Anda di halaman 1dari 2

Aku tak tau harus memulai dari mana tulisan ini, mampukah aku tulis tulisan ini dengan

sempurna untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan 2,5 tahun yang lalu. Saat itu aku
kehilangan sesosokmu, Kamu pria pertama yang menyadarkan aku arti sebuah tanggung jawab
dalam sebuah hubungan. Aku tau kala itu kamu sakit dan terluka, tapi bagimu mencintai
seseorang tak perlu memiliki melainkan hanya dengan melihat yang kau cintai bahagia, selalu
tertawa atau tersenyum itu sudah cukup bagimu. Maafkan aku ketika aku hanya bisa ada
disampingmu tak lebih dari seorang teman, trimakasih atas 2,5 thun lalu yang telah kau berikan.
Kau berikan perhatian, kau berikan sebagian hidupmu untuk menasehatiku banyak hal, kau
habiskan celotehmu untuk mengajari aku mencintai dia sepenuh hati.

Terkadang aku selalu membayangkan jika saat ini kau masih disini apakah kemarahanmu
akan kembali tersedia untukku? Mungkin iya. Iya aku kembali dengan kenakalanku saat pertama
kali bertemu denganmu dan setelah kau banyak tau tentang aku kau selalu bil. “ neng mau berapa
bnyak pria yang akan kmu jdikan kail untuk meluluhkan hati dan hidupmu?” dan dengan lantang
pasti aku menjawab “ biar salah siapa dia cuek”.

Kau tau saat ini aku sudah cukup bahagia dengan kehidupanku, dengan keluarga besarku,
dengan sahabt2ku dan teman2ku. Kau tau sekarang aku sanggup memecahkan masalah, aku
cukup dewasa dalam menyikapi keadaan seperti yang selalu kau bilang ke aku dulu dan aku
cukup sehat.

Aku memang tak bisa menagih janjimu, tapi biarkan aku yang datang ketempatmu dan
memberikan janjimu untukku di wisudaku kelak. Ketika aku pergi ke tempatmu aku bertemu
dengan ibumu, sudah sepuh sekali beliau dan sangat sehat, saat itu kamu tau dia sedang apa? Dia
mendoakanmu dengan mata yang berkaca2 dan kau tau aku susah menjelaskan perasaanku ketika
melihat kejadian itu bahkan untuk menjelaskan siapa diriku, ketika ibumu tanya siapa aku, aku
tak bisa maka Dengan lantang akupun menjawab “saya teman kerja kerja mas bu”. Oh iya kmu
udah liat bukket yang aku bawakan untukmu cantikkan secantik diriku kala itu, ini harusnya kau
bawa saat aku menyelesaikan pendidikanku.

Saat itu Ibumu cerita banyak soal dirimu yang ramah dengan banyak wanita, aku kira kau
menyanyangiku ternyata kau banyak rekan wanita {pasti jika kau tau kau akan marah ya? Jika
aku bil. Ini}. Ibumu bil. Knpa kau pergi secepat itu, kata orang kau terlalu baik maka Alloh lebih
sayang kmu. Kmu pasti tau saat aku ketempatmu rasanya aku ditarik dalam 1,5 thn yang lalu saat
kau pergi. Saat itu aku hanya bisa menemani dia untuk mengantarkanmu ke tempat terakhirmu
kamu tau bagaimna kacaunya dia saat tau kau pergi? bagi dia kau sangat berharga bahkan ketika
dia berkaca2 di pelukanku dibasahi air hujan, sangat terasa jika dia sangat dekat denganmu dia
menyanyangimu dan kala itu aku hidup di antara kalian.

Maafkan aku jika aku egois dengan perasaanku saat itu, aku hnya ingin ada untuk dia tapi
juga ada disampingmu. Semoga doaku akan menghantarkan setiap pertanyaan yang malaikat
tanyakan padamu,, I miss you bang,, I realy realy miss you.
Oh ya aku sudah menuntaskan pendidikanku, aku sudah lepas dari semua bebanku dan
dari hidupnya, maaf jika aku tak bisa menjaganya seperti harapanmu tapi dia akan ada di tangan
wanita yang tepat pada akhirnya. Dan kamu harus tau ketika aku peluk erat ibumu saat itu aku
tau jika kau di sampingku melihat itu dan ibumu meneteskan air mata,, maaf jika aku
mengingatkan ibu tentang kepergianmu hingga membuat beliau menangis. Kala itu Beliau hnya
berkata, beliau sangat menyanyngimu, beliau merindukanmu dan beliau selalu dan akan
mendoakamu selagi dia masih bisa bernafas. Berkat kejadian ini kmu tau bang, sesampainya aku
peluk erat semehku yang bahkan tak pernah aku lakukan dan aku hanya berkata “ maafkan aku
meh jika ternyata caraku menyanyangimu salah dan menyia2kan kasih sayang yang telah kau
berikan” ternyata aku tak siap jika harus merindukan seseorang yang berharga untukku tapi tak
sanggup untuk ku temui dan memandang wajahnya bahkan memelukknya.

Love you more bang, thx for all, thx for your love gak tau juga gymana buat ending
tulisan ini karna harus menghapus banyak air mata yang keluar. Aku tau kau menyanyangi
mereka dan pasti kau lebih tau jika mereka menyanyangimu,, walaupun kita tak sa bertatap
muka, bercerita atau berfoto berdua lagi tpi masih da Alloh yang menyampaikan segalanya
untukmu.

Next project aku ingin menceritakan ayahku yang kolotnya kaya elu, hahaha

Anda mungkin juga menyukai