahnya.[

Berikut adalah dalil-dalil Al Qur'an Tentang Keutamaan & Keagungan Tauhid,

Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS An Nahl: 36)

"Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS At Taubah: 31)

"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah
agama yang bersih (dari syirik)" (QS Az Zumar: 2-3)
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus" (QS Al Bayinah: 5)

Dari semua dalil-dalil Al-qur’an di atas, maka jelas sekali bahwa konsep tauhid merupakan landasan
paling fundamnental dalam kehidupan seorang muslim yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
ajaran-ajaran Islam lainnya.

2.2 Macam-macam jenis Tauhid

1. Tauhid Rububiyah

Yaitu mengesakan Allah (Rabb) dalam segala perbuatan-perbuatannya. Artinya mempercayai dan
meyakini sepenuhnya bahwa hanya Allah Rabb yang menciptakan, menghidupkan, mengatur dan lain-
lain. Allah berfirman yang artinya: “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam“. (Q.S Al-Fatihah:2).

Tauhid Rububiyah ialah beriman bahwa Allah adalah pencipta, pengatur dan penguasa atas segala
sesuatu yang ada di alam semesta ini. Yang termasuk tauhid rububiyah diantaranya meliputi: Beriman
kepada Allah sebagai Yang Berhak Untuk Berbuat, seperti menciptakan apapun, pemberi rezeki, yang
menentukan qodo’ dan qodar, mematikan dan menghidupkan setiap makhluk dan lainnya.

Contoh tauhid rububiyah :

 meyakini bahwa hanya ALLAH yang memberikan rezeki.


 meyakini hanya ALLAH satu-satunya yang memelihara.
 Meyakini hanya ALLAH yang mampu dan maha menciptakan.

2. Tauhid Uluhiyah

Merupakan bentuk ibadah hanya kepada Allah, dan meninggalkan sesembahan selain-Nya. Ibadah
itu sendiri harus dibangun atas dasar cinta dan peng-Agungan kepadaNya.

Tauhid Uluhiyyah bisa juga dikatakan Tauhiidul ‘Ibaadah yang berarti mentauhidkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala melalui segala pekerjaan hamba, yang dengan cara itu mereka dapat mendekatkan
diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apabila hal itu disyari’atkan oleh-Nya, seperti berdo’a, khauf (takut), bernadzar, isti’anah
(meminta pertolongan), raja’ (harap), mahabbah (cinta), dzabh (penyembelihan), istighatsah (minta
pertolongan di saat sulit), isti’adzah (meminta perlindungan), dan segala apa yang disyari’atkan dan
diperintahkan Allah Azza wa Jalla dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Semua
ibadah ini dan lainnya harus dilakukan hanya kepada Allah semata dan ikhlas karena-Nya, dan ibadah
tersebut tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah.

Contoh Tauhid Uluhiyah

 Beribadah hanya kepada Allah


 Takut hanya kepada Allah
 Mencintai juga karena Allah

Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti kita hanya melakukan ibadah hanya untuk
Allah, tidak untuk manusia atau hal lainnya. Ikhlas 100% untuk Allah. Berdoa kepada Allah, meminta
kepada Allah, melibatkan Allah dalam semua aktivitas kita. Tidak mendatangi dukun, tidak mempercayai
ramalan, dan tidak mencontek saat ujian, karena kita meyakini bahwa Allah Maha Melihat.

3. Tauhid Asma wa sifat

Yakni mengesakan Allah dengan nama dan sifat-sifatnya yang Dia jelaskan dalam kitab suciNya
maupun lisan RasulNya. Yakni dengan definisi nama dan sifat yang Dia tetapkan dan menafikan apa yang
Dia nafikan, tanpa mengubah atau mengingkari, menanyakan bagaimana cara menyerupakan.

Akan tetapi kita beriman bahwa sebenarnya Allah: “ Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat “. (QS. Asyura: 11)

Allah memiliki sifat yang tidak terbatas. Seperti Allah bersifat Ar-rohman dan Ar-rohim, Allah
memiliki rasa cinta kasih kepada setiap makhluknya tanpa batasan. Allah memberi dengan tidak adanya
batasan.

Tidak seperti hambanya yang memiliki batasan dalam cinta dan kasih sayang. Allah berfirman
dalam QS. Al- A'raf ayat 180 yang artinya: “ Dan Allah memiliki asma-ul husna (nama-nama yang
terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyalahartikan nama-namaNya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang
mereka kerjakan “.

Contoh tauhid Asma wasifat

 Tidak mencontek saat ujian, karena meyakini bahwa Allah memiliki sifat al-Bashir, yaitu Allah
Maha Melihat.
 Meminta hanya kepada Allah, krn meyakini bahwa Allah memiliki sifat al-Karim, Yang Maha
Dermawan/Pemurah
 Senang memaafkan orang lain, karena Allah memilii sifat al-Ghafur, Maha Pemberi Maaf.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tauhid dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi
syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan
melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.

Tauhid di bagi menjadi tiga yaitu: (1) Tauhid Ar-Rububiyyah Yaitu mengesakan Allah dalam hal
perbuatan-perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia adalah satu-satuNya Pencipta
seluruh makhluk-Nya, (2)  Tauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya
yang disandarkan kepada Allah disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang disandarkan
kepada hamba disebut tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam peribadahan,
(3) Tauhid Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifat bagi-
Nya, dengan menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang Allah sendiri menamai dan
mensifati Diri-Nya di dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an), Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam tanpa Tahrif (menyelewengkan makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif
(mempertanyakan/menggambarkan bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan
makhluk).

3.2 Saran

Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca

 Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tauhid


 Lebih mendekatkan diri kepada Allah
DAFTAR PUSTAKA

https://khaerulsobar.wordpress.com/makalah/makalah-tentang-tauhid-studi-islam-i/

https://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-agama-tauhid.html?m=1

https://brainly.co.id/tugas/28824883#:~:text=Jawaban%3A,Bashir%2C%20yaitu%20Allah
%20Maha%20Melihat.&text=3.%20Senang%20memaafkan%20orang%20lain,-Ghafur%2C
%20Maha%20Pemberi%20Maaf.

https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-
oppo&sxsrf=ALeKk00khDYRYTT-i24ucLZEq9t6Gx_N4A
%3A1615335437734&ei=DRBIYPeqLJrfz7sPi6u5sAk&q=sebutkan+contoh+tauhid+rububiyah&oq
=&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAEYAzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJ
zIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCC
MQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJ1AAWABg1
YUBaAJwAHgAgAEAiAEAkgEAmAEAoAEBsAEPwAEB&sclient=mobile-gws-wiz-serp

Anda mungkin juga menyukai