Anda di halaman 1dari 79

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN ANAK
Oleh : Supriatin,S.Kep.,Ners,M.Kep
 FILOSOFI DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
ANAK
 PRINSIP PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
( FCC & ATRAUMATIC CARE)
 SISTEM PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
 PERAN PERAWAT ANAK
FILOSOFI DAN PARADIGMA
KEPERAWATAN ANAK
Pengertian Anak

Menurut UU RI No. IV th 1979 ttg


kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur 21
tahun dan belum menikah
Menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42
disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang
dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang
sah.
Anak Menurut UU No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak  Anak adalah seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih
dalam kandungan
Anak menurut Kitab Udang –Undang Hukum perdata 
anak adalah setiap orang yang belum berusia 21 tahun dan
belum meniakah
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana  Anak
dalam Pasal 45 KUHPidana adalah anak yang umurnya
belum mencapai 16 (enam belas) tahun
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak  (Pasal 1 Ayat (3)) Anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua
belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga
melakukan tindak pidana
Pasal 1 butir 5 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia  Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan
belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan
apabila hal tersebut demi kepentingannya
 Menurut definisi WHO, batasan usia anak adalah sejak anak di dalam
kandungan sampai usia 19 tahun
Seseorang yang usianya kurang dari 18 (delapan belas)
tahun dalam masa tumbuh kembang, dengan kebutuhan
khusus yaitu kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual

Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif,


konsep diri, pola koping dan perilaku sosial
PARADIGMA
KEPERAWATAN ANAK

Anak: manusia utuh, unik, bergantung pada orang dewasa


sekitarnya  sesuai tahapan tumbang.

BUKAN dewasa kecil, harta/kekayaan orangtua

INGAT anak merupakan masa depan bangsa


Children
are NOT
Little Adult
FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK
Tujuan Utama :
Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat kesehatan yang
dapat dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga
ANAK

• Seseorang yang usianya kurang dari 18 (delapan belas)


tahun dalam masa tumbuh kembang, dengan kebutuhan
khusus yaitu kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual
• Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif,
konsep diri, pola koping dan perilaku sosial
SEHAT-SAKIT

• Suatu kondisi anak berada


dalam status kesehatan yang
meliputi sejahtera, sehat
optimal, sehat, sakit, sakit
kronis dan meninggal
Kosep Kesehatan
SEHAT menurut WHO adalah keadaan utuh secara fisik,
jasmni, mental, dan sosial dan bukan hanya satu keadaan
yang bebas penyakit cacat dan kelemahan.

SEHAT menurut UU No. 23/1992 sehat adalah keadaan


sejahtera badan (jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
LINGKUNGAN

• Lingkungan eksternal
 sedang lingkungan eksternal seperti gizi buruk, peran orang
tua, saudara, teman sebaya dan masyarakat akan mempengaruhi
status kesehatan anak
• Lingkungan internal
Anak lahir dengan kelainan bawaan maka di kemudian hari
akan terjadi perubahan status kesehatan yang cenderung sakit
KEPERAWATAN
• Bentuk pelayanan
keperawatan yang diberikan
kepada anak dalam
mencapai pertumbuhan dan
perkembangan secara
optimal dengan melibatkan
keluarga
Pengertian Perawat

Perawat adalah seseorang yang


telah lulus pendidikan tinggi
Keperawatan, baik di dalam maupun
di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
PRINSIP KEPERAWATAN ANAK

• Keperawatan anak mengalami perubahan mendasar, muncul


orientasi pelayanan dari perawatan isolasi menjadi rooming
in, dengan diterimanya FCC atau asuhan yang berpusat pada
keluarga sebagai satu pendekatan dalam merawat anak.
1. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit
dan peningkatan derajat kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian pada anak
2. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak
3. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga
untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan
kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai
dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal)
4. Tujuan keperawatan anak dan keluarga adalah untuk
meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak
dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual dalam
konteks keluarga dan masyarakat
5. Kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh
kembang
Lingkup Praktek
Keperawatan Anak

Menurut, Gartinah, dkk (1999), Lingkup praktek keperawatan anak


merupakan batasan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien anak
usia 28 hari sampai usia 18 th atau BBL (Bayi Baru Lahir) sampai usia 12
th.
Sedangkan Sularso (1993) memberikan penjelaskan bahwa asuhan
keperawatan anak meliputi tumbang anak yang mencakup ASAH (stimulasi
mental), ASIH (Kasih Sayang), ASUH (Pemenuhan Kebutuhan Fisik).
PERAN PERAWAT ANAK
Peran Pembela Keluarga
1.Bersama keluarga, perawat:
 Mengidentifikasi tujuan dan kebutuhannya
 Merencanakan intervensi terbaik
2.Membantu keluarga dan anak membuat pilihan setelah mendapat informasi
3. Memastikan keluarga:
 mengetahui semua pelayanan kesehatan yang ada
 Cukup mendapat informasi tentang prosedur dan
pengobatan
 Berperan serta dalam perawatan anak
4. Perawat terpicu untuk mengubah atau mendukung
praktek perawatan kesehatan yang ada
5. Perawat memastikan bahwa setiap anak
mendapat perawatan yang optimal

Perawat perlu bekerjasama dengan semua


pemberi pelayanan, terlibat dalam: pendidikan,
perubahan politik/UU, rehabilitasi,
administrasi, teknik dan arsitektur
Peran Pendidik
• Tujuan langsung :
• Memberikan informasi terkait status kesehatan,
• Cara pencegahan
• Penanganan, dan
• Parenting
• Tujuan tidak langsung:
- Membantu ot & anak memahami Dx & pengobatan
- Memacu anak bertanya ttg tubuh
- Merujuk klg pd profesi kesehatan terkait
- Membekali klien dengan literatur sesuai
Peran Pemulih
• Aspek penting: pengkajian dan evaluasi dari status fisik anak
secara berkesinambungan
• Mampu membedakan penemuan normal dan yang abnormal
• Mempunyai dasar yg cukup tentang pengkajian fisik,
patofisiologi, dan rasional keilmuan
• Memahami konsep tumbuh kembang anak
Peran Koordinator/ Kolaborator
• Menyadari bahwa bekerja sendiri tidak bisa memberikan yg terbaik
bagi klien
- Konsep perawatan holistik hanya bisa dicapai mll pendekatan
interdisiplin terpadu
- Mengenal keterbatasan individual pada perawatan anak
• Kolaborasi selain dengan tim kesehatan lain juga dengan keluarga,
yaitu mengikut sertakan keluarga dalam rencana perawatannya
Pembuat Keputusan Etik

• Konflik nilai moral


• Hak klien untuk menentukan nasib sendiri
• Kewajiban untuk meminimalkan atau mencegah bahaya
• Kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan klien dan
konsep keadilan
• Perawat harus menentukan tindakan yang paling bermanfaat atau paling
sedikit mudaratnya terkait dengan:
• Moralitas masyarakat
• Standar praktik profesional
• Hukum/undang-undang
• Peraturan institusi
• Tradisi/agama
• Sistem nilai keluarga
• Nilai personal perawat
Peran Peneliti

• Mengamati respons manusia terhadap ganguan pemenuhan


kebutuhan selama sehat dan sakit
• Mempertanyakan mengapa sesuatu efektif dan apakah ada
pendekatan yang lebih baik
• Melaksanakan penelitian untuk menemukan solusi yang tepat
• Mengaplikasikan hasil penelitian demi kemaslahatan ummat
Family Centered Care (FCC)
• Sebagai filosofi perawatan berpusat pada keluarga, mengakui keluarga sebagai
konstanta dalam kehidupan anak. Family Centered Care meyakini adanya
dukungan individu, menghormati, mendorong dan meningkatkan kekuatan
dan kompetensi keluarga.
KEPERAWATAN ANAK BERFOKUS PADA KELUARGA

MEMBERDAYAKAN (ENABLE)
Setiap anggota keluarga berhak untuk menampilkan kemampuan dan
mengembangkan kemampuannya dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan
anak dan keluarga

MEMPERKOKOH (EMPOWERMENT)
Interaksi perawat – keluarga untuk mempertahankan atau mendapatkan kontrol
positif pada keluarga dalam pengambilan keputusan untuk anak dan keluarga.
HISTORI FCC
FCC:
secara histori berawal dari pengalaman hospitalisasi anak
- Pengalaman hospitalisasi menimbulkan masalah emosional, psikologis dan
konsekuensi pada perkembangan karena perpisahan antara ibu dan anak serta
observasi yang menunjukkan perubahan tingkah laku dari anak terkait dengan
perpisahan dengan orang tua.
- Konsep perawatan anak berpusat pada keluarga pertama kali secara resmi
diartikulasikan pada tahun 1987. Keluarga didefinisikan sebagai sesuatu yang
konstan dalam kehidupan seorang anak dan mendorong keluarga itu partisipasi
aktif dalam perawatan dan pengambilan keputusan.
Tugas keluarga

• Mengenal masalah kesehatan keluarga


• Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
• Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
• Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga

• Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi


keluarga
Idealnya keluarga adalah sumber kekuatan
dan dukungan anak

Keluarga sangat erat terlibat dalam kesejahteraan fisik dan psikologis


anak-anak mereka serta keluarga berperan penting dalam promosi
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan bagi anak-anak mereka

Keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal


utama dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status
kesehatan anak

LANGKAH AWAL : PENGKAJIAN YANG VALID DAN


RELIABEL
• Instrument Pengkajian Keluarga GENOGRAM, FAMILY
ECOMAP, FAMILY APGAR, HOME OBSERVATION FOR
MEASUREMENT OF THE ENVIRONMENT, FRIDMAN
FAMILY ASSESSMENT TOOLS

• Mendapatkan informasi tentang fungsi keluarga terutama


stressor keluarga, strategi koping dan kekuatan keluarga

• Dengan pengkajian yang baik :


perawat dapat bekerja lebih efektif dengan keluarga dalam
merencanakan perawatan kesehatan bagi anak
• Dengan menghormati peran keluarga, kekuatan, dan pengalaman dengan
sistem perawatan kesehatan, perawat memiliki kesempatan untuk
mengembangkan kemitraan yang efektif dengan anak dan keluarga

KEMITRAAN ANTARA PERAWAT DAN KELUARGA DIKENAL


SEBAGAI PERAWATAN BERPUSAT PADA KELUARGA (FAMILY
CENTERED CARE)/ FCC
• Dasar perawatan berpusat pada keluarga adalah kemitraan
antara keluarga dan profesional.

• Kunci kemitraan adalah sebagai berikut:


• Keluarga dan profesional bekerja sama dalam
kepentingan terbaik bagi anak dan keluarga.
• Sebagai anak yang tumbuh, ia mengasumsikan
peran kemitraan.
• Ada saling menghormati terhadap keterampilan dan keahlian masing- masing pasangan dalam
membawa ke hubungan.
• Kepercayaan adalah dasar yang penting
• Komunikasi dan berbagi informasi yang
terbuka dan obyektif.
• Pembuatan keputusan bersama.
• Ada kemauan untuk bernegosiasi.
• Perawatan pasien berpusat pada keluarga bukanlah konsep baru
• Sebuah pendekatan inovatif untuk perencanaan, pemberian dan
evaluasi pelayanan kesehatan didasarkan pada saling menguntungkan
kemitraan antara penyedia layanan kesehatan, pasien, dan keluarga
• Perawatan pasien berpusat pada keluarga berlaku untuk pasien dari
segala usia, dan dapat dipraktekkan dalam pengaturan perawatan
kesehatan. Hal ini dapat terjadi pada setiap dan semua tingkatan dari
organisasi kesehatan.
KONSEP INTI FCC
Martabat dan Sharing
hormat informasi

CORE

Peran Serta Kolaborasi


Martabat dan Hormat

• Praktisi Kesehatan mendengarkan dan menghormati


pasien dan perspektif keluarga serta pilihan pasien dan
pengetahuan keluarga, nilai-nilai, keyakinan, dan latar
belakang budaya yang dimasukkan kedalam
perencanaan dan pelaksanaan perawatan.
Sharing Informasi

• Praktisi kesehatan berkomunikasi dan berbagi


informasi yang lengkap kepada pasien dan keluarga,
keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap,
dan akurat untuk efektif berpartisipasi dalam
perawatan dan pengambilan keputusan
Peran Serta

• Pasien dan keluarga didorong dan didukung


berpartisipasi dalam perawatan dan pengambilan
keputusan pada pilihan mereka
Kolaborasi

• Pasien, keluarga, praktisi kesehatan dan pemimpin kesehatan


berkolaborasi dalam kebijakan dan program intervensi,
implementasi, dan evaluasi dalam desain fasilitas, pendidikan
profesional serta dalam pemberian perawatan.
PERAWATAN BERPUSAT PADA KELUARGA
(Family-Centered Care)
from lecturer Lely Lusmilasari, PSIK UGM

Sebagai filosofi dalam perawatan anak di mana kemitraan


yang saling menguntungkan berkembang antara keluarga dan
perawat, dan juga profesional kesehatan lainnya

KEY CONCEPT:
Respect; Strengths; Choice; Information; Support;
Collaboration; Empowerment
•RESPECT/MENGHORMATI :
Menghormati martabat dasar manusia dalam keluarga, keahlian/kemampuan
mereka, nilai-nilai dan budaya, dan cara mereka dalam mengatasi masalah ---
--- sebagai landasan untuk komunikasi dan hubungan dengan keluarga

• STRENGTH/KEKUATAN
Kekuatan dapat ditemukan di setiap keluarga, bahkan dalam situasi krisis.
Perawat/tenaga kesehatan dapat menggunakan kekuatan ini untuk
membantu anak dan keluarga. Misalnya, seorang perawat meminta orangtua
untuk membantu dalam perawatan di rumah sakit ----- merupakan suatu cara
mengakui dan memperkuat peran orang tua sebagai pengasuh
•CHOICE/PILIHAN :
Perawatan berpusat pada keluarga mengakui bahwa keluarga sangat beragam
dan akan membuat pilihan yang berbeda untuk anak-anak mereka dan diri
mereka sendiri. Sebagai contoh, beberapa orang tua lebih memilih untuk tetap
dengan anak-anak mereka selama prosedur pengobatan, sementara lainnya
tidak ---- perlu menghargai pilihan orangtua

• INFORMATION/INFORMASI
Informasi membantu keluarga dalam membuat pilihan selama memberikan
perawatan --- sangat penting bahwa keluarga memiliki akses yang mudah
untuk memahami informasi mengenai anak mereka atau perawatan mereka
sendiri
•SUPPORT/DUKUNGAN:
Dukungan yang dibutuhkan oleh setiap orang dalam sebuah krisis kesehatan,
tetapi bervariasi dari keluarga ke keluarga--- mungkin terdapat keluarga yang
mengalami kesulitan dibanding keluarga yang lain karena adanya masalah
psikososial

• COLLABORATION/KOLABORASI
Kolaborasi adalah PILAR UTAMA dalam perawatan berpusat pada keluarga.
Dalam perawatan anak individu, keluarga dan tenaga kesehatan berkolaborasi,
sebagai mitra, untuk menentukan apa yang terbaik untuk anak dan keluarga
•EMPOWER/PEMBERDAYAAN:
 Memberdayakan individu & keluarga dan kemandirian dalam perawatan
 Dukungan emosional, sosial dan perkembangan adalah bagian integral dari
pelayanan perawatan
 Melibatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan/kesehatan
BAGAIMANA PROSES DITERAPKANNYA KONSEP
PERAWATAN BERPUSAT PADA KELUARGA SEBAGAI
FILOSOFI DALAM PERAWATAN ANAK YANG BERFUNGSI
SEBAGAI KERANGKA KERJA BAGI PERAWAT?
ELEMEN DAN REKOMENDASI DALAM PERAWATAN
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

KELUARGA SEBAGAI • Membangun hubungan terapeutik keluarga


PUSAT • Lakukan pengkajian keluarga yang komprehensif dalam mengidentifikasi kekuatan
dan kebutuhan serta bekerja sama dengan keluarga
(memasukkan ke dalam • Gunakan pengkajian keluarga ketika bekerja dengan keluarga untuk merencanakan,
kebijakan dan pengakuan dalam melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan, serta memperhatikan dampak penyakit
perawatan anak atau cedera pada seluruh keluarga, dengan perhatian khusus pada anak yang
bahwa keluarga adalah konstan lain
dalam kehidupan seorang anak, • Memberikan informasi tentang penyakit saudara mereka sesuai tingkat
sedangkan perkembangan dan jawaban yang jujur
sistem layanan dan dukungan • Meningkatkan kunjungan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perawatan di rumah
tenaga kesehatan berfluktuasi) • Mengidentifikasi anggota keluarga yang lain yang seharusnya menerima informasi
dan termasuk dalam pendidikan kesehatan
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

KOLABORASI KELUARGA- • Mengembangkan hubungan keluarga-pemberi pelayanan yang didasarkan pada tujuan yang
PROFESSIONAL saling menguntungkan kedua belah pihak
• Pastikan bahwa orang tua sebagai bagian dan kolaborator penting dalam proses pengambilan
(memfasilitasi kolaborasi keputusan tentang perawatan anak mereka. Libatkan anak-anak dan remaja di dalam proses
keluarga dan profesional di pengambilan keputusan yang sesuai dengan perkembangan kognitif dan emosional mereka
tingkat pelayanan perawatan di • Yakinkan orang tua berada 24-jam untuk anak-anak mereka, dan memfasilitasi partisipasi
rumah sakit, rumah, dan mereka dalam perawatan anak
• Memberikan orang tua pilihan untuk tinggal bersama anak mereka selama prosedur, dan
masyarakat: perawatan
memberikan cara bagi orang tua untuk mendukung anak selama prosedur
dari individual anak,
• Memasukkan orang tua dan anak-anak ke dalam proses evaluasi/ peningkatan kualitas
pengembangan program, • Mengintegrasikan anggota keluarga dalam masyarakat atau kelembagaan menjadi kelompok
pelaksanaan, evaluasi, dan yang dapat memberikan masukan dalam pengembangan suatu kebijakan
evolusi, dan
pembuatan kebijakan)
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

KOMUNIKASI KELUARGA- • Memberikan informasi tentang masalah anak, prognosis, dan


PROFESSIONAL
kebutuhan dengan cara yang menghormati anak dan keluarga
(bertukar informasi yang sebagai individu dan meningkatkan komunikasi dua arah
lengkap dan objektif • Dorong keluarga untuk berbagi informasi tentang anak dan
antara keluarga dan profesional
dalam mendukung penyakit/cedera yang dialami sehingga perencanaan perawatan dan
cara perawatan setiap saat) pengambilan keputusan dibuat berdasarkan informasi yang valid
dan dengan kolaborasi
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

KEANEKARAGAMAN • Praktek perawatan berpusat pada keluarga berdasar kemampuan


BUDAYA KELUARGA
dengan menghormati dan peka terhadap nilai dan keyakinan keluarga
(memasukkan ke dalam kebijakan • Mencari informasi untuk memahami keyakinan keluarga dan praktek
dan praktek dengan menghormati yang berkaitan dengan ras, budaya, dan etnis ketika mengembangkan
keragaman budaya, kekuatan, dan
individualitas dalam dan di semua hubungan dan berkolaborasi dalam perawatan kesehatan anak
keluarga, termasuk • Berusahalah untuk memahami dan menghormati keluarga agama /
etnis, ras, spiritual, sosial, keyakinan dan praktik spiritual dan mengintegrasikan ke dalam
ekonomi, pendidikan,
dan keragaman geografis) perawatan anak, sesuai keinginan keluarga
• Bekerja dengan keluarga untuk menangani masalah-masalah dalam
perawatan yang berkaitan dengan status sosial ekonomi, pertimbangan
geografis, akses ke perawatan kesehatan, dan status asuransi
• Mengintegrasikan program pelatihan/training terkait dengan
kemampuan dalam hal keanekaragaman dan pemahaman budaya ke
dalam program pengembangan staf
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

PERBEDAAN KOPING DAN • Menilai kekuatan dan kelemahan strategi koping keluarga
DUKUNGAN
dan faktor ketahanan (resiliency) dan karakteristik.
(mengakui dan menghormati perbedaan Mengidentifikasi mekanisme coping maladaptif dan
metode koping dan melaksanakan kebijakan membantu keluarga untuk menambah upaya mereka
dan program yang komprehensif
yang memberikan dukungan perkembangan, mengatasi
pendidikan, • Menilai kebutuhan keluarga dan dukungan keinginan, dan
emosional, lingkungan, dan keuangan membantu keluarga dalam mengakses dan menerima
untuk memenuhi beragam kebutuhan
keluarga) dukungan yang dibutuhkan atau diinginkan
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

DUKUNGAN KELOMPOK • Mendidik orangtua tentang sumber


KELUARGA
dukungan antar orangtua dan keluarga
(mendorong dan memfasilitasi serta membantu mereka untuk
dukungan dan jaringan kerjasama
dari keluarga ke keluarga yang lain) mengakses sumber informasi, seperti di
lembaga dan masyarakat
• Memberikan akses ke kelompok-
kelompok psychoeducational yang
mungkin berguna untuk orang tua,
saudara, atau anak-anak sakit / terluka
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

PANDANGAN HOLISTIK DALAM


PERAWATAN BERPUSAT PADA
• Mendorong memperhatikan kebutuhan
KELUARGA perkembangan normal dan tugas perkembangan
(menghargai keluarga sebagai keluarga dan
anak-anak sebagai anak, mengakui bahwa
dari seluruh unit keluarga dan anggota keluarga
mereka memiliki berbagai masing-masing
kekuatan, kekhawatiran, emosi, dan aspirasi
yang melampaui kebutuhan mereka untuk • Mendorong dan memfasilitasi perkembangan
dukungan pelayanan kesehatan khusus dan individu dan identitas keluarga di luar fokus pada
perkembangan)
penyakit atau cedera
• Memfasilitasi "normalisasi" sebagai nilai-nilai dan
diinginkan oleh keluarga
ELEMEN REKOMENDASI PERAWATAN

PELAYANAN KHUSUS DAN SISTEM


PENDUKUNG
• Memberikan pelayanan kolaboratif, fleksibel,
dapat diakses, komprehensif, dan terkoordinasi
(memastikan bahwa pelayanan rumah sakit,
rumah, dan masyarakat
untuk anak-anak dan keluarga mereka
serta dukungan sistem bagi anak-anak • Memberikan perawatan yang komprehensif dan
dengan kebutuhan khusus
dan perkembangan dan keluarga mereka koordinasi untuk anak-anak dan keluarga dengan
adalah kebutuhan perawatan lanjutan
fleksibel, mudah diakses, dan komprehensif
dalam merespon dan mengidentifikasi • Bersama dengan keluarga, mengambil peran aktif
kebutuhan keluarga yang beragam) dalam advokasi untuk memenuhi kebutuhan
anak-anak sakit dan terluka
INTERVENSI KEPERAWATAN
dalam FCC
• Pembuatan kebijakan, perencanaan program perawatan, perancangan fasilitas
kesehatan, dan interaksi sehari-hari antara klien dengan tenaga kesehatan harus
melibatkan keluarga.
Manfaat Penerapan Family Centered Care
(FCC)
A. Hubungan tenaga kesehatan dengan keluarga semakin menguat dalam meningkatkan kesehatan dan
perkembangan setiap anak.
B. Meningkatkan pengambilan keputusan klinis berdasarkan informasi yang lebih baik dan proses kolaborasi.
C. Membuat dan mengembangkan tindak lanjut rencana perawatan berkolaborasi dengan keluarga.
D. Meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yang dimiliki keluarga dan kapasitas pemberi pelayanan.
E. Penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan dan waktu tenaga profesional lebih efisien dan efektif
(mengoptimalkan manajemen perawatan di rumah, mengurangi kunjungan ke unit gawat darurat atau rumah
sakit jika tidak perlu, lebih efektif dalam menggunakan cara pencegahan).
F. Mengembangkan komunikasi antara anggota tim kesehatan.
G. Persaingan pemasaran pelayanan kesehatan kompetitif.
H. Meningkatkan lingkungan pembelajaran untuk spesialis anak dan tenaga profesi lainnya dalam pelatihan-
pelatihan.
I. Menciptakan lingkungan yang meningkatkan kepuasan profesional.
J. Mempertinggi kepuasan anak dan keluarga atas pelayanan kesehatan yang diterima
Prinsip-prinsip Family Centered Care (FCC)
1. Menghormati setiap anak dan keluarganya
2. Menghargai perbedaan suku, budaya, sosial, ekonomi, agama, dan pengalaman tentang sehat
sakit yang ada pada anak dan keluarga
3. Mengenali dan memperkuat kelebihan yang ada pada anak dan keluarga
4. Mendukung dan memfasilitasi pilihan anak dan keluarga dalam memilih pelayanan kesehatannya
5. Menjamin pelayanan yang diperoleh anak dan keluarga sesuai dengan kebutuhan, keyakinan,
nilai, dan budaya
6. Berbagi informasi secara jujur dan tidak bias dengan anak dan keluarga
7. Memberikan dan menjamin dukungan formal dan informal untuk anak dan keluarga
8. Berkolaborasi dengan anak dan keluarga dalam penyusunan dan pengembangan program
perawatan anak di berbagai tingkat pelayanan kesehatan
9. Mendorong anak dan keluarga untuk menemukan kelebihan dan kekuatan yang dimiliki,
membangun rasa percaya diri, dan membuat pilihan dalam menentukan pelayanan kesehatan
anak
Latihan

• Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut!
Buatlah APLIKASI penerapan Family Centered Care di ruang tempat anda
berdinas
Contoh : Ruang IGD, ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU), Ruang
Perawatan ,dll
Atraumatic Care
• Penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh seseorang (personal)
dengan melalui penggunaan intervensi yang menghilangkan atau memperkecil
distres psikologis dan fisik yang dialami oleh anak-anak dan keluarga mereka
dalam sistem pelayanan kesehatan.
 Perawatan yang tidak menimbulkan adanya trauma pada anak dan keluarga
 Perawatan tersebut difokuskan pada pencegahan terhadap trauma
Prinsip-prinsip atraumatic care
1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada
anak
3. Mencegah dan mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis).
4. Tidak melakukan kekerasan pada anak
5. Modifikasi lingkungan
Latihan
• Bagaimana penerapan Atraumatic Care pada:
• Anak neonates ?
• Anak Todler ?
• Anak usia pra sekolah
• Anak usia sekolah?
• Anak Remaja?
Sistem Perlindungan Anak
Pengertian
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak
dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

Sistem perlindungan anak diatur berdasarkan Undang-undang Republik


Indonesia Nomor 35 Tahun 2014, dimana pada Pasal 55 menyatakan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Pemda) wajib menyelenggarakan
pemeliharaan, perawatan dan rehabilitasi sosial anak terlantar baik di dalam
lembaga maupun di luar lembaga
HAK-HAK ANAK

• Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014, hak-hak anak


meliputi:
1. Dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat
dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
2. Identitas diri sejak kelahirannya.
3. Untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai tingkat
kecerdasannya dan usianya dalam bimbingan orang tua.
4. Untuk mengetahui orang tuannya, dibesarkan dan diasuh orang tuanya sendiri bila
karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh dan kembang
anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau
diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
5. Memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik,
mental, spiritual dan sosial.
6. Memperoleh pendidikan dan pengajaran
7. Untuk menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima mencari dan
memberikan informasi sesuai tingkat kecerdasan dan usianya
8. Untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak sebaya
beriman, berekreasi dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat dan tingkat
kecerdasannya untuk mengembangkan diri.
9. Mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi
maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan penganiayaan,
ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya.
10. Diasuh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan atau ada aturan hukum
yang sah menunjukkan bahwa perpisahan tersebut adalah demi kepentingan
terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir
Hak anak penyandang Disabilitas
• Memperoleh pendidikan inklusif dan atau pendidikan khusus.
• Memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial dan pemeliharaan dalam taraf
kesejahteraan sosial anak bagi anak dengan disabilitas
Jenis Perlindungan Anak
Khusus
• Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 pasal
59 menyatakan bahwa Pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda) dan lembaga
lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan
perlindungan khusus kepada anak
Perlindungan khusus tersebut adalah:
a. Anak dalam situasi darurat.
b. Anak yang berhadapan dengan hukum.
c. Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi.
d. Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan atau seksual.
e. Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
f. Anak yang menjadi korban pornografi.
g. Anak dengan HIV/AIDS.
h. Anak korban penculikan, penjualan dan atau perdagangan.
i. Anak korban kekerasan fisik dan atau psikis.
j. Anak korban kejahatan seksual.
k. Anak korban jaringan terorisme.
l. Anak penyandang disabilitas.
m.Anak korban perlakuan salah dan penelantaran.
Sistem Perlindungan Anak
• Perlindungan anak melalui pendekatan berbasis sistem meliputi
(1) Sistem perlindungan anak yang efektif melindungi anak dari segala bentuk
kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran,
(2) Sistem perlindungan anak yang efektif mensyaratkan adanya komponen-
komponen yang saling terkait,
(3) Rangkaian pelayanan perlindungan anak di tingkat masyarakat dimulai dari layanan
pencegahan primer dan sekunder sampai pelayanan tersier

(Unicef Indonesia, 2012)


• Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014, dimana
pada Pasal 73a menyatakan bahwa
(1) Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak, kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perlindungan anak harus
melakukan koordinasi lintas sektoral dengan lembaga terkait,
(2) Koordinasi dilakukan melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan perlindungan anak.
Pada pasal 74 menyatakan bahwa
(1) Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemenuhan
hak anak, dengan undang-undang ini dibentuk Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) yang bersifat independen,
(2) Dalam hal diperlukan, Pemerintah Daerah dapat membentuk Komisi Perlindungan
Anak Daerah atau lembaga lainnya yang sejenis untuk mendukung pengawasan
penyelenggaraan perlindungan anak di daerah.
Cara melindungi anak dari kekerasan fisik dan kejahatan seksual
1. Bangun komunikasi dengan anak.
a) Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian.
b) Hargai pendapat dan seleranya walaupun orang tua tidak setuju.
c) Jika anak bercerita sesuatu hal yang sekiranya membahayakan, tanyakan
anak bagaimana mereka menghindari bahaya tersebut.
d) Orang tua belajar untuk melihat dari sudut pandang anak. Jangan cepat
mengkritik atau mencela cerita anak.
2. Cara yang dilakukan jika mengira anak menjadi korban kekerasan fisik atau kekerasan
seksual:
a) Beri lingkungan yang aman dan nyaman agar dia dapat berbicara kepada Anda atau
orang dewasa yang dapat dipercaya.
b) Yakinkan anak bahwa dia tidak bersalah dan tidak melakukan apapun yang salah. Yang
bersalah adalah orang yang melakukan hal tersebut kepadanya.
c) Cari bantuan untuk menolong kesehatan mental dan fisik.
d) Konsultasi dengan aparat negara yang dapat dipercaya bagaimana menolong anak
tersebut.
e) Laporkan kejadian ini kepada Komisi Anak Nasional.
f) Jaga rahasia: kejadian dan data pribadi anak agar tidak menjadi rumor yang akan
menjadi beban dan penderitaan mental anak.

Dalam undang-undang hak anak: anak yang menjadi korban kejahatan seksual berhak untuk
dirahasiakan namanya.

Anda mungkin juga menyukai